Anda di halaman 1dari 9

Universitas Pamulang S1-Akuntansi

PERTEMUAN 15
MANAJEMEN STRATEGI - MENERAPKAN STRATEGI : ISU – ISU
MANAJEMEN DAN OPERASI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa mampu menghubungkan kinerja dan gaji dengan strategi, menciptakan


budaya yang mendukung strategi. Identifikasi masalah-masalah produksi/operasi
ketika menerapkan strategi dan masalah-masalah sumber daya manusia ketika
menerapkan strategi.

B. URAIAN MATERI

15.1 Menghubungkan Kinerja dan Gaji dengan Strategi

1. Hubungan antara Kinerja dan Gaji dengan strategi tidak memiliki keterkaitan.
Karena sistem penggajian dalam perusahaan telah ditetapkan berdasarkan
aturan yang telah dibuat oleh perusahaan. Tetapi dalam pemberian gaji
biasanya perusahaan memberikan kompensasi kepada setiap individu
didalamnya. Kompensasi sendiri berfungsi sebagai strategi atas dasar
meningkatkan kinerja masing– masing individu diperusahaan. Perusahaan
menggunakan kompensasi sebagai alat untuk mendorong tujuan tahunan
maupun tujuan jangka panjang suatu perusahaan. Didalam kompensasi
terdapat bermacam – macam jenis kompensasi yang dapat di berikan kepada
setiap individu dalam perusahaan. Contoh kompensasi yang biasanya
diberikan perusahaan adalah bonus atau insentif dan pembagian laba atau
bagi hasil.

2. Kriteria seperti penjualan, laba, efisiensi produksi, kualitas, dan keamanan


juga bisa menjadi dasar untuk sistem bonus yang efektif. Sistem bonus dapat
menjadi sebuah alat yang efektif untuk memotivasi individu guna mendukung
upaya penerapan strategi. Contoh perusahaan yang memberikan sistem
bonus atau insentif adalah PT. Gudang Garam Tbk. Sistem penggajian dan
kompensasi telah di buat sedemikian rupa demi menunjang kinerja individu
perusahaan agar meningkat setiap tahunnya.
3. Kriteria lain yang juga digunakan untuk menghubungkan kinerja dan gaji
dengan strategi adalah pembagian laba atau bagi hasil. Pembagian hasil
mendorong karyawan atau departemen menetapkan target kinerja. Jika

137
Universitas Pamulang S1-Akuntansi

aktualnya melampaui tujuan, seluruh anggota mendapatkan bonus.


4. Selain sistem bonus/insentif dalam kompensasi, masih banyak kombinasi
berbagai insentif strategi penghargaan seperti kenaikan gaji, opsi saham,
tunjangan – tunjangan karyawan, promosi, pujian, pengakuan, kritik, rasa
takut, otonomi pekerjaan yang lebih besar, dan hadiah. Hal tersebut dapat
digunakan untuk mendorong individu dalam perusahaan lebih bekerja keras
demi penerapan strategi yang berhasil.

15.2 Mengelola Resistensi terhadap Perubahan

Resistensi terhadap perubahan bisa muncul pada tingkatan mana pun dari
poses penerapan strategi. Meskipun ada beberapa pendekatan untuk menerapkan
perubahan,namun hanya terdapat tiga strategi yang biasa digunakan adalah:
1. Strategi perubahan paksa

Strategi perubahan paksa (force change strategy) meliputi dikeluarkannya


perintah dan kewajiban untuk menjalankan perintah tersebut. Keunggulan
strategi ini terletak pada kecepatannya; sedangkan kelemahannya adalah
rendahnya komitmen dan tingginya resistensi.
2. Strategi perubahan edukatif

Strategi perubahan edukatif (educative change strategy) adalah strategi yang


menyajikan informasi untuk meyakinkan orang akan perlunya perubahan.
Keunggulan stategi ini yaitu menghasilkan komitmen yag lebih tinggi dan
resistensi yang lebih sedikit daripada strategi perubahan paksa; sedangkan
kelemahannya adalah bahwa penerapannya menjadi lebih lambat dan sulit.
3. Strategi perubahan rasional

Strategi perubahan rasional (interest change strategy) adalah strategi yang


berusaha meyakinkan individu-individu bahwa perubahan itu perlu demi
keuntungan atau kepentingan pribadi mereka. Strategi perubahan rasional
adalah yang paling baik, sehingga pendekatan ini lebih ditekankan pada
pengguna strategi.
Jack Duncan menyatakan bahwa strategi perubahan rasional terdiri atas
empat langkah yaitu:
a) pertama, karyawan diundang untuk berpartisipasi dalam proses perubahan
dan detail-detail transisi; partisipasi memungkinkan setiap orang untuk
beropini; merasa menjadi bagian dari proses perubahan; dan

138
Universitas Pamulang S1-Akuntansi

mengidentifikasi kepentingan pribadi mereka dalam kaitannya dengan


perubahan yang diusulkan.
b) kedua, motivasi atau insentif tertentu untuk perubahan diperlukan;
kepentingan sendiri atau pribadi dapat menjadi motivator yang terpenting.
c) ketiga, komunikasi dibutuhkan sehingga orang dapat memahami tujuan
atau maksud dari perubahan.
d) keempat, memberi dan menerima umpan balik; setiap orang suka
mengetahui bagaimana keadaan dan seberapa besar kemajuan yang
dicapai.

15.3 Mengelola Lingkungan Hidup

Manusia dikenal sebagai makhluk hidup yang berakal sehat dan pandai di
dalam mengelola berbagai sumber daya. Telah berkembangnya berbagai
teknologi yang bertujuan untuk memberikan berbagai macam kemudahan dari
berbagai kegiatan. Contohnya adalah teknologi transportasi yang memudahkan
bepergian dari satu tempat ke tempat yang lainnya tanpa terlalu banyak waktu
yang terbuang. Namun, pengembangan teknologi seringkali berjalan ke arah yang
berlawanan dengan keinginan untuk melestarikan lingkungan hidup. Contohnya
adalah teknologi transportasi. Dengan adanya teknologi transportasi dan
meningkatnya jumlah kendaraan bermotor, jumlah emisi gas juga ikut naik dan ini
berdampak buruk bagi lingkungan.
Isu-isu lingkungan hidup mencakup penipisan ozon, pemanasan global,
berkurangnya luasan hutan hujan, kerusakan habitat hewan, perlindungan
terhadap spesies yang terancam punah, pengembangan produk dan pengemasan
yang bisa luruh secara biologis, pengelolaan limbah, udara yang bersih, air bersih,
erosi, kerusakan sumber daya alam, dan pengendalian polusi. Perusahaan-
perusahaan kini dituntut untuk segera memasuki era revolusi industri hijau.
Perusahaan yang mampu menciptakan dan mengembangkan produk ramah
lingkungan akan diberikan label oleh lembaga sertifikasi.
Perusahaan perlu merumuskan dan menerapkan strategi dari perspektif
lingkungan hidup.Strategi pengelolaan lingkungan hidup harus diterapkan dengan
baik agar perubahan lingkungan hidup dapat di tahan selama mungkin dan
tentunya hal ini harus dilakukan dengan disiplin yang tinggi. Pada intinya, terdapat
empat jenisstrategi pengelolaan lingkungan yang dapat digunakan demi lestarinya

139
Universitas Pamulang S1-Akuntansi

lingkungan hidup.

1. Pengelolaan lingkungan secara rutin


2. Perencanaan yang lebih awal dan lebih cepat didalam mengelola satu
lingkungan
3. Pengelolaan lingkungan dengan memperhitungkan dampak yang akan terjadi.
4. Pengelolaan lingkungan untuk perbaikan.

15.4 Mencipatakan Budaya yang dapat Mendukung strategi

Perusahaan gerakan oleh budaya dan setiap perusahaan beroperasi dalam


sebuah budaya. Seluruh variable yang mendukung keberadaan peruhasaan
terhimpun dalam satu kekuatan yang disebut budaya. Budaya perusahaan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan visi dan strategi perusahaan, tapi hal ini
membutuhkan campur tangan yang sangat kuat dan dominan dari pemilik,
pemimpin, dan manajemen perusahaan. Agar semua variable pembentuk budaya
tersebut dapat di arahkan sesuai visi dan misi yang di impikan.
Budaya perusahaan secara tidak langsung akan membangun komitmen
untuk saling berkerjasama mamelalui semua variable pembentuk budaya. Lalu
menjadi alat yang mampu menyampaikan filosofi, untuk menjalankan semua
proses kerja yang terfokuskan kepada efektifitas organisasi, melegitimasi aktivitas,
memotivasi staf dan pimpinan, serta memfasilitasi semua interaksi dan komunikasi
kepada stakeholder. Menurut Schein ada beberapa elemen yang bermanfaat dari
hubungan budaya dan strategi sebagai berikut:
5. Pernyataan resmi filosofi, akta pendirian, kredo, materi perusahaan uang
digunakan merekrut dan menyeleksi serta sosialisasi.
6. Mendesain ruang, serambi, dan bangunan
7. Memberikan teladan, pengajaran dan pelatihan oleh pimpinan
8. System kompensasi dan status juga system promosi yang tegas
9. Kisah legenda, mitos, dan perumpamaan mengenai orang-orang serta
kejadianpenting
10. Apa yang diperhatikan diukur dan dikenaikan oleh pimpinan.
11. Reaksi pimpinan terhadap peristiwa penting dan krisis organisasi
12. Bagaimana organisasi dirancang dan disusun

13. System dan prosedur organisasi


14. Kiteria yang digunakan untuk merekrut, menyeleksi, mempromosikan,

140
Universitas Pamulang S1-Akuntansi

mengeluarkan, memensiunkan dan mengecilkan orang.

Keberadaan budaya organisasi yang sesuai visi dan misi dan strategi
perusahaan dapat mengoptimalkan efisiensi, efektifitas, keharmonisan kerja,
keuntungan dan daya tahan perusahaan dalam menghadapi berbagai risiko dan
rintangan.
Bila manajemen perusahaan merasakan budaya yang ada belum sesuai
dengan visi, strategi dan harapan, maka manajemen dapat secara proaktif
mengubah budaya organisasi yang tidak sesuai menjadi sesuai dengan arah dan
alangkah. Tapi semua itu membutuhkan tindakan dan niat yang kuat untuk
membangun budaya yang ideal dan kuat.
Pembentukan budaya organisasi yang kuat akan menciptakan eralitas
terhadaptata kelola perusahaan yang professional. Hal ini akan
membawa efek positif terhadap daya tahan dan keunggulan perusahaan dalam
menghadapi berbagai tantangan danko mpetisi.
Oleh karena itu para penyusun strategi harus berusaha keras melestarikan,
menekankan dan membangun berdasarkan aspek-aspek budaya yang ada untuk
membangun strategi baru yang akan diusulkan biasanya aspek-aspek budaya
yang ada untuk membangun strategi baru yang akan di usulkan biasanya .Aspek-
aspek budaya yang sudah ada sangat bertentangan dengan strategi baru maka
budaya yang sudah ada di identifikasikan dan diubah sesuai dengan strategi yang
baru. mengubah budaya menyesuaikan dengan strategi biasanya lebih efektif
daripada mengubah strategi agar dapat sesuai dengan budaya. Jack Duncan
mendeskripsikan triangulasi sebagai sebuah teknik multimetode yang efektif
untuk mempelajari dan mengubah budaya perusahaan.Triangulasi mencakup
kombinasi penggunaan observasi yang menonjol .kuesioner yang di
selenggarakan sendiri ,dan wawancara pibadi untuk perubahan yang perlu dibuat
dalam budaya sebuah perusahaan demi perusahaan strategi baru.

15.5 Masalah-masalah Produksi/operasi ketika menerapkan strategi

Proses produksi adalah kegiatan mengolah masukan (input, sumber daya


produksi) dalam proses dengan menggunakan metode tertentu untuk
menghasilkan keluaran (output, barang maupun jasa) yang sesuai dengan
ketentuan.
Keputusan-keputusan yang terkait dengan produksi mengenai ukuran
pabrik, lokasi pabrik, desain pabrik, pilihan peralataan, jenis peralatan, besarnya

141
Universitas Pamulang S1-Akuntansi

persedian, pengendalian persediaan, pengendalian mutu/kualitas, pengendalian


biaya, penggunaan standar, spesialisasi pekerjaan, pelatihan karyawan,
penggunaan peralatan dan sumber daya, pengiriman serta pengemasan, serta
inovasi teknologi dapat memiliki dampak yang dramatis terhadap keberhasilan
atau kegagalan upaya- upaya penerapan strategi.
Dalam proses produksi masih terdapat kelemahan-kelamahan dimana
adanya pemborosan yang meningkatkan biaya produksi diantaranya: sumber daya
produksi terlalu banyak, produksi berlebihan, persediaan terlalu banyak, investasi
modal yang tak perlu.
Untuk mengurangi pemborosan-pemborosan yang terjadi diatas dilakukan
dengan pendekatan Just in Time (system produksi tepat waktu) yakni sistem
produksi atau sistem manajemen pabrikasi modern yang dikembangkan oleh
perusahaan- perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-
jenis barang yangdiminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh
konsumen, sehinggadapat membantu mengurangi biaya.
Dalam system JIT suatu rangkaian proses produksi, suku cadang yang
diperlukan untuk perakitan tiba pada ujung lini rakit pada waktu yang diperlukan
dan hanya dalam jumlah yang diperlukan. Perusahaan yang menerapkan sistem
ini pada seluruh lini produksi dapat mendekati persediaan nol.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikam sebelum menempatkan fasilitas
produksi mencakup ketersediaan sumber daya utama, tingkat upah buruh di
wilayah tersebut, biaya transportasi yang terkait denbgan pengiriman dan
penerimaan barang, lokasi pasar-pasar besar, resiko politik di wilayah atau negara
dan ketersediaan karyawan yang terlatih.
Industri seperti biogenetika dan plastik bergantung pada system produksi
yang seharusnya cukup fleksibel sehingga memungkinkan perubahan yang sering
dan pengenalan produk baru yang cepat
Pada umumnya banyak organisasi mengalami masalah dalam penerapan
strategi dikarenakan mereka terlalu lambat menyadari bahwa perubahan dalam
strategi produk mengubah system produksi.

15.6 Masalah-Masalah SDM Ketika Menerapkan Strategi

Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, permasalahan yang dihadapi

142
Universitas Pamulang S1-Akuntansi

manajemen bukan hanya terdapat hanya pada bahan mentah, alat-alat kerja,
mesin- mesin produksi, uang dan lingkungan kerja saja, tetapi juga menyangkut
karyawan (sumber daya manusia) yang mengelola factor produksi lainnya
tersebut. Karyawan baru yang belum memilii keterampilan dan keahlian dilatih,
sehingga menjadi karyawan yang terampil dan ahli. Apabila dia dilatih lebih lanjut
serta diberikan pengalaman dan motivasi, dia akan menjadi karyawan yang
matang. Pengolahansumber daya manusia inilah yang disebut Manajemen SDM.
Tanggung jawab strategis SDM mencakup evaluasi kebutuhan dan biaya staf
untuk strategi alternatif yang diusulkan selama tahap perumusan strategi dan
pengembangan rencana untuk penerapan strategi yang efektif. Sistem manajemen
strategis yang dirancang dengan baik bisa gagal jika tidak ada perhatian yang
memadai pada dimensi SDM. Masalah-masalah sumber daya manusia yang
muncul ketika bisnis menerapkan strategibiasanya dapat dilacak pada salah satu
dari 3 penyebab berikut :
15.6.1 Gangguan struktur sosial dan politik
15.6.2 Kegagalan dalam memadukan keahlian seseorang dengan tugas-
tugaspenerapan
15.6.3 Kurangnya dukungan dari manajemen puncak pada aktifitas penerapan

Salah satu fokus dalam memadukan manajer dengan strategi adalah bahwa
pekerjaan itu mempunyai tanggung jawab yang spesifik dan relatif statif, walaupun
dinamis dalam pengembangan kepribadian mereka.

1. Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan

Program Kepemilikan Saham Bagi Karyawan (PKSK), dalam bahasa


Inggris sering disebut dengan ESOP, merupakan suatu program yang
memungkinkan partisipasi karyawan untuk memiliki saham perusahaan atau induk
perusahaan tempat mereka bekerja. Program ini dapat dilakukan dengan beberapa
cara, antara lain dengan memberikan saham secara cuma-cuma (stock grant),
menjual saham kepada karyawan, atau dengan memberikan opsi kepada
karyawan untuk membeli saham perusahaan selama periode tertentu. Selain
mengurangi keterasingan pekerja dan merangsang produktifitas , ESOP juga
menawarkan manfaat lain bagi perusahaan , seperti penghematan pajak dalam
jumlah yang substansial.

2. Menyeimbangkan antara kehidupan kerja dan kehidupan rumah tangga

143
Universitas Pamulang S1-Akuntansi

Strategi pekerjaan/keluarga menjadi semakin populer di kalangan


perusahaan karena strategi tersebut merepresentasikan sebuah keunggulan
kompetitif bagi perusahaan – perusahaan yang menawarkan tunjangan seperti
bantuan perawatan lansia, jam kerja yang lebih flexibel, pembagian kerja,
tunjangan adopsi dll. Manajer sumber daya manusia perlu mengupayakan
keseimbangan yang lebih efektif antar kehidupan profesional dan pribadi karena
semakin banyak orang merupakan bagian dari keluarga di mana sang suami
maupun istri bekerja. Sebuah masalah umum yang berulang di banyak lingkungan
kerja adalah kesenjangan komunikasi. Komunikasi harus dibuat jelas untuk
menghindari kebingungan. Kurangnya keterampilan komunikasi dapat
menyebabkan akumulasi pekerjaan ekstra dan membuang-buang waktu. Berbagi
pekerjaan harus terjadi - dan dalam cara yang adil juga. Ini adalah generasi di
mana kerja keras dan bekerja cerdas berjalan seiring. Karena itu, komunikasi juga
merupakan aspek penting dalam kehidupan pribadi seseorang dan pintu ini harus
tetap terbuka. Alternatif cara yang dapat membantu untuk mempertahankan
pekerjaan - keseimbangan hidup adalah perencanaan. Matriks penting-mendesak
dalam hal ini bisa menjadi alat yang berguna. Pekerjaan untuk hari harus diletakkan
dalam urutan yang jelas atas dasar kepentingan. Kerangka waktu yang diberikan
untuk setiap tujuan atau tujuan yang akan ditargetkan harus dicapai. Suatu hari
yang dilakukan tanpa perencanaan pasti berantakan.
Beberapa perusahaan/organisasi mengadakan acara dimana anggota
keluarga dari pekerja untuk datang ke tempat kerja, diajak tur keliling pabrik atau
kantor, dijamu oleh manajemen dan diberi kesempatan untuk melihat secara persis
apa yang dilakukan oleh salah seorang anggota keluarganya ketika beraktivitas
sehari-hari di kantor. Topik kerja / keluarga dijadikan bagian dari agenda dalam
berbagai pertemuan dan dengan demikian menjadi pokok pembicaraan di banyak
organisasi. Siklus kebutuhan terus berkembang seperti kita memperoleh lebih
banyak - apa yang sebelumnya menjadi dasar kebutuhan dan kemewahan
kebutuhan. Ini adalah proses dinamis. Dalam rangka untuk memenuhi ini, kita
harus bekerja lebih keras ketika mengejar suatu tujuan akhir. Pada satu hari kita
semua hanya memiliki 24 jam - walaupun banyak banyak dari kita ingin memiliki
48 jam dalam sehari. Jika kita punya 48, maka ada orang-orang mungkin
menginginkan 72 jam. Ini menjelaskan meluasnya lingkaran kebutuhan.

144
Universitas Pamulang S1-Akuntansi

C. SOAL LATIHAN / TUGAS


1. Jelaskan hubungan Kinerja dan Gaji dengan strategi
2. Bagaimana mengelola resistensi terhadap perubahan

D. DAFTAR PUSTAKA

Fred R. David, Strategic Management, terj. Dono Sunardi Manajemen Strategis:


Konsep, Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2009
David, Fred R. 2006. Manajemen Strategis edisi 10. Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
David, Fred R. 2012. Manajemen Strategis edisi 12. Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Hunger, J. David dan Thomas L. Wheelen. 2003. Manajemen Strategis. Penerbit
Andi, Yogyakarta.
Pearce, John A. dan Richard B. Robinson. 2008. Manajemen Stategis, Formulasi,
Implementasi, dan Pengendalian. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Eddy Yunus, 2016, Manajemen Strategis, Edisi 1, Andi, Yogyakarta.

145

Anda mungkin juga menyukai