MODUL 7
KETERAMPILAN PROSES MENGAMATI,
MENANYA MENGIDENTIFIKASI MENUJU
KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA
SMK KELAS XI
Alokasi Waktu: 3 x 45 Menit
Penyusun
TIM MGMP SEJARAH INDONESIA
Untuk mempelajari materi yang ada pada modul ini memerlukan materi prasyarat
keterampilan proses mengamati, menanya mengidentifikasi kedatangan bangsa jepang ke
indonesia bagian 1.
1. Smartphone.
2. Jaringan internet.
3. Proyektor
MODEL PEMBELAJARAN
Blended Learning
ELEMEN
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F peserta didik mampu menganalisis serta mengolah informasi
tentang Menuju kemerdekaan Bangsa Indonesia
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui blended learning, peserta didik dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif
untuk terjadinya interaksi antara sesama peserta didik juga dapan memaksimalkan
keinginan dan kemampuan peserta didik sesuai dengan materi yang didapatkan oleh masing
masing peserta didik.
PEMAHAMAN BERMAKNA
Historia Magistra Vitae adalah ungkapan yang dikemukakan oleh Marcus Tullius
Cicero yang artinya Sejarah adalah Guru Kehidupan. Sejarah adalah guru yang
terbaik, maksudnya sejarah itu merupakan sebuah pengalaman yang akan
menjadikan kita bijaksana dan pintar, artinya sejarah itu membuat suatu bangsa
menjadi arif dan bijaksana dan tidak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang
pernah dilakukan oleh para pendahulunya
PERTANYAAN PEMANTIK
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Pembuka
a. Sebelum peserta didik memasuki kelas¸ Guru mengkondisikan agar peserta didik
berbaris di depan kelas secara rapi dengan dipimpin oleh salah satu peserta didik dan
secara bergiliran bersalaman kepada Guru memasuki kelas. Langkah ini dilakukan
apabila pembelajaran Sejarah Indoensia dilaksanakan pada jam pertama.
b. Guru memberikan salam dan secara acak memberikan kesempatan kepada salah satu
peserta didik untuk memimpin berdoa bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaanya masing-masing sebelum pembelajaran dilaksanakan
c. Untuk membangkitkan semangat nasionalisme peserta didik, peserta didik berdiri
untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya.
d. Guru mengecek kehadiran peserta didik
e. Peserta didik untuk mengingat kembali pembelajaran pertemuan sebelumnya.
f. Peserta didik menyimak penjelasan guru terkait materi dan tujuan pembelajaran pada
pertemuan ini.
g. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan serta mempersiapkan media
pembelajaran yang akan digunakan di dalam pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Peserta didik dikelompokkan kedalam beberapa kelompok yang terdiri atas 3-5 orang
b. Peserta didik secara berkelompok menyimak tayangan video yang disampaikan oleh
Guru yang berkaitan dengan macam-macam norma.
c. Setelah penayangan video, guru menyampaikan pertanyaan terkait tayangan video
atau gambar untuk merangsang peserta didik menyampaikan pendapatnya. Alternatif
pertanyaan yang dapat diajukan diantaranya:
(a) Peristiwa apa yang terjadi dalam video tersebut?
(b) Siapakah tokoh-tokoh yang ada dalam video tersebut?
(c) Bagaimana suasana yang tampak dalam video tersebut?
(d) Sikap atau perilaku seperti apakah yang harus kalian teladani dari tokoh-tokoh
yang ada dalam video tersebut?
d. Setiap kelompok peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya tentang video
tersebut berdasarkan pertanyaan-pertanyaan di atas. Pada langkah ini, guru
hendaknya tidak mengomentari pendapat peserta didik dan tidak meminta alasan
peserta didik mengenai pendapatnya
e. Guru kemudian mengklarifikasi masalah dengan cara memberikan tanggapan atas
pendapat setiap kelompok serta mengarahkannya ke konsep atau materi
pembelajaran yaitu tentang makna dan macam-macam norma.
f. Guru memberikan lembar aktivitas peserta didik yang harus dikerjakan secara
berkelompok.
g. Guru mempersilakan setiap kelompok untuk mempresentasikan lembar aktivitas yang
dikerjakannnya secara berkelompok.
3. Kegiatan Penutup
a. Guru mengapresiasi dan memberikan klarifikasi terhadap seluruh tugas yang sudah
dikerjakan oleh peserta didik.
b. Guru bersama peserta didik melalukan refleksi pembelajaran mengenai materi
pembelajaran pada pertemuan ini.
c. Peserta didik menyimak informasi yang disampaikan guru kegiatan pembelajaran
pada pertemuan selanjutnya.
d. Perwakilan peserta didik memimpin berdoa bersama setelah selesai pembelajaran.
ASESMEN
Kegiatan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai hasil 75%.
Sedangkan peserta didik yang belum mencapai hasil tersebut diberikan kegiatan remedial.
1. Pengayaan:
Peserta didik memebrikan pendapat tentang Persiapan kemerdekaan indonesia.
2. Remedial:
Peserta didik mempresentasikan kembali lembar aktivitas peserta didik hasil diskusi
kelompok
REFLEKSI PEMBELAJARAN
Kegiatan refleksi pembelajaran dilakukan untuk mengukur sejauh tingkat keberhasilan suatu
proses pembelajaran menurut persepsi subjek pembelajar. Refleksi dapat dilakukan oleh
guru maupun peserta didik secara bersama-sama dengan menggunakan instrumen berikut:
No. Pertanyaan Jawaban
Panduan pengerjaan:
Isilah essay dibawah ini pada kertas HVS bergaris dengan diberikan identitas, Nama, Kelas dan
Jurusan.
TES TULIS
tirto.id - Apa hubungan BPUPKI dengan pancasila, dasar negara Indonesia? Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) memiliki peran
penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Tugas BPUPKI adalah menyelidiki hal-hal
penting dan menyusun rencana persiapan kemerdekaan Indonesia, serta terkait erat
dengan lahirnya Pancasila sebagai dasar negara. Sejarah terbentuknya BPUPKI
berawal dari semakin terdesaknya Jepang -yang saat itu menguasai Indonesia- oleh
Sekutu di Perang Asia Timur Raya yang menjadi rangkaian Perang Dunia II pada
1944. Dai Nippon bersiasat dengan menjanjikan kemerdekaan agar mendapat
bantuan dari bangsa Indonesia. Pada 7 September 1944, parlemen Jepang
mengadakan Sidang Istimewa atau Teikoku Ginkai ke-85 di Tokyo. Dalam sidang ini,
Perdana Menteri Kuniaki Koiso naik ke atas podium. Ia mengumumkan bahwa Dai
Nippon harus menentukan nasib Indonesia yang sedikit lagi posisinya terancam oleh
Sekutu. Setelah itu, pemerintah Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada
Indonesia. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi pemberontakan jika Indonesia
mengetahui bahwa posisi Jepang dalam Perang Asia Timur Raya semakin terdesak.
Setelah merumuskan dasar negara, BPUPKI dibubarkan pada 7 Agustus 1945 dan
dilanjutkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang kemudian
berhasil mewujudkan proklamasi tanggal 17 Agustus 1945. Namun, poin petama
Piagam Jakarta dinilai belum mewakili aspirasi seluruh umat beragama di Indonesia.
Maka, dalam sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945, persoalan ini pun dibahas
dengan melibatkan beberapa tokoh Islam. Perundingan pun dilakukan meskipun
berlangsung agak alot. Pada akhirnya, disepakati bahwa salah satu isi Piagam
Jakarta yang berbunyi "Ketuhanan dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam
bagi Pemeluk-pemeluknya" diganti. Sebagai gantinya adalah "Ketuhanan yang Maha
Esa" yang kemudian ditetapkan sebagai sila pertama Pancasila yang menjadi dasar
negara sekaligus falsafah hidup bangsa Indonesia. Ke-5 sila dalam Pancasila adalah
sebagai berikut:
1. Ketuhanan yang Maha Esa;dilambangkan dengan bintang.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; dilambangkan dengan rantai.
3. Persatuan Indonesia; dilambangkan dengan pohon beringin.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan; dilambangkan dengan kepala banteng.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia; dilambangkan dengan padi
dan kapas.
12 Agustus 1945
Sejarah Sukarno-Hatta Menjemput Janji Kemerdekaan ke Dalat
tirto.id - Jepang menyerah kepada Sekutu tanpa syarat pada 14 agustus 1945.
Penyataan kekalahan Jepang ini disampaikan langsung oleh Kaisor Hirohito melalui
siaran radio nasional. Kendati demikian, Jepang secara resmi menyerah pada Sekutu
terjadi pada 2 September 195 usai ditandatanganinya pernyataan tersebut di atas
kapal USS Missouri yang saat itu merapat di Teluk Tokyo. Tidak mudah bagi Jepang
untuk menyerah begitu saja pada Sekutu. Sebab, perlawanan Jepang sangat gigih
dengan kekuatan militernya. Jepang bahkan berhasil menghancurkan pangkalan
militer angkatan laut Pearl Harbor milik Amerika Serikat (AS) di Hawaii, pada 8
Desember 1941. Posisi Jepang sebenarnya sudah di atas angin saat itu. Berbagai
kemenangan telah diraih. Impian untuk mendirikan Persemakmuran Asia Timur Raya
perlahan mulai diwujudkan. Menurut modul Sejarah Indonesia (2020), Jepang
melalui Kaigun (Angkatan Laut Jepang), mengirim empat kapal induk untuk
menghabisi sisa armada Pasifik milik AS usai menghancurkan Pearl harbor. Peristiwa
terjadi di Kepulauan Midway yang ada di tengah Samudra Pasifik. Saat itu armada
AS berhasil membuka kode komunikasi rahasia Kaigun. Kekuatan militer Jepang bisa
diprediksi. Akhirnya, setelah terjadi pertempuan laut, justru kemenangan ada di
pihak AS yang mampu memetakan kekuatan Kaigun. Kaigun berusaha menutupi
kekalahan tersebut dari publik Jepang sampai berakhirnya perang Pasifik. Ironinya,
kekalahan di Midway membuat Jepang makin terpuruk dalam perang-perang
selanjutnya. Jepang dominan kalah. Pulau Saipan, Iwo jima, dan Okinawa yang
selama ini menjadi bagian penting milter Jepang dapat dikuasai AS. Jepang
Menyerah kepada Sekutu dan Sejarah Bom Atom di Jepang Tanda-tanda akhir dari
Perang Dunia II mulai terlihat sejak memasuki tahun 1945. Angin kemenangan telah
menyelimuti pihak sekutu. Benar saja, pada 7 Mei 1945, Jerman mengakui
kekalahannya dan menyerah kepada sekutu Barat di Reims. Menginjak 9 Mei 1945,
Jerman kembali menyerah kepada Uni Soviet di Berlin. Meskipun perang telah
berakhir di Eropa, peperangan di Pasifik sedang mencapai puncaknya dan itu terjadi
pada pertengahan 1945. Dengan kekuatan yang tersisa, Jepang terus berjuang
mengalahkan Amerika. Kegigihan yang diperlihatkan Jepang menunjukkan bahwa
mereka memiliki karakter yang tak gampang menyerah. Para pemimpin sekutu yang
telah menang dalam perang mengadakan pertemuan di Jerman. Pertemuan itu
dikenal dengan nama Konferensi Postdam. Pemimpin sekutu yang menghadiri
pertemuan itu, di antaranya Harry S. Truman (Presiden AS), Winston Churchill (PM
Inggris), Joseph Stalin (PM Uni Soviet). Selain itu, hadir juga pemimpin nasionalis
Cina Chiang Kai Sek. Pada 24 Juli 1945, Amerika, Inggris, dan Cina menyampaikan
hasil Konferensi Postdam yang intinya meminta kepada Jepang untuk menyerah
tanpa syarat. Selain itu, Amerika juga memberikan ultimatum kepada Jepang.
Amerika mengancam akan membombardir Jepang dengan kekuatan yang lebih
keras, apabila permintaan menyerah tanpa syarat tidak dipenuhi. Kondisi militer
Jepang makin sekarat setelah akhir tahun 1944 itu, membuat para pemimpin negara
Sekutu yang terdiri dari AS, Inggris, dan Cina melakukan konferensi di Postdam,
Jerman. Perwakilan dari ketiga negara tersebut adalah Presiden Harry S. Truman
(AS), Perdana Menteri Winston Churchill (Inggris Raya), dan Chiang Kai Sek (Cina).
Ketiganya menyepakati pernyataan Deklarasi Postdam. Isi Deklarasi Postdam yaitu:
1. Semua penjahat perang harus diadili secara keras, termasuk pelaku kekejaman
kepada para tawanan. 2. Pemerintah Jepang harus memberi kebebasan dan
memberlakukan demokrasi, serta penghormatan atas hak-hak asasi manusia. 3.
Pemerintah Jepang diberikan kesempatan untuk memilih mengakhiri perang kepada
Sekutu dengan cara menyerah tanpa syarat, atau memilih penghancuran besar-
besaran. Jepang memutuskan untuk menolak Deklarasi Postdam. Atas keputusan
tersebut, akhirnya AS menjatuhkan bom nuklir di Kota Hiroshima pada 6 Agustus
1945, dan berlanjut di Kota Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Melansir laman
Kebudayaan Kemdikbud, bom atom berjuluk "little boy" yang jatuh di Hiroshima
memiliki panjang 3 meter dibawa oleh pesawat B-29 Enola Gay. Bom nuklir ini
dijatuhkan dari ketinggian sekitar 10 ribu meter. Ratusan ribu orang tewas seketika
begitu meledak di darat, lalu sisanya mengalami luka atau cacat seumur hidup.
Peristiwa bom atom Hiroshima-Nagasaki inilah yang kemudian membuat
perekonomian dan perpolitikan Jepang lumpuh. Jepang sebenarnya juga dalam
kondisi harus melawan Rusia yang menyatakan perang pada Jepang pada 8 Agustus
1945. Sumarmo dalam Pendudukan Jepang dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
(1991) menyebutkan, Rusia masuk ke Jepang dengan langsung menyusuri Korea.
Selanjutnya, Rusia melakukan penyerangan dan berhasil merebut Sakhalin. Sampai
pada 14 Agustus 1945, Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat pada Sekutu.
Keesokan hari, 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito berpidato di radio NHK untuk
membacakan Perintah Kekaisaran mengenai kapitulasi dan mengumumkan Jepang
telah menyerah. Secara resmi, Jepang menyerah pada 2 September 1945. Jepang
menandatangani pernyataan menyerah di atas kapal USS Missouri yang berlabuh di
Teluk Tokyo.
Peristiwa Rengasdengklok:
Sejarah, Latar Belakang, & Kronologi
GLOSARIUM
DEKLARASI POSTDAM : Bahwa Jepang harus di beri kesempatan untuk mengakhiri Perang
Dunia II
HIBAKUSHA : Korban – korban selamat dari serangan bom atom di Hiroshima dan
Nagasaki
DAFTAR PUSTAKA
https://tirto.id/apa-hubungan-bpupki-dengan-pancasila-sejarah-lahirnya-dasar-
negara-f7Hz
https://tirto.id/sejarah-sukarno-hatta-menjemput-janji-kemerdekaan-ke-dalat-ef51
https://tirto.id/jepang-menyerah-kepada-sekutu-tanpa-syarat-sejarah-14-agustus-
1945-giv8
https://tirto.id/bom-hiroshima-dan-nagasaki-6-9-agustus-1945-sejarah-kronologi-
ginn
https://tirto.id/peristiwa-rengasdengklok-sejarah-latar-belakang-kronologi-f9kW
https://www.kompas.com/sains/read/2022/09/15/080200523/bagaimana-proses-
penyusunan-teks-proklamasi-kemerdekaan-indonesia-?page=all