TITLE
Mirjam Nilsson
Secara umum daya saing terdiri dari 2 kata, yaitu daya artinya kekuatan, sedangkan saing
bermakna berlomba-lomba atau lebih baik dari yang lainnya, atau berbeda dari pesaing baik
secara kualitas, kepuasan maupun keunggulan dari berbagai aspek lainnya. Makna keunggulan
bersaing juga bisa dilihat dari sisi proses yang efektif dan efisiensi, ditandai juga dengan
eksistensi organisasi yang memiliki sasaran tepat, menentukan kebijakan, rencana, strategi,
arah, dan hasil yang sesuai dengan harapan serta tujuan akhir dalam menghadapi kompetisi.
Hal senada dijelaskan, Sumihardjo (2008) bahwa daya saing dimaknai sebagai kekuatan,
dorongan, usaha untuk menjadi lebih baik dari kompetitor yang lainnya atau memiliki
keunggulan dalam hal-hal tertentu, baik yang dilakukan orang per orang (personal), komunitas
(communal) bahkan institusi tempatnya bekerja.
Presentation title 3
Konsepsi daya saing dari sisi efisiensi dan efektivitas, seirama dengan strategi
generik yang dikembangkan Porter 2 Manajemen Daya Saing Perguruan Tinggi
(1985) menjelaskan keunggulan bersaing mencakup keunggulan biaya, fokus
pada stakeholders, diferensiasi sesuai dengan kondisi saat ini. Daya saing
menjadi jantung kinerja organisasi yang bertumbuh dari nilai atau kemanfaatan
yang dihadirkan, atau diciptakan organisasi untuk stakeholdernya. Bila organisasi
mampu menghadirkan kelebihan atau keunggulan dari salah satu tiga strategi
generik dijelaskan Porter, dapat dikatakan organisasi tersebut memiliki daya
saing (Aaker, 1989).
Daya saing dipandang sebagai usaha menciptakan potensi nilai tambah atau value
added creation yang ada di lingkup unit kerja, organisasi masing-masing (Mudrajad
Kuncoro, 2007). Misalnya, konsep daya saing untuk lingkup pemerintahan dalam
bentuk atau daerah bisa mencakup beberapa komponen utama yang menjadi nilai
tambah keunggulannya, antara lain; 1) mampu meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat, 2) mampu meningkatkan kompetensi warga Negara atau daerah
berkompetisi dengan warga negara dan daerah lainnya, 3) mampu memenuhi
kewajiban bersaing di level domestik maupun internasional. 4) mampu menyediakan
kesempatan kerja, 5) mampu melakukan pembangunan yang terencana,
berkesinambungan sekaligus tidak membebani utang generasi mendatang (Sudirman
& Susilawati, 2019). Daya saing dicapai dari akumulasi daya saing strategis di setiap
unit usaha dan unit kerja itu masing-masing.
Presentation title 5
• Di atas sudah dijelaskan konsepsi daya saing secara umum pada berbagai sektor yang bisa dikembangkan dengan
memperhatikan berbagai aspek yang terjadi, kompetisi, ruang lingkup, metode, produk dan jasa yang ditawarkan.
Termasuk, untuk sektor pendidikan, bisa merujuk pada Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
Pendidikan, dijelaskan daya saing lembaga pendidikan merupakan kemampuan lembaga pendidikan untuk
menunjukkan hasil kerja yang lebih baik, lebih cepat atau lebih hemat dan lebih bermakna. Produktivitas lembaga
pendidikan dimaksud, antara lain; 1) kemampuan pengelola lembaga pendidikan memperluas area layanan atau
pangsa pasar, 2) kemampuan menghubungkan lingkungan lembaga pendidikan di sekitarnya dengan lingkungan
global, 3) kemampuan warga pendidikan meningkatkan inovasi kerja tanpa hentinya, 4) kapasitas memperbaiki
posisi lembaga pendidikan pada peringkat yang terbaik dan menguntungkan (Afriyani, 2011).
Presentation title 6
Ada beberapa manfaat dari proses daya saing yang terjadi lintas PT, maupun di internal organisasi PT itu masing-
masing, meliputi; 1) peningkatan kemampuan untuk memperkuat dan memperkokoh posisi pasar lulusan, 2)
peningkatan kemampuan PT menghubungkan stakeholdernya dengan lingkungan dunia kerja, 3) peningkatan
kinerja PT tanpa henti, dan 4) peningkatan kemampuan untuk menempatkan PT pada posisi yang adaptif dan
menguntungkan (Sumihardjo, 2008).
PENINGKATAN KEMAMPUAN UNTUK
7
MEMPERKUAT DAN MEMPERKOKOH POSISI
PASAR LULUSAN,
Posisi daya saing PT yang menguntungkan itu, tentu dihasilkan dari
kepemimpinan PT yang memahami pembiayaan (cost leadership) secara baik
dan memadai, sehingga stakeholder PT terdiri dari pendidik, tenaga
kependidikan; pegawai penunjang akademik, mahasiswa, orang tua
mahasiswa, masyarakat yang merasakan manfaat ekonomis dari PT yang
berorientasi pada daya saing. Misalnya perguruan tinggi yang memperoleh
nilai akreditasi A, tentunya menjadi kebanggaan semua pihak dan dapat
meningkatkan harkat martabat semua pihak atas mutu layanan PT.
PENINGKATAN KEMAMPUAN PT
MENGHUBUNGKAN STAKEHOLDERNYA 8
Pengoptimalan potensi dan posisi daya saing yang dimiliki PT, berdampak
pada semua stakeholder yang memperoleh manfaat layanan unggul dan
efisiensi dari sisi biaya ekonomis, dan memperoleh mutu lulusan, jasa,
produksi kaum intelektual yang sesuai dengan harapan masyarakat
(public). Performa kualitas kinerja PT, akan memberi tingkat kepuasan
(satisfaction), loyalitas sangat memadai, meluasnya wilayah layanan, dan
tingkat profitabilitas yang tinggi (Yesi Ariyasti, 2013).
PENINGKATAN KINERJA PT TANPA HENTI 9
Kunci untuk meningkatkan agregat daya saing PT berupa usaha mendorong tumbuhnya
laju inovasi kerja dosen agar mampu bersaing di tingkat lokal, nasional dan lingkungan
internasional. Kelihatannya, pernyataan teoritis di atas tidaklah mudah diimplementasikan
di level empiris dan realitas. Inovasi kerja dosen di PT bukanlah sesuatu yang sederhana,
namun sulit untuk bisa langsung di rujuk karena bukan suatu resep mujarab yang bisa
diperoleh dengan berbagai kemudahan, setiap PT mempunyai penyakit dengan gejala
fenomena yang berkembang saat ini yaitu umumnya masih rendahnya daya saing PT
(Hermana dan Silfianti; 2011).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA SAING 11
PERGURUAN TINGGI
1. Mutu program Pendidikan
Faktor kualitas program pendidikan menjadi penentu keunggulan bersaing PT dapat
dihadirkan dengan memprioritaskan
Manajemen Daya Saing Perguruan Tinggi 23
pada kualitas program akademik, jasa layanan pendidikan yang ditawarkan PT
kepada segenap stakeholders. Mutu program pendidikan itu bisa diidentifikasi dari
masukan (input), proses (process), dan keluaran (output dan outcome) pendidikan
yang dihasilkan. Kualitas produk atau jasa layanan pendidikan mesti berkesesuaian
dengan spesifikasi desain keilmuan dan fungsi serta kegunaan produk atau
spesifikasi keilmuan yang dibutuhkan di lapangan.
12
Keunggulan kompetitif PT dipersembahkan melalui kreativitas penciptaan keunikan, misal desain jasa
layanan pendidikan yang diberikan, kualitas produk yang inovatif dan proses yang menyenangkan,
sosialisasi lebih menarik, pelayanan distribusi lulusan lebih memuaskan stakeholder, dan lainnya. Strategi
Manajemen Daya Saing Perguruan Tinggi 37
PT dalam mewujudkan keunggulan kompetitif dan komparatif PT yaitu melalui, kreativitas, inovasi,
kolaborasi tiada henti. Misalnya sumber daya dosen yang menjadi keunggulan PT diperoleh melalui
inovasi, inisiasi, kolaborasi dan transformasi serta jalinan komunikasi dengan pola hubungan saling
menguntungkan (reciprocal) dengan stakeholder (Fazlagic dan Skikiewicz, 2014). Kunci sukses
peningkatan daya saing PT selalu menjadi pemantik munculnya laju inovasi kerja dosen, mahasiswa dan
pegawai agar bisa menjadi pemenang dalam bersaing. Walaupun realitasnya, teoritis ini masih sulit untuk
diwujudkan dan diterapkan, karena bukan suatu yang sederhana dan juga bukan resep mujarab yang bisa
menyelesaikan semua masalah di setiap PT. Adapun gejala yang sama menjadi predator dan mengganggu
daya saing PT berupa masih rendahnya daya saing lulusan, dosen, produk intelektual sumber daya yang
ada di PT lainnya akan selalu menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola PT kedepannya