Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PROSES KEWIRAUSAHAAN”

DISUSUN OLEH :

NAMA :MUH. DIMAS ALMUHAJIR


NIM : A201901103
KELAS : E3
DOSEN :MUH. IKHSAN AKBAR, SKM.,M.Kes

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 8 Januari, 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................1
KATA PENGANTAR......................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................4
1.1. Latar Belakang...............................................................................4
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................5
1.3. Tujuan Dan Kegunaan...................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................6
2.1. Pengertian Wirausaha....................................................................6
2.2. Kelebihan Menjadi Sorang Wirausaha..........................................7
2.3. Kelemahan Wirausaha...................................................................8
2.4. Proses Kewirausaan.......................................................................9
BAB III PENUTUP..........................................................................................13
3.1. Kesimpulan....................................................................................13
3.2. Saran..............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Saat ini Indonesia dengan jumlah penduduk sebesar 220 juta jiwa
membutuhkan sedikitnya 4,4 juta jiwa wirausaha, namun jumlah wirausaha
yang ada mencapai 400 ribu jiwa atau kurang dari 1% populasi penduduk
Indonesia, sementara menurut David McClelland bahwa sebuah negara baru
bisa maju jika jumlah wirausaha terdapat sebesar 2% dari populasi
penduduknya. Amerika Serikat misalnya, memiliki wirausaha 11,5% dari
populasi penduduknya. Sedangkan negara tetangga Singapura terdapat
sekitar 7,2% warganya bekerja sebagari wirausaha, sehingga negara kecil itu
jauh lebih maju. Untuk menciptakan 4,4 juta jiwa wirausaha di Indonesia,
paling tidak dibutuhkan waktu sedikitnya 25 tahun. Jika melihat jumlah
kebutuhan wirausaha baru untuk memposisikan Indonesia sebagai negara
maju dan estimasi waktu yang cukup lama untuk mencapainya, maka saat
ini perlu segera diupayakan langkah-langkah agar jumlah wirausaha baru
dapat bertambah dengan waktu pencapaian yang relatif singkat.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan dengan penciptaan wirausaha
baru yang berasal dari lulusan perguruan tinggi. Hanya saja, data dan fakta
telah membuktikan bahwa terdapat kecenderungan bahwa umumnya
mahasiswa yang saat ini menempuh pendidikan di perguruan tinggi
menginginkan pekerjaan yang mapan setelah mereka lulus menjadi sarjana.
Fenomena membludaknya pendaftar ketika pemerintah membuka
pendaftaran pegawai negeri sipil (PNS) dalam setiap tahun sebagai salah
satu indikator. Meskipun setiap tahun pemerintah membuka pendaftaran,
namun tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar dari mereka yang
mendaftar mengalami kekecewaan karena tidak berhasil lulus. Peluang
untuk menjadi PNS semakin kecil lagi setelah pemerintah memutuskan

4
penundaan sementara (moratorium) tambahan formasi untuk penerimaan
PNS sejak 1 September 2011 hingga 31 Desember 2012.
Keterbatasan terserapnya lulusan perguruan tinggi di sektor pemerintah
menyebabkan perhatian beralih pada peluang bekerja pada sektor swasta,
namun beratnya persyaratan yang ditetapkan kadang membuat peluang
untuk bekerja di sektor swasta juga semakin terbatas. Sehingga sebagian
lulusan akademisi berpeluang untuk menjadi pengangguran, karena itu
dibutuhkan orang yang memiliki kemauan yang tinggi untuk dapat
mendirikan usahanya sendiri sehingga mampu menyerap tenaga kerja di
negara ini dalam hal ini seorang wirausahawan.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang ada maka dapat diambil beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa itu wirausaha?
2. Apa kelebihan menjadi sorang wirausaha?
3. Apa kelemahan wirausaha?
4. Bagaimana proses kewirausaan?

1.3. Tujuan dan Kegunaan


Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini yakni
menjelaskan beberapa permasalahan tentang kewirausahaan sebagai berikut:
1. Menjelaskan apa pengertian dari kewirausaaan:
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam berwirausaha.
3. Menjelaskan bagaimana proses kewirausahaan.
Berdasarkan tujuan yang telah diambil maka makalah ini dapat memberi
beberapa kegunaan sebagai berikut:
1. Dapat menjadi sumber referensi bagi siapa saja yang nantinya akan
membutuhkan materi tentang kewirausahaan.
2. Memberikan motivasi bagi mahasiswa agar mau berwirausaha.
3. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proses dari kewirausahaan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Wirausaha


Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa
Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa
Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan . Kata
entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprende yang berarti
petualang, pengambil risiko, kontraktor, pengusaha (orang yang
mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan pencipta yang menjual hasil
ciptaannya. Kewirausahaan sebagai Etika Ekonomi Modern, kewirausahaan
sebagai etika (akhlak, moralitas) ekonomi/bisnis (etika kewirausahaan)
berkaitan dengan makna kewirausahaan sebagai resep bertindak guna
menumbuh kembangkan sistem perekonomian (bisnis) yang modern.
Pemaknaan seperti ini tidak saja berlaku secara tekstual, tetapi dikenal pula
secara umum dalam masyarakat.
Pandangan tekstual bahwa kewirausahaan terkait dengan etika ekonomi
(bisnis) dapat dicermati pada pendapat Salim Siagian dan Asfahani (1995)
yang menyatakan sebagai berikut: Kewirausahaan adalah semangat, pelaku
dan kemapuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang
memperoleh keuntungan diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada
pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusahan mencari dan melayani lebih
banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih
bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian
mengambil risiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.
Sedangkan menurut Alma (2007) menyatakan bahwa: Wirausahawan adalah
seorang inovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melihat-lihat
peluang, mempunyai semangat, kemampuan dan pikira untuk menaklukkan
cara berpikiran malas dan lamban. Seorang wirausahawan mempunyai peran
untuk mencari kombinasi-kombinasi baru, yang merupakan gabungan dari

6
lima hal, yakni: a. pengenalan barang; b. metode produksi baru; c. sumber
bahan mentah baru; d. pasar-pasar baru; e. organisasi industri baru.

2.2 Kelebihan Menjadi seorang wirausaha


Menjadi seorang wirusahawan adalan impian sebagian besar seseorang
karena dengan mempunyai usaha sendiri maka seseorang memiliki kelebihan
sebagai berikut:
1. Waktu Untuk Keluarga Lebih Banyak
Menjadi wirausaha, Anda akan memiliki waktu yang fleksibel.
Berbeda dengan jam kantor yang sudah menetapkan standar jam kerja
setiap harinya. Anda juga tak perlu repot-repot lembur di kantor. Tentu
saja ini akan menguntungkan Anda dan keluarga. Waktu untuk
berkumpul bersama menjadi lebih banyak, dan lebih mudah mengawasi
anak-anak setiap hari.
2. Membuka Kesempatan Kerja
Apabila bisnis yang dijalani mulai berkembang, Anda bisa membuka
kesempatan kerja bagi siapa saja. Selain dapat membantu menjalani
usaha yang diterapkan, ini dapat menciptakan peluang karir untuk orang
lain.
3. Memiliki Pendapatan Sendiri
Membuka usaha tentunya bisa membantu Anda memiliki pendapatan
sendiri. Dengan begitu, Anda juga bisa membantu suami untuk
memenuhi pengeluaran keluarga dan menambah tabungan masa depan
bersama-sama. Laba yang didapat malah bisa lebih besar dari gaji
karyawan kantoran yang sudah ditentukan.
4. Relasi Semakin Luas
Menjadi wirausaha memberikan peluang untuk Anda bertemu dengan
orang banyak. Ini juga bisa membantu Anda untuk menambah relasi.
Semakin banyak network yang didapatkan justru bisa membuat usaha
yang dijalankan semakin sukses.
5. Wawasan Bertambah

7
Tak hanya relasi saja yang bertambah, wawasan Anda juga akan
berkembang. Misalnya wawasan seputar perkembangan ekonomi dan
sosial, atau wawasan yang berhubungan dengan bisnis. Hal tersebut juga
bisa Anda dapatkan dari orang-orang atau relasi yang ditemui.
6. Hobi Tersalurkan
Umumnya para wanita yang berwirausaha berawal dari hobi.
Misalnya memiliki hobi menari, hobi memasak, atau bahkan hobi
menjahit. Selain hobi tersalurkan, usaha yang dijalankan pun terasa lebih
ringan. Dari hobi Anda bisa mendapatkan penghasilan.

2.3 Kekurangan Menjadi Seorang Wirausaha


Segala sesuatu tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula
dengan yang namanya berwirausaha yang memiliki bebereapa kekurangan
sebagai berikut:
1. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko.
Memang pada awal mula memulai/merintis bisnis akan di rasakan suatu
ketidakpastian hasil yang di peroleh. Namun semua nya bisa di atasi, anda
harus bisa menganalisa usaha anda sudah berjalan seperti apa,kemudian akan
di dapat factor-faktor yang perlu di perbaiaki, Maka perbaikilah sistem
tersebut seiring dengan berjalanya waktu ikutilah proses nya,dari situ banyak
hal yang dapat dipelajari sehingga bisa di gunakan untuk meminimalisir
resiko usaha yang di jalani kemudian mengubahnya menjadi keuntungan yang
harus bisa di capai.
2. Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang.
Kembali lagi, saat awal mula merintis bisnis, sudah pasti orang memulai
usaha butuh mendedikasikan penuh waktunya di usahanya agar usahanya
segera ke tahap tumbuh kemudian ingin segera normal. Pada saat itu orang di
tuntut untuk membangun sebuah sistem, bangunlah sistem usaha yang sesuai
dengan bisnis  yang anda jalankan  dan biarkan sistem  bekerja untuk anda. Di
saat sistem telah bekerja dengan baik di situlah anda bisa menikmati waktu
bebas yang lebih banyak .

8
3. Pada saat awal memulai bisnis harus berhemat.
Hal ini sangat penting karena mengingat bisnisnya baru start-up,
sehingga diperlukan sikap hemat untuk menjaga kelangsungan bisnisnya.
Anda harus cermat mengatur keuangan bisnis anda, jangan terlalu banyak
menambah aset konsumtif, akan semakin baik apabila aset produktif yang di
perbanyak, sehingga hal tersebut membantu sumber penghasilan bagi usaha
anda.
4. Tanggung jawab dan resiko yang di hadapi sangatlah besar.
Sangat lumrah apabila dikatakan demikian, bagaimana tidak seorang
pengusaha di tuntut untuk bisa mengatur semua yang berkaitan dengan bisnis
nya, sukses / jatuh nya sangat bergantung pada pemilik usaha. Kepiawaian
business owner menjadikan kunci utama suksesnya usaha yang di jalani.
Jangan takut dengan resiko ini, karena hal tersebuat bisa dipelajari sembari
proses bisnis berjalan. Hadapi tantangan bisnis yang ada di depan,
taklukanlah maka kesuksesan besar akan menunggu anda di depan mata.
5. Beban pikiran yang berat
Wajar apabila resiko dan permasalan yang muncul dalam bisnis yang di
jalani menjadikan timbulnya beban pikiran yang sangat berat, karena awalnya
permasalahan harus di selesaikan sendiri menurut pemikirannya. Dalam hal
ini apabila seorang pengusaha merasa tidak mampu menyelesaikan
masalahnya maka yang di lakukan adalah harus bisa mengkonsultasikan
masalah bisnisnya pada rekan bisnis yang lebih senior atau jasa konsultan
bisnis. Agar problem yang di hadapi segera teratasi.

2.4 Proses Kewirausahaan


Menurut Srie Sulastri (2008) ,pengembangan kewirausahaan diawali dari
proses sebagai berikut :
1. Proses Inovasi

9
Faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu keinginan berprestasi,
adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, dan pengalaman.
Adapun hubunga antara inovasi dan kewirausahaan adalah:
a) Inovasi dan Kreatifvitas, Seorang pakar ekonomi pada zaman klasik
yaitu Jean Baptise Say menyatakan bahwa seorang wirausaha adalah
orang yang mampu memindahkan sumber daya yang kurang
produktif menjadi sumberdaya yang produktif sehingga memberi
nilai ekonomis.
b) Inovasi dan Kerja Keras, Thomas Alfa Edison mengembangkan
bahwa inovasi itu terdiri 1% inspirasi dan 99% keringat. Untuk
mencapai keberhasilannya maka ia harus bekerja keras siang dan
malam sehingga menemukan lampu. Dalam tahap menuju realisasi
gagasan tersebut kemungkinan kita akan menghadapi respon atau
komentar negative dari orang sekeliing kita, kemungkinan lain
adalah kegagalan yang kita hadapi bertubi-tubi, sehingga kita
berpikir bahwa memang tidak mungkin mewujudkan yang ada
tersebut tidak boleh membuat kita patah semangat
c) Inovasi dan Prestatif , Seorang yang inovatif biasanya sekaligus
orang yang prestatif. Ia selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam
segala situasi. Orang yang prestatif sangat menyukai persaingan
sehat. Persaingan membuat orang selalu berpikir tentang apa yang
dapat dilakukan untuk menjadi yang terbaik. Gagasan-gagasan besar
belum pernah dipikirkan orang sebelumnya akan menjadikan sebagai
pioner dan berdiri paling depan
2. Proses Pemicu
Faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia bisnis yaitu
adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan
hubungan kerja,keberanian menanggung resiko, dan komitmen yang
tinggi terhadap bisnis. Kewirausahaan diwali dengan adanya inovasi,
didukung, oleh kejadian pemicu, diimplementasikan, dan akhirnya
tumbuh dan berkembang. Faktor pemicu yang berasal dari lingkungan

10
ialah peluang, model peran, aktivitas, pesaing, inkubator, sumber daya,
dan kebijakan pemerintah. Orang yang berhasil dalam berwirausaha
adalah orang yang dapat menggabungkan nilai, sifat utama (pola sikap),
dan perilaku dengan bekal pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan
praktis
3. Proses Pelaksanaan
Faktor yang mnedorong pelaksanaan dai sebuah bisnis yaitu kesaiapan
mental wirausaha seara total, adanya manager sebagai pelaksana kegiatan,
dan adanya visi jauh kedepan untuk mencapai keberhasilan.
4. Proses Pertumbuhan
Proses pertumbuhan didorong factor organisasi,yaitu adanya tim yang
kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya
struktur dan budaya organisasi yang baik dan adanya produk yang menjadi
unggulan.

Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha terdiri dari :


1. Tahap Memulai
Tahap ini dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala seuatu yang diperlukan,di awali dengan melihat
peluang usaha baru yang mungkin,apakah membuka usaha baru atau
melakukan franchising. Juga memilih usaha yang akan dilakukan apakah
di bidang pertanian,industri atau manufaktur, maupun produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha
Tahap ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait
dengan usahanya. Mencakup aspek-aspek : Pembiayaan, SDM,
Kepemilikan, Organisasi, Kepemimpinan yang meliputi bagaimana
pengambilan resiko dan mengambil keputusan pemasaran dan melakukan
evaluasi.
3. Mempertahankan usaha
Tahap ini dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai
untuk ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

11
4. Mengembangkan usaha
Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong psitif atau mengalami
perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha yang menjadi
salah satu pilihan yang mungkin di ambil.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan yang ada adalah sebagai
berikut:
1. Wirausahawan adalah seorang inovator, sebagai individu yang
mempunyai naluri untuk melihat-lihat peluang, mempunyai semangat,
kemampuan dan pikira untuk menaklukkan cara berpikiran malas dan
lamban.Menjadi seorang wirausawan memiliki kelebihan seperti: waktu
untuk keluarga lebih banyak, membuka kesempatan kerja, memiliki
pendapatan sendiri relasi semakin luas, wawasan bertambah, dan hobi
tersalurkan.
2. Menjadi seorang wirausawan akan memliki beberapa tantangan seperti:
pendapatan tidak pasti, bekerja keras dan jam kerja yang panjang,
tanggung jawab dan resiko yang dihadapi sangatlah besar, beban pikiran
yang berat.
3. Proses kewirausahaan adalah : proses inovasi, proses pemicu, proses
pelaksanaan,proses pertumbuhan.

3.2 Saran
Saran kami dalam menulis makalah ini yakni:
1. Mari kita ciptakan lapangan kerja baru dengan menjadi seorang
wirausahawan.
2. Menjadi seorang wirausawan tidaklah mudah karena memiliki banyak
tantangan sebelum sampai pada tujuan yang ingin dicapai.

13
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2007. Kewirausahaan. Bandung: Alpabeta.

Salim siagian dan Asfahani, 1995. Kewirausahaan Indonesia dengan Semangat


17.8.45. Kloang Klede Jaya PT Putra Timur bekerjasam dengan Puslatkop
dan PK Deplop dan PPK. Jakarta.

Sulastr, Attie Srie.(2008).Kewirausahaan untuk SMK.Bandung:Grafindo media


pratama

McClelland, David C, Siswo Suyanto, Wihelminus, W. Bakowatun,


(Penterjemah). 1987. Memacu Masyarakat Berprestasi : Mempercepat
Laju Pertumbuhan Ekonomi Melalui Peningkatan Motif Berprestasi,
Jakarta : Intermedia.

14

Anda mungkin juga menyukai