Anda di halaman 1dari 47

KOMUNIKASI

BY: EVO NASUS


Pengertian
Istilah komunikasi berasal dari bahasa
Inggris yaitu “communication”. Kata
“Communication” itu sendiri berasal dari
bahasa Latin “Communicatio” yang artinya
pemberitahuan dan/atau pertukaran ide,
dengan pembicara mengharapkan
pertimbangan atau jawaban dari
pendengarnya.
DEFENISI KOMUNIKASI
1.Komunikasi adalah sebuah proses
penyesuaian dan adaptasi yang dinamis
antara dua orang atau lebih dalam sebuah
interaksi tatap muka yang pada saat
tersebut terjadi pertukaran ide, makna,
perasaan dan perhatian (Duldt-Battey 2004)
2.William J Seiller (1988) mendefenisikan
bahwa komunikasi adalah proses yang
mana simbol verbal dan non verbal
dikirimkan, diterima dan diberi arti.
3.Komunikasi adalah suatu rangkaian
peristiwa yang terkait dalam penyampaian
pesan dari pengirim ke penerima.
Komunikasi adalah proses dimana
seseorang berusaha memberikan
pengertian dengan cara pemindahan
pesan (James A.F. Stoner)
4.Hovlan, Janis, dan Kelley adalah ahli
sosiologi Amerika mengatakan bahwa
communication is the process by which an
individual transmits stimuly (usually verbal)
to modify the behavior of other individuals
dengan kata lain komunikasi adalah proses
individu dalam mengirim stimulus
(umumnya dalam bentuk verbal) untuk
mengubah tingkah laku orang lain
(Forsdale, 1981).
4.Louis Forsdale (1981) seorang ahli
komunikasi dan pendidikan mengatakan
bahwa komunikasi adalah suatu proses
memberikan signal menurut aturan
tertentu, sehingga dengan cara ini suatu
sistem dapat didirikan, dipelihara dan di
ubah “ Communication is the process by
which a system is established, maintained,
and altered by means of shared signals
that operate according to rules.
Dari beberapa defenisi tersebut secara umum
dapat disimpulkan bahwa komunikasi
merupakan proses pengiriman atau
pertukaran (stimulus, signal, simbol,
informasi) baik dalam bentuk verbal maupun
non verbal dari pengirim ke penerima pesan
dengan tujuan adanya perubahan (baik
dalam aspek kognitif, afektif maupun
psikomotor).
TUJUAN KOMUNIKASI
1. Supaya pesan yang kita sampaikan dapat
dimengerti orang lain (komunikan).
Dalam menjalankan perannya sebagai
komunikator, perawat perlu menyampaikan
pesan dengan jelas, lengkap dan sopan . Hal
ini sangat penting agar pesan kita dapat
diterima oleh klien, teman sejawat maupun
kolega, sehingga tujuan bersama dalam
membantu klien dapat tercapai.
2. Memahami orang lain
Sebagai komunikator, proses komunikasi
tidak akan dapat berlangsung dengan baik
bila perawat tidak dapat memahami kondisi
atau apa yang diinginkan oleh klien
(komunikan). Pemahaman ini sangat
penting agar proses komunikasi dapat
berlangsung secara efektif.
3.Supaya gagasan dapat diterima
orang lain.
Selain sebagai komunikator,
perawat juga sebagai edukator
yaitu memberikan pendidikan
kesehatan kepada klien. Peran ini
akan efektif dan berhasil bila apa
yang disampaikan oleh perawat
dapat dimengerti dan diterima
oleh klien
4.Menggerakkan orang lain untuk
melakukan sesuatu.
Mempengaruhi orang lain untuk mau
melakukan sesuatu sesuai keinginan kita
bukanlah hal mudah, disini perlu adanya
pendekatan-pendekatan yang jitu agar
orang lain (klien) percaya dan yakin
bahwa apa yang kita harapkan untuk
dilakukan tersebut benar-benar dapat
bermanfaat bagi klien atau komunikan
yang lain.
Secara singkat dapat kita katakan bahwa
tujuan komunikasi adalah mengharapkan
pengertian, dukungan, gagasan, dan
tindakan komunikator dapat diterima oleh
orang lain (komunikan).
Sebagai tenaga kesehatan yang mempunyai
tanggung jawab sesuai dengan tugas dan
wewenangnya, secara umum komunikasi
yang dilakukan perawat mempunyai tujuan
dan target yaitu: 1) social change/social
participation, 2) attitude change, 3) opinion
change, 4) behavior change
MODEL KOMUNIKASI
1.Model Shannon Dan Weaver
Komunikasi ini cenderung searah, dimana
komunikasi berlangsung tanpa ada timbal
balik secara langsung. Apalagi dengan
adanya hambatan (noise) dalam
komunikasi sehingga dapat menganggu
keefektifan proses komunikasi
Model Shannon dan Weaver dapat
diterapkan pada konsep komunikasi
interpersonal. Model ini memberikan
keuntungan bahwa sumber informasi jelas
dan berkompoten, pesan langsung kepada
penerima tanpa perantara.
B. Model Komunikasi Leary
Leary mengamati tingkah laku klien,
dimana didapatkan tingkah laku tersebut
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Dari
gambaran model Leary pesan
komunikasi dapat terjalin dalam 2
dimensi yaitu:
1. Dominan-Submission
2. Hate – love.
C.Model Laswell
Model ini pada umumnya digunakan dalam
komunikasi massa. Dalam komunikasi ini
Komunikator sangat powerfull, mampu
mempengaruhi komunikan dan pesan yang
disampaikan dapat mempengaruhi
komunikan.
D.Model SMCR (Model Berlo)
Dalam komunikasi ini ada empat komponen
yaitu
1. Source (sumber)

2. Message (pesan)

3. Channel (saluran)

4. Receiver (penerima)
E. Model Interaksi King
Model King memberikan penekanan
pada proses komunikasi antara
perawat-klien. King menggunakan
sistem prespektif untuk
menggambarkan bagaimana
perawat untuk memberi bantuan
kepada klien.
ELEMEN-ELEMEN KOMUNIKASI
1. Sumber
adalah dasar yang digunakan dalam
penyampaian pesan dan digunakan dalam
rangka memperkuat pesan itu sendiri.
Sumber komunikasi dapat berupa: orang,
buku, dokumen, lembaga atau sejenisnya
(A.W. Widjaja,2000:30).
2. Komunikator
Komunikator adalah orang ataupun kelompok
yang menyampaikan pesan atau stimulus
kepada orang atau pihak lain (komunikan), dan
diharapkan orang/pihak lain yang menerima
pesan tersebut memberikan respon atau
jawaban (feedback) agar proses komunikasi
dapat berlangsung dengan baik, sehingga
komunikator dapat berperan sebagai
komunikan, dan komunikan dapat bertindak
sebagai komunikator.
“Beberapa hal yang harus diperhatikan agar
menjadi komunikator yang baik”
a. Penampilan

b. Penguasaan masalah

c. Penguasaan bahasa
3. Pesan (message)
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang
disampaikan oleh komunikator. Pesan
adalah isi stimulus yang dikeluarkan oleh
komunikator (sumber) kepada komunikan
penerima.
Pesan dapat disampaikan dengan cara
langsung atau lisan, tatap muka, dan dapat
pula melalui media atau saluran.
Sedangkan materi atau isi pesan dapat
bersifat informative, persuasive, dan
koersif.
4. Channel
adalah saluran/sarana untuk penyampaian
pesan atau biasa juga disebut media.
Media komunikasi dapat dikategorikan dalam 3
bagian:
1. Media Umum
adalah media yang dapat digunakan oleh
semua pihak yang terlibat dalam komunikasi,
media ini dapat berbentuk elektronik maupun
non elektronik. Media ini biasanya dapat
dipergunakan oleh masyarakat umum, Ex:
Telepon, HP, Surat dinas dll.
2. Media massa
adalah media yang digunakan untuk
komunikasi massal (karena sifatnya massal)
misalnya pers, radio, film, dan TV.
3. Media khusus
adalah media hanya dapat dipergunakan
oleh dan untuk orang-orang tertentu saja
yang mempunyai keahlian dan kewenangan
tertentu, mis: sandi, atau kode-kode, dalam
komunikasi intelejen, kode atau simbol-
simbol khusus dalam dunia kedokteran.
5. Komunikan
adalah penerima pesan. Penerima pesan
dapat dikelompokkan dalam 3 jenis, yaitu
personal, kelompok, dan massa.
Syarat yang harus dimiliki oleh komunikan
adalah:
a. Keterampilan menangkap dan meneruskan
pesan
b. Pengetahuan yang cukup tentang materi
yang dikomunikasikan .
c. Sikap yang jujur dan siap untuk menerima
dan memberi pesan
Feed Back
Feed back merupakan respon komunikan
terhadap pesan yang diterima baik secara
verbal maupun non verbal. Adanya feed back
membantu komunikator dalam menilai
apakah pesan yang disampaikan kepada
komunikan dimengerti atau tidak. Dengan
demikian perawat sebagai komunikator perlu
memberi kesempatan untuk terjadinya feed
back dari klien.
Selama proses komunikasi berlangsung, feed
back dapat terjadi dengan berbagai macam
karakteristik klien sesuai dengan konteks
komunikasi. Bentuk-bentuk feed back yang
lazim terjadi atara lain

1. Eksternal Feed back


Adalah umpan balik yang diterima langsung oleh
komunikator dari komunikan.
2. Internal feed back
Adalah umpan balik yang diterima komunikator
bukan dari komunikan, akan tetapi datang dari
pesan atau dari komunikator itu sendiri
3. Direct Feed Back atau Immediate Feed
Back
Umpan balik bentuk ini terjadi secara
langsung dari komunikan dengan cara
menggerakkan salah satu anggota
badannya sebagai bentuk respon dari pesan
yang diterima dari komunkator
4. Indirect Feed Back atau Delaiged Feed
back
Umpan balik terjadi secara tidak langsung ,
butuh waktu.
5. Inferential Feed Back
Umpan balik yang diterima dalam
komunikasi massa yang disimpulkan
sendiri oleh komunikator.
6.Zero feed Back
Umpan balik yang diberikan komunikan
tidak dipahami oleh komunikator.
7.Neuteral Feed Back
Umpan balik yang diterima komunikator dari
komunikan tidak sesuai dengan informasi
atau pesan awal yang disampaikan komunikator.
8.Positive Feed Back
Respon atau umpan balik yang positif yang
diberikan oleh komunikan terhadap
informasi / pesan yang disampaikan oleh
komunikator.
9.Negative Feed Back
Kontra-reaksi yang ditunjukkan komunikan
terhadap informasi atau pesan yang
disampaikan oleh komunikator
6. Effect
Adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni
sikap dan tingkah laku seseorang sesuai atau
tidak dengan yang kita inginkan. Wilbur Schraam
mengatakan bahwa untuk mendapatkan efek
yang baik ada prosedur yang bisa ditempuh yaitu
AIDDA. Kependekan dari:
 Attention (perhatian)
 Interest (kepentingan)
 Desire (keinginan)
 Decision (Keputusan)
 Action (tindakan)
Proses Komunikasi
Noise

Encoding Decoding
Sumber komunikator Media Komunikan efek
Pesan/informasi

Feedback Noise

Noise
Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi

1. Kredibilitas
2. Isi Pesan
3. Kesesuaian dengan kepentingan
sasaran
4. Kejelasan
5. Kesinambungan dan konsistensi
6. Saluran
7. Kapabilitas sasaran
Faktor - faktor yang mempengaruhi komunikasi
Dalam Pel. Keperawatan

Potter dan Perry (1987) mengidentifikasikan ada


beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
berlangsungnya proses komunikasi.
1.Persepsi.

Persepsi merupakan pantulan perasaan jiwa


seseorang terhadap suatu stimulus tertentu yang
terjadi dilingkungannya, baik yang ada dalam diri
individu yang bersangkutan maupun yang di luar
dirinya atau dihadapannya
2. Nilai
Nilai yaitu keyakinan seseorang
tentang nilai suatu ide atau tingkah
laku. Menilai suatu tingkah laku atau
ide berarti menemukan apakah itu
semua cocok untuk orang lain atau
tidak. Nilai yang dimiliki seseorang
akan mencerminkan kebutuhan atau
keinginan yang dimiliki, budaya dan
refleksi sosial yang disandangnya,
termasuk pola hubungan atau
interaksi dengan orang lain.
3. Emosi
Emosi yang mempengaruhi jalannya
komunikasi dimaknai sebagai perasaan
subjektif seseorang tentang kejadian dan
mempengaruhi bagaimana individu
menggunakan kapasitas yang dimiliki dan
bagaimana dia berhubungan dengan orang
lain.
4. Latar belakang sosial budaya
Budaya yang dipunyai seseorang akan
membentuk pandangan umum dan persepsi
yang dimilikinya tentang dunia tempat
mereka tinggal.
5. Pengetahuan
Pengetahuan seseorang juga sangat
menentukan berhasil tidaknya suatu proses
komunikasi. Perbedaan tingkat
pengetahuan membuat proses komunikasi
semakin sulit. Semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang semakin kompleks
pula bahasa yang dipakai dalam proses
komunikasi.
6.Peran dan pola hubungan yang dipunyai
seseorang
Ada seseorang yang berkomunikasi
dengan orang lain menggunakan pola
peran dan hubungan yang tepat sesuai
dengan peran dan pola hubungan yang
dipunyai lawan bicaranya.
7. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan bisa berupa lingkungan
fisik dan non fisik atau mental-psikologi.
Proses komunikasi akan menjadi lebih
efektif jika dilakukan pada kondisi yang
nyaman dan kondusif.
8. Perkembangan
Agar dapat berkomunikasi efektif dengan
seseorang, perawat harus mengerti
pengaruh dari perkembangan usia baik dari
sisi bahasa maupun proses pikir dari orang
tersebut.
9. Jenis kelamin
Setiap jenis kelamin mempunyai gaya
komunikasi yang berbeda-beda. Tanned
(1990) menyebutkan bahwa wanita dan
laki-laki mempunyai perbedaan gaya
komunikasi.
10. Jarak dapat mempengaruhi komunikasi.
Jarak tertentu menyediakan rasa aman dan
kontrol. Individu akan merasa terancam
ketika seseorang tidak dikenal tiba-tiba
berada pada jarak yang sangat dekat
dengan dirinya.
Empat zona jarak dalam berkomunikasi
(Stuart and Sundeen, 1995)
1.Jarak intim sampai dengan 45,5 cm (18
inchi)
2.Jarak personal: 45,5 – 120 cm (18
inchi-4 feet)
3.Jarak konsultatif sosial: 270-360 cm
(9-12 feet)
4.Jarak publik: 360 cm (12 feet) dan lebih
 Latihan Komunikasi Efektif
 Latihan dalam kelompok dengan petunjuk
sebagai berikut:
 1. Lakukan role play dalam kelompok
mengenai satu topikdalam
 kehidupan (misalnya belanja di warung,
dan lain-lain) !
 2. Diskusikan komunikasi yang terjadi
dalam interaksi !
 3. Identifikasi hambatan-hambatan yang
terjadi selama berinteraksi !
 Evaluasi
 1. Ungkapkan perasaan Anda setelah mempelajari konsep
dasarkomunikasi
 2. Ungkapkan perubahan komunikasi yang Anda alami dan
dampaknya dalam hubungan Anda dengan orang lain
 3. Identifikasi kelebihan dan kekurangan Anda selama proses
interaksi/Komunikasi
 4. Mintalah masukkan anggota tim untuk meningkatkan
kemampuan Anda dalam berinteraksi dan komunikasi.
 5. Catat kekurangan untuk perbaikan pada masa yang akan
datang dan gunakan kelebihan Anda untuk meningkatkan
motivasi Anda.
 Umpan Balik dan Tindak Lanjut
 Diskusikan dalam kelompok tentang hal berikut ini:
 1. Pengertian komunikasi!
 2. Tujuan komunikasi!
 4. Model -Model komunikasi
 3. Elemen-elemen dalam komunikasi!
 4. Proses Komunikasi
 5. Faktor-faktor yang memengaruhi proses
komunikasi!
TERIMA KASIH

ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai