Anda di halaman 1dari 2

NAMA : AMRINA RUSDA

NIM : 01044882326002

AUDIT INTERNAL

Jenis Bukti Audit


1. Bukti Pengujian Fisik
Bukti yang diperoleh melalui pengamatan langsung oleh auditor atas harta
berwujud
2. Bukti Dokumen
bukti yang umumnya terbuat dari kertas yang mengandung huruf, angka, informasi
dan simbol-simbol
3. Bukti Keterangan
Bukti berupa kesaksian lisan atau tertulis dari pihak-pihak yang relevan. Termasuk
bukti keteragan adalah bukti kesaksian, bukti lisan dan bukti spesialis
4. Bukti Analisis
Bukti yang diperoleh dengan melakukan analisis atas data auditan dan data yang
berkaitan dengan auditan atau mengolah lebih lanjut data audit atau data lain yang
berkaitan dengan audit
5. Bukti Perhitungan
Bukti yang diperoleh dengan melakukan perhtiungan sendiri oleh auditor, untuk
menguji hasil perhitungan yang dibuat oleh auditan

Teknik Audit

1. Analisis
2. Observasi/Pengamanatan
3. Permintaan Informasi
4. Evaluasi
5. Investigasi
6. Verifikasi
7. Cek
8. Uji/Tes
9. Footing
10. Konfirmasi
11. Opname
12. Inspeksi
Kendala

1. Kurang Respon dari Manajemen (atasan) prioritas utama tetep produksi harus
jalan - jadi Internal audit, hanya buang waktu

2. Pass atau Fail dalam proses Internal Audit tidak ada efek yang berarti, tidak seperti
halnya audit dari Customer.

3. Internal auditor yg ditugaskan melakukan audit tetap memiliki tanggung jawab


terhadap pekerjaan utamanya, akibatnya kesulitan untuk menjadwal audit dan
pelaksanaan audit tidak efektif.

4. Auditee kurang merespon baik saat diaudit oleh internal auditor, bahkan beberapa
orang merasa bahwa audit mengganggu pekerjaan utama.

5. Hasil temuan audit internal biasanya tidak di follow up dengan baik, karena tidak
ada sangsi jika tidak difollow up.

6. Komitmen manajemen yaitu mengenai pelaksanaan yang cenderung tertunda

7. karena terganggunya aktifitas utama masing2 section terkait pelaksanaan audit.

8. Auditor kurang punya power karena auditor internal berasal dari dalam organisasi
sehingga temuan2 direspon tidak sepenuh hati.

9. Kontrol dari superordinat atau manajemen atas follow up hasil audit lemah (ini jg
berkaitan dengan komitmen)

10. Tidak adanya semangat perbaikan system melalui audit internal yang ditunjukan
oleh auditor internal yang notabene di rekrut dari seluruh bagian dalam organisasi
karena mengganggap audit intenal adalah tambahan pekerjaan dan seharusnya
menjadi pekerjaan divisi mutu.

11. Tidak adanya punish and reward atas kegiatan audit internal. Misal tidak adanya
sangsi bagi divisi dengan temuan terbanyak atau punishment bagi divisi yang
terlambat atau ogah2an menutup temuan yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai