INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Kompetensi awal yang harus dimiliki oleh peserta didik sebelum mempelajari topik
ini adalah kemampuan dan pemahaman mengenai bentuk dan Negara Indonesia.
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin.
F. MODEL PEMBELAJARAN
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
C. PERTANYAAN PEMANTIK
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Contoh :
Pembelajaran Alternatif
Model atau proses pembelajaran yang telah dibuat sebagai percontohan di atas disusun
berdasarkan pengamatan dan sejumlah asumsi. Beberapa asumsi tersebut di antaranya
kondisi sekolah dengan sarana dan prasarana yang memadai dan atau sebaliknya. Serta
wilayah sekolah yang berada di perkotaan atau pelosok daerah. Karena Indonesia yang
begitu luas, dan beragam letak geografisnya. Juga.adanya. keterbatasan yang mungkin
dimiliki oleh beberapa guru maupun siswa.
Untuk lingkungan sekolah dan siswa yang tidak memiliki keterbatasan sarana untuk
mendukung proses pembelajaran, dapat dikembangkan proses pembelajarannya
dengan lebih bervariasi dan kreatif, seperti pembuatan video, pembuatan animasi, serta
pembuatan poster. Namun untuk lingkungan sekolah dan siswa yang memiliki
keterbatasan, maka proses pembelajaran dapat diganti dengan pembelajaran bermain
peran, pembuatan poster menggunakan kertas karton manila dan beberapa variasi
pembelajaran yang lain disesuaikan dengan lingkungan sekolah dan siswa.
F. REFLEKSI
Refleksi Guru
Dalam memfasilitasi proses pembelajaran Kedudukan dan Fungsi Pancasila bagi
siswa, apakah saya sebagai guru sudah:
1. Konsisten memberi keteladanan pada siswa dalam sikap dan perilaku sehari-hari
secara baik? (Sangat baik/baik/sedang/kurang baik)
2. Menjadikan pembelajaran tidak berpusat pada saya sebagai guru, melainkan
berpusat pada siswa secara baik? (Sangat baik/baik/ sedang/kurang baik)
3. Menggunakan pembelajaran secara kontekstual secara baik?
(Sangat baik/baik/sedang/kurang baik)
4. Apa yang perlu saya tingkatkan dalam proses pembelajaran pada
Bab Bentuk dan Kedaulatan Negara?
G. ASESMEN / PENILAIAN
Penilaian
Dalam pembelajaran Bentuk dan Kedaulatan Negara, penilaian keterampilan menjadi hal
utama selanjutnya penilaian sikap dan pengetahuan. Karena memang di bab ini
pembelajarannya lebih menitik beratkan keterampilan dan diperkuat dengan pengetahuan.
Penilaian sikap juga diperlukan di bagian ini, walaupun porsinya tidak sama dengan dua
penilaian yang lain.
1. 4 3 3 2 … … 3 39 3.25/B
2. 3 4 4 4 … … 4 46 3.8/A
… …..
… …..
… 2 4 3 2 4 35 2.9/B
1. Mampu menyampaikan
hasil diskusi kelompok
secara tegas dan lugas
2. Mampu
mengomunikasikan ide
dan gagasan dengan
terarah dan sistematis
3. Mampu merespons
pertanyaan yang pada
sesi diskusi
4. Mampu menunjukkan
perilaku tertib dan baik
saat pelaksanaan
simulasi antre
… ……
Nilai Akhir
Pengayaan
Negara kesatuan merupakan bentuk ideal bagi negara Indonesia. Karena itu, kalian harus
menjaga kesatuan dan persatuan bangsa agar tidak terjadi disintegrasi bangsa. Nah agar lebih
menghayati pentingnya negara kesatuan Republik Indonesia, kalian simak tautan video berikut
ini ya.
Remedial
Alternatif kegiatan remedial:
a. Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas.
b. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas.
c. Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan.
I. RUJUKAN LANJUTAN
Rujukan Lanjutan
Untuk memperkaya wawasan guru, ada berbagai buku dan artikel yang dapat dijadikan rujukan
untuk memperkuat materi Bab II Bentuk dan Kedaulatan Negara, antara lain:
1. Bentuk Negara dan Pemerintahan RI (Muh Nur El Brahimi)
2. Negara kesatuan, desentralisasi, dan federalisme (Edie T. Hendratno)
3. Negara Kesatuan Republik Indonesia (Drs. Suwoto)
4. Negara Republik Indonesia negara hukum (Soediman Kartohadiprodjo)
5. Negara Hukum, Demokrasi dan Pemisahan Kekuasaan (La Ode Husen)
6. Kedaulatan di Indonesia
(https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/31/100000869/kedaulatan-
diindonesia?page=all)
7. Kedaulatan Negara dalam Kerangka Hukum Internasional Kontemporer
(https://jurnal.uns.ac.id/yustisia/article/viewFile/10074/8990)
8. Konsep Kedaulatan
(http://digilib.uin-
suka.ac.id/1381/1/BAB%20I%2C%20IV%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf)
Materi Bab 2
A. Indonesia sebagai Negara Kesatuan
Bagian ini mengajak siswa untuk mengenali bentuk dari negara Indonesia yang merupakan negara
kesatuan dengan sistem desentralisasi. Artinya, seluruh wilayah Indonesia merupakan satu
kesatuan. Terdapat pendelegasian kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
yang diatur melalui undang-undang. Pada awalnya negara kita berbentuk Republik Indonesia
Serikat (RIS) namun karena terjadi gejolak di berbagai tanah air, maka bentuk negara kita kembali
pada bentuk negara kesatuan. Pada bagian bab ini juga dijelaskan perbedaan dari sistem
desentralisasi dan sentralisasi.
Relasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah sebagai perwujudan bentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia ditegaskan dalam Pasal 18 ayat 1 UUD NRI Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas
kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan
daerah yang diatur dengan undang-undang.
Ayat 2, Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas perbantuan.
Kemudian pada ayat 5, Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluasluasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.
Pada akhirnya, praktik pelaksanaan negara kesatuan dengan system desentralisasi ini guna
mewujudkan tujuan bernegara. Tujuan bernegara termaktub dalam alinea IV Pembukaan UUD NRI
Tahun 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta dalam melaksanakan
ketertiban dunia.
Nah setelah kalian membaca dan mempelajari penjelasan di atas, kalian jadi tahu ‘kan sejarah
terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan konsep negara kesatuan? Namun demikian,
tentu saja tidak cukup dengan memahaminya. Kalian juga harus mampu menampilkan perilaku
yang mencerminkan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)