KOMUNIKASI KESEHATAN
Di susun oleh
:
Kelas F
II
DA FTA R
ISI
Timelin
e
III
PENDAHULUAN
A. PENGANTAR
Kami dengan bangga mempersembahkan modul ini yang
membahas tentang komunikasi kesehatan. Dalam konteks dunia
yang terus berkembang, isu kesehatan dan aspek komunikasi
yang terkait dengannya semakin menjadi perhatian utama bagi
masyarakat dan pengambil kebijakan.
1
B. DESKRIPSI SINGKAT
2
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
D. OUTCOME PEMBELAJARAN
Mata kuliah Komunikasi Kesehatan ini berfokus untuk
mempersiapakan mahasiswa untuk menguasi
komunikasi kesehatan. Secara khusus mata kuliah ini
akan memberikan kemampuan kepada mahasiswa
untuk:
A. Pengertian komunikasi
Etimologi kata komunikasi : kata komuniksi communication
berasal dari bahasa latin communicatio yang terbentuk dari dua
akar kata yaitu : com(bahasa latin cum) berarti dengan atau
bersama dengan dan unio( bahasa latin union) berarti bersatu
dengan, jadi komunikasi dapat diartikan bersatu dengan atau
bersama dengan.
.
B. Pengertian komunikasi menurut para ahli
4
C. Unsur- unsur komunikasi
Dalam prosesnya, setidaknya komunikasi memiliki 3 unsur yaitu
pengirim pesan (komunikator), penerima pesan (komunikan),
dan pesan itu sendiri.
D. Karakteristik Komunikasi
6
Komunikasi sebagai transaksi (model transaksi) Dalam
konteks ini komunikasi adalah suatu proses personal karena
makna atau pemahaman yang kita peroleh pada dasarnya
bersifat pribadi. Komunikasi bersifat dinamis, lebih sesuai
untuk komunikasi tatap muka yang memungkinkan pesan
atau respon verbal dan nonverbal bisa diketahui dengan
langsung, konsep ini tidak membatasi komunikasi sebagai
komunikasi yang disengaja atau respon yang dapat
diamati. Komunikasi dilihat sebagai proses dinamis yang
berkesinambungan mengubah perilaku-perilaku pihak yang
berkomunikasi.” (Mulyana, 2003:61-68).
7
bersifat koerentas Dua pihak yang terlibat dalam
komunikasi mempunyai tujuan yang sama yakni
penyuluhan kesehatan. Komunikasi bersifat purposif dan
persuasif Komunikasi bersifat purposif karna komunikasi
merupakan aktivitas pertukaran pesan dengan tujuan
yang sudah ditentukan.
Komunikasi juga bersifat persuasif karna bertujuan
untuk mempengaruhi sikap.
Komunikasi mendorong interpretasi individu Komunikasi
mendorong interpretasi individu karna sebagi pengirim
pesan maupun penerima pesan hrus
menginterpretasikan pesan sesuai dengan maksud
pengirim.
Komunikasi merupakan proses pertukaran makna
Komunikasi hanya dapat dipahami dalam dua makna
yakni, makna denotatif( berdasarkan kamus), dan
konotatif(berdasarkan konteks tertentu)
Komunikasi terjadi dalam konteks : Krna aktivitas
komunikasi manusia selalu berada dalam ruang dan waktu
atau disesuaikan dengan konteks ruang dan waktu.
F. Fung si komunikasi
Fungsi utama dari komunikasi adalah untuk
menginformasikan sesuatu. Menurut Lutfi Basit yang dikutip
dalam e-book Pengantar Ilmu Komunikasi oleh Tia Melia M,
dkk, berikut merupakan beberapa fungsi komunikasi:
9
H. Encoder : Pembuat kode
Pembuat kode atau pesan yang akan disampaikan kepada
khalayak. Encoder bertanggung jawab untuk memilih kata-
kata, bahasa, dan simbol yang tepat untuk menyampaikan
pesan yang jelas dan mudah dipahami oleh khalayak. Dalam
konteks promosi kesehatan, encoder harus memahami
bidang pengalaman khalayak secara tepat dan seksama
agar dapat menciptakan persamaan kepentingan dengan
khalayak terutama dalam pesan, metode, dan media. Oleh
karena itu, encoder harus memiliki pengetahuan yang baik
tentang kesehatan dan kemampuan berkomunikasi yang
efektif agar dapat menyampaikan pesan kesehatan dengan
baik
i. Destination : Tujuan
Destination dalam konteks kesehatan merujuk pada
tempat atau lokasi yang menjadi fokus atau target dari
program atau kegiatan kesehatan. Tujuan dari program
kesehatan dapat bervariasi, seperti untuk meringankan
pasien dalam mengurus akomodasi dan transportasi mulai
dari rumah, menjaga kesehatan wisatawan dengan tujuan
utama menjaga keamanan kesehatan global, atau
mengembangkan rumah sakit kelas dunia di tujuan wisata
utama untuk menyediakan industri pariwisata kesehatan
yang berkembang yang dapat menarik pasien dari luar
negeri. Dalam konteks pariwisata kesehatan, destination
atau tujuan merujuk pada lokasi atau tempat yang menjadi
fokus wisatawan dalam mencari layanan kesehatan atau
program kesehatan tertentu. Destination awareness atau
kesadaran tujuan juga menjadi faktor penting dalam
mempengaruhi perilaku wisatawan dalam memilih tujuan
wisata dan membangun keinginan sebelum akhirnya
berkunjung ke tempat wisata tersebut
10
MODUL 2
SEJARAH KOMUNIKASI KESEHATAN
13
D.Tujuan komunikasi
Tujuan komunikasi adalah untuk memberikan pengetahuan
atau informasi kepada orang lain sehingga dapat
memengaruhi pemikiran, mengubah sikap, dan mendorong
orang lain untuk melakukan hal tertentu. Tujuan komunikasi
ini tentunya sangat penting dalam proses sosialisasi antar
manusia. Berikut beberapa tujuan komunikasi:
1. Agar Komunikator Dimengerti KomunikanTujuan
komunikasi yang pertama adalah untuk memastikan
informasi atau pesan dari komunikator dapat dimengerti
oleh orang lain (komunikan). Karena itu komunikator
harus menyampaikan pesan utama sejelas mungkin
kepada komunikan.
2. Agar Dapat Mengenal Orang LainTujuan komunikasi
selanjutnya adalah agar dapat mengenal orang lain.
Dengan adanya interaksi dan komunikasi maka setiap
orang dapat saling mengenali dan memahami satu sama
lain. Kemampuan mendengar/ membaca/ mengartikan
pesan orang lain dengan baik merupakan hal penting
dalam aktivitas komunikasi
3. Agar Pendapat Diterima oleh Orang LainTujuan
komunikasi juga dimaksudkan agar pendapat kamu
diterima oleh orang lain. Komunikasi secara persuasif
sering kali dilakukan untuk menyampaikan gagasan atau
ide seseorang pada orang lain. Tujuannya adalah agar ide
dan gagasan tersebut diterima.
E.Tujuan strategis
1).Relay information : Meneruskan informasi kesehatan dari
satu sumber ke pihak lain secara berangkai
2).Enable informed desicion making : Memberikan informasi
akurat untuk pengambilan kebijakan
3).Promote health behaviour : Promosi memperkenalkan
perilaku hidup sehat
14
4).Promote peer informational exchange : Mendukung
pertukaran informasi kesehatan secara emosional
5).Promote self care : Pemeliharaan kesehatan diri sendiri
6).Manage demand for health service : Memenuhi permintaan
layanan kesehatan
F.Tujuan praktis
yaitu tujuan yang dirancang untuk mencapai hasil konkret
yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan masyarakat
atau individu. Tujuan praktis dalam komunikasi kesehatan
bertujuan untuk menyampaikan informasi, mempengaruhi
perilaku, dan mencapai perubahan positif dalam kesehatan.
Tujuan praktis dalam komunikasi kesehatan penting untuk
memandu strategi komunikasi, mengukur keberhasilan
kampanye, dan memberikan manfaat konkret dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat dan individu.
- Meningkatkan pengetahuan
- Meningkatkan kemampuan berkomunikasi efektif
- Membentuk sikap dan perilaku berkomunikasi
15
PERTANYAAN !!
1. Jelaskan sejarah perkembangan komunikasi kesehatan,
khususnya di Amerika Serikat pada abad ke-20!2.
2. Jelaskan Gerakan Kesmas yang terjadi antara tahun 1930
hingga 1991. Apa tujuan dan dampak dari gerakan ini?
3. Jelaskan perhatian dunia terhadap masalah kesehatan
melalui Kesepakatan Layanan Kesehatan Primer WHO dan
Konferensi Ottawa. Apa saja poin penting yang disepakati
dalam dua kesepakatan ini?
4. Bagaimana pengaruh perhatian dunia terhadap masalah
kesehatan pada bangsa Indonesia? Jelaskan tiga jenis
masalah yang dapat diidentifikasi berdasarkan pengaruh
tersebut.
5. Apa itu tujuan komunikasi, dan mengapa itu penting
dalam proses sosialisasi antar manusia?
16
MODUL 3
PERANAN KOMUNIKATOR DALAM
KOMUNIKASI KESEHATAN
17
Taktik downplay, yaitu teknik untuk menurunkan
kualitas atau kuantitas pesan yang ingin menghasilkan
pengaruh tertentu.
• Omisi adalah taktik menyampaikan pesan yang
kritis demi menghindari kekurangan dan
kelemahan dari apa yang di informasikan.
Contoh : Mama-mama igat ya waktu masak
sayur pakai garam beryodium untuk mencegah
gondok. Karna sebagian besar orang dewasa
dari kampung itu menderita gondok.
• Diversi : Taktik untuk menyatakan keburukan
kita atau menyatakan kebaikan kita. Contoh :
kebiasaan mahasiswa ak di universitas x suka
tawuran, coba belajar dari mahasiswa ak unm
yang rajin belajar.
• Konfusi : Taktik untuk menyatakan sesuatu
dengan jargon atau menyampaikan informasi
dengan detail atau kontradiktif/logika salah
sehingga membingunkan orang lain. Contoh :
jargon(anak sehat,remaja sehat,pemuda sehat,
bangsa sehat).logika salah(kalau mau anak
demam berdarah dan mati di ugd maka biarkan
dia bermain-main dengan kaleng kosong
dihalaman rumah).
18
b. Pathos: berkaitan dengan emosi, bagaimana
komunikator menampilkan daya tarik emosional
sehingga mampu membangkitkan perasaan
komunikan.
• Making and calming anger : Mampu membuat
komunikan merasa sejuk dan marah
• Love-hate : Mampu membuat komunikan
mencintai dan membenci
• Fear-confidance : Mampu membuat komunikan
merasa takut atau membangkitkan percaya diri.
• Shame-Shamelessness : Mampu membuat
komunikan mersa malu-membuat percaya diri
• Indignation-envy : mampu membangkitkan rasa
berkuasa/ kehilangan kekuasaan.
• Admiration- envy : mampu mendorong kerja
keras/ tidak mau bekerja keras.
c. Logos : Kemampuan komunikator menyampaikan
sesuatu dengan cerdas dan rasional, dengan dukungan
data statistik.
• Invention : Kemampuan menyampaikan sebuah
informasi yg menampilkan hukum-hukum
logika.
• Arrangement : kemampuan menyampaikan
informasi sesuai posisi komunikator
• Style : kemampuan menyampaikan gaya bicara
yang menyenangkan komunikan.
• Memory : Kemampuan menampilkan informasi
dengan gambaran yg diingat berkaitan dengan
apa yang diucapkan
• Delivery : kemampuan berbicara efektif.
20
1) Daya Tarik
• Daya Tarik Sosiologis – Antropologis, yaitu
komunikan akan lebih tertarik pada mereka
dengan pekerjaan sama, status sama, agama
sama, suku yang sama.
• Daya Tarik Psikologis, yaitu orang-orang yang
mempunyai kebutuhan psikologis yang sama
lebih suka membagi pikiran dan parasaan di
antara mereka
• Daya Tarik Fisik, yaitu komunikator yang
bertubuh tinggi, tegap dan besar lebih disukai
audiens daripada yang bertubuh pendek apalagi
kurus
• Faktor Dinamis
2) Faktor Dinamis
Akan lebih mudah menerima pesan dari
komunikator yang tampil dengan dinamika tinggi
( dalam komunikasi disebut faktor movement ) artinya
audiens lebih mudah menerima informasi dari
komunikaror yang tampil energik,aktif dan hidup dan
menampilkan fisik yang berdaya tahan tinggi.
3) Motif
Faktor motif atau alasan pendorong
komunikasi turut menentukan persuasi atau
berpengaruh terhadap penerimaan pesan oleh audiens,
audiens lebih suka menerima informasi dari
komunikator yang secara terus terang terbuka jujur
menyatakan maksud berkomunikasi.
4) Kesamaan
Kesamaan atau similarity merupakan salah
satu faktor yang memudahkan penerimaan pesan oleh
audiens. Orang lebih tertarik pada komunikator yang
mempunyai banyak kesamaan dengan dia misalnya
minat, hobi, pilihan politik asal sekolah, asal suku
bangsa, dan lain lain.
21
5) Dapat dipercaya
6) Kepakaran, contoh orang lebih percaya informasi
tentang kesehatan masyarakat dari sarjana kesehatan
masyarakat.
7) Keaslian sumber pesan.
Masalah keaslian sumber pesan atau originate
the message sangat menentukan tingkat penerimaan
audiens, contoh orang lebih percaya informasi ilmiah
kesehatan yang bersumber dari jurnal kesehatan dari
pada dari surat kabar.
22
k) Expertise : karna kepakaran komunikator
l) Trustworthiness : kominikator yang dipercayai akan
lebih disenangi audience
m) Goodwill : audince akan mereima komunikator yg
memiliki kebaikan tertentu
n) Emotional intelegence : kecerdasan emosional.
23
1) Dialek adalah variasi dalam penggunaan bahasa
yang terjadi di suatu daerah tertentu. Setiap daerah
atau kelompok mungkin memiliki dialek sendiri
dengan kosakata, pengucapan, dan tata bahasa
yang berbeda.
2) Aksen adalah kekhasan dalam tekanan atau
pelafalan suara dalam bahasa lisan. Setiap orang
memiliki aksen yang berbeda tergantung dari
daerah asal atau bahasa ibu mereka.
3) Jargon adalah kata-kata atau istilah yang digunakan
oleh kelompok tertentu yang memiliki arti khusus
dalam konteks mereka. Contohnya adalah jargon
dalam dunia medis, teknologi, atau olahraga.
4) Argot adalah bahasa khusus yang digunakan oleh
kelompok tertentu seperti anak-anak, remaja, atau
komunitas tertentu. Ini bisa berupa kosakata atau
frasa yang hanya dimengerti oleh anggota
kelompok tersebut.
5) Gaya bahasa adalah cara kita menggunakan kata-
kata untuk menyampaikan pesan dengan efek
tertentu. Beberapa contoh gaya bahasa termasuk:
• Simile: menerangkan informasi dengan kata
bagai atau seperti
• Metafora: yang bukan arti sebenarnya melainakn
persamaan atau perbandingan. Contoh: pemuda
adalah tulang punggung bangsa.
• Personifikasi:gaya bahasa yang menggambarkan
benda mati atau hewan memiliki sifat-sifat
manusia.
• Hiperbola: penggunaan kata-kata berlebihan
• Antitesis : memberikan kontras terhadap dua
ide
• Humor
24
PERTANYAAN!!
25
MODUL 4
MEMILIH MEDIA DALAM KOMUNIKASI
KESEHATAN
Upaya mewujudkan kesehatan masyarakat di
Indonesia terutama dilakukan dengan melakukan perubahan
perilaku kesehatan melalui Komunikasi kesehatan.
Komunikasi kesehatan memiliki tujuan utama mengubah
pengetahuan masyarakat agar terbentuk perilaku sehat
sesuai yang diharapkan. Peningkatan pengetahuan kesehatan
masyarakat diharapkan memicu sikap mendukung perilaku
sehat, bila didukung faktor pemungkin dan pendorong akan
membentuk perilaku sehat. Memilih media sebagai saluran
menyampaikan pesan kesehatan dipengaruhi metode yang
digunakan. Beberapa metode Komunikasi kesehatan dikenal
antara lain metode Komunikasi perorangan, kelompok dan
massa. Metode Komunikasi perorangan dapat berupa
bimbingan dan penyuluhan (konseling) serta wawancara.
Metode Komunikasi kelompok dapat dilakukan
dengan ceramah, diskusi kelompok, curah pendapat, metode
bola salju, permainan peran dan permainan simulasi. Metode
Komunikasi massa umumnya bersifat tidak langsung (satu
arah) seperti ceramah umum, pidato di media massa,
simulasi, sinetron, tulisan di media massa, spanduk, poster,
dan lain-lain. Media dalam Komunikasi kesehatan pada
hakekatnya alat bantu pendidikan kesehatan. Menurut fungsi
sebagai saluran pesan media komunikasi kesehatan dapat
dikelompokkan atas media cetak, media elektronik dan
media papan (billboard). Beberapa media cetak dikenal antara
lain booklet, leaflet, selebaran (flyer), lembar balik (flip
chart), artikel atau rubrik, poster dan foto. Media elektronik
dapat berupa televisi, radio, video, slide, film strip dan
sekarang dikenal internet. Media papan berupa baliho
biasanya dipasang di tempat-tempat umum yang menjadi
pusat kegiatan masyarakat.
26
1. Media Sensoris dan institusional manusia.
a). Media Sensoris
Sensory channel atau saluran sensoris adalah saluran
yang dimiliki oleh setiap manusia untuk mengirimkan dan
menerima pesan yang menghasilkan dampak tertentu yang
dirasakan manusia. Saluran sensoris adalah "panca indra".
Contoh dari saluran sensoris yaitu ketika kita menggunakan
telinga untuk mendengar rintihan anak yang sedang sakit,
suara anak yang kita tangkap merupakan pesan bahwa dia
sedang menahan sakit.
b). Perluasan peran manusia
Marshall Mc Luchan mengmukakan "medium is the
extension of man", yang artinya dalam komunikasi
antarpersonal pesan dialihkan melalui media sensoris, atau
simbol verbal dan non verbal melewati suatu proses
pengalihan cahaya atau sinar bagi penglihatan, gelombang
suara bagi pendengar, objek bagi peraba atau sentuhan, bau
dan rasa bagi lidah.
2. Memilih Media Dalam Komunikasi Kesehatan
1). Presentational Media
Merupakan tampilan wajah, suara, atau komunikasi
tubuh (anggota tubuh) atau dalam kategori pesan makan
media ini dimaksudkan dalam pesan verbal dan non verbal
dalam komunikasi tatap muka.
2). Representational Media
Merupakan medai yang diciptakan oleh kreasi
manusa, yang termasuk dalam kelompok ini adalah tulisan,
gambar, fotografi, komposisi musik, arsitektur, pertamanan,
dan lain-lain. Semua jenis media ini di konvensi estetika baik
secara teknis maupun praktik.
3). Mechanical Media
Merupakan radio, televisi, video, film, surat kabar
dan majalah, telepon yang digunakan untuk memperkuat dua
fungsi media diatas. Misalnya surat kabar merekam tampilan
wajah atau memuat foto seseorang, televisi merekam wajah
dan suara, dan video merekam suatu komposisi musik.
27
3. Media Massa Dalam Proses Komunikasi Massa
a. Arti Komunikasi Massa
Menurut Alo (2008), arti komunikasi massa yaitu:
• Komunikasi massa adalah proses untuk memproduksi
dan mensosialisasi atau institusionalisasi (difusi,
membagi) pesan/informasi dri sebuah sumber kepada
sasaran penerima.
• Komunikasi massa merupakan komunikasi satu arah
yang merupakan kebalikan dari komunikasi tatap
muka antarpribadi yang dua arah.
• Ada dua ciri khas utama dari komunikasi massa yaitu
karakteristik media dan massa. Istilah media meliputi
perangkat keras/industri pembagi informasi, dan
istilah massa digunakan untuk menerangkan sifat dari
sasaran komunikasi massa itu, yakni: luas atau
jumlahnya sangat besar, kelompok yang “tidak
teridentifikasi” dengan mudah,berada pada area
geografis yang berbeda-beda (perbedaan titik
penerima di muka bumi).
28
Menurut Wilbur Schramm dalam Alo (2008), unsur-
unsur komunikasi dibagi menjadi 3, yaitu :
1) Komunikator
2) Pesan
3) Komunikan
Menurut David K. Berlo dalam Alo (2008), unsur
komunikasi di bagi menjadi 4, yang hisa di
sebut”SMCR” yaitu:
1) Source (pengirim)
2) Massage (Pesan)
3) Channel (Saluran media)
4) Reciever (Penerma)
c. Karakteristik dan Sifat Media Massa
Menurut Alo (2008), melalui media
sebagaimana disebutkan di atas maka pesan itu
akan dikirim oleh komunikator kesehatan kepada
komunikan. Kini, media dalam
komunikasi kesehatan dengan massa yang paling
banyak digunakan adalah media yang
memiliki karakteristik sebagai berikut:
a) Industri, media sekaligus insdustri (kesehatan
informasi, kesehatan komunikasi)untuk
memperbanyak pesan yang akan dikirim kepada
sasaran.
b) Penyebaran media secara fisik sebagai artefak
(media is an information).
c) Teknologi yang memungkinkan media melakukan
menipulasi pesan-pesan kesahatan ke dalam
simbol-simbol bahasa yang dapat ditangkap mata,
telinga, perasaan, dan lain-lain.
Menurut Alo (2008), karakteristik media massa
dapat disebutkan sebagai berikut:
d) Tersusun dalam suatu organisasi yang formal dan
kompleks.
e) Berhubungan langsung dengan audiens yang luas.
f) Mengarah kepada kepentingan publik karena isiya
terbuka untuk umum dan oleh karena itu pesan
media dibagi kepada publik yang relatif tidak 29
terstruktur dan informal.
d). Audiens adalah majemuk, ada banyak kondisi dikalang
audien yang berbeda. Mereka ada dalam suatu area
yang luas dan terpisah-pisah atau sama lain.
e). Media massa dapat mengembangkan kontak yang
serentak dengan jumlah orang yang banyak dalam jarak
yang jauh dari sumber berita meskipun mereka terpisah
satu sama lain.
f). Hubungan antara komunikator bersifat unik dan kolektif.
Audiens merupakan agregrasi individu yang di satukan
hanya karena kesamaan minat.
d. Tujuan dan Manfaat Media Dalam Komunikasi Kesehatan
Menurut Alo (2008), tujuan media dalam
komunikasi kesehatan yaitu:
a) Menciptakan iklim bagi penerimaan dan perubahan nilai,
sikap, dan perilaku kesehatan.
b) Mengajarkan keterampilan mendengarkan, membaca,
menulis hal-hal yang berkaitandengan kesehatan dan
lain-lain.
c) Pengganda sumber daya pengetahuan, kenikmatan dan
anjuran tindakan kesehatan.
d) Membentuk pengalaman baru terhadap perilaku hidup
sehat dari statis ke dinamis.
e) Meningkatkan aspirasi di bidang kesehatan.
f) Mengajarkan masyarakat menemukan norma dan etika
penyebarluasan informasi di bidang kesehatan atau
layanan komunikasi keehatan.
g) Berpartisipasi dalam keputusan atas hal-hal yang
berkaitan dengan kesehatan.
h) Mengubah struktur kekuasaan antara produsen dan
konsumen di bidang kesehatan.
i) Menciptakan rasa kebanggaan/kesetiaan terhadap
produk, dan lain-lain
30
Menurut Alo (2008), manfaat penggunaan media
dalam komunikasi kesehatan yaitu:
a) Membantu dalam mengatasi banyak hambatan dalam
pemahaman
b) Mencapai sasaran
c) Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yang
diterima kepada orang lain
d) Mempermudah penyampaian informasi
e) Menimbulkan minat sasaran Pendidikan
32
5.Analisis Komunikan Dalam Komunikasi Kesehatan
a. Pertanyaan tentang Audience
1) Siapa yang menjadi sumber informasi menurut
audiens; informasi yang dibutuhkan audiens;
karakteristik informasi; sosialisasi informasi
2) Media yang digunakan audiens, media rakyat (folk
media, media rakyat-tempat relasi sosial/ekonomi, dan
media lain seperti organisasi local
3) Siapakah yang menerima informasi
4) Dampak yang audiens alami
5) Hambatan yang dialami
b. Komunikan atau Audience terlibat dalam komunikasi
Kesehatan
6) Grass roots level (langsung dengan individu)
7) Community networks (mendukung forum komunitas
yang berbeda)
8) Professional network (membangun aliansi dengan
kemitraan)
9) Organisation development (mengubah cara organisasi
bekerja)
10)Co-ordination (semua yang berbeda level senang
berinteraksi dan bekerja sama)
c. Tipe-tipe Sikap Audience
11)The Sheep-Tipe audiens ini akan fokus dalam
mendengar apa yang anda katakan dan sangat
menanti jawaban dari anda
12)The Hotshot - Tipe audiens ini adalah audiens yang -
percaya diri dan nyaman dalam mengikuti seminar.
13)The Clown - Tipe audiens ini suka berinteraksi social.
- Mereka akan banyak bertanya dan memberikan
komentar.
14)The Sniper - Tipe audiens ini sering disebut "egois"
Mereka akan mencari kesempatan yang tepat untuk
mengkritik atau hanya sekedar untuk menunjukkan
keahlian mereka di acara tersebut.
33
5) The Unwanted Panelist - Tipe audiens ini seringkali
mencoba untuk memperpanjang pembahasan dengan
menceritakan audiens tentang pengalaman mereka, hal ini
terkadang di sengaja untuk memperoleh respect. - Mereka
seringkali menjadi yang pertama menjawab pertanyaan
dengan penjelasan yang terlalu panjang.
35
PERTANYAAN!!
36
MODUL 5
PERUBAHAN SIKAP SEBAGAI DAMPAK KOMUNIKASI
KESEHATAN
Komunikasi kesehatan meningkatkan kesadaran
individu tentang isu-isu kesehatan, masalah kesehatan,
resiko kesehatan serta solusi kesehatan. Peningkatan
kesadaran individu akan hal-hal tersebut ini berdampak
pada keluarga serta lingkungan komunitas individu.
Contohnya bila dalam sebuah keluarga ada anggota
keluarga yang menderita sakit diabetes (=isu kesehatan
dan masalah kesehatan). Sebagai seorang penderita, ia
harus memperhatikan dengan baik asupan makanannya
sehari-hari. Pola makan nya harus dijaga dengan baik.
Pengaturan pola makan yang sesuai juga harus
dipahami oleh anggota keluarganya yang lain. Bila,
misalnya penyakit diabetes yang diderita anggota
keluarga ini menjadi semakin parah (kronis) dan ia
harus menjalani amputasi (=resiko kesehatan), tentu
akan muncul reaksi emosional (seperti denial). Reaksi
emosional ini akan diikuti oleh reaksi yang kurang
nyaman secara psikologis (misal mudah marah dan
tersinggung). Ketidaknyamanan ini akanberpengaruh
pada bentuk komunikasi yang terjadi ditengah-tengah
keluarga (antar anggota keluarga saling berbicara dalam
kemarahan). Oleh karena itu, seandainya isu kesehatan,
masalah kesehatan dan segala resiko kesehatan yang
berkaitan dengan penyakit diabetes ini
dikomunikasikan dengan baik, maka ketidaknyamanan
psikologis dan emosional tidak akan terjadi. Antara
anggota keluara yang sakit dengan anggota keluarga
lainnya akan menemukan solusi kesehatan yang tepat
sehubungan dengan kasus kesehatan ini ataupun kasus
kesehatan lain, seperti kasus kesehatan penyakit
genetik.
Ada interaksi antara kesehatan dengan perilaku individu. Individu
berada dalam situasi biologis, psikologis dan sosial kemasyarakatan.
Ketiga faktor tersebut berpengaruh terhadap status kesehatan
seorang individu. Melalui komunikasi kesehatan, kita mempelajari
timbal balik antara ketiga faktor tersebut. Pemahaman ini penting
agar kedepannya dapat dikembangkan intervensi program kesehatan
yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu menjadi lebih
sehat.
Mengapa perlu dilakukan perubahan perilaku agar individu
menjadi lebih sehat? Kecenderungan yang terjadi belakangan ini,
kebanyakan penyakit kronis justru disebabkan oleh faktor sosial dan
pengaruh perilaku (behaviour). Banyak gangguan penyakit kronis
yang disebabkan oleh ketidakmampuan individu untuk menjalani
hidup sehat dan ketidakmampuan individu untuk bertanggungjawab
atas status kesehatannya sendiri karena telah tenggelam dalam gaya
hidup yang kurang sehat. Contoh yang paling nyata adalah penyakit
kanker paru-paru yang pemicunya adalah kebiasaan merokok yang
dilakukan oleh individu yang sebetulnya sadar akan bahaya merokok.
Lantas, jika memang sadar akan bahaya merokok, mengapa perilaku
tidak sehat (unhealthy behaviour) ini tetap dilakukan? Ternyata rokok
mampu mendatangkan 'ketenangan' (= faktor psikologis) bagi
individu tatkala sedang mendapatkan suasana hati yang kurang
nyaman. Bagi sebagian yang lain, status sebagai perokok sosial
menjadi awal mula kebiasaan merokok. Artinya seseorang yang
tadinya bukan perokok, akan merokok bila berada dalam lingkungan
sosial perokok. Dengan adanya pengaruh biologi, psikologi dan sosial
maka perlu ada media komunikasi kesehatan tentang dampak negatif
rokok bagi perokok, agar kebiasaan tidak sehat ini tidak berlanjut.
Studi yang dilakukan oleh Baxter dkk (2008), meneliti berbagai
macam bentuk komunikasi kesehatan dalam kehidupan mahasiswa
sehari-hari. Sebanyak 109 mahasiswa terlibat dalam penelitian ini.
Para partisipan diberi tugas untuk mengisi buku harian tentang
beragam pengala man yang mereka alami dan berhubungan dengan
komunikasi kesehatan.Keseluruhan data/catatan yang diperoleh
sebanyak 2185data
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebesar 27% dari berbagai
informasi kesehatan yang mereka peroleh dilakukan dengan cara
mencari secara aktif informasi atau saran medis yang berkaitan
dengan isu atau masalah kesehatan mereka. Bentuk komunikasi
kesehatan yang paling banyak dilakukan (75%) adalah melalui
komunikasi interpersonal (tatap muka, per telepon dan email) antara
mahasiswa yang berpartisipasi dalam penelitian ini dengan teman-
teman mereka atau pihak keluarga.
Memahami bahwa mahasiswa sebagai diri pribadi dengan
kehidupan yang mereka jalani memiliki dampak resiko kesehatan
yang tinggi, maka menjadi penting bagi mereka untuk meningkatkan
kesadaran diri akan informasi kesehatan yang penting bagi dirinya.
Isu-isu kesehatan, masalah-masalah kesehatan serta solusi
kesehatan yang terbaik bagi mereka perlu dipahami dan
dipergunakan sebagai informasi kesehatan untuk meningkatkan (dan
mempertahankan) kesehatan mereka.
Peran penting komunikasi kesehatan juga tercermin dalam judul
pengantar "TheHealthy People 2010 Information" yang menyatakan
"use communication strategically to Improve health". Artinya, tidak
ada jalan lain menyukseskan kesehatan individu danmasyarakat
kecuali dengan memanfaatkan jasa komunikasi. Atas pertimbangan
itu, maka semua analisis dan upaya untuk meningkatkan kualitas
hidup manusia harus mengikutsertakan peranan ilmu komunikasi,
terutama strategi komunikasi, untuk menyebarluaskan informasi
yang dapat mempengaruhi individu dan komunitas masyarakat agar
dapat membuat keputusan yang tepat sehubungan dengan
kesehatan mereka.Dengan demikian komunikasi merupakan sesuatu
yang penting untuk setiap individu. Komunikasi kesehatan menjadi
bagian yang penting dari aspek kesehatan dan kesejahteraan
psikologis karena komunikasi kesehatan mencakup upaya
pencegahan penyakit (diseaseprevention), promosi kesehatan serta
peningkatan kualitas hidup.
1. Hakikat Tujuan Komunikasi
2. Komunikasi Persuasif
Komunikasi persuasive adalah komunikasi yang bertujuaan untuk
mengubah atau menpengaruhi kepercayaan,sikap,dan perilaku
seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang di harapkan oleh
komunikator. Komomunikasi persuasive merupakan proses
penyampaian pesan yang dimaksudkan untuk menperkuat,menbentuk
ataupun mengubah tanggapan seseorang. Atau lebih tepatnya berguna
untuk mempengaruhi orang lain supaya sependapat dengan
komunikator. Komunikasi persuasif sendiri indentik dengan
komunikasi yang sifatnya membujuk orang lain tanpa adanya paksaan
untuk sependapat dengan pembicara.
Faktor-faktor yang memengaruhi komunikasi persuasif agar berhasil
Banyak faktor yang menentukan keberhasilan/ ketidakberhasilan suatu
pesan persuasif. Empat faktor utama adalah
2. Sumber pesan/ komunikator yang mempunyai kredibilitas yang
tinggi; contohnya seseorang yang mempunyai pengetahuan tentang
apa yang disampaikannya.
2.Pesan itu sendiri (apakah masuk akal/ tidak).
3. Pengaruh lingkungan.
4. Pengertian dan kesinambungan suatu pesan (apakah pesan
tersebut diulang-ulang).
a. Peranan Komunikator
Komunikator adalah unsur penting dalam komunikasi. Seorang
komunikator adalah sosok yang berperan dalam penyampaian
informasi. Orang yang menerima pesan dari komunikator adalah
komunikan. Kemampuan yang harus dimiliki komunikator adalah
cara menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif. Komunikator
adalah kunci agar pesan tersampaikan dan dipahami oleh komunikan.
Komunikator juga memiliki tanggung jawab tertentu pada audiens.
Baik untuk kepentingan pribadi atau profesional, menjadi
komunikator adalah aktivitas yang pasti harus dilakukan
seseorang.Kesuksesan komunikator adalah saat pesannya dapat
tersampaikan secara efektif.
Menurut KBBI, komunikator adalah orang atau kelompok orang
yang menyampaikan pesan kepada komunikan. Istilah komunikator
pasti sudah tak asing lagi dalam dunia komunikasi. Secara sederhana,
komunikator adalah orang atau pihak yang menyampaikan
pesan.Dalam komunikasi ada tiga unsur utama, yaitu komunikator,
pesan, dan komunikan. Komunikator adalah penyampai pesan. Pesan
adalah gagasan, ide, perasaan, atau apapun yang ingin
disampaikan.Sementara komunikan adalah pihak yang menerima
pesan dari komunikan. Proses ini kemudian menghadirkan feedback
atau umpan balik sampai akhirnya bisa disebut sebagai proses
komunikasi.
Ketahui tujuan.
Tujuan bagi komunikator adalah kunci utama saat berkomunikasi.
Mengetahui apa yang ingin dicapai dalam komunikasi dapat
membantu merencanakan strategi. Jika kamu berharap untuk
memberi tahu audiens, kamu dapat memasukkan data atau fakta
untuk memberikan kredibilitas pesan.
Identifikasi audiens
Cara menjadi komunikator yang efektif selanjutnya adalah
mengenali audiens. Penting juga untuk mengetahui siapa yang
dituju sehingga dapat membuat keputusan yang efektif untuk
komunikasi. Banyak faktor yang dapat memengaruhi cara
menyusun komunikasi, termasuk usia, status profesional, apakah
kamu berharap untuk menjual sesuatu kepada mereka, dan lain-
lain.
Cara menjadi komunikator yang efektif;
• Dengarkan secara aktif
• Bicara dengan jelas
• Gunakan Bahasa tubuh yang tepat
• Mudah di dekati
Perubahan
Sikap
Reinforcoment Theory
ATTENTION
COMPREHENSION
SIKAP
ACCEPTANCE
QUANTITY
Penerima Perubaha
QUALITY
an Pesan n Sikap
RELATIONS
Communication Competency
KNOWLEDGE
Perubahan
sikap =
SKILLS PESAN Efektivitas
Komunikasi
MOTIVATION
Communication Competency
- Observational learning : Bahwa setiap orang mempunyai
kemampuan meniru Perilaku yang dia
lihat.
- Self evaluation : hasil pengamatan terhadap perilaku tidak selalu
membentuk perilaku indvidu karna setiap individu akan terus
memantau dan mengevaluasi perilakunya sendiri.
- Control and shaping : Semua perilaku individu selalu
berada di bawah kontrol, yakni kontrol nternal maupun eksternal
yg berkaitan dgn perilaku yg sedang dia pelajari
Agenda Setting
Agenda Setting adalah menciptakan public awareness (kesadaran
masyarakat) dengan menekankan sebuah isu yang dianggap paling
penting untuk dilihat, didengar, dibaca, dan dipercaya di media massa.
Sebagai contoh misalnya tim redaksi Mata Najwa
PERTANYAAN!!