Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PKN

‘’ Melakukan wawancara di pihak berwajib mengenai kasus pelanggaran HAM yang


pernah ada di Kab Muna”

OLEH KELOMPOK III :

 Muh Dimas Almuhajir


 Meylanda Raka Prisillia
 Waode Sufastri
 Salmin
 Sitti Nurdayani
 Asrul Syaban
 Achmad Purnama

Waktu wawancara : Senin, 28 Agustus 2017 pukul 10.42 WITA

Tempat : Kantor Polres Muna

Narasumber : La Ode Ilham

HAM merupakan hak dasar atau hak pokok yang melekat pada diri setiap manusia yang
merupakan anugrah dari TYME sejak awal ia dilahirkan kedunia berlaku seumur hidup dan tidak
dapat dilanggar oleh siapa pun sebab bukan pemberian orang atau penguasa. dalam Pasal 28 I ayat
(1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa hak untuk
hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak
untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apa pun. Dengan demikian secara sederhana bahwa pelanggaran hak
asasi manusia itu adalah pelanggaran atau pelalaian terhadap kewajiban asasi yang dilakukan
oleh seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain. Berdasarkan hasil wawancara kami,
Untuk masa daerah Kab Muna sekarang ini kebanyakan kasus pelanggaran HAM yang terjadi
adalah kasus pelanggaran HAM ringan. Misalnya tindakan pemukulan, pencurian, tawuran
remaja, pembunuhan, pelecehan seksual dan sebagainya. Pihak kepolisian biasanya akan
membawa kasus kejalur hukum dengan mengajukan laporan terlebuh dahulu untuk selanjutnya
dilakukan persidangan di pengadilan. Pihak polisi juga biasanya mempertemukan kedua belah
pihak jika salah satu pihak mau memperbaiki apa yang telah diperbuatnya. Dalam waktu satu
tahun kasus tindak pidana HAM di kab muna kadang meningkat dan menurun dengan selisih 10
%. Tindakan yang dilakukan pihak kepolisian dalam mencegah terjadinya tindak pidana ham
adalah dengan melakukan penyuluhan- penyuluhan keberbagai tempat. Polisi juga sepatutnya
akan memberikan sanksi tegas menurut hukum sehingga pelaku tindak pidana jera dan tidak
melakukannya lagi. artinya tindak pidana HAM tidak terulang lagi dan jumlah kasusnya dapat
menurun. Sebenarnya Salah satu faktor penyebab tindak pidana HAM adalah masalah ekonomi
masyarakat. Mengingat sekarang ini kebutuhan masyarakat untuk hidup semakin banyak dan
mahal namun bertolak belakang dengan penghasilan. Akhirnya tindakan kriminal pun dipilih
demi tuntutan hidup.

Selain tindakan pelanggaran HAM yang dilakukan anatar masyarakat kami juga
berkesempatan melakukan wawancara di tempat penanganan kasus HAM yang dilakukan
personel kepolisian sendiri. Tindak pidana yang pernah dilakukan dari pihak kepolisian sendiri
seperti tindakan pemukulan terhadap masyarakat. Dimana tindakan ini seringkali dipicu oleh
masalah pribadi oknum kami maupun dapat terjadi disaat- saat tertentu misalnya saat
mengamankan tawuran, aksi unjuk rasa dan sebagainya. Kemudian pelanggaran berikutnya
adalah kasus penipuan dan ini merupakan kesalahan manusiawi dari anggota kepolisian namun
ini tetap ditangani dan tetap ada sanksi terhadap siapa pun anggota kepolisian yang melanggar
aturan apalagi tindak pidana HAM. Dalam menangani kasus- kasus seperti ini pihak kepolisian
sendiri telah melakukan beberapa tindakan terhadap anggotanya sendiri yang terbukti bersalah.
Adapun sanksi itu dengan memberikan hukuman seperti meningkatkan pembinaan kedisiplinan
terhadap anggota, pencopotan dan penurunan jabatan serta jika perlu anggota kepolisian yang
melakukan pelanggaran berat dan memalukan akan kami pecat secara tidak hormat.

Itulah hasil wawancara yang telah kami rangkum sebaik mungkin sekian dan terimah
kasih.

TTD Narasumber

FOTO BERSAMA NARASUMBER (Perwakilan kelompok)

Anda mungkin juga menyukai