Anda di halaman 1dari 4

Psikologi Olahraga

Slide 1

Apa Itu Psikologi Olahraga?

Psikologi olahraga adalah suatu bidang ilmu psikoloogi yang mempelajari


tingkah laku manusia dalam konteks olahraga. Misalnya bagaimana keperibadian
berpengaruh terhadap penampilan atlet, bagaimana stress mempengaruhi tingkah
laku atlet menjelang pertandingan, dan bagaimana aktivitas olahraga
mempengaruhi tingkah laku individu yang bersangkutan.

Robeert N. Singer, seorang tokoh psikologi olahraga menyatakan :

“Sport psychology is the science of psychology applied to athletes and athletic


situations”

Slide 2

Tujuan Pokok Psikologi Olahraga

1. Mempelajari bagaimana faktor-faktor psikologi mempengaruhi


penampilan (Performance) individu.
2. Memahami bagaimana partisipasi dalam olahraga mempengaruhi
perkembangan individu termasuk kesehatan dan kesejahteraan hidupnya.

Slide 3

Aspek dalam Psikologi Olahraga

Psikologi olahraga dikaji melalui beberapa aspek berikut ini:

1. Mind (Pikiran)

Pikiran ini dimaksudkan untuk membina pada pikiran positif serta diikuti dengan tindakan

dan perkataan yang positif. Pikiran positif berpengaruh pada peningkatan semangat, percaya

diri dalam kompetisi, keinginan yang lebih gigih untuk mencapai kemenangan, motivasi diri,

meningkatkan kerja sama dengan koleganya, memperkuat status mental terhadap apapun hasil
yang akan didapatkan, ketangguhan mental dan ketrampilan psikologis lainnya. Sebagai

contoh :

Atlet dengan pikiran positif akan jauh dari perasaan “takut kalah, tidak bisa melawan, tidak

bisa berjuang, pesimis, gerakan jadi tidak maksimal, dan lainnya.”

Hal ini berlaku juga untuk pelatih, tidak hanya atletnya saja. Pelatih harus mampu

memahami karakteristik masing masing atletnya termasuk psikologis dan kemampuan fisinya.

Pelatih tidak boleh memaksakan kehendaknya yang mungkin tidak sesuai dengan

karakteristik atlet. Pelatih juga perlu menerapkan pemikiran positif dan tindakan positif ini.

Seperti contoh : pelatih harus berkata kata positif yang bersifat mendukung bukan marah

marah dan memaksakan kehendak.

2. Body (Tubuh)

Atlet membutuhkan power atau tenaga yang kuat untuk bisa menjalani profesinya dengan

baik dan berlaga dengan sempurna dalam kondisi fit. Faktor fisiologi pada atlet sangat

dipentingkan seperti kelincahan, kekuatan, kecepatan, dan kemampuan motorik lainnya.

Ketahanan diri dan kakuatan sangatlah penting. Namun segi psikologis pada atlet ini juga

mempengaruhi tubuh secara fisik. Psikologis berkaitan dengan kesiapan atlet untuk berlatih,

berolahraga, bertanding, dan berjuang meraih prestasinya. Kekuatan psikologis merupakan

dasar dari kekuatan fisiologis.

3. Spirit (Semangat)

Semangat bisa didapatkan dari motivasi. Motivasi bisa didapatkkan dari diri sendiri maupun

dari orang lain. Motivasi digunakan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Dengan pendekatan psikologis, diharapkan atlet mampu memiliki motivasi kuat untuk

bertanding dengan maksimal dan memperoleh kemenangan. Semangat dan motivasi ini juga

diperlukan dukungan dari luar seperti orang tua, rekan, dan pelatih.

4. Health (Kesehatan)

Kesehatan merupakan hal yang paling utama terkait dengan stamina dan kebugaran atlet saat

melakukan latihan dan tanding. Definisi sehat yaitu secara jiwa dan fisik. Kesehatan fisik

pada atlet berperan pada kekuatan dan performancenya saat bertanding, sedangkan kesehatan

jiwa terkait dengan pikiran atlet apakah ada faktor pengganggu yang nantinya dapat
berpengaruh terhadap performance pertandingan. Kesehatan psikis bisa terkait dengan

lingkungan keluarga, sosial, pola pikir dan sebagainya sedangkan kesehatan fisik bisa

didukung dengan pola hidup, pola aktivitas, dan sebagainya.

5. Peace (Perdamaian)

Olahraga merupakan sarana edukasi, rekreasi, prestasi, tanpa adanya unsur unsur negatif yang

merugikan. Kekalahan dalam setiap pertandingan merupakan hal yang wajar karena

pertandingan dalam olahraga dilaksanakan untuk tujuan persahabatan dan perdamaian.

Kekalahan ataupun kemenangan tidak menjadi alasan untuk menekan optimistik seseorang.

Slide 4

Manfaat Psikologi Olahraga

1. Mengendalikan stres

Pertandingan olahraga seringkali memberikan stres atau tekanan pada para atlet. Selain

keinginan mereka untuk menang tinggi, mereka tidak mau mengecewakan negara dan semua

pendukungnya sehingga meningkatkan stres.

Stres ditandai dengan peningkatan denyuut nadi, pernafasan, dan terlihat restless secara fisik.

Stres pada atlet ini bisa mengganggu penampilannya saat bersaing nanti, sehingga butuh

psikologi sebagai teknik penurunan tingkat stres pada para atlet saat bertanding.

2. Meningkatkan pikiran positif

Seorang atlet harus optimis sebelum bertanding dan selalu optimis untuk pertandingan

pertandingannya selanjutnya. Apabila atlet pesimis dari awal, sudah pasti kemenangan tidak

akan pernah diraih. Optimis berarti memiliki pokiran positif atas kemungkinan kemenangan

yang akan diraihnya sehingga dia bisa menampilkan pertandingan yang baik.

3. Menentukan tujuan

Psikologis membantu para atlet untuk menemukan tujuan dari aktivitas yang mereka lakukan.

Tujuan yang merupakan hasil yang ingin dicapai akan suatu aktivitas olahraga atau

pertandingan. Misalnya tujuannya adalah untuk mendapatkan medali atau membanggakan

nama negara di kancah Internasional.


4. Mampu memprediksi kemampuan diri

Psikologi membantu para atlet untuk lebih memahami diri mereka sendiri dari intelegensi,

kemampuan, batas diri, untuk mendukung latihan atau olahraga yang maksimal dan tujuan

yang maksimal.

5. Mental yang lebih tegar

Psikologi juga mengajarkan dan membentuk karakter yang lebiih tegar. Persaingan antar atlet

untuk bisa berlomba di kancah yang lebih tinggi cukup berat belum lagi jika mendapat

kekalahan yang membuat orang yang mendukung mereka kecewa.

Kekuatan untuk bangkit kembali dari semua hal buruk atau yang tidak diinginkan sangat

diperlukan. Oleh karena itu, seorang atlet harus tegar. Psikologi mengajarkan bagaimana

memberikan respon positif terhadap apapun yang terjadi dan memotovasi diri sendiri untu

bangkit lebih kuat dan tangguh.

Anda mungkin juga menyukai