Tujuan 12.A.2. Peserta didik dapat menganalisis, memperjelas dan mempertajam secara kritis
Pembelajaran penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menganalisis secara kritis penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
Merancang kegiatan Bersama untuk penguatan penerapan nilai-nilai Pancasila di
lingkungan sekolah, menunggahnya melalui media sosial
Kata kunci Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Deskripsi Peserta didik, memberikan tanggapan ilmiah, menyajikan hasil diskusi dan membuat
umum laporan hasil diskusi penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehdupan berbangsa dan
kegiatan bernegara
Materi ajar, Materi: Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
alat, dan Alat dan Bahan:
bahan Kertas HVS
Printer
Sarana 1. Gawai
Prasarana 2. Akses Internet
3. Buku Teks PPKn
4. Lembar kerja
5. Handout materi
6. Terminal listrik
7. Proyektor
8. Grup Whatsapp
9. Laptop/ komputer PC
PERANGKAT AJAR PPKn SMA
Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah sebagai dasar negara dan “ way of life” bagi
kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Hal ini menurut catatan sejarah Pancasila dulunya adalah
suatu ajaran yang sudah ada sejak jaman Majapahit, hal ini dibukukan dalam kitab Sutasoma
karangan Empu Tantular serta kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca. Dalam kitab
Negarakertagama terdapat ketentuan yang harus dipatuhi seorang raja, yaitu “Raja menjalankan
dengan setia kelima pantangan begitu pula upacara-upacara ibadat dan penobatan”. Hal tersebut
dijelaskan lebih lanjut pada kitab Sutasoma, adanya istilah “Pancasila Krama”, yaitu lima
dasar tingkah laku atau perintah kesusilaan. Dalam kitab itu terdapat lima larangan yakni: a).
jangan mencabut nyawa makhluk hidup; b). jangan mengambil barang yang tidak diberika;.c).
jangan berbuat zina; d). jangan berkata bohong; e). janganlah minum-minuman yang
memabukkan.
Jika pada era Majapahit Pancasila adalah merupakan suatu ajaran yang berkaitan dengan
larangan, Pancasila yang dipahami sebagai pedoman hidup Bangsa Indonesia sekarang maknanya
lebih luas, yaitu merupakan nilai-nilai luhur yang wajib dipahami dan dilaksanakan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila yang dikukuhkan dalam sidang I dari BPUPKI pada
tanggal 1 Juni 1945 serta pada sidang BPUPKI telah menerima secara bulat Pancasila itu sebagai
dasar negara Indonesia merdeka. Dalam keputusan sidang PPKI kemudian pada tanggal 18 Agustus
1945 Pancasila tercantum secara resmi dalam Pembukaan UUD RI dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat tertutup dan kaku, tetapi bersifat dinamis dan
terbuka. Hal ini berarti ideologi Pancasila besifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa
mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, iptek, serta dinamika perkembangan
aspirasi masyarakat. Keluwesan dan fleksibelitas serta keterbukaan yang dimiliki oleh ideologi
Pancasila menjadikan Pancasila tidak ketinggalan zaman dalam tatanan sosial, namun sifatnya
yang terbuka bukan berarti nilai-nilai dasar Pancasila dapat dirubah atau diganti dengan nilai dasar
yang lain.
Implementasi dari sila-sila yang terdapat dalam Pancasila pasca gerakan reformasi 1998
hingga sekarang mengalami degradasi yang serius. Contoh kasus yang baru terjadi adalah masalah
calon Gubernur DKI Jakarta, Ahok yang mengutip ayat Al-Quran (surah Al-Maidah: 51) untuk
kepentingan politik, sehingga menimbulkan permasalahan yang berdapak pada isu SARA. Serta
banyak pihak-pihak yang mengatasnamakan agama tertentu hanya untuk hasrat pribadi maupun
golongan tertentu. Perilaku tersebut sudah jelas bertentangan dengan beberapa sila yang tertuang
dalam Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Dimana pada sila kesatu ini semua orang berhak
memeluk agama tanpa ada paksaan dari pihak lain, tidak boleh menistakan agama lain, dan
menjunjung tinggi kerukunan umat beragama. Sila kedua yang dilanggar yaitu Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab, dimana semua warga negara Indonesia memiliki hak yang sama dalam
pemenuhan kesejahteraan, kehidupan yang layak, persamaan hak dalam politik, kesetaraan dalam
hukum, dan hal-hal lain yang diatur dalam undang-undang tanpa melihat suku dan ras.
Kasus terorisme dan tindakan makar yang dilakukan oleh sekelompok orang yang
mengatasnamakan agama, atau kepentingan tertentu dengan tujuan memisahkan wilayah dari
NKRI juga merupakan pelanggaran sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia. Seiring maraknya
terorisme, disintegrasi bangsa dalam lingkup kecil juga terjadi di kota besar, yaitu banyak sekali
kasus tawuran antar pelajar dan pemuda hanya karena kasus yang sepele. Disintegrasi bangsa juga
bisa tersulut dengan kasus bullying melalui media sosial, adanya saling hujat antara individu yang
akhirnya merambat dalam lingkup kelompok.
Kemudian dalam sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan Perwakilan banyak sekali terdapat kasus yang menunjukkan penurunan
nilai sila tersebut. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya kasus sengketa Pilkada yang harus berakhir
di MK (misalnya Pilkada Manado, Fakfak, Gresik, dan lain sebagainya), dimana masyarakat
disuguhkan oleh mati surinya penghargaan pendapat orang lain, demokrasi, dan rasa legowo di
hati para pihak yang kalah. Banyaknya sengketa Pilkada sebagai contohnya, menunjukkan bahwa
masyarakat Indonesia mengalami penurunan pendewasaan politik. Semua sengketa tidak
diutamakan diselesaikan dengan musyawarah untuk mencapai mufakat, tapi masyarakat banyak
yang melakukan by pass dengan demonstrasi, anarkisme dan aroganisme demi terpenuhinya
tuntutan yang kadang dipaksakan.
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yang merupakan sila terakhir dalam
Pancasila tujuan secara umumnya adalah pemerataan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi
seluruh warga negara Indonesia. Rakyat Indonesia berhak mendapatkan penghidupan yang layak,
penghormatan terhadap HAM, perlindungan keamanan dan hukum, lingkungan sosial yang sehat,
dan hal lain berkaitan dengan kesejahteraan seluruh warga negara. Namun hal tersebut salah
satunya dicederai dengan tingginya angka korupsi di Indonesia. Seperti yang ditunjukkan pada
Lembaga Transparency International, peringkat korupsi di Indonesia pada Tahun 2015 berada di
posisi 88 dari total 168 negara yang dijadikan ukuran. Dari data terbaru Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) menetapkan Wali Kota Madiun, Bambang Irianto sebagai tersangka kasus dugaan
korupsi pembangunan Pasar Besar Kota Madiun pada hari Senin lalu. Jika kita merunut kasus
korupsi yang melibatkan oknum pejabat politik seringkali tidak terselesaikan dengan baik, seperti
Wisma Atlit yang belum bisa menyeret pemain besarnya,kasus BLBI, kasus Bank Century, dan kasus
lain yang diduga melibatkan oknum pejabat penting di negara Indonesia.
Sumber:
http://s2mkp.fisip.unair.ac.id/implementasi-pancasila-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-
bernegara
12 Persiapan Pembelajaran
1. Menyiapkan bahan-bahan materi diskusi
• Mencari Informasi/wacana /makalah tentang implementasi nilai-nilai Pancasila
• Merancang kegiatan Bersama untuk penguatan penerapan nilai-nilai Pancasila di
lingkungan sekolah
2. Merumuskannya tekhnis diskusi yang singkat yang dapat dimodifikasi oleh peserta didik
3. Menyiapkan rubrik penilaian performa, diskusi, dan analisis
13 Urutan Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Alokasi
Waktu
Pra Pembelajaran
Pendahuluan 10 Menit
1. Guru memberikan salam kepada peserta didik sebagai bentuk perhatian tulus guru
kepada peserta didik.
2. Peserta didik berdoa sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk
meningktakan ketaqwaan terhadap Tuhan YME
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
4. Peserta didik mencermati dan melaksanakan arahan guru untuk memeriksa
kerapian dan kebersihan diri maupun ruang kelas bersama-sama, serta menyimak
semua Instruksi guru dengan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi
bernalar kritis
5. Guru menanyakan tugas pada pertemuan sebelumnya untuk mempersiapkan
bahan dan alat yang dibawa peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini.
6. Peserta didik mendapatkan motivasi dari guru sebelum memulai kegiatan
pembelajaran inti.
7. Peserta didik mencermati penjelasan singkat guru tentang materi yang akan
dipelajari dan uraian singkat kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
Kegiatan Inti 70 Menit
1. Guru meminta peserta didik mengkaji materi tentang implementasi nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kemudian memberikan
pertanyaan :
a. Apa saja bentuk perilaku menyimpang dari implementasi nilai-nilai
Pancasila yang terjadi di masyarakat?
b. Bagaimana perilaku yang seharunya dilakukan dalam kehidupan sehari-
hari?
c. Bagaimana cara memotivasi diri dan orang lain untuk menentukan serta
menetapkan tujuan dan target bersama?
d. Sebutkan perilaku yang pernah dilakukan dan bermanfaat di masyarakat,
Negara, dan kawasan!
2. Guru menjelaskan materi penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
bwrbangsa dan bernegara.
3. Menyampaikan kalimat yang diucapkan oleh para tokoh perumus Pancasila
sekaligus alasan menjadikan Pancasila sebagai dasar Negara.
4. Guru meminta peserta didik memberikan gambaran masa kini dan menyaksikan
implementasi Sila-Sila Pancasila sebagai ideologi dan Pedoman dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara.
5. Dari jawaban peserta didik , guru memberi penguatan tentang :
a. Penjelasan peserta didik tentang penerapan nilai-nilai Pancasila.
b. Memberikan contoh konkret bangsa Indonesia dalam menjalankan Sila-
Sila Pancasila.
c. Aktualisasi Sila-Sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
6. Bersama-sama membuat kalimat kutipan (quotes) dari tokoh untuk dijadikan
komitmen mengaktualisasikan Pancasila secara murni dan konsekuen.
Penutup 10 Menit
1. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran yang
telah dipelajari
2. Peserta didik mengerjakan post tes yang diberikan oleh guru
3. Peserta didik diajak untuk melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah
dilalui.
4. Guru menugaskan peserta didik untuk membaca materi pembelajaran selanjutnya
di rumah.
5. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan ucapan salam. Bisa ditambahkan
dengan doa jika kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada jam akhir pulang
sekolah.
Pertemuan 2
Pendahuluan 15 Menit
1. Guru memberikan salam kepada peserta didik dan menanyakan kabar/ kondisi
peserta didik.
2. Peserta didik berdoa sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagai wujud
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT
3. Peserta didik mencermati dan melaksanakan arahan guru untuk memeriksa
kerapian dan kebersihan diri maupun ruang kelas bersama-sama sebagai wujud
implementasi sikap gotong royong.
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik
5. Guru menanyakan progres tugas peserta didik untuk menyusun laporan penggalian
sejarah implementasi nilai-nilai Pancasila dari masa kemerdekaan sampai masa
reformasi.
6. Peserta didik mendapatkan motivasi dari guru sebelum memulai kegiatan
pembelajaran inti.
7. Peserta didik bersama guru menyanyikan lagu “Garuda Pancasila” dipandu dengan
musik instrumental lagu tersebut untuk meningkatkan semangat peserta didik.
8. Peserta didik mencermati penjelasan singkat guru tentang materi yang akan
dipejari dan uraian singkat kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
Kegiatan Inti 60 Menit
1. Peserta didik bersama kelompoknya diberikan kesempatan oleh guru untuk
mempersiapkan bahan tayang laporan penggalian sejarah implementasi nilai-nilai
Pancasila dari masa kemerdekaan sampai masa reformasi.
2. Masing-masing ketua kelompok maju ke depan kelas untuk mengumpulkan
laporan penerapan nilai-nilai Pancasila dari masa kemerdekaan sampai masa
reformasi dan mengambil undian nomor urut tampil presentasi.
3. Guru memberikan penjelasan terkait aturan kegiatan presentasi sebagai berikut:
a. Setiap kelompok diberikan waktu 4 menit untuk menampilkan laporannya masing-
masing dan 3 menit untuk sesi tanya jawab.
b. Setiap kelompok yang tampil, hanya dibuka untuk 2 pertanyaan/ tanggapan.
4. Setiap kelompok menampilkan hasil kerjanya ke depan kelas dengan penuh
percaya diri sesuai dengan urutan tampil kelompok. Sedangkan peserta didik/
kelompok lainnya dapat mengajukan pertanyaan, tanggapan maupun mengkritisi
secara ilmiah dan sopan hasil kerja kelompok yang sedang tampil di depan kelas.
5. Setelah seluruh kelompok selesai menampilkan hasil kerjanya masing-masing, guru
memberikan apresiasi dan penghargaan atas hasil kerja seluruh peserta didik.
6. Setiap kelompok menunggah hasil laporannya melalui medi sosial dan nya
mengumpulkanh dalam bentuk print out
7. Guru memberikan penguatan materi kelebihan dan kekurangan implementasi nilai-
nilai Pancasila dari masa ke masa.
Penutup
1. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran yang 15 Menit
telah dipelajari
2. Peserta didik mengerjakan post tes yang diberikan oleh guru
3. Peserta didik diajak mengingat kembali manfaat apa yang mereka dapatkan
setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran ini
4. Guru meminta peserta didik untuk membaca kisah-kisah prestasi warga negara
Indonesia di kancah nasional maupun internasional.
5. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan ucapan salam. Bisa ditambahkan
dengan doa jika kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada jam akhir pulang
sekolah.
14 Refleksi Guru
1. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan yang direncanakan?
2. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apakah hasil belajar peserta didik pada pertemuan ini sudah sesuai harapan?
4. Hikmah apa yang saya dapatkan dari kegiatan pembelajaran ini?
15 Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Dan Asesmennya
A. Kompetensi yang dinilai
1. Kompetensi sikap yang menunjukkan profil pelajar Pancasila
2. Kompetensi pengetahuan untuk: mengidentifikasi dan mengkaji fungsi Pancasila,
implementasi Pancasila, serta reaktualisasi nilai-nilai yang terkandung,
3. Kompetensi keterampilan: komparasi, literasi membaca , berpikir kritis, berdiskusi
B. Bagaimana Asesmen dilaksanakan
1. Penilaian sikap dilaksanakan dengan melalui pengamatan langsung (observasi) saat
kegiatan pembelajaran berlangsung
2. Penilaian pengetahuan dilaksanakan melalui tes tertulis
3. Penilaian keterampilan dilaksanakan melalui penilaian kinerja/ performa saat kegiatan
pembelajaran
C. Kriteria Penilaian
1. Penilaian sikap
Pedoman penskoran:
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup
Skor 1 = kurang
Rumus Penilaian:
N = jumlah skor x 100
16
2. Penilaian pengetahuan
Pedoman penskoran:
Jawaban betul 1 : skor 1
Jawaban betul 2 : skor 2
Jawaban betul 3 : skor 3
Jawaban betul 4 : skor 4
Jawaban betul 5 : skor 5
Rumus Penilaian:
N = jumlah skor x 100
10
3. Penilaian keterampilan
Keterampilan yang dinilai
Merumuska Jumlah
No Nama Mengemukakan bertany Bekerja Nilai
n Skor
pendapat a sama
ide
1 Andi
ds Dst ...
t
Pedoman penskoran:
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup
Skor 1 = kurang
Rumus Penilaian:
Nilai : jumlah skor X 10
skor maksimal
17 Daftar Pustaka
2017, Ida Rohayani, Lukman Syahputra, Buku Teks PPKn kelas , Jakarta: Kemdikbud
U N D A N G -U N D A N G DASAR 1945, Jakarta: SE K R E T A R I A T N E G A R A
REPUBLIK INDONESIA
Putu Aditya Ferdian Ariawantara, S.IP., M.KP
http://s2mkp.fisip.unair.ac.id/implementasi-pancasila-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-
bernegara
18 Lembar Kerja Peserta Didik
Lampiran 1
19 Bahan Bacaan siswa
https://indomaritim.id/contoh-penerapan-pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari
Lampiran 2
20 Bahan Bacaan Guru
https://www.kompas.com/edu/read/2020/10/06/135521971/contoh-penerapan-pancasila-di-
kehidupan-sehari-hari-bagi-siswa
Lampiran 3
21 Materi / kegiatan Pengayaan bagi peserta didik dengan capaian tinggi
Tidak tersedia
22 Materi / kegiatan remidial Untuk Peserta Didik Yang Kesulitan Belajar
Tidak tersedia
Lampiran 1
NILAI
Nama : ........................................................................................
Kelas/Jurusan : …………………………………………………………
Materi : ........................................................................................
Setelah kalian mencari informasi dengan membaca wacana materi di atas dan sumber belajar lain,
tulislah apa yang sudah kalian ketahui tentang penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, seperti:
No Soal/ Pertanyaan
`1 Penyimpangan apa saja yang terjadi di kehidupan berbangsa dan bernegara dalam
penerapan Pancasila?
2 Reaksi apa yang terjadi dari masyarakat terhadap penyimpangan yang terjadi?
3 Solusi apa yang dapat diberikan untuk menyelesaikan hal-hal yang muncul ?
4 Bagaimana tindak lanjut dalam Merancang penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara berdasarkan prinsip sila pertama sampai lima?
Lampiran 2
Penerapan Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari
di Sekolah dan Masyarakat
Itulah contoh penerapan Pancasila yang dapat dilakukan sehari-hari. Tentunya, masih banyak
contoh penerapan Pancasila yang dapat kamu tambahkan.
Lampiran 3
Contoh Penerapan Nilai- Nilai Pancasila di
Sekolah, Rumah, dan Masyarakat
Pancasila adalah dasar negara yang menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia.
Karenanya, kita harus menerapkan nilai Pancasila di sekolah, rumah, dan masyarakat.
Penerapan nilai Pancasila di sekolah, rumah, dan masyarakat itu terlihat dari perilaku kita yang
mencerminkan sila-sila Pancasila, teman-teman.
Apa saja contoh perilaku yang menerapkan nilai Pancasila di sekolah, rumah, dan masyarakat, ya?
Dalam Pancasila sila 1 sampai 5, terdapat nilai-nilai yang menjadi pedoman hidup bangsa
Indonesia, teman-teman.
- Nilai Ketuhanan, yaitu bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama dan setiap warga negara
memeluk agamanya masing-masing.
- Nilai Kemanusiaan, yaitu seluruh masyarakat Indonesia harus bersikap manusiawi pada satu
sama lain.
- Nilai Persatuan, yaitu bangsa Indonesia adalah bangsa yang satu dan tidak mudah dipecah belah.
- Nilai Kerakyatan, yaitu negara mengutamakan rakyat dan kepentingan bersama dalam
masyarakat diutamakan.
- Nilai Keadilan, yaitu setiap orang harus bersikap adil satu sama lain tanpa membeda-bedakan
latar belakangnya.
1. Menerapkan sikap toleransi antar umat beragama dan menghormati ibadah umat agama lain.
2. Berbuat baik pada orang lain, seperti tetangga dan saling membantu sesama masyarakat.
4. Rukun dalam hidup bertetangga meski berbeda suku, agama, ras, dan perbedaan yang lainnya.