PELAYANAN DIAGNOSTIK
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh
NIM : 10823019
PENDAHULUAN
Dalam sebuah rumah sakit terdiri dari berbagai profesi, yang dimana
komunikasi sangat dibutuhkan untuk tercapainya kualitas pelayanan yang baik
kepada konsumen. Pasien memiliki hak untuk memperoleh pelayanan yang
terbaik seperti yang tercantum dalam UU Pasal 32 No. 44 Tahun 2009. Pada
pelayanan kesehatan di rumah sakit banyak potensi bahaya yang timbul akibat
kelalaian tenaga medis maupun kejadian yang tak disengaja seperti kasus
sentinel yang di rilis oleh Joint Comision Internasional (JCI) sejak tahun 2004-
2013, kasus sentinel lebih banyak terjadi di rumah sakit mengakibatkan 59,1%
meninggal, 9,1% kehilangan fungsi, dan 31,4% kecacatan lainnya.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Everett M Rongers. Komunikasi adalah proses pengalihan ide dari satu sumber
ke satu penerima atau lebih dengan tujuan agar mengubah tingkah laku.
William F Glueck. Definisi komunikasi dapat dibagi menjadi dua bentuk yang
peetama komunikasi antar pribadi ( Interpersonal Communications ), yaitu proses
saling bertukar informasi antara dua individu di dalam suatu kelompok kecil. Yang
kedua komunikasi dalam organisasi (organization communications), yaitu proses
dimana pembicara memberikan informasi secara sistematis dan memindahkan
pengertian kepada orang-orang di dalam organisasi dan lembaga di luar
organisasi namun masih ada kaitannya dengan organisasi tersebut.
Shanono dan Weaver. Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang
saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja ataupun tidak
terbatas.
3
berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat
dipahami. Kamus besar Inggris Meriem-Websler mengartikan komunikasi
sebagai proses pertukaran informasi antar individu melalui sistem symbol, tanda,
maupun perilaku.
Komunikasi dapat berjalan baik dan lancar jika pesan yang disampaikan
seseorang yang didasari dengan tujuan tertentu dapat diterima dengan baik dan
dimengerti. Suksesnya suatu komunikasi apabila dalam penyampaiannya
menyertakan unsur-unsur berikut :
1. Sumber
4
2. Pesan
3. Media
Media yang dimaksud adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan
dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai
saluran atau media. Media berbagai macam bentuknya yaitu, media cetak,
4. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.
Penerima biasanya terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk
kelompok, partai bahkan negara. Penerima sering juga disebut sebagai
khalayak, sasaran, komunikan, atau audience.
5. Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan,
dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.
Pengaruh ini biasa terjadi pada pegetahuan, sikap dan tindakan seseorang
sebagai akibat penerimaan pesan.
6. Tanggapan Balik
Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu
bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi
sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan
media, meski pesan belum sampai pada penerima.
5
7. Lingkungan
1. Credibility
Kredibilitas berkaitan erat dengan kepercayaan. Seorang komunikator yang
baik harus memiliki kredibilitas agar pesan yang disampaikan dapat tersasar
dengan baik. Beberapa hal yang berhubungan dengan kredibilitas misalnya
kualifikasi atau tingkat keahlian seseorang. Contoh, seorang dokter dianggap
mempunyai kredibilitas ketika ia menyampaikan hal-hal tentang kesehatan.
2. Context
Konteks berupa kondisi yang mendukung ketika berlangsungnya komunikasi.
Supaya komunikasi berjalan efektif, konteks yang tepat menjadi hal yang
menarik perhatian komunikan.
3. Content
6
Isi pesan merupakan bahan atau ,materi inti dari apa yang hendak
disampaikan kepada audiens. Komunikasi menjadi efektif apabila isi pesan
mengandung sesuatu yang berarti dan penting untuk diketahui oleh komunikan.
4. Clarity
Pesan yang jelas alias tidak menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam
adalah kunci keberhasilan komunikasi. Kejelasan informasi adalah hal penting
yang bisa mengurangi dan menghindari risiko kesalahpahaman pada
komunikan.
5. Continuity and consistency
Agar komunikasi berhasil, maka pesan atau informasi perlu disampaikan
secara berkesinambungan atau kontinyu. Misalnya, pesan pemerintah yang
menganjurkan masyarakat untuk menggunakan kendaran umum
dibandingkan kendaraan pribadi harus selalu disampaikan melalui berbagai
media secara terus menerus supaya pesan itu dapat tertanam dalam benak
dan mempengaruhi perilaku masyarakat.
6. Capability of Audience
Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila sang penerima pesan
memahami dan melakukan apa yang terdapat pada isi pesan. Dalam hal ini,
tingkat pemahaman seseorang bisa berbeda-beda tergantung beberapa faktor,
contohnya latar belakang pendidikan, usia ataupun status sosial.
7. Channels of Distributions
Selain berbicara secara langsung kepada audiens, ada cara lain untuk
berkomunikasi, yaitu menggunakan media. Bentuk-bentuk media komunikasi
yang biasa digunakan saat ini adalah media cetak ataupun elektronik.
Pertimbangkan secara matang pemilihan media yang sesuai dan tepat
sasaran agar tidak terjadi komunikasi yang sia-sia.
7
Menurut WHO rumah sakit adalah suatu organisasi sosial dan organisasi
kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada
masyarakat. Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam
mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan (Etildawati dan Handayani,
2017).
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang langsung disampaikan
oleh dokter kepada pasien melalui percakapan, seperti wawancara medis,
penjelasan hasil tes dan diskusi mengenai pengobatan.
2. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah adalah komunikasi yang pesannya dikemas
dalam bentuk simbol seperti ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan kontak mata
yang dapat memberikan informasi tambahan atau nuansa dari komunikasi
verbal.
3. Komunikasi Tertulis
8
Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang penyampaian pesan atau
informasi melalui sebuah catatan medis yang berisi hasil tes laboraturium,
dan informasi medis lainnya yang dicatat secara teetulis untuk dokumentasi
rumah sakit.
4. Komunikasi Elektronik
Komunikasi Elektronik adalah proses komunikasinya dilaksanakan dengan
bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat media komunikasi. Komunikasi
elektronik biasanya menggunakan email, pesan teks atau platform telemedis
untuk berkomunikasi antara dokter dan pasien, atau antar profesional medis.
5. Komunikasi Antara Profesional Medis
Komunikasi antara profesinoal medis adalah komunikasi antar dokter,
perawat, dan tenaga medis lainnya yang terlibat dalam perawatan pasien
untuk saling bertukar informasi dan pendapat mengenai diagnosis,
pengobatan, dan perawatan pasien.
6. Komunikasi Edukatif
Komunikasi Edukatif adalah memberikan penyuluhan atau edukasi kepada
pasien mengenai kondisi medisnya.
7. Komunikasi
Semua jenis komunikasi ini sangat penting untuk memastikan informasi yang
tepat dan akurat disampaikan kepada pasien dalam memahami kebutuhan
dan kekhawatirannya, serta koordinasi yang efektif antara profesional medis
dalam proses pelayanan diagnostik.
9
penyembuhan pasien selanjutnya. Pasien merasa tenang dan aman ditangani
oleh dokter sehingga akan patuh menjalankan petunjuk dan nasihat dokter
karena yakin bahwa semua yang dilakukan adalah untuk kepentingan dirinya.
Pasien percaya bahwa dokter tersebut dapat membantu menyelesaikan masalah
kesehatannya.
Tujuan dari komunikasi efektif antara dokter dan pasiennya adalah untuk
mengarahkan proses penggalian riwayat penyakit lebih akurat untuk dokter, lebih
memberikan dukungan pada pasien, dengan demikian lebih efektif dan efisien
bagi keduanya (Kurtz, 1998).
Menurut Kurzt (1998), dalam dunia kedokteran ada dua pendekatan komunikasi
yang digunakan:
10
Dengan kemampuan dokter memahami harapan, kepentingan, kecemasan,
serta kebutuhan pasien, patient centered communication style sebenarnya tidak
memerlukan waktu lebih lama dari pada doctor centered communication style.
11
kesehatan yang aman, bermutu, efektif dengan mengutamakan kepentingan
pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
Tujuan utama dari Pelatihan Komunikasi Efetif ini adalah untuk membina para
profesional dengan;
12
juga meningkatkan pengalaman pasien dan keluarga dalam perawatan
kesehatan. Hal ini dapat berkontribusi pada terciptanya lingkungan perawatan
yang lebih manusiawi, efektif, dan berorientasi pada pasien di berbagai
fasilitas kesehatan.
13
kesehatan yanh lebih mudah bagi pasien yang berada di lokasi terpencil
atau sulit dijangkau.
Rekam Medis Elektronik
Rekam medis elektronik merupakan salah satu subsistem dari sistem
informasi fasilitas pelayanan kesehatan yang terhubung dengan
subsistem informasi lainnya di fasilitas pelayanan kesehatan. Rekam
medis adalah dokumen yang berisikan data identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien. Ini membantu dokter dalam melacak riwayat
kesehatan pasien dan memahami pola penyakit.
Dengan adanya teknologi informasi dalam pelayanan dignostik,
diharapkan proses diagnosa dapat dilakukan lebih efisien, akurat, dan
terjangkau bagi banyak orang. Namun penting juga untuk memastikan
bahwa penggunaan teknologi ini dilakukakan dengan etika dan menjada
keamanan data pasien.
14
penting dalam menciptakan dampak kesehatan yang positif yang mencakup
kepatuhan terhadap obat.
Oleh karena itu komunikasi yang efektif sangat diperlukan untuk menghindari
terjadinya kasus seperti yang terjadi di Asia Selatan.
1. Model Lasswell
Salah satu model komunikasi yang tua tetapi masih digunakan orang untuk
tujuan tertentu adalah model komunikasi yang dikemukakan oleh Harold
Lasswell (Forsdale, 1981), seorang ahli ilmu politik dari Yale University. Dia
menggunakan ilmu pertanyaan yang perlu ditanyakan dan dijawab dalam
proses komunikasi, yaitu who (siapa), says what (mengatakan apa), in which
medium atau dalam media apa, to whom atau kepada siapa, dan dengan
what effect atau apa efeknya.
2. Model Shannon
Claude Elwood Shannon dan Warren Weaver (1948) mengembangkan salah
satu model komunikasi linear yang disebut dengan Model Komunikasi
Shannon dan Weaver. Model komunikasi lain yang banyak digunakan adalah
model komunikasi dari Claude Shannon atau lebih terkenal dengan model
Shannon Wever. Model ini berbeda dengan model Lasswell mengenai istilah
yang digunakan bagi masing-masing komponen.
3. Aristoteles
Model komunikasi Aristoteles adalah salah satu model komunikasi linear
yang ditujukan untuk menggambarkan atau menjelaskan proses public
speaking. Model ini merupakan model komunikasi pertama dan merupakan
model komunikasi yang diterima secara luas di antara model komunikasi
lainnya.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi efektif antara dokter dan pasien yang dilakukan secara verbal dan
non verbal bertujuan agar pasien bisa memahami keadaan kesehatannya,
peluang dan kendalanya, sehingga dapat bersama-sama mencari alternatif untuk
mengatasi permasalahannya. Aristoteles (Cangara, 2004), mengatakan bahwa
suatu pesan akan terlaksana dengan baik dan hanya cukup dengan tiga unsur
saja yaitu sumber, pesan, dan penerima. Adapun Claude E. Shannon dan Warren
Weaver menyatakan, bahwa proses komunikasi memerlukan unsur pengirim,
transmitter, sinyal, penerima, dan tujuan
16