Anda di halaman 1dari 28

MODUL

PENGANTAR
ILMU MANAJEMEN DAN BISNIS

Di Tulis Oleh :
AURELLIAN MUSTIKA (2310411186)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI MANAJEMEN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya saya dapat menyelesaikan Tugas Modul dari mata
kuliah Pengantar Ilmu Manajemen dan Bisnis. Tujuan penulisan modul ini dibuat sebagai
bahan ajar dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Manajemen dan Bisnis. Modul ini di susun
berdasarkan dari beberapa sumber referensi, baik dalam bentuk buku-buku literature, jurnal
ilmiah dan web site yang terkait dengan pembahasan pada materi Modul ini. Saya
menyadari bahwa tanpa dukungan dari semua pihak dalam pembuatan Modul ini, maka saya
dapat menyelesaikan tugas modul ini tepat pada waktunya. Untuk itu ijinkanlah saya pada
kesempatan kali ini untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
- Dosen Pengajar mata kuliah Pengantar Ilmu Manajemen dan Bisnis
- Seluruh saudara / keluarga dan rekan-rekan di lingkungan Universitas Muhammadiyah
Jember
Saya menyadari Modul ini jauh dari sempurna, sehingga segala masukan berupa kritik dan
saran sangat dihargai untuk kesempurnaan dan perbaikan penulisan Modul di masa yang
akan datang.
Akhir kata saya mengharapkan semoga Modul ini dapat menambah khasanah Pustaka
bidang Manajemen dan Bisnis dan dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Wassalamualaikum Wr.Wb. Jember, 16 Januari 2024


Aurellian Mustika
DAFTAR ISI

Cover……………………………………………………………………………………

Kata Pengatar…………………………………………………………………………...

Daftar Isi………………………………………………………………………………...

Bab 1 Pendahuluan……………………………………………………………………...

 Latar Belakang Permasalahan…………………………………………………...

Bab 2 Materi…………………………………………………………………………….

 Pembahasan…………………………………………………………………….

1. Bisnis dan daya tariknya………………………………………………………..


2. Sejarah perkembangan bisnis…………………………………………………..
3. Klasifikasi bisnis ………………………………………………………………
4. Fungsi dasar bisnis dan tantangannya………………………………………….
5. Model EPG & pentingnya perdagangan internasional ………………………...
6. Dasar manajemen & organisasi………………………………………………...
7. Evolusi Manajemen (teori manaj klasik,pendekatan manajemen modern)…….
8. Proses Manajemen……………………………………………………………...
9. Fungsi Manajemen……………………………………………………………...
10. Lingkungan internal bisnis………………………………………………………
11. Lingkungan ekternal bisnis..…………………………………………………….
12. Peran Stakeholder dalam bisnis…………………………………………………
13. Organisasi dan manajemen SDM.……………………………………………….
14. Manajemen produksi…………………………………………………………….
15. Manajemen keuangan……………………………………………………………
16. Manjemen pemasaran……………………………………………………………
17. Etika dan tanggung jawab sosial bisnis………………………………………….
Dokumen…………………………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manajemen merupakan bagian terpenting dari keseluruhan kegiatan organisasi. Di
dalam manajemen dianggap sebagai reformis dalam memperbarui persyaratan-persyaratan
kerja, kondisi kerja, standar kerja. Memberi batasan manajemen sebagai seni dan ilmu dalam
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang
serta mekanisme kerja untuk mencapai tujuan. Selain itu dalam manajemen juga
memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja dalam suatu organisasi.

Dengan pembagian kerja juga akan memudahkan dalam meningkatkan keterampilan


masing-masing tenaga kerja yang tersesialisasi. Menurut Pophal (2008:8) pembagian kerja
adalah rekaman tertulis mengenai tanggung jawab dari pekerjaan tertentu. Menunjukan
kualifikasi yang dibutuhkan untuk jabaran tersebut menguraikan bagaimana pekerjaan
tersebut berhubungan dengan bagian lain dalam Perusahaan. Keahlian profesional biasanya
mengandung unsur ilmu pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat
dipelajari secara formal di dunia pendidikan, tapi kiat didapati dengan cara mengerjakan
langsung pekerjaan pada bidang keahlian profesional masing-masing sehingga akan tumbuh
keahlian berdasarkan pengalaman kerja. Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmu
yang didapat dan mampu mempraktekkan di dunia kerja sesuai dalam bidangnya masing-
masing, sehingga Universitas Andalas memiliki SDM yang bermutu.
BAB 2
MATERI

1. Bisnis dan Daya Tariknya

Pekerjaan di bidang bisnis pada masa lalu belum menarik bagi anak muda
dibandingkan dengan masa sekarang. Di negara kita masyarakat tidak memiliki interest
terhadap profesi ini. Masyarakat lebih tertarik dengan lapangan pekerjaan pamongpraja,
menjadi pegawai negeri, walalupun gaji kecil tapi lebih terhormat.

Terdapat faktor psikologis pula yang mendorong masyarakat, yaitu:


-Sifat agresif
-Sifat ekspansif
-Bersaing
-Egois
-Tidak jujur
-Kikir
-Penghasilan tidak stabil
-Kurang terhormat, dll

Banyak sekali peluang berbuat tidak jujur dalam bisnis. Ketidakjujuran ini mungkin
saja terjadi dalam mencari peluang bisnis melalui KKN. Dunia bisnis harus menjaga
faktor kontinuitas usaha, yang membuat landasan usaha yang kuat menuju masa
depan yang penuh tantangan.

Faktor – faktor kontinuitas bisnis adalah:


-Likuiditas
-kemampuan bisnis membayar utang pada saat jatuh tempo
-Solvabilitas
-berusaha agar modal sendiri (assets) bisnis lebih besar dari utang
-Soliditas
-kemampuan bisnis untuk memperoleh kepercayaan dair Masyarakat
-Rentabilitas
-mampu memperoleh keuntungan yang layak
-Crediet Waardigheid
-bisnis dipercaya sehingga bisa memperoleh kredit/pinjaman

Pengertian Bisnis, Bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk
menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat.

4 macam sumber, yaitu:


material, human, financial, dan information.

Source: https://www.coursehero.com/file/51026101/Pengantar-Bisnis-bab1docx/

2. Sejarah Perkembangan Bisnis


Pada masa dulu, kegiatan bisnis ini dilakukan pada tingkat keluarga secara tertutup.
Usaha mereka terbatas pada bidang yang sangat kecil. Kemudian muncul Revolusi Industri
yang membawa perubahan secara drastic dan sangat penting.

Era Industri

Era indusutri dengan pionirnya Henry Ford pemilik dari Ford industrimendapatkan
penghasilan sebesar 10 triliun pertamanya dalam kurun waktu karir kerja selama 25 tahun. Di
masa ini barang siapa yang tidak bekerja maka dia tidak akan mendapatkan
penghasilan,namun bagi yang bekerja dengan keras dan dengan prestasi yang cukup baik
dalam ruang lingkup kerjanya akan mendapatkan jaminan pensiunan dari perusahaan.
Tentunya jaminan tersebut jauh dari cukup karena sudah tidak bekerja lagi.

Era Teknologi

Era Teknologi, masa-masa di mana teknologi menjadi tolak ukur penghasilan yang tak
terbatas karena semakin bagus mutu dari suatu tekhnologi maka yang menciptakan akan
menciptakan suatu passive income yang tak terbatas dari hasil karya yang diciptakan dan
menghasilkan royalti. Di masa ini yang menjadi pionir adalah Bill Gates pemilik Microsoft
dengan penghasilan 10 triliun pertama setelah 12 tahun. Tentunya dengan menciptakan
sebuah teknonogi komputer yang saat ini terus berkembang dan akan terus menciptakan
royalti terus menerus bagi Bill Gates.

Era Informasi

Era Informasi yang di awali pada awal tahun 1990-an dan terus berkembang pesat sampai
saat ini dan diyakini akan terus berkembang dari tahun ke tahun selanjutnya. Kecepatan dunia
informasi akan memegang penuh dalam perkembangan dunia bisnis dimasa mendatang mulai
dari industri kecil sampai industri besar,rumahan hingga pabrik, toko, sekolah, organisasi,
marketing dan masih banyak lagi akan membutuhkan kecepatan dalam penyampaian
bisnisnya.

Dalam hal ini bisa dikatakan melalui jaringan internet/website yang akan selalu siap bersedia
bekerja untuk Anda 24 jam non-stop tanpa upah akan bekerja untuk Anda. Saat ini yang
menjadi pionir di masa ini adalah Jeff Besos pemilik dari amazon.com (Toko Online terbesar
dunia) dengan penghasilan 10 triliun pertama dalam kurun waktu 3 tahun perjalanan karir.

Source: https://medium.com/@parameteris/sejarah-dan-perkembangan-bisnis-5c8aba667383

3. Klasifikasi Bisnis

Laman resmi Study Smarter menjelaskan bahwa klasifikasi bisnis merujuk pada
pengelompokan atau pengategorian berbagai jenis usaha atau kegiatan ekonomi berdasarkan
karakteristik, sifat, atau kriteria tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk menyusun suatu
sistem yang terstruktur sehingga memudahkan analisis, pemahaman, dan pengelolaan
berbagai entitas bisnis.

Pentingnya klasifikasi bisnis terletak pada kemampuannya untuk memberikan gambaran yang
jelas tentang berbagai sektor ekonomi dan memberikan landasan bagi pemangku
kepentingan, seperti pemerintah, investor, analis bisnis, dan pelaku usaha, Untuk membuat
keputusan strategis.

Fungsi Dilakukannya Klasifikasi Bisnis, Antara lain:

 Memudahkan Analisis Ekonomi


 Memfasilitasi Pemahaman Tren Pasar
 Membantu Pengambilan Keputusan Strategis
 Mempermudah dalam Memantau Pertumbuhan Ekonomi
 Mendukung Perencanaan Pembangunan

Source: https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/21/110000969/klasifikasi-
bisnis-berdasarkan-kegiatannya

4. Fungsi Dasar Bisnis Dan Tantangannya

Steinhoff dalam bukunya The Worl Of Business (1979) halaman 17 menyatakan


bahwa untuk dapat menyediakan barang dan jasa bagi kebutuhan masyarakat, diperlukan
lebih dulu bahan mentahnya, kemudian diproses dalam pabrik menjadi bahan jadi. Dengan
demikian tampak jelas bahwa fungsi dasar bisnis adalah :

 Acquiring Raws Materials (mencari bahan mentah)


 Manufacturing Raw Materials Into Products (merubah bahan mentah menjadi produk)
 Distributing Products to Consumers (menyalurkan barang ke tangan konsumen)

Fungsi dasar bisnis seperti yang disebutkan diatas hanya menyangkut 3 hal saja, namun pada
perkembangannya bisnis selalu berkembang mengikuti kemajuan teknologi juga jenis
kebutuhan masyarakat sebagai konsumen.

Source: https://thidiweb.com/pengertian-bisnis-dan-klasifikasinya/

5. Model EPG dan Pentingnya Perdagangan Internasional

 Etnosentrisme
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etnosentris diartikan sebagai bersifat
etnosentrisme atau sikap yang berlandaskan pada kelompok atau kebudayaannya sendiri.
Umumnya sikap etnosentris juga diikuti dengan sikap atau pandangan yang meremehkan
kelompok lainnya, karena menggangap kelompoknya jauh lebih baik.

 Polisentrime

cara pandang yang melihat bahwa orang yang berada di suatu negara lebih memahami
kondisi negara tersebut. Sehingga dalam menjalankan perusahaan yang berada di suatu
negara akan merekrut orang yang berasal dari negara tempat ia menjalankan perusahaan,
karena ia menganggap bahwa orang yang berasal dari suatu negara lebih memahami kultur
dan kondisi negaranya sendiri.

 Regionsentrisme

Suatu pemilihan posisi kunci dari negara-negara di sekitar tempat perusahaan (misalnya
perusahaan berada di Indonesia, Manager berasal dari Singapura/Filipina). Alasannya, biaya
staffing lebih murah dari negara asal dan berkualitas dan pemahaman budaya setempat lebih
mudah.

 Geosentrisme

Sebuah pendekatan untuk penetapan harga global di mana perusahaan afiliasi atau anak
perusahaan memberikan informasi tentang kondisi pasar lokal dan perusahaan kemudian
menetapkan harga yang sesuai untuk memaksimalkan keuntungan di setiap pasar nasional.

 Pentingnya Perdagangan Internasional


Manfaat perdagangan internasional sangat penting bagi peningkatan ekonomi suatu negara,
juga bagi konsumen. Salah satu manfaat perdagangan antarnegara bagi konsumen adalah
akses yang lebih luas pada produk dan jasa yang beragam, yang dapat meningkatkan kualitas
hidup konsumen.

Source: https://www.linkedin.com/pulse/epg-model-orlando-moreno-pmp-acm-cnse-6sigma-
agile-osha

https://greatnusa.com/artikel/manfaat-perdagangan-internasional/

6. Dasar Manajemen

Manajemen merupakan suatu proses pengelompokan, perencanaan, pelaksanaan dan


juga pemantauan terhadap seluruh sumber daya dari sebuah organisasi atau perusahaan agar
bisa mencapai tujuan. Sementara organisasi ialah sekelompok orang yang saling bekerjasama
dan juga berinteraksi untuk menjalankan fungsi, peran juga tanggung jawabnya terhadap
organisasi tersebut. Jadi, manajemen organisasi bisa diartikan sebagai proses perencanaan,
pengelompokan, pemantauan dalam sebuah organisasi.

Secara umum tujuan manajemen dalam sebuah organisasi adalah mencapai target atau tujuan
organisasi dengan cepat dan juga efektif.

Namun, jika kita ingin mengulasnya lebih dalam maka tujuannya bisa diklasifikasikan
menjadi beberapa poin berikut:

1. Mewujudkan Efektivitas Kerja


Tujuan yang pertama yakni menciptakan kinerja yang efektif serta terarah. Sebab dengan
efektivitas kerja yang baik, maka akan mempermudah suatu organisasi untuk bisa mencapai
tujuannya dengan efektif pula.

2. Semua Bagian dalam Organisasi dapat Terkoordinasi

Efisiensi serta efektifitas kerja hanya bisa diwujudkan ketika setiap bagian dalam organisasi
dapat saling berkoordinasi dengan baik. Sedangkan koordinasi yang baik dapat tercipta
dengan adanya manajemen di dalam organisasi. Sebab itulah tujuan adanya manajemen
dalam organisasi selanjutnya yaitu mengkoordinir setiap individu dan juga divisi. Dengan
begitu operasional dapat berjalan lebih lancar serta tertata.

3. Membentuk Lingkungan Kerja yang Kondusif

Dua poin sebelumnya dapat terwujud hanya ketika setiap individu dalam organisasi merasa
nyaman dengan lingkungan kerjanya. Hal itu juga menjadi bagian dari tujuan adanya
manajemen dalam organisasi. Lingkungan kerja yang kondusif serta nyaman, akan sangat
mempengaruhi motivasi kerja setiap individu di dalamnya. Saat mereka bekerja dengan
semangat, maka efektivitas kerja pun akan meningkat.

Source: https://katadata.co.id/agung/ekonopedia/637cac89d1cd4/memahami-konsep-dasar-
manajemen-pengertian-dan-ragam-fungsinya

7. Evolusi manajemen (teori manaj klasik, pendekatan manajemen modern)

A. Teori Manajemen Klasik


Prinsip teori manajemen klasik. Pertamakali ilmu manajemen ini ada karena sempat terjadi
revolusi industri di Ingrris sekitar abad ke-18. Para pemikir itu memberikan terhadap the
problems manajemen yang ada baik itu dari kalangan industri, usahawan maupun
masyarakat.

Dari para pemikir-pemikir itu yang terkenal seperti:

 Robert Owen

Pada saat tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja itu dianggap sebagai sebuah
instrumen yang sangat tidak berdaya. Hal-hal yang dilakukan oleh Robert Owen antara lain
yaitu:

 Menaikkan keadaan kerja di pabrik.


 Menaikkan usia minimum kerja bagi kalangan anak-anak.
 Mengurangi jam kerja bagi karyawan.
 Menyediakan makanan untuk karyawan pabrik.
 Membangun toko-toko untuk kebutuhan hidup karyawan dengan harga yang layak.
 Memperbaiki lingkungan hidup tempat tinggal para karyawan, seperti (membangun
rumah, dan juga jalan agar lingkungan hidup serta pabrik lebih menarik).

 Henry Fayol

Fayol juga membagi operasi serta kegiatan perusahaan pada 6 bagian yaitu:

 Teknis (produksi) yaitu sebuah usaha dalam menghasilkan serta menciptakan barang-
barang produksi.
 Dagang (pertukaran, jual dan beli) dengan mengadakan pembelian bahan yang masih
mentah serta menjual hasil produk.
 Keuangan (penggunaan serta pencarian optimum atas modal) berusaha dalam
menghasilkan dan juga memakai modal.
 Keamanan (perlindungan atas harga milik dan manusia) dalam bentuk melindungi
para pekerja serta barang-barang kekayaan pada perusahaan.
 Akuntansi dengan dibuatnya sebuah catatan dan pembukuan biaya, hutang,
keuntungan serta neraca dan juga beragam data statistik.

B. Teori Manajemen Modern

Teori manajemen modern adalah teori manajemen yang muncul pada abad ke-20. Teori ini
berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
meningkatnya peran manusia dalam organisasi. Teori manajemen modern mengakui bahwa
manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kebutuhan dan motivasi yang kompleks.

 Aliran Perilaku Organisasi: Memahami Dinamika Perilaku ManusiaAliran ini secara


khusus berfokus pada perilaku manusia dalam konteks organisasi. Menekankan
pentingnya memahami faktor-faktor yang memengaruhi perilaku individu di
lingkungan kerja, Aliran Perilaku Organisasi memberikan wawasan yang mendalam
terhadap aspek-aspek seperti motivasi, kepuasan kerja, dan peran kepemimpinan.

 Aliran Kuantitatif: Mengintegrasikan Metode Kuantitatif dalam Pengambilan


Keputusan Aliran Kuantitatif, sebaliknya, menitikberatkan pada penerapan metode
kuantitatif dalam konteks manajemen. Fokus utamanya adalah pada kebutuhan untuk
menggunakan data, statistik, dan analisis numerik untuk mendukung proses
pengambilan keputusan manajemen.

Source: https://www.hestanto.web.id/evolusi-teori-manajemen/

8. Proses Manajemen
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan
secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses
perencanaan, proses pengorganisasian, proses penggerakkan dan proses pengendalian, dalam
rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis.

Proses manajemen terdapat 4 tahap, yakni:

A. Planning atau Perencanaan


B. Organizing atau Pengorganisasian
C. Actuating atau Pengarahan/Kepemimpinan
D. Controlling atau Pengawasan/Pengendalian

Source: https://www.hestanto.web.id/evolusi-teori-manajemen/

9. Fungsi Manajemen

Secara garis besar, fungsi-fungsi manajemen tersebut merupakan proses dari suatu
aktivitas yang dilakukan dengan merencanakan, mengorganisasikan, mengatur SDM, sampai
dengan pengendalian.

 Perencanaan

Peran manajemen adalah memberikan kepemimpinan, koordinasi dan kontrol yang baik
berdasarkan rencana yang telah ditentukan. Memiliki rencana dapat mengkonseptualisasikan
segala sesuatu dengan baik, sehingga setiap pelaksanaan yang dilaksanakan memiliki dasar
perbandingan yang baik, sehingga setiap langkah penting tidak sembarangan.

 Pengorganisasian

Diantaranya adalah pembagian tugas, menjadi tingkat instruksional, adanya jenjang


organisasi, dan sentralisasi. Dengan organisasi, pelaksanaan tugas menjadi lebih efisien.
Mengapa harus ada sentralisasi atau sistem terpusat? Ini memudahkan manajemen organisasi.
Oleh karena itu, perintah yang diberikan harus dalam satu kesatuan yang disetujui oleh
tingkat atas atau pemimpin.
 Pengarahan

Dapat dikatakan fungsi manajemen atas instruksi ini untuk memperlancar proses
penyelesaian tugas agar berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Instruksi biasanya diberikan
dari atas ke bawah.

 Koordinasi

Fungsi administrasi yang tidak kalah penting bertujuan untuk mengkoordinasikan atau
menyelaraskan kegiatan. Adanya koordinasi lintas sektor atau lintas sektor semakin
memudahkan tercapainya tujuan perusahaan.

Koordinasi yang baik dicapai melalui interaksi yang efektif dengan rekan kerja atau bawahan.
Interaksi ini harus harmonis dan dalam semangat kekeluargaan. Dengan cara ini, mitra dapat
melakukan kerjasama tim yang baik.

 Pengendalian

Tujuan dari pengendalian adalah untuk mengontrol proses eksekusi fungsi. Selain itu, fungsi
ini juga berguna untuk memastikan semua aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

Adanya pengendalian juga bermanfaat bagi perkembangan perusahaan. Karena kontrol


mencegah risiko kemungkinan kerugian. Setiap tugas dipantau secara ketat untuk
memastikan apakah memenuhi standar atau tidak.

Source: https://ppmschool.ac.id/fungsi-manajemen/

10. Lingkungan Internal Bisnis


Lingkungan bisnis internal merupakan faktor-faktor yang ada di dalam perusahaan
dan biasanya dapat dikendalikan oleh perusahaan agar dapat menghadapi tantangan yang
berasal dari perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis eksternal dari luar
perusahaan.

Ada 14 jenis faktor lingkungan internal:

 Rencana & kebijakan

 Proposisi nilai

 Sumber daya manusia

 Sumber daya keuangan dan pemasaran

 Citra perusahaan dan ekuitas merek

 Pabrik/Mesin/Peralatan (atau bisa juga disebut aset fisik)

 Manajemen tenaga kerja

 Hubungan antar pribadi dengan karyawan

 Sumber daya & ketergantungan teknologi internal

 Struktur organisasi atau dalam beberapa kasus kode etik

 Kualitas dan ukuran infrastruktur

 Pelaksanaan tugas atau operasi

 Perkiraan keuangan

 Hubungan para pendiri dan kekuatan pengambilan keputusan mereka.

Source: https://kledo.com/blog/lingkungan-bisnis-internal-eksternal/

11. Lingkungan Eksternal Bisnis


Lingkungan bisnis eksternal merupakan lingkungan yang berada diluar perusahaan,
namun dipertim-bangkan dalam pengambilan keputusan bisnis. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh lingkungan bisnis ekstemal dan perencanaan strategis terhadap
kinerja perusahaan.

Jenis faktor internal

 Faktor mikro:

-Pelanggan
-Supplier atau pemasok
-Pesaing
-Masyarakat
-Pemasaran &mMedia
-Bakat

 Faktor-faktor makro:

-Ekonomi
-Politik/hukum
-Teknologi
-Sosial
-Alam
Source: https://kledo.com/blog/lingkungan-bisnis-internal-eksternal/

12. Peran Stakeholder dalam Bisnis


Pengertian stakeholder merupakan semua pihak di dalam masyarakat, baik itu
individu, komunitas atau kelompok masyarakat yang memiliki sebuah hubungan dan
kepentingan terhadap organisasi, perusahaan dan permasalahan yang sedang dibahas. Dalam
terjemahan bahasa Indonesia sendiri, arti stakeholder adalah seorang pemangku kepentingan
atau pihak yang berkepentingan.

Peran serta Stakeholder dalam bisnis, yakni:

1. Membuat Keputusan

Untuk para stakeholder perlu mengadakan rapat yang mengundang eksekutif perusahaan,
seperti jajaran direktur dan pihak – pihak lainnya yang memiliki kewenangan yang cukup
penting di dalam perusahaan tersebut, seperti pemilik saham dalam jumlah yang besar.
Orang – orang tersebut mempunyai hak untuk membuat keputusan atau mengusulkan ide
bagi perusahaan, kelompok stakeholder ini juga berwenang untuk memilih serta memecat
CEO jika perlu.

2. Manajemen Langsung

Beberapa pihak stakeholder juga memiliki keterlibatan langsung dalam manajemen


perusahaan. Stakeholder menduduki bagian departemen – departemen tertentu di dalam
sebuah perusahaan, seperti dengan HRD, R&D, dan lain-lain untuk mengatur
perkembangan bisnis dan menjamin kesuksesannya secara langsung. Sering kali, bisnis
swasta dan perusahaan terbuka tersebut akan menyediakan posisi bagi investor besar
untuk mereka yang ingin berpartisipasi langsung dalam perjalanan bisnis pada level
manajerial.

3. Pendukung Keuangan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, stakeholder pun salah satunya adalah investor
bagi sebuah perusahaan. Oleh karena itu, stakeholder dapat memutuskan untuk
menambah atau mengurangi investasi mereka pada suatu perusahaan dengan menimbang
kondisi finansial bisnis tersebut. Jadi, sebuah perusahaan sangat bergantung dan wajib
membangun hubungan yang baik dengan stakeholder.

4. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Perusahaan perlu menyeimbangkan hubungan antara bisnis dan stakeholder. Nah,


perusahaan harus memiliki sikap corporate social responsibility atau tanggung jawab
sosial perusahaan. Tanggung jawab sosial tersebut dapat dilakukan kepada karyawan,
konsumen, pemasok, pemegang saham, maupun lingkungan serta komunitas tertentu.
Untuk para stakeholder ini harus bisa membuat keputusan berdasarkan hasil dari strategi
CSR yang mereka lakukan sebuah Perusahaan.

Source: https://gramedia.com/literasi/stakeholder/

13. Organisasi dan Manajemen SDM

A. Pengertian Organisasi Dan MSDM

1.Organisasi pada intinya adalah interaksi-interaksi orang dalam sebuah wadah untuk
melakukan sebuah tujuan yang sama.

Pengertian organisasi:

- Organisasi adalah wadah atau tempat.


- Organisasi adalah sebuah proses yang dilakukan bersama-sama, dengan landasan
yang sama, tujuan yang sama, dan juga dengan cara-cara yang sama.
2. Pengertian MSDM

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan suatu perencanaan,


pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaandan pengawasan terhadap pengadaan,
pengembangan,pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangkamencapai tujuan
organisasi. Manajemen sumber daya manusia adalah sebagai penarikan,seleksi,
pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi.

Source: https://gramedia.com/literasi/manajemen-sdm/

14. Manajemen Produksi

Manajemen Produksi merupakan sistem penataan yang mengatur produk belum jadi
menjadi produk yang siap dipasarkan ke konsumen. Dalam hal pengelolaan, manajemen
produksi bertanggung jawab untuk mengawasi proses agar nantinya hasil sesuai apa yang
telah dirumuskan pada perencanaan. Ketika proses berjalan dengan baik maka mudah bagi
perusahaan untuk menentukan keputusan seperti produk mana yang sebaiknya diluncurkan ke
masyarakat terlebih dahulu.
Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai apa itu manajemen produksi seperti:

- Jay Heizer dan Barry Render: serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dari
bentuk barang dengan mengubah input menjadi output.

- Pandji Anoraga: aktivitas yang dilakukan manusia mulai dari perencanaan,


pengendalian hingga pengawasan untuk mencapai tujuan.

- Sofjan Assauri: aktivitas yang menyatukan sumber daya manusia, modal, dan bahan
baku untuk menciptakan nilai dari sebuah produk.

- Vinay Panicker: proses konversi dari input (tenaga kerja dan modal) untuk menjadi
output yang dalam hal ini menjadi barang atau jasa.

- Holstein: perencanaan dan pengendalian proses untuk memastikan input dan output
berjalan sesuai rencana.

Tujuan Manajemen Produksi

Berikut ini adalah tujuan dari manajemen produksi yang antara lain:

- Mengelola sumber daya manusia agar dapat memaksimalkan kemampuan dengan


tugas yang diberikan.
- Mengatur tenaga kerja agar sesuai dengan keahlian masing-masing.
- Mengelola alat produksi mulai dari pembelian hingga perawatan agar tidak terjadi
kerusakan.

Fungsi Manajemen Produksi

A. Perencanaan

Sebelum melakukan proses produksi maka perlu perencanaan yang matang. Jika
perencanaan dapat dilakukan dengan baik, hal tersebut akan membantu perusahaan dalam
meminimalisir biaya produksi. Perusahaan pun bisa menetapkan harga dengan margin
yang mampu menghasilkan keuntungan.

B. Jasa Pendukung

Ini adalah jasa yang digunakan untuk menunjang proses produksi. Fungsi yang kedua ini
biasanya digunakan untuk menetapkan metode mana yang baik untuk produksi agar
hasilnya sesuai dengan tujuan perusahaan.

C. Proses Pengolahan

Fungsi yang ketiga ini sangat penting karena digunakan untuk mengolah produk. Dalam
prosesnya biasanya memanfaatkan sumber daya secara efektif dan lebih efisien.

D. Pengawasan

Agar tujuan perusahaan terencana dengan baik maka dibutuhkan pengawasan. Hal ini
berfungsi untuk menjamin supaya proses produksi mengikuti ketentuan yang berlaku.

Source: https://runsystem.id/id/blog/manajemen-produksi/

15. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan merupakan kegiatan yang mencakup perencanaan,


penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian, dan penyimpanan dana
yang dimiliki oleh perusahaan. Demi kelancaran dan keberlangsungan bisnis dalam jangka
waktu lama, diperlukan manajemen keuangan yang dilakukan secara matang.

Fungsi Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan dapat membantu sebuah bisnis yang Anda jalankan berjalan secara
maksimal, sehingga bisa memperoleh keuntungan yang maksimal pula. Dalam ruang lingkup
bisnis, manajemen keuangan memiliki fungsi sebagai berikut:

A. Mengelola keuangan perusahaan

Manajemen keuangan berfungsi sebagai pengelola keuangan melalui perencanaan pemasukan


dan pengeluaran dana dalam periode tertentu, hingga menghitung laba dan rugi yang
diperoleh selama periode tersebut. Dalam manajemen keuangan, anggaran dana yang masuk
maupun keluar dicatat secara terperinci agar penggunaan dana dapat berjalan lebih maksimal.
Sebab, perencanaan yang tepat akan membantu perusahaan memperkirakan keuntungan
maupun kerugian yang akan dihadapi.

B. Mengendalikan keuangan perusahaan

Setelah melakukan perencanaan keuangan, perlu dilakukan evaluasi untuk mengendalikan


keuangan perusahaan. Apabila terdapat hal yang tidak sejalan dengan dengan rencana awal,
maka Anda bisa dapat menggunakan data keuangan tersebut sebagai acuan untuk
melaksanakan kegiatan selanjutnya. Dengan kata lain, manajemen keuangan membantu
bisnis Anda kembali sesuai rencana yang telah disusun di awal. Perusahaan nantinya dapat
mengetahui hal-hal apa saja yang terjadi pada saat penggunaan anggaran.

C. Memeriksa keuangan perusahaan

Dalam suatu bisnis, biasanya dilakukan audit atau pemeriksaan keuangan untuk memastikan
bahwa keuangan di sebuah perusahaan sudah dikelola dengan baik dan berjalan tanpa ada
penyalahgunaan dana. Manajemen keuangan yang dijalankan dengan baik tentunya dapat
membantu Anda untuk memeriksa kondisi keuangan bisnis yang dijalankan, sehingga
meminimalisir adanya penyimpangan dalam keuangan.

D. Melaporkan keuangan perusahaan


Fungsi manajemen keuangan yang satu ini dapat mempermudah Anda sebagai pemilik bisnis
dalam mengambil keputusan kedepannya. Anda bisa melakukan melakukan analisis terhadap
bisnis yang sedang dijalankan. Dalam hal ini, manajemen keuangan berfungsi wadah yang
menyediakan informasi tentang keuangan suatu perusahaan secara bertahap dan rutin, mulai
dari laporan keuangan kuartal, semester, hingga tahunan.

Source: https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/bisnis/apa-itu-manajemen-keuangan-ini-
fungsinya-dalam-bisnis

16. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah proses analisis, perencanaan, implementasi, serta


pengendalian atas program-program yang didesain untuk menciptakan, membangun, dan
menjaga pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasional atau tujuan-tujuan perusahaan. Manajemen pemasaran bertugas untuk
memasarkan produk perusahaan, sehingga tercapai tingkat keuntungan jangka panjang
perusahaan dan menjamin kelangsungan hidup serta pengembangan perusahaan.

Tujuan Manajemen Pemasaran

Berikut adalah beberapa tujuan manajemen pemasaran adalah sebagai berikut :

- Menciptakan nilai bagi pelanggan


Tujuan utama manajemen pemasaran adalah menciptakan nilai bagi pelanggan. Hal ini
dilakukan dengan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta menyediakan produk
atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

- Meningkatkan penjualan

Tujuan manajemen pemasaran lainnya adalah meningkatkan penjualan produk atau jasa
perusahaan. Hal ini dilakukan dengan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif,
seperti promosi, iklan, dan penjualan langsung.

- Meningkatkan pangsa pasar

Tujuan manajemen pemasaran selanjutnya adalah meningkatkan pangsa pasar perusahaan.


Hal ini dilakukan dengan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik
pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada.

- Meningkatkan keuntungan

Tujuan manajemen pemasaran juga adalah meningkatkan keuntungan perusahaan. Hal ini
dilakukan dengan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan
penjualan dan mengurangi biaya produksi.

- Meningkatkan citra perusahaan

Tujuan manajemen pemasaran lainnya adalah meningkatkan citra perusahaan. Hal ini
dilakukan dengan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat untuk membangun citra
positif perusahaan di mata pelanggan dan masyarakat.

Source: https://www.linovhr.com/manajemen-perusahaan-adalah/

17. Etika dan Tanggung Jawab Sosial Bisnis


Etika bisnis adalah bidang studi yang mempelajari prinsip-prinsip moral dan nilai-
nilai yang mengatur perilaku bisnis dan interaksi perusahaan dengan berbagai pemangku
kepentingan. Ini melibatkan pertimbangan tentang keadilan, kejujuran, integritas, tanggung
jawab, dan dampak sosial dari keputusan dan tindakan bisnis.

Hubungan Etika Bisnis dan Tanggung jawab sosial meliputi:

A. Prinsip Etis sebagai Dasar Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Etika dalam berbisnis memberikan nilai-nilai dan landasan moral yang membimbing
dalam pengambilan tindakan dan keputusan perusahaan. Tanggung jawab sosial
perusahaan didasarkan pada prinsip-prinsip etis ini memastikan bahwa perusahaan
bertanggung jawab atas dampaknya terhadap masyarakat, lingkungan, dan pemangku
kepentingan lainnya. Etika bisnis memandu perusahaan untuk bertindak secara adil,
jujur, dan menghormati hak asasi manusia.

B. Integrasi Praktik Bisnis yang Bertanggung Jawab

Etika bisnis membantu perusahaan untuk mengenali dan menghormati kebutuhan dan
hak-hak berbagai pemangku kepentingan, sementara tanggung jawab sosial
perusahaan melibatkan perusahaan dalam inisiatif dan kegiatan yang memberikan
manfaat sosial dan lingkungan yang positif. Etika bisnis juga membimbing
perusahaan dalam mengambil keputusan yang adil dan bertanggung jawab, sementara
tanggung jawab sosial perusahaan mendorong implementasi konkret dari prinsip-
prinsip etis tersebut.
C. Peningkatan Reputasi dan Keberlanjutan Bisnis

Mengadopsi tanggung jawab sosial dan menerapkan etika bisnis yang kuat dapat
membantu meningkatkan reputasi perusahaan di mata pemangku kepentingan,
termasuk konsumen, karyawan, investor, dan masyarakat luas. Praktik bisnis yang
bertanggung jawab dan etika yang kuat dapat menciptakan kepercayaan dan loyalitas
yang lebih tinggi, yang pada gilirannya dapat membantu perusahaan mempertahankan
keberlanjutan bisnis jangka panjang.

Source: https://lindungihutan.com/blog/etika-bisnis-dan-tanggung-jawab-sosial/

Anda mungkin juga menyukai