1. Informasi Umum
A. Identitas Modul
Nama 1. Hotma Nurgaya Hutapea, S.Pd Kelas/ Fase XI/F
Penyusun 2. Yosefina Simamora, S.Pd
2. Komponen Inti
A. Tujuan Pembelajaran
Deskripsi Materi
Pada bagian ini, siswa akakn mempelajari dua aspek, yairu pentingnya konstitusi
dalam struktur pemerintahan. Konstitusi dapat mencegah seseorang agar tidak melakukan
perbuatan yang melanggar hukum
Pertemuan 10
Pendahuluan ● Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa memulai
pembelajaran
● Guru memastikan siswa sudah berpakaian dengan rapi dan siap
untuk menerima pelajaran
● Guru mengabsen siswa
Inti
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok (disesuaikan
dengan jumlah siswa dalam satu kelas), masing-masing kelompok
terdiri dari tiga orang.
Guru meminta masing-masing siswa untuk membaca artikel berita
yang ada di buku PPKn siswa
Guru menugaskan siswa untuk membuat lembar kerja dengan format
dan susuna sesuai dengan keinginan siswa
Guru menjelaskan isi yang harus ada dari lembar kerja tersebut yaitu
definisi konsitusi, timeline proses pengesahan UUD 1945 sebagai
konstitusi Negara Republik Indonesia, dan pokok-pokok
pikiran/gagasan dari setiap fase proses pengesahan UUD 1945
sebagai konstitusi Negara Republik Indonesia.
Saat kerja kelompok tersebut, guru melakukan observasi dan
memantau proses kolaborasi dan kerja sama yang terbangun di
masing-masing kelompok
Penutup ● Guru dan siswa merefleksikan kegiatan hari ini dengan memberikan
kesimpulan
● Guru mengakhiri pertemuan dengan menyampaikan kesimpulan
yang di dapat pada pertemuan hari ini
● Guru memberi salam dan meninggalkan kelas
Pertemuan 11
Pendahuluan ● Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa memulai
pembelajaran
● Guru memastikan siswa sudah berpakaian dengan rapi dan siap
untuk menerima pelajaran
● Guru mengabsen siswa
● Guru mengulas kembali materi yang dipelajari pada pertemuan
sebelumnya
Esay
E. Pengayaan Pengayaan
dan
Remedial Siswa dengan pencapaian tertinggi dapat diberikan pengayaan
berupa kegiatan tambahan
Remedial
3. Lampiran
A. Asesmen
Lembar Kerja Kelompok
Essay
1. Berdasarkan pemahaman kalian, apa itu konstitusi?
2. Ceritakan bagaimana proses disahkannya UUD NRI Tahun 1945 sebagai
konstitusi?
3. Bagaimana tantangan yang dihadapi UUD NRI Tahun 1945 sebagaikonstitusi
dalam merespons perubahan di masa depan?
Kunci Jawaban
1. Secara sederhana pengertian konstitusi adalah seperangkat hukum dasar
yang dijadikan pegangan dan acuan dalam penyelenggaraan kehidupan
bernegara.
2. Proses Perumusan UUD 1945 dimulai saat sidang kedua yang dilakukan oleh
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang dimana
pada sidang kedua tersebut membahan sebuah rancangan terhadap Undang
Undang Dasar. Kemudian, pada tahapan perancangan tersebut dibentuk
sebuah panitia yang dikhususkan untuk melakukan perencanaan Undang
Undang Dasar yang dimana diketuai oleh Ir. Soekarno. Kemudian, pada
sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang
dilakukan pada tanggal 14 Juli 1945, Ir. Soekarno pada waktu menjelaskan
sebuah hasil yang didapatkan dari panitia perancangan terhadap Undang
Undang Dasar tersebut. Kemudian, pada hasil tersebut terdapat tiga macam
hal yang mana adalah sebagai berikut:
Kemudian, pada sidang selanjutnya yang dilakukan pada tanggal 15-16 Juli
1945. Dilakukan sebuah sidang selanjutnya yang digunakan untuk melakukan
pembentukan UUD yang dimana berdasarkan hasil dari pekerjaan panitia
perancangan tersebut. Kemudian, hasilnya akan dijadikan sebagai bahan untuk
pelaporan dan juga penerimaan terhadap rapat pleno BPUPKI yang dilakukan
pada 17 Juli 1945. Kemudian, pada tanggal 7 Agustus 1945. Pemerintah Jepang
membubarkan BPUPKI dan membentuk PPKI yang digunakan untuk menjadi
penindaklanjut atas pekerjaan yang dilakukan oleh BPUPKI. Selanjutnya, pada
sidang pertama dari PPKI tersebut kemudian UUD 1945 dilakukan pengesahan.
Unit 1
Pengertian Konstitusi
Pada umumnya dibagi menjadi dua jenis yaitu tertulis dan tidak tertulis. Konstitusi
tertulis adalah aturan-aturan pokok dasar negara, bangunan negara, dan tata negara yang
mengatur perikehidupan satu bangsa di dalam hukum negara. Konstitusi tidak tertulis
disebut juga dengan konvensi, yaitu kebiasaan ketatanegaraan yang sering timbul dalam
sebuah negara.
Hamper semua negara memiliki konstitusi tertulis dan yang termasuk juga Indonesia
berupa Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Namun negara yang yang di anggap tidak
memiliki konstitusi tertulis yaitu Inggris dan Kanada. Kedua negara ini, aturan dasar
terhadap lembaga-lembaga ketatanegaraan dan semua hak asasi manusia terdapat pada adat
kebiasaan dan juga tersebar di berbagai dokumen.negara yang memiliki dokumen
bersejarah yaitu negara Inggris seperti Magna Charta Libertatum (1215), The Habies
Corps Act (1670) dan The Bill of Rights (1689). Dokumen-dokumen ini dikategorikan
sebagai konstitusi tidak tertulis yang dimana mengatur diantaranya tentang jaminan hak
asasi manusia rakyat inggris.
Undang-Undang Dasar adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok
dari badan-badan pemerintah suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan-
badan tersebut. Undang-Undang Dasar memiliki fungsi yang khas, yaitu membatasi
kekuasaan pemerintahan agar penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang.
Gagasan ini disebut dengan Konstitusionalisme.
Dalam pasal 1 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi
“Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”.
Konstitusi adalah hukum dasar yang dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan
pemerintah negara. Oleh sebab itu konstitusi bukan undang-undang biasa. Konstitusi tidak
ditetapkan oleh lembaga legislatif biasa, tetapi oleh badan khusus dan lebih tinggi
kedudukannya.
UUD 1945 dirancang sejak 29 Mei hingga 16 juli 1945, bersamaan dengan rencana
perumusan dasar negara Pancasila oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan (BPUPK). Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) mengadakan siding pertama kali dan mengahasilkan beberapa keputusan
penting, seperti pengesahaan UUD 1945 yang diambil dari RUU yang disusun uleh
perumusan pada tanggal 22 Juni 1945 dan juga Panitia Perancang UUD 16 Juni 1945;
memilih ketua persiapan kemerdekaan Indonesia Soekarno sebagai presiden dan Hatta
sebagai wakilnya.
Naskah UUD 1945 pertama kali dipersiapkan oleh BPUPK. Pada tanggal 10 Juli 1945
sidang kedua dibahas mengenai teknis tentang bentuk negara dna pemerintahan baru yang
akan dibentuk. Dibentuknya Panitia Hukum Dasar dengan anggota 19 orang yang dimana
diketuai oleh Ir.Soekarno, dan kemuadian dibentuk Panitia kecil yang diketuai Soepomo
dengan anggota terdiri atas Wongsonegoro, R.Soekardjo, A.A. Maramis, Panji Singgih,
H.Agus Salim, dan Sukiman.
Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar, pada tanggal 13 Juli 1945, dimana
hasil rapat tersebut membahas beberapa hal dan menyepakati, antara lain ketentuan tentang
Lambang Negara, Negara Kesatuan, sebutan Majelis Permusyawaratan Rakyat, dan
membentuk Panitia Pneghalus Bahasa yang terdiri atas Djajadiningrat, Salim, dan
Soepomo. Rancangan Undang-Undang Dasar diserahkan kepada Panitia Penghalus Bahasa.
Pada tanggal 14 Juli 1945, BPUPK mengadakan sidang dengan agenda “Pembicaraan
tentang pernyataan kemerdekaan”. Pasal-pasal dari rancangan UUD berjumlah 42 pasal
dimana dari 42 pasal tersebut,ada lima (5) pasal masuk tentang aturan peralihan dengan
keadaan perang, serta satu (1) pasal mengenai aturan tambahan.
Tanggal 15 Juli 1945 diadakan sidang lanjutan dengan acara “Pembahasa Rancangan
Undang-Undang Dasar” yang diketuai Perancanng Undang-Undang Dasar yaitu Soekarno
memberikan penjelasan tentang naskah yamh dihasilkan dan mendapat tanggapan dari
Moh.Hatta, dan Soepomo sebagai Panitia Kecil Perancnag Undang-Undag Dasar juga
diberi kesempatan untuk memberikan penjelasan terhadap naskah Undang-Undang Dasar.
B. Kata Kunci
1. Konstitusi
2. Regulasi
3. Norma
4. BPUPK
5. PPKI
6. UUD 1945
C. Daftar Pustaka
Gazali, H., Waidi, A., Khalil Uddin, T., Usman, A., & Asroni, A. (2021). Buku
Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/SMK Kelas XI.
jakarta Pusat: Kemendikbud Ristek Pusat Kurikulum dan Perbukuan.