Dosen Pengampu:
Dr. Rahmat, M. Si.
Prof. Dr. Kokom Komalasari, M. Pd.
Dr. Iim Siti Masyitoh, M. Si.
Dr. Susan Fitriasari, M. Pd.
Dede Iswandi, S. Pd., M. Pd.
Nisrina Nurul Insani, M.Pd.
Disusun oleh :
Sidik Panji Pangestu NIM 1507548
Ikbal NIM 1604240
Pendidikan Kewarganegaraan 2016 B
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran,
gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak(menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuaidengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudutpandang/teori.
patriotik di berperilaku
melaksanakan masyarakat
2.2.4 Berperilaku
demokratis di 2.2.4.1 Siswa mampu
masyarakat dengan berperilaku
melaksanakan demokratis di
konstitusi Negara masyarakat
serta peraturan dengan
perundangan melaksanakan
lainnya sesuai konstitusi Negara
dengan Undang- serta peraturan
Undang Dasar perundangan
Negara Republik lainnya.
Indonesia tahun
1945.
2.2.5 Berperilaku
2.2.5.1 Siswa mampu
menghargai hasil
menghargai hasil
karya orang lain di
karya orang lain
masyarakat dengan
di masyarakat
melaksanakan
dengan
konstitusi Negara
melaksanakan
serta peraturan
konstitusi Negara
perundangan
serta peraturan
lainnya sesuai
dengan Undang-
Undang Dasar perundangan
Negara Republik lainnya.
Indonesia tahun
1945.
C. Materi Pembelajaran
Pertemuan Kesatu
A. Kedudukan dan Makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
1. Kedudukan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Dasar merupakan sebagian hukum dasar yang tertulis.
Disamping hukum dasar yang tertulis, terdapat hukum dasar yang tidak tertulis,
yaituaturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan
negarameskipun tidak tertulis. Hukum dasar yang tidak tertulis ini disebut
konvensi.Sebagai hukum dasar, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
merupakansumber hukum bagi peraturan perundang-undangan, dan merupakan
hukumtertinggi dalam tata urutan peraturan perundang-undangan di
Indonesia.Pembukaan memiliki hubungan yang erat dengan Proklamasi
Kemerdekaan.Pembukaan juga memuat kaidah-kaidah yang fundamental bagi
penyelenggaraannegara. Pembukaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sistematika UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebelum perubahan (amandemen) terdiri
atas.
1) Pembukaan,
2) Batang Tubuh (pasal-pasal),
3) dan Penjelasan.
Sistematika UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 setelah
perubahan
(amandemen) terdiri atas.
1) Pembukaan dan
2) Pasal-pasal.
Ketentuan tentang sistematika UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 ditegaskan dalam Pasal II Aturan Tambahan, yaitu “Dengan ditetapkannya
perubahan setelah diamandemen Undang-Undang Dasar ini, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-
pasal.”
2. Hubungan Pembukaan dan Proklamasi Kemerdekaan
Hubungan Proklamasi dan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, dapat diamati dari isi kedua naskah tersebut. Proklamasi Kemerdekaan
memuat dua hal pokok, yaitu pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia dan
tindakan yang harus segera dilakukan dengan pernyataan kemerdekaan. Alinea
ketiga Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, memuat
pernyataan kemerdekaan. Pernyataan kemerdekaan di alinea pertama ini diawali
dengan pernyataan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, di alinea kedua
alasan perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia telah sampai pada saat yang
menentukan. Juga dipertegas bahwa kemerdekaan merupakan “atas berkat rahmat
Allah Yang Maha Kuasa dan didorongkan oleh keinginan luhur.” Dengan
demikian, pada dasarnya alinea I sampai dengan alinea III merupakan uraian
terperinci dari kalimat pertama Proklamasi Kemerdekaan. Alinea IV memberi arah
pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Kemudian,
isi pokok kedua Proklamasi Kemerdekaan, yaitu tindakan yang harus segara
dilakukan antara lain dengan menetapkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang memuat Pembukaan.
Uraian di atas menegaskan bahwa Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan Proklamasi Kemerdekaan merupakan satu kesatuan
yang bulat. Makna yang terkandung dalam Pembukaan merupakan amanat dari
Proklamasi Kemerdekaan. Oleh karena itu, alasan berdirinya Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang diproklamasikan 17 Agustus 1945 dapat dipahami dengan
cara mengkaji Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Mengubah Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada
hakikatnya membubarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
diproklamasikan 17 Agustus 1945.
3. Pembukaan Memuat Pokok Kaidah Negara yang Fundamental
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan
pasal-pasal. Dilihat dari tertib hukum, keduanya memiliki kedudukan yang berbeda.
Pembukaan memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari pada pasal-pasal karena
Pembukaan merupakan pokok kaidah negara yang fundamental (staats
fundamentalnorm) bagi negara Republik Indonesia. Sebagai pokok kaidah negara
yang fundamental, Pembukaan telah memenuhi persyaratan, yaitu sebagai berikut.
a) Berdasarkan sejarah terjadinya, bahwa Pembukaan ditentukan oleh pembentuk
negara. PPKI yang menetapkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
telah mewakili bangsa Indonesia.
b) Berdasarkan isinya, bahwa Pembukaan memuat asas falsafah negara (Pancasila),
asas politik negara (kedaulatan rakyat), dan tujuan negara.
c) Pembukaan menetapkan adanya suatu UUD Negara Republik Indonesia.
Pokok kaidah negara yang fundamental ini di dalam hukum mempunyai
hakikat dan kedudukan yang tetap, kuat, dan tidak berubah bagi negara yang telah
dibentuk. Secara hukum, Pembukaan sebagai pokok kaidah yang fundamental
hanya dapat diubah atau diganti oleh pembentuk negara pada waktu negara
dibentuk. Kelangsungan hidup negara Indonesia yang diproklamasikan 17 Agustus
1945 terikat pada diubah atau tidaknya Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai
sumber hukum tertinggi di Indonesia, Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 merupakan sumber dari motivasi dan aspirasi perjuangan dan tekad
bangsa Indonesia. Pembukaan UUD ini dapat menjadi sumber dari cita-cita hukum
dan cita-cita moral yang ingin ditegakkan dalam berbagai lingkungan kehidupan.
Selain itu, Pembukaan memuat pokok kaidah negara yang fundamental bagi Negara
Kesatuan Republik Indoensia. Pokok kaidah fundamental yang terdapat dalam
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 antara lain, yaitu:
1) pokok-pokok pikiran yang diciptakan dan diwujudkan dalam pasal-pasal UUD,
2) pengakuan kemerdekaan hak segala bangsa,
3) cita-cita nasional,
4) pernyataan kemerdekaan,
5) tujuan negara,
6) kedaulatan rakyat, dan
7) dasar negara Pancasila.
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disusun dalam masa
perjuangan “revolusi” dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disusun
oleh lembaga yang tidak setingkat dengan MPR. Pertanyaan kemudian, apakah
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sah mejadi hukum dasar dan menjadi
pedoman penyelenggaraan bernegara bagi bangsa Indonesia. Menurut Hans Kelsen
seperti dikemukakan oleh Prof. Ismail Sunny (1977: 13).
“Sah tidaknya suatu Undang-Undang Dasar harus dipertimbangkan dengan
berhasil atau tidaknya suatu revolusi, dan apa-apa yang dihasilkan dalam revolusi
tersebut (UUD) adalah sah. Karena bangsa Indonesia mencapai kemerdekaannya
dengan jalan revolusi maka UUD yang dibuat dalam masa revolusi tersebut
menjadi suatu konstitusi yang sah”.
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disusun dalam masa revolusi,
tetapi nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 adalah nilai-nilai yang luhur universal dan lestari. Universal
mengandung arti bahwa Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
memiliki nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa-bangsa beradab di dunia dan
penghargaan terhadap hak asasi manusia. Sebuah bangsa yang menunjukkan
penghargaan terhadap hak asasi manusia merupakan salah satu bentuk perilaku
bangsa yang beradab di dunia.
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga
mengandung nilai lestari. Lestari mengandung makna mampu menampung
dinamika masyarakat dan akan tetap menjadi landasan perjuangan bangsa. Oleh
karenanya, Pembukaan UUD memberikan landasan dalam pergerakan perjuangan
kemerdekaan dan selamapembangunan bangsa Indonesia. Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 akan mampu menampung dinamika dan
permasalahan kebangsaan selama bangsa Indonesia mampu menjiwai dan
memegang teguh Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4. Makna Alinea Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
a. Alinea Pertama
Alinea pertama Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menunjukkanketeguhan dan tekad bangsa Indonesia untuk menegakkan
kemerdekaan danmenentang penjajahan. Pernyataan ini tidak hanya tekad bangsa
untuk merdeka,tetapi juga berdiri di barisan paling depan untuk menghapus
penjajahan di mukabumi. Alinea ini memuat dalil objektif, yaitu bahwa penjajahan
di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perkemanusian dan
perkeadilan dan kemerdekaan merupakan hak asasi semua bangsa di dunia. Dalil
ini menjadi alasanbangsa Indonesia untuk berjuang memperoleh dan
mempertahankan kemerdekaan, juga membantu perjuangan bangsa lain yang masih
terjajah untuk memperolehkemerdekaan. Penjajahan tidak sesuai dengan
perkemanusiaan karena memandangmanusia tidak memiliki derajat yang sama.
Penjajah bertindak sewenang-wenangterhadap bangsa dan manusia lain.
Sejarah bangsa Indonesia selama penjajahan memperkuat keyakinan bahwa
penjajahan harus dihapuskan. Juga tidak sesuai perkeadilan karena penjajahan
memperlakukan manusia secara diskriminatif. Manusia diperlakukan secara tidak
adil, seperti perampasan kekayaan alam, penyiksaan, pemaksaan untuk kerja rodi,
perbedaan hak dan kewajiban. Pernyataan ini objektif karena diakui oleh
bangsabangsa yang beradab di dunia.
Alinea pertama juga mengandung dalil subjektif, yaitu aspirasi bangsa
Indonesiauntuk melepaskan diri dari penjajahan. Bangsa Indonesia telah berjuang
selama ratusan tahun untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Perjuangan
ini didorong oleh penderitaan rakyat Indonesia selama penjajahan dan kesadaran
akan hak sebagai bangsa untuk merdeka. Perjuangan juga didorong keinginan
supaya berkehidupan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakaan
kemerdekaan Indonesia. Seperti ditegaskan dalam alinea III Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Kedua makna dalam alinea pertama meletakkan tugas dan tanggung jawab
kepada bangsa dan negara serta warga negara Indonesia untuk senantiasa melawan
penjajahan dalam segala bentuk. Juga menjadi landasan hubungan dan kerja sama
dengan negara lain. Bangsa dan negara, termasuk warga negara harus menentang
setiap bentuk yang memiliki sifat penjajahan dalam berbagai kehidupan. Tidak
hanya penjajahan antara bangsa terhadap bangsa, tetapi juga antar manusia karena
sifat penjajahan dapat dimiliki dalam diri manusia.
b. Alinea Kedua
Alinea kedua menunjukkan ketepatan dan ketajaman penilaian bangsa
Indonesia.
a. Bahwa perjuangan bangsa Indonesia telah mencapai tingkat yang
menentukan.
b. Bahwa momentum yang telah dicapai harus dimanfaatkan untuk
menyatakankemerdekaan.
c. Kemerdekaan harus diisi dengan mewujudkan negara Indonesia yang
merdeka,bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Alinea ini menunjukkan kebanggaan dan penghargaan atas perjuangan
bangsaIndonesia selama merebut kemerdekaan. Ini berarti kesadaran bahwa
kemerdekaandan keadaan sekarang tidak dapat dipisahkan dari keadaan
sebelumnya. Kemerdekaanyang diraih merupakan perjuangan para pendahulu
bangsa Indonesia. Mereka telahberjuang dengan mengorbankan jiwa raga demi
kemerdekaan bangsa dan negara.Juga kesadaran bahwa kemerdekaan bukanlah
akhir dari perjuangan bangsa.Kemerdekaan yang diraih harus mampu
mengantarkan rakyat Indonesia menujucita-cita nasional, yaitu negara yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.Negara yang “merdeka” berarti
negara yang terbebas dari penjajahan bangsa lain “Bersatu” menghendaki bangsa
Indonesia bersatu dalam negara kesatuan bukanbentuk negara lain. Bukan bangsa
yang terpisah-pisah secara geografis maupunsosial.
Kita semua adalah satu keluarga besar Indonesia. “Berdaulat”
mengandungmakna sebagai negara, Indonesia sederajat dengan negara lain, yang
bebasmenentukan arah dan kebijakan bangsa, tanpa campur tangan negara lain.
“Adil”mengandung makna bahwa negara Indonesia menegakkan keadilan bagi
warganegaranya. Keadilan berarti adanya keseimbangan antara hak dan
kewajibanwarga negara. Hubungan antara negara dan warga negara, warga negara
dan warganegara, warga negara dan warga masyarakat dilandasi pada prinsip
keadilan. NegaraIndonesia hendak mewujudkan keadilan dalam berbagai
kehidupan secara politik,ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Makna “makmur” menghendaki negara mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraanbagi warga negaranya. Kemakmuran tidak saja secara materiil,
tetapijuga mencakup kemakmuran atau kebahagian spiritual/batin.
Kemakmuranyang diwujudkan bukan kemakmuran untuk perorangan atau
kelompok, tetapikemakmuran bagi seluruh masyarakat dan lapisan masyarakat.
Dengan demikian,prinsip keadilan, kekeluargaan, dan persatuan melandasi
perwujudan kemakmuranwarga negara. Inilah cita-cita nasional yang ingin dicapai
oleh bangsa Indonesiadengan membentuk negara. Kemerdekaaan bukanlah akhir
dari perjuangan bangsa, tetapi harus diisi dengan perjuangan mengisi kemerdekaan
untuk mencapai cita-cita nasional.
c. Alinea Ketiga
Alinea ketiga memuat bahwa kemerdekaan didorong oleh motivasi
spiritual, yaitukemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia merupakan berkat
rahmat AllahYang Mahakuasa. Ini merupakan perwujudan sikap dan keyakinan
bangsa Indonesiaterhadap Tuhan Yang Maha Esa. Alinea ketiga secara tegas
menyatakan kembalikemerdekaan Indonsia yang telah diproklamasikan tanggal 17
Agustus 1945. Melaluialinea ketiga ini, bangsa Indonesia menyadari bahwa tanpa
rahmat Tuhan YangMahakuasa, bangsa Indonesia tidak akan merdeka.
Kemerdekaaan yang dicapaitidak semata-mata hasil jerih payah perjuangan bangsa
Indonesia, tetapi juga ataskuasa Tuhan Yang Maha Esa.
Alinea ketiga Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
jugamemuat motivasi riil dan material, yaitu keinginan luhur bangsa supaya
berkehidupanyang bebas. Kemerdekaan merupakan keinginan dan tekad seluruh
bangsa Indonesiauntuk menjadi bangsa yang bebas merdeka. Bebas dari segala
bentuk penjajahan,bebas dari penindasan, bebas menentukan nasib sendiri. Niat
yang luhur ini menjadipendorong bangsa Indonesia untuk terus berjuang melawan
penjajahan dan meraihkemerdekaan.
Keyakinan dan tekad yang kuatuntuk memperoleh kemerdekaan
dankeyakinan akan kekuasaaan Tuhan menjadikekuatan yang menggerakkan
bangsaIndonesia. Persenjataan yang sederhanadan tradisional tidak menjadi
halanganuntuk berani melawan penjajah yangmemiliki senjata lebih modern.
Parapejuang bangsa yakin bahwa Tuhan akanmemberikan bantuan kepada umat-
Nyayang berjuang di jalan kebenaran.Banyak peristiwa sejarah dalamperjuangan
bangsa Indonesia melawanpenjajah, memperoleh kemenangan walaupun dengan
segala keterbatasan senjata,organisasi, dan sumber daya manusia. Hal ini
menunjukkan bahwa tekad yang kuatdan keyakinan pada kekuasaan Tuhan dapat
menjadi faktor pendorong dan penentukeberhasilan sesuatu.
Alinea ketiga mempertegas pengakuan dan kepercayaan bangsa
Indonesiaterhadap Tuhan Yang Maha Esa. Manusia merupakan makhluk Tuhan
yang terdiriatas jasmani dan rohani. Manusia bukanlah mesin yang tidak memiliki
jiwa. Berbedadengan pandangan yang beranggapan bahwa manusia hanya bersifat
fisik belaka. Inimenegaskan prinsip keseimbangan dalam kehidupan secara material
dan spiritual,kehidupan dunia dan akhirat, jasmani, dan rohani.
d. Alinea Keempat
Alinea keempat Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
memuatprinsip-prinsip negara Indonesia, yaitu:
a. tujuan negara yang akan diwujudkan oleh pemerintah negara,
b. ketentuan diadakannya Undang-Undang Dasar,
c. bentuk negara, yaitu bentuk republik yang berkedaulatan rakyat,
d. dasar negara, yaitu Pancasila.
Negara Indonesia yang dibentuk memiliki tujuan negara yang hendak
diwujudkan, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial. Keempat tujuan negara tersebut merupakan arah
perjuanganbangsa Indonesia setelah merdeka. Kemerdekaan yang telah dicapai
harus diisidengan pembangunan di segala bidang untuk mewujudkan tujuan negara.
Sehinggasecara bertahap terwujud cita-cita nasional, yaitu negara yang merdeka,
bersatu,berdaulat, adil, dan makmur.
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menghendakidiadakannya Undang-Undang Dasar dalam hal ini adalah batang
tubuh ataupasal-pasal. Kehendak ini menegaskan prinsip Indonesia sebagai negara
hukum.Pemerintahan diselenggarakan berdasarkan konstitusi atau peraturan
perundangundangan,tidak atas dasar kekuasaan belaka. Segala sesuatu harus
berdasarkanhukum yang berlaku. Setiap warga negara wajib menjunjung tinggi
hukum, artinyawajib menaati hukum.
Prinsip bentuk negara, yaitu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatanrakyat. Republik merupakan bentuk pemerintahan di mana
pemerintahdipilih oleh rakyat. Berbeda dengan bentuk kerajaan di mana pemerintah
sebagianbersifat turun-temurun. Bentuk ini sejalan dengan kedaulatan rakyat yang
bermaknakekuasaan tertingi dalam negara dipegang oleh rakyat. Rakyat yang
memilikikekuasaan untuk menyelenggarakan pemerintahan, baik secara langsung
maupuntidak langsung melalui lembaga perwakilan rakyat.
Alinea keempat memuat dasar negara Pancasila, yaitu “... dengan berdasar
kepadaKetuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesiadan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan
Sosial bagi Seluruh RakyatIndonesia”. Kelima sila Pancasila merupakan satu
kebulatan utuh, satu kesatuanyang tidak terpisahkan. Rumusan Pancasila dimuat
dalam Pembukaan. Maka, secarayuridis-konstitusional adalah sah, berlaku, dan
mengikat seluruh lembaga negara,lembaga masyarakat, dan setiap warga negara.
Pertemuan Kedua
Langkah-Langkah Pertemuan 2
No Kegiatan Belajar Alokasi Keterangan
Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mempersiapkan secara fisik 15 menit
dan psikis peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran dengan
melakukan berdoa, mengecek
kehadiran siswa, kebersihan dan
kerapian kelas, kesiapan buku tulis
dan sumber belajar.
b. Guru memberi motivasi semangat
kepada siswa berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
c. Guru melakukan apersepsi melalui
tanya jawab dan mengaitkan
materi yang akan dipelajari
dengan materi pada bab
sebelumnya.
d. Guru menyampaikan peta konsep,
kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
e. Guru membimbing peserta didik
melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran.
f. Guru menjelaskan materi pokok
dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan peserta didik
disertai penerapan model
pembelajaran kajian
konstitusionalitas dengan metode
ceramah dan tanya jawab.
2. Kegiatan Inti 55 Menit
Guru membimbing siswa untuk
membentuk kelompok untuk
mengimplementasikan model Jigsaw.
Mengamati
1. Peserta didik dibagi kedalam
kelompok besar yang beranggotakan
5 orang.
2. Guru menempatkan siswa sesuai
dengan kelompoknya.
3. Guru memastikan semua siswa
memiliki sumber belajar yang telah
ditentukan sebelumnya.
4. Guru memberikan subbab masing-
masing kepada setiap siswa yang
harus dipelajari.
5. Guru menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
6. Siswa diarahkan untuk bergabung
bersama dengan siswa yang lainnya
yang memiliki subbab yang sama.
7. Guru memberi waktu kepada siswa
untuk mempelajarai materi dan
berdiskusi.
8. Siswa diarahkan untuk kembali ke
dalam kelompoknya masing-masing
sebagai tim ahli.
Mengkomunikasikan
1. Dalam tahap ini, guru memanggil
perwakilan setiap kelompok dengan
subbab yang berbeda kedepan untuk
menjelaskan kepada seluruh siswa
subbab yang telah dipelajari dan
didiskusikan dengan tim ahli.
2. Pada tahap ini, guru memberikan
penghargaan berupa kata-kata pujian
maupun simbol-simbol pada siswa
yang telah bersedia maju kedepan
untuk menjelaskan materi.
Menanya
1. Peserta didik mengajukan pertanyaan
mengenai informasi yang tidak dipahami
terkait maateri yang telah dipaparkan.
2. Guru menawarkan jawaban atas
pertanyaan peserta didik kepada peserta
didik lainnya sebelum dijawab oleh guru.
Mengasosiasi
Guru membimbing kelompok untuk
menghubungkan informasi yang
diperoleh untuk menyimpulkan tentang
perilaku yang sesuai dengan Undang-
Undang Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dalam kehidupan sehari-hari
agar memiliki sikap positif terhadap UUD
1945 dan peraturan perundangan lainnya.
3 Kegiatan Penutup
G. Penilaian
Pertemuan Kesatu
1. Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian: Tes Tertulis
Bentuk Instrumen: Uraian
Jawablah pertanyaan dengan baik dan benar !
1. Bagaimana kedudukan Pembukaan dalam UUD Negara RepublikIndonesia
Tahun 1945?
2. Bagaimana hubungan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dan Proklamasi Kemerdekaan?
3. Bagaimana sistematika UUD Negara RepublikIndonesia Tahun 1945
sebelum perubahan (amandemen)?
4. Bagaimana sistematika UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
setelah perubahan(amandemen)?
5. Apa sajasyarat pokok pembukaan sebagai kaidah negara yang fundamental?
Kunci Jawaban :
3. Sikap Sosial
Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrumen : Pedoman observasi
Instrumen Penilaian :
4. Keterampilan
B 45>59
C <45
Nama Kegiatan :
Tanggal Pelaksanaan :
Nama/ NIS :
No Aspek yang Dinilai Nilai
Pengetahuan
1 Pemahaman Materi
2 Kejelasan
3 Sistematis
4 Ketepatan
5 Ketetapan
1 Rasa Hormat
2 Jujur
3 Peduli
4 Berani
5 Percaya Diri
6 Berkomunikasi Baik
7 Peduli Sosial
8 Ingin tahu
Perilaku
1 Kerjasama
Jumlah
Kode Nilai
B. Penilaian Sikap
1. Rasa Hormat
5 = tidak pernah menunjukkan sikap tidak hormat
4 = pernah menunjukkan sikap tidak hormat
3 = beberapa kali menunjukkan sikap tidak hormat
2 = sering menunjukkan sikap tidak hormat
1 = sangat sering menunjukkan tidak hormat
2. Jujur
5 = tidak pernah menunjukkan sikap tidak jujur
4 = pernah menunjukkan sikap tidak jujur
3 = beberapa kali menunjukkan sikap tidak jujur
2 = sering menunjukkan sikap tidak jujur
1 = sangat sering menunjukkan sikap tidak jujur
3. Peduli
5 = tidak pernah menunjukkan sikap tidak peduli
4 = pernah menunjukkan sikap tidak peduli
3 = beberapa kali menunjukkan sikap tidak peduli
2 = sering menunjukkan sikap tidak peduli
1 = sangat sering menunjukkan sikap tidak peduli
4. Berani
5 = tidak pernah menunjukkan sikap tidak berani
4 = pernah menunjukkan sikap tidak berani
3 = beberapa kali menunjukkan sikap tidak berani
2 = sering menunjukkan sikap tidak berani
1 = sangat sering menunjukkan sikap tidak berani
5. Percaya Diri
5 = tidak pernah menunjukkan sikap tidak percaya diri
4 = pernah menunjukkan sikap tidak percaya diri
3 = beberapa kali menunjukkan sikap tidak percaya diri
2 = sering menunjukkan sikap tidak percaya diri
1 = sangat sering menunjukkan sikap tidak percaya diri
6.Berkomunikasi Baik
5 = tidak pernah menunjukkan sikap tidak komunikatif
4 = pernah menunjukkan sikap tidak komunikatif
3 = beberapa kali menunjukkan sikap tidak komunikatif
4 = sering menunjukkan sikap tidak komunikatif
1 = sangat sering menunjukkan sikap tidak komunikatif
7. Peduli Sosial
5 = tidak pernah menunjukkan sikap tidak peduli sosial
4 = pernah menunjukkan sikap tidak peduli sosial
3 = beberapa kali menunjukkan sikap tidak peduli sosial
2 = sering menunjukkan sikap tidak peduli sosial
1 = sangat sering menunjukkan sikap tidak peduli sosial
8. Ingin Tahu
5 = tidak pernah menunjukkan sikap tidak ingin tahu
4 = pernah menunjukkan sikap tidak ingin tahu
3 = beberapa kali menunjukkan sikap tidak ingin tahu
2 = sering menunjukkan sikap tidak ingin tahui
1 = sangat sering menunjukkan sikap tidak ingin tahu
Keterangan:
Indikator 1 Sangat bertanggung jawab skor 4
Bertanggung jawab skor 3
Kurang bertanggung jawab skor 2
Tidak bertanggung jawab skor 1
Pertemuan Kedua
1. Sikap Spiritual
Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrumen : Pedoman observasi
Instrumen Penilaian :
2. Sikap Sosial
Bentuk Instrumen : Skala sikap
Instrumen Penilaian :
3. Aspek Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Tes Pilihan Ganda
c. Instrumen Penilaian :
Berikan tanda silang (x) pada jawaban yang paling benar !
1. Alinea pertama pada pembukaan UUD 1945 memuat pernyataan
mengenai…
A. Tujuan Negara Indonesia
B. Kemerdekaan
C. Perjuangan rakyat
D. Keadilan Sosial
2. Peraturan perundang-undangan tidak dapat bertentangan dengan ketentuan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sebab…
A. UUD 1945 berfungsi sebagai alat control
B. Peraturan perundang-undanganbersifat fleksibel
C. UUD 1945 sebagai pengatur peraturan perundangan
D. Isi dari UUD 1945 harus tertulis
3. Pembukaan UUD Tahun 1945 memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari
pada pasal-pasal, dibentuk oleh para pendiri negara dan memuat falsafah
negara, oleh karena itu pembukaan UUD 1945 merupakan…
A. Sebuah pernyataan kemerdekaan
B. Landasan perjuangan rakyat
C. Pokok kaidah negara yang fundamental
D. Tingkatan peraturan perundang-undangan yang paling atas
4. Untuk soal berikut ini pilihlah:
A. Jika hanya (1), (2), dan (3) yang benar
B. Jika hanya (1) dan (3) yang benar
C. Jika hanya (2) dan (4) yang benar
D. Jika hanya (4) yang benar
Pernyataan berikut ini yang termasuk perilaku yang sesuai dengan makna,
kedudukan dan fungsi UUD 1945 adalah…
1) Belajar dengan sungguh-sungguh
2) Melakukan aksi tawuran di sekolah
3) Mematuhi tata tertib sekolah
4) Mencontek saat ujian nasional
5. Perhatikan tabel berikut ini
No. Pembukaan UUD Makna
1945
1 Alinea 1 Keteguhan dan tekad bangsa Indonesia untuk
menegakkan kemerdekaan danmenentang
penjajahan
Dari tabel tersebut, alinea pembukaan UUD 1945 dengan makna yang tepat
ditunjukan oleh nomor…
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 1 dan 4
Kunci Jawaban
1. B
2. A
3. C
4. B
5. D
Kriteria Penilaian Tes pilihan ganda
Setiap jawaban nomor 1 benar, maka diberi skor 2,
Setiap jawaban nomor 2 benar, maka diberi skor 2,
Setiap jawaban nomor 3 benar, maka diberi skor 2,
Setiap jawaban nomor 4 benar, maka diberi skor 2,
Setiap jawaban nomor 5 benar, maka diberi skor 2.
Nilai= Skor Perolehan x 2
4. Keterampilan
A 60>75
B 45>59
C <45
Nama Kegiatan :
Tanggal Pelaksanaan :
Nama/ NIS :
No Aspek yang Dinilai Nilai
Pengetahuan
1 Pemahaman Materi
2 Kejelasan
3 Sistematis
4 Ketepatan
5 Ketetapan
1 Rasa Hormat
2 Jujur
3 Peduli
4 Berani
5 Percaya Diri
6 Berkomunikasi Baik
7 Peduli Sosial
8 Ingin tahu
Perilaku
1 Kerjasama
Jumlah
Kode Nilai
B. Penilaian Sikap
1. Rasa Hormat
5 = tidak pernah menunjukkan sikap tidak hormat
4 = pernah menunjukkan sikap tidak hormat
3 = beberapa kali menunjukkan sikap tidak hormat
2 = sering menunjukkan sikap tidak hormat
1 = sangat sering menunjukkan tidak hormat
2. Jujur
5 = tidak pernah menunjukkan sikap tidak jujur
4 = pernah menunjukkan sikap tidak jujur
3 = beberapa kali menunjukkan sikap tidak jujur
2 = sering menunjukkan sikap tidak jujur
1 = sangat sering menunjukkan sikap tidak jujur
3. Peduli
5 = tidak pernah menunjukkan sikap tidak peduli
4 = pernah menunjukkan sikap tidak peduli
3 = beberapa kali menunjukkan sikap tidak peduli
2 = sering menunjukkan sikap tidak peduli
1 = sangat sering menunjukkan sikap tidak peduli
4. Berani
5 = tidak pernah menunjukkan sikap tidak berani
4 = pernah menunjukkan sikap tidak berani
3 = beberapa kali menunjukkan sikap tidak berani
2 = sering menunjukkan sikap tidak berani
1 = sangat sering menunjukkan sikap tidak berani
5. Percaya Diri
5 = tidak pernah menunjukkan sikap tidak percaya diri
4 = pernah menunjukkan sikap tidak percaya diri
3 = beberapa kali menunjukkan sikap tidak percaya diri
2 = sering menunjukkan sikap tidak percaya diri
1 = sangat sering menunjukkan sikap tidak percaya diri
6.Berkomunikasi Baik
5 = tidak pernah menunjukkan sikap tidak komunikatif
4 = pernah menunjukkan sikap tidak komunikatif
3 = beberapa kali menunjukkan sikap tidak komunikatif
4 = sering menunjukkan sikap tidak komunikatif
1 = sangat sering menunjukkan sikap tidak komunikatif
7. Peduli Sosial
5 = tidak pernah menunjukkan sikap tidak peduli sosial
4 = pernah menunjukkan sikap tidak peduli sosial
3 = beberapa kali menunjukkan sikap tidak peduli sosial
2 = sering menunjukkan sikap tidak peduli sosial
1 = sangat sering menunjukkan sikap tidak peduli sosial
8. Ingin Tahu
5 = tidak pernah menunjukkan sikap tidak ingin tahu
4 = pernah menunjukkan sikap tidak ingin tahu
3 = beberapa kali menunjukkan sikap tidak ingin tahu
2 = sering menunjukkan sikap tidak ingin tahui
1 = sangat sering menunjukkan sikap tidak ingin tahu
Keterangan:
Indikator 1 Sangat bertanggung jawab skor 4
Bertanggung jawab skor 3
Kurang bertanggung jawab skor 2
Tidak bertanggung jawab skor 1
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Guru Mata Pelajaran PPKn
Bandung
NIP. NIM.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
SKENARIO MODEL PEMBELAJARAN
SKENARIO PEMBELAJARAN
“MODEL JIGSAW DAN KAJIAN KONSTITUSIONAL”
Pada hari selasa tanggal 9 April 2018 di SMP N 44 Bandung, kelas VIII B
memasuki jam pelajaran pertama dimulai dengan pelajaran PPKn. Materi yang
akan dibahas pada hari ini yaitu mengenai makna, kedudukan dan fungsi Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia dalam system hokum nasional. Model
yang akan digunakan pada hari ini yaitu model pembelajaran Jigsaw dan Kajian
Konstitusional. Adapun proses pembelajarannya adalah sebagai berikut:
(Guru memasuki ruang kelas)
Kegiatan Awal
Guru : “Assalamualaikum wr. wb.”
Siswa : “Wa’alaikumsalam wr. wb.”
Guru : “Selamat pagi anak-anak!”
Siswa : “Selamat pagi Pak!”
Guru : “Apa kabarnya hari ini ?”
Siswa : “Alhamdulillah luar biasa Allahuakbar !”
Guru : “Alhamdulillah hari ini semuanya semangat ya. Untuk mengawali
pembelajaran pada hari ini alangkah lebih baiknya kita berdoa terlebih dahulu.
Silahkan ketua kelas pimpin doa.”
(Ketua kelas memimpin doa)
Ketua Kelas : “Duduk siap ! Sebelum mengawali pembelajaran hari ini alangkah
baiknya kita berdoa terlebih dahulu, berdoa dipersilahkan”
Ketua Kelas : “Selesai !”
Guru : “Ya semuanya itu harus diawali dengan doa ya anak-anak agar kegiatan
kita dapat berjalan dengan lancar dan mendapat Ridho dari Allah Swt. Amin”
Guru : “Sekarang coba rapihkan tempat duduknya, rapihkan pakaiannya dan lihat
di bawah bangku kalian apakah ada sampah tidak? Kalau ada tolong diambil dan
simpan dulu, nanti setelah pembelajaran selesai buang ke tempat sampah ya
mengerti?”
Siswa : “Mengerti Pak !”
Guru : “Ya baik, hari ini apakah ada yang tidak masuk?”
Siswa : “Hadir semua Pak !”
Guru : “Ya Alhamdulillah. Sebelumnya apakah ada yang masih ingat materi
pembelajaran minggu yang lalu?”
Anisa : “Saya Pak!” (mengacungkan tangan)
Guru : “Ya silahkan Anisa”
Anisa : “Materi minggu yang lalu adalah mengenai pembiasaan berperilaku sesuai
nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara”
Guru : “Ya silahkan jelaskan Anisa !”
Siswa : “Jadi Pancasila merupakan dasar dari kegiatan bernegara, setiap perilaku
kita harus berpatokan kepada Pancasila.”
Guru : “Ya bagus sekali Anisa. Nah hari ini kita akan melanjutkan pembahasan
mengenai Makna, fungsi dan kedudukan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam system hokum nasional.Yang mana harapan bapak
setelah mempelajari ini kalian bisa paham dan dapat mengaplikasikan dalam
kehidupan
Guru : “Kita mulai pembelajaran hari ini ya.”
Kegiatan Inti
(Guru menjelaskan makna UUD 1945, fungsi dan kedudukan UUD 1945).
Guru : “Minggu yang lalu Bapak telah menugaskan kalian untuk membentuk
kelompok yang beranggotakan 4 orang. Apakah sudah dibentuk kelompoknya?”
Siswa : “Sudah Pak !”
Guru : “Semuanya sudah duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing ya?”
Siswa : “Sudah Pak !”
Guru : “Bagus sekali. Sekarang untuk setiap ketua kelompok silahkan maju ke
depan untuk mengambil materi yang harus di diskusikan.”
Siswa : “Baik Pak!” (Setiap ketua kelompok maju ke depan).
Guru : “Kepada ketua kelompok silahkan bagi kertas yang telah Bapak berikan
tadi kepada setiap anggota kalian secara merata..”
(ketua kelompok 1: Thoriq. 2: Ridwan, 3: Tony, 4: Panji,.)
Guru : “Sekarang Bapak jelaskan peraturannya. Perhatikan baik-baik ya. Anggota
yang memiliki materi nomor 1 akan bergabung dengan anggota kelompok lain yang
juga memiliki materi nomor 1. Anggota yang memiliki materi nomor 2 akan
bergabung dengan anggota kelompok lain yang juga memiliki materi nomor 2.
Begitu seterusnya hingga membentuk kelompok-kelompok baru. Kelompok yang
baru tersebut disebut dengan Tim Ahli. Ingat-ingat ya !.Kalian akan saling
berdiskusi mengenai bagian materi yang telah ditugaskan. Setelah selesai
berdiskusi, setiap anggota tim ahli akan kembali ke kelompok asal atau kelompok
awal yang beranggotakan 4 orang dan bergantian mengajar teman anggota
kelompok mereka tentang materi yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Apakah semuanya mengerti?”
Siswa : “Siap mengerti Pak !”
Guru : “Bapak berikan waktu 10 menit untuk berdikusi. Sekarang silahkan Tim
Ahli bergabung terlebih dahulu setelah itu langsung mulai diskusinya ya.”
Siswa : “Baik Pak !”
Guru : “Ya silahkan”
Guru : “Ya waktunya habis ya anak-anak. Apakah sudah selesai?”
Siswa : “Sudah Pak !”
Guru : “Ya baik sekarang silahkan semuanya kembali pada kelompok awal dan
bergantian mengajar teman satu kelompoknya mengenai materi yang telah
didiskusikan bersama tim ahli ya. Bapak berikan waktu 10 menit.”
Siswa : “Baik Pak!”
Guru : “Ya waktunya habis, semua sudah selesai?”
Siswa : “Sudah Pak!”
Guru : “Kalau begitu sekarang silahkan siapa yang akan menjelaskan di depan
mengenai hasil diskusi kelompok? dimulai dari kelompok 1 untuk menjelaskan
materi ke 1 silahkan, materi ke 2, materi ke 3, materi ke 4, dan materi ke 5 silahkan.
“
(Kelompok 1: Canur, Thoriq, Veggy, Junita)
Canur : ” Saya akan mempresentasikan hasil dari yang saya diskusikan bersama
teman-teman, saya membahas tentang hal inti dari alinea pertama UUD 1945 yang
mana isinya menjelaskan dalam alinea pertama meletakkan tugas dan tanggung
jawab kepada bangsa dan negara serta warga negara Indonesia untuk senantiasa
melawan penjajahan dalam segala bentuk. Juga menjadi landasan hubungan dan
kerja sama dengan negara lain. Bangsa dan negara, termasuk warga negara harus
menentang setiap bentuk yang memiliki sifat penjajahan dalam berbagai kehidupan.
Tidak hanya penjajahan antara bangsa terhadap bangsa, tetapi juga antar manusia
karena sifat penjajahan dapat dimiliki dalam diri manusia.”
Thoriq : “Saya akan menjelaskan makna tentang alinea kedua Alinea ini
menunjukkan kebanggaan dan penghargaan atas perjuangan bangsaIndonesia
selama merebut kemerdekaan. Ini berarti kesadaran bahwa kemerdekaandan
keadaan sekarang tidak dapat dipisahkan dari keadaan sebelumnya.
Kemerdekaanyang diraih merupakan perjuangan para pendahulu bangsa Indonesia.
Mereka telahberjuang dengan mengorbankan jiwa raga demi kemerdekaan bangsa
dan negara.Juga kesadaran bahwa kemerdekaan bukanlah akhir dari perjuangan
bangsa.Kemerdekaan yang diraih harus mampu mengantarkan rakyat Indonesia
menujucita-cita nasional, yaitu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan
makmur.Negara yang “merdeka” berarti negara yang terbebas dari penjajahan
bangsa lain “Bersatu” menghendaki bangsa Indonesia bersatu dalam negara
kesatuan bukanbentuk negara lain. Bukan bangsa yang terpisah-pisah secara
geografis maupunsosial.”
Veggy : “Saya akan menjelaskan makna alinea ketiga pembukaan UUD 1945,
Alinea ketiga mempertegas pengakuan dan kepercayaan bangsa Indonesiaterhadap
Tuhan Yang Maha Esa. Manusia merupakan makhluk Tuhan yang terdiriatas
jasmani dan rohani. Manusia bukanlah mesin yang tidak memiliki jiwa.
Berbedadengan pandangan yang beranggapan bahwa manusia hanya bersifat fisik
belaka. Inimenegaskan prinsip keseimbangan dalam kehidupan secara material dan
spiritual,kehidupan dunia dan akhirat, jasmani, dan rohani”
Junita : “Saya akan menjelaskan makna alinea ke 4 pembukaan UUD 1945, Alinea
keempat memuat dasar negara Pancasila, yaitu “... dengan berdasar
kepadaKetuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesiadan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan
Sosial bagi Seluruh RakyatIndonesia”. Kelima sila Pancasila merupakan satu
kebulatan utuh, satu kesatuanyang tidak terpisahkan. Rumusan Pancasila dimuat
dalam Pembukaan. Maka, secarayuridis-konstitusional adalah sah, berlaku, dan
mengikat seluruh lembaga negara,lembaga masyarakat, dan setiap warga negara.
Guru : “Ya luar biasa sekali ya pemaparan hasil dikusi dari masing-masing
kelompok, Mari kita beri tepuk tangan.” (Guru mempersilahkan yang di depan
untuk duduk kembali)
(Guru membahas hasil diskusi siswa dengan mengaitkan pada materi yang telah
disampaikan sebelumnya).
Guru : “Sampai disini apakah ada yang mau bertanya?”
Siswa : “Tidak Pak”
Guru : “Semuanya sudah paham?”
Siswa : “Paham Pak !”
Kegiatan Penutup
Guru : “Baik kalau begitu apakah ada yang mau menyimpulkan materi kita pada
hari ini? Silahkan acungkan tangan”
Siswa : “Saya Pak!”
Guru : “Ya silahkan veggy”
Veggy : “Jadi Undang-Undang Dasar merupakan sebagian hukum dasar yang
tertulis. Disamping hukum dasar yang tidak tertulis. Sebagai hukum dasar, UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan sumber hukum bagi peraturan
perundang-undangan, dan merupakan hukum tertinggi dalam tata urutan peraturan
perundang-undangan di Indonesia serta mampu dijadikan dasar fundamental dalam
berkehidupan kebangsaan.”
Guru : “Selanjutnya Bapak akan memberikan soal untuk mengetes sejauh mana
pemahaman kalian mengenai materi. Kalian siap?”
Siswa : “Siap Pak…!”
Guru : “Ya pertanyaan pertama, siapa yang bisa jawab?”
Junita : “Saya pak, jawabannya A”
Guru : “Baik pertanyaan kedua, siapa yang bisa jawab?”
Ridwan: “Saya pak, jawabannya D”
Guru : “Okey pertanyaan terakhir siapa yang mau jawab?”
Anisa : “Saya pak, jawabannya A”
Guru : “Sebelum menutup pelajaran kita hari ini apakah ada yang ingin ditanyakan
kembali?”
Siswa : “Tidak Pak”
Guru : “Baiklah kita tutup pelajaran hari ini dengan mengucap Hamdalah
bersama-sama.”
Siswa : “Alhamdulillahhirabbilalamin”
Guru : “Jangan lupa kerjakan latihan dalam buku paket halaman 48 dan jangan
lupa baca juga materi selanjutnya. Mengerti?”
Siswa : “Mengerti Pak!”
Guru : “Oke baik sampai jumpa di pertemuan selanjutnya. Wassalamualaikum wr.
wb.”
Siswa : “Waalaikumsalam wr. wb.”
Lampiran 3
PETA KONSEP
4. Kedudukan\Pembukaan
UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
4. Kedudukan dan Makna Pembukaan
UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. 3. Hubungan Pembukaan
dengan Proklamasi
Kemerdekaan.
LAMPIRAN 4
KI DAN KD Peta Konsep
DAFTAR ISI
LAMPIRAN 4