Anda di halaman 1dari 15

Komunikasi dalam

Promosi Kesehatan
Dosen Pembimbing : Nurhayati, SKM., MPH
Kelompok 4
Rifi Arfani
Safinatun Najah
Sarah Musfira
Sintia Maulina
Siti Hajar
Siti Mursyida
Zulkamal Waqar
A. Pengertian,Tujuan dan Manfaat Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu “communicates” yang
artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian
komunikasi menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk
mencapai kebersamaan.

Menurut Effendi (1995), komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai


suatu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberikan atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik
secara langsung (lisan) maupun tidak langsung.
2. Tujuan Komunikasi
 Menyampaikan ide/informasi,berita
 Memengaruhi orang lain 01
 Mengubah perilaku
 Memberikan pendidikan
 Memahami (ide) orang lain 02
Tujuan dari sebuah komunikasi dalam
kesehatan diantaranya adalah untuk 03
mengubah perilaku kesehatan pada Topic of the section
individu sasaran agar mengarah ke
kondisi yang kondusif sehingga
memungkinkan terjadinya peningkatan
04
Topic of the section
status kesehatan sebagai dampak atau
efek dari program komunikasi kesehatan.
3. Manfaat Komunikasi
Komunikasi merupakan komponen paling penting dalam
memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien.Keefektifan
komunikasi yang baik antara petugas kesehatan dan pasien
akan menciptakan keberhasilan dalam proses
perawatan.Berikut manfaat komunikasi dalam pelayanan
kesehatan :
• Sarana promosi kesehatan
• Memberi keakutan informasi
• Menjalin kedekatan dengan pasien
• Membantu pasien dalam memahami informasi
• Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
• Optimalisasi pemberian layanan kesehatan
B. Komponen Komunikasi
DeVito (1997) menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses yang terdiri
atas komponen-komponen/elemen-elemennya saling terkait. Setiap elemen dalam
komunikasi saling berhubungan satu dengan yang lain.Taylor, Lillis, LeMone
(1989), dan DeVito (1997) mengidentifikasi bahwa untuk berlangsungnya
komunikasi yang efektif, ada lima elemen utama, yaitu
(a) komunikator (sender),
(b) informasi/pesan/berita,
(c) komunikan (reciever),
(d) umpan balik (feedback), dan
(e) atmosfer/konteks.
C. Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah suatu proses
bagaimana komunikator menyampaikan
pesan kepada komunikatenya, sehingga
dapat menciptakan suatu persamaan
makna antara komunikate dengan
komunikatornya. Proses komunikasi ini
bertujuan untuk menciptakan
komunikasi yang efektif (sesuai dengan
tujuan komunikasi pada umumnya).
D. Bentuk Komunikasi
1. Komunikasi Intrapersonal
Dijelaskan oleh Devito (1997), komunikasi intrapersonal atau komunikasi
intrapribadi merupakan komunikasi dengan diri sendiri dengan tujuan
untuk berpikir, melakukan penalaran, menganalisis dan merenung.
Sedangkan menurut Effendy seperti yang dikutip oleh Rosmawaty (2010)
mengatakan bahwa komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi yang
berlangsung dalam diri seseorang. Orang itu berperan baik sebagai
komunikator maupun sebagai komunikan. Dia berbicara kepada dirinya
sendiri. Dia berdialog dengan dirinya sendiri. Dia bertanya dengan dirinya
sendiri dan dijawab oleh dirinya sendiri.
2. Komunikasi Interpersonal
Salah satu komunikasi yang paling efektif, karena
komunikan dan komunikator langsung bertatap
muka, sehingga stimulus, pesan, atau informasi yang
disampaikan oleh komunikator dapat direspon
langsung oleh komunikan.
E. Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan saluran media masa.
Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human
communication) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat
mekanik, yang mampu melipat gandakan pesan.-pesan komunikasi.

Dari gambaran di atas, tampak beberapa karakteristik komunikasi massa  yang


meliputi

1. komunikator atau sumber yang bersifat melembaga,

• 2. pesan bersifat umum yang disampaikan melalui media massa,

• 3. khalayak atau penerima pesan bersifat heterogen,  anonim dan luas

• 4. Umpan balik dalam komunikasi massa bersifat tertunda dan tidak langsung
F. Model Komunikasi Massa
1. Model Komunikasi Satu Tahap ( One Step Flow Communication)
Model komunikasi satu tahap merupakan model komunikasi yang menyatakan bahwa saluran
media telah berkomunikasi secara langsung dengan massa komunikan tanpa adanya perantara
orang lain, namun pesan tersebut telah sampai ke semua komunikan dan tidak menimbulkan
efek yang sama kepada setiap komunikan.

2. Model Komunikasi Dua Tahap (Two Step Fliw of Communication)


Model komunikasi dua tahap ini dipopulerkan dari teori ketiga pakar komunikasi di antaranya
Lazarsfeld, Berelson, dan Gaudet pada tahun 1948 yang berhasil memberi asumsi bahwa ide-
ide kebanyakan muncul dari radio dan surat kabar. Tahapan-tahapan model komunikasi dua
tahap di antaranya :
• Tahap 1: Dari media massa kepada masyarakat tertentu seperti pemuka pendapat selaku gate
keepers. Pesan-pesan tersebut akan disampaikan kepada anggota lainnya sebagai tahap 2.
• Tahap 2: Pesan-pesan tersebut akhirnya dapat diterima kepada masyarakat secara umum.
3. Model Komunikasi Banyak Tahap (Multi Step Flow of Communication)

Model komunikasi massa banyak tahap ini sebenarnya merupakan


gabungan dari model satu tahap dan dua tahap. Model komunikasi massa ini
telah dipopulerkan oleh Paul Lazarsfeld yang merupakan seorang sosiologis
pada tahun 1944 dan dilanjutkan oleh Elihu Katz dan Lazarsfled pada tahun
1955. Model komunikasi massa banyak tahap telah menyampaikan bahwa
pesan kepada masyarakat melalui interaksi yang kompleks. Model komunikasi
ini bisa secara langsung, bisa juga melalui beranting seperti melalui pemuka
pendapat terlebih dahulu, lalu dilanjutkan ke masyarakat umum.
G. Konseling
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang mengalami
sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapi klien. (Winkel, 2005).
Komunikasi konseling dilakukan oleh orang-orang yang
memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain untuk dapat
memecahkan masalahnya. Supaya nantinya masalah dapat
terpecahkan dan dapat dicapai  dalam hasil akhir yang
diharapkan. Dari situlah tercipta tenaga ahli yang dapat
membimbing dan membantu dalam memecahkan masalah
Tujuan dari komunikasi dalam konseling adalah sebagai berikut :
1. Menunjukkan kemampuan konselor dalam memberikan tanggapan secara efektif,
mengikuti atau menyesuaikan dengan apa yang disampaikan oleh konseli.
2. Membantu konselor mengeksplorasi, menjelaskan, merumuskan masalah yang
dihadapi konseli secara tepat dan efektif.
3. Membantu konselor mengarahkan jalannya konseling.
4. Membantu konselor untuk mengerti perasaan konseli dan dapat menunjukkan
perasaan tersebut dengan kata-kata atau tindakan yang tepat.
5. Membantu konseli untuk bisa lebih leluasa dalam mengeluarkan segala sesuatu
yang ingin dia keluarkan dalam konseling.
TERIMA KASIH!!

Anda mungkin juga menyukai