Anda di halaman 1dari 8

MODUL AJAR 1

BAGIAN 1
PANCASILA

A. INFORMASI UMUM
1. IDENTITAS
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 3 Metro
Nama Guru : Anwari, S. Pd.
Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Fase :E
Kelas/Semester : X/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran

2. KOMPETENSI AWAL
1. Kedudukan Pancasila bagi Bangsa Indonesia.
2. Lembaga yang merumuskan dasar negara.
3. Rumusan Pancasila yang benar dan sah.

3. PROFIL PELAJAR PANCASILA


1. Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia.
2. Berkebhinnekaan Global.
3. Gotong royong.
4. Bernalar kritis.
5. Kreatif.

4. SARANA DAN PRASARANA


1. Buku pegangan siswa
2. Internet

5. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal

6. MODEL PEMBELAJARAN
Discovery Learning

B. KEGIATAN INTI
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Peserta didik mampu mengidentifikasi pandangan para pendiri bangsa tentang
rumusan dan isi Pancasila dengan benar.
 Peserta didik mampu mengidentifikasi pandangan para pendiri bangsa tentang
hubungan antar agama dan negara dengan benar.

2. JENIS ASESMEN
 Asesmen Kognitif
 Asesmen nonkognitif

3. PEMAHAMAN BERMAKNA
Pengetahuan tentang pandangan para pendiri bangsa mengenai rumusan dan isi
Pancasila dan hubungan antara agama dan negara akan mengajarkan kepada kita
bahwa setiap orang memiliki hak dan kesempatan untuk mengemukakan pendapat
dan ide-ide untuk kebaikan bersama juga mengajarkan kepada kita bahwa
kepentingan bangsa harus lebih diutanakan dari pada kepentingan individu dan
golongan.

4. PERTANYAAN PEMANTIK
 Mengapa suatu negara harus memiliki dasar negara?
 Apa yang akan terjadi jika suatu negara tidak memiliki dasar negara?

5. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal ( 15 Menit )
 Peserta didik dan guru memulai kegiatan belajar mengajar dengan berdoa.
 Cek kehadiran siswa.
 Peserta didik dan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan
dalam kegiatan belajar mengajar.
 Guru mengajak peserta didik mengisi grafik TIK tentang Pancasila untuk
mengetahui apa yang telah dipelajari di kelas sebelumnya (pada jenjang SMP)
serta apa yang hendak diketahui lebih mendalam.

Kegiatan Inti ( 60 Menit )


 Guru meminta peserta didik membaca materi yang berjudul “Pokok-pokok
pikiran dalam BPUPK
 Pada tahap ini guru menetapkan metode jigsaw.
Kegiatan Penutup ( 15 Menit )
Guru memeriksa pemahaman peserta didik dengan meminta mereka menjawab
pertanyaan kunci pada awal diskusi menggunakan bahasa sederhana yang mudah
dipahami. Peserta didik dapat menuliskannya di kolom refleksi (Buku Siswa) atau
menyampaikannya secara lisan.

6. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Pengayaan
Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta didik dengan
capaian tinggi agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal.
1) Memberikan kesempatan menjadi tutor sebaya,
2) Mengembangkan latihan praktis dari materi yang sedang dibahas

Remedial
Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk
memahami materi atau pelajaran mengulang
1) Pemberian pembelajaran ulang dengan tutor sebaya jika jumlah peserta
lebih dari 50%;
2) Pemberian tugas kelompok jika jumlah peserta lebih dari 20% dan
kurang dari 50%; atau
3) Pemberian bimbingan secara khusus, seperti bimbingan perorangan
jika jumlah peserta maksimal 20%.

7. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK


Refleksi Guru

1. Apakah ada sesuatu yang menarik selama pembelajaran?


2. Apa saja pertanyaan yang muncul selama pembelajaran?
3. Jika ada, apa yang ingin saya ubah dari cara mengajar pada kegiatan ini?
4. Apa yang saya sukai dan tidak sukai dari kegiatan pembelajaran kali ini?
5. Pelajaran apa yang saya dapatkan selama pembelajaran?
6. Apa yang ingin saya ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan dan
hasil pembelajaran?

Refleksi Siswa

1. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pembelajaran pada hari ini?


2. Adakah kejadian menarik pada pembelajaran hari ini?
3. Kesan apa yang kalian dapatkan pada pembelajaran hari ini?
4. Bagaimana penjelasan guru mata pelajaran pada hari ini?

C. PENUTUP
1. GLOSARIUM
 Asas dasar: Sesuatu yang menjadi tumpuanberfikir dan berpendapat.
 Bhinneka Tunggal Ika: Bermakna meskipun berbeda-beda tapi tetap satu.
 BPUPK: Singkatan dari Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan.
 Ideologi: Kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang
memberikan arah dan tujuan kelangsungan hidup.
 Kearifan lokal: Nilai-nilai budaya baik yang ada di masyarakat.
 Konstitusi: Hukum dasar dalam suatu negara baik yang tertulis maupun tidak
tertulis.

2. DAFTAR PUSTAKA
Gazali, Hatim. dkk. 2021. Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan untuk SMA/SMK Kelas. Jakarta: Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Waidl, Abdul. dkk. 2021. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk


SMA/SMK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.
D. LAMPIRAN
1. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Keterangan
 Pada kolom Saya Tahu, peserta didik menuliskan apa yang dia ketahui tentang ide
pendiri bangsa tentang dasar negara (diisi di awal pembelajaran).
 Pada kolom Saya Ingin Tahu, peserta didik menuliskan apa yang dia ingin ketahui
lebih banyak tentang tentang Ide pendiri bangsa tentang dasar negara (diisi di awal
pembelajaran).
 Pada kolom Saya Telah ketahui, peserta didik menuliskan hal baru yang mereka
pelajari tentang ide pendiri bangsa tentang dasar negara (diisi diakhir
pembelajaran).

2. MATERI/BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK


Unit 1 Menggali Ide Pendiri Bangsa tentang Dasar Negara
Perjuangan bangsa Indonesia untuk keluar dari penjajahan melewati fase yang
panjang dan berliku. Dalam catatan sejarah, disebutkan bahwa kekalahan Belanda atas
Jepang dalam perang Asia Timur Raya menyebabkan bangsa Indonesia terlepas dari
penjajahan Belanda menuju ke penjajahan Jepang. Jepang dapat menguasai wilayah
Indonesia setelah Belanda menyerah di Kalijati, Subang, Jawa Barat pada 8 Maret
1942. Jepang menggunakan sejumlah semboyan, seperti “Jepang Pelindung Asia”,
“Jepang Cahaya Asia”, dan “Jepang Saudara Tua” untuk menarik simpati bangsa
Indonesia.

Namun, kemenangan Jepang ini tidak bertahan lama. Pihak Sekutu (Inggris, Amerika
Serikat, dan Belanda) melakukan serangan balasan kepada Jepang untuk merebut
kembali Indonesia. Sekutu berhasil menguasai sejumlah daerah. Mencermati situasi
yang semakin terdesak itu, pada peringatan Pembangunan Djawa Baroe tanggal 1
Maret 1945, Jepang mengumumkan rencananya untuk membentuk Dokuritsu Zyunbi
Tyoosakai (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan/BPUPK).
Jepang pun mewujudkan janjinya dengan membentuk BPUPK pada 29 April 1945,
bersamaan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito. BPUPK beranggotakan 62 orang
yang terdiri dari tokoh-tokoh Indonesia dan perwakilan Jepang.
BPUPK melaksanakan dua kali sidang; 1) pada 29 Mei-1 Juni 1945 membahas
tentang Dasar Negara, 2) pada 10-17 Juli 1945 membahas tentang Rancangan
Undang-Undang Dasar. Pada sidang pertama 29 Mei-1 Juni 1945, Mohammad
Yamin, Soepomo, dan Soekarno menyampaikan pidato tentang dasar-dasar negara.
Ketiganya memiliki pemikiran yang berbeda tentang dasar negara, sebagaimana
tercermin dalam pidato yang disampaikan ketiganya pada saat sidang BPUPK yang
pertama.

Dalam pidatonya, Mohammad Yamin menyampaikan lima dasar bagi negara


merdeka, yaitu: 1) peri kebangsaan, 2) peri kemanusiaan, 3) peri ketuhanan, 4) peri
kerakyatan, dan 5) kesejahteraan sosial. Setelah menyampaikan pidato, Mohammad
Yamin baru kemudian menuliskan konsep dasar negara merdeka.

Ternyata, konsep tertulisnya berbeda dengan yang dipidatokan. Dalam naskah


tertulisnya, Mohammad Yamin menuliskan 5 dasar bagi negara merdeka: 1)
ketuhanan yang maha esa, 2) kebangsaan persatuan indonesia, 3) rasa kemanusiaan
yang adil dan beradab, 4) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan 5) keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Pada hari berikutnya, Soepomo juga menyampaikan pidato yang berisi lima dasar
negara merdeka, yaitu:
1) persatuan,
2) kekeluargaan,
3) keseimbangan lahir dan batin,
4) musyawarah,
5) keadilan rakyat.Pada hari berikutnya,

Hari terakhir sidang pertama BPUPK, Soekarno menyampaikan dasar negara yang
menurutnya juga merupakan philosophische grondslag atau weltanschauung. Istilah
Pancasila philosophische grondslag berasal dari bahasa Belanda, sebuah terminologi
yang sudah dipahami oleh anggota BPUPK. Kata philosophische bermakna filsafat,
sementara grondslag berarti norma (lag), dasar (grands).
"Apa Philosoische grondslag dari Indonesia merdeka?" tanya Soekarno dalam sidang
BPUPK. “Itulah fundamen, filosoi, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat,
yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia merdeka yang
kekal dan abadi,” jelas Soekarno.
Soekarno menyampaikan lima dasar yang dinamainya sebagai Pancasila. Kelima
dasar negara merdeka itu adalah:
1) kebangsaan Indonesia,
2) internasionalisme atau peri kemanusiaan,
3) mufakat atau demokrasi,
4) kesejahteraan sosial,
5) ketuhanan yang berkebudayaan

Dari ketiga rumusan di atas, terlihat perbedaan konsep dan cara pandang mengenai
idealnya negara merdeka, meskipun juga terdapat kesamaan/kemiripan konsep dari
ketiganya. Tak hanya ketiga tokoh tersebut, tokoh-tokoh lain yang menjadi anggota
BPUPK juga terlibat secara aktif dalam mendiskusikan dan merumuskan tentang
negara merdeka dan dasar negara.
E. ASESMEN
1. ASESMEN DIAGNOSTIK
Instrumen
 Apakah yang kalian rasakan hari ini?
 Apakah keluarga kalian dalam keadaan baik-baik hari ini?
 Apakah kalian memiliki semangat untuk belajar hari ini?

2. ASESMEN FORMATIF
Instrumen
1. Tuliskan rumusan dasar negara menurut:
a. Muhammad Yamin yang disampaikan dalam pidato sidang BPUPK
b. Soepomo yang dismpaikan dalam pidato sidang BPUPK
c. Soekarno yang disampaikan dalam pidato sidang BPUPK
Kunci Jawaban
1. Rumusan dasar negara menurut Muhammad Yamin:
Dalam pidatonya, Mohammad Yamin menyampaikan lima dasar bagi negara
merdeka, yaitu: 1) peri kebangsaan, 2) peri kemanusiaan, 3) peri ketuhanan, 4)
peri kerakyatan, dan 5) kesejahteraan sosial. Setelah menyampaikan pidato,
Mohammad Yamin baru kemudian menuliskan konsep dasar negara merdeka.

Rumusan dasar menurut Soepomo:


Soepomo juga menyampaikan pidato yang berisi lima dasar negara merdeka,
yaitu:

1) persatuan,
2) kekeluargaan,
3) keseimbangan lahir dan batin,
4) musyawarah,
5) keadilan rakyat.Pada hari berikutnya,

Rumusan dasar negara menurut Soekarno:

Soekarno menyampaikan lima dasar yang dinamainya sebagai Pancasila. Kelima


dasar negara merdeka itu adalah:
1) kebangsaan Indonesia,
2) internasionalisme atau peri kemanusiaan,
3) mufakat atau demokrasi,
4) kesejahteraan sosial,
5) ketuhanan yang berkebudayaan
3. KISI-KISI, INSTRUMEN, RUBRIK ASESMEN SUMATIF

Instrumen
1. Bagaimana pandangan Soekarno tentang hubungan antara negara dan agama?
2. Jelaskan alasan dihapusnya frasa”Ketuhanandengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluknya”!
3. Tuliskan rumusan Pancasila yang terdapat dalam Piagam Jakarta!

Kunci Jawaban

1. Menurut Soekarno, hubungan antara negara dan agama adalah


2. Dihapuskannya frasa” Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya adalah demi terjaganya persatun dan kesatuan serta
keutuhan bangsa dan negara Indonesia.
3. Rumusan Pancasila yang terdapat dalam Piagam Jakarta sebagai berikut:
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya;
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hkmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai