Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH ILMU KOMUNIKASI

PERANAN/PENTINGNYA KOMUNIKASI BAGI PETUGAS LABORATORIUM

Disusun:

NAMA : WA ODE NUR INTAN

NIM : A201901096

KELAS : E3

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2021

BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Komunikasi adalah suatu proses interaksi antara sesama makhluk tuhan baik
dengan menggunakan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku dan tindakan.
Pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau lebih dengan
menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang seperti
melalui lisan, tulisan maupun sinyal-sinyal non verbal. (Effendy, 2005: 5).
Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi merupakan suatu tindakan yang
memungkinkan kita mampu menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai
dengan apa yang kita butuhkan. Secara teoritis, tindakan komunikasi berdasarkan pada
konteks terbagi menjadi beberapa macam, yaitu konteks komunikasi interpersonal,
komunikasi intrapersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, dan komunikasi
massa. Jika di lihat dari beberapa konteks komunikasi di atas, konteks komunikasi yang
berhubungan atau sesuai dengan penelitian ini adalah komunikasi organisasi.
Komunikasi kelompok Menurut Morissan, (2009: 141) adalah proses sebagai
instrumen yang digunakan kelompok untuk mengambil keputusan 2 dengan menekankan
hubugan antara kualitas komunikasi dan kualitas keluaran (output) kelompok.
Komunikasi kelompok berfungsi dalam sejumlah hal yang akan menentukan atau
memutuskan hasil- hasil yang dicapai kelompok.
Kelompok atau komunitas adalah sebuah wadah yang menampung orang-orang dan
objek-objek; orang-orang dalam organisasi yang berusaha mencapai tujuan bersama.
Menurut Kertajaya Hermawan (2008: 34) kelompok adalah beberapa orang yang saling
peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah kelompok terjadi
relasi pribadi yang erat antar para anggota kelompok tersebut karena adanya kesamaan
interest atau values
Ada beberapa arus komunikasi yang berlangsung dalam komunikasi kelompok, yaitu
arus komunikasi vertikal yang terdiri dari atas kebawah (downward communication) dan
arus komunikasi dari bawah ke atas (upward communication) serta arus komunikasi yang
berlangsung antara dan diantarabagian dalam tingkatan yang sama. Arus komunikasi ini
dikenal dengan nama komunikasi horizontal. Dan komunikasi diagonal, komunikasi
dalam kelompok antara seseorang dengan lainnya yang satu sama lain berbeda dalam
kedudukandan unitnya. Komunikasi diagonal tidak menunjukkan kekakuan sebagaimana
dalam komunikasi vertikal, tetapi tidak juga menunjukkan keakraban sebagaimana dalam
komunikasi horizontal. (Pace dan Faules dalam Mulyana, 2010: 189-195).

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari komunikasi?
2. Apa saja prinsip komunikasi dalam tim?
3. Pentingnya komunikasi antara perawat dengan analis kesehatan?
4. Bagaimana cara membangun dan mempertahankan kolaborasi tim kesehatan yang efektif?

C. Tujuan dan Manfaat


1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dari komunikasi
2. Mahasiswa dapat mengetahui komunikasi antara perawat dengan tim kesehatan lain dengan
baik dan benar.
3. Mahasiswa dapat menerapkan cara membangun dan mempertahankan kolaborasi tim
kesehatan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTAN

Kurangnya komunikasi menciptakan situasi di mana kesalahan medis dapat terjadi.


Kesalahan ini memiliki potensi untuk menyebabkan cedera parah atau kematian pasien yang
tidak terduga. Kesalahan medis, terutama yang disebabkan oleh kegagalan untuk
berkomunikasi, adalah masalah meresap dalam organisasi perawatan kesehatan saat ini.
Menurut Komisi Bersama (sebelumnya Komisi Bersama Akreditasi Kesehatan Organisasi,
JCAHO), kesalahan medis muncul di Pusat Nasional untuk daftar Statistik Kesehatan dari 10
penyebab kematian di Amerika Serikat, muncul di peringkat nomor 5 setelah kecelakaan,
diabetes, dan penyakit Alzheimer, serta AIDS, dan kanker payudara. laporan Institute of
Medicine (IOM), Untuk Err Is Human: Membangun Sistem Kesehatan Aman,
mengungkapkan bahwa antara 44.000 dan 98.000 orang meninggal setiap tahun di rumah
sakit AS karena keerorran medis. Kegagalan komunikasi adalah 9 akar penyebab utama
peristiwa sentinel dilaporkan ke Komisi Bersama dari tahun 1995 ke 2004. lebih khusus,
Komisi Bersama mengutip kegagalan komunikasi sebagai terkemuka akar menyebabkan
untuk kesalahan pengobatan, keterlambatan dalam pengobatan, dan operasi yang salah-situs,
serta kedua yang paling sering dikutip akar penyebab peristiwa operasi dan pasca operasi
dan jatuh fatal.
kesehatan sering kali sibuk di rumah sakit dan terlihat penuh. Kehadiran
komunikasi pada lingkungan rumah sakit seringkali terabaikan dan terjadi (Woloshynowych
et al, 2007). Komunikasi efektif sangat penting selama interaksi yang terjadi antara tenaga
kesehatan setiap harinya. Komunikasi efektif dan kerjasama tim menghasilkan kualitas yang
tinggi, perawatan pasien yang aman. Kegagalan dalam berkomunikasi merupakan penyebab
dari kerugian yang dialami oleh pasien (Leonard, et al, 2006)

Beberapa tipe klasifikasi komunikasi yang sering digunakan oleh seorang komunikator
menurut Cangara, H (2004) terdiri dari komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal,
komunikasi public, dan komunikasi massa.

1) Komunikasi Intrapersonal Komunikasi Intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi


di dalam diri sendiri yang terdiri atas sensai, persepsi, memori, dan berpikir. Komunikasi
interpersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif individu dalam pemrosesan
simbolik dari pesan-pesan.
2) Komunikasi interpersonal Komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman pesan
antara dua orang atau lebih dengan efek dan feedback langsung. Komunikasi interpersonal
memiliki sifat dua arah yang melibatkan dua orang dalam situasi interaksi, ada unsur dialogis
dan ditujukan kepada sasaran terbatas dan dikenal.
3) Komunikasi Public Komunikasi public merupakan suatu proses komunikasi dimana
pesan yang disampaikan pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih
besar dengan tujuan menumbuhkan semangat 11 kebersamaan, memberikan informasi,
mendidik, serta mempengaruhi orang lain dalam upaya menumbuhkan semangat.
4) Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah komunikasi yang berlangsung dimana
pesan yang dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya misal
melalui alat-alat yang bersifat mekanis. Penyebaran pesan melalui media maka terkandung
unsur menyiarkan informasi, mendidik, dan menghibur. Pesan yang disampaikan
berlangsung cepat, serempak, luas, mampu mengatasi jarak dan waktu serta tahan lama bila
didokumentasikan.

Menurut Robin & Coulter (2007) mengatakan bahwa komunikasi dikatakan efektif itu jika
pemahaman pesan yang disampaikan oleh komunikator sama dengan pemahaman pesan oleh
komunikan. Ada lima kualitas umum yang dipertimbangkan untuk efektivitas komunikasi
yaitu adanya keterbukaan (opennes), saling mendukung (Supportiveness), bersikap positif
(possitiveness), memehami perasaan orang lain (emphaty), dan kesetaraan (equality).
Komunikasi efektif juga harus dilandaskan pada 13 hubungan interpersonal yang efektif
dimana memenuhi syarat sebagai berikut :

1) Dapat dipercaya (credible), pengertian harafiah diartikan seseorang mempunyai


kelebihan dan merupakan pengakuan komunikan terhadap keberadaan komunikator
dalam hal seorang komunikator memiliki kompetensi dalam hal yang dibicarakan,
sikap atau keteguhan pendirian sehingga pesan yang disampaikan tidak berubah-ubah,
pesan yang disampaikan memiliki tujuan yang baik dengan harapan terjadinya
perubahan menjadi lebih baik
2) Konteks (context), pesan yang disampaikan sesuai dengan yang dibutuhkan saat ini
3) Isi (content), isi pesan menarik untuk diikuti, disimak, dan disesuaikan dengan
komunikan.
4) Kejelasan (clarity), pesan yang disampaikan harus jelas dan tidak menimbulkan
multitafsir.
5) Kesinambungan dan konsistensi (continuity and consistency), pesan yang
disampaikan hendaknya konsisten dan berkesinambungan serta tidak menyimpang dari topik
dan tujuan komunikasi yang telah ditetapkan.
6) Kapabilitas sasaran (capability of audience), materi dan teknik penyampaian pesan
disesuaikan dengan kemampuan penerimaan sasaran sehingga tidak terkesan
membingungkan.

B.PENTINGNYA KOMUNUKASI DALAM KESEHATAN


Komunukasi Kesehatan memiliki beberapa peran penting yang di lakukan oleh centers for
disease control and prevention adalah meningkatkan penegtahuan dan kesadaran akan masalah
Kesehatan dan solusi Kesehatan, Komunikasi adalah komponen penting dalam semua langka
proses perwatan Kesehatan.baik untuk klinik yang secara akurat berbagai informasi pasien
dengan fasilitas lain, atau sekelompok dokter,perawat,spesialis,dan staf lain di rumah sakit yang
membahas cara merawat pasien saat ini dan yang datang, kebutuhan akan komunikasi yang
ringkas dan efektif selalu ada di bidang Kesehatan.
Untuk rumah sakit dan instusi perawatan Kesehatan, memastikan bahwa pasien menerima
perawatan yang tepat membutukan lebih dari sekedar melakukan prosedur dan membuat
diagnosis.Komunitas adalah komponen penting dalam semua Langkah proses perwatan
Kesehatan. Baik itu klinik yang secra akurat berbagai informasi pasien dengan fasilitas lain, atau
sekelompok dokter,perawat,spesialis, dan staf lain di rumah sakit yang membahas cara merawat
pasie saat ini dan yang datang, kebutuhan akan komunikasi yang ringkas dan efektif selalu ada di
bidang Kesehatan
Komunikasi anatar perwat dan analiskesehatan penentuan diagnose yang tepat pada pasien
tidak lepas dari peran analis Kesehatan yang melakukan pemeriksaan labolatorium sebai
pemeriksaan 11 penunjang agar pasien terdiagnosa dengan tepat, Contoh hubungan anata
perawat denga petugas labolatorium adalah perawat mendapat intruksi dari dokter untuk meriksa
darah klien agar dapat mengetahui kadar hemoglobinnya dengan petugas labolatorium.Agar
pemeriksaan penunjanagan yang di perlukan tepat, maka perwat harus berkomunikasi
menginformasi kepada analis Kesehatan pemeriksaan apa yang diinstrusikan dokter untuk
pasien. Jadi perawat hanya menyerahkan daftar apa yang harus di periksa 0leh analis Kesehatan.
Namun ada juga perawat yang langsung mengambil sampel darah di serahkan dan akan di
periksa oleh analis Kesehatan.

BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada makalah ini, maka penulis menarik beberapara
kesimpulan, yakni sebagai beikut :
a. Komunikasi Kesehatan yaitu proses penyampaiyan pesan Kesehatan oleh
komunikatator melalui saluran /media tertentu kepada komunikasi dengan tujuan
untuk mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang
mengarah kepada keadaan (status) sehat untuk secara fisik, mental (rohani),dan
social.
b. Jenis-jenis komunikasi ada dua yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.
c. Ruang lingkup kominikasi Kesehatan adalah pencegahan penyakit,promosi
Kesehatan,kebijakan Kesehatan, dan bisnis perawatan Kesehatan serta peningkatan
kualitas hidup dan kebijakan Kesehatan individu dalam masyarakat.
d. Dampak komunikasi Kesehatan terhadap pembangunan Kesehatan sebenarnanya
berbanding lurus. Makin berhasil komunikasi kesehetan, maka makin berhasil pula
pembungunan Kesehatan itu.

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan adalah komunikasi dalam Kesehatan
hendaknya selalu mengalami perubahan sering perubahan lingkungan dan disesuaikan
dengan keadaan masyarakat dan perilaku atau komunikator hendaknya lebih veriatif dan
inovatif dalam penyampaian pesan informasi Kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Cangara, H 2004. Dasar-dasar komunikasi Kesehatan. Yokyakarta: pustakapelajar.

Leonard, et al, 2006. pengembangan Kesehatan perlu ditingkatkatkan .http://www.


Unpad.ac.id/2012/10. Pengembangan- komunikasi-kesehatan-perluditingkatkan/

Morissan,2009 : 141, kenapa manusia berkomunikasi?. htt://gemarullyana.blogspotttt.com


/2012/11/normal-0-false-false falsean-us-x-none.html

Pale fules,Mulyana, 2010 : 189-195. Tranparansi komunikasi Kesehatan, htt://sbektiistiyanto iles


wordpress.088/02/transparansi-komkes.ptt.

Anda mungkin juga menyukai