Slide 1
Slide 2
Slide 3
1. Mind (Pikiran)
Pikiran ini dimaksudkan untuk membina pada pikiran positif serta diikuti dengan tindakan
dan perkataan yang positif. Pikiran positif berpengaruh pada peningkatan semangat, percaya
diri dalam kompetisi, keinginan yang lebih gigih untuk mencapai kemenangan, motivasi diri,
meningkatkan kerja sama dengan koleganya, memperkuat status mental terhadap apapun hasil
yang akan didapatkan, ketangguhan mental dan ketrampilan psikologis lainnya. Sebagai
contoh :
Atlet dengan pikiran positif akan jauh dari perasaan “takut kalah, tidak bisa melawan, tidak
Hal ini berlaku juga untuk pelatih, tidak hanya atletnya saja. Pelatih harus mampu
memahami karakteristik masing masing atletnya termasuk psikologis dan kemampuan fisinya.
Pelatih tidak boleh memaksakan kehendaknya yang mungkin tidak sesuai dengan
karakteristik atlet. Pelatih juga perlu menerapkan pemikiran positif dan tindakan positif ini.
Seperti contoh : pelatih harus berkata kata positif yang bersifat mendukung bukan marah
2. Body (Tubuh)
Atlet membutuhkan power atau tenaga yang kuat untuk bisa menjalani profesinya dengan
baik dan berlaga dengan sempurna dalam kondisi fit. Faktor fisiologi pada atlet sangat
Ketahanan diri dan kakuatan sangatlah penting. Namun segi psikologis pada atlet ini juga
mempengaruhi tubuh secara fisik. Psikologis berkaitan dengan kesiapan atlet untuk berlatih,
3. Spirit (Semangat)
Semangat bisa didapatkan dari motivasi. Motivasi bisa didapatkkan dari diri sendiri maupun
dari orang lain. Motivasi digunakan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Dengan pendekatan psikologis, diharapkan atlet mampu memiliki motivasi kuat untuk
bertanding dengan maksimal dan memperoleh kemenangan. Semangat dan motivasi ini juga
diperlukan dukungan dari luar seperti orang tua, rekan, dan pelatih.
4. Health (Kesehatan)
Kesehatan merupakan hal yang paling utama terkait dengan stamina dan kebugaran atlet saat
melakukan latihan dan tanding. Definisi sehat yaitu secara jiwa dan fisik. Kesehatan fisik
pada atlet berperan pada kekuatan dan performancenya saat bertanding, sedangkan kesehatan
jiwa terkait dengan pikiran atlet apakah ada faktor pengganggu yang nantinya dapat
berpengaruh terhadap performance pertandingan. Kesehatan psikis bisa terkait dengan
lingkungan keluarga, sosial, pola pikir dan sebagainya sedangkan kesehatan fisik bisa
5. Peace (Perdamaian)
Olahraga merupakan sarana edukasi, rekreasi, prestasi, tanpa adanya unsur unsur negatif yang
merugikan. Kekalahan dalam setiap pertandingan merupakan hal yang wajar karena
Kekalahan ataupun kemenangan tidak menjadi alasan untuk menekan optimistik seseorang.
Slide 4
1. Mengendalikan stres
Pertandingan olahraga seringkali memberikan stres atau tekanan pada para atlet. Selain
keinginan mereka untuk menang tinggi, mereka tidak mau mengecewakan negara dan semua
Stres ditandai dengan peningkatan denyuut nadi, pernafasan, dan terlihat restless secara fisik.
Stres pada atlet ini bisa mengganggu penampilannya saat bersaing nanti, sehingga butuh
psikologi sebagai teknik penurunan tingkat stres pada para atlet saat bertanding.
Seorang atlet harus optimis sebelum bertanding dan selalu optimis untuk pertandingan
pertandingannya selanjutnya. Apabila atlet pesimis dari awal, sudah pasti kemenangan tidak
akan pernah diraih. Optimis berarti memiliki pokiran positif atas kemungkinan kemenangan
yang akan diraihnya sehingga dia bisa menampilkan pertandingan yang baik.
3. Menentukan tujuan
Psikologis membantu para atlet untuk menemukan tujuan dari aktivitas yang mereka lakukan.
Tujuan yang merupakan hasil yang ingin dicapai akan suatu aktivitas olahraga atau
Psikologi membantu para atlet untuk lebih memahami diri mereka sendiri dari intelegensi,
kemampuan, batas diri, untuk mendukung latihan atau olahraga yang maksimal dan tujuan
yang maksimal.
Psikologi juga mengajarkan dan membentuk karakter yang lebiih tegar. Persaingan antar atlet
untuk bisa berlomba di kancah yang lebih tinggi cukup berat belum lagi jika mendapat
Kekuatan untuk bangkit kembali dari semua hal buruk atau yang tidak diinginkan sangat
diperlukan. Oleh karena itu, seorang atlet harus tegar. Psikologi mengajarkan bagaimana
memberikan respon positif terhadap apapun yang terjadi dan memotovasi diri sendiri untu