Anda di halaman 1dari 10

PROSES AUDIT, PELAKSANAAN AUDIT,

PELAPORAN AUDIT
Kelompok 1 :
- Bill Irzano
- Melysa Puteri Sovia
- Sabina Nurul Syawalieyanti
- Desfitria Puteri Efendi
- Olivia Riandany

Dosen Pengampu : Helkadri Fitra,,SE,MM, Ak


A. Latar Belakang Audit
merupakan suatu proses pengumpulan data, penilaian ataupun pengevaluasian yang dilakukan untuk menilai sesuatu apakah
telah sesuai dengan kriteria yang mendasarinya. Audit terdiri dari beberapa macam seperti audit keuangan, audit kepatuhan
dan audit operasional. Audit operasional merupakan audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi dan efektivitas kegiatan
suatu organisasi dalam prosesnya untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Audit operasional merupakan tinjauan dari
penilaian efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan atau prosedur kegiatan. Audit operasional sebagai bagian dari fungsi
pengendalian merupakan suatu alat bagi manajemen untuk mengukur dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
Audit operasional berfokus pada evaluasi terhadap efesiensi dan efektivitas organisasi. Praktek audit operasional secara umum
biasanya dilaksanakan oleh auditor internal walaupun tidak menutup kemungkinan dilakukan oleh auditor pemerintah maupun
auditor eksternal.
A. Pengertian Proses Audit Proses
audit adalah kegiatan evaluasi terhadap organisasi, system, prosed, hingga produk dalam sebuah bisnis atau
Perusahaan. Pihak yang melakukan audit biasanya disebut dengan auditor. Berikut enam langkah dalam proses audit secara
umum: 1. Meminta dokumen yang dibutuhkan
Setelah mengonfirmasi bahwa akan mendatangi
klien yang akan diaudit, auditor akan meminta dokumen- dokumen yang dibutuhkan terkait kebutuhan audit.
2. Mempersiapkan rencana proses audit
Auditor akan memeriksa informasi yang terkandung dalam dokumen
dan merencanakan bagaimana proses audit akan dilakukan.
3. Menjadwalkan rapat terbuka
Auditor perlu mengundang manajemen senior, general affair, atau staf administrasi utama dari pihak
klien ke suatu rapat terbuka.
4. Mulai melakukan kerja lapangan
Auditor mengambil informasi yang dikumpulkan dari rapat terbuka dan mmenggunakannya untuk merealisasikan rencana audit.
5. Menyusun laporan audit
Auditor menyiapkan laporan yang berisi
rincian temuan-temuan selama proses audit dilaksanakan. 6. Menyiapkan rapat penutupan proses audit
Pada rapat penutupan, semua pihak yang terlibat akan mendiskusikan
laporan audit dan tanggapan manajemen secara matang.
B. Pelaksanaan Audit
Pelaksanaan Audit terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Audit Internal
Audit internal adalah proses pemeriksaan, verifikasi, dan uji layak laporan akuntansi yang dilakukan oleh
auditor dalam perusahaan itu sendiri. Langkah-Langkah audit internal : 1.
Perencanaan jadwal dan proses audit 2.
Pelaksanaan proses audit 3.
Penyusunan laporan
4. Pengambilan tindak lanjut b. Audit
Eksternal Audit
eksternal adalah audit yang dilakukan oleh pihak luar atau pihak ketiga yang independent atau bukan bagian dari
perusahaan atau organisasi. Cara melakukan audit eksternal: - Menyiapkan laporan
keuangan dari pihak internal - Mengumpulkan bukti yang
diperlukan untuk kepentingan audit - Memilih auditor eksternal dengan
latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan pengetahuan yang sudah teruji
- Melakukan kesepakatan dengan auditor
mengenai jadwal audit - Memastikan auditor eksternal memiliki
rencana pemeriksaan dalam bentuk tertulis - Mendokumentasikan prosedur dan hasil pemeriksaan
C. Pelaporan Audit
Menurut Mulyadi yang dikutip oleh (Wahyudi, 2016a) laporan audit adalah suatu media yang dipakai oleh auditor dalam
berkomunikasi dengan masyarakat lingkungannya. Laporan hasil audit merupakan salah satu tahap paling penting dan akhir dari
suatu pekerjaan audit sehingga dalam setiap tahap audit akan selalu terdapat dampak psikologis bagi auditor maupun
auditee.
Dampak psikologis dari laporan hasil audit, penanggulangannya akan lebih sulit, karena: 1. Waktu audit sudah
selesai 2. Laporan merupakan salah satu bentuk
komunikasi tertulis, formal, sehingga auditor tidak dapat mengetahui reaksi auditee secara langsung
3. Laporan telah didistribusikan kepada berbagai pihak sehingga semakin
banyak pihak yang terlibat
Karakteristik yang harus dipenuhi oleh suatu laporan hasil audit yang baik dikutip dari (Mariani, 2013) ialah:
1. Arti penting
2. Tepat waktu
3. Ketepatan dan kecukupan bukti
pendukung 4. Sifat meyakinkan
5. Objektif
6. Jelas dan sederhana
7. Ringkas
8. Lengkap
9. Nada yang konstruktif
Laporan hasil audit memiliki sistematika sebagai berikut: 1. Bagian
pengantar; berisi latar belakang penugasan baik yang terkait dengan resiko signifikan ataupun permasalahan yang
mendorong manajemen untuk memberikan penugasan audit. 2. Bagian pokok; berisi tujuan dan ruang
lingkup audit sesuai penugasannya, serta hasil audit yang bersifat kesimpulan mengenai temuan audit yang
disajikan berdasarkan unsur kondisi, kriteria, akibat, dan penyebab.
Laporan yang dikomunikasikan harus meliputi:
- Ruang lingkup audit
- Batasan ruang lingkup audit
- Pertimbangan terhadap semua proyek terkait termasuk ketergantungan
kepada penyedia jasa penjaminan lain
- Ringkasan informasi yang mendukung pendapat yang diberikan
- Resiko atau kerangka pengendalian atau kriteria lain yang digunakan sebagai dasar pemberian
pendapat.
- Pendapat secara keseluruhan, pertimbangan, dan kesimpulan yang dicapai 3. Bagian penutup;
berisi pendapat dan rekomendasi auditor yang merupakan hasil evaluasi terhadap kegiatan yang diauditnya.
4. Lampiran; berisi informasi penting yang bersifat
rincian atau penjelasan yang mendukung kesimpulan.
Unsur-unsur laporan hasil audit:
1. Penjelasan tentang tujuan dilakukannya audit 2. Ruang lingkup
audit 3. Penjelasan tentang standar-
standar audit 4. Hasil audit yang
menjelaskan tentang obyek atau prosedur yang belum dilaksankan sesuai dengan ketentuan
5. Penjelasan tentang
hubungan antara penyimpangan yang terjadi dengan operasional Perusahaan (secara keseluruhan) yang diperiksa
6. Penjelasan tentang pentingnya efektivitas dan efisiensi
dalam pelaksanaan operasional perusahaan 7. Menyajikan saran atau rekomendasi mengenai usaha-usaha perbaikan yang
dapat dilakukan oleh auditee berdasarkan pedoman system dan prosedur yang berlaku.
Kesimpulan
- Proses audit adalah kegiatan evaluasi terhadap organisasi, system, proses, hingga produk dalam sebuah bisnis
atau perusahaan. -
Pelaksanaan terbagi menjadi 2 yaitu audit internal dilaksanakan sekali 6 bulan, sedangkan audit eksternal dilakukan
sekali setahun. - Menurut Mulyadi yang
dikutip oleh (Wahyudi, 2016a) laporan audit adalah suatu media yang dipakai oleh auditor dalam berkomunikasi
dengan masyarakat lingkungannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai