Anda di halaman 1dari 6

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

PADA KONSELING DAN PENYAM-


PAIAN BERITA BURUK
Oleh: Artati Phoebe Manihuruk

I. PENDAHULUAN
PENGERTIAN KOMUNIKASI

Komunikasi berasal dari bahasa latin Communicatio, dan asal kata ini bersumber pada kata Com-
munis yang artinya sama makna, yaitu sama makna mengenai satu hal (Effendy, 2005: 3). Komu-
nikasi adalah proses yang berpusat pada pesan dan bersandar pada informasi. Bulaeng (2002:21)
mendefinisikan bahwa komunikasi adalah pengolahan pesan-pesan dengan tujuan menciptakan
makna. Sedangkan Rogers bersama Kuncaid (Cangara, 2010) mendefinisikan bahwa komunikasi
adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi
dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyam-
paian ide, gagasan, atau pesan yang dilakukan secara lisan maupun tulisan untuk tujuan tertentu.

Kemampuan berkomunikasi interpersonal yang baik dan efektif sangat diperlukan oleh manusia agar
dapat menjalani semua aktivitasnya dengan lancar,terutama oleh seorang tenaga medis dalam
melakukan pekerjaannya. Komunikasi yang dilakukan oleh seorang tenaga medis dapat berdampak
pada kondisi fisik dan mental pasiennya.

TUJUAN

Untuk mengetahui cara berkomunikasi, terutama komunikasi kesehatan, sehingga terjadi penyampaian infor-
masi yang efektif.

II. ISI
A. KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA KONSELING
DEFINISI KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang menggunakan channel interpersonal (misal-


nya, pertemuan one-on-one atau pertemuan kelompok) dan berdasarkan pada aktif mendengarkan,
teori sosial dan perilaku, dan kemampuan untuk merasakan serta mengidentifikasi kebutuhan pen-
dengar.

Komunikasi interpersonal ini terdiri dari "penjualan dan konseling pribadi" (World Health Organiza-
tion, 2003, p.2) yang berlangsung selama pertemuan one-on-one dengan pendengar, serta berlang-
sung pula selama acara kelompok dan di lokasi di mana bahan dan jasa tersedia. Komunikasi ini juga
terdiri dari komunikasi provider-patient, yang telah diidentifikasi sebagai salah satu hal yang paling
penting dalam komunikasi kesehatan (U. S. Department of Health and Human Services, 2005) dan
harus bertujuan untuk meningkatkan hasil kesehatan dengan mengoptimalkan hubungan antara
penyedia dan pasien mereka.

Ada beberapa pengertian komunikasi interpersonal yang dikemukakan oleh para ahli komunikasi,
diantaranya:
• Cangara (2010) mengemukakan bahwa komunikasi Interpersonal merupakan proses komunikasi
yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka.
• DeVito menyatakan: “Interpersonal communication is defined as communication that takes place
between two persons who have a clearly established relationship; the people are in some way con-
nected.” (DeVito, 1992:11).
• Deddy Mulyana (2005) menyatakan: “komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) ada-
lah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya me-
nangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal.” (Mulyana,
2005:73).
• Enjang (2009: 68) mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai komunikasi antar orang-orang
secara tatap muka, yang memungkinkan setiap peserta menangkap reaksi yang lain secara langsung,
baik verbal maupun nonverbal.
• Kellerman dan Peter (2001) dalam bukunya Interpersonal Communication mendefinisikan komu-
nikasi interpersonal sebagai komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang memiliki karakter-
istik yaitu komunikasi terjadi dari satu orang ke orang lain, komunikasi berlangsung secara tatap
muka dan isi dari komunikasi itu merefleksikan karakter pribadi dari tiap individu itu sebaik hub-
ungan dan peran sosial mereka.

Jadi, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih yang
memungkinkan setiap peserta untuk menangkap reaksi lawan bicaranya secara langsung, baik verbal
maupun nonverbal.

ELEMEN
1. Komunikator dan komunikan
2. Konten
3. Channel
4. Umpan balik

TAHAPAN
1. Sensasi
2. Persepsi
3. Memori
4. Berpikir

DO
1. Lakukan komunikasi dua arah
2. Gunakan pemilihan kata yang tepat
3. Lakukan gestur yang tepat (jika diperlukan)
4. Berikan kesan yang nyaman
5. Intonasi penyampaian yang tepat

DONT
1. Terlalu banyak bicara
2. Terlalu cepat saat menyampaikan informasi
3. Menggunakan bahasa yang tidak umum
4. Memotong pembicaraan

B. PENYAMPAIAN BERITA BURUK


Ketika menjalani pekerjaannya, tidak jarang para tenaga medis menghadapi situasi yang dilematis
dengan kondisi pasien dan keluarganya. Salah satu kondisi tersebut adalah saat menyampaikan suatu
berita buruk.
Seorang tenaga medis bertanggung jawab dalam menyampaikan berita buruk yang secara drastis dan
negatif dapat mengubah pandangan hidup pasien tentang masa depannya. Oleh karena itu, seorang
tenaga medis tersebut diharuskan untuk bersikap sensitif dan tepat dalam menyampaikan berita bu-
ruk.

DO’S
• Terbuka
Beberapa penelitian yang dilakukan terhadap pasien menunjukkan bahwa sebagian besar pasien ingin
mengetahui apa yang terjadi pada diri mereka dan apa yang dapat dilakukan terhadap penyakitnya.
Komunikasi yang terbuka ini penting untuk kelancaran terapi. Komunikasi yang terbuka ini juga
merupakan hal yang harus dilakukan oleh seorang tenaga medis untuk menghormati otonomi seorang
pasien.

• Sampaikan di dalam ruangan yang menjamin privacy.

• Biarkan pasien memutuskan apakah ingin ada orang lain yang menemaninya.

• Mulai dengan pertanyaan, misalnya menanyakan bagaimana perasaan pasien, untuk menunjukkan
bahwa percakapan tersebut merupakan percakapan dua arah.

• Mengindari interupsi, misalnya: HP berbunyi, menerima telepon, perawat yang meminta tanda tan-
gan, dll.

• Menyampaikan berita secara langsung.


Hal ini sangat penting untuk diperhatikan karena dalam menyampaikan berita buruk, seorang tenaga
medis harus tahu bagaimana situasi dan kondisi pasien saat menerima berita tersebut.
• Mengenali pasien.
Seorang tenaga medis harus mengenali pasiennya sebab dalam hal penerimaan berita buruk, kita tidak
bisa mengharapkan reaksi yang sama dari setiap pasien. Usia, jenis kelamin, sosial ekonomi dan bu-
daya, serta kepribadian dari pasien akan sangat berpengaruh dalam penyampaian berita buruk.

• Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

• Tidak berlebihan.

• Intonasi yang tepat.

• Lakukan gestur yang tepat.


Hal ini dapat meyakinkan pasien mengenai informasi yang diberikan.

• Berikan kesan nyaman.

DONT
1. Berlebihan
2. Menggunakan bahasa yang tidak umum
3. Terlalu cepat

CARA PENYAMPAIAN: “SPIKES”

III. PENUTUP
KESIMPULAN

Kemampuan dalam berkomunikasi sangatlah penting dimiliki oleh setiap tenaga medis, baik dari latar
belakang kedokteran, kesehatan masyarakat, keperawatan, maupun farmasi. Kemampuan tersebut
penting karena tenaga medis berhubungan dengan kesehatan atau bahkan nyawa manusia. Tenaga
medis haruslah mengerti bagaimana berkomunikasi interpersonal yang baik dan juga mengetahui
bagaimana cara yang benar dalam penyampaian berita buruk. Tenaga medis diharapkan mampu men-
gubah cara pandang pasien mengenai kesembuhan penyakitnya.
Daftar Pustaka
Anonim. Komunikasi Interpersonal. Dikutip 10 September 2019 dari:
http://digilib.unila.ac.id/3991/15/BAB%20II.pdf

HS. , Rohmaningtyas dkk. 2018. Komunikasi Dokter-Pasien: Menyampaikan Berita Buruk dan
Teknik Konseling. Surakarta: FK UNS.

S., Sapril (2011, Mei). Komunikasi Interpersonal Pustakawan. Dikutip 10 September 2019 dari:
http://repository.uinsu.ac.id/634/1/%282%29KOMUNIKASI%20INTERPER-
SONAL%20PUSTAKAWAN.pdf

Schiavo, Renata. 2007. Health Communication: From Theory to Practice. USA:Jossey-Bass.

Sembiring, Tania dkk. Komunikasi Kesehatan. Diakses 11 September 2019 dari: https://www.aca-
demia.edu/28732686/KOMUNIKASI_KESEHATAN?auto=download
Wahyuliati, Tri (2016, 20 Agustus). Skills of Communication-Breaking Bad News. Diakses 10 Sep-
tember 2019: http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/4350/filename_0%3Dfile-
name-0%3DMakalah%20Yuli%20-%20BREAKING%20BAD%20NEWS%20-%20Bidan%20-
%20%20%20Wonos.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai