Anda di halaman 1dari 12

TINGKATAN KOMUNIKASI &

JENIS KOMUNIKASI
Kelompok 2

Umy Rufaida NIM 142310101085


Riska Wulandari NIM 162310101010
Putri Puput N. NIM 162310101014
Elsa Yolanda T. NIM 162310101045
1. Komunikasi intrapersonal atau Intrapribadi
Menurut Nunung (2010) yang dikutip oleh Maksimus
(2013:17) menjelaskan bahwa aktivitas dan komunikasi
intrapersonal yang di lakukan sehari-hari dalam upaya
TINGKATAN memahami diri pribadi ialah seperti berpikir, menggambar,
menulis sesuatu, berdoa, bersyukur, intropeksi diri dengan
KOMUNIKASI meninjau perilaku dan reaksi hati nurani kita,
mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara
kreatif.
2. Komunikasi Interpersonal atau Antar Pribadi
Komunikasi interpersonal adalah suatu kegiatan komunikasi
yang dilakukan atau tejadi antara dua orang atau lebih dengan
cara bertatap muka (face to face) maupun menggunakan
media, dimana feedback yang timbul saat itu juga
berlangsung segera.
TINGKATAN
Bentuk dari komunikasi ini yaitu komunikasi diadik yang
KOMUNIKASI melibatkan hanya dua orang secara tatap muka, yang
memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang
lain secara langsung, baik secara verbal maupun nonverbal.
Seperti contoh, suami-isteri, dua sejawat, dua sahabat dekat,
seorang guru dengan muridnya, dan seorang perawat dengan
pasiennya.
Tujuan dari komunikasi interpersonal sendiri ialah untuk
berdiskusi, bertukar pikir, memecahkan masalah untuk
menemukan solusinya. Dalam konteks keperawatan
sendiri komuniasi interpersonal bertujuan sebagai alat
untuk memberikan pelayanan kesehatan dalam
Continue mendapatkan sebuah informasi dari pasien.
Adapun tahap tahap dalam komunikasi interpersonal
(terapeutik) dalam dunia keperawatan yaitu,
Prainteraksi, Perkenalan, Orientasi, Tahap Kerja, dan
Terminasi (Uripni, 2002:56)
1. Prainteraksi
Prainteraksi merupakan masa persiapan sebelum berhubungan dan
berkomunikasi pasien.
2. Praperkenalan
Perkenalan merupakan langkah awal yang dilakukan oleh perawat saat
memulai komunikasi terhadap pasien, di tahap inilah perawat dan
pasien mulai membangun komunikasi interpersonal seperti,
memberikan salam, senyum, dll.
3.Orientasi
Tahap ini dilaksanakan pada awal pertemuan sampai seterusnya
selama pasien berada di rumah sakit.
4.Tahap Kerja
Pada tahap ini peran perawat sangat diperlukan oleh pasien, karena
pada tahap ini perawat dituntut untuk lebih sering berkomunikasi
dengan psien, mendengarkan dan menanggapi keluhan-keluhan
pasien.
5.Terminasi
Terminasi merupakan tahap terakhir dalam komunikasi interpersonal
dan akhir dari pertemuan antara perawat dengan pasien.
3. Komunikasi Publik/massa
Komunikasi Publik adalah interaksi dengan sekumpulan orang
dalam jumlah yang besar. Kemampuan seorang komunikator
seperti penggunaan postur, gerakan tubuh, dan nada bicara
membantu seorang komunikator untuk mengoreksikan pesan
TINGKATAN yang ingin disampaikan. Seperti dapat diambil contoh perawat
yang sedang memberikan promosi kesehatan pada suatu
KOMUNIKASI komunitas (Potter & Perry, 2005).

Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang berlangsung


dimana pesan dikirim dari sumber kepada penerima dengan sifat
misalnya melalui alat-alat bersifat mekanis seperti radio, televisi,
surat kabar dan film.
1. Komunikasi Verbal
Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol
yang menggunakan satu kata atau lebih. Semua
JENIS rangsangan wicara yang kita sadari termasuk kedalam
KOMUNIKASI kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha
yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan
dengan orang lain secara lisan (Mulyana, 2001)
2. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah bagian yang terpenting dalam
organisasi. Dalam mencapai kebutuhan individu atau staf,
JENIS setiap organisasi telah mengembangkan metode penulisan
dalam megkomunikasikan pelaksanaan dan pengelolaan,
KOMUNIKASI misalnya publikasi perusahaan, surat menyurat ke staf,
pembayaran, dan jurnal. Manager harus terlibat dalam
komunikasi tertulis, khususnya kepada stafnya.
3. Komunikasi Non-verbal
Menurut Arnold dan Boggs (1989), komunikasi non-
verbal meliputi komponen emosi terhadap pesan yang
diterima atau disampaikan. Komunikasi non-verbal adalah
komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk
nonverbal, tanpa kata-kata.
JENIS
KOMUNIKASI Perawat perlu menyadari pesan verbal dan non-verbal
yang disampaikan klien mulai dari saat pengkajian sampai
evaluasi asuhan keperawatan, karena isyarat non-verbal
menambah arti terhadap pesan verbal. Perawat yang
mendeteksi suatu kondisi menentukan kebutuhan asuhan
keperawatan.
Komunikasi non-verbal teramati pada:
1. Metakomunikasi
Metakomunikasi adalah suatu komentar terhadap isi
pembicaraan dan sifat hubugan antara yang berbicara, yaitu
pesan di dalam pesan yang menyampaikan sikap dan
perasaan pengirim terhadap pendengar.

2. Penampilan personal
Penampilan seseorang merupakan salah satu hal pertama
yang diperhatikan selama komunikasi interpersonal.
Penampilan fisik perawat mempengaruhi persepsi klien
terhadap pelayanan/asuhan keperawatan yang diterima,
karena tiap klien mempunyai citra bagaimana seharusnya
penampilan seorang perawat.
3. Intonasi (Nada Suara)
Nada suara pembicara mempunyai dampak yang besar
terhadap arti pesan yang dikirimkan, karena emosi
seseorang dapat secara langsung mempengaruhi nada
suaranya.

4. Ekspresi wajah
Ekspresi wajah sering digunakan sebagai dasar penting
dalam menentukan pendapat interpersonal. Kontak mata
sangat penting dalam komunikasi interpersonal. Orang yang
mempertahankan kontak mata selama pembicaraaan
diekspresikan sebagai orang yang dapat dipercaya, dan
memungkinkan untuk menjadi pengamat yang baik.
5. Sikap tubuh dan langkah
Sikap tubuh dan langkah menggambarkan sikap; emosi,
konsep diri dan keadaan fisik. Perawat dapat mengumpulkan
informasi yang bermanfaat dengan mengamati sikap tubuh dan
langkah klien. Langkah dapat dipengaruhi oleh faktor fisik seperti
rasa sakit, obat, atau fraktur.

6. Sentuhan
Kasih sayang, dukungan emosional, dan perhatian
disampaikan melalui senuhan. Sentuhan merupakan bagian yang
penting dalam hubungan perawat-klien, namun harus
memperhatikan norma sosial. Ketika memberikan asuhan
keperawatan, perawat menyentuh klien, seperti ketika
memandikan, melakukan pemeriksaan fisik, atau membantu
memakaikan pakaian.

Anda mungkin juga menyukai