Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN PERUSAHAAN APPLE.

INC

Dibuat Oleh:
1. Amrina Rusda – 01044882326002
2. Andes Ghoba Chaniago - 01044882326005

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
2023

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Menurut (Barney, J.B., & Hesterly, W.S, 2020), Strategi perusahaan
didefinisikan sebagai tentang bagaimana memperoleh keunggulan kompetitif. Strategiyang
baik adalah strategi yang menghasilkan keuntungan. Dalam hal ini, akan dilakukan
analisis sebuah perusahaan yang unggul dibandingkan pesaingnya. Baik unggul dari segi
produk maupun pendapatan yang dihasilkan dari perusahaan tersebut. Selain itu, pada
laporan ini juga dijelaskan bagaimana strategi perusahaan dalam menarik perhatian
konsumen agak tertarik kepada produk yang ditawarkan. Saat ini perkembangan
perkembangan teknologi sangat berdampak pada kehidupan manusia, salah satunya
di bidang telekomunikasi. Salah satu pelopor perkembangan teknologi di bidang
komunikasi adalah Apple dengan Smartphone berbasis IOS yang bernama Iphone.
Didirikan oleh visioner Steve Jobs dan Steve Wozniak pada tahun 2007, Apple telah
berkembang menjadi merek smartphone dan perangkat wearable paling populer di dunia.
Penghargaan popularitasnya terutama untuk fokus konsisten perusahaan pada kualitas
produk dan kecepatan inovasi dilakukan di dalam Apple. Kerajaan bisnis Apple
tersebar di seluruh dunia dan merupakan nama yang akrab di sebagian besar pelosok
dunia. Pasar terbesar produk Apple adalah Amerika Serikat. Apple memiliki kantor pusat di
Cupertino, California di Amerika Serikat dan saat ini dipimpin oleh CEO Tim Cook

Produk Apple memiliki keunggulan pada smartphone. Apple sendiri memiliki


beberapa kelebihan dibandingkan produk smartphone lainnya. Misalnya adalah
koneksi jaringan yang lebih cepat dan stabil, inovasi pembuatan produk smartphone yang
selalu diupdate dan memiliki keunikan di fiturnya, serta harga tampilan yang ebih elegan.
Maka dari itu, tim kelompok tertarik untuk membahas kasus Apple, Inc. yang dimana
perusahaan ini sangat unggul dan kompetitf di bidang teknologi

1.2 PERUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, rumusan masalah yang diambil dalam
penelitian ini adalah:
1. Apa itu Apple Inc.?
2. Bagaimana Budaya Perusahaan Apple.Inc?
3. Bgaiamana Gaya Kepemimimpinan pada Perusahaan?
4. Bagaimana Inovasi dan Strategi?
5. Bagaimana Etika dan Tata Kelola?
6. Bagaimana Resiko?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan


2.1.1 Profil Apple Inc.

Apple Inc merupakan perusahaan teknologi yang sudah mempunyai nama besar di
pasar industri di dunia. Apple Inc ini adalah perusahaan yang berbentuk multinasional
berbasis di Cupertino, California, Silicon Valley yang bergerak dalam bidang merancang,
mengembangkan, serta menjual barang elektronik, perangkat lunak komputer, dan juga
layanan daring. Ada beberapa perangkat keras yang diproduksi oleh Apple seperti
smartphone iPhone, komputer tablet iPad, laptop Mac, pemutar media portabel iPod,
Apple Watch, pemutar media digital Apple TV, dan HomePod (Pengeras suara pintar).
Adapun beberapa perangkat lunak yang diproduksi oleh Apple seperti sistem operasi
macOS dan iOS, pemutar media iTunes, penjelajah web Safari, dan perangkat kreativitas
dan produktivitas iLife dan iWork, serta berbagai aplikasi profesional seperti Final Cut
Pro, Logic Pro, dan Xcode. Sedangkan terdapat pula layanan daring seperti iTunes Store,
iOS App Store dan Mac App Store, Apple Music, dan iCloud.
Apple didirikan pada tahun 1976 oleh 3 (tiga) orang yang bermaksud untuk menjual
serta mengembangkan komputer pribadi (Apple I) buatan wozniak, Ketiganya yaitu Steve
Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne. Perusahaan dengan nama Apple Computer, Inc.
resmi didirikan pada bulan Januari 1977. Pada mulanya, penggunaan nama “Apple”
terinspirasi dari sebuah kisah nyata “Newton dengan sebuah apel yang jatuh di kepalanya”.
Oleh sebab itu, dalam sebuah perusahaan Apple yang merupakan logo aslinya adalah
Newton yang duduk di bawah pohon. Namun pada tahun 1977, menurut Jobs ia merasa
bahwa logo tersebut terlalu sulit untuk diingat karena bentuknya terlalu mendetail. Karena
itulah ia Kembali mendesain logo Apple menjadi sebuah apel yang digigit dan di dalamnya
diisi dengan warna Pelangi yang tidak teratur. Makna dalam logo baru tersebut ialah bahwa
dengan gigitan dibagian kanan pada apel tersebut untuk menunjukkan bahwa apel tersebut
tidak berwarna oranye saja, tetapi warna Pelangi yang melambangkan filosofi bisnis Apple
yaitu “Out Of Standard Rules” yang artinya Perusahaan Apple memiliki kebebasan dan
keberanian untuk terus merevolusi dan berinovasi dalam teknologi. Kemudian pada
akhirnya Jobs memutuskan untuk mengganti Kembali warna logo Apple dengan lebih
sederhana dan minimalis.
Pertumbuhan perusahaan ini ditandai dengan penjualan komputer-komputernya,
termasuk juga Apple II. Selanjutnya, Jobs dan Wozniak mempekerjakan berbagai
perancang komputer serta memiliki lini produksi dalam kurun beberapa tahun,. Kemudian
di tahun 1980 Apple akhirnya menjadi sebuah perusahaan terbuka dan memperoleh laba
yang jumlahnya sangat besar. Dan di tahun-tahun berikutnya, Apple Kembali
memproduksi berbagai jenis komputer baru yang mempunyai antarmuka pengguna grafis
inovatif seperti Macintosh pertama pada tahun 1984. Menariknya, ternyata iklan-iklan
Apple menuai banyak pujian. Tetapi, dari segi harga produk yang mahal dan jumlah
perangkat lunak yang sedikit ini yang menimbulkan perpecahan diantara para petinggi
perusahaan. Wozniak memutuskan untuk keluar dari Apple Pada tahun 1985, Jobs juga
mengundurkan diri dengan membawa serta Sebagian dari karyawan Apple kemudian ia
mendirikan perusahaan baru di tahun berikutnya, yaitu NeXT.
Dengan berkembangnya pasar komputer pribadi, membuat angka penjualan
komputer dari Apple mengalami penurunan yang diakibatkan harga produk yang lebih
murah oleh para pesaingnya, terlebih lagi dengan komputer yang menggunakan sistem
operasi Microsoft Windows. Petinggi-petinggi Apple terus mengalami perombakan hingga
pada tahun 1997 CEO Gil Amelio memutuskan untuk membeli NeXT serta mengajak Jobs
untuk Kembali bergabung dengan Apple. Akhirnya, Jobs kembali menjadi pemimimpin
Apple dan dijadikan sebagai CEO. Tak berlangsung lama, ia kemudian kembali untuk
mulai membangun Apple dengan pembukaan toko ritel pada tahun 2001, ia juga
mengakuisisi berbagai perusahaan perangkat lunak guna membangun portofolio perangkat
lunak Apple, serta mengganti sebagian perangkat keras yang dipakai pada komputer-
komputernya. Pada Januari 2007, Apple Kembali meraih kesuksesan dan memperoleh
keuntungan besar. Jobs kemudian mengumumkan pergantian nama dari Apple Computer,
Inc. menjadi Apple Inc. Selanjutnya, ia meluncurkan iPhone yang merupakan sebuah
smartphone untuk mencerminkan peralihan fokus perusahaan ke produk elektronik
konsumen yang menuai banyak pujian dan terjual laris dipasaran. Jobs mundur dari
jabatannya sebagai CEO Pada Agustus 2011, dikarenakan masalah pada kesehatannya
yang digantikan oleh Tim Cook. Dua bulan berjalan, Jobs dikabarkan meninggal dunia.
Kematiannya menjadi awal mula era baru bagi Apple Inc.
Pada tahun fiskal 2017, pendapatan tahunan global Apple Inc mencapai $229 miliar.
Menurut pendapatan dan produsen telepon genggam terbesar ketiga di dunia setelah
Samsung dan Huawei, Apple merupakan perusahaan teknologi informasi terbesar di dunia.
Apple menjadi perusahaan terbuka A.S. pertama pada Agustus 2018, yang nilainya di atas
dari US$1 triliun. Perusahaan ini memiliki pekerja sebanyak 123.000 orang karyawan
purnawaktu serta mempunyai 504 toko ritel yang tersebar di 24 negara per 2018. Lebih
dari 1,3 miliar produk Apple digunakan secara aktif per januari 2018 di seluruh dunia.
Apple mengoperasikan iTunes Store, sebagai penjual music yang terbesar di dunia.
Dengan berkali-kali mendapatkan gelar “Merek paling bernilai di dunia”, perusahaan ini
berhasil memiliki banyak pelanggan dengan kesetiaan merek yang sangat tinggi sebagai
salah satu pemicunya. Tetapi, Apple menuai berbagai kritikan atas praktik tenaga kerja dari
para kontraktornya, dampak terhadap lingkungan dan praktik bisnisnya, termasuk juga
sikap anti-persaingan, serta sumber bahan-bahan produknya.

2.1.2 Budaya yang Diterapkan Perusahaan Apple


Secara umum ada sepuluh budaya organisasi yang diyakini oleh semua
karyawan Apple, berawal dari tag line Think Different ini dan hal tersebut adalah :

1. Memberdayakan Karyawan untuk Berbeda

Ketika reporter CBS bertanya kepada satu sumber mengapa karyawan Apple selalu
tampak bersemangat dalam bekerja, dia menjawab memang kedengarannya aneh,
tapi dalam hal ini memang leinginan dari Steve Jobs sendiri. Dia mengatakan bahwa
mereka dapat membuat perbedaan, dan dengan cara seperti menganggapnya dewa
teknologi dan mereka mempercayainya. Membuat sesuatu yang benar-benar baru di
dunia memang merupakan cita-cita yang sangat tinggi dan tidak masuk akal, tapi
untuk Jobs dan Apple hal tersebut sepenuhnya adalah realitas. Walaupun keinginan
tersebut akan bisa mengguncangkan alam semesta.

2. Hal Terpenting Adalah Nilainya

Menurut banyak karyawan di Apple, bekerja di tempat tersebut sangat


menyenangkan. Karena banyak memiliki peraturan kerja yang fleksible, mereka
datang dan pergi sesukanya. Namun semuanya menyakini akan tujuan bersama yang
harus dicapai untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Keyakinan tersebut tidak
hanya 100 persen tetapi 110 persen. Jadi pada intinya kebebasan dan fleksibilitas
kerja yang bertanggung jawab, asalkan pekerjaan mereka bisa selesai tepat waktu.
Bahkan pernah ada sebuah cerita ketika seorang manajer Apple muncul dalam rapat
tanpa mengenakan alas kaki, an tidak ada seorangpun yang memperdulikan atau
bahkan memperhatikannya.

3. Menghargai Jasa Para Inovator.

Dalam sebuah reportase dari BNET menyebutkan bahwa proses bekerja di Apple
adalah sebuah perpaduan antara dunia industri hi-tech dengan karya seni lukisan dari
Leonardo da Vinci. untuk itu manajemen Apple selalu mensupply input berkualitas
tinggi kepada grup tertentu dengan sangat cermat, sehingga mereka nantinya dapat
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Dengan demikian karyawan yang
paling berharga dan produktif – adalah salah satu aset perusahaan yang paling
tangguh.

4. Lakukan Hal Penting Secara Internal.

Hal ini sebenarnya bertentangan dengan budaya organisasi, yang ada pada sebagian
besar perusahaan teknologi di masa lalu. Dimana semuanya terdapat pada hirarki
organisasi secara vertikal. Apple justru melakukan hal sebaliknya karena semua hal
yang penting bagi perusahaan ditempatkan dalam satu lokasi. Mulai dari desain
industri, sistem operasi, desain perangkat keras, bahkan untuk bagian marketing, dan
Apple berhasil melakukannya dengan memusatkan perhatian pada produk yang jauh
lebih sedikit daripada perusahaan elektronik konsumen konvensional

5. Memperkuat Pemasaran.

Pemasaran adalah salah satu kelemahan besar industri teknologi. Untuk beberapa
alasan, CEO berteknologi tinggi tidak memahaminya, atau bahkan kurang
menghargai nilainya sebagaimana mestinya. Apple menghabiskan banyak riset untuk
memprediksikan keinginan konsumen dan membuatnya menjadi sebuah produk yang
disukai oleh banyak orang. Apple selalu mencari tahu apa yang orang inginkan,
bahkan ketika mereka sendiri belum pernah memikirkan secara spesifik. Apple tidak
menggunakan kelompok fokus atau penelitian khusus yang melibatkan pihak luar,
fokus mereka adalah keinginan mereka sendiri.

6. Mengontrol Informasi

Kemampuan ini telah membuat banyak perusahaan teknologi iri, karena Apple
mampu melakukan kontrol yang ketat atas segala informasi mengenai produk
barunya. Walaupun banyak konsumen antusias dan menantikan informasi mengenai
produk dari Apple yang akan datang, mereka tetap tidak akan bisa mendapatkannya
hingga saat terakhir ketika Steve Jobs mengumumkannya sendiri. untuk mengontrol
hal ini bahkan Apple tidak segan untuk memecat semua pihak yang terbukti
melakukan pembocoran informasi, bahkan di level manajer sekalipun.
7. Hal Kecil yang Sangat Bermanfaat

Seorang karyawan Apple menceritakan bahwa saat peluncuran iPhone 4, manajemen


Apple memberikan makanan gratis kepada mereka semua. Bahkan ada beberapa
gerai Apple yang menyediakan fasilitas pijat untuk semua karyawan. Semua
pelayanan kelas utama tersebut disediakan oleh Apple secara gratis.

8. Membantu Orang Melakukan Aktivitasnya Dengan Nyaman

Steve Jobs dalam sebuah wawancara pernah mengatakan bahwa tugasnya adalah
membuat hidup mereka lebih nyaman saat melakukan aktivitasnya. Untuk itu dirinya
akan mengumpulkan mengambil orang-orang hebat yang dimiliki oleh Apple,
kemudian memotivasi mereka dengan visi yang lebih agresif tentang bagaimana hal
itu bisa terjadi. Sehingga akhirnya mereka bisa membuat sesuatu yang bisa membuat
hidupnya lebih nyaman dan berarti. para karyawan menyetujuinya dan bahkan sangat
menikmati proses ini.

9. Teruslah Berusaha Menciptakan Hal Berguna.


Cara kerja Apple saat ini bukanlah ditentukan oleh beberapa desain besar yang
diciptakan oleh Jobs atau tim manajemennya. para karyawan sebenarnya menemukan
jalan mereka sendiri secara bertahap, selangkah demi selangkah. Bedanya ada pada
cara Apple mengaturnya, bagaimana mereka bisa cepat beradaptasi dengan ide atau
proses baru yang berhasil. Setelah berpuluh tahun lamanya Apple hanya bisa
memberika kontribusi berkisar satu digit saja setiap tahun, namun setelah launching
iPod / iTunes mereka telah menemukan formula kemenangan yang gemilang.
Kemduian hal tersebut menjadi template bagi keberhasilan Apple pada saat
melakukan launching iPhone dan iPad.

10. Berani Berpikir Beda.

Dalam melakukan launching produknya Apple tidak melakukan hal yang seperti
dijalankan oleh perusahaan teknologi lainnya, bahkan memilih hari porses
pengumuman yang tidak lazim. Seperti menghindari waktunya yang bersamaan
dengan penyelenggaraan Consumer Electronic Show (CES) sebuah pameran
bergengsi tingkat dunia yang banyak menjadi panutan perusahaan elektronik
terkemuka. Apple memiliki pertimbangan sendiri yang berbeda mengenai bagaimana
hal-hal yang harus dilakukan atau dilakukan di tempat lain. Apple selalu menemukan
caranya sendiri. Seperti kata Jobs dalam sebuah pidato di Universitas Stanford,
jangan biarkan opini orang lain menenggelamkan suara hati Anda sendiri.

2.1.3 Gaya Kepemimpinan pada Perusahaan Apple Inc.


menurut Stogdill dalam Stonner, (2003:161) 1 “Kepemimpinan adalah suatu
proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan
dan anggota kelompok”. dari pendapat Stogdill dapat ditarik suatu pendapat bahwa
kepemimpinan itu merupakan upaya dalam mempengaruhi dan mengarahkan suatu
kelompok.
Berdasarkan contigency theories, kefektifan kepemimpinan dipengaruhi oleh
faktor-faktor situasional, misalnya budaya organisasi (Hanggraeini, 2011). Adapun
yang dimaksud dengan Budaya organisasi adalah serangkaian pengetahuan sosial yang
dimiliki organisasi berkenaan dengan aturan, norma, dan nilai-nilai yang membentuk
sikap dan perilaku karyawan Kepemimpinan dalam organisasi diarahkan untuk
mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya, agar mau berbuat seperti yang
diharapkan ataupun diarahkan oleh orang lain yang memimpinnya. (Sutikno,
2014:16).2
Steven Paul Jobs dikenal sebagai pribadi yang keras dalam memimpin. Walaupun Ia
sangat persuasif dan memiliki karisma yang tinggi, ia terlalu mudah berubah pikiran
dan beremosi tinggi. Meskipun begitu, ide ide cemerlang yang Ia miliki patut
diapresiasi. Ia berhasil membuat perusahaan teknologi besar di bawah naungannya dan
berhasil membuat software bagus yang akhirnya dibeli oleh Apple. Steve jobs
memiliki gaya kepemimpinan yang karisma yang dimana ia memiliki kemampuan
dalam berpidato dan ia dapat menarik perhatian pendengar. Sifat karismanya
memungkinkan dia untuk membangkitkan antusias karyawan atau kawan yang terlibat
dalam bekerja untuk menjadi lebih baik dengan melakukan tugas tugas yang
tampaknya sulit dan ia memiliki kemampuan untuk meyakinkan pelanggan untuk
membeli sesuatu yang ia tawarkan. Steve jobs pun memiliki gaya kepemimpinan yang
perfeksionis yang dimana gaya kepemimpinan ini memiliki dampak karyawan atau
kawan yang bekerja sama dengan beliau akan ketakutan namun dengan berjalannya
waktu steve jobs merubah gaya kepemimpinannya yang dimana membuat orang takut
dengan gaya kepemimpinan yang lebih hangat dengan pendeketan dengan karyawan
atau mengurangi tempramentnya atau rasa emosionalnya dan ia mulai mengurangi rasa
balas dendam terhadap karyawannya.
Jobs mempunyai gaya kepemimpinan micromanagement karena hampir 100
orang karyawannya jika ada Kendala akan melapor kepada steve jobs,ia dianggap
sebagai otokritas. Pada saat yang sama jobs juga memiliki gaya kepemimpinan
entrepreneur karena ia memiliki kemampuan kuat untuk berprestasi dan mengambil
risiko yang masuk akal,tinggi antusiasme,kecendrungan bertindak cepat pada
kesempatan,tidak sabar,visioner dan lain lainnya. Steve jobs pun memiliki semangat
yang luar biasa dan pantang menyerah,beliau berani mengambil resiko terpait,ketika ia
gagal steve jobs akan selalu mencoba kembali. Steve jobs merupakan pemimpin yang
visioner yang dimana ia selalu memiliki visi jangka panjang yang kemudian
membuktikan bahwa langkah yang iya ambil adalah langkah revolusioner. Steve jobs
juga memiliki gaya kepemimpinan yang micromanager kharismatik yang dimana
beliau sebagai pemimpin akan lebih banyak menuntut dan cenderung egois namun
tidak dapat dipungkiri dengan gaya inilah steve jobs mampu membawa apple kepada
kesuksesannya . Selain itu juga steve jobs memiliki gaya kepemimpinan yang focus
yang dimana ia ketika memiliki suatu tujuan,ia akan focus pada tujuannya dan ia akan
mencarii bagaiamana pun caranya ia akan mencapai kepada tujuannya walaupun
mendapatkan berbagai resiko.
Steve Jobs menerapkan gaya kepemimpinan transformasional yang berfokus
pada melihat setiap pemangku kepentingan memainkan perannya dalam meningkatkan
produktivitas perusahaan. Pekerja yang tidak rajin menjalankan tugasnya akan dipecat.
Posisi bisnis Perusahaan Apple saat ini di bawah Tim Cook didasarkan pada
apa yang didirikan Steve Jobs. Dia adalah seorang perfeksionis yang membutuhkan
segalanya sesuai dengan tujuan perusahaan. Tim Cook, penggantinya, mengambil alih
jabatan tersebut saat peluncuran Apple Maps sedang dilakukan.
Dia telah memposisikan dirinya pada posisi kepemimpinan Steve
Jobs. Kepemimpinan yang baik adalah tentang mengembangkan tim manajerial yang
kompeten dan berkomitmen untuk bekerja. Memiliki return sebesar 11% per tahun
merupakan indikasi jelas bahwa Perusahaan Apple memiliki kepemimpinan terbaik
(Albanese, 2014).
Motivasi dibalik kepemimpinan Apple adalah pengalaman pelanggan, berbeda
dengan kompetitornya yang lebih fokus pada pangsa pasar. Memastikan layanan
pelanggan terbaik telah membuat perusahaan ini bangkit menjadi bisnis elektronik
terbaik di dunia. Perusahaan telah menunjukkan hubungan yang sehat antara para
pemimpinnya dan tim manajemen.

2.1.4 Inovasi dan Strategi


1. Inovasi Produk

Salah satu elemen kunci dalam strategi bisnis Apple adalah fokus yang kuat pada
inovasi produk. Apple selalu berusaha untuk menghadirkan produk-produk yang
tidak hanya memiliki desain yang menarik, tetapi juga memberikan pengalaman
pengguna yang unik. Produk-produk seperti iPhone, iPad, dan MacBook telah
mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi.
Apple juga telah memperkenalkan berbagai teknologi baru seperti Retina display,
Touch ID, dan Face ID yang memicu perubahan besar dalam industri. Perangkat
keras yang terus diperbarui dengan desain yang menarik adalah salah satu faktor
utama yang membuat Apple tetap relevan dalam era digital.

2. Ekosistem Tertutup

Salah satu strategi unik yang telah diterapkan oleh Apple adalah ekosistem tertutup.
Apple menciptakan ekosistem yang saling terintegrasi antara perangkat keras,
perangkat lunak, dan layanan mereka. Misalnya, perangkat iPhone, iPad, dan Mac
dapat terhubung dengan sempurna melalui iCloud, memungkinkan pengguna untuk
berbagi data dan informasi dengan mudah antara perangkat.
Selain itu, Apple memiliki kendali penuh atas App Store, yang memungkinkan
mereka untuk mengontrol ekosistem aplikasi yang berjalan di perangkat iOS mereka.
Meskipun ini telah mengundang kritik tentang persaingan yang adil, pendekatan ini
telah membantu Apple menjaga tingkat keamanan dan kualitas aplikasi yang tinggi
di platform mereka.

3. Fokus pada Pengalaman Pelanggan

Apple selalu menempatkan pengalaman pelanggan di pusat strategi bisnis mereka.


Mereka mengerti bahwa produk-produk mereka bukan hanya alat, tetapi juga bagian
dari kehidupan pengguna. Dari desain produk hingga layanan pelanggan, semuanya
dirancang dengan teliti untuk memberikan pengalaman yang tak tertandingi.
Apple Store adalah contoh nyata dari fokus ini pada pengalaman pelanggan. Dalam
toko fisik mereka, pelanggan dapat merasakan produk Apple secara langsung,
mendapatkan saran dari ahli, dan bahkan menghadiri berbagai acara dan kelas. Ini
menciptakan ikatan emosional dengan merek Apple yang sulit dilakukan oleh
pesaing.

4. Keunggulan dalam Desain


Desain produk Apple telah menjadi ciri khas merek ini. Desain yang ramping,
minimalis, dan estetis sangat dihargai oleh konsumen. Apple terus berinvestasi dalam
desain produk, menciptakan perangkat yang tidak hanya fungsional, tetapi juga indah
dilihat.
Selain itu, desain antarmuka pengguna (UI) dan antarmuka pengguna pengalaman
(UX) dalam perangkat lunak mereka, seperti iOS dan macOS, juga sangat dipuji.
Antarmuka yang intuitif dan ramah pengguna membuat pengguna merasa nyaman
dalam menggunakan produk-produk Apple.

5. Diversifikasi Layanan

Apple telah melakukan diversifikasi bisnisnya dengan mengenalkan berbagai


layanan, seperti Apple Music, Apple TV+, Apple Arcade, dan Apple Pay.
Diversifikasi ini membantu mengurangi ketergantungan pada penjualan perangkat
keras dan menciptakan sumber pendapatan berkelanjutan melalui langganan dan
transaksi.
Dalam upaya untuk mempertahankan keunggulan dalam layanan, Apple juga fokus
pada privasi pengguna. Mereka menekankan perlindungan data pribadi pengguna
sebagai nilai inti, yang menjadi daya tarik bagi konsumen yang semakin sadar akan
privasi.

6. Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial

Apple telah menunjukkan komitmen terhadap tanggung jawab sosial dan


keberlanjutan. Mereka berusaha untuk menggunakan bahan-bahan yang lebih ramah
lingkungan dalam pembuatan produk mereka dan berencana untuk mencapai emisi
karbon netral pada tahun 2030.
Tanggung jawab sosial juga menjadi bagian penting dalam strategi bisnis Apple.
Mereka berinvestasi dalam program-program pendidikan dan pelatihan, serta
berupaya untuk menciptakan kesempatan kerja untuk beragam kelompok
masyarakat.

2.1.4 Etika dan Tata Kelola


1. Etika Organisasi Perusahaan Apple
Ekonomi manajerial menentukan organisasi untuk menjunjung tinggi prinsip-
prinsip moral. Perusahaan mempertahankan standar etika yang sangat tinggi di mana
setiap orang yang terkait dengannya diperlakukan dengan sangat hormat. Perusahaan
tidak membeda-bedakan kliennya berdasarkan daya beli mereka.
Perusahaan menghargai kontribusi seluruh pemangku kepentingan, berapa pun
kontribusinya. Perusahaan ini mempunyai program-program mapan yang berupaya
memotivasi dan melatih para pekerjanya. Ini melatih karyawannya untuk
menunjukkan ketidakberpihakan dan rasa hormat ketika menangani pelanggan
perusahaan (Lashinsky, 2015).
Sebagai bagian dari pengamatan hak asasi manusia, tujuan inti perusahaan
adalah menjaga akuntabilitas dan transparansi dalam operasi bisnisnya (Warren,
Gaspar, Laufer, 2014). Perusahaan ini memiliki program pendidikan di seluruh dunia
yang menawarkan kelas gratis mengenai mata pelajaran yang berhubungan dengan
bisnis.
Program-program edukatif ini merupakan cara positif untuk memberikan
kontribusi kembali kepada masyarakat. Ini menanamkan beberapa keterampilan yang
tidak diajarkan di kelas untuk membantu meningkatkan curriculum vitae peserta
didik. Karyawan perusahaan memiliki perlindungan asuransi.
Kesehatan mereka adalah prioritas utama perusahaan. Perusahaan menjaga
integritas dengan memastikan bahwa tidak ada produk Apple palsu yang dapat
diproduksi dan dijual kepada klien terhormatnya (Lashinsky, 2015).

2. Perusahaan Menangani Tata Kelola Perusahaan


Tata kelola korporasi sangat penting dalam manajemen perusahaan mana pun
karena menyoroti operasi, koneksi, dan prosedur yang mengarahkan dan
mengendalikan bisnis. Tugas dewan direksi Perusahaan Apple adalah memeriksa
kinerja manajemen perusahaan (McCrum, 2012).
Ini memastikan keseimbangan antara manajemen perusahaan dan pemangku
kepentingan. Dewan perusahaan juga bertanggung jawab untuk menetapkan prinsip-
prinsip etika yang menjamin profesionalisme dan tanggung jawab pekerja.
Prinsip etika seperti ini sangat penting bagi Perusahaan Apple karena perusahaan
tersebut telah berjanji untuk menghasilkan produk berkualitas dan ramah pengguna
dengan harga terjangkau.
Meskipun permasalahan yang muncul mengenai keseimbangan gender di komite
dewan direksi muncul ketika komite tersebut hanya memiliki satu anggota
perempuan di antara panel yang terdiri dari beberapa anggota laki-laki kulit putih,
Perusahaan Apple berjanji untuk mengatasi masalah tersebut dengan memasukkan
lebih banyak pemegang saham perempuan ke dalam dewan sebagai cara untuk
memastikan bahwa seluruh pemangku kepentingan terwakili.
Menurut McCrum (2012), perusahaan “telah tunduk pada tuntutan investor
untuk memberikan pemegang saham pengaruh yang lebih besar dalam pemilihan
direktur, sebuah langkah yang akan mempersulit perusahaan-perusahaan terkemuka
AS lainnya untuk mengabaikan seruan untuk meningkatkan standar tata kelola
perusahaan” (Para .1).
Tata kelola perusahaan Apple diatur untuk mengarahkannya menuju pencapaian
besar. Perusahaan menjunjung tinggi penunjukan direktur yang diperlukan untuk
tetap menjadi yang teratas dalam persaingan.
Prosedur pemilihan anggota komite yang berkomitmen untuk mendapatkan
perempuan dengan kualifikasi terbaik dan kelompok minoritas lainnya dimasukkan
dalam dewan.
Langkah tata kelola perusahaan ini telah membantu perusahaan menangani
masalah diversifikasi. Perusahaan juga telah mengadopsi pendekatan yang lebih baik
untuk menangani permasalahan investor di bawah manajemen baru.
2.1.5 Resiko Perusahaan Apple

1. Tingginya tingkat kompetisi di pasar Teknologi. Yang berpengaruh pada


permintaan, dan akan terpengaruh jika ekonomi mulai goyah dan permintaan
jatuh untuk produk mereka
2. produk tinggi efek substitusi dalam inovatif dan bergerak cepat dalam pasar
pada bidang TI. Perubahan teknologi yang super cepat dari waktu ke waktu
3. Apple rentan terhadap kebocoran informasi yang dapat merugikan keuntungan
mereka

Anda mungkin juga menyukai