Anda di halaman 1dari 18

PERANGKAT AJAR PPKn SMA

Nama Rosalinah, M.Pd Jenjang/Kelas SMA / XII [PKN . F . IDR . 12.A.2]

Asal sekolah SMA Negeri 1 Depok Mapel PPKn


Alokasi waktu 4 JP(2 X pertemuan) Jumlah siswa 36
180 Menit
Profil pelajar ● Beriman, bertaqwa Moda Tatap Muka
Pancasila kepada Tuhan YME, dan pembelajaran
yang Berakhlak mulia
berkaitan ● Bernalar Kritis
● Kreatif
Fase F Elemen Pancasila

Tujuan 12.A.2. Peserta didik dapat menganalisis, memperjelas dan mempertajam secara kritis
Pembelajaran penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
• Menganalisis secara kritis penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
• Merancang kegiatan Bersama untuk penguatan penerapan nilai-nilai Pancasila di
lingkungan sekolah, menunggahnya melalui media sosial
Kata kunci Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Deskripsi Peserta didik, memberikan tanggapan ilmiah, menyajikan hasil diskusi dan membuat laporan
umum hasil diskusi penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehdupan berbangsa dan bernegara
kegiatan
Materi ajar, Materi: Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
alat, dan Alat dan Bahan:
bahan • Kertas HVS
• Printer

Sarana 1. Gawai
Prasarana 2. Akses Internet
3. Buku Teks PPKn
4. Lembar kerja
5. Handout materi
6. Terminal listrik
7. Proyektor
8. Grup Whatsapp
9. Laptop/ komputer PC
PERANGKAT AJAR PPKn SMA

1. Informasi Umum Perangkat Ajar


Nama/ Unit Kerja : Rosalinah, M.Pd./ SMA Negeri 1 Depok
Jenjang Sekolah : SMA
Kelas : XII
Alokasi Waktu : 2 X Pertemuan(180 Menit)
2. Tujuan Pembelajaran
Fase :F
Elemen : Pancasila
: 12.A.2 Peserta didik dapat menganalisis, memperjelas dan
mempertajam secara kritis penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
• Menelaah berita dari berbagai media massa tentang
penerapan nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa
Tujuan Pembelajaran
dan bernegara dengan menuliskannya dalam daftar tabel
terstruktur
dalam sebuah forum debat, menuangkan hasilnya menjadi
sebuah artikel untuk diunggah di media sosial

1. Bagaimanakah penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan


berbangsa dan bernegara di Indonesia?
Pertanyaan Inti :
2. Bagaimana Merancang kegiatan Bersama untuk penguatan
penerapan nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah?

Kata Kunci Penerapan nilai-nilai Pancasila

: PKN . F . EKP . 12.A.2


Kode Perangkat Ajar
Kompetensi yang harus : Keterampilan komparasi, literasi membaca, Penalaran kritis,
dimiliki peserta didik berdiskusi
3. Profil Pelajar Pancasila Yang Berkaitan
Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak mulia, bernalar kritis, dan Kreatif
4. Sarana Prasarana
1. Gawai
2. Akses Internet
3. Buku Teks PPKn
4. Lembar kerja
5. Handout materi
6. Terminal listrik
7. Proyektor
8. Grup Whatsapp
9. Google classroom atau aplikasi sejenisnya
10. Laptop/ komputer PC
5. Target Peserta Didik
 Peserta Didik Reguler/Tipikal
 Peserta didik dengan hambatan belajar
 Peserta didik Cerdas Istimewa Berbakat (CIBI)
 Peserta didik ketunaan (Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita, Tunadaksa, Tunalaras,
Tunaganda)
6. Jumlah Peserta Didik
Maksimal peserta 36 peserta didik
7. Ketersediaan Materi
1. Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian  Ya Tidak
tinggi  Ya Tidak
2. Alternatif penjelasan, metode atau aktivitas, untuk peserta
didik yang sulit memahami konsep
8. Model Pembelajaran
 Tatap Muka
 PJJ daring
 PJJ Luring
 Paduan antara tatap muka dan PJJ (Blended Learning)
9. Materi Ajar, Alat Dan Bahan
Materi Ajar

Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah sebagai dasar negara dan “way of life” bagi kehidupan
bermasyarakat di Indonesia. Hal ini menurut catatan sejarah Pancasila dulunya adalah suatu ajaran
yang sudah ada sejak jaman Majapahit, hal ini dibukukan dalam kitab Sutasoma karangan Empu
Tantular serta kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca. Dalam kitab Negarakertagama
terdapat ketentuan yang harus dipatuhi seorang raja, yaitu “Raja menjalankan dengan setia kelima
pantangan begitu pula upacara-upacara ibadat dan penobatan”. Hal tersebut dijelaskan lebih lanjut
pada kitab Sutasoma, adanya istilah “Pancasila Krama”, yaitu lima dasar tingkah laku atau perintah
kesusilaan. Dalam kitab itu terdapat lima larangan yakni: a). jangan mencabut nyawa makhluk
hidup; b). jangan mengambil barang yang tidak diberika;.c). jangan berbuat zina; d). jangan berkata
bohong; e). janganlah minum-minuman yang memabukkan.

Jika pada era Majapahit Pancasila adalah merupakan suatu ajaran yang berkaitan dengan
larangan, Pancasila yang dipahami sebagai pedoman hidup Bangsa Indonesia sekarang maknanya
lebih luas, yaitu merupakan nilai-nilai luhur yang wajib dipahami dan dilaksanakan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pancasila yang dikukuhkan dalam sidang I dari BPUPKI pada tanggal 1
Juni 1945 serta pada sidang BPUPKI telah menerima secara bulat Pancasila itu sebagai dasar negara
Indonesia merdeka. Dalam keputusan sidang PPKI kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945
Pancasila tercantum secara resmi dalam Pembukaan UUD RI dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat tertutup dan kaku, tetapi bersifat dinamis dan
terbuka. Hal ini berarti ideologi Pancasila besifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu
menyesuaikan dengan perkembangan zaman, iptek, serta dinamika perkembangan aspirasi
masyarakat. Keluwesan dan fleksibelitas serta keterbukaan yang dimiliki oleh ideologi Pancasila
menjadikan Pancasila tidak ketinggalan zaman dalam tatanan sosial, namun sifatnya yang terbuka
bukan berarti nilai-nilai dasar Pancasila dapat dirubah atau diganti dengan nilai dasar yang lain.

Implementasi dari sila-sila yang terdapat dalam Pancasila pasca gerakan reformasi 1998
hingga sekarang mengalami degradasi yang serius. Contoh kasus yang baru terjadi adalah masalah
calon Gubernur DKI Jakarta, Ahok yang mengutip ayat Al-Quran (surah Al-Maidah: 51) untuk
kepentingan politik, sehingga menimbulkan permasalahan yang berdapak pada isu SARA. Serta
banyak pihak-pihak yang mengatasnamakan agama tertentu hanya untuk hasrat pribadi maupun
golongan tertentu. Perilaku tersebut sudah jelas bertentangan dengan beberapa sila yang tertuang
dalam Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Dimana pada sila kesatu ini semua orang berhak
memeluk agama tanpa ada paksaan dari pihak lain, tidak boleh menistakan agama lain, dan
menjunjung tinggi kerukunan umat beragama. Sila kedua yang dilanggar yaitu Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab, dimana semua warga negara Indonesia memiliki hak yang sama dalam
pemenuhan kesejahteraan, kehidupan yang layak, persamaan hak dalam politik, kesetaraan dalam
hukum, dan hal-hal lain yang diatur dalam undang-undang tanpa melihat suku dan ras.

Kasus terorisme dan tindakan makar yang dilakukan oleh sekelompok orang yang
mengatasnamakan agama, atau kepentingan tertentu dengan tujuan memisahkan wilayah dari NKRI
juga merupakan pelanggaran sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia. Seiring maraknya terorisme,
disintegrasi bangsa dalam lingkup kecil juga terjadi di kota besar, yaitu banyak sekali kasus tawuran
antar pelajar dan pemuda hanya karena kasus yang sepele. Disintegrasi bangsa juga bisa tersulut
dengan kasus bullying melalui media sosial, adanya saling hujat antara individu yang akhirnya
merambat dalam lingkup kelompok.

Kemudian dalam sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan banyak sekali terdapat kasus yang menunjukkan penurunan nilai sila
tersebut. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya kasus sengketa Pilkada yang harus berakhir di MK
(misalnya Pilkada Manado, Fakfak, Gresik, dan lain sebagainya), dimana masyarakat disuguhkan
oleh mati surinya penghargaan pendapat orang lain, demokrasi, dan rasa legowo di hati para pihak
yang kalah. Banyaknya sengketa Pilkada sebagai contohnya, menunjukkan bahwa masyarakat
Indonesia mengalami penurunan pendewasaan politik. Semua sengketa tidak diutamakan
diselesaikan dengan musyawarah untuk mencapai mufakat, tapi masyarakat banyak yang
melakukan by pass dengan demonstrasi, anarkisme dan aroganisme demi terpenuhinya
tuntutan yang kadang dipaksakan.

Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yang merupakan sila terakhir dalam Pancasila
tujuan secara umumnya adalah pemerataan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh warga
negara Indonesia. Rakyat Indonesia berhak mendapatkan penghidupan yang layak, penghormatan
terhadap HAM, perlindungan keamanan dan hukum, lingkungan sosial yang sehat, dan hal lain
berkaitan dengan kesejahteraan seluruh warga negara. Namun hal tersebut salah satunya dicederai
dengan tingginya angka korupsi di Indonesia. Seperti yang ditunjukkan pada Lembaga Transparency
International, peringkat korupsi di Indonesia pada Tahun 2015 berada di posisi 88 dari total 168
negara yang dijadikan ukuran. Dari data terbaru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan
Wali Kota Madiun, Bambang Irianto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan Pasar
Besar Kota Madiun pada hari Senin lalu. Jika kita merunut kasus korupsi yang melibatkan oknum
pejabat politik seringkali tidak terselesaikan dengan baik, seperti Wisma Atlit yang belum bisa
menyeret pemain besarnya,kasus BLBI, kasus Bank Century, dan kasus lain yang diduga melibatkan
oknum pejabat penting di negara Indonesia.

Kunci dalam pengimplementasian Pancasila dalam kehidupan bernegara dan berbangsa di


Indonesia adalah harus adanya integrasi nilai-nilai yang ada dalam Pancasila kedalam seluruh aspek
kehidupan di masyarakat, yaitu sistem pendidikan, sistem politik, pertahanan keamanan, sistem
ekonomi, dan kehidupan sosial berbangsa dan bernegara. Dengan terintegrasinya Pancasila, maka
transformasi menuju bangsa yang makmur, sejahtera, dan ber-Bhineka Tunggal Ika akan lebih cepat
terwujud dalam kesatuan wilayah Indonesia.

Sumber:

Putu Aditya Ferdian Ariawantara, S.IP., M.KP

http://s2mkp.fisip.unair.ac.id/implementasi-pancasila-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-
bernegara

Alat dan Bahan


1. Media
a. Artikel terkait Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
b. Slide presentasi
2. Alat dan Bahan
a. Buku teks pelajaran PPKn kelas XII
b. Kertas HVS
c. Printer
Perkiraan Biaya
-
10 Kegiatan Pembelajaran Utama
Pengaturan peserta didik Metode
 Individu  Diskusi
 Berpasangan  Presentasi
 Berkelompok (lebih dari 2 orang)  Demonstrasi
 Project
 Eksperimen
 Eksplorasi
 Permainan
 Ceramah
 Kunjungan lapangan
 simulasi
11 Asesmen
Kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan Jenis Asesmen
pembelajaran  Performa (Presentasi, Drama, pameran
 Asesmen individu hasil karya, dsb)
 Asesmen kelompok  Tertulis (tes objektif, esai)
 keduanya

12 Persiapan Pembelajaran
1. Menyiapkan bahan-bahan materi diskusi
• Mencari Informasi/wacana /makalah tentang implementasi nilai-nilai Pancasila
• Merancang kegiatan Bersama untuk penguatan penerapan nilai-nilai Pancasila di
lingkungan sekolah
2. Merumuskannya tekhnis diskusi yang singkat yang dapat dimodifikasi oleh peserta didik
3. Menyiapkan rubrik penilaian performa, diskusi, dan analisis
13 Urutan Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Alokasi
Waktu
Pra Pembelajaran
Pendahuluan 10 Menit
1. Guru memberikan salam kepada peserta didik sebagai bentuk perhatian tulus guru
kepada peserta didik.
2. Peserta didik berdoa sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk
meningktakan ketaqwaan terhadap Tuhan YME
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
4. Peserta didik mencermati dan melaksanakan arahan guru untuk memeriksa
kerapian dan kebersihan diri maupun ruang kelas bersama-sama, serta menyimak
semua Instruksi guru dengan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi
bernalar kritis
5. Guru menanyakan tugas pada pertemuan sebelumnya untuk mempersiapkan bahan
dan alat yang dibawa peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini.
6. Peserta didik mendapatkan motivasi dari guru sebelum memulai kegiatan
pembelajaran inti.
7. Peserta didik mencermati penjelasan singkat guru tentang materi yang akan
dipelajari dan uraian singkat kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
Kegiatan Inti 70 Menit
1. Guru meminta peserta didik mengkaji materi tentang implementasi nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kemudian memberikan
pertanyaan :
a. Apa saja bentuk perilaku menyimpang dari implementasi nilai-nilai
Pancasila yang terjadi di masyarakat?
b. Bagaimana perilaku yang seharunya dilakukan dalam kehidupan sehari-
hari?
c. Bagaimana cara memotivasi diri dan orang lain untuk menentukan serta
menetapkan tujuan dan target bersama?
d. Sebutkan perilaku yang pernah dilakukan dan bermanfaat di masyarakat,
Negara, dan kawasan!
2. Guru menjelaskan materi penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
bwrbangsa dan bernegara.
3. Menyampaikan kalimat yang diucapkan oleh para tokoh perumus Pancasila
sekaligus alasan menjadikan Pancasila sebagai dasar Negara.
4. Guru meminta peserta didik memberikan gambaran masa kini dan menyaksikan
implementasi Sila-Sila Pancasila sebagai ideologi dan Pedoman dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara.
5. Dari jawaban peserta didik , guru memberi penguatan tentang :
a. Penjelasan peserta didik tentang penerapan nilai-nilai Pancasila.
b. Memberikan contoh konkret bangsa Indonesia dalam menjalankan Sila-
Sila Pancasila.
c. Aktualisasi Sila-Sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
6. Bersama-sama membuat kalimat kutipan (quotes) dari tokoh untuk dijadikan
komitmen mengaktualisasikan Pancasila secara murni dan konsekuen.
Penutup 10 Menit
1. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran yang
telah dipelajari
2. Peserta didik mengerjakan post tes yang diberikan oleh guru
3. Peserta didik diajak untuk melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah
dilalui.
4. Guru menugaskan peserta didik untuk membaca materi pembelajaran selanjutnya
di rumah.
5. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan ucapan salam. Bisa ditambahkan
dengan doa jika kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada jam akhir pulang
sekolah.
Pertemuan 2
Pendahuluan 15 Menit
1. Guru memberikan salam kepada peserta didik dan menanyakan kabar/ kondisi
peserta didik.
2. Peserta didik berdoa sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagai wujud
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT
3. Peserta didik mencermati dan melaksanakan arahan guru untuk memeriksa
kerapian dan kebersihan diri maupun ruang kelas bersama-sama sebagai wujud
implementasi sikap gotong royong.
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik
5. Guru menanyakan progres tugas peserta didik untuk menyusun laporan penggalian
sejarah implementasi nilai-nilai Pancasila dari masa kemerdekaan sampai masa
reformasi.
6. Peserta didik mendapatkan motivasi dari guru sebelum memulai kegiatan
pembelajaran inti.
7. Peserta didik bersama guru menyanyikan lagu “Garuda Pancasila” dipandu dengan
musik instrumental lagu tersebut untuk meningkatkan semangat peserta didik.
8. Peserta didik mencermati penjelasan singkat guru tentang materi yang akan dipejari
dan uraian singkat kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
Kegiatan Inti 60 Menit
1. Peserta didik bersama kelompoknya diberikan kesempatan oleh guru untuk
mempersiapkan bahan tayang laporan penggalian sejarah implementasi nilai-nilai
Pancasila dari masa kemerdekaan sampai masa reformasi.
2. Masing-masing ketua kelompok maju ke depan kelas untuk mengumpulkan laporan
penerapan nilai-nilai Pancasila dari masa kemerdekaan sampai masa reformasi dan
mengambil undian nomor urut tampil presentasi.
3. Guru memberikan penjelasan terkait aturan kegiatan presentasi sebagai berikut:
a. Setiap kelompok diberikan waktu 4 menit untuk menampilkan laporannya masing-
masing dan 3 menit untuk sesi tanya jawab.
b. Setiap kelompok yang tampil, hanya dibuka untuk 2 pertanyaan/ tanggapan.
4. Setiap kelompok menampilkan hasil kerjanya ke depan kelas dengan penuh percaya
diri sesuai dengan urutan tampil kelompok. Sedangkan peserta didik/ kelompok
lainnya dapat mengajukan pertanyaan, tanggapan maupun mengkritisi secara
ilmiah dan sopan hasil kerja kelompok yang sedang tampil di depan kelas.
5. Setelah seluruh kelompok selesai menampilkan hasil kerjanya masing-masing, guru
memberikan apresiasi dan penghargaan atas hasil kerja seluruh peserta didik.
6. Setiap kelompok menunggah hasil laporannya melalui medi sosial dan nya
mengumpulkanh dalam bentuk print out
7. Guru memberikan penguatan materi kelebihan dan kekurangan implementasi nilai-
nilai Pancasila dari masa ke masa.

Penutup
1. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran yang 15 Menit
telah dipelajari
2. Peserta didik mengerjakan post tes yang diberikan oleh guru
3. Peserta didik diajak mengingat kembali manfaat apa yang mereka dapatkan setelah
melaksanakan kegiatan pembelajaran ini
4. Guru meminta peserta didik untuk membaca kisah-kisah prestasi warga negara
Indonesia di kancah nasional maupun internasional.
5. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan ucapan salam. Bisa ditambahkan
dengan doa jika kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada jam akhir pulang
sekolah.
14 Refleksi Guru
1. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan yang direncanakan?
2. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apakah hasil belajar peserta didik pada pertemuan ini sudah sesuai harapan?
4. Hikmah apa yang saya dapatkan dari kegiatan pembelajaran ini?
15 Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Dan Asesmennya
A. Kompetensi yang dinilai
1. Kompetensi sikap yang menunjukkan profil pelajar Pancasila
2. Kompetensi pengetahuan untuk: mengidentifikasi dan mengkaji fungsi Pancasila,
implementasi Pancasila, serta reaktualisasi nilai-nilai yang terkandung,
3. Kompetensi keterampilan: komparasi, literasi membaca , berpikir kritis, berdiskusi
B. Bagaimana Asesmen dilaksanakan
1. Penilaian sikap dilaksanakan dengan melalui pengamatan langsung (observasi) saat
kegiatan pembelajaran berlangsung
2. Penilaian pengetahuan dilaksanakan melalui tes tertulis
3. Penilaian keterampilan dilaksanakan melalui penilaian kinerja/ performa saat kegiatan
pembelajaran

C. Kriteria Penilaian
1. Penilaian sikap

Sikap yang dinilai Juml


No Nama kedisiplina ah Nilai
Ketaqwaan Kesopanan keaktifan
n Skor
1 Andi
ds Dst ...
t

Pedoman penskoran:
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup
Skor 1 = kurang
Rumus Penilaian:
N = jumlah skor x 100
16
2. Penilaian pengetahuan

No Rumusan Soal Tekhnik Skor Bobot


Maksim Nilai
al
1. Sebutkan 5 bentuk penyimpangan dalam penerapan Test 5 50
nilai-nilai Pancasila.
2. Apa Tindakan yang dilakukan jika menemukan Test 2 20
penyimpangan penerapan nilai-nilai Pancasila?
3. Apa saja sikap yang di tunjukkan dalam penerapan Test 3 30
nilai-nilai Pancasila di masyarakat?
Nilai Total 100
Kunci Jawaban :
1. A. Rendahnya kesadaran menjalankan sila 1, yaitu tidak taat menjalankan ajaran agama,
cenderung melanggar aturan-aturan agama.
b. Tidak mengakui keberadaan manusia lainnya dengan adil dan beradab. seperti
banyaknya penyiksaan dan tawuran.
c. Mulai lunturnya rasa persatuan karena banyak terjadi bentrok dan kurangnya toleransi.
d. Penerapan demokrasi di Indonesia masih belum maksimal, Contohnya masih muncul
sikap tidak menghargai pendapat orang lain
e. Banyak terjadi ketidakadilan dalam masyarakat.
2. A. Memperbaiki kesalahan sesuai dengan batas kemampuan kita masing-masing
B. Melaksanakan penegakan hukum secara secara tegas tanpa diskriminasi atau tebang
pilih.
3. a. Menanamkan sikap tanggung jawab dalam diri masing-masing individu
b. Memupuk semangat cinta tanah air dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara
c. Mengedepankan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan

Pedoman penskoran:
Jawaban betul 1 : skor 1
Jawaban betul 2 : skor 2
Jawaban betul 3 : skor 3
Jawaban betul 4 : skor 4
Jawaban betul 5 : skor 5

Rumus Penilaian:
N = jumlah skor x 100
10
3. Penilaian keterampilan

Keterampilan yang dinilai


Merumuska Jumlah
No Nama Mengemukakan bertany Bekerja Nilai
n Skor
pendapat a sama
ide
1 Andi
ds Dst ...
t

Pedoman penskoran:
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup
Skor 1 = kurang

Rumus Penilaian:
Nilai : jumlah skor X 10
skor maksimal

16 Pertanyaan Refleksi Untuk Peserta Didik


Berikut diberikan Tabel untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari.
Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada modul ini di Tabel berikut dengan
ketentuan :
a. Jawaban disesuaikan dengan keadaan yang dirasakan saat ini
b. Semua pertanyaan wajib dijawab, pertanyaan no. 3 dapat berupa pernyataan : tidak ada
c. Jika jawabannya Ada, Berikan alasan singkat
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah Materi penerapan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara sudah
dapat dipahami ?
2. Materi apa yang belum dipahami dan
akan saya pelajari kembali ?
3. Materi apa yang membuat saya tidak
ingin mempelajarinya ?

17 Daftar Pustaka
• 2017, Ida Rohayani, Lukman Syahputra, Buku Teks PPKn kelas , Jakarta: Kemdikbud
U N D A N G -U N D A N G DASAR 1945, Jakarta: SE K R E T A R I A T N E G A R A
REPUBLIK INDONESIA
• Putu Aditya Ferdian Ariawantara, S.IP., M.KP
http://s2mkp.fisip.unair.ac.id/implementasi-pancasila-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-
bernegara
18 Lembar Kerja Peserta Didik
Lampiran 1
19 Bahan Bacaan siswa
https://indomaritim.id/contoh-penerapan-pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari
Lampiran 2
20 Bahan Bacaan Guru
https://www.kompas.com/edu/read/2020/10/06/135521971/contoh-penerapan-pancasila-di-
kehidupan-sehari-hari-bagi-siswa
Lampiran 3
21 Materi / kegiatan Pengayaan bagi peserta didik dengan capaian tinggi
Tidak tersedia
22 Materi / kegiatan remidial Untuk Peserta Didik Yang Kesulitan Belajar
Tidak tersedia
Lampiran 1

NILAI

Lembar Kerja Peserta Didik

Nama : ........................................................................................

Kelas/Jurusan : …………………………………………………………

Materi : ........................................................................................

Hari/ Tanggal : ........................................................................................

Setelah kalian mencari informasi dengan membaca wacana materi di atas dan sumber belajar lain,
tulislah apa yang sudah kalian ketahui tentang penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, seperti:

No Soal/ Pertanyaan

`1 Penyimpangan apa saja yang terjadi di kehidupan berbangsa dan bernegara dalam
penerapan Pancasila?

2 Reaksi apa yang terjadi dari masyarakat terhadap penyimpangan yang terjadi?

3 Solusi apa yang dapat diberikan untuk menyelesaikan hal-hal yang muncul ?

4 Bagaimana tindak lanjut dalam Merancang penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara berdasarkan prinsip sila pertama sampai lima?
Lampiran 2

Penerapan Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari


di Sekolah dan Masyarakat

Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa


perilaku:
• Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai ajaran agama yang dianut masing-
masing.
• Menjalankan perintah agama sesuai ajaran yang dianut masing-masing.
• Saling menghormati antarumat beragama.
Sila Kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
• Tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan suku, agama, warna kulit, tingkat ekonomi,
maupun tingkat pendidikan.
• Menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
• Hormat kepada bapak ibu guru.
Sila Ketiga Persatuan Indonesia
perilaku:
• Cinta tanah air dan bangsa dengan membeli produk dalam negeri, meningkatkan prestasi di
segala bidang.
• Menjaga nama baik bangsa dan negara
• Tidak membangga-banggakan bangsa lain dan merendahkan bangsa sendiri.
Sila Keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
perilaku:
• Selalu mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan masalah.
• Tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
• Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.

Sila Kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


• Menghargai hasil karya orang lain.
• Berbuat adil dan tidak pilih kasih.
• Menghormati hak dan kewajiban orang lain.

Butir-Butir Pengamalan Pancasila


Berikut ini Butir-Butir Pengamalan Pancasila berdasarkan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
· Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketaqwaanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
· Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
· Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama anatra pemeluk agama dengan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
· Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
· Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
· Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
· Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dan kepercayaanya masing masing
· Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang
lain.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
· Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa.
· Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna
kulit dan sebagainya.
· Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
· Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
· Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
· Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
· Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
· Berani membela kebenaran dan keadilan.
· Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
· Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
3. Persatuan Indonesia
· Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
· Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
· Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
· Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
· Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
· Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
· Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
· Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan,
hak dan kewajiban yang sama.
· Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
· Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
· Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
· Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
· Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
· Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
· Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
· Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
· Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
· Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
· Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
· Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
· Menghormati hak orang lain.
· Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
· Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain
· Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
· Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
· Suka bekerja keras.
· Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama.
· Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial.

Itulah contoh penerapan Pancasila yang dapat dilakukan sehari-hari. Tentunya, masih banyak
contoh penerapan Pancasila yang dapat kamu tambahkan.
Lampiran 3

Contoh Penerapan Nilai- Nilai Pancasila di


Sekolah, Rumah, dan Masyarakat
Pancasila adalah dasar negara yang menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia.

Karenanya, kita harus menerapkan nilai Pancasila di sekolah, rumah, dan masyarakat.

Penerapan nilai Pancasila di sekolah, rumah, dan masyarakat itu terlihat dari perilaku kita yang
mencerminkan sila-sila Pancasila, teman-teman.

Apa saja contoh perilaku yang menerapkan nilai Pancasila di sekolah, rumah, dan masyarakat, ya?

Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Pancasila Sila 1 sampai 5

Dalam Pancasila sila 1 sampai 5, terdapat nilai-nilai yang menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia,
teman-teman.

Nilai-nilai dalam Pancasila itu antara lain ada:

- Nilai Ketuhanan, yaitu bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama dan setiap warga negara
memeluk agamanya masing-masing.

- Nilai Kemanusiaan, yaitu seluruh masyarakat Indonesia harus bersikap manusiawi pada satu sama
lain.

- Nilai Persatuan, yaitu bangsa Indonesia adalah bangsa yang satu dan tidak mudah dipecah belah.

- Nilai Kerakyatan, yaitu negara mengutamakan rakyat dan kepentingan bersama dalam masyarakat
diutamakan.

- Nilai Keadilan, yaitu setiap orang harus bersikap adil satu sama lain tanpa membeda-bedakan latar
belakangnya.

Contoh Penerapan Nilai-Nilai Pancasila di Sekolah

Beberapa perilaku yang menerapkan nilai-nilai Pancasila di sekolah misalnya:

1. Berdo’a sebelum belajar di kelas.

2. Mentaati tata tertib di sekolah dan mendengarkan nasihat guru.


3. Rukun dalam berteman dengan siapa saja.

4. Aktif dalam kegiatan sekolah dan mengerjakan tugas dengan baik.

5. Tidak membeda-bedakan teman.

Contoh Penerapan Nilai-Nilai Pancasila di Rumah

Beberapa perilaku yang menerapkan nilai-nilai Pancasila di rumah misalnya:

1. Beribadah dengan tekun.

2. Saling menghormati dan menghargai antar anggota keluarga.

3. Rukun dan adil dengan adik dan kakak.

4. Mendengarkan nasihat orang tua dan melaksanakan aturan di rumah.

5. Bekerja sama melakukan pekerjaan rumah.

Contoh Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Masyarakat

Beberapa perilaku yang menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat misalnya:

1. Menerapkan sikap toleransi antar umat beragama dan menghormati ibadah umat agama lain.

2. Berbuat baik pada orang lain, seperti tetangga dan saling membantu sesama masyarakat.

3. Saling menghormati dan menghargai perbedaan.

4. Rukun dalam hidup bertetangga meski berbeda suku, agama, ras, dan perbedaan yang lainnya.

5. Bersikap adil pada semua elemen masyarakat.

6. Melakukan kewajiban dan memanfaatkan hak dengan tanggung jawab.

7. Mematuhi aturan dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai