1. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : RATIH PURNAMA SARI, S.Pd
Tanggal penyusunan :
Jenjang : SD
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik dapat mengenal dan mendalami keragaman budaya dilingkungan sekitar
2. Berkebhinekaan global
3. Bernalar kritis
4. Gotong royong
5. Mandiri
6. Kreatif
2. KOMPONEN INTI
A. Capain Pembelajaran
Elemen: pancasila
Peserta didik mampu me ma ha m i te nt a n g Bhineka Tunggal Ika
B. Tujuan Pembelajaran
a. Dengan menonton video, peserta didik dapat mengenal dan mendalami keberagaman budaya
dilingkungan sekitar dengan benar.
b. Dengan mengamati gambar keberagaman dilingkungan sekiar pada power point yang ditampilkan
peserta didik mampu menceritakan bentuk contoh-contoh bentuk Kerjasama dalam keberagaman
dilingkungan sekitar.
c. Dengan Gambar rumah adat peserta didik dapat memahami materi tentang keberagaman budaya
dilingkungan sekitar
C. Pemahaman Bermakna
Bhineka Tunggal Ika artinya berbeda beda tetapi tetap satu jua
Peserta didik dapat mendalami materi tentang identifikasi keragaman budaya dilingkungan
sekitar
D. Pertanyaan Pemantik
1. Apakah budaya Indonesia yang beraneka ragam dapat menjadi identitas nasional?
2. Apa artinya semboyan bhineka tunggal ika ?
E. Asesmen
1. Asesmen individu
2. Asesmen kelompok
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Remedial: Kepada peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target guru melakukan
pengulangan materi dengan pendekatan yang lebih individual dan memberikan tugas
individual tambahan untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan..
Pengayaan: Peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran tentang menerapan kebersamaan
suku agama dan budaya diberikan kesempatan untuk menjadi tutor sebaya bagi peserta didik
yang belum mencapai pembelajaran disamping diberikan soal pengayaan. Hal ini selain
menciptakan gotong royong juga sikap emphaty untuk saling membantu dengan sesama.
Hari ini adalah tanggal 28 Oktober. Pada tanggal tersebut seluruh rakyat bangsa Indonesia
memperingati hari Sumpah Pemuda, tidak terkecuali di SDN Setiajaya. Seluruh warga sekolah
memperingati hari Sumpah Pemuda dengan mengadakan upacara bendera. Sewaktu upacara,
bapak Kepala Sekolah memberikan amanat tentang pentingnya menjaga persatuan dan
kesatuan. Dalam amanatnya tersebut, Bapak Kepala Sekolah mengingatkan kepada seluruh
warga sekolah untuk senantiasa meningkatkan persatuan dan kesatuan. Menurut Bapak Kepala
Sekolah, perbedaan yang ada di sekolah atau masyarakat tidak boleh dijadikan hambatan untuk
bersatu, tetapi harus dijadikan sebagai pendorong meningkatnya persatuan dan kesatuan.
Selesai melaksanakan upacara, seluruh peserta didik masuk ke kelasnya masing-masing
untuk melaksanakan proses pembelajaran seperti biasanya. Seluruh peserta didik kelas empat
telah berada di ruangan kelasnya. Tidak lama kemudian, Bu Indah masuk ke kelas dan hari ini
akan mengajak seluruh peserta didiknya belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
”Anak-anak tadi kita telah melaksanakan upacara memperingati hari Sumpah Pemuda. Kata
Bapak Kepala Sekolah tadi kita harus senantiasa meningkatkan persatuan dan kesatuan.
Kebetulan pada pertemuan kali ini Ibu akan mengajak kalian untuk mengenal makna semboyan
Bhinneka tunggal ika? Apakah kalian sering mendengar atau melihat tulisan semboyan
tersebut?” tanya Bu Indah.
”Sering, Bu,” jawab seluruh peserta didik.
”Bagus. Ada yang tahu dimanakah tulisan semboyan Bhinneka tunggal ika itu sering kita
lihat?” Bu Indah kembali bertanya.
”Saya, Bu. Semboyan Bhinneka tunggal ika sering kita temukan pada lambang negara kita,
Burung Garuda Pancasila. Semboyan tersebut tertulis dalam seuntai pita yang digenggam oleh
dua kaki burung garuda sebagai lambang Negara Republik Indonesia. Coba teman-teman
perhatikan gambar burung garuda di depan kelas kita ini!” jawab Jaka sambil menunjuk
gambar burung garuda yang terpasang di depan kelas.
”Bagus. memang benar tulisan semboyan Bhinneka tunggal ika sering kita temukan pada
lambang negara. Nah setelah kalian memperhatikan gambar lambang negara kita, diantara
kalian ada yang tahu arti semboyan Bhinneka tunggal ika?” Tanya Bu Indah.
”Saya Bu. Bhinneka tunggal ika artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua,” jawab
Dewi.
”Benar sekali jawabanmu. Semboyan Bhinneka tunggal ika berasal dari bahasa Sansakerta.
Semboyan ini diambil dari sebuah kalimat yang terdapat dalam buku Sutasoma karya Mpu
Tantular pada zaman kerajaan Majapahit. Kalimat tersebut sebenarnya tidak hanya terdiri dari
tiga kata, tetapi lebih panjang. Kalimat lengkapnya adalah Bhinneka tunggal ika, tan hana
dharma mangrwa yang artinya adalah meskipun kita berbeda-beda, kita tetap satu jua, tidak
ada hukum yang mendua,” jelas Bu Indah sambil menulis kalimat semboyan tersebut.
”Kalimat tersebut menggambarkan keadaan masyarakat kerajaan Majapahit yang
beranekaragam. Keanekaragaman mereka terutama dalam hal agama yang dipeluknya. Mereka
ada yang memeluk agama Syiwa, Budha dan kepercayaan yang telah ada sebelumnya. Mereka
hidup rukun berdampingan secara damai. Adapun hukum yang berlaku bagi seluruh
masyarakat dan negara adalah satu, yaitu hukum Negara Majapahit,” lanjut Bu Indah.
”Bu, mengapa kalimat tersebut dijadikan semboyan negara kita sampai sekarang?” Tanya
Putu.
”Pertanyaan yang bagus. Salah satu alasan mengapa kita menjadikan Bhinneka tunggal ika
sebagai semboyan negara adalah bahwa keadaan bangsa Indonesia mirip dengan keadaan
masyarakat Kerajaan Majapahit tempo dulu. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang
beranekaragam. Keanekaragaman bangsa Indonesia meliputi banyak hal diantaranya agama,
suku bangsa, budaya daerah dan sebagainya,” jawab Bu Indah.
”Coba kalian perhatikan kondisi kelas kita. Kelas kita adalah kelas yang beranekaragam
suku bangsa, budaya dan agamanya. Misalnya Jaka berasal dari suku Sunda, Dewi berasal dari
suku Jawa, Putu berasa dari suku Bali, Ucok berasal dari suku Batak, Andi berasal dari suku
Bugis/Makassar dan sebagainya. Akan tetapi meskipun demikian, kalian tetap bersatu. Nah
begitu juga dengan bangsa Indonesia, meskipun terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya,
agama, dan sebagainya, tetapi harus tetap memegang teguh persatuan dan kesatuan bangsa,”
lanjut Bu Indah.
”Bu, mengapa bangsa dan negara Indonesia harus bersatu dalam keanekaragaman?” Tanya
Jaka.
”Begini Jaka, kamu tentunya masih ingat peribahasa yang mengatakan bersatu kita teguh,
bercerai kita runtuh. Peribahasa itu merupakan tekad para pejuang kita sebalum Indonesia
merdeka. Para pejuang bertekad, dengan persatuan mereka dapat melawan penjajahan dan
merebut kemerdekaan. Tekad tersebut harus selalu kita ingat, sebagai tekad mempersatukan
bangsa kita yang beranekaragam. Keanekaragaman suku bangsa, budaya dan agama tidak
boleh menimbulkan perpecahan di antara warga. Keanekaragaman itu justru harus membuat
kita bersatu sebagai bangsa yang kuat dan disegani oleh negara lainnya,” jelas Bu Indah.
”Baiklah anak-anak ibu cukupkan sampai disini pembelajaran pada pertemuan kali ini. Di
rumah silakan kalian cari berbagai bentuk keanekaragaman suku bangsa dan budaya yang ada
di Indonesia,” kata Bu Indah sambil menutup proses pembelajaran kali ini.
LAMPIRAN 2
MEDIA PEMBELAJARAN
Kelompok : .............................................................................
Kelas : .............................................................................
Nama Anggota 1. .............................................................................
Kelompok 2. .............................................................................
3. .............................................................................
4. .............................................................................
5. .............................................................................
Perhatikanlah gambar berikut ini. Kemudian, ceritakan dan jelaskan yang kamu ketahui di
depan kelas.
Nilai
Nah, itulah ulasan seputar rumah adat Minangkabau yang menarik untuk diketahui.
LAMPIRAN 3
PENILAI ASESMEN
LAMPIRAN 3
ASESMEN
Aspek Sangat Baik Baik Cukup Kurang
(4) (3) (2) (1)
Berdo’a Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
dengan sangat berdo’a sebelum masih butuh berdo’a dengan
khusyuk dan sesudah diingatkan agar sebelum dan
sebelum dan melakukan berdo’a dengan sesudah
sesudah kegiatan khusuk sebelum melakukan
melakukan (belajar) dan sesudah kegiatan
kegiatan melakukan (belajar)
(belajar) kegiatan
(belajar)
Perilaku Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Bersyukur sangat bersyukur bersyukur masih tidak bersyukur
kepada tuhan kepada tuhan diingatkan agar kepada tuhan
atas ilmu yang atas ilmu yang bersyukur atas ilmu yang
didapatkan didapatkan kepada tuhan didapatkan
atas ilmu yang
didapatkan
Disiplin Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
menyelesaikan menyelesaikan menyelesaikan menyelesaikan
tugas sebelum tugas pada tugas setelah 1- tugas setelah 3-5
waktu yang waktu yang menit dari waktu menit dari waktu
ditentukan ditentukan yang ditentukan yang ditentukan
Kerjasama Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
sangat mampu mampu mulai mampu belum mampu
bekerjasama bekerjasama bekerjasama bekerjasama
dalam diskusi dalam diskusi dalam diskusi dalam diskusi
maupun maupun maupun maupun
kelompok kelompok kelompok kelompok
REKAPITULASI JURNAL PENILAIAN SIKAP (SPRITUAL DAN SOSIAL)
Berilah tanda cek (V) pada kolom yang sesuai dengan penilaian Anda !
No Kategori
Baik Baik Sedang Kurang
sekali
A. KUALITAS
1 Persiapan baik
2 Organisasi jelas
3 Memberikan informasi yang didukung oleh fakta atau buku
4 Informasi disampaikan dengan jelas
5 Argumentasi
6 Pernyataan (statement) bersifat persuasif
B ETIKA
1 Menghormati argumentasi teman dan tidak emosional
2 Saling mendengarkan dan merespon
3 Tidak menghina (menyela pembicaraan)
Tidak mendominasi pembicaraan
Secara aktif ikut terlibat
C LAIN_LAIN
1 Cara mengevaluasi atau mengkritik teman
2 Membuat kesimpulan sementara berdasarkan bukti yang
disampaikan kedua pihak
Jumlah keseluruhan
Keterangan : skor 4 =baik sekali, skor 3 = Baik, skor 2 : Cukup, skor 1= kurang
Kriteria : A (baik sekali) = 100-80 ke atas , B (baik) = 70-79 , C (cukup)= 60-69 , D (kurang memenuhi syarat) = <60
Pedoman Penskoran
No Kunci Jawaban Skor
1. Berbeda-beda tapi tetap satu jua 25
2. Buku Sutasoma 10
3. Jawaban peserta didik akan beragam, tetapi harus terarah pada 10
materi
4. Jawaban peserta didik akan beragam, tetapi harus terarah pada 25
materi
5. Karena persatuan dan kesatuan merupakan modal utama 30
pembangunan
Total Skor 100
KISI-KISI SOAL
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
Kelas/Fase : IV/B
No. Capaian Materi Tujuan Indikator Soal Soal Kunci Level Bentuk Skor
Pembelajaran Pembelajaran (TP) Jawaban Kognitif Soal
Soal Kunci
Menerapkan menyebutkan cara 1.Cara menghargai C C1 PG 1
Peserta 1. Dengan
kebersamaan
menghargai keberagaman keragaman agama yang ada
didik dalam menggunakan
keberagaman, yaitu dengan cara ….
mampu video peserta
suku,agama a. mengikuti ibadah agama
memahami dan budaya didik dapat
orang lain
tentang menjelaskan b. akal-akalan tidak tahu
bhineka pentingnya c. tidak gaduh kalau ada
tunggal ika manfaat orang lain yang beribadah
Kerjasama dalam d. mengotori tempat ibadah
agama orang lain
keberagaman
dilingkungan menjelaskan cara 2.Salah satu cara B C2 PG 1
menghormati agama lain
sekitar menghormati keberagaman
adalah sebagai berikut
2. Dengan yang ada diindonesia kecuali….
a.Memaafkan apabila ada
mengamati teman yang sengaja
Gambar pada mengganggu kegiatan
keagamaan
power point yang b.Mengangap lucu tata cara
ditampilkan peribadatan agama lain
c.Menghormati saat ada
peserta didik teman lain beribadah
d.Memberi kesempatan teman
mampu untuk menjalankan agama
sesuai keyakinannya.
menceritakan mengemukakan contoh 3.Contoh manfaat saling B C2 PG 1
contoh-contoh menghormati keberagaman
menghormati keberagaman
suku bangsa adalah….
bentuk Kerjasama a. Timbulnya
dalam permusuhan antar
suku
keberagaman b. Timbulnya jiwa
dilingkungan nasionalisme
c. Munculnya iri antar
sekitar suku
d. Munculnya
kebanggan berlebihan
pada suku bangsa
sendiri.
menentukan sikap yang 4. Contoh dari sikap tidak A C3 PG 1
menghargai keberagaman
perlu dimiliki dalam
budaya bangsa adalah…
menjaga keberagaman a. Mau berteman hanya
dengan satu suku
b. Mencintai berbagai budaya
daerah lain
c. Menghargai budaya lain
meski berbeda
d. Menonton pertunjukan
budaya daerah lain