Anda di halaman 1dari 7

ARSITEKTUR ENTERPRISE

DI PT. UNILEVER INDONESIA

TUGAS BESAR 1
ARSITEKTUR ENTERPRISE

DISUSUN OLEH :

172113063 HANDIKA SIMARMATA EBIZ B


172112661 MIGUEL V.N. EBIZ B
172111038 ABDUL SOMAD EBIZ B
172112238 M. RIFKY HASAN EBIZ B
172111518 FEBRI INDRIANI ZANY EBIZ B

SISTEM INFORMASI
STMIK MIKROSKIL
2020
1. Is information technology seen as a strategic asset?
(Apakah teknologi informasi dipandang sebagai aset strategis?)
Jawab :
Yang terpenting adalah sumber daya manusia yang tepat. Itulah mengapa
kamimenginvestasikan banyak waktu dan upaya dalam pengembangan karyawan.Kami
mengidentifikasi individu-individu dengan potensi dan hasil kerja terbaik, kemudian
mereka mengatur penempatan di berbagai bidang kerja serta pelatihan. Ada pengawasan
khusus bagi manajer muda yang membutuhkan program pembinaan yang sesuai.
Melalui Profil Pertumbuhan Kepemimpinan kami menyusun rencana bagi program
pengembangan mereka masing-masing.Untuk mencapai tujuan, perusahaan terus
meningkatkan standar untuk mencapai kinerja yang buruk dan mendorong orang keluar
dari “zona kemapanan”, agar mereka tertantang dan berjuang untuk mencapai yang
terbaik.

2. Does an enterprise architecture program exist?


(Apakah ada program arsitektur perusahaan?)
Jawab :
Ada. Program tersebut, ialah :
- Tim program IT yang bertanggung jawab untuk mengembangkan,
mengimplementasikan, dan mendukung sistem inti digital lanskap Unilever.

- Yang lainnya terdiri dari empat area utama: ERP, Keuangan, Rantai Pasokan,
dan sistem Penelitian dan Pengembangan, selain platform integrasi keseluruhan.
Arsitek Perusahaan-Aplikasi Perusahaan akan menjadi bagian dari tim yang
mendukung Aplikasi Perusahaan.

3. Are there gaps in business/technology performance that an enterprise


architectureprogram could help identify and correct?
(Adakah kesenjangan dalam kinerja bisnis / teknologi yang dapat diidentifikasi dan
diperbaiki oleh program arsitektur perusahaan?)
Jawab :
Sebagaimana Unilever sedang mencoba untuk menerapkan platform yang lebih digital
dan terpusat untuk transformasi digital dan inovasi, Unilever telah mengubah cara
pendekatan di daerah lain juga, seperti praktek hukum dan perekrutan.

Perusahaan Unilever bertujuan untuk mengelola kegagalan dalam mengadopsi tes dan
pembelajaan prilaku, sehingga lebih lincah secara keseluruhan.

Unilever juga mencari startups untuk bekerjasama dengan mereka, daripada mencoba
untuk melaksanakan semua layanan dan platform di perusahaan mereka sendiri.

Perusahaan sedang mencoba menggunakan sistem virtual reality untuk mewawancarai


pelamar pekerjaan, mengurangi proses rekrutmen dari enam bulan sampai dua minggu.

Semua ini inovasi kecil yang membantu Unilever untuk menutup “adopsi gap” –
perbedaan antara kecepatan dan jenis teknologi yang digunakan untuk orang dan jenis
teknologi bisnis yang mampu mengadopsi di skala besar.

Kesenjangan akan lebih luas jika perusahaan menghindari inovasi dan kelincahan.
Dalam melakukan transformasi digital, perusahaan akan lebih sering melakukan invovasi
melalui eksperimen. Pada dasarnya, ini hanya dapat dilakukan dengan mengadopsi pola
kerja DevOps, jika tidak maka downtime akan sering terjadi saat pengujian rilis atau fitur
baru. Untuk hal itu, perusahaan dapat mengantisipasi dan memperkecil resiko downtime
dengan menggunakan layanan disaster recovery atau DRaaS (Disaster Recovery as a
Services).

4. What structural and culture aspects should be captured by EA


(Aspek struktural dan budaya apa yang harus ditangkap oleh EA)
Jawab :

Unilever Indonesia berkomitmen kuat dalam menegakkan tata kelola perusahaan


yangbaik di seluruh kegiatan usahanya. Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik
mencerminkan nilai-nilai Kode Etika Bisnis Perusahaan atau Code of Business Principles
(CoBP) dan juga proses-proses bisnis, pengendalian, dan prosedur operasional standar di
Unilever Indonesia. Kami berkomitmen melakukan pengelolaan secara bertanggung
jawab tak hanya dalam berbisnis, tetapi juga dalam hal dampak fisik lingkungan dan
sosial. Ini adalah salah satu nilai inti kami dan komponen esensial dalam membangun
kepercayaan investor dan pemangku kepentingan. Oleh karena itu, tim manajemen dan
karyawan Unilever Indonesia senantiasa memastikan penerapan prinsipprinsip tata kelola
perusahaan yang baik dalam kegiatan sehari-hari kami.

Kerangka kerja tata kelola mendefinisikan hubungan antara perusahaan dengan


pemegang sahamnya dan pemangku kepentingannya, sekaligus hubungan antara Rapat
Umum Pemegang Saham, Dew an Komisaris, dan Direksi. Kerangka kerja ini juga
mengintegrasikan beragam sistemdan kebijakan yang mengatur pengelolaan berbagai
asetdan risiko dalam mew ujudkan kondisi keuanganperusahaan yang solid dan mencapai
sasaranpertumbuhan, kepatuhan pada peraturan yang berlaku,pengembangan sumber
daya manusia, praktik pengelolaankesehatan dan keselamatan kerja, dan
pengembanganbudaya perusahaan di Unilever.
5. Who are the potential stakeholders in an EA program?
(Siapa pemangku kepentingan potensial dalam program EA?)
Jawab :
Berikut adalah pemangku kepentingan potensial dalam program EA di PT UNILEVER
6. What strategies for gaining stakeholder buy-in could be used?
(Strategi apa untuk mendapatkan dukungan pemangku kepentingan yang dapat digunakan?)
Jawab :
Pelibatan pemangku kepentingan merupakan hal yang mendasar bagi kegiatan bisnis kami. Dukungan dari
para pemangku kepentingan kami sangatlah penting bagi keberhasilan bisnis kami. Untuk itu, Unilever
Indonesia berupaya memahami ekspektasi para pemangku kepentingan dari kegiatan yang kami jalankan.
Pelibatan berbagai pemangku kepentingan secara konstruktif membantu kami mengambil keputusan yang
bertanggung jawab dan keberlanjutan. Terlebih lagi, dengan melibatkan pemangku kepentingan, kami dapat
memastikan masalah-masalah yang berpotensi muncul dapat diantisipasi sedini mungkin, sementara setiap
perubahan dapat dikomunikasikan sehingga dapat dipahami bersama. Melalui pelibatan pemangku kepentingan
yang aktif dan efektif, Unilever Indonesia dapat merancang pendekatan-pendekatan yang dapat memperkuat
dampak positif dan mengurangi atau bahkan meniadakan dampak negatif dari bisnisnya terhadap konsumen,
lingkungan, dan masyarakat.
Prinsip pelibatan pemangku kepentingan kami didasarkan
• Inklusivitas: Kami mendefinisikan pemangku kepentingan sebagai pihak yang memiliki
kepentinganlangsung dalam bisnis kami dan pihak yang terkena dampak dari bisnis dan kegiatan
operasional kami.
• Materialitas: Proses pelibatan pemangku kepentingan membantu kami mengidentifikasi dan mengelola
isu-isu yang dihadapi sekarang dan yang akan muncul.
• Responsivitas: Kami senantiasa memantau lingkungan yang terus berubah di mana kami berada,
sehingga kami dapat memastikan bahw a pokok perhatian para pemangku kepentingan kami dapat
diketahui dan dikelola terusmenerus. Kami menyadari bahw a isu-isu material dapat menjadi sangat
rumit dengan begitu beragamnya ekspektasi dari para pemangku kepentingan. Kami berupaya mengelola
berbagai ekspektasi ini dengan cara yang adil, wajar, dan transparan.

CARA PELIBATAN
Kami melibatkan para pemangku kepentingan pada berbagai tingkatan dan dengan berbagai cara, mengacu
pada pokok-pokok bahasan yang disampaikan melalui situs w eb kami, event aktivasi merek yang secara
langsung melibatkan konsumen, kegiatan riset gabungan dengan pakar nutrisi, serta tatap muka langsung
dengan investor, pemerintah dan regulator, pelanggan, kelompok masyarakat, dan pihak lainnya. Kami
mendapati bahw a dialog yang konstruktif dalam kegiatan-kegiatan ini, termasuk dengan mereka yang mungkin
memiliki pandangan yang kritis, dapat membantu kami memahami dilema yang kami hadapi dalam
menjalankan bisnis yang bertanggung jaw ab dan keberlanjutan.

7. Relate strategies for managing change to various stakeholders.


(Hubungkan strategi untuk mengelola perubahan dengan berbagai pemangku kepentingan.)
Jawab :
Unilever Indonesia berkomitmen kuat dalam menegakkan tata kelola perusahaan yang baik di seluruh
kegiatan usahanya. Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik mencerminkan nilai-nilai Kode Etika
Bisnis Perusahaan atau Code of Business Principles (CoBP) dan juga proses-proses bisnis, pengendalian, dan
prosedur operasional standar di Unilever Indonesia. Kami berkomitmen melakukan pengelolaan secara
bertanggung jaw ab tak hanya dalam berbisnis, tetapi juga dalam hal dampak fisik lingkungan dan sosial. Ini
adalah salah satu nilai inti kami dan komponen esensial dalam membangun kepercayaan investor dan
pemangku kepentingan. Oleh karena itu, tim manajemen dan karyawan Unilever Indonesia senantiasa
memastikan penerapan prinsip prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam kegiatan sehari-hari kami.
Kerangka kerja tata kelola mendefinisikan hubungan antara perusahaan dengan pemegang sahamnya dan
pemangku kepentingannya, sekaligus hubungan antara Rapat Umum Pemegang Saham, Dew an Komisaris, dan
Direksi. Kerangka kerja ini juga mengintegrasikan beragam sistem dan kebijakan yang mengatur pengelolaan
berbagai aset dan risiko dalam mew ujudkan kondisi keuangan perusahaan yang solid dan mencapai sasaran
pertumbuhan, kepatuhan pada peraturan yang berlaku, pengembangan sumber daya manusia, praktik
pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja, dan pengembangan budaya perusahaan di Unilever.
8. Areas of potential value that an EA program would provide
(Area nilai potensial yang akan diberikan oleh program EA)
Jawab :
- Program EA akan menjadi kendaraan yang digunakan untuk membangun budaya enterprise di PT.
Unilever
- Program EA adalah cara perusahaan untuk mengencourage karyawan agar bekerja smart di luar pekerjaan
sehari-hari
- Program EA membentuk kesadaran karyawan untuk selalu berpikir kreatif dan berupaya keras me-
wujudkan idenya.
- Program EA juga dinilai Teguh sebagai upaya agar karyawan tidak terjebak pada rutinitas.

9. Areas of potential risk to the implementation and acceptance of an EA program, and strategies to mitigate those
risks.
(Area risiko potensial untuk implementasi dan penerimaan program EA, dan strategi untuk memitigasi risiko
tersebut.)
Jawab :
Beberapa risiko yang dihadapi perusahaan Unilever diantaranya risiko operasi dan risiko pasar. Risiko
operasi yang dimaksud adalah kemampuan untuk menghasilkan produk yang dipengaruhi pada kemampuan
perusahaan untuk menjamin pasokan bahan-bahan produksi secara tepat waktu dan tepat biaya. Sedangkan
untuk risiko pasar dapat berupa para kompetitor lokal maupun internasional yang cepat memposisikan diri
untuk meraih peluang lebih besar dari pasar yang terus tumbuh. Kegagalan dalam mengantisipasi
kecenderungan ini akan berdampak merugikan terhadap bisnis perusahaan.

10. How EA can help develop views of this business strategic direction and goals; business services; and
supporting resources.
(Bagaimana EA dapat membantu mengembangkan pandangan tentang arah dan sasaran strategis bisnis ini;
layanan bisnis; dan sumber daya pendukung.)
Jawab :
Unilever akan memulai pengembangan tentang arah dan strategi bisnisnya tersebut yang sudah
digabungkan dari layanan bisnis dan sumber daya pendukung, yaitu Pembangunan Arsitektur E-Business.
Arsitektur E-Business merupakan framework konseptual dari infrasktruktur dan aplikasi E-Business yang
diwujudkan dalam sebuah perencanaan struktur dan integrasi dari berbagai sumber-sumber yang ada dalam
sebuah organisasi. Dalam proses pengembangannya terdiri dari enam langkah, yaitu:
1. Pendefinisian visi dan tujuan, pendefinisian visi dan tujuan dari organisasi merupakan langkah awal
untuk mendapatkan gambaran umum dari organisasi tersebut.
2. Pendefinisian arsitektur informasi, pendefinisian informasi yang dibutuhkan merupakan langkah
selanjutnya untuk mengetahui situasi dan kondisi dalam rancangan pengembangan e-Business.
3. Pendefinisian arsitektur data, aktifitas pada bagian ini seperti pengklasifikasian data yang dibutuhkan,
cara pengolahannya dan sasaran yang ingin diambil untuk pengembangan.
4. Pendefinisian arsitektur aplikasi, pendefinisian ini dimaksudkan untuk menentukan jenis aplikasi dan
batasan-batasan yang diinginkan dalam bidang keamanan.
5. Pendefinisian arsitektur teknikal, pendefinisian dari arsitektur teknikal dimaksudkan untuk menentukan
jenis-jenis hardware dan software secara keseluruhan.
6. Pendefinisian arsitektur organisasi, dalam bagian ini ditentukan berbagai hal yang berhubungan dengan
sumber daya, baik berupa manusia, keuangan, dan waktu yang dipergunakan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.unilever.co.id/id/Images/laporan-tahunan-2009_tcm1310-459603_id.pdf

https://www.unilever.co.id/id/Images/sr_unilever_2018_10mei_indo_hp_dv_100519_ok_16.46_tcm1310536995_id
.pdf

https://penerapanfuzziblog.blogspot.com/2019/09/penerapan-sistem-informasi-manajemen.html

http://lentera-senja.blogspot.com/2009/06/tuga-5-tugas-kelompok-study-kasus.html

https://www.researchgate.net/publication/335678912_TUGAS_SISTEM_INFORMASI_MANAJEMEN_IMPLEM
ENTASI_SISTEM_INFORMASI_MANAJEMEN_PADA_PT_UNILEVER_Tbk

http://diimaazazza.blogspot.com/2009/12/menjadi-entrepreneur-ala-unilever.html

https://www.beritasatu.com/whisnu-bagus-prasetyo/archive/95714/unilever-indonesia-inovasi-merebut-pasar

https://kangali.com/apa-itu-arsitektur-enterprise/

https://www.unilever.co.id/id/Images/sustainability-report-2017_tcm1310-521885_1_id.pdf

https://idxchannel.okezone.com/topic/2876/unilever

https://money.kompas.com/read/2017/06/06/173728426/unilever.komitmen.terus.tingkatkan.investasi.di.indonesia

http://cavalinmoshe.blog.binusian.org/2014/04/penerapan-knowledge-management-di-pt-unilever-indonesia-tbk/

https://www.unilever.co.id/news/press-releases/2017/Pertumbuhan-Aset-110-Kali-Lipat-35-Tahun-UNVR.html

https://www.unilever.co.id/id/Images/sr_unilever_2018_10mei_indo_hp_dv_100519_ok_16.46_tcm1310-
536995_id.pdf

https://www.slideshare.net/sonyaemily/strategic-unilever

https://www.unilever.co.id/id/Images/laporan-tahunan-2018_tcm1310-536968_1_id.pdf

https://wantosvofckhe.wordpress.com/implementasi-rencana-starategi-pt-unilever-indonesia/

https://docplayer.info/46236831-Analisis-dan-evaluasi-proses-material-management-berbasis-sap-pada-pt-unilever-
indonesia-tbk.html

https://www.unilever.co.id/id/Images/sustainability-report-2017-id--diperbarui-04-feb-2020-_tcm1310-
527709_1_id.pdf

https://market.bisnis.com/read/20200130/192/1195684/pacu-kinerja-2020-unilever-unvr-lakukan-sejumlah-inovasi

Anda mungkin juga menyukai