Kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari
fase kehidupannya
BKKBN :
Aspek Biologi : proses penuaan yang ditandai dengan menurunnya
daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap penyakit
Aspek Ekonomi: beban sumber daya
Aspek Sosial: satu kelompok sosial sendiri yang berbeda dengan
kelompok usia produktif dan memiliki karakteristik spesifik
LANSIA (WHO)
a. Middle age : 45-59 th
b. Elderly (lansia) : 60-70 th
c. Old (lansia tua) : 75-90 th
d. Very Old (lansia sangat tua): >90th
mudah jatuh
mudah lelah nyeri pada sendi pinggul
nyeri dada BB menurun
kekacauan mental sukar menahan buang air kecil
sesak nafas saat melakukan kerja sukar menahan buang air besar
fisik gangguan/sulit tidur
berdebar-debar (palpitasi) keluhan perasaan dingin
pengembangan kaki bagian bawah kesemutan pada anggota badan
nyeri pinggang atau punggung mudah gatal-gatal
sakit kepala
keluhan pusing-pusing
Perkembangan Komunikasi Pada Lansia 4
Pendekatan Fisik
Mencari informasi tentang kesehatan objektif, kebutuhan,
kejadian yang dialami, perubahan fisik organ tubuh, tingkat
kesehatan yang masih bisa dicapai dan dikembangkan, serta
penyakit yang dapat dicegah progresifitasnya
Lebih mudah karena riil dan mudah diobservasi
Pendekatan Psikologis
Abstrak
Mengarah pada perubahan perilaku
Perawat berperan sebagai konselor, advokat, supporter,
interpreter terhadap segala sesuatu yang asing atau sebagai
penampung masalah pribadi klien
Sebagai sahabat klien
12
Pendekatan Sosial
Untuk meningkatkan keterampilan berinteraksi dengan
lingkungan
Diskusi, tukar pikiran, bercerita, bermain
Pendekatan Spiritual
Memberikan kepuasaan batin dalam hubungannya dengan
Tuhan atau agama yang dianutnya terutama bila klien
dalam keadaan sakit atau mendekati kematian
Efektif pada klien yang memiliki kesadaran tinggi dan latar
belakang agama yang baik
Prinsip Komunikasi pada Lansia 13
menjaga lingkungan yang tenang (tidak bising)
menjadi pendengar setia
menjamin alat bantu dengar berfungsi dengan baik
yakinkan kacamata bersih dan pas
jangan berbicara dengan keras atau berteriak
bicara langsung dengan telinga
berdiri didepan klien
pertahankan penggunaan kalimat yang pendek dan sederhana
beri kesempatan klien untuk mengenang
mendorong keikutsertaan klien dalam aktivitas sosial
membuat rujukan pada terapi wicara dan kegiatan sosial sesuai kebutuhan
berbicara pada tingkat pemahaman klien
selalu menanyakan respon, terutama ketika mengajarkan tugas atau keahlian
Komunikasi verbal dan non verbal pada 14
lansia
saling mengenalkan nama dan jabat tangan, panggil klien dengan sapaan hormat dan
nama panggilan lengkap
gunakan sentuhan untuk memperkuat pesan verbal dan komunikasi non verbal
menjelaskan tujuan dari pertemuan, diskusi hanya satu topik
dimulai dengan pertanyaan sederhana dan gunakan bahasa yang sering digunakan
klien secara singkat dan terstruktur
gunakan pertanyaan terbuka-tertutup dan ciptakan suasana yang nyaman
klarfikasi pesan secara periodik, validasi pemahaman klien
pertahankan kontak mata dan tingkatkan perhatian
empati, dan jaga selalu privasi klien
minta izin sebelum menanyakan status mental, memori, dan kemampuan kognitif lain
tuliskan perintah atau hal-hal penting lain untuk diingat klien
Komunikasi terapeutik pada lansia dengan 15
masalah gangguan pendengaran
berdiri dekat dan menghadap klien
bertanya diarahkan pada telinga yang lebih baik
berikan perhatian dan pertahankan kontak mata
panggil nama sebelum pembicaraan dimulai
gunakan pembicaraan yang jelas, pelan, dan diarahkan langsung pada klien
hindari pergerakan bibir yang berlebihan
hindari memalingkan kepala, tidak berbalik atau berjalan saat bicara
jika klien belum paham, ulangi dengan kata-kata yang berbeda
menciptakan lingkungan yang tenang (membatasi kegaduhan)
gunakan tekanan suara yang sesuai
beri instruksi sederhana untuk mengevaluasi pembicaraan
hindari pertanyaan tertutup, gunakan kalimat pendek saat bertanya
gunakan bahasa tubuh yang sesuai dengan isi komunikasi
Komunikasi terapeutik pada lansia dengan 16
masalah tidak dapat mendengar (deaf):