Anda di halaman 1dari 3

Nama : Deni Kurniawati Waruwu

NIM : 2205102001

Kelas : MI-3A

Mata Kuliah : Kewirausahaan Teknologi Informatika

Dosen Pengampu : Hikmah Adwin Adam S.Kom,M.Kom.

Soal:

Mencari Kisah Pengusaha yang menjadi inspirasi dibidang teknologi.

Jawaban:

Steve Jobs

Apple merupakan perusahaan teknologi yang berbasis di Cupertino, California, Amerika Serikat.
Perusahaan ini memproduksi gawai canggih yang populer, termasuk Mac, iPod, iPhone, dan iPads.
Perusahaan tersebut didirikan pada 1976 oleh dua anak muda bernama Steve Jobs dan Steve Wozniak.
Semua diawali dari impian Wozniak untuk membangun komputernya sendiri. Mengutip Encyclopædia
Britannica, Wozniak merupakan insinyur magang di Hewlett-Packard Company pada 1976. Namun,
perusahaan itu menyatakan tidak tertarik pada desain komputer rancangan Wozniak. Saat itu, usianya 26
tahun. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengajak teman sekelasnya ketika SMA, Steve Jobs, yang
berumur 21 tahun. Mereka pun memindahkan produksi kompyter di garasi milik keluarga Jobs.
Komputer buatan mereka perlu sebuah nama, hingga kemudian “Apple” menjadi merek populer di
dunia. Jobs memilih “Apple” karena sebelumnya ia pernah bekerja di perkebunan apel. Dia bahkan
berkeyakinan bahwa apel merupakan buah yang sempurna, bernutrisi tinggi, dan tidak mudah rusak.
Keduanya sepakat untuk menamakan perusahaan mereka dengan nama “Apple”.

Apple Computer resmi berdiri pada 1 April 1976. Untuk memproduksi komputer impian mereka,
Jobs bahkan rela menjual minibus Volkswagen miliknya dan Wozniak menjual programmable calculator-
nya. Awalnya, mereka memproduksi Apple computer atau Apple I, yang merupakan sebuah
motherboard tanpa layar monitor dan keyboard. Kemudian, pada 1977, mereka merilis Apple II, yang
juga membuat perusahaan itu resmi disebut Apple Computer, Inc. (kemudian berganti menjadi Apple Inc
pada 2007). Apple II merupakan komputer personal pertama yang dijual secara massal dan mencapai
kesuksesan besar. Melansir dari Vox, Macintosh atau komputer personal berbasis PowerPC diluncurkan
pada 1984. Namun, Jobs dipecat dari perusahaan pada 1985. Semua berawal ketika Keduanya
membutuhkan dana untuk merilis Apple II. Investor pun berdatangan dan menguasai mayoritas kursi
dewan direksi.
Jobs adalah pemuda yang brilian, tapi ia dinilai masih terlalu muda dan temperamental untuk
menjalankan Apple. Pada 1983, Jobs merekrut eksekutif Pepsi, John Sculley, untuk mengelola bisnis
perusahaan tersebut. Jobs dan Sculley kerap bentrok, yang pada akhirnya menyebabkan Jobs didepak
dari perusahaan. Pada akhirnya, ia kembali ke perusahaan tersebut pada 1997. Namun, Apple hampir
bangkrut. Tugas Jobs sangat berat tapi ia berhasil memulihkan perusahaan dengan memperkenalkan
iPod pada 2001, iPhone pada 2007, dan iPad 2010. Hasilnya, Apple berhasil mencatatkan keuntungan
hampir 40 miliar dolar AS pada tahun fiskal 2014. Lalu kemana Wozniak? Pada Februari 1985, ia
mengundurkan diri dari Apple untuk menjadi seorang guru.

Sebelum Jobs kembali ke Apple, perusahaan itu berupaya memperbaiki kondisi keuangan
dengan memangkas biaya operasional dan membangun kembali kontrol kualitas. Meski demikian, hanya
sebagian kecil pembeli komputer baru yang memilih Mac. Kebanyakan dari mereka membeli komputer
Windows milik Bill Gates. Sistem operasi Mac yang menua harus segera diganti, sementara perusahaan
tidak mampu memproduksinya secara internal. Apple kemudian memutuskan untuk membeli NeXT
Software, Inc, sebuah perusahaan yang didirikan Jobs setelah dipecat dari Apple. Setelah itu, Jobs
kembali ke Apple, ke perusahaan yang ia dirikan bersama rekannya dulu. Ketika balik ke Apple pada
1997, Apple diketahui memiliki berbagai produk yang cenderung membingungkan, tidak memiliki
strategi yang jelas, dan bahkan kehilangan puluhan juta dolar setiap kuartalnya. Jobs merevitalisasi
perusahaan, dengan mengumumkan aliansi dengan kompetitor utama, yakni Microsoft. The Irish Times
pada 7 Agustus 1997 melaporkan Microsoft membeli saham minoritas di Apple senilai 150 juta dolar AS.
Selain itu, dia membatalkan 70% produk Apple dan memecat lebih dari 3.000 karyawan. Dia berhasil
mengubah kerugian senilai 1 miliar dolar AS pada 1997 menjadi profit senilai 300 juta pada 1998.

 Merilis iMac
Pada 1998, Apple meluncurkan iMac. Komputer ini memiliki pilihan berbagai warna, dengan
tampilan melengkung, dan menjadi salah satu komputer paling terjangkau yang pernah dibuat
Apple.
 Merilis iPon
Pada 2001, pemutar musik iPod diluncurkan dan disenangi publik. Mereka menyukai fitur
antarmuka berbentuk roda klik yang elegan. Bahkan iPod dapat terhubung dengan iTunes,
perangkat lunak Apple untuk memutar dan membeli lagu. Pada 2010, lebih dari 200 juta iPod
telah terjual.
 Merilis iphone
Pada 2007, Jobs memperkenalkan iPhone pada dunia. Produk ini mengubah cara lama seseorang
menggunakan ponsel dengan menampilkan fitur layar sentuh yang revolusioner.
 Merilis iPad
Sukses dengan iPhone, Apple mengumumkan peluncuran iPad pada 2010. IPad merupakan
tablet komputer berbasis perangkat lunak yang dimiliki Apple. Produk-produk Apple yang laku
keras itu dirancang oleh desainer utama perusahaan tersebut, Jony Ive. Jobs dikenal sebagai
seorang perfeksionis dan akan dengan mudah menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan
standarnya. Ive bak belahan jiwa Steve Jobs. Biasanya, Jobs mengunjungi studio Ive untuk
mendiskusikan rancangan untuk produk terbaru Apple. Semua perangkat Apple dianggap
memiliki kualitas dan desain yang lebih baik ketimbang rival-rivalnya. Selain itu, yang tak kalah
penting dari kualitas dan desain adalah menggabungkan perangkat keras, perangkat lunak, dan
konten dalam sebuah ekosistem. Seperti misalnya, iTunes dirancang bukan untuk mentransfer
MP3 ke iPod saja.

Sebaliknya, perusahaan menawarkan konsep penjualan lagu secara individual dengan harga yang
lebih murah dari keseluruhan harga album. Selain itu, banyak aplikasi komputer yang populer bisa
dipasang di perangkat seluler Apple melalui App Store. Tak hanya soal inovasi di bidang teknologi dan
produk, Jobs juga mahir dalam pemasaran. Dengan kampanye iklan “Think Different” yang berarti
berpikir berbeda, membuat Apple kerap dikaitkan para pemikir tak biasa seperti Albert Einstein dan
Mahatma Gandhi. Untuk memperkenalkan produk terbaru, Jobs lebih memilih untuk tampil langsung di
acara besar. Selain itu, ia juga mengembangkan rantai Apple Store untuk memastikan produk Apple
disajikan dengan cara yang menyenangkan.

Steve Jobs meninggal dunia pada 2011 karena kanker pankreas. Melansir dari Investopedia,
sebelum kematiannya, ia menyerahkan kendali perusahaan kepada Tim Cook. Selepas kepergian Jobs
untuk selamanya, Apple tetap menjadi perusahaan teknologi yang dominan, baik dalam pangsa pasar
maupun harga saham. Sejumlah analis menilai, tanpa Jobs sebagai kekuatan kreatifnya, Apple akan
cenderung iteratif ketimbang transformatif. Nyatanya, era setelah Jobs, Apple justru meluncurkan
sejumlah perangkat baru seberi Apple Watch, Apple TV, dan layanan streaming video-on-demand Apple
TV+. Meski demikian, Apple dianggap telah kehilangan keunggulannya dalam inovasi. Kapitalisasi pasar
Apple baru mencapai titik tertinggi baru pada 2020. Penjualan Apple Watch bahkan mencatatkan rekor
baru. Selama pandemi, pendapatan Apple dari layanan seperti Apple Pay menjadi lebih populer. Pada
tahun yang sama, Apple mengumumkan perubahan besar pada Mac, yakni mengubah prosesor Intel ke
chip yang dirancang sendiri oleh Apple, yakni M1. Prosesor tersebut juga digunakan untuk iPhone dan
iPad, yang dinilai lebih hemat energi.

Selain itu, Apple juga mengubah macOS sehingga pengembang dapat membuat aplikasi untuk
iOs dan iPadOs tanpa harus melakukan modifikasi. Dalam catatan terakhir, di tahun fiskal pertama 2022
yang berakhir pada 25 Desember 2021, perusahaan tersebut mencatatkan rekor pendapatan terbesar
senilai 123,9 miliar dolar AS atau Rp1.772 triliun. Angka tersebut naik 11% secara year-on-year.
Mengutip situs resmi Apple, Cook bertekad untuk membantu membangun dunia lebih baik dengan
menggapai tujuan menjadi perusahaan bebas karbon pada 2030.

Anda mungkin juga menyukai