Anda di halaman 1dari 58

MODUL

KOMUNIKASI KESEHATAN

Di susun oleh
:
Kelas F

PRO DI A DM INISTRA SI KESEHA TA N


FA KULTA S ILM U KEO LA HRA GA A N DA N
KESEHA TA N
UNIVERSITA S NEGERI M A KA SSA R
2023/2024
KA TA PENGA NTA R

Puji dan syukur kita panjatkan kekhadirat Allah Swt yang


telah memberikan taufik dan hidayah-nya kepada kita semua,
sehingga kami, penulis, dapat menyelesaikan penyusunan
modul ini dengan baik dan lancar.shalawat serta salam
semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabat
nya, tabiuttabiin, dan mudah-mudahan sampai kepada kita
selau umatnya.

Seiring dengan berakhirnya penyusunan modul


pembelajaran ini, sepantasnyalah Kami mengucapkan
terimakasih kepada berbagai pihak yang telah turut
membantu dalam penyusunan modul ini.

Kami juga menyadari masih banyak kekurangan dalam


penyusunan modul ini,oleh karna itu kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan atau kekurangan dalam modul ini.
Selain itu, Kami berharharap adanya Kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar modul ini menjadi lebih baik.
Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca.

II
DA FTA R
ISI

Timelin
e

III
PENDAHULUAN
A. PENGANTAR
Kami dengan bangga mempersembahkan modul ini yang
membahas tentang komunikasi kesehatan. Dalam konteks dunia
yang terus berkembang, isu kesehatan dan aspek komunikasi
yang terkait dengannya semakin menjadi perhatian utama bagi
masyarakat dan pengambil kebijakan.

Modul ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam


tentang keterkaitan antara komunikasi dan kesehatan, serta
pentingnya pendekatan komunikasi dalam pengelolaan sistem
kesehatan. Melalui materi yang disajikan, diharapkan
pembaca akan dapat memahami prinsip-prinsip dasar
komunikasi kesehatan, alat analisis yang digunakan dalam
evaluasi kebijakan kesehatan, serta tantangan dan peluang
yang dihadapi dalam mengelola sumber daya kesehatan yang
terbatas.

Modul ini juga akan membahas unsur unsur komunikasi,


model komunikasi dan karakteristik komunikasi

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak


yang telah berkontribusi dalam pembuatan modul ini, baik dalam
pengumpulan materi maupun dalam penyusunan konten.
Semoga modul ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat
bagi pembaca dalam memahami kompleksitas komunikasi
kesehatan.

Selamat membaca dan semoga modul ini dapat menjadi


panduan yang berguna bagi Anda dalam mempelajari dan
memahami komunikasi kesehatan.

1
B. DESKRIPSI SINGKAT

Modul komunikasi kesehatan mengacu pada suatu kerangka


atau struktur yang digunakan untuk menyampaikan informasi
dan memfasilitasi komunikasi yang efektif dalam konteks
kesehatan. Modul ini dapat digunakan oleh para profesional
kesehatan, organisasi kesehatan, atau individu untuk membantu
mengkomunikasikan informasi yang relevan, penting, dan
akurat terkait dengan kesehatan.

Pada dasarnya, tujuan modul komunikasi kesehatan adalah


untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan
pengetahuan tentang isu-isu kesehatan yang relevan serta
mempromosikan perubahan perilaku yang positif terkait
dengan kesehatan.
Modul ini dapat mencakup berbagai topik, seperti
pencegahan penyakit, gaya hidup sehat, manajemen penyakit,
perawatan diri, dan lain sebagainya.

Modul komunikasi kesehatan juga dapat mencakup


strategi komunikasi yang efektif, seperti penggunaan bahasa
yang jelas dan mudah dipahami, penggunaan gambar atau
grafik yang mendukung, penyampaian pesan yang positif dan
memotivasi, serta penggunaan saluran komunikasi yang tepat
untuk mencapai audiens target.

Dengan menggunakan modul komunikasi kesehatan yang


baik, diharapkan dapat tercipta komunikasi yang efektif antara
penyedia layanan kesehatan dan masyarakat, sehingga
informasi kesehatan dapat disampaikan dengan tepat,
dipahami dengan baik, dan menghasilkan perubahan perilaku
yang positif dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan
kesejahteraan masyarakat.

2
C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan utama dari oembuatan madul ini yaitu untuk


memberikan gambaran kepada pembaca tentang
konsep dasar komunikasi, sejarah Komunikasi,
peranan komunkator, memilih media dalam komunikasi
kesehatan, memahami perubahan sikap sebagai
dampak komunikasi kesehatan, strategi komunikasi
kesehatan personal serta perencaan komunikasi.

Melalui pembelajaran Komunikasi kesehatan, diharapkan


siswa dapat mengembangkan pemaham yang lebih
baik tentang bagaimna berkomunikasih yang dalam
dunia kesehatan.

D. OUTCOME PEMBELAJARAN
Mata kuliah Komunikasi Kesehatan ini berfokus untuk
mempersiapakan mahasiswa untuk menguasi
komunikasi kesehatan. Secara khusus mata kuliah ini
akan memberikan kemampuan kepada mahasiswa
untuk:

Mahasiswa mampu memahami konsep


Komunikasih Kesehatan
Mahasiswa mampu Memahami sejarah
Komunikasi Kesehatan
Mahasiswa mampu memahami peranan
Komunikator Mahasiswa mampu Memilih media
Dalam Komunikasi Kesehatan
Mahasiswa mampu memahami perubahan sikap
sebagai dampak komunikasi kesehatan
Mahasiswa mampu memahami Strategi
komunikasi antara personal
Mahasiswa mampu memahami P erencanaan
komunikasi
3
MODUL 1
PENGANTAR KOMUNIKASI KESEHATAN

A. Pengertian komunikasi
Etimologi kata komunikasi : kata komuniksi communication
berasal dari bahasa latin communicatio yang terbentuk dari dua
akar kata yaitu : com(bahasa latin cum) berarti dengan atau
bersama dengan dan unio( bahasa latin union) berarti bersatu
dengan, jadi komunikasi dapat diartikan bersatu dengan atau
bersama dengan.
.
B. Pengertian komunikasi menurut para ahli

Azriel W innet, 2004


komunikasi adalah segala aktivitas interaksi manusia
yang bersifat human relationships disertai dengan
peralihan sejumlah kata.

kariffried knapp, 2003


komunikasi merupakan interaksi antara pribadi yg
menggu- nakan simbol-simbol linguistik, seperti sistem
simbol verbal (kata-kata) sistem verbal dan non verbal.

Hybels dan W eafer 11, 1992


Komunikasi merupakan setiap proser pertukaran
informasi gagasan dan perasaan dengan kata-kata
bahasa tubuh maupun penampilan diri.

komunikas adalah bentuk interaksi yang digunakan


manusia terhadap apapun selain dirinya, baik
menggunakan kata- kata, simbol, maupun gerakan tubuh
(Dian Dian Anggraini R. 2014).

4
C. Unsur- unsur komunikasi
Dalam prosesnya, setidaknya komunikasi memiliki 3 unsur yaitu
pengirim pesan (komunikator), penerima pesan (komunikan),
dan pesan itu sendiri.

berikut merupakan unsur-unsur


komunikasi: Sumber Informasi
(Source)
Source adalah sumber atau orang yang menyampaikan pesan,
melalui proses dari timbulnya stimulus untuk menciptakan
pemikiran dan keinginan untuk berkomunikasi.
Encoding
Encoding merupakan proses di mana sistem pusat saraf sebagai
sumber informasi memilih simbol-simbol untuk
menggambarkan pesan.
P esan (Message)
Pesan termasuk unsur komunikasi yang menjadi segala sesuatu
yang memiliki makna. Di mana, pesan ini merupakan hasil akhir
dari proses encoding.
Media
Media komunikasi adalah alat atau cara yang digunakan dalam
menyampaikan pesan ke komunikan. Media komunikasi di
antaranya bisa berupa telepon, surat, atau tatap muka secara
langsung.
Decoding
Decoding yaitu proses di mana komunikasi menginterpretasikan
pesan yang telah diterimanya. Interpretasi komunikasi
berdasarkan minat, pengetahuan, ataupun kepentingannya.
Umpan B alik (Feedback)
Feedback adalah respon dari penerima pesan ke pengirim pesan,
yang menjadi bentuk tanggapan dari pesan yang
disampaikan.
Feedback ini bisa berupa jawaban lisan penerima baik setuju
maupun tidak setuju atas pesan tersebut.
.
5
Hambatan (Noise) Noise adalah hal-hal yang
mengganggu proses komunikasi, dengan kata lain
adanya noise akan membuat komunikasi tidak bisa
berjalan efektif

D. Karakteristik Komunikasi

Komunikasi sebagai tindakan satu arah (model linear)


Suatu pemahaman mengenai komunikasi manusia
adalah komunikasi yang mengisyaratkan
penyampaian pesan searah dari seseorang (atau
suatu lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang
lainnya baik secara langsung atau melalui media.
J adikomunikasi dianggap sebagai proses linear yang
dimulai dengan sumber atau pengirim dan berakhir
pada penerima, sasaran atau tujuannya.
Komunikasi sebagai interaksi (model interaksi)
Pandangan ini menyeratakan komunikasi dengan
proses sebab – akibat atau aksi – reaksi yang
arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan
baik verbal atau nonverbal, seorang penerima bereaksi
dengan memberi jawaban verbal atau
menganggukkan kepala.
Komunikasi sebagai interaksi dipandang lebih dinamis
daripada komunikasi satu arah. Namun pandangan ini
masih membedakan para peserta sebagai pengirim
dan penerima karena itu masih berorientasi pada
sumber jadi masih bersifat mekanis dan statis.

6
Komunikasi sebagai transaksi (model transaksi) Dalam
konteks ini komunikasi adalah suatu proses personal karena
makna atau pemahaman yang kita peroleh pada dasarnya
bersifat pribadi. Komunikasi bersifat dinamis, lebih sesuai
untuk komunikasi tatap muka yang memungkinkan pesan
atau respon verbal dan nonverbal bisa diketahui dengan
langsung, konsep ini tidak membatasi komunikasi sebagai
komunikasi yang disengaja atau respon yang dapat
diamati. Komunikasi dilihat sebagai proses dinamis yang
berkesinambungan mengubah perilaku-perilaku pihak yang
berkomunikasi.” (Mulyana, 2003:61-68).

E. Model- Model Komunikasi

Komunikasi merupakan peran simbolis :


Contoh cara menyikat gigi yang baik dan benar. Kita
memperagakan cara menyikat gigi yang baik dan benar
serta melihat selembar poster tentang pertumbuhan gigi
serta memperlihatkan wajah yang bengkak akibat sakit
gigi.Cerita diatas mengambarkan bahwa komunikasi
merupakan proses imboliskarna pesan disampaikan
dengan kata-kata verbal-vokal yang diucapkan
penyuluh, juga pesan simbolik verbal-visual melalui
poster.
Komunikasi merupakan proses sosial :
P roses penyuluhan diatas menggambarkan bahwa
komunikasi merupakan proses sosial karna :
penyuluh terlibat dalam relasi sosial dengan
audience, penyuluh melakukan proses sosialisasi
yakni proses menjelaskan hidup sehat sbagai suatu
nilai yang patut diikuti.
Komunikasi merupakan proses satu arah atau dua arah
: Komunikasi penyuluh ketika tidak memberikan
kesemptan audience berbicara disebut satu arah,
begitupula sebaliknya.

7
bersifat koerentas Dua pihak yang terlibat dalam
komunikasi mempunyai tujuan yang sama yakni
penyuluhan kesehatan. Komunikasi bersifat purposif dan
persuasif Komunikasi bersifat purposif karna komunikasi
merupakan aktivitas pertukaran pesan dengan tujuan
yang sudah ditentukan.
Komunikasi juga bersifat persuasif karna bertujuan
untuk mempengaruhi sikap.
Komunikasi mendorong interpretasi individu Komunikasi
mendorong interpretasi individu karna sebagi pengirim
pesan maupun penerima pesan hrus
menginterpretasikan pesan sesuai dengan maksud
pengirim.
Komunikasi merupakan proses pertukaran makna
Komunikasi hanya dapat dipahami dalam dua makna
yakni, makna denotatif( berdasarkan kamus), dan
konotatif(berdasarkan konteks tertentu)
Komunikasi terjadi dalam konteks : Krna aktivitas
komunikasi manusia selalu berada dalam ruang dan waktu
atau disesuaikan dengan konteks ruang dan waktu.

F. Fung si komunikasi
Fungsi utama dari komunikasi adalah untuk
menginformasikan sesuatu. Menurut Lutfi Basit yang dikutip
dalam e-book Pengantar Ilmu Komunikasi oleh Tia Melia M,
dkk, berikut merupakan beberapa fungsi komunikasi:

Menginformasikan (To Inform)


Komunikasi berfungsi untuk memberikan informasi
kepada seseorang atau publik mengenai ide/pikiran,
peritiwa, hingga sesuatu yang disampaikan orang lain.
Mendidik (To Educate)
Sebagai sarana pendidikan, komunikasi menjadi
penyampaian ide dan pikiran kepada orang lain
sehingga membuat orang lain mendapatkan informasi 8
serta ilmu pengetahuan.
Menghibur (To Entertain) Komunikasi berfungsi
untuk memberi hiburan atau menghibur orang
lain.
Mempengaruhi (To Influence) Komunikasi membuat
pihak yang terlibat berusaha untuk saling
mempengaruhi jalan pikiran komunikan atau hingga
merubah tingkah laku komunikan sesuai dengan yang
diharapkan.

G. iFeld of experience : bidang peng alaman

Field of experience : bidang pengalaman


B idang pengalaman dalam komunikasi kesehatan
merujuk pada pengalaman dan pengetahuan yang
dimiliki oleh komunikator dan komunikan dalam bidang
kesehatan. Semakin mirip bidang pengalaman yang
dimiliki oleh kedua belah pihak yang sedang
berkomunikasi, maka komunikasi akan semakin mudah.
Dalam konteks promosi kesehatan, bidang
pengalaman dapat mempengaruhi cara
berkomunikasi dan strategi promosi kesehatan yang
digunakan. Oleh karena itu, penting bagi komunikator
untuk memahami bidang pengalaman khalayak
secara tepat dan seksama agar dapat menciptakan
persamaan kepentingan dengan khalayak terutama
dalam pesan, metode, dan media.

9
H. Encoder : Pembuat kode
Pembuat kode atau pesan yang akan disampaikan kepada
khalayak. Encoder bertanggung jawab untuk memilih kata-
kata, bahasa, dan simbol yang tepat untuk menyampaikan
pesan yang jelas dan mudah dipahami oleh khalayak. Dalam
konteks promosi kesehatan, encoder harus memahami
bidang pengalaman khalayak secara tepat dan seksama
agar dapat menciptakan persamaan kepentingan dengan
khalayak terutama dalam pesan, metode, dan media. Oleh
karena itu, encoder harus memiliki pengetahuan yang baik
tentang kesehatan dan kemampuan berkomunikasi yang
efektif agar dapat menyampaikan pesan kesehatan dengan
baik

i. Destination : Tujuan
Destination dalam konteks kesehatan merujuk pada
tempat atau lokasi yang menjadi fokus atau target dari
program atau kegiatan kesehatan. Tujuan dari program
kesehatan dapat bervariasi, seperti untuk meringankan
pasien dalam mengurus akomodasi dan transportasi mulai
dari rumah, menjaga kesehatan wisatawan dengan tujuan
utama menjaga keamanan kesehatan global, atau
mengembangkan rumah sakit kelas dunia di tujuan wisata
utama untuk menyediakan industri pariwisata kesehatan
yang berkembang yang dapat menarik pasien dari luar
negeri. Dalam konteks pariwisata kesehatan, destination
atau tujuan merujuk pada lokasi atau tempat yang menjadi
fokus wisatawan dalam mencari layanan kesehatan atau
program kesehatan tertentu. Destination awareness atau
kesadaran tujuan juga menjadi faktor penting dalam
mempengaruhi perilaku wisatawan dalam memilih tujuan
wisata dan membangun keinginan sebelum akhirnya
berkunjung ke tempat wisata tersebut

10
MODUL 2
SEJARAH KOMUNIKASI KESEHATAN

Sejarah Komunikasi Kesehatan Sejarah komunikasi pada


mulanya hanya merupakan upaya atau cara manusia
menyampaikan ide, gagasan, kemauan, hasrat dan lain
sebagainya, upaya tersebut hanya supaya manusia bisa saling
berhubungan. bidang kesehatan adalah sebagai lembaga
utama di tengah abad ke-20 di AS, kesehatan sangat sudah
di perhatikan oleh masyarakat di AS dan kemudian muncullah
juga bidang komunikasi kesehatan pada abaad itu.
A . Gerakan Kesmas Yang Terjadi Tahun 1930-1991:
1.Gerakan karantina :Gerakan ini untuk melokalisir para
penderita penyakit menular kesuatu tempat tertentu dan
tertutup dari masyarakat agar tidak menular.
2.Gerakan meningkatkan ilmu pengetahuan tentang
kebersihan : agar warga masyarakat lebih peduli terhadap
lingkungan yang hasilnya dapat menjauhkan sumber penyakit
atau mencegah tubuh tertular.
3.Gerakan Kesehatan individu :Gerakan yang mendorong
setiap individu untuk melakukan pengawasan kontak tubuh
dengan lingkungan yang ada diluar.
4.Gerakan memperkenalkan konsep baru kesmas :Gerakan ini
mengadopsi gerakan karantina, kebersihan ling yang dulunya
hanya untuk individu sekarang sasarannya masyarakat
umum.
Perhatian dunia terhadap masalah kesehatan
1. Kesepakatan mengenai layanan kesehatan primer Seluruh
anggota WhO Mengenai pelayanan kesehatan primer(primary
health care) yaitu :
1. Penyuluhan kesehatan
2. Gizi
3. Sanitasi dan air bersih
4. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 12
5. Imunisasi
6. Pencegahan dan pengobatan penyakit endemik
7. Pengobtan penyakit umum
8. Tersedianya obat.
B. Konfrensi otawa ( menyepakati 5 poin)
- Bangun kemampuan personal
- Ciptakan dukungan lingkungan
- Reorientasi Layanan Kesehatan
- Bangun Mediasi dan Advokasi
- Perkuat Aksi dan Peran Komunikasi
C. Konfrensi Jakarta
- Mempromosikan tanggung jawab sosial bagi kesehatan
- Meningkatkan Modal untuk pengembangan kesehatan
- Memantapkan dan memperluas kemitraan di bidang
kesehatan
-meningkatkan kapasitas komunikasi dan memperkuat
individu
4. Pengaruh bagi keprihatinan bangsa indonesia
1. Masalah bersifat medis : artinya mengenai kasus diklinik
atau dirumah sakit kasus ini menjadi tanggung jawab
dokter.
2. Masalah yang jadi tanggung jawab pemerintah : misalnya
departemen kesehatan yang bertanggung jawab terhadap
kesehatan masyarakat
3. Masalah yang bukan tanggung jawab dokter dan
pemerintah.

13
D.Tujuan komunikasi
Tujuan komunikasi adalah untuk memberikan pengetahuan
atau informasi kepada orang lain sehingga dapat
memengaruhi pemikiran, mengubah sikap, dan mendorong
orang lain untuk melakukan hal tertentu. Tujuan komunikasi
ini tentunya sangat penting dalam proses sosialisasi antar
manusia. Berikut beberapa tujuan komunikasi:
1. Agar Komunikator Dimengerti KomunikanTujuan
komunikasi yang pertama adalah untuk memastikan
informasi atau pesan dari komunikator dapat dimengerti
oleh orang lain (komunikan). Karena itu komunikator
harus menyampaikan pesan utama sejelas mungkin
kepada komunikan.
2. Agar Dapat Mengenal Orang LainTujuan komunikasi
selanjutnya adalah agar dapat mengenal orang lain.
Dengan adanya interaksi dan komunikasi maka setiap
orang dapat saling mengenali dan memahami satu sama
lain. Kemampuan mendengar/ membaca/ mengartikan
pesan orang lain dengan baik merupakan hal penting
dalam aktivitas komunikasi
3. Agar Pendapat Diterima oleh Orang LainTujuan
komunikasi juga dimaksudkan agar pendapat kamu
diterima oleh orang lain. Komunikasi secara persuasif
sering kali dilakukan untuk menyampaikan gagasan atau
ide seseorang pada orang lain. Tujuannya adalah agar ide
dan gagasan tersebut diterima.
E.Tujuan strategis
1).Relay information : Meneruskan informasi kesehatan dari
satu sumber ke pihak lain secara berangkai
2).Enable informed desicion making : Memberikan informasi
akurat untuk pengambilan kebijakan
3).Promote health behaviour : Promosi memperkenalkan
perilaku hidup sehat

14
4).Promote peer informational exchange : Mendukung
pertukaran informasi kesehatan secara emosional
5).Promote self care : Pemeliharaan kesehatan diri sendiri
6).Manage demand for health service : Memenuhi permintaan
layanan kesehatan
F.Tujuan praktis
yaitu tujuan yang dirancang untuk mencapai hasil konkret
yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan masyarakat
atau individu. Tujuan praktis dalam komunikasi kesehatan
bertujuan untuk menyampaikan informasi, mempengaruhi
perilaku, dan mencapai perubahan positif dalam kesehatan.
Tujuan praktis dalam komunikasi kesehatan penting untuk
memandu strategi komunikasi, mengukur keberhasilan
kampanye, dan memberikan manfaat konkret dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat dan individu.
- Meningkatkan pengetahuan
- Meningkatkan kemampuan berkomunikasi efektif
- Membentuk sikap dan perilaku berkomunikasi

15
PERTANYAAN !!
1. Jelaskan sejarah perkembangan komunikasi kesehatan,
khususnya di Amerika Serikat pada abad ke-20!2.
2. Jelaskan Gerakan Kesmas yang terjadi antara tahun 1930
hingga 1991. Apa tujuan dan dampak dari gerakan ini?
3. Jelaskan perhatian dunia terhadap masalah kesehatan
melalui Kesepakatan Layanan Kesehatan Primer WHO dan
Konferensi Ottawa. Apa saja poin penting yang disepakati
dalam dua kesepakatan ini?
4. Bagaimana pengaruh perhatian dunia terhadap masalah
kesehatan pada bangsa Indonesia? Jelaskan tiga jenis
masalah yang dapat diidentifikasi berdasarkan pengaruh
tersebut.
5. Apa itu tujuan komunikasi, dan mengapa itu penting
dalam proses sosialisasi antar manusia?

16
MODUL 3
PERANAN KOMUNIKATOR DALAM
KOMUNIKASI KESEHATAN

Peranan utama komunikator adalah persuasi.


Pengertian persuasif adalah ada banyak defenisi
dari persuasif salah satunya adalah seni yg digunakan
oleh komunikator untuk mempengaruhi komunikan,
sehingga dapat mengubah pikiran dan tindakan
komunikan sesuai yang dikehendaki oleh sumber.
A. Jenis-jenis persuasi :
a. Taktik intensify, yaitu komunikator meningkatkan
kualitas dan kuantitas pesan yang ingin
menghasilkan pengaruh tertentu.
• Repetition: Taktik dari komunikator
mengungkapkan pesan dengan cara
menyebutkan pesan berulang-ulang agar audiece
menganggap pesan itu penting sehingga mudah
diingat (contoh : saya ingatkan sekali lagi, cuci
tangan, cuci tangan, cuci tangan sebelum makan.
• Asosiasi : Taktik dari komunikator
mengungkapkan pesan secara tidak langsung
sehingga pesan itu hanya dapat dipahami jika
dihubungkan dengan seseorang/even, sesuatu
yang disukai/ tidak disukai. Contoh : ingat ya
kasus anak sd yg dirawat di rs karna keracunan
susu kadaluarsa.
• Komposisi : taktik dari komunikator untuk
mengungkapkan pesan melalui komposisi bahasa
diksi, bias vokal atau bias visual (contoh iklan :
aku dan kau suka dancowan kita kata dan
mengingatkan kita pada kata ‘dan’ dan kata cow
mengingatkan kita pada kata kau.

17
Taktik downplay, yaitu teknik untuk menurunkan
kualitas atau kuantitas pesan yang ingin menghasilkan
pengaruh tertentu.
• Omisi adalah taktik menyampaikan pesan yang
kritis demi menghindari kekurangan dan
kelemahan dari apa yang di informasikan.
Contoh : Mama-mama igat ya waktu masak
sayur pakai garam beryodium untuk mencegah
gondok. Karna sebagian besar orang dewasa
dari kampung itu menderita gondok.
• Diversi : Taktik untuk menyatakan keburukan
kita atau menyatakan kebaikan kita. Contoh :
kebiasaan mahasiswa ak di universitas x suka
tawuran, coba belajar dari mahasiswa ak unm
yang rajin belajar.
• Konfusi : Taktik untuk menyatakan sesuatu
dengan jargon atau menyampaikan informasi
dengan detail atau kontradiktif/logika salah
sehingga membingunkan orang lain. Contoh :
jargon(anak sehat,remaja sehat,pemuda sehat,
bangsa sehat).logika salah(kalau mau anak
demam berdarah dan mati di ugd maka biarkan
dia bermain-main dengan kaleng kosong
dihalaman rumah).

B. Peranan Komunikator Bedasarkan Retorika


a. Etos: komunikasi akan di pengaruhi oleh seorang
komunikator hanya karena dia menampilkan diri
dengan:
• Inteligence: Komunikator yang tampil sebagai
seorang yang pandai, percaya diri, berbicara
jelas berdiri dan duduk dengan memperlihatkan
postur orang cakap.

18
b. Pathos: berkaitan dengan emosi, bagaimana
komunikator menampilkan daya tarik emosional
sehingga mampu membangkitkan perasaan
komunikan.
• Making and calming anger : Mampu membuat
komunikan merasa sejuk dan marah
• Love-hate : Mampu membuat komunikan
mencintai dan membenci
• Fear-confidance : Mampu membuat komunikan
merasa takut atau membangkitkan percaya diri.
• Shame-Shamelessness : Mampu membuat
komunikan mersa malu-membuat percaya diri
• Indignation-envy : mampu membangkitkan rasa
berkuasa/ kehilangan kekuasaan.
• Admiration- envy : mampu mendorong kerja
keras/ tidak mau bekerja keras.
c. Logos : Kemampuan komunikator menyampaikan
sesuatu dengan cerdas dan rasional, dengan dukungan
data statistik.
• Invention : Kemampuan menyampaikan sebuah
informasi yg menampilkan hukum-hukum
logika.
• Arrangement : kemampuan menyampaikan
informasi sesuai posisi komunikator
• Style : kemampuan menyampaikan gaya bicara
yang menyenangkan komunikan.
• Memory : Kemampuan menampilkan informasi
dengan gambaran yg diingat berkaitan dengan
apa yang diucapkan
• Delivery : kemampuan berbicara efektif.

C. Prinsip Umum Kreadibilitas Komunikator


Beberapa prinisip yakni: daya Tarik, motif,
kesamaan dapat dipercaya kepakaran dan keaslian
pesan.
19
1) Daya Tarik
• Daya Tarik Sosiologis – Antropologis, yaitu
komunikan akan lebih tertarik pada mereka
dengan pekerjaan sama, status sama, agama
sama, suku yang sama.
• Daya Tarik Psikologis, yaitu orang-orang yang
mempunyai kebutuhan psikologis yang sama
lebih suka membagi pikiran dan parasaan di
antara mereka
• Daya Tarik Fisik, yaitu komunikator yang
bertubuh tinggi, tegap dan besar lebih disukai
audiens daripada yang bertubuh pendek apalagi
kurus
• Faktor Dinamis
2) Faktor Dinamis
Akan lebih mudah menerima pesan dari
komunikator yang tampil dengan dinamika tinggi (
dalam komunikasi disebut faktor movement )
artinya audiens lebih mudah menerima informasi
dari komunikaror yang tampil energik,aktif dan
hidup dan menampilkan fisik yang berdaya tahan
tinggi.
3) Motif
Faktor motif atau alasan pendorong
komunikasi turut menentukan persuasi atau
berpengaruh terhadap penerimaan pesan oleh
audiens, audiens lebih suka menerima informasi
dari komunikator yang secara terus terang terbuka
jujur menyatakan maksud berkomunikasi.
4) Kesamaan
Kesamaan atau similarity merupakan salah satu
faktor yang memudahkan penerimaan pesan oleh
audiens.

20
1) Daya Tarik
• Daya Tarik Sosiologis – Antropologis, yaitu
komunikan akan lebih tertarik pada mereka
dengan pekerjaan sama, status sama, agama
sama, suku yang sama.
• Daya Tarik Psikologis, yaitu orang-orang yang
mempunyai kebutuhan psikologis yang sama
lebih suka membagi pikiran dan parasaan di
antara mereka
• Daya Tarik Fisik, yaitu komunikator yang
bertubuh tinggi, tegap dan besar lebih disukai
audiens daripada yang bertubuh pendek apalagi
kurus
• Faktor Dinamis
2) Faktor Dinamis
Akan lebih mudah menerima pesan dari
komunikator yang tampil dengan dinamika tinggi
( dalam komunikasi disebut faktor movement ) artinya
audiens lebih mudah menerima informasi dari
komunikaror yang tampil energik,aktif dan hidup dan
menampilkan fisik yang berdaya tahan tinggi.
3) Motif
Faktor motif atau alasan pendorong
komunikasi turut menentukan persuasi atau
berpengaruh terhadap penerimaan pesan oleh audiens,
audiens lebih suka menerima informasi dari
komunikator yang secara terus terang terbuka jujur
menyatakan maksud berkomunikasi.
4) Kesamaan
Kesamaan atau similarity merupakan salah
satu faktor yang memudahkan penerimaan pesan oleh
audiens. Orang lebih tertarik pada komunikator yang
mempunyai banyak kesamaan dengan dia misalnya
minat, hobi, pilihan politik asal sekolah, asal suku
bangsa, dan lain lain.
21
5) Dapat dipercaya
6) Kepakaran, contoh orang lebih percaya informasi
tentang kesehatan masyarakat dari sarjana kesehatan
masyarakat.
7) Keaslian sumber pesan.
Masalah keaslian sumber pesan atau originate
the message sangat menentukan tingkat penerimaan
audiens, contoh orang lebih percaya informasi ilmiah
kesehatan yang bersumber dari jurnal kesehatan dari
pada dari surat kabar.

D. Dimensi dan Kredibilitas Komunikator


a) Competence : Kemampuan komunikator yg
dipelihatkan melalui kewenangan(jabatan,
kepakaran) atas suatu subjek yang sedang
dipercakapkan.
b) Characer : menyangkut moral komunikator
c) Intention: Motif atau maksud yang mendorong
komunikator
d) Personality : Perasaan kedekatan komunikator dan
komunikan
e) Dynamic : Dinamika yang diperlihtkan oleh
komunikator
f) Charisma : kualitas individu oleh powerfull
languange, social sensitivity.
g) Authority : Komunikator yg memiliki weweng akan
lebih dipercaya dari yag tidak memiliki wewenang
h) Compliance : komunikan mengadopsi perilaku
komunikator karna diimingi hukuman atau ganjaran
i) Internalitation : komunikan akan lebih menerima
pesan yang dikomunikasikan krn searah dengan
sikap komunikan
j) Identification: merupakan identifikasi diri
komunikator

22
k) Expertise : karna kepakaran komunikator
l) Trustworthiness : kominikator yang dipercayai akan
lebih disenangi audience
m) Goodwill : audince akan mereima komunikator yg
memiliki kebaikan tertentu
n) Emotional intelegence : kecerdasan emosional.

E. Simbol Pesan dan Non-Verbal


1) Kinesik : pesan non verbal yang diimplementasikan
dalam bentuk bahasa isyarat tubuh atau anggota
tubuh
2) Proksemik: bahasa non verbal yang ditunjukkan
dengan ruang dan jarak antara individu dengan
orang lain waktu berkomunikasi.
3) Haptik: artinya tidak ada lagi jarak antara dua orang
waktu berkomunikasi.sama dngan menepuk-nepik,
meraba mengelus, mencubit.
4) Paralinguistik: penggunaan suara sehingga
bermanfaat saat menginterpretasikan symbol verbal
5) Artifak: benda material disekitar kita .karna benda-
benda tersebut mampu memberikan pesan. Kita
dapat mengukr status sosial seseorang dari pakaian
yg digunakan.
6) Logo dan warna
7) Tampilan tubuh : kita biasanya menilai seseorang
dari wrna kulit. Tipe tubuh.

F. Penggunaan Pesan Verbal


Pesan verbal adalah komunikasi yang
dilakukan melalui kata-kata atau suara. Ini bisa
melibatkan percakapan langsung, telepon, atau
rekaman suara. Pesan verbal bisa mengandung
informasi, permintaan, pertanyaan, atau apapun yang
ingin disampaikan melalui ucapan.

23
1) Dialek adalah variasi dalam penggunaan bahasa
yang terjadi di suatu daerah tertentu. Setiap daerah
atau kelompok mungkin memiliki dialek sendiri
dengan kosakata, pengucapan, dan tata bahasa
yang berbeda.
2) Aksen adalah kekhasan dalam tekanan atau
pelafalan suara dalam bahasa lisan. Setiap orang
memiliki aksen yang berbeda tergantung dari
daerah asal atau bahasa ibu mereka.
3) Jargon adalah kata-kata atau istilah yang digunakan
oleh kelompok tertentu yang memiliki arti khusus
dalam konteks mereka. Contohnya adalah jargon
dalam dunia medis, teknologi, atau olahraga.
4) Argot adalah bahasa khusus yang digunakan oleh
kelompok tertentu seperti anak-anak, remaja, atau
komunitas tertentu. Ini bisa berupa kosakata atau
frasa yang hanya dimengerti oleh anggota
kelompok tersebut.
5) Gaya bahasa adalah cara kita menggunakan kata-
kata untuk menyampaikan pesan dengan efek
tertentu. Beberapa contoh gaya bahasa termasuk:
• Simile: menerangkan informasi dengan kata
bagai atau seperti
• Metafora: yang bukan arti sebenarnya melainakn
persamaan atau perbandingan. Contoh: pemuda
adalah tulang punggung bangsa.
• Personifikasi:gaya bahasa yang menggambarkan
benda mati atau hewan memiliki sifat-sifat
manusia.
• Hiperbola: penggunaan kata-kata berlebihan
• Antitesis : memberikan kontras terhadap dua
ide
• Humor

24
PERTANYAAN!!

1. Apa yang dimaksud dengan Haptik pada symbol


pesan komunikasi non-verbal?
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pesuasi?
3. Seukan apa saja dimensi dan kreadibilitas
komunikator?
4. Peranan uama komunikator adalah pesuasi. Apa
yang dimaksud dengan pesuasi?
5. Peranan komunikator bedasarkan retorika yaitu
Etos, Pathos, dan Logos. Jelaskan perbedaan dari
ketiga (Etos, Pathos, dan Logos) tersebut?

25
MODUL 4
MEMILIH MEDIA DALAM KOMUNIKASI
KESEHATAN
Upaya mewujudkan kesehatan masyarakat di
Indonesia terutama dilakukan dengan melakukan perubahan
perilaku kesehatan melalui Komunikasi kesehatan.
Komunikasi kesehatan memiliki tujuan utama mengubah
pengetahuan masyarakat agar terbentuk perilaku sehat
sesuai yang diharapkan. Peningkatan pengetahuan kesehatan
masyarakat diharapkan memicu sikap mendukung perilaku
sehat, bila didukung faktor pemungkin dan pendorong akan
membentuk perilaku sehat. Memilih media sebagai saluran
menyampaikan pesan kesehatan dipengaruhi metode yang
digunakan. Beberapa metode Komunikasi kesehatan dikenal
antara lain metode Komunikasi perorangan, kelompok dan
massa. Metode Komunikasi perorangan dapat berupa
bimbingan dan penyuluhan (konseling) serta wawancara.
Metode Komunikasi kelompok dapat dilakukan
dengan ceramah, diskusi kelompok, curah pendapat, metode
bola salju, permainan peran dan permainan simulasi. Metode
Komunikasi massa umumnya bersifat tidak langsung (satu
arah) seperti ceramah umum, pidato di media massa,
simulasi, sinetron, tulisan di media massa, spanduk, poster,
dan lain-lain. Media dalam Komunikasi kesehatan pada
hakekatnya alat bantu pendidikan kesehatan. Menurut fungsi
sebagai saluran pesan media komunikasi kesehatan dapat
dikelompokkan atas media cetak, media elektronik dan
media papan (billboard). Beberapa media cetak dikenal antara
lain booklet, leaflet, selebaran (flyer), lembar balik (flip
chart), artikel atau rubrik, poster dan foto. Media elektronik
dapat berupa televisi, radio, video, slide, film strip dan
sekarang dikenal internet. Media papan berupa baliho
biasanya dipasang di tempat-tempat umum yang menjadi
pusat kegiatan masyarakat.

26
1. Media Sensoris dan institusional manusia.
a). Media Sensoris
Sensory channel atau saluran sensoris adalah saluran
yang dimiliki oleh setiap manusia untuk mengirimkan dan
menerima pesan yang menghasilkan dampak tertentu yang
dirasakan manusia. Saluran sensoris adalah "panca indra".
Contoh dari saluran sensoris yaitu ketika kita menggunakan
telinga untuk mendengar rintihan anak yang sedang sakit,
suara anak yang kita tangkap merupakan pesan bahwa dia
sedang menahan sakit.
b). Perluasan peran manusia
Marshall Mc Luchan mengmukakan "medium is the
extension of man", yang artinya dalam komunikasi
antarpersonal pesan dialihkan melalui media sensoris, atau
simbol verbal dan non verbal melewati suatu proses
pengalihan cahaya atau sinar bagi penglihatan, gelombang
suara bagi pendengar, objek bagi peraba atau sentuhan, bau
dan rasa bagi lidah.
2. Memilih Media Dalam Komunikasi Kesehatan
1). Presentational Media
Merupakan tampilan wajah, suara, atau komunikasi
tubuh (anggota tubuh) atau dalam kategori pesan makan
media ini dimaksudkan dalam pesan verbal dan non verbal
dalam komunikasi tatap muka.
2). Representational Media
Merupakan medai yang diciptakan oleh kreasi
manusa, yang termasuk dalam kelompok ini adalah tulisan,
gambar, fotografi, komposisi musik, arsitektur, pertamanan,
dan lain-lain. Semua jenis media ini di konvensi estetika baik
secara teknis maupun praktik.
3). Mechanical Media
Merupakan radio, televisi, video, film, surat kabar
dan majalah, telepon yang digunakan untuk memperkuat dua
fungsi media diatas. Misalnya surat kabar merekam tampilan
wajah atau memuat foto seseorang, televisi merekam wajah
dan suara, dan video merekam suatu komposisi musik.

27
3. Media Massa Dalam Proses Komunikasi Massa
a. Arti Komunikasi Massa
Menurut Alo (2008), arti komunikasi massa yaitu:
• Komunikasi massa adalah proses untuk memproduksi
dan mensosialisasi atau institusionalisasi (difusi,
membagi) pesan/informasi dri sebuah sumber kepada
sasaran penerima.
• Komunikasi massa merupakan komunikasi satu arah
yang merupakan kebalikan dari komunikasi tatap
muka antarpribadi yang dua arah.
• Ada dua ciri khas utama dari komunikasi massa yaitu
karakteristik media dan massa. Istilah media meliputi
perangkat keras/industri pembagi informasi, dan
istilah massa digunakan untuk menerangkan sifat dari
sasaran komunikasi massa itu, yakni: luas atau
jumlahnya sangat besar, kelompok yang “tidak
teridentifikasi” dengan mudah,berada pada area
geografis yang berbeda-beda (perbedaan titik
penerima di muka bumi).

b. Proses dan unsur komunikasi massa


Yang dimaksud dengan komunikasi massa adalah
gambaran tentang bagaimana cara kerja atau rangkaian
aktivitas komunikasi dalam komunikasi massa. Rangkaian itu
samadengan proses komunikasi pada umumnya yang
meliputi bebrapa unsur : pengirim, pesan,media, penerima,
dampak, gangguan, dan konteks. Suatu proses komunikasi
massa biasa ditunjukan oleh sebuah definisi sederhana
tentang komunikasi dari Laswell yang mengatakan bahwa
komunikasi adalah jawaban atas pertanyaan: siapa
mengatakan tentang apa dalam cara apa kepada siapa
dengan efek apa. Seperti kata definisi komunikasi massaini
maka yang lebih menonjol dalam komunikasi massa adalah
proses satu arah yang dari proses itu ditemukan beberapa
unsur sebagaimana diterangkan terdahulu. (Alo, 2008).

28
 Menurut Wilbur Schramm dalam Alo (2008), unsur-
unsur komunikasi dibagi menjadi 3, yaitu :
1) Komunikator
2) Pesan
3) Komunikan
 Menurut David K. Berlo dalam Alo (2008), unsur
komunikasi di bagi menjadi 4, yang hisa di
sebut”SMCR” yaitu:
1) Source (pengirim)
2) Massage (Pesan)
3) Channel (Saluran media)
4) Reciever (Penerma)
c. Karakteristik dan Sifat Media Massa
Menurut Alo (2008), melalui media
sebagaimana disebutkan di atas maka pesan itu
akan dikirim oleh komunikator kesehatan kepada
komunikan. Kini, media dalam
komunikasi kesehatan dengan massa yang paling
banyak digunakan adalah media yang
memiliki karakteristik sebagai berikut:
a) Industri, media sekaligus insdustri (kesehatan
informasi, kesehatan komunikasi)untuk
memperbanyak pesan yang akan dikirim kepada
sasaran.
b) Penyebaran media secara fisik sebagai artefak
(media is an information).
c) Teknologi yang memungkinkan media melakukan
menipulasi pesan-pesan kesahatan ke dalam
simbol-simbol bahasa yang dapat ditangkap mata,
telinga, perasaan, dan lain-lain.
Menurut Alo (2008), karakteristik media massa
dapat disebutkan sebagai berikut:
d) Tersusun dalam suatu organisasi yang formal dan
kompleks.
e) Berhubungan langsung dengan audiens yang luas.
f) Mengarah kepada kepentingan publik karena isiya
terbuka untuk umum dan oleh karena itu pesan
media dibagi kepada publik yang relatif tidak 29
terstruktur dan informal.
d). Audiens adalah majemuk, ada banyak kondisi dikalang
audien yang berbeda. Mereka ada dalam suatu area
yang luas dan terpisah-pisah atau sama lain.
e). Media massa dapat mengembangkan kontak yang
serentak dengan jumlah orang yang banyak dalam jarak
yang jauh dari sumber berita meskipun mereka terpisah
satu sama lain.
f). Hubungan antara komunikator bersifat unik dan kolektif.
Audiens merupakan agregrasi individu yang di satukan
hanya karena kesamaan minat.
d. Tujuan dan Manfaat Media Dalam Komunikasi Kesehatan
Menurut Alo (2008), tujuan media dalam
komunikasi kesehatan yaitu:
a) Menciptakan iklim bagi penerimaan dan perubahan nilai,
sikap, dan perilaku kesehatan.
b) Mengajarkan keterampilan mendengarkan, membaca,
menulis hal-hal yang berkaitandengan kesehatan dan
lain-lain.
c) Pengganda sumber daya pengetahuan, kenikmatan dan
anjuran tindakan kesehatan.
d) Membentuk pengalaman baru terhadap perilaku hidup
sehat dari statis ke dinamis.
e) Meningkatkan aspirasi di bidang kesehatan.
f) Mengajarkan masyarakat menemukan norma dan etika
penyebarluasan informasi di bidang kesehatan atau
layanan komunikasi keehatan.
g) Berpartisipasi dalam keputusan atas hal-hal yang
berkaitan dengan kesehatan.
h) Mengubah struktur kekuasaan antara produsen dan
konsumen di bidang kesehatan.
i) Menciptakan rasa kebanggaan/kesetiaan terhadap
produk, dan lain-lain

30
Menurut Alo (2008), manfaat penggunaan media
dalam komunikasi kesehatan yaitu:
a) Membantu dalam mengatasi banyak hambatan dalam
pemahaman
b) Mencapai sasaran
c) Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yang
diterima kepada orang lain
d) Mempermudah penyampaian informasi
e) Menimbulkan minat sasaran Pendidikan

4.Pemanfaatan Media Dalam Komunikasi Kesehatan


a. Media Sebagai Institusi
Media massa sebagai institusi (sosial) adalah
seperangkat peran untuk menyebarluaskan
informasi. Peran itu dibentuk secara konsisten oleh pola-pola
atau tindakan masyarakat. Jadi masyarakat mengakui bahwa
kehadiran media massa melewati sebuah sejarah panjang,
melewati uji coba peran yang berulan ulang sehingga
masyarakat mengakui bahwa media massamerupakan
tempat /wadah/wahana bagian manusia untuk mencari
informasi (Alo, 2008).Pengakuan itu juga dikarenakan
masyarakat mengakui cara kerja media, mereka telah memiliki
pola-pola tindakan aktifitas, kerja, untuk menyebarluaskan
informasi bagi kebutuhan hasrat ingin tahu masyarakat.
Masyarakat mengakui tujuan media massa sebagai sebuah
institusi
yang menyebarluaskan informasi, memengaruhi, menghibur,
mendidik dan membimbing tindakan atau perilaku individu
sebagai anggota suatu kelompok atau masyarakat,atau
membimbing cara-cara bagaimana setiap individu memenuhi
kebutuhan mereka. (Alo, 2008).Sebagai buktinya, kini, dengan
perkembangan teknologi komunikasi, media massa telah
menjalankan semua tugas dari institusi sosial yang ada dalam
masyarakat. Jadi, peranan media sangat unik dan kompleks
karena “megambil alih” institusi sosial seperti: 1) institusi
perkawinan dan keluarga; 2) pendidikan; 3) ekonomi dan
perdagangan; 4) politik dan pemerintah (Alo, 2008).
31
b. Media Sebagai Agen Sosialisasi
Menurut Alo (2008), sosialisasi merupakan proses
pembentukan diri berkaitan dengan
dunia sosial yang luas melalui pembelajaran (learning) dan
(internalisasi) terhadap nilai,
kepercayaan, norma yang bersumber dari suatu kebudayaan.
Melalu sosialisasi kita sebagai
warga masyarakat mempelajari suatu peran tertentu, misalnya
kita belajar sopan santun, belajar
berteman dan mencintai, belajar memahami penipuan atau
kebenaran engenal barang dan
jasa.nilai dan norma tersebut secara bertahap
diinternalisasikan kedalam kebudayaan sehingga
kita perlahan-lahan merubah perilaku kita sendiri maupun
relasi dengan sesama kini terlihat
bahwa ssialisai merupakan dasar bagi setiap media massa
sebgai sub sistem dalam sebah
masyarakat berjuan untuk melanjutkan dan mempertahankan
sebuah sistem yang
stabil. Sekurang-kurangnya ada 5 unsur penting dari media
sebagai agen sosialisasi, yaitu:
1) Bahwa dalam proses sosialisasi terkandung maksud
sejumlah cara bagaimana kebdayaan (kepercaan, tradisi,
gaya hidup, bahasa, aturan kehidupan moral,variasi
keterampilan) dibagi atau dipertukarkan.
2) Bahwa nilai dan norma budaya yang bersumber dari
luar/eksternal-dari individu/kelompok disebaluaskan ke
Masyarakat
3) Bahwa kedalam/ internal, bagaimana nilai dan norma itu
menjadi bagian dari penghayatan cara hidup yang
terorganisir.
4) Bahwa ada proses membawa nilai dan norma itu dari
eksternel keinternal melalui proses belajar
5) Bahwa proses belajar itu melalui sebuah agen – media
massa

32
5.Analisis Komunikan Dalam Komunikasi Kesehatan
a. Pertanyaan tentang Audience
1) Siapa yang menjadi sumber informasi menurut
audiens; informasi yang dibutuhkan audiens;
karakteristik informasi; sosialisasi informasi
2) Media yang digunakan audiens, media rakyat (folk
media, media rakyat-tempat relasi sosial/ekonomi, dan
media lain seperti organisasi local
3) Siapakah yang menerima informasi
4) Dampak yang audiens alami
5) Hambatan yang dialami
b. Komunikan atau Audience terlibat dalam komunikasi
Kesehatan
6) Grass roots level (langsung dengan individu)
7) Community networks (mendukung forum komunitas
yang berbeda)
8) Professional network (membangun aliansi dengan
kemitraan)
9) Organisation development (mengubah cara organisasi
bekerja)
10)Co-ordination (semua yang berbeda level senang
berinteraksi dan bekerja sama)
c. Tipe-tipe Sikap Audience
11)The Sheep-Tipe audiens ini akan fokus dalam
mendengar apa yang anda katakan dan sangat
menanti jawaban dari anda
12)The Hotshot - Tipe audiens ini adalah audiens yang -
percaya diri dan nyaman dalam mengikuti seminar.
13)The Clown - Tipe audiens ini suka berinteraksi social.
- Mereka akan banyak bertanya dan memberikan
komentar.
14)The Sniper - Tipe audiens ini sering disebut "egois"
Mereka akan mencari kesempatan yang tepat untuk
mengkritik atau hanya sekedar untuk menunjukkan
keahlian mereka di acara tersebut.

33
5) The Unwanted Panelist - Tipe audiens ini seringkali
mencoba untuk memperpanjang pembahasan dengan
menceritakan audiens tentang pengalaman mereka, hal ini
terkadang di sengaja untuk memperoleh respect. - Mereka
seringkali menjadi yang pertama menjawab pertanyaan
dengan penjelasan yang terlalu panjang.

6.Metode Pemerataan Audience


1) Sosiologis,Disebut juga sebagai analisis demografis.
Pemetaan sosiologis dilakukan melalui pendekatan
objektif berdasarkan data statistik sosial dari audiens.
Pemetaan ini sering disebut dengan kategori
demografis yang secara sederhana mau menjawab who
the audience is.Ada beberapa faktor yang dapat
dipetakanyaitu,umur,gender,tingkat Pendidikan,tingkat
pengetahuan,jenis pekerjaan,tingkat pendapatan,dan
agama.
2) Psikologis,Audiens dapat dipetakan berdasarkan
hukum-hukum psikologis baik secara individual,
kelompok, komunitas, maupun masyarakat dalam cara
berpikir dan pendekatan psikologi (social)
3) Antropologis,Salah satu metode yang mudah untuk
melihat kategori nilai budaya adalah dengan
mempelajari kearifan lokal. Kearifan lokal adalah
engetahuan kultural yang dimiliki oleh komunitas,
pengetahuan yang dimiliki oleh mereka itu adalah unik,
baik sebagai nilai ataupun sebagai norma dan
kebiasaan mereka.
7.Pertanyaan Tentang Audience
a) Siapa yg menjadi sumber informasi audiens
 Siapakah yg di anggap audiens
 Apakah sumber infrmasi itu dari media
b). Informasi apa yg mereka butuhkan
 Karakteristik informasi
 Sosialisasi informasi
 Rekaman informasi
34
c). Media apa yg sering digunakan audiens
 Media rakyat
 Media rakyat-tempat relasi sosial/ekonomi
 Media-media lain
 Organisasi lokal
d). Siapakah penerima informasi
 Siapa yg membutuhkan informasi
 Jenis informasi apa yg dibutuhkan
 Berapa jumlah informasi yg diperlukan
e). Dampak apa yg mereka alami
 Adakah perubahan dalam sikap,kecerdasan emosional
 Adakah perubahan dalam tindakan dan perilaku
 Apakah dr penerimaan informasi itu ada
pikiran,perasaan,atau tindakan untuk melakukan
evaluasi berdasarkan informasi.
f). Hambatan apa yg mereka alami
• Jenis hambatan apa yg dialami audiens ketika
berhadapan dgn sumber informasi

35
PERTANYAAN!!

1. Apa itu media sensoris?


2. Jika seorang kader posyandu melakukan penyuluhan
tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan maka
yang berperan menjadi seorang komunikan adalah?
3. Apa yang di maksud dengan media sebagai agen
sosialisasi?
4. Komunikasi dalam Kesehatan bisa menggunakan
media apa saja?
5. Apa tujuan media dalam komunikasi Kesehatan?

36
MODUL 5
PERUBAHAN SIKAP SEBAGAI DAMPAK KOMUNIKASI
KESEHATAN
Komunikasi kesehatan meningkatkan kesadaran
individu tentang isu-isu kesehatan, masalah kesehatan,
resiko kesehatan serta solusi kesehatan. Peningkatan
kesadaran individu akan hal-hal tersebut ini berdampak
pada keluarga serta lingkungan komunitas individu.
Contohnya bila dalam sebuah keluarga ada anggota
keluarga yang menderita sakit diabetes (=isu kesehatan
dan masalah kesehatan). Sebagai seorang penderita, ia
harus memperhatikan dengan baik asupan makanannya
sehari-hari. Pola makan nya harus dijaga dengan baik.
Pengaturan pola makan yang sesuai juga harus
dipahami oleh anggota keluarganya yang lain. Bila,
misalnya penyakit diabetes yang diderita anggota
keluarga ini menjadi semakin parah (kronis) dan ia
harus menjalani amputasi (=resiko kesehatan), tentu
akan muncul reaksi emosional (seperti denial). Reaksi
emosional ini akan diikuti oleh reaksi yang kurang
nyaman secara psikologis (misal mudah marah dan
tersinggung). Ketidaknyamanan ini akanberpengaruh
pada bentuk komunikasi yang terjadi ditengah-tengah
keluarga (antar anggota keluarga saling berbicara dalam
kemarahan). Oleh karena itu, seandainya isu kesehatan,
masalah kesehatan dan segala resiko kesehatan yang
berkaitan dengan penyakit diabetes ini
dikomunikasikan dengan baik, maka ketidaknyamanan
psikologis dan emosional tidak akan terjadi. Antara
anggota keluara yang sakit dengan anggota keluarga
lainnya akan menemukan solusi kesehatan yang tepat
sehubungan dengan kasus kesehatan ini ataupun kasus
kesehatan lain, seperti kasus kesehatan penyakit
genetik.
Ada interaksi antara kesehatan dengan perilaku individu. Individu
berada dalam situasi biologis, psikologis dan sosial kemasyarakatan.
Ketiga faktor tersebut berpengaruh terhadap status kesehatan
seorang individu. Melalui komunikasi kesehatan, kita mempelajari
timbal balik antara ketiga faktor tersebut. Pemahaman ini penting
agar kedepannya dapat dikembangkan intervensi program kesehatan
yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu menjadi lebih
sehat.
Mengapa perlu dilakukan perubahan perilaku agar individu
menjadi lebih sehat? Kecenderungan yang terjadi belakangan ini,
kebanyakan penyakit kronis justru disebabkan oleh faktor sosial dan
pengaruh perilaku (behaviour). Banyak gangguan penyakit kronis
yang disebabkan oleh ketidakmampuan individu untuk menjalani
hidup sehat dan ketidakmampuan individu untuk bertanggungjawab
atas status kesehatannya sendiri karena telah tenggelam dalam gaya
hidup yang kurang sehat. Contoh yang paling nyata adalah penyakit
kanker paru-paru yang pemicunya adalah kebiasaan merokok yang
dilakukan oleh individu yang sebetulnya sadar akan bahaya merokok.
Lantas, jika memang sadar akan bahaya merokok, mengapa perilaku
tidak sehat (unhealthy behaviour) ini tetap dilakukan? Ternyata rokok
mampu mendatangkan 'ketenangan' (= faktor psikologis) bagi
individu tatkala sedang mendapatkan suasana hati yang kurang
nyaman. Bagi sebagian yang lain, status sebagai perokok sosial
menjadi awal mula kebiasaan merokok. Artinya seseorang yang
tadinya bukan perokok, akan merokok bila berada dalam lingkungan
sosial perokok. Dengan adanya pengaruh biologi, psikologi dan sosial
maka perlu ada media komunikasi kesehatan tentang dampak negatif
rokok bagi perokok, agar kebiasaan tidak sehat ini tidak berlanjut.
Studi yang dilakukan oleh Baxter dkk (2008), meneliti berbagai
macam bentuk komunikasi kesehatan dalam kehidupan mahasiswa
sehari-hari. Sebanyak 109 mahasiswa terlibat dalam penelitian ini.
Para partisipan diberi tugas untuk mengisi buku harian tentang
beragam pengala man yang mereka alami dan berhubungan dengan
komunikasi kesehatan.Keseluruhan data/catatan yang diperoleh
sebanyak 2185data
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebesar 27% dari berbagai
informasi kesehatan yang mereka peroleh dilakukan dengan cara
mencari secara aktif informasi atau saran medis yang berkaitan
dengan isu atau masalah kesehatan mereka. Bentuk komunikasi
kesehatan yang paling banyak dilakukan (75%) adalah melalui
komunikasi interpersonal (tatap muka, per telepon dan email) antara
mahasiswa yang berpartisipasi dalam penelitian ini dengan teman-
teman mereka atau pihak keluarga.
Memahami bahwa mahasiswa sebagai diri pribadi dengan
kehidupan yang mereka jalani memiliki dampak resiko kesehatan
yang tinggi, maka menjadi penting bagi mereka untuk meningkatkan
kesadaran diri akan informasi kesehatan yang penting bagi dirinya.
Isu-isu kesehatan, masalah-masalah kesehatan serta solusi
kesehatan yang terbaik bagi mereka perlu dipahami dan
dipergunakan sebagai informasi kesehatan untuk meningkatkan (dan
mempertahankan) kesehatan mereka.
Peran penting komunikasi kesehatan juga tercermin dalam judul
pengantar "TheHealthy People 2010 Information" yang menyatakan
"use communication strategically to Improve health". Artinya, tidak
ada jalan lain menyukseskan kesehatan individu danmasyarakat
kecuali dengan memanfaatkan jasa komunikasi. Atas pertimbangan
itu, maka semua analisis dan upaya untuk meningkatkan kualitas
hidup manusia harus mengikutsertakan peranan ilmu komunikasi,
terutama strategi komunikasi, untuk menyebarluaskan informasi
yang dapat mempengaruhi individu dan komunitas masyarakat agar
dapat membuat keputusan yang tepat sehubungan dengan
kesehatan mereka.Dengan demikian komunikasi merupakan sesuatu
yang penting untuk setiap individu. Komunikasi kesehatan menjadi
bagian yang penting dari aspek kesehatan dan kesejahteraan
psikologis karena komunikasi kesehatan mencakup upaya
pencegahan penyakit (diseaseprevention), promosi kesehatan serta
peningkatan kualitas hidup.
1. Hakikat Tujuan Komunikasi

• Untuk mengirimkan informasi,jika komunikato rmengirimkan


pesan,maka diharapkan agar komunikan mengetahui peran
tersebut
• Komukanikator mengirimkan pesan yg bernuansa pendidikan,
dan komunikan dapat mempelajari informasi yg telah dia
terima
• Komunikator mengirimkan pesan yg bernuansa hiburan,dan
diharapkan komunikan mampu menikmati informasi yg telh dia
terima
• Komunikator mengirimkan pesan, baik sebagai
informasi,hiburan,untuk mempengaruhi sikap komunikan.

2. Komunikasi Persuasif
Komunikasi persuasive adalah komunikasi yang bertujuaan untuk
mengubah atau menpengaruhi kepercayaan,sikap,dan perilaku
seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang di harapkan oleh
komunikator. Komomunikasi persuasive merupakan proses
penyampaian pesan yang dimaksudkan untuk menperkuat,menbentuk
ataupun mengubah tanggapan seseorang. Atau lebih tepatnya berguna
untuk mempengaruhi orang lain supaya sependapat dengan
komunikator. Komunikasi persuasif sendiri indentik dengan
komunikasi yang sifatnya membujuk orang lain tanpa adanya paksaan
untuk sependapat dengan pembicara.
Faktor-faktor yang memengaruhi komunikasi persuasif agar berhasil
Banyak faktor yang menentukan keberhasilan/ ketidakberhasilan suatu
pesan persuasif. Empat faktor utama adalah
2. Sumber pesan/ komunikator yang mempunyai kredibilitas yang
tinggi; contohnya seseorang yang mempunyai pengetahuan tentang
apa yang disampaikannya.
2.Pesan itu sendiri (apakah masuk akal/ tidak).
3. Pengaruh lingkungan.
4. Pengertian dan kesinambungan suatu pesan (apakah pesan
tersebut diulang-ulang).

a. Peranan Komunikator
Komunikator adalah unsur penting dalam komunikasi. Seorang
komunikator adalah sosok yang berperan dalam penyampaian
informasi. Orang yang menerima pesan dari komunikator adalah
komunikan. Kemampuan yang harus dimiliki komunikator adalah
cara menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif. Komunikator
adalah kunci agar pesan tersampaikan dan dipahami oleh komunikan.
Komunikator juga memiliki tanggung jawab tertentu pada audiens.
Baik untuk kepentingan pribadi atau profesional, menjadi
komunikator adalah aktivitas yang pasti harus dilakukan
seseorang.Kesuksesan komunikator adalah saat pesannya dapat
tersampaikan secara efektif.
Menurut KBBI, komunikator adalah orang atau kelompok orang
yang menyampaikan pesan kepada komunikan. Istilah komunikator
pasti sudah tak asing lagi dalam dunia komunikasi. Secara sederhana,
komunikator adalah orang atau pihak yang menyampaikan
pesan.Dalam komunikasi ada tiga unsur utama, yaitu komunikator,
pesan, dan komunikan. Komunikator adalah penyampai pesan. Pesan
adalah gagasan, ide, perasaan, atau apapun yang ingin
disampaikan.Sementara komunikan adalah pihak yang menerima
pesan dari komunikan. Proses ini kemudian menghadirkan feedback
atau umpan balik sampai akhirnya bisa disebut sebagai proses
komunikasi.
Ketahui tujuan.
Tujuan bagi komunikator adalah kunci utama saat berkomunikasi.
Mengetahui apa yang ingin dicapai dalam komunikasi dapat
membantu merencanakan strategi. Jika kamu berharap untuk
memberi tahu audiens, kamu dapat memasukkan data atau fakta
untuk memberikan kredibilitas pesan.
Identifikasi audiens
Cara menjadi komunikator yang efektif selanjutnya adalah
mengenali audiens. Penting juga untuk mengetahui siapa yang
dituju sehingga dapat membuat keputusan yang efektif untuk
komunikasi. Banyak faktor yang dapat memengaruhi cara
menyusun komunikasi, termasuk usia, status profesional, apakah
kamu berharap untuk menjual sesuatu kepada mereka, dan lain-
lain.
Cara menjadi komunikator yang efektif;
• Dengarkan secara aktif
• Bicara dengan jelas
• Gunakan Bahasa tubuh yang tepat
• Mudah di dekati

Yang harus di hindari komunikator


• Terburu buru atau lambat
• Emosi yang tidak terkendali
• Kehilangan fokus
• Ikonsistensi
• Menyela.
b. Peranan pesan;
Pesan merupakan sesuatu yang penting sehingga dibutuhkan
media perantara agar diterima oleh penerima (receiver). Dalam
kegiatan komunikasi, pesan diubah dalam wujud tanda (sign). Hal
ini, menunjukkan bahwa pesan dan tanda memiliki keterkaitan
Adapun 5 struktur pesan yang bisa digunakan;
1. Pesan Komunikasi : Position – Reason – Example – Point
Contoh : [Position] Daging ayam jauh lebih baik dari pada daging
sapi. [Reason] Mudah dikunyah dan mudah dicerna. [Example]
Ingat saja minggu lalu ketika kami mendapat daging ayam
dengan nasi dan semua orang menyukainya. [Point] Ayo beli
daging ayam hari ini juga.
2. Pesan Komunikasi : Arresting Introduction – Interest – Desire –
Action.
Contoh : [Arresting Introduction] Daging ayam menguasai Dunia !
Apakah Anda tahu bahwa itu adalah daging yang paling populer ?
[Interest] Setiap hari ada jutaan ayam yang dimakan di 200 negara dan
semua orang menyukainya. [Desire] Bayangkan saja rasa ayam
panggang yang enak yang dimakan dengan nasi. Itu dapat mengundang
selera Anda untuk mendapatkan sepotong ayama panggang. [Action]
Jadi, ayo pergi dan beli daging ayam sekarang.
3. Pesan Komunikasi : Story – Message – Gain
Contoh : [Story] Ingat minggu lalu ketika kami pergi makan siang dan
mendapatkan daging ayam dengan nasi ? Kami juga memikirkan apa
yang akan didapat dan pada akhirnya memutuskan bahwa daging ayam
adalah pilihan yang tepat. [Message] Itu adalah makanan yang enak
dan bahkan kami semua sepakat bahwa ayam adalah hewan favorit
kami terutama saat dimasak. [Gain] Kami semua menikmatinya, jadi
mari kita lakukan lagi.
4. Pesan Komunikasi : Past – Present – Future
Contoh : [Past] Sejak saya masih kecil saya menikmati daging ayam.
Daging ayam adalah makanan favorit saya dan saya selalu
menantikannya. [Present] Bahkan hari ini ketika saya berpikir tentang
makan siang yang ringan, hal pertama yang terlintas dalam pikiran saya
adalah daging ayam dengan nasi. [Future] Saya bisa melihat bahwa
tidak akan ada yang lebih baik, bahkan di masa depan jadi mari kita
dapatkan daging ayam.
5. Pesan Komunikasi : Advantage – Disadvantage
Contoh : [Advantage] Mari kita lihat pro dan kontra. Ayam mudah
berkembang biak, enak, mudah dicerna, dan koki di restoran benar-
benar tahu cara mengelohnya menjadi makanan. [Disadvantage]
Kerugiannya adalah kami memiliki ayam minggu lalu yang kurang
bersih, tapi jujur, siapa yang peduli, kelebihannya melebihi kerugiannya.
Ayo beli ayam saja.
Gaya Komunikasi
Menurut Allen, dkk (2006), terdapat beberapa aspek dalam gaya
komunikasi, yaitu:
• Dominan, komunikator dominan dalam berinteraksi. Orang seperti
ini cenderung ingin menguasai pembicaraanya.
• Dramatic, dalam hal berkomunikasi cenderung berlebihan,
menggunakan hal-hal yang mengandung kiasan, metafora, cerita,
fantasi, dan permainan suara
• Animated Expresive, warna dalam berkomunikasi, seperti kontak
mata, ekspresi wajah, gesture dan gerak badan.
• Open, komunikator bersikap terbuka, tidak ada rahasia sehingga
muncul rasa percaya diri dan terbentuk komunikasi dua arah.
• Argumentative, komunikator cenderung suka berargumen dan
agresif dalam berargumen.
• Relaxed, komunikator mampu bersikap positif dan saling
mendukung terhadap orang lain.
• Attentive, komunikator berinteraksi dengan orang lain dengan
menjadi pendengar yang aktif, empati dan sensitif.
• Impression Leaving, kemampuan seorang komunikator dalam
membentuk kesan pada pendengarnya.
• Friendly, komunikator bersikap ramah tamah dan sopan saat
sedang menyampaikan pesan kepada penerima pesan.
• Precise, gaya yang tepat dimana komunikator meminta untuk
membicarakan suatu konten yang tepat dan akurat dalam
komunikasi lisan.
Meningkatkan daya Tarik pesan
• Gunakan Bahasa yang menarik
• Gunakan visual yang menarik
• Gunakan cerita atau contoh
• Gunakan gaya penulis yang kreatif
• Sesuaikan dengaan targe taudiens
• Gunakan Teknik persuasi
• Gunakan desain yang menarik
• Berikan nilai tambahan
c. Peranan media
Peran dan fungsi media massa memasuki berbagai aspek kehidupan
masyarakat. Media massa adalah bentuk transportasi komunikasi
massa, yang dapat didefinisikan sebagai penyebaran pesan secara luas,
cepat, dan terus menerus kepada audiens yang besar dan beragam
dalam upaya untuk mempengaruhi mereka dalam beberapa cara.Peran
dan fungsi media massa kini tak dapat terpisahkan dari kehidupan
khalayak. Bentuk media massa pun kian berkembang. Peran dan fungsi
media massa menjadi kebutuhan penting dalam komunikasi manusia.
Peran dan fungsi media massa digunakan untuk menyampaikan
berbagai tujuan dan urusan banyak pihak.Penting untuk memahami
peran dan fungsi media massa agar masyarakat mengetahui sisi baik
dan buruknya media ini.
d.Peranan audience;
Sekelompok pengguna yang memiliki satu atau beberapa karakteristik
atau pola perilaku yang Anda tetapkan. Audiens dapat digunakan dalam
segmen, untuk pemasaran ulang, dan sebagai dimensi dalam laporan.
Fungsi Audience adalah untuk membantu blogger atau penulis untuk
menentukan detail apa saja yang harus diberikan, adn jenis kata apa
saja yang mungkin dibuat, karena pilihan kata harus sesuai dengan
harapan para audience.
3. Komunikasi sikap
a. Kognitif :
Kognitif adalah seluruh kegiatan mental yang membuat suatu individu
bisa menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa,
sebagai akibatnya individu tadi mendapatkan pengetahuan setelahnya
Contoh penerapan teori belajar kognitif dalam pembelajaran, guru bisa
mendorong siswa untuk berdiskusi terhadap materi yang telah
disampaikan, meminta siswa untuk memberikan ide atau pendapat yang
mereka miliki, dan hal-hal lainnya yang membuat siswa terus bergerak
atau menggunakan logikanya dalam pembelajaran.
menurut saya kognitif adalah teori belajar yang lebih mementingkan
proses belajar dari pada hasil belajarnya.
b. Efektif
Komunikasi efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang
menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik
antara pemberi pesan (komunikator) dan penerima pesan (komunikan).
Pengukuran efektivitas dari suatu proses komunikasi dapat dilihat dari
tercapainya tujuan si pengirim pesan.
Menyampaikan pendapat dengan jelas dan tegas tanpa menyerang
atau merendahkan orang lain, misalnya ketika berbicara dalam sebuah
diskusi atau rapat kerja.
c. Konatif
Komponen kognitif berupa pengetahuan, kepercayaan atau pikiran
yang didasarkan kepada informasi, yang berhubungan dengan objek.
Misalnya: orang tahu bahwa handphone itu bernilai, karena mereka
melihat kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
d. Evaluativ
Sikap sebagai hasil dari penilaian terhadap informasi persuasif yang
diterima. Penilaian itu dalam bentuk persetujuan atau ketidak
setujuan. Sikap mengandung aspek evaluatif: artinya mengandung
nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan. 5) Sikap timbul dari
pengalaman: tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan hasil belajar.
Karena itu sikap dapat diperteguh atau diubah.[ Kata evaluatif positif
digunakan untuk mengekspresikan perasaan positif atau penilaian
yang baik terhadap suatu hal atau objek. Beberapa contoh kata
evaluatif positif antara lain: cantik, indah, enak, nikmat, menarik, luar
biasa, istimewa, unggul, cemerlang, dan lain sebagainya.
4. Pengukuran sikap

Dokter laki laki boleh menolong persalinan


Setuju
Sangat tidak setuju

Dokter laki-laki tidak boleh menolong persalinan


setuju
sangat tidak setuju
5. Perubahan Sikap :
• Pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses
mental di mana individu (organism) aktif dalam menangkap, menilai,
membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum me- lakukan
reaksi. Individu menerima sti- mulus lalu melakukan proses mental
se- belum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.
• Pendekatan afektif
Pendekatan afektif merupakan suatu sudut pandang yang digunakan
oleh para pendidik dalam mengambil langkah untuk menentukan
metode pengajaran dengan tujuan agar proses pendidikan lebih
humanis dan lebih mudah mencapai tujuannya. Domain afektif yang
dijelaskan oleh Bloom beroperasi pada batin manusia
• Pendekatan evaluatif
evaluatif merupakan suatu proses yang dilakukan dalam rangka
menentukan kebijakan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan
nilai-nilai positif dan keuntungan suatu program, serta
mempertimbang- kan proses serta teknik yang telah digunakan untuk
melakukan penelitian.
• Model campuran
model campuran adalah model probabilistik untuk mewakili
keberadaan subpopulasi dalam keseluruhan populasi, tanpa
mengharuskan kumpulan data yang diamati harus menContoh teori .
6. Contoh perubahan sikap :
• Teori Hirarki Belajar
• Elaboration Likelihood Model
• Reinforcement Theory
• Information Manipulation Theory
• Communication Competency
• Health Belief Model
• Teori peluru(bullet theory)
• Social Learning Theory
• Social Expectations Theory
• Theory of selective influence
• Media Dependency Theory
• Agenda Setting

Teori Hirarki Belajar

Teori Hirarki Belajar Model Hirarki Model Hirarki


Atribusi Disonans Keterlibatan rendah

Perubahan kognitif Perubahan Konatif Perubahan Kognitif


a. Perhatian a. Maksud a. Perhatian
b. Kesadaran b. Perilaku b. Kesadaran
c. Pemahaman Perubahan Afektif c. Pemahaman
d. Keyakinan c. Sikap d. Keyakinan
Perubahan Afektif d. Evaluasi Perubahan Konatif
e. Sikap e. Perasaan e. Maksud
f. Evaluasi Perubahan Kognitif f. Perilaku
g. Perasaan f. Perhatian Perubahan Afektif
Perubahan Konatif g. Kesadaran g. Sikap
h. Maksud h. Pemahaman h. Evaluasi
i. Perilaku aktual i. Keyakinan i. Perasaan

Elaboration Likelihood Model

Perubahan
Sikap
Reinforcoment Theory

ATTENTION

COMPREHENSION
SIKAP

ACCEPTANCE

Information Manipulation Theory

QUANTITY

Penerima Perubaha
QUALITY
an Pesan n Sikap

RELATIONS
Communication Competency

KNOWLEDGE

Perubahan
sikap =
SKILLS PESAN Efektivitas
Komunikasi

MOTIVATION

Communication Competency
- Observational learning : Bahwa setiap orang mempunyai
kemampuan meniru Perilaku yang dia
lihat.
- Self evaluation : hasil pengamatan terhadap perilaku tidak selalu
membentuk perilaku indvidu karna setiap individu akan terus
memantau dan mengevaluasi perilakunya sendiri.
- Control and shaping : Semua perilaku individu selalu
berada di bawah kontrol, yakni kontrol nternal maupun eksternal
yg berkaitan dgn perilaku yg sedang dia pelajari

Health Belief Model


Teori peluru
Teori peluru mengansumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang
sangat perkasa dan komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa.
Teori ini mengansumsikan bahwa seorang komunikator dapat
menembakkan peluru komunikasi yang begitu ajaib kepada khalayak
yang tidak berdaya (pasif[21.45, 27/10/2023] Esti SIM 1: Agenda Setting
adalah menciptakan public awareness (kesadaran masyarakat) dengan
menekankan sebuah isu yang dianggap paling penting untuk dilihat,
didengar, dibaca, dan dipercaya di media massa. Sebagai contoh misalnya
tim redaksi Mata Najwa.
Social learning theory
Social learning theory adalah teori tentang pembelajaran dan
pembentukan kepribadian secara behavioral. Ia menekankan pentingnya
lingkungan social. Individu yang demikian, dalam teori ini, dipandang
memiliki efikasi diri (self-efficacy) yang membuatnya cakap secara sosial.

Social Expectations Theory


Teori pengharapan (Expectancy Theory) adalah teori motivasi yang
mengusulkan bahwa seseorang akan berperilaku atau bertindak dengan
cara tertentu karena mereka termotivasi untuk memilih perilaku tertentu
atau perilaku lain karena hasil yang mereka harapkan adalah perilaku
yang akan dipilih
Theory of Selective Influence
orang memiliki motivasi akan lebih aktif dalam memproses pesan iklan.
Teori kategori sosial berpandangan bahwa perkembangannya masyarakat
menyebabkan terbentuknya kategori sosial berdasarkan karakteristik
domografik individu (umur, pendidikan, pendapatan, dan lain-lain).
a. Individual difference theori
Setiap individu dibesarkan oleh lingkungan fisik juga lingkungan sosial
budaya yang mengelilinginya.dua aspek tersebut mempengaruhi
kebiasaan hidup, presepsi, sikap, dan keterampilan.
b. The social differentation theory
Berbicara tentang perbedaan individual antar manusia
c. The social relationship theory
hubungan sosial antara individu dan sekitarnya sehingga
mempengaruhi terhadap pandangan terhadap media.
Media Dependency Theory
Adalah teori tentang komunikasi massa yang menyatakan bahwa
semakin seseorang tergantung pada suatu media untuk memenuhi
kebutuhannya, maka media tersebut menjadi semakin penting untuk
orang itu.

Agenda Setting
Agenda Setting adalah menciptakan public awareness (kesadaran
masyarakat) dengan menekankan sebuah isu yang dianggap paling
penting untuk dilihat, didengar, dibaca, dan dipercaya di media massa.
Sebagai contoh misalnya tim redaksi Mata Najwa
PERTANYAAN!!

1. Tuliskan dan jelaskan hakikat tujuan komunikasi !


2. Jelaskan apa itu kognitif ?
3. Theory of Selective Influence terdiri dari Individual difference
theori, The social differentation theory dan The social relationship
theory jelaskan ke tiga teori tersebut !
4. Apa yang dimaksud dengan komunikasi persuasive?
5. Apas saja perang komunikato dalam komunikasi ?

Anda mungkin juga menyukai