Anda di halaman 1dari 6

Nama : Amrina Rusda

NIM : 01044882326002
Management Strategi

A. Teori
1. Jelaskan Kelebihan dan Kekurangan Strategi Divisi? Ilustrasikan dengan contoh
Jawab:
Kelebihan:
- Memungkinkan fokus yang lebih besar pada tujuan bisnis spesifik
- Memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan responsive
- Memacu inovasi dan pengembangan produk yang lebih baik

Kekurangan:

- Penyimpanan data dalam strategy unit bisnis


- Pemahaman tim tidak sejalan dengan tujuan unit bisnis
- Tidak adanya konsistensi dalam strategi perusahaan

Contoh:

a. Apple Inc.
Apple Inc. menggunakan strategi unit bisnis dengan membagi produknya menjadi
beberapa divisi, seperti iPhone, iPad, dan Mac. Setiap divisi memiliki tanggung jawab
yang jelas dalam mencapai tujuan bisnis Apple secara keseluruhan.
b. Toyota Motor Corporation
Toyota menggunakan strategi unit bisnis dengan membagi bisnisnya ke dalam divisi
seperti mobil penumpang, truk, dan kendaraan listrik. Setiap divisi bertanggung jawab
terhadap tujuan bisnis yang spesifik dan melakukan inovasi dalam bidang mereka.

2. Dalam hal apa analisis strategis pada tingkat korporat berbeda dengan analisis strategis
pada tingkat unit bisnis? Dalam hal apa keduanya berkaitan? Bagaimana peran
pengendalian dalam menunjang efektivitas implementasi strategik pada tingkat korporasi
maupun pada tingkat unit bisnis? Jelaskan
Jawab:
Perbedaan analisis strategis pada tingkat korporat dan analisis strategis pada tingkat
unit bisnis:
1. Tujuan
Business strategy sendiri digunakan oleh berbagai departemen atau divisi dalam
perusahaan untuk meraih tujuan atau goals.
Sehingga, strategi ini umumnya dibuat oleh mid-level manager seperti kepala departemen
atau divisi.
Sedangkan, corporate strategy digunakan perusahaan untuk membantu perkembangan
bisnis sesuai dengan visi berlaku.
Selain itu, pengaplikasiannya pun menyeluruh ke setiap departemen dan divisi di
dalamnya.
Corporate strategy umumnya dirancang oleh upper-level manager seperti CEO.
2. Jangka waktu
Menurut Lucidity, business strategy memiliki durasi yang lebih pendek dibandingkan
dengan corporate strategy.
Biasanya, business strategy dibuat untuk menyelesaikan isu dan masalah jangka pendek
atau mencapai target yang terukur seperti mendapatkan sekian jumlah followers atau
revenue. Sedangkan, corporate strategy memiliki durasi yang lebih lama karena berfokus
untuk mencapai goals jangka panjang. Selain itu, strategi ini pun dibuat berdasarkan visi
perusahaan.
Hal-hal seperti profit maximization dan perkembangan perusahaan adalah beberapa isu
yang menjadi fokus dari corporate strategy.
3. Fokus
Fokus yang dimaksud adalah ukuran sukses dari kedua strategi tersebut. Dalam business
strategy, fokus yang dihadapinya adalah hal-hal berikut.
 membuat value bagi konsumen
 menjadi kompetitif di pasar dengan menawarkan produk atau jasa yang unik
 cost leadership, atau memiliki harga terbaik di industri dan pasar
Sedangkan, corporate strategy memiliki beberapa fokus sebagai berikut.
 membuat dan menambah value perusahaan
 mengembangkan perusahaan melalui ekspansi atau membuat keberagaman
 memaksimalkan profit
 mengurangi pengeluaran
4. Penggunaan
Business strategy digunakan oleh mid-level management seperti manajer atau kepala
departemen. Sedangkan, corporate strategy digunakan upper-level management seperti
stakeholder atau pemimpin perusahaan.
5. Manfaat
Manfaat utama dari kedua strategi ini tentunya adalah mendatangkan kesuksesan dan profit
bagi perusahaan.

Namun, dari business strategy, berikut adalah manfaat yang diberikan.

 memiliki arahan bisnis yang jelas


 membuat keputusan bisnis yang lebih baik
 mendapatkan keuntungan kompetitif di pasar
 meningkatkan performa produk atau jasa
 memuaskan konsumen
Sedangkan, corporate strategy memiliki manfaat berikut.
 memastikan operasi bisnis berjalan secara efisien
 memberikan sustainability jangka panjang
 memastikan perusahaan mengikuti visi dan misi
 memaksimalkan profit
 meminimalkan risiko
 meningkatkan kualitas manajemen

Dalam hal apa analisis strategis pada tingkat korporat berkaitan dengan analisis
strategis pada tingkat unit bisnis?

Strategi bisnis bertujuan untuk mengatur dan melaksanakan rencana perusahaan,


sedangkan strategi korporasi lebih bersifat mengatur perusahaan secara keseluruhan yang
meliputi seluruh aspek perusahaan.

Bagaimana peran pengendalian dalam menunjang efektivitas implementasi strategik


pada tingkat korporasi maupun pada tingkat unit bisnis?
Terdapat 2 aktivitas utama yaitu perencanaan dan kegiatan pengendalian itu sendiri.
Perencanaan ada dokumen perencanaan yang dijadikan standar, sedangkan pengendalian
itu implementasinya yaitu bagaimana caranya apa yang tertuang didalam dokumen
perencanaan itu dapat dilaksanakan dengan baik.

Pengendalian manajemen posisinya ada ditengah antara strategi dengan pengendalian


tugas, antara hal-hal yang sifatnya stratejik, abstrak dan jangka panjang dengan
pengendalian tugas yang sifatnya rinci. Peran pengendalian manajemen yaitu
menjembatani dua aktivitas tersebut.

3. Ketika sebuah strategi memerlukan perubahan organisasi secara besar-besaran dan


menimbulkan penolakan budaya, perusahaan harus menentukan apakah perumusan strategi
adalah hal yang sesuai dilakukan atau tidak. Jelaskan pendapat saudara sesuai dengan teori
Jawab:
Perubahan organisasi merupakan peristiwa ketika perusahaan atau bisnis mengubah
komponen utama organisasi. Sebut saja seperti memperluas divisi, menambah karyawan,
budaya kerja, mengadaptasi teknologi terkini untuk beroperasi, dan masih banyak lagi.
Tantangan utama dalam perubahan organisasi adalah mengurangi potensi gesekan serta
penolakan terhadap perubahan, dengan memastikan semua karyawan memahami alasan
perubahan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Namun hal tersebut dapat dihindari
atau diminimalisir. Caranya dengan mempersiapkan langkah sebaik mungkin.
berikut beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatasi penolakan perubahan dalam
manajemen organisasi sebagai berikut :
- Edukasi, Komunikasi dan Sosialisasi
Informasi mengenai proses perubahan yang terjadi, dalam praktiknya akan selalu
mendapatkan hal-hal tambahan yang terkadang tidak sesuai tujuan dan berdampak
negatif. Informasi yang beredar menjadi simpang siur. Untuk itu mengkomunikasikan
alasan yang logis mengenai diperlukannya perubahan dapat mengurangi penolakan
atau resistensi dari karyawan. Pertama, adanya komunikasi yang jelas dapat
mengurangi dampak dari informasi yang kurang tepat dan komunikasi yang buruk. Jika
karyawan menerima informasi yang menyeluruh dan tepat, resistensi dari karyawan
diharapkan akan menurun. Kedua, komunikasi yang baik dapat “menjual” alasan untuk
perubahan dengan “mengemas” komunikasi tersebut dengan baik.
- Partisipasi
Dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk turut berpartisipasi dalam
proses perubahan tersebut dapat mengurangi tingkat resistensi atau penolakan dari
karyawan. Karena tidak mungkin kita menolak keputusan perubahan yang dimana kita
ikut serta dalam proses pengambilan keputusannya. Upaya partisipasi ini seperti
pedang bermata dua. Disatu sisi, jika karyawan yang dilibatkan dalam proses partisipasi
ini memiliki kompetensi, maka akan menghasilkan keputusan yang bermakna,
mengurangi tingkat resistensi, mendapatkan komitmen, dan meningkatkan kualitas
keputusan untuk sebuah perubahan. Namun pada sisi lain, proses partisipasi ini dapat
membuat keputusan yang buruk dan memakan waktu yang lama.
- Memberikan Dukungan dan Komitmen
Dukungan dan komitmen perusahaan kepada karyawan sangatlah penting dalam proses
perubahan untuk dapat meminimalisir rasa takut dan kecemasan dari karyawan.
Memberikan konsultasi dan terapi, memberikan pelatihan keahlian-keahlian yang baru,
adalah beberapa langkah yang menunjukkan dukungan dan komitmen perusahaan
untuk mendampingi karyawan dalam proses perubahan ini. Kepada karyawan-
karyawan yang menolak perubahan ini dapat dilakukan dengan memberikan pensiun
dini ataupun memberikan golden shake hand.
- Membangun Hubungan Yang Positif
Karyawan akan lebih bersedia untuk menerima perubahan apabila karyawan memiliki
kepercayaan terhadap manajemen yang menerapkan proses perubahan. Jika
manajemen mampu memfasilitasi terciptanya hubungan yang positif, karyawan dapat
lebih menerima proses perubahan, bahkan oleh para karyawan yang tidak setuju akan
adanya perubahan.
- Menerapkan Perubahan Secara Adil
Yang juga menjadi penting untuk mengurangi atau mengatasi adanya penolakan dari
karyawan adalah dengan menerapkan perubahan itu secara adil kepada seluruh
karyawan bahkan termasuk kepada jajaran Top Management. Ini menjadi penting
karena ekspektasi karyawan terhadap perlakuan yang adil adalah sangat penting
- Manipulasi dan Kooptasi
Walaupun manipulasi memiliki konotasi makna yang negatif, manipulasi yang
dimaksud disini adalah menyamarkan upaya untuk mempengaruhi proses perubahan
untuk mengurangi resistensi karyawan. Manipulasi dapat dilakukan dengan cara
“memelintir” pesan untuk mendapatkan kerjasama dari karyawan. Sementara kooptasi
adalah metode “buying off” yang mengkombinasikan manipulasi dan partisipasi.
Kooptasi dapat dilakukan dengan misalnya memberikan jabatan kepada “pemimpin”
dari karyawan yang menolak perubahan. Hal ini dilakukan bukan dengan tujuan untuk
mendapatkan solusi atau saran, tetapi lebih kepada untuk mendapatkan dukungan.
- Merekrut Orang Yang Menerima Perubahan
Beberapa orang memiliki sikap yang positif dalam menghadapi perubahan. Orang yang
memiliki konsep diri yang positif dan toleransi risiko yang lebih besar lebih dapat
menerima perubahan. Selain merekrut orang yang terbuka kepada perubahan, menjadi
penting untuk memilih tim yang dapat beradaptasi, dengan tidak hanya
mempertimbangkan motivasi indidual karyawan, tetapi juga motivasi kelompok.
- Koersi
Cara terakhir untuk mengurangi tingkat resistensi dari karyawan adalah dengan
mengaplikasikan koersi atau mengaplikasikan ancaman secara langsung kepada para
karyawan yang menolak adanya perubahan. Namun cara ini juga dapat semakin
meningkatkan pertentangan serta dapat meningkatkan turn over ratio.

Anda mungkin juga menyukai