Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 10

WAWANCARA KERJA
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah: Komunikasi Bisnis
Dosen Pengampu : Akmad Jaki, S.Sos, M.I.Kom.

Oleh:

Nadia Herawati
Nim. 2114120408

Helsa Wulandia
NIM. 2114120422

Rendra Prayoga
NIM. 2114120420

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
JURUSAN EKONOMI ISLAM
TAHUN 1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh .
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia sebagai khalifah di
muka bumi ini dan menjadikannya sebagai makhluk sosial dan menugaskannya untuk
menegakkan hukum yang adil, agar manusia dapat hidup dengan baik dan damai.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam, yang telah banyak memberikan pelajaran
kepada umatnya dan berinteraksi dengan sesama makhluk Allah dan menegakkan
keadilan serta kedamaian dengan hukum yang adil.
Berkat pertolongan dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Akhirnya para penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Wawancara Kerja. Walaupun masih
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna penulis sangat berharap agar para
pembaca dapat memberikan kritik dan sarannya guna membangun penyempurnaan
makalah ini,sehingga diharapkan dapat menjadi sumber acuan pembelajaran ke
depannya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Komunikasi Bisnis, yang terhormat Akmad Jaki, S.Sos, M.I.Kom. atas kesediaan
menuntun penulis dalam penulisan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman yang telah ikut membantu dalam penyusunan dan
pengumpulan data dalam makalah ini. Tanpa bantuan teman-teman semua,tidak
mungkin makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Palangka Raya,15/11/2023

i
DAFTAR ISI
JUDUL .......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Wawancara ............................................................................... 4
B. Peranan Wawancara ................................................................................... 6
C. Tahapan dan Tujuan Wawancara ............................................................... 6
D. Pentingnnya Wawancara Kerja .................................................................. 8
E. Persiapn Wawancara kerja.......................................................................10
F. Jenis-JenisWawancara..............................................................................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…...........................................................................................15
B. Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................17

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan di era global seperti sekarang ini sangatlah ketat, bayangkan
saja setiap tahunya semua perguruan tinggi meluluskan ribuan mahasiswa yang
dia anggap sudah lulus dan mempunyai kesempatan untuk terjun di dunia kerja.
Ribuan lulusan tersebut di ibaratkan seperti pengangguran intelektual, karena
dewasa ini lowongan pekerjaan semakin menyempit. Seakan-akan banyaknya
mahasiswa yang lulus tidak sebanding dengan jumlah pekerjaan yang ada. Oleh
karena itu, sekarang pemerintah maupun pihak swasta sedang gencar-
gencarnya menggalakkan program berwirausaha. Para pemuda kini di berikan
peluang dan fasilitas untuk bisa mengembangkan dirinya dengan membuat
usaha sendiri. Banyak dari mereka yang memilih membuat usaha sendiri
meskipun dengan lingkup yang masih kecil. Akan tetapi tidak sedikit pula yang
masih menginginkan menjadi seorang karyawan di sebuah perusahaan ternama.
Untuk menjadi seorang pegawai/karyawan disebuah perusahaan, kita
perlu membekali diri kita dengan beberapa hal, yaitu kemampuan akademik
dan juga kemampuan softskill. Apalagi kini Indonesia memasuki era yang
disebut dengan MEA ( masyarakat ekonomi ASEAN).Terdapat empat hal yang
menjadi fokus kesepakatan antarnegara ASEAN dalam membentuk sebuah
kawasan yang terintegrasi secara ekonomi di kawasan ASEAN: (1) wilayah
kesatuan pasar dan basis produksi, (2) kawasan ekonomi dengan tingkat
kompetisi yang tinggi, (3) kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi
merata, (4) kawasan yang diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian
global. Untuk menghadapi MEA terdapat dua fokus yang akan kita ulas. Yang
pertama, kesiapan kelompok pebisnis dan kesiapan para calon karyawan yang
sedang bersaing mendapat pekerjaan. Untuk kelompok pebisnis yang
terpenting dalam menghadapi MEA adalah dengan mempersiapkan segala hal,
mulai dari perencanaan sampai finishing. Dalam business plan, beberapa hal

1
yang perlu dipersiapkan adalah: 1) Tentukan tujuan, 2) bangun sarana, 3)
kumpulkan tim, 4) tentukan tugas, dan 5) evaluasi. Pertanyaannya adalah
bagaimana membuat business plan? Langkahnya dimulai dengan: 1) Fact
finding: interview, evaluation, investigation, 2) Analyzing: segmentation,
target, position (STP), 3) Milestoning: short term target, middle term target,
long term target. Perlu diperhatikan juga untuk berpikir secara silogisme.
Jangan hanya memikirkan topik tetapi petakan juga kerangka berpikir.
Sedangkan bagi para calon karyawan yang sedang melamar suatu pekerjaan,
ada beberapa hal yang penting untuk di persiapkan salah satunya adalah tahap
wawancara kerja. Dalam menghadapi wawancara kerja membutuhkan
persiapan fisik dan mental, terutama bagi generasi muda yang minim
pengalaman. Terkait dengan hal ini, ada berbagai strategi untuk mehadapi
interview. “Perhitungkan waktu. Datanglah lebih awal, paling tidak satu jam
sebelumnya. Dengan datang lebih awal, banyak informasi yang bisa dicari dari
orang-orang di sekitar lingkungan kerja. Penting juga untuk memerhatikan
kostum yang mencerminkan karakter perusahaan dan bersiaplah menjawab
segala pertanyaan dengan jawaban yang cerdas.
Selain itu, body language juga menunjukkan mental. Jadi tunjukkanlah
sikap welcome, berjabat tangan dengan mantap, dan tataplah pewawancara
dengan tatapan hangat. Tanpa diminta, siapkan segala berkas yang mungkin
dibutuhkan. Buatlah diferensiasi yang berbeda pada surat lamaran dan
pertimbangkan foto sebagai daya tarik. Dikarenakan perekrut hanya
mempunyai waktu terbatas untuk melihat tumpukan berkas pelamar, otomatis
aspek visual yang akan berperan pertama kali.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai
berikut :
1. Apa pengertian dari wawancara kerja ?

2
2. Apa pentingnya wawancara kerja ?
3. Apa saja persiapan dalam wawancara kerja ?
4. Bagaimana cara mengenali pekerjaan dan perusahaan ?
5. Apa saja pertanyaan penting dalam wawancara kerja ?
6. Bagaimana cara memberikan ucapan terima kasih ?

C. Tujuan
Adapun Tujuan dari permasalahan diatas yaitu untuk :
1. Untuk mengetahui pengertian dari wawancara kerja
2. Untuk mengetahui pentingnya wawancara kerja
3. Untuk mengetahui persiapan apa saja dalam wawancara kerja
4. Agar bisa megenali pekerjaan dan perusahaan kita
5. Untuk mengetahui apa saja pertanyaan penting dalam wawancara kerja
6. Untuk mengetahui bagaimana cara memberikan ucapan terimakasih

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Wawancara
Menurut Stewart dan Cash (2012) "Wawancara adalah proses
komunikasi interaksi antara dua pihak yang setidaknya satu diantara mereka
memiliki tujuan serius yang telah ditetapkan dan melibatkan proses Tanya
jawab tentang sesuatu"
Wawancara merupakan suatu proses interaktif, karena adanya proses
pertukaran atau melibatkan pembagian peran, tanggung jawab, kepercayaan,
emosi, perasaan, motif dan juga informasi. Dengan begitu, bila ada satu orang
yang berbicara terus menerus, sementara yang lain hanya mendengarkan saja,
maka dapat dikatakan bukan wawancara, tetapi lebih tepat sebagai ceramah
atau pidato.
Pada wawancara terdapat dua pihak, ada orang yang mewawancarai /
pewawancara da nada orang yang diwawancara / responden, dimana kedua
pihak saling berinteraksi dalam posisi yang tidak selalu sejajar dalam proses
Tanya jawab. Adakalanya pewawancara lebih banyak bicara dengan bertanya,
dan sebaliknya dapat terjadi responden lebih banyak berbicara dan bercerita
untuk menjelaskan sesuatu secara panjang lebar dan detil.
Di dalam wawancara juga terdapat pembagian peran dan tanggung
jawab. Seperti pada wawancara seleksi tenaga kerja, bagi pewawancara ia harus
menyiapkan sarana dan prasarana yang kondusif untuk wawancara, tampil dan
terampil dalam mengajukan pertanyaan dari profil pelamar yang sudah
dipelajari datanya. Sementara sebaliknya bagi pelamar, maka ia harus tampil
percaya diri memberikan respons jawaban yang tepat dan menyampaikan data
dan informasi yang akurat tentang pribadinya.
Adapun Dalam dunia praktis, dikenal juga komunikasi antarpribadi
(interpersonal communication) dan komunikasi lintas budaya (business

4
communication). Pengertian komunikasi menurut beberapa ahli di antaranya
sebagai berikutnya:
1. Menurut Purwanto (2006:4), Komunikasi bisnis adalah komunikasi
yang digunakan dalam dunia bisnis, termasuk berbagai bentuk
komunikasi, baik komunikasi verbal atau komunikasi dibagi menjadi
dua hal: verbal dan nonverbal.
2. Menurut Katz (1994:4), Komunikasi bisnis didefinisikan sebagai
pertukaran ide,pesan, dan konsep yang berkaitan dengan pencapaian
serangkaian tujuan komersial. Komunikasi bisnis dapat didefiniskan
sebagai komunikasi yang terjadi dalam dunia bisnis dalam rangka
mencapai tujuan bisnis.
3. Menurut Rosenbaltt (1982:7), Komunikasi bisnis menurut pernyataan
ia menyatakan dalam komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan,
pendapat,informasi,insruksi dan sejenisnya, disajikan dalam pribadi
atau nonpersonal melalui simbol-simbol atau tanda untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Selama kegiatan wawancara berlangsung, berusahalah untuk
memberikan informasi secara jelas, padat,akurat, dan tidak berbelit belit.
Jawabalah semua pertnyaan secara baik dan janganlah memberikan informasi
diluar yang ditanyakan atau tidak relevan dengan pertanyaan pewawancara.
Kemudian wawancara tahap berikutnya adalah wawancara seleksi yang pada
umumnya memerlukan waktu lebih lama daripada wawancara pendahuluan.
Dalam wawancara seleksi, anda mungkin akan diwawancarai oleh
satu tim yang biasanya lebih dari satu orang pada tahap ini calon pelamar akan
ditanya berbagai pertanyaan mengenai hal latar belakangnya mencakup
kualifikasi, pengalaman kerja, pelatihan, dan semangat kerja secara umum
untuk memperoleh informasi penting pelamar tersebut.
Sebelum melakukan wawancara sebaiknya kita mempelajari
terlebih dahulu mengenai pekerjaan danperusahaan. Informasi tersebut bisa

5
diperoleh dariberbagai publikasi resmi yang dikeluarkan perusahaantersebut,
baik berbentuk jurnal, majalah atau bulletin.

B. Peranan Wawancara
Sejalan dengan pentingnya wawancara dala pelaksanaan survai,
peranan pewawancara pun sangatlah menentukan. Meskipun daftar pertanyaan
telah dibuat dengan sangat sempurnaoleh para peneliti, namun kuncinya tetap
tertetak pada para pewawancara dengan alasan-alasan sebagai berikut :
1. Kemampuan menciptakan hubungan yang baik dengan responden
sehingga wawancara dapat berjalan lancar.
2. Mampu menyampoikan semua pertanyaan dalam daftar pertanyaan
kepada responden dengan baik don tepat.
3. Dapat mencatat semua jawaban Uson dori responden dengan teliti don
jelas maksudnya.
4. Dapat menggali tambahan informasi dengan menyampaikan pertanyaan
yang tepat don netral.
Sikap yang simpatik atau kesan yang baik yang diberikan oleh
pewawancara sangat penting. Untuk mencapai hasil yang baik dalom
pengumpulon data, kesan yang positif tersebut lebih penting daripada
keterangan tujuan ilmiah dari penelitian yang biasa diajukan pada pellTlulaan
wawancara.

C. Tahapan-tahapan dan Tujuan Wawancara


1. Tahap Tahap Wawancara
a. Menentukan topik yang akan ditanyakan kepada narasumber
b. Menyusun pertanyaan yang akan ditanyakakan
c. Menghubungi narasumber, apakah bisa di wawancarai tidak
d. Memberikan pert
dari narasumber

6
e. Menyusun hasil jawaban narsumber
2. Tujuan wawancara
Tujuan wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang
dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan bisa dilakukan
dengan cara tatap muka atau secara langsung maupun dengan
menggunakan jaringan telepon.
Tujuan Wawancara Menurut Para Ahli:
a. Menurut Lexy J. Moleong Tujuan wawancara adalah pewawancara
(yang mengajukan pertanyaan) dan diwawancarai (yang
memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya).
b. Menurut Ankur Garg Tujuan wawancara adalah untuk menjadi alat
bila dilakukan oleh orang-orang yang mempekerjakan calon
kandidat untuk posisi, jurnalis, atau orang-orang biasa yang
mencari tahu mengenai kepribadian seseorang atau mencari
informasi maupun data.
c. Menurut Sugiyono Tujuan wawancara adalah suatu teknik
pengumpulan data yang dilakukan secara terstruktur maupun tidak
terstruktur dan bisa dilakukan dengan cara tatap muka atau secara
langsung maupun dengan menggunakan jaringan telepon.
d. Menurut Esterberg Tujuan wawancara adalah untuk bertukar
informasi dan suatu ide dengan cara tanya jawab, sehingga dapat
dikerucutkan menjadi sebuah kesimpulan atau makna dalam topik
tertentu.
e. Menurut Sudjana Tujuan wawancara adalah proses pengumpulan
data atau informasi melalui tatap muka antara ditanya atau
penjawab.

7
D. Pentingnya Wawancara Kerja
Wawancara memberi mereka kesempatan untuk menelusuri lebih dalam
data mendasar untuk melihat pribadi kita dan apakah kita sesuai dengan
organisasi. Sebagai contoh perekrut perusahaan A memandang selera humor
sebagai prioritas tinggi karena mereka percaya bahwa orang-orang yang tidak
memerlakukann diri sendiri terlalu serius dapat lebih baik dalam menghadapi
tekanan pekerjaan.
1. Bagi pelamar, wawancara kerja memberikan kesempatan kepadanya untuk
menjelaskan secara langsung pengalaman, pengetahuan, keterampilan, dan
berbagai faktor lainnya yang berguna untuk meyakinkan perusahaan bahwa
dia layak untuk melakukan pekerjaan (memegang jabatan) yang
ditawarkan. Selain itu wawancara kerja juga memungkinkan pelamar untuk
menunjukkan kemampuan interpersonal, profesional, dan gaya hidup atau
kepribadian pelamar. Jika di dalam CV (Curriculum Vitae) pelamar hanya
bisa mengklaim bahwa dirinya memiliki kemampuan komunikasi dan
interpersonal yang baik, maka dalam wawancara dia diberi kesempatan
untuk membuktikannya.
Kaitannya dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) adalah
tentu saja bagi pelamar kerja agar dapat memperoleh pengalaman kerja yg
lebih bagus terutama di perusahaan asing dan tentunya mendapat jaminan
kerja yang lebih baik.
2. Bagi perusahaan, wawancara kerja merupakan salah satu cara untuk
menemukan kecocokan antara karakteristik pelamar dengan persyaratan
jabatan yang harus dimiliki pelamar tersebut untuk memegang
jabatan/pekerjaan yang ditawarkan. Secara umum tujuan dari wawancara
kerja adalah:
a. Untuk mengetahui kepribadian pelamar.
b. Mencari informasi relevan yang dituntut dalam persyaratan
jabatan.

8
c. Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatan
dan perusahaan.
d. Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelamar-pelamar
yang layak untuk diberikan penawaran kerja.

Sedangkan bagi perusahaan wawancara merupakan tahapan yang


penting untuk mengetahui dan menyaring calon pegawai yang berkualitas dan
bisa bersaing secara global karena melalui wawancara perusahaan dapat
melakukan komunikasi dua arah yang tentunya hal ini sangat bermanfaat untuk
mengetahui identitas calon pegawai secara lebih mendalam.
Berbagai aspek, khususnya kepribadian yang kita tampilkan baik secara
verbal maupun nonverbal, bahkan saat kita memasuki ruang wawancara akan
memperoleh perhatian dari pewawancara. Aspek-aspek kepribadian
(personality aspects) yang akan dinilai antara lain mencakup :
 Penampilan secara fisik
 Gerak-gerik dan sopan santun
 Nada suara (tone voice)
 Rasa percaya diri
 Inisiatif
 Kebijaksanaa
 Daya tanggap dan kerja sama
 Ekspresi wajah
 Kemampuan berkomunikasi
 Sikap terhadap pekerjaan
 Selera humor

Dengan memperhatikan berbagai karakter di atas, pewawancara akan


dapat memprediksi apakah kita termasuk salah seorang yang di pilih untuk
menduduki posisi tertentu dalam suatu perusahaan atau tidak. Pewawancara

9
dapat juga melihat apakah kita nantinya mempunyai peluang untuk sukses atau
tidak dengan melihat berbagai isyarat verbal maupun nonverbal yang kita
tampilkan pada saat wawancara.

E. Persiapan Wawancara Kerja


Sebelum melakukan wawancara tentu saja kita harus memahami proses
dari wawancara tersebut. Persiapan akan membantu kita tampil lebih baik di
bawah tekanan, selain itu, semakin siap maka semakin rendah ketegangan yang
kita rasakan terhadap proses wawancara . pastikan untuk mempelajari setiap
perbedaan budaya ketika memersiapkan diri untuk wawancara, dan dasarkan
pendekatan kita pada apa yang diharapkan penerima. Untuk memersiapkan diri
demi wawancara yang berhasil, pelajari organisasinya, pikirkan pertanyaan
yang akan di ajukan sejak awal, dukunglah rasa percaya diri, perbaiki gaya
wawancara, rencanakan untuk tampil baik, dan bersiaplah ketika kita tiba.
Wawancara akan memakan waktu, maka dari itu mulailah untuk
mencari pekerjaan jauh hari sebelum tanggal yang kita inginkan untuk mulai
bekerja, sebagai contoh mahasiswa mulai mencari pekerjaan hingga sembilan
bulan sebelum kelulusan. Berpura-pura melakukan wawancara dengan teman
juga merupakan cara yang baik untuk mengasah gaya wawancara kita. Jika kita
merasa malu atau tidak percaya diri, ingatlah bahwa pewawancara/perekrut
juga manusia biasa.
Persiapan yang baik merupakan kunci dari lolos wawancara. Maka dari
itu dibutuhkan persiapan yang matang untuk melaluinya jangan sampai
wawancara yang merupakan pintu masuknya sebuah pekerjaan akan kacau
berantakan dan harus cari lowongan kerja lagi. Berpenampilan dengan rapi,
tampak professional, dan memakai pakaian yang tepat adalah sangat penting.
Mental merupakan hal terpenting yang harus dipersiapkan untuk
menghadapi wawancara, jika saat wawancara menunjukkan sikap canggung
dan kurang percaya diri maka akan mempengaruhi penilaian. Oleh karena itu

10
usahakan untuk selalu percaya diri dan bersikap tenang. Memberikan senyuman
dan sikap rileks pada saat wawancara akan dapat membantu menjawab
pertanyaan dari interviewer dengan baik. Apalagi dengan indonesia menjadi
anggota MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) tentunya kita harus bisa berbahasa
internasional jika ingin melamar pekerjaan di perusahaan asing.
Di saat kita akan melakukan wawancara kerja sebaiknya kita tidak
merasa cemas karena apabila kita cemas akan menghilangkan rasa percaya diri
kita, kecemasan yang timbul diakibatkan oleh pikiran-pikiran negatif dari diri
sendiri. Kecemasan itu akan terus timbul, kita hanya dapat berusaha untuk
menekan rasa cemas, interaksi komunikasi antarpribadi saat tes wawancara
belum efektif karena sebagian besar calon karyawan memberi informasi yang
dibuat-buat mengenai dirinya agar pewawancara menganggap mereka sosok
yang positif dan bersemangat.
Beberapa pewawancara percaya bahwa latar belakang pribadi
menunjukkan seberapa baik kandidat akan menyesuaikan diri, sehingga mereka
menanyakan minat, kegemaran, kesadaran akan peristiwa dunia, dan
sebagainya. Maka dari itu kita harus memerbesar potensi sepanjang lini ini
dengan banyak membaca, berusaha bertemu dengan orang-orang baru, dan
berpartisipasi dalam kelompok diskusi, seminar, dan pelatihan.
Penampilan juga merupakan salah satu kunci yang akan menentukan
suksesnya sebuah wawancara kerja. Penampilan yang rapi akan menjadi alasan
bagi pewawancara untuk memilih kamu. Rapinya penampilanmu juga menjadi
parameter profesionalitasmu.

F. Jenis-jenis Wawancara Kerja


Ada bebera jenis-jenis wawancara, diantaranya adalah :
1. Wawancara tertutup
Wawancara tertutup adalah sebuah kegiatan wawancara yang
dilakukan dengan cara tertutup. Pewawancara harus menjaga atau

11
merahasiakan nama maupun informasi mengenai narasumbernya dengan
cara memalsukan atau memberi inisial nama narasumber. Wawancara
tertutup ini bisa juga diartikan sebagai wawancara yang pertanyaan –
pertanyaannya terbatas dan telah tersedia jawbannya yang berupa pilihan.
Contohnya adalah wawancara yang menggunakan lembar questionnaire.
2. Wawancara terbuka
Wawancara ini bertolak belakang dengan jenis wawancara tertutup,
yaitu wawancara yang dilakukan dengan tidak merahasiakan informasi
mengenai narasumbernya dan juga memiliki pertanyaan – pertanyaan yang
tidak terbatas atau tidak terikat jawabannya. Contohnya adalah wawancara
yang meminta narasumber untuk memberikan penjelasan lengkap
mengenai suatu hal.
3. Wawancara konferensi
Wawancara konferensi adalah wawancara yang dilakukan oleh
seorang pewawancara dengan sejumlah narasumber dan sebaliknya.
Contohnya adalah wawancara yang dilakukan di acara – acara televisi atau
talk show, wawancara yang dilakukan oleh seorang pewawancara kepada
sejumlah narasumber di acara formal atu diskusi publik, dan Wawancara
jarak jauh (teleconference) yang banyak dilakukan di acara – acara berita.
4. Wawancara kelompok
Wawancara kelompok adalah wawancara yang dilakukan oleh
sejumlah pewawancara kepada narasumber dan dilaksanakan pada waktu
yang bersamaan. Hal ini hampir sama dengan wawancara konferensi, tetapi
pada wawancara kelompok pertanyaan – pertanyaan yang diajukan oleh
setiap pewawancara berbeda – beda. Contohnya adalah wawancara kepada
seorang artis, pejabat, atau group band yang berprestasi atau sedang terkena
skandal.
5. Wawancara individual

12
Wawancara Individual adalah wawancara yang dilakukan oleh
seorang wawancara dengan seorang narasumber. Wawancara ini disebut
juga dengan wawancara perorangan. Contohnya adalah wawancara yang
dilakukan oleh wartawan dalam mencari berita.
6. Wawancara terpimpin
Wawancara ini disebut juga dengan wawancara terstruktur.
Wawancara jenis ini biasanya menggunakan beberapa pertanyaan yang
telah disiapakan sebelumnya baik oleh pewawancara maupun
narasumbernya. Contohnya adalah wawancara yang sering terjadi di acara
– acara talk show bertemakan khsusus kepada narasumber seperti dokter,
polisi, guru, dan lain – lain.
7. Wawancara bebas
Wawancara bebas adalah jenis wawancara yang pertanyaannya
tidak dipersiapkan terlebih dahulu. Dengan kata lain wawancara ini terjadi
spontan bergantung dengan suasana dan keadaan ketika kegiatan
wawancara berlangsung. Wawancara ini sering disebut juga dengan
wawancara tidak berstruktur.
8. Wawancara tekanan
Jenis wawancara ini paling menakutkan, kita akan diberi
pertanyaan tajam yang dirancang untuk membuat kita jengkel atau tidak
tenang, atau kita dihadapkan pada kesunyian dalam periode yang panjan,
kritikan dalam penampilan, interupsi yang disengaja, dan reaksi semana-
mana bahkan bermusuhan dari wawancara.
9. Wawancara video
Seiring dengan upaya para pemberi kerja memangkas pengeluaran
untuk perjalanan, wawancara video menjadi lebih populer. Banyak
perusahaan besar menggunakan konferensi video untuk menyaring para
kandidat manajemen menengah atau untuk mewawancarai para kandidat di
universitas. Para pakar merekomendasikan para kandidat untuk untuk

13
memersiapkan diri sedikit berbeda untuk wawancara video dibandingkan
untuk pertemuan tatap muka.
Ada juga beberapa metode yang dilakukan saat wawancara, yaitu :
1. Mencatat
Para pewawancara biasanya menyiapkan buku dan pulpen untuk
mencatat jawaban – jawaban dari narasumber. Ketika mencatat jawaban
tersebut, pewawancara akan menulisnya dengan sangat cepat dengan cara
hanya menuliskan point – pointnya saja. Karena kalau tidak, mereka tidak
akan mendapat informasi yang telah diutarakan oleh narasumbernya.
Setelah mendapatkan catatan hasil wawancara, barulah catatan itu
dikembangkan dengan menggunakan tulisan yang baik dan informative.
2. Merekan/recording
Pewawancara membutuhkan suatu alat yang berupa perekam
suara. Alat ini digunakan untuk merekam jawaban – jawaban yang
diberikan oleh narasumber, sehingga mereka tidak akan kehilangan
informasi sedikitpun. Setelah mendapatkan rekaman, pewawancara akan
menulis transkip tanya jawab tersebut dan menjadikannya sebuah tulisan
berita.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Saat melakukan wawancara, pendekatan kita dalam hal wawancara akan
berkembang dan lebih maju dalam melewati setiap tahapan. Cara untuk meraih
keberhasilan dalam wawancara kerja hampir seluruhnya serupa. Untuk meraih
itu, perhatikan kesan pewawancara yang sukses memberikan hal positif kepada
kita dengan berhasil menghindari kesalahan. Jika kita masih pertama kali
melakukan wawancara, tugas kita adalah membedakan diri kita dengan pelamar
lain. Bukan bermaksud membandingkan, namun dengan mengetahui sedikit
tentang mereka kita dapat mengatur strategi untuk mengalahkan mereka. Ada
tiga tahapan daam wawancara kerja, yang pertama adalah tahap awal atau tahap
penyaringan. Pewawancara akan mengadakan wawancara yang terstruktur
untuk menghapus pelamar yang tidak memenuhi syarat. Untuk tahap yang
kedua atau tahap seleksi, pewawancara mengadakan rangkaian wawancara
terstruktur dan tidak terstruktur untuk mencari kandidat terbaik. Sedangkan
tahap ketiga atau tahap akhir, para pelamar kerja akan bertemu dengan para
eksekutif yang memiliki wewenang untuk menawarkan pekerjaan dan
menetapkan kompensasi.
Untuk dapat melewati ketiga tahap tersebut ada beberapa hal yang harus
kita persiapkan, hal tersebut adalah persiapan secara fisik (tampil dengan rapi
dan menarik), persiapan secara mental ( membuat diri kita lebih tenang dan
menghilangkan rasa gerogi), persiapan secara administrasi ( mempersiapkan
dokumen yang di butuhkan) dan menyerahkan usaha kita terhadap tuhan agar
di berikan hasil yang terbaik.

15
B. Saran
Dalam uraian makalah ini, kami berharap kepada pembaca terutama
kami sendiri semoga mendapatkan manfaat serta menambah wawasan bagi para
pembaca. Adapun mengenai teknik penulisan dalam makalah ini, penulis sangat
yakin banyak sekali terdapat kesalahan ataupun kekurangan. Maka dari itu,
penulis berharap kepada pembaca agar memberikan masukan atas kesalahan
dan kekurangan dalam makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku
Bovee.Lcourtlande.John Vthill.2008.komunikasi bisnis.klaten:PT.indeks

Purwanto.Djoko.2011.komunikasi bisnis edisi empat.Yogyakarta:Erlangga

Sumber Web
http://www.ilmupsikologi.com/2015/08/pengertian-wawancara-menurut-para-
ahli.html

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/387/jbptunikompp-gdl-gumgumgumi-
19312-10-11-wawan-a.pdf

http://jurnal.usu.ac.id/index.php/flow/article/view/404

http://penalaran-unm.org/artikel/penelitian/373-jenis-jenis-wawancara.html

http://www.kelasindonesia.com/2015/05/pengertian-jenis-jenis-dan-metode-
wawancara.html

http://soalsoalpsikotes.blogspot.co.id/2015/08/contoh-soal-psikotes-tpa-
wawancara-kerja-pt-freeport-indonesia-gratis.html

Makalah wawancara kerja docx - TUGAS TERSTRUKTUR KOMUNIKASI


BISNIS WAWANCARA KERJA Oleh: Pipit Mufti - Studocu

Makalah Wawancara.docx - BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


Wawancara merupakan salah satu metode yang cukup handal dan sering
digunakan dalam rangka | Course Hero

Makalah Wawancara Bisnis - MAKALAH WAWANCARA BISNIS Diajukan


untuk memenuhi tugas mata kuliah - Studocu

17

Anda mungkin juga menyukai