Anda di halaman 1dari 13

UJIAN AKHIR SEMESTER

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Dosen Pengampu:
Dr. Purnamie Titisari, S.E., M.Si., QIA.

Disusun Oleh:
Akmal Damar Ramadhan
220803101042

UNIVERSITAS JEMBER
HUKUM
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
2023
1. Pengembangan Karir.
PT Telkom, sebagai perusahaan utama di sektor teknologi dan komunikasi di
Indonesia, menegaskan komitmennya terhadap perkembangan karir para karyawannya.
Melalui program pelatihan dan pengembangan yang cermat, perusahaan ini memberikan
peluang kepada karyawan untuk meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial. Program
ini tidak hanya menjangkau teknologi terkini, namun juga menekankan pada perkembangan
kemampuan kepemimpinan dan interpersonal. Selain itu, PT Telkom telah mengatur jalur
karir yang jelas dengan kebijakan yang mendukung promosi internal dan rotasi jabatan, yang
memberikan kesempatan kepada karyawan untuk tumbuh dan naik posisi di perusahaan.
Penilaian kinerja yang teratur dan transparan juga berperan penting dalam memberikan
umpan balik kepada karyawan, memungkinkan mereka untuk meningkatkan kinerja dan
merencanakan langkah-langkah pengembangan karir di masa depan.
Perusahaan juga memperhatikan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan
pribadi karyawan dengan menyediakan program fleksibilitas kerja. Dukungan ini
memungkinkan mereka yang ingin menyeimbangkan tanggung jawab kerja dengan keluarga.
PT Telkom juga melibatkan karyawan dalam pengembangan karir, memberi mereka
kesempatan untuk memberikan masukan terhadap pertumbuhan karir mereka. Tidak hanya
itu, perusahaan menawarkan manfaat beragam seperti dukungan pendidikan lanjutan,
program kesehatan, dan insentif keuangan. Ini menciptakan lingkungan kerja yang inklusif,
mendukung pertumbuhan profesional, serta meningkatkan retensi, produktivitas, dan
kepuasan kerja keseluruhan.
Memupuk Kepemimpinan
Pengembangan karier sering kali melibatkan penumbuhan dan penguatan
kepemimpinan. Hal ini meliputi identifikasi dan pengembangan keterampilan kepemimpinan
yang krusial, seperti kemampuan untuk memotivasi orang lain, menginspirasi tim,
mengambil keputusan yang tepat, serta mengelola konflik. Dalam pengembangan karier,
fokus pada kepemimpinan membantu individu mempersiapkan diri untuk peran yang lebih
besar, baik dalam memimpin tim maupun dalam mengambil tanggung jawab yang lebih besar
dalam organisasi. Kepemimpinan bukan hanya tentang posisi tertentu, tetapi juga tentang
sikap, keterampilan, dan pengaruh yang dapat memengaruhi perubahan positif, baik pada diri
sendiri maupun orang lain di sekitar mereka.
Keragaman
Dalam konteks pengembangan karier, keragaman merujuk pada pengakuan dan
pemanfaatan keberagaman individu dari berbagai latar belakang, budaya, dan pengalaman.
Ini mencakup peningkatan kesadaran akan nilai-nilai yang berbeda, perspektif unik, serta
keterampilan yang beragam yang dibawa oleh individu dari berbagai latar belakang.
Memperhatikan keragaman dalam pengembangan karier berarti menciptakan lingkungan
yang inklusif, memungkinkan berbagai pendekatan dan kontribusi yang dapat memperkaya
proses pengembangan keterampilan, pertumbuhan pribadi, dan profesionalisme. Ini juga
membuka peluang untuk belajar dari orang-orang dengan pengalaman yang berbeda,
menciptakan pemahaman yang lebih luas terhadap dunia kerja yang semakin kompleks dan
global. Dengan menghargai keragaman, pengembangan karier menjadi lebih holistik,
memungkinkan individu untuk tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang mendukung
dan inklusif.
Good Corporate Governance – Prinsip Bisnis Telkom
Good Corporate Governance (GCG) sangat penting bagi PT Telkom Indonesia karena
merupakan fondasi dari transparansi, akuntabilitas, dan etika dalam pengelolaan perusahaan.
Telkom menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam pengambilan keputusan strategis,
manajemen risiko, serta pengelolaan keuangan. Melalui komitmen pada GCG, Telkom
memastikan bahwa kebijakan perusahaan berada dalam kerangka hukum yang tepat, menjaga
hubungan yang sehat antara manajemen dan pemegang saham, serta memastikan integritas
dalam operasi mereka. Hal ini membantu membangun kepercayaan stakeholder, termasuk
investor, karyawan, dan masyarakat secara keseluruhan terhadap Telkom sebagai perusahaan
yang berintegritas dan berkelanjutan dalam jangka panjang.
Solusi
Untuk meningkatkan program pengembangan karir di PT Telkom, beberapa solusi
dapat diimplementasikan. Pertama, perlu dilakukan analisis kebutuhan karir yang lebih
mendalam dengan melibatkan karyawan aktif, misalnya melalui focus group discussions
(FGD) atau wawancara individual. Rencana pengembangan karir juga perlu disempurnakan
dengan menawarkan lebih banyak opsi pelatihan yang sesuai dengan tren industri
telekomunikasi terkini dan memberikan fleksibilitas untuk mengakomodasi perubahan
kebutuhan karyawan. Dukungan untuk pendidikan lanjutan juga dapat diperluas dengan
menjalin kemitraan dengan institusi pendidikan dan menyediakan program gelar yang lebih
tinggi.
2, Promosi
PT Apple, sebagai perusahaan teknologi global terkemuka, menjalankan program
promosi yang inovatif untuk memasarkan produk-produk unggulannya. Melalui kampanye
promosi yang terintegrasi, perusahaan ini berhasil meningkatkan kesadaran merek dan minat
konsumen terhadap produk-produk terbarunya. Sebagai contoh, ketika meluncurkan iPhone
terbaru, Apple mengadopsi strategi promosi yang mencakup berbagai saluran, seperti iklan
televisi, media sosial, dan kolaborasi dengan selebriti. Iklan televisi Apple seringkali
menonjolkan fitur-fitur unik dan inovatif dari produk mereka, memberikan gambaran yang
jelas tentang nilai tambah yang ditawarkan kepada konsumen. Di media sosial, Apple
memanfaatkan kekuatan komunitas pengguna setia mereka dengan mengadakan kontes foto,
ulasan pengguna, dan kampanye berbagi pengalaman. Kolaborasi dengan selebriti, baik
melalui iklan atau promosi di media sosial, juga menjadi bagian penting dari strategi promosi
Apple untuk menciptakan buzz dan daya tarik yang lebih besar.
Selain itu, program trade-in yang ditawarkan oleh Apple memberikan insentif kepada
konsumen untuk mengganti perangkat lama dengan produk terbaru. Dengan memanfaatkan
program ini, konsumen merasa mendapatkan nilai lebih dan merasakan manfaat finansial
yang mendorong mereka untuk memilih produk Apple. Secara keseluruhan, strategi promosi
yang komprehensif dari PT Apple menciptakan pengalaman pemasaran yang holistik dan
menarik, menjadikan produk-produk mereka tidak hanya sebagai solusi teknologi, tetapi juga
sebagai gaya hidup. Dengan demikian, PT Apple terus mempertahankan posisinya sebagai
pemimpin pasar dalam industri teknologi global.
Solusi
Untuk meningkatkan program promosi di PT Apple, sejumlah solusi dapat
diimplementasikan. Pertama, perusahaan dapat lebih memanfaatkan media sosial untuk
interaksi yang lebih aktif dengan pengguna dan mempromosikan konten pengguna secara
kreatif. Selain itu, menguatkan kolaborasi dengan influencer dan selebriti dapat memberikan
daya tarik tambahan. Program trade-in bisa ditingkatkan dengan menawarkan insentif yang
lebih menguntungkan bagi konsumen untuk mendorong pembaruan perangkat. Terakhir,
melibatkan pelanggan dalam pengembangan konten promosi, seperti ulasan dan testimoni,
dapat membangun kredibilitas merek dan memperkuat hubungan dengan konsumen. Dengan
menggabungkan strategi-strategi ini, PT Apple dapat lebih efektif dalam membangun
kesadaran merek dan memperluas pangsa pasar mereka.
Salah satu teori promosi yang sering digunakan dalam pemasaran adalah Teori Hierarchy of
Effects atau Hierarki Efek. Teori ini dikemukakan oleh Robert Lavidge dan Gary Steiner pada
tahun 1961. Hierarki Efek menyatakan bahwa konsumen melalui serangkaian tahapan atau
tingkat perubahan pikiran dan perilaku mereka ketika terpapar oleh pesan promosi. Tahapan
tersebut meliputi:
 Awareness (Pengetahuan): Konsumen pertama kali perlu mengetahui atau menyadari
adanya produk atau merek. Pesan promosi bertujuan untuk membangun kesadaran
konsumen terhadap keberadaan produk.
 Interest (Minat): Setelah menyadari produk, konsumen perlu menunjukkan minat
terhadap produk tersebut. Pesan promosi selanjutnya ditujukan untuk memicu minat dan
keinginan konsumen terhadap produk atau layanan.
 Desire (Keinginan): Pada tahap ini, konsumen mengembangkan keinginan atau hasrat
untuk memiliki produk tersebut. Pesan promosi difokuskan pada menciptakan persepsi
positif dan keinginan yang kuat terhadap produk.
 Action (Aksi): Tahap terakhir adalah konsumen mengambil tindakan atau melakukan
pembelian produk. Pesan promosi pada tahap ini dirancang untuk mendorong konsumen
agar segera mengambil tindakan, misalnya dengan menawarkan promosi khusus atau
penawaran waktu terbatas.
Hasil Analisis
Hasil analisis terhadap program promosi PT Apple menunjukkan bahwa perusahaan
telah berhasil menerapkan strategi yang efektif untuk mempertahankan dominasinya di pasar
teknologi global. Pendekatan yang terintegrasi melibatkan iklan televisi, media sosial, dan
kolaborasi dengan selebriti telah memberikan dampak positif terhadap kesadaran merek dan
minat konsumen. Penggunaan media sosial dengan mengadakan kontes foto dan kampanye
berbagi pengalaman berhasil membangun komunitas aktif pengguna. Sementara program
trade-in memberikan insentif yang efektif untuk mendorong pembaruan perangkat,
menciptakan siklus pembaruan produk yang berkelanjutan.
3. Penilaian Kinerja
PT Karen's Dinner, perusahaan layanan makanan, menerapkan sistem penilaian
kinerja berbasis kompetensi untuk memastikan karyawan mencapai standar yang diinginkan.
Evaluasi melibatkan kriteria seperti pencapaian tujuan, keterampilan teknis, kepatuhan
prosedur, dan kemampuan berkolaborasi. Penilaian 360 derajat juga digunakan, melibatkan
umpan balik dari rekan kerja, atasan, dan pelanggan. PT Karen's Dinner memberikan umpan
balik konstruktif dan peluang pengembangan, menciptakan budaya yang mendukung
pertumbuhan profesional dan meningkatkan kinerja keseluruhan perusahaan di industri
layanan makanan.
Solusi
Menurut Mathias dan Jackson (2006:382), penilaian kinerja (performance appraisal)
adalah proses mengevaluasi karyawan seberapa baik menyelesaikan pekerjaan mereka jika
dibandingkan dengan seperangkat standar yang dimiliki perusahaan dan kemudian
mengkomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan. Dalam penilaian kinerja, dinilai
kontribusi karyawan kepada perusahaan selama periode waktu tertentu. Penilaian kinerja
harus memberikan umpan balik kinerja (feedback) kepada karyawan agar mengetahui
seberapa baik mereka bekerja jika dibandingkan dengan standar-standar perusahaan, Apabila
penilaian kinerja dilakukan secara benar, para manajer, staf, dan akhirnya perusahaan akan
diuntungkan dengan pemastian bahwa upaya-upaya individu memberikan kontribusi kepada
fokus strategi perusahaan.
Hasil Analisis
Hasil analisis terhadap teori evaluasi kinerja oleh para ahli menunjukkan fokus utama
pada pengelolaan dan motivasi karyawan. Teori Kontrol Manajemen menyoroti perlunya
evaluasi untuk memastikan karyawan sejalan dengan tujuan organisasi. Di sisi lain, Teori
Psikologi Industri dan Organisasi menekankan evaluasi sebagai instrumen motivasi, di mana
umpan balik yang konstruktif dapat meningkatkan produktivitas. Secara keseluruhan, teori-
teori ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan sistematis dalam menilai kinerja untuk
mencapai tujuan organisasi dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan
dan kesejahteraan karyawan.
4. Kompensasi
Studi kasus tentang sistem kompensasi di PT Unilever, perusahaan konsumen global,
menunjukkan implementasi strategi kompensasi yang cermat untuk menarik,
mempertahankan, dan memotivasi karyawan. PT Unilever telah menerapkan pendekatan yang
komprehensif, menggabungkan berbagai elemen kompensasi untuk menciptakan paket yang
menarik. Gaji pokok yang kompetitif mencerminkan nilai pasar dan kontribusi karyawan,
sementara bonus kinerja dan insentif tambahan merangsang pencapaian target dan kinerja
luar biasa.
Selain itu, PT Unilever juga menawarkan berbagai tunjangan seperti asuransi
kesehatan, tunjangan pendidikan, dan program kesejahteraan karyawan untuk meningkatkan
kesejahteraan mereka. Pergeseran fokus menuju kompensasi variabel, termasuk opsi saham
bagi tingkatan manajemen tertentu, memotivasi karyawan untuk berkontribusi secara
maksimal pada kesuksesan jangka panjang perusahaan.
Solusi
Menurut Dessler (2017:221) kompensasi adalah suatu hal yang berbentuk bayaran
untuk diberikan kepada karyawan dan hal-hal yang berhubungan dengan karyawan.
Kemudian menurut Sedarmayanti (2019:263) kompensasi merupakan segala sesuatu yang
akan diterima karyawan sebagai bentuk balas jasa kerja karyawan. Kompensasi merupakan
suatu bagian dari reward atau penghargaan yang hanya berhubungan dengan bagian ekonomi,
akan tetapi setelah adanya keyakinan bahwasannya perilaku individual terdapat pengaruh dari
sistem spektrum yang lebih luas maka kompensasi tidak terlepas dari adanya reward yang
disediakan oleh organisasi (Widodo, 2014:160). Sinambela (2016:220) juga mengatakan
bahwa kompensasi adalah jumlah dari semua hadiah yang diberikan organisasi kepada
karyawan sebagai imbalan atas jasa-jasa mereka.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat penulis definisikan bahwa kompensasi
adalah suatu hal dalam berbagai bentuk seperti uang, hadiah, dan reward atau penghargaan
yang telah disediakan dan diberikan oleh organisasi kepada karyawannya sebagai imbalan
atas jasa-jasa dan kerja keras karyawan.
Hasil Analisis
Hasil analisis terhadap sistem kompensasi di PT Unilever mencerminkan pendekatan
yang holistik dan beragam dalam memotivasi karyawan. Perusahaan ini tidak hanya
menawarkan gaji pokok yang kompetitif, tetapi juga mengintegrasikan bonus kinerja,
insentif, dan tunjangan kesejahteraan sebagai bagian dari paket kompensasi. Fokus pada
kompensasi variabel dan opsi saham untuk tingkatan manajemen tertentu memberikan
dorongan tambahan untuk pencapaian jangka panjang. Implementasi evaluasi kinerja terkait
kompensasi memastikan penghargaan disesuaikan dengan kontribusi individu dan kesuksesan
perusahaan secara keseluruhan. Dengan demikian, pendekatan ini memberikan gambaran
tentang bagaimana strategi kompensasi yang seimbang dapat menciptakan lingkungan kerja
yang produktif dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan di PT Unilever.

5. Kepuasan Kerja
Studi kasus kepuasan kerja di PT KFC, perusahaan restoran cepat saji terkemuka,
menunjukkan pendekatan yang berfokus pada keseimbangan antara kepuasan karyawan dan
keberhasilan operasional. PT KFC menerapkan program pelatihan yang menyeluruh untuk
meningkatkan keterampilan karyawan, menciptakan peluang pengembangan karir, dan
meningkatkan kepuasan dalam bekerja. Selain itu, sistem pengakuan karyawan, seperti
program "Karyawan Bulan" dan penghargaan prestasi, memberikan dorongan tambahan
untuk meningkatkan semangat kerja dan memberikan apresiasi terhadap kontribusi karyawan.
Fleksibilitas dalam jadwal kerja, peningkatan tunjangan kesejahteraan, dan program
kesehatan serta kesejahteraan karyawan menunjukkan komitmen PT KFC terhadap
kesejahteraan stafnya. Survei kepuasan karyawan secara rutin juga dilakukan untuk
memahami kebutuhan dan harapan karyawan, serta untuk mengidentifikasi area perbaikan
potensial. Dengan pendekatan ini, PT KFC menciptakan lingkungan kerja yang mendukung
kepuasan karyawan, yang pada gilirannya, berdampak positif pada kualitas pelayanan dan
pengalaman pelanggan di restoran-restoran mereka.
Solusi
Memperbincangkan teori tentang kepuasan kerja sangat banyak dibahas oleh para ahli
dengan berbagai pendekatan ilmu masing-masing. Beberapa teori kepuasan kerja diantaranya
seperti Goal Setting Theory dari (Locke, 1969), Vroom’s Expectation Theory dari (Eerde,
1996), Equity Theory dari (Adams, 1963), dan Two Factor Theory oleh (Herzberg, 2003).
Apabila menggunakan teori Goal Setting dari (Locke, 1969), maka kepuasan kerja pada
dasarnya ditentukan oleh jarak antara apa yang diinginkan dan yang dimiliki seseorang dalam
pekerjaan. Selanjutnya apabila mendasarkan pada pendekatan Vroom’s Expectation Theory
(Eerde, 1996) maka kepuasan kerja merupakan selisih antara apa yang seharusnya dengan
kenyataan yang dirasakan. Kepuasan atau ketidakpuasan kerja muncul karena individu
memiliki kemampuan dan kebutuhan.
Hasil Analisis
Hasil analisis terhadap kepuasan kerja di PT KFC mengungkapkan bahwa perusahaan
ini berhasil menciptakan lingkungan kerja yang memprioritaskan kesejahteraan dan
pengembangan karyawan. Program pelatihan komprehensif dan pengakuan karyawan,
bersama dengan fleksibilitas jadwal dan peningkatan tunjangan, merupakan elemen kunci
dalam meningkatkan kepuasan karyawan. Pendekatan ini didukung oleh survei kepuasan
rutin yang membantu PT KFC memahami dan merespons kebutuhan karyawan, menciptakan
kondisi yang mendukung tingkat kepuasan yang tinggi. Dalam keseluruhan, keberhasilan PT
KFC dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif juga berkontribusi pada pelayanan
dan pengalaman pelanggan yang berkualitas di restoran-restorannya.

6. Hubungan Serikat Pekerja


Studi kasus tentang hubungan serikat pekerja di PT Mitsubishi menunjukkan adanya
kolaborasi yang positif antara perusahaan dan serikat pekerja dalam menangani isu-isu buruh.
PT Mitsubishi secara aktif terlibat dalam dialog terbuka dengan serikat pekerja untuk
membahas kondisi kerja, upah, dan hak-hak karyawan. Keterlibatan yang intens ini
membantu menciptakan kebijakan-kebijakan yang adil dan transparan.
Serikat pekerja di PT Mitsubishi berfungsi sebagai wakil karyawan untuk
menyampaikan aspirasi dan kebutuhan mereka kepada manajemen. Proses negosiasi rutin dan
pertemuan terjadwal membantu mengatasi perbedaan pendapat dan mencapai kesepakatan
yang saling menguntungkan. Selain itu, PT Mitsubishi memberikan insentif dan program
penghargaan untuk meningkatkan motivasi karyawan, yang pada gilirannya, menghasilkan
atmosfer kerja yang positif dan produktif.
Solusi
Untuk meningkatkan hubungan serikat pekerja di PT Mitsubishi, dapat diusulkan
pendekatan proaktif dan berkelanjutan dalam dialog dan kolaborasi. Perusahaan dapat
mempertimbangkan meningkatkan transparansi dan komunikasi terbuka dengan serikat
pekerja melalui forum reguler, seperti rapat periodik atau kelompok kerja terpadu. Selain itu,
penyelenggaraan pelatihan bersama untuk meningkatkan pemahaman tentang isu-isu industri
dan perusahaan dapat membantu mengurangi ketegangan. Memberikan insentif tambahan,
seperti program penghargaan, sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi karyawan, juga
dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan. Dengan cara ini, solusi ini dapat memperkuat
hubungan kerja yang positif dan berkelanjutan antara PT Mitsubishi dan serikat pekerja,
menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif.
Hasil analisis
Hasil analisis terhadap hubungan serikat pekerja di PT Mitsubishi menyoroti
pentingnya kolaborasi terbuka dan berkelanjutan antara perusahaan dan serikat pekerja.
Dialog yang intens dan partisipasi aktif dalam pembahasan isu-isu kritis buruh merupakan
aspek kunci untuk membangun hubungan yang positif. Perluasan transparansi, peningkatan
komunikasi, serta penyelenggaraan pelatihan bersama dapat menjadi langkah-langkah
strategis untuk meredakan ketegangan dan meningkatkan pemahaman bersama. Memberikan
insentif tambahan sebagai wujud apresiasi terhadap karyawan juga dapat meningkatkan
motivasi. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat memperkuat fondasi hubungan serikat
pekerja yang harmonis, menciptakan lingkungan kerja yang saling menguntungkan dan
produktif.

7. Pemberhentian Hubungan Karyawan (PHK)


Studi kasus mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) di PT Giant, perusahaan ritel
ternama, mencerminkan tantangan dalam menghadapi situasi ekonomi yang sulit. PT Giant,
sebagai respons terhadap penurunan pendapatan dan perubahan kebutuhan pasar, dihadapkan
pada keputusan sulit untuk melakukan PHK sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan.
Sebagai langkah proaktif, perusahaan menyelenggarakan pertemuan dan sesi dialog dengan
karyawan, memberikan informasi yang jelas tentang alasan di balik keputusan tersebut, serta
memberikan bantuan dan dukungan dalam mencari peluang pekerjaan baru. Meskipun
keputusan PHK tidak dapat dihindari, PT Giant berusaha untuk melibatkan serikat pekerja
dan karyawan secara transparan, menciptakan kerangka kerja yang adil dan etis dalam proses
pengurangan tenaga kerja. Upaya ini dapat membantu memitigasi dampak sosial dan
membangun kepercayaan karyawan, meskipun perusahaan menghadapi situasi yang sulit.
Solusi
Dampak pemutusan hubungan kerja berdampak pada instansi maupun diri sendiri.
Dampak pemutusan hubungan kerja bagi instansi yaitu kekurangan sumber daya manusia,
merugikan perusaahaan terutama kerugian dana dan waktu dalam hal rekruitmen dan seleksi,
harus mencari penggantinya dengan karyawan baru. Solusi yang dilakukan instansi yaitu
melakukan pembinaan pada karyawanan dengan jangka waktu tertentu untuk mengetahui
kemampuan karyawan dan diberikan berupa peringatan, serta penjelasan akan tindakan yang
telah dilakukan.
Dampak pemutusan hubungan kerja bagi diri sendiri berdampak pada perekonomian
karyawan, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarganya, harus bersusah payah
mencari pekerjaan baru. Solusi yang dilakukan oleh diri sendiri yaitu mempertahankan dan
meningkatkan kinerja agar tidak terjadinya pemutusan hubungan kerja, karyawan juga bisa
memulai dengan berwirausaha dan membuat peluang pekerjaan baru.
Hasil Analisis
Hasil analisis terhadap studi kasus PHK di PT Giant menunjukkan bahwa perusahaan
dihadapkan pada tantangan restrukturisasi yang memerlukan keputusan sulit untuk
melakukan pengurangan tenaga kerja. PT Giant merespon situasi ini dengan transparan
menyampaikan alasan di balik PHK, memberikan dukungan kepada karyawan yang terkena
dampak, dan melibatkan serikat pekerja dalam prosesnya. Meskipun langkah ini tidak dapat
dihindari, upaya perusahaan untuk menjalankan PHK secara etis dan transparan dapat
membantu meminimalkan dampak sosial dan membangun kepercayaan karyawan.
Hasil Analisis Keseluruhan
Dari studi kasus yang disajikan, terlihat bahwa setiap situasi perusahaan melibatkan prinsip-
prinsip dari teori manajemen sumber daya manusia. Teori ini menjadi landasan untuk
mengelola berbagai aspek kegiatan perusahaan, termasuk produksi, pengembangan karir, dan
lainnya. Sebagai pedoman, teori manajemen sumber daya manusia membantu membentuk
dan mengarahkan proses manajemen dalam berbagai konteks bisnis.
Dalam konteks ini, "pedoman" merujuk pada peran teori manajemen sebagai panduan
atau penjaga dalam pelaksanaan kegiatan manajemen. Teori manajemen berfungsi untuk
memastikan bahwa kegiatan manajemen berjalan dengan baik, efektif, dan efisien, serta
mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyalahgunaan tenaga kerja,
lembur berlebihan, dan perlakuan yang kurang manusiawi. Seiring dengan evolusi
manajemen sumber daya manusia, teori-teori terkait akan terus berkembang untuk mengikuti
perubahan dalam dunia manajemen.

Anda mungkin juga menyukai