Anda di halaman 1dari 9

Research Creative Thinking

Disusun Oleh

Nama : Muhamad Reihan Akbar


NIM : 2271510329
Tugas : Creative Thinking
Kelompok/Kelas : P3
Peminatan : Broadcast Jurnalism

FAKULTAS KOMUNIKASI & DESAIN KREATIF


UNIVERSITAS BUDI LUHUR
JAKARTA
2022
A. Sejarah Berdirinya Apple

Apple merupakan salah satu perusahaan teknologi yang sangat populer. Saking
populernya, Apple juga disebut-sebut sebagai perusahaan terkaya yang ada di dunia, lho.
Perusahaan satu ini didirikan oleh Steve Jobs dan Steve Wozniak pada tahun 1976 lalu,
tepatnya tanggal 1 April. Hingga saat ini, Apple sudah berusia 44 tahun dan masih tetap
eksis. Eksistensi Apple hingga saat ini membuat banyak orang bertanya-tanya mengenai
sejarah dari perusahaan yang satu ini.

Pada awal berdirinya, perusahaan ini memproduksi komputer desktop dengan motherboard
tunggal. Tidak membutuhkan waktu yang lama, satu tahun kemudian Apple merilis produk
terbarunya yakni Apple II yang mengalami peningkatan di beberapa aspek, diantaranya
seperti keyboard, slot ekspansi, dan masih banyak lagi. Kemudian pada tahun 1984, Apple
baru memperkenalkan komputer yang telah dilengkapi dengan mouse bawaan dan juga layar.
Berbagai macam inovasi dan pembaharuan tidak henti-hentinya dilakukan oleh Apple untuk
membuat produk komputernya bisa memenuhi kebutuhan para pengguna.

Sejak awal kemunculannya, Apple sudah hadir dengan iklan produk yang sangat menarik
perhatian. Bahkan, banyak orang yang memuji iklan produk buatan Apple kala itu. Meski
harga yang diusung oleh Apple sempat menjadi kontroversi karena harganya yang mahal, hal
itu tidak membuat kepopuleran Apple merosot begitu saja. Percaya tidak percaya, semua
produk yang dirilis pada awal berdirinya Apple ini berkantor di sebuah garasi rumah yang
terbilang kecil.

Setelah sukses dengan produk PCnya, barulah Apple mulai berinovasi untuk memproduksi
beberapa produk yang menjadi unggulan mereka. Diantaranya seperti perilisan iMac pada
tahun 1977 dan perilisan iPod pertama kali pada tahun 2001. Pemutar musik portable dari
Apple ini memungkinkan Anda menyimpan ribuan lagu sekaligus. Tidak heran jika produk
iPod ini begitu populer pada masanya. Kemudian pada tahun 2007, Apple merilis seri iPhone
yang pertama. Meski tidak dirilis secara global, kemunculan iPhone pada saat itu mampu
menarik perhatian masyarakat di seluruh dunia. Melalui produk iPhone inilah keuntungan
Apple begitu tinggi setiap tahunnya.
B. Orang-orang Di Balik Suksesnya Perusahaan Apple

Ketua Apple Inc., Art Levinson

Desember tahun lalu, tercatat bahwa Art Levinson memiliki 4.592.140 lembar saham
Apple.Art Levinson adalah Ketua Apple Inc. sekaligus CEO dari Calico Life Sciences LLC
saat ini. Calico merupakan perusahaan penelitian dan pengembangan biotek
Amerika.Sebelum di posisi sekarang, Art Levinson merupakan mantan Chief Executive
Officer (CEO) dan ketua perusahaan Genetech.Jika lembar saham APPL yang dimiliki oleh
Art Levinson ditotal, nilainya bisa mencapai 682 miliar dolar AS saat dikalikan dengan harga
saham Apple saat ini, yaitu 148,60 dolar AS per lembar.

CEO Apple, Tim Cook

Posisi kedua ditempati oleh Tim Cook dengan 837.374 saham. Ini mewakili 0,02
persen dari saham yang beredar. Cook sendiri merupakan CEO di Apple. Dia menggantikan
CEO legendaris Steve Jobs pada tahun 2011 lalu. Sebelum di posisi tersebut, dia sudah
memegang banyak tanggung jawab di Apple Inc. Salah satunya, yaitu bertanggung jawab atas
penjualan dan operasi perusahaan.

COO Apple, Jeff Williams

Pemegang saham terbesar ketiga ditempati oleh Jeff Williams. Ia 489.260 lembar
saham per Desember 2020.Williams merupakan Chief Operating Officer di Apple,
mengawasi operasi global dan pengembangan Apple Watch.

Vanguard Group Inc.

Vanguard Group Inc. merupakan penyedia reksadana terbesar kedua di


dunia.Perusahaan ini memiliki lebih dari 1,3 miliar saham Apple atau 7,83 persen dari total
saham yang beredar.
BlackRock Inc.

Perusahaan pemegang saham Apple terbesar kedua setelah Vanguard adalah


perusahaan asal AS yang bergerak di bidang finansial BlackRock Inc.Diketahui bahwa
industri jasa investasi saham ini memiliki lebih dari 6 persen atau sekitar 1,11 miliar saham di
Apple. Sejumlah daftar nama-nama pemegang saham Apple di atas diketahui telah
mengantongi saham perusahaan teknologi tersebut selama lebih dari 5 tahun.

C. Langkah Steve Jobs demi Membuat Apple Sukses Hingga Sekarang

Steve Jobs merupakan pendiri Apple dan menjadi salah satu orang terkaya di dunia.
Meski sudah meninggal, namun semangat kerja dan strategi jitu yang ia ambil dalam
membangun kerajaan bisnis, menjadi motivasi tersendiri bagi sebagian besar pelaku usaha
yang ingin sukses dalam menjalankan bisnisnya.

Kesuksesan yang kini diraih perusahaan Apple karena strategi dan langkah yang diambil
Steve Jobs. Apa saja langkah yang diambil oleh Steve Jobs? Berikut ini ulasannya:

1. Terus Menerus Belajar

Jika ingin sukses terus lah belajar dan jangan pernah berhenti mengembangkan
kemampuan. Modal inilah yang membuat Steve Jobs tidak pernah berhenti untuk berkreasi
dan berinovasi, hingga akhirnya Ia berhasil menciptakan ide-ide besar dan mengutak-atik
perangkat elektronik sederhana menjadi pencetus sejarah komputerisasi yang mendunia.

2. Menciptakan kesederhanaan untuk melahirkan impian konsumen

Steve Jobs pun harus bekerja lebih keras untuk bisa berpikir optimal dan membuat
produk Apple yang dikenal canggih menjadi lebih sederhana. Sederhana yang dimaksud di
sini tentu bukan berarti mengurangi fitur-fitur di dalamnya, namun memikirkan cara
mengoperasikan yang lebih gampang (sederhana) sehingga para konsumen bisa langsung
memikirkan apa yang akan mereka lakukan ketika memiliki produk Apple. Terbukti,
belakangan ini produk Apple lebih simpel dan memahami kebutuhan para konsumen.

Hampir Gulung Tikar

Apple merupakan perusahaan teknologi yang berbasis di Cupertino, California, Amerika


Serikat. Perusahaan ini memproduksi gawai canggih yang populer, termasuk Mac, iPod,
iPhone, dan iPads.

Perusahaan tersebut didirikan pada 1976 oleh dua anak muda bernama Steve Jobs dan Steve
Wozniak. Semua diawali dari impian Wozniak untuk membangun komputernya sendiri.

Mengutip Encyclopædia Britannica, Wozniak merupakan insinyur magang di Hewlett-


Packard Company pada 1976. Namun, perusahaan itu menyatakan tidak tertarik pada desain
komputer rancangan Wozniak.

Saat itu, usianya 26 tahun. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengajak teman sekelasnya
ketika SMA, Steve Jobs, yang berumur 21 tahun. Mereka pun memindahkan produksi
kompyter di garasi milik keluarga Jobs.

Komputer buatan mereka perlu sebuah nama, hingga kemudian “Apple” menjadi merek
populer di dunia. Jobs memilih “Apple” karena sebelumnya ia pernah bekerja di perkebunan
apel.

Dia bahkan berkeyakinan bahwa apel merupakan buah yang sempurna, bernutrisi tinggi, dan
tidak mudah rusak. Keduanya sepakat untuk menamakan perusahaan mereka dengan nama
“Apple”.

Apple Computer resmi berdiri pada 1 April 1976. Untuk memproduksi komputer impian
mereka, Jobs bahkan rela menjual minibus Volkswagen miliknya dan Wozniak menjual
programmable calculator-nya.

Awalnya, mereka memproduksi Apple computer atau Apple I, yang merupakan sebuah
motherboard tanpa layar monitor dan keyboard. Kemudian, pada 1977, mereka merilis Apple
II, yang juga membuat perusahaan itu resmi disebut Apple Computer, Inc. (kemudian
berganti menjadi Apple Inc pada 2007).
Apple II merupakan komputer personal pertama yang dijual secara massal dan mencapai
kesuksesan besar. Melansir dari Vox, Macintosh atau komputer personal berbasis PowerPC
diluncurkan pada 1984.

Namun, Jobs dipecat dari perusahaan pada 1985. Semua berawal ketika Keduanya
membutuhkan dana untuk merilis Apple II. Investor pun berdatangan dan menguasai
mayoritas kursi dewan direksi.

Jobs adalah pemuda yang brilian, tapi ia dinilai masih terlalu muda dan temperamental untuk
menjalankan Apple. Pada 1983, Jobs merekrut eksekutif Pepsi, John Sculley, untuk
mengelola bisnis perusahaan tersebut.

Jobs dan Sculley kerap bentrok, yang pada akhirnya menyebabkan Jobs didepak dari
perusahaan. Pada akhirnya, ia kembali ke perusahaan tersebut pada 1997. Namun, Apple
hampir bangkrut. Tugas Jobs sangat berat tapi ia berhasil memulihkan perusahaan dengan
memperkenalkan iPod pada 2001, iPhone pada 2007, dan iPad 2010.

Hasilnya, Apple berhasil mencatatkan keuntungan hampir 40 miliar dolar AS pada tahun
fiskal 2014. Lalu kemana Wozniak? Pada Februari 1985, ia mengundurkan diri dari Apple
untuk menjadi seorang guru.

Langkah Fenomenal Jobs

Sebelum Jobs kembali ke Apple, perusahaan itu berupaya memperbaiki kondisi keuangan
dengan memangkas biaya operasional dan membangun kembali kontrol kualitas.

Meski demikian, hanya sebagian kecil pembeli komputer baru yang memilih Mac.
Kebanyakan dari mereka membeli komputer Windows milik Bill Gates. Sistem operasi Mac
yang menua harus segera diganti, sementara perusahaan tidak mampu memproduksinya
secara internal.

Apple kemudian memutuskan untuk membeli NeXT Software, Inc, sebuah perusahaan yang
didirikan Jobs setelah dipecat dari Apple. Setelah itu, Jobs kembali ke Apple, ke perusahaan
yang ia dirikan bersama rekannya dulu.
Ketika balik ke Apple pada 1997, Apple diketahui memiliki berbagai produk yang cenderung
membingungkan, tidak memiliki strategi yang jelas, dan bahkan kehilangan puluhan juta
dolar setiap kuartalnya.

Jobs merevitalisasi perusahaan, dengan mengumumkan aliansi dengan kompetitor utama,


yakni Microsoft. The Irish Times pada 7 Agustus 1997 melaporkan Microsoft membeli
saham minoritas di Apple senilai 150 juta dolar AS.

Selain itu, dia membatalkan 70% produk Apple dan memecat lebih dari 3.000 karyawan. Dia
berhasil mengubah kerugian senilai 1 miliar dolar AS pada 1997 menjadi profit senilai 300
juta pada 1998.

Lalu, apa saja langkah fenomenal Jobs dalam memperbaiki perusahaan yang menjadi legenda
di Silicon Valley ini. Berikut selengkapnya, seperti dikutip dari Vox:

 Merilis iMac

Pada 1998, Apple meluncurkan iMac. Komputer ini memiliki pilihan berbagai warna, dengan
tampilan melengkung, dan menjadi salah satu komputer paling terjangkau yang pernah dibuat
Apple.

 Merilis iPod

Pada 2001, pemutar musik iPod diluncurkan dan disenangi publik. Mereka menyukai fitur
antarmuka berbentuk roda klik yang elegan. Bahkan iPod dapat terhubung dengan iTunes,
perangkat lunak Apple untuk memutar dan membeli lagu. Pada 2010, lebih dari 200 juta iPod
telah terjual

 Merilis iPhone

Pada 2007, Jobs memperkenalkan iPhone pada dunia. Produk ini mengubah cara lama
seseorang menggunakan ponsel dengan menampilkan fitur layar sentuh yang revolusioner.

 Merilis iPad

Sukses dengan iPhone, Apple mengumumkan peluncuran iPad pada 2010. IPad merupakan
tablet komputer berbasis perangkat lunak yang dimiliki Apple.
Produk-produk Apple yang laku keras itu dirancang oleh desainer utama perusahaan tersebut,
Jony Ive. Jobs dikenal sebagai seorang perfeksionis dan akan dengan mudah menolak
pekerjaan yang tidak sesuai dengan standarnya.

Ive bak belahan jiwa Steve Jobs. Biasanya, Jobs mengunjungi studio Ive untuk
mendiskusikan rancangan untuk produk terbaru Apple. Semua perangkat Apple dianggap
memiliki kualitas dan desain yang lebih baik ketimbang rival-rivalnya.

Selain itu, yang tak kalah penting dari kualitas dan desain adalah menggabungkan perangkat
keras, perangkat lunak, dan konten dalam sebuah ekosistem. Seperti misalnya, iTunes
dirancang bukan untuk mentransfer MP3 ke iPod saja.

Sebaliknya, perusahaan menawarkan konsep penjualan lagu secara individual dengan harga
yang lebih murah dari keseluruhan harga album. Selain itu, banyak aplikasi komputer yang
populer bisa dipasang di perangkat seluler Apple melalui App Store.

Tak hanya soal inovasi di bidang teknologi dan produk, Jobs juga mahir dalam pemasaran.
Dengan kampanye iklan “Think Different” yang berarti berpikir berbeda, membuat Apple
kerap dikaitkan para pemikir tak biasa seperti Albert Einstein dan Mahatma Gandhi.

Untuk memperkenalkan produk terbaru, Jobs lebih memilih untuk tampil langsung di acara
besar. Selain itu, ia juga mengembangkan rantai Apple Store untuk memastikan produk
Apple disajikan dengan cara yang menyenangkan.

Era Pasca-Jobs

Steve Jobs meninggal dunia pada 2011 karena kanker pankreas. Melansir dari Investopedia,
sebelum kematiannya, ia menyerahkan kendali perusahaan kepada Tim Cook.

Selepas kepergian Jobs untuk selamanya, Apple tetap menjadi perusahaan teknologi yang
dominan, baik dalam pangsa pasar maupun harga saham. Sejumlah analis menilai, tanpa Jobs
sebagai kekuatan kreatifnya, Apple akan cenderung iteratif ketimbang transformatif.

Nyatanya, era setelah Jobs, Apple justru meluncurkan sejumlah perangkat baru seberi Apple
Watch, Apple TV, dan layanan streaming video-on-demand Apple TV+. Meski demikian,
Apple dianggap telah kehilangan keunggulannya dalam inovasi.
Kapitalisasi pasar Apple baru mencapai titik tertinggi baru pada 2020. Penjualan Apple
Watch bahkan mencatatkan rekor baru. Selama pandemi, pendapatan Apple dari layanan
seperti Apple Pay menjadi lebih populer.

Pada tahun yang sama, Apple mengumumkan perubahan besar pada Mac, yakni mengubah
prosesor Intel ke chip yang dirancang sendiri oleh Apple, yakni M1. Prosesor tersebut juga
digunakan untuk iPhone dan iPad, yang dinilai lebih hemat energi.

Selain itu, Apple juga mengubah macOS sehingga pengembang dapat membuat aplikasi
untuk iOs dan iPadOs tanpa harus melakukan modifikasi.

Dalam catatan terakhir, di tahun fiskal pertama 2022 yang berakhir pada 25 Desember 2021,
perusahaan tersebut mencatatkan rekor pendapatan terbesar senilai 123,9 miliar dolar AS atau
Rp1.772 triliun. Angka tersebut naik 11% secara year-on-year.

Mengutip situs resmi Apple, Cook bertekad untuk membantu membangun dunia lebih baik
dengan menggapai tujuan menjadi perusahaan bebas karbon pada 2030.

Anda mungkin juga menyukai