Anda di halaman 1dari 5

MODUL AJAR SEKOLAH PENGGERAK

I INFORMASI UMUM
A Identitas Modul
1 Nama penyusun TIM MGMP PPKn
2 Nama sekolah SMA Ngeri 1 Kupang
3 Tahun Pelajaran 2022/2023
4 Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
5 Fase / Elemen F / Pancasila
6 Kelas / Semester XI / Ganjil
7 Alokasi waktu 90 menit ( 1 x Pt )
8 Pokok Materi Pemikiran pendiri Bangsa tentang Pancasila
B Kompetensi Awal Kegiatan memahami penguasaan peserta didik fase sebelumnya
terhadap pendapat para tokoh pendiri Bangsa tentang ide Negara
Indonesia merdeka.
C Profil Pelajar Pancasila Beriman, Berkebhinnekaan global, Bergotong royong, Mandiri,
Bernalar kritis, dan Kreatif
D Sarana Prasarana Laptop, LCD, Papan tulis, Buku teks PPKn, Akses Internet.
E Target Peserta didik Kelas Reguler
F Model Pembelajaran Discovery Learning : proses pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik dan pengalaman belajar secara aktif, untuk
menemukan dan mengemukakan gagasannya terkait topik yang
dipelajari. Dengan Teknik Membaca Jigsaw yakni teknik membaca
dalam kelompok kecil yang fokus pada topik yang sama, untuk
membangun pemahaman dan kemudian saling berbagi pemahaman
dengan anggota kelompok yang lain. Teknik ini membantu peserta
didik mengembangkan tanggung jawab atas pemahamannya.
II KOMPETENSI INTI
Capaian Pembelajaran 1. Peserta didik mampu menganalisis kedudukan Pancasila
sebagai ideologi terbuka;
2. serta peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan global;
A
3. peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu menganalisis kedudukan Pancasila sebagai
ideologi terbuka
Idikator Pencapaian Peserta didik mampu :
Kompetenasi 1.Mengidentifikasi peta pemikiran serta argumentasi
pendiri bangsa tentang dasar negara ? apa persemaan
dan perbedaannya ?
2. Memahami peta pemikiran beserta argumentasi pendiri
bangsa tentang hubungan agama dan negara.
3. Peserta didik mampu menganalisis kedudukan Pancasila sebagai
ideologi Negara
B Pemahaman bermakna Peserta didik dapat mengklasifikasikan peta pemikiran perumusan
Dasar negara Pancasila dalam sidang BPUPK.
C Pertanyaan pemantik Apakah yang menjadi peta pemikiran pendiri bangsa
tentang dasar negara ? apa persemaan dan
perbedaannya pendapat mereka?
D Persiapan Pembelajaran a. Mempersiapkan link video yang akan ditayangkan kepada
siswa untuk stimulasi kegiatan diskusi terkait dengan Peta
pemikiran Pendiri bangsa tentang dasar Negara Pancasila.
b. Mempersiapkan lembar kerja peserta didik / LKPD
c. Guru mempersiapkan materi ajar, Buku teks
d. Mempersiapkan peralatan yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran seperti Laptop dan LCD Proyektor .
Pertemuan I
Kegiatan Pembelajaran 90 Waktu
Kegiatan Awal : 15 menit
1. Salam dan doa pembuka oleh peserta didik
2. Mengabsen kehadiran peserta didik
3. Memberikan apersepsi berupa asesmen awal
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai setelah pembelajaran
berakhir
Kagiatan Inti : 65 menit
1. Guru mempertunjukan video materi pembelajaran /Peta konsep materi
Pemikiran pendiri Bangsa tentang Pancasila
2. Guru Menggali pemahaman peserta didik dengan pertanyaan setelah
memperhatikan video materi pembelajaran tentang Pancasila.
3. Guru memotivasi belajar siswa dengan pertayaan tentang
Apa yang peserta didik pahami / ketahui tentang BPUPK
4. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil dan mendiskusikan Pokok-pokok
pemikiran apa saja yang disampaikan oleh:
 Moh. Yamin dalam sidang BPUPK? .
 Soepomo dalam sidang BPUPK?,
 Soekarno dalam siding BPUPK?
5. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok,
6. Guru memberikan penjelasan yang memuat perbedaan dan Persamaan dari
para tokoh pendiri bangsa tentang Pancasila
7. Guru menyampaikan beberapa gagasan pokok untuk menguatkan atau
menegaskan jawaban peserta didik.
Kegiatan Akhir : 10 menit
1. Guru memberikan penguatan dan penegasan tentang Peta Pemikiran Pendiri
Bangsa tentang Pancasila dan dinamika perumusan Dasar Negara.
2. Peser tadidik mengerjakan asesmen formatif yang diberikan guru.
3. Guru menyampaikan materi pokok pertemuan minggu berikutnya.
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan doa bersama yang dipimpin oleh
salah seorang peserta didik.

E Asesmen
Diagnostik Apakah yang menjadi peta pemikiran pendiri bangsa tentang dasar
negara ? apa persemaan dan perbedaannya pendapat mereka?
Formatif 1. Jika diklasifikan, bagaimana peta pemikiran beserta argumentasi pendiri
bangsa tentang dasar negara? Apa persamaan dan perbedaan
pemikirannya?
2. Bagaimana peta pemikiran beserta argumentasi pendiri bangsa tentang
hubungan agama dan negara ?
3. Kemukakan Pokok-pokok pemikiran yang disampaikan oleh
 Moh. Yamin dalam sidang BPUPKI tentang rumusan dasar
Negara.
 Soepomo dalam sidang BPUPKI tentang rumusan dasar Negara.
 Ir. Soekarno dalam siding BPUPKI tentang rumusan dasar Negara.

Sumatif 1. Apakah yang menjadi persamaan pemikiran para pendiri bangsa mengenai
dasar negara Indonesia?
2. Apakah yang menjadi perbedaan cara pandang para pendiri bangsa
mengenai Dasar Negara Indonesia?
3. Bagaimana kaitan antara agama dan Negara dalam penentuan Dasar Negara
Indonesia?
4. Apa yang menjadi alasan kuat untuk tidak menjadikan syariat Islam sebagai
Dasar Negara Indonesia?
5. Pesan moral apa yang kalian gali dari perdebatan panjang para pendiri
bangsa, sampai pengambilan keputusan !
F Remidial dan Pengayaan
Remidial:
Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai capaian pembelajaran
atau Remedial dilakukan untuk membantu peserta didik dalam mencapai Tujuan
pembelajaran.
Hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk kegiatan remedial adalah, di antaranya:
1. Guru dapat melakukan pertemuan dengan peserta didik tersebut untuk menanyakan
hambatan belajarnya, meningkatkan motivasi belajarnya, dan memberikan umpan
balik kepadanya.
2. Memberikan aktivitas belajar tambahan di luar jam pelajaran, baik dilakukan secara
mandiri maupun bersama temannya, dengan catatan: menyesuaikan dengan gaya
belajar peserta didik dan membantu menyelesaikan hambatan belajarnya.
Pengayaan :
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi dan
secara pribadi sudah mampu menyimpulkan hasil telaah peta Pemikiran Pendiri Bangsa
tentang Pancasila.
Bentuk Pengayaan :
1. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran
tutor sebaya.
2. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari
berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Dan menyajikan dalam bentuk laporan
tertulis atau membacakan di depan kelas.
G Refleksi Peserta Peserta didik diminta untuk menuliskan perasaannya saat mengikuti
didik pembelajaran
1. Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah?
2. Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah?
3. Dari proses belajar hari ini saya ingin mengetahui lebih dalam
tentang?
4. Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam
kehidupan sehari-hari adalah
Refleksi Guru 1. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan rencana?
2. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan pembelajaran
yang sudah terlaksana?
4. Adakah motivasi kepada peserta didik saat presentasi hasil diskusi
kelompok ?
5. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas kegiatan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan?
6. Hal menarik apakah yang saya temui selama pembelajaran
berlangsung ?
7. Apa yang ingin saya ubah untuk meningkatkan/memperbaiki
pelaksanaan dan hasil pembelajaran?
III LAMPIRAN
A Lembar Kegiatan Peserta didik
LKPD. 1 ( TK ) 1. Kemukakan Pokok-pokok pemikiran yang disampaikan oleh ;
a. Moh. Yamin dalam sidang BPUPKI tentang rumusan dasar Negara.
b. Soepomo dalam sidang BPUPKI tentang rumusan dasar Negara.
c. Ir. Soekarno dalam siding BPUPKI tentang rumusan dasar Negara.
2. Bagaimana peta pemikiran beserta argumentasi pendiri bangsa tentang
hubungan agama dan negara ?
LKPD. 1 ( TM ) 1. Apakah yang menjadi persamaan pemikiran para pendiri bangsa
mengenai dasar negara Indonesia?
2. Apakah yang menjadi perbedaan cara pandang para pendiri bangsa
mengenai Dasar Negara Indonesia?
3. Apa yang menjadi alasan kuat untuk tidak menjadikan syariat Islam
sebagai Dasar Negara Indonesia?
4. Pesan moral apa yang kalian gali dari perdebatan panjang para pendiri
bangsa, sampai pengambilan keputusan !
RUBRIK PENILAIAN :
1. Lembar Penilaian Diskusi
Petunjuk:
Lembar ini di isi oleh guru pada saat diskusi kelompok.Lembar ini mencatat keefektifan peserta
diskusi dalam 4(empat) kode nilai akhir, yaitu: A(Sangat Baik), B (Baik), C (Cukup),dan K
(Kurang).Pada kolom Aspek Penilaian yang terdiri dari sikap , pendapat dan bahasa.
Skor angka 0 – 100 Pada kolom Penilaian, tuliskan Rata-Rata Skor Angka dan konversi Kode
Nilainya.
No. Nama Pesrts Didik Aspek Penilaian Nilai Rata-rata
1 Sikap pendapat Bahasa
2
3
dst
Keterangan:
1. Sikap : Disiplin, Kerja sama, Menghargai dan Tanggungjawab,
2. Pendapat : Rasional, Sistematis, Motivatif, Kritis dan keaktif
3. Bahasa : Jelas, Tepat, dan dipahami.
Peserta didik memperoleh nilai :

Interval Nilai Kualitatif

91 – 100 A (Sangat Baik)


83 – 90 B (Baik)
75 – 82 C (Cukup)
< 74 K (Kurang)
B Bahan Bacaan Guru dan Peserta didik .
Sumber Bacaan
Peta Pemikiran Pendiri Bangsa tentang Pancasila.
Pemikiran pendiri bangsa tentang Pancasila oleh anggota BPUPK yang turut menyampaikan
pidato pada sidang pertama yang membahas tentang dasar negara Indonesia merdeka. Tidak hanya
Moh. Yamin, Soepomo, dan Soekarno, melainkan juga ada Hatta, H. Agus Salim, Ki Bagoes
Hadikoesoemo, dan lain-lain. Diskusi dan saling menanggapi, bahkan saling sanggah, terjadi selama
persidangan. Hal tersebut tentu sebuah kewajaran, bahkan keharusan. Disebut kewajaran karena
setiap orang niscaya memiliki pemikiran yang berbeda-beda akibat perbedaan latar belakang, sudut
pandang, cita-cita, dan lain sebagainya. Bahkan, disebut keharusan karena yang menjadi subjek
pembicaraan adalah negara besar, tidak hanya dari aspek geografis dan jumlah populasi, melainkan
juga kaya akan sumber daya alam dan tradisi. Pada titik ini, diskusi, saling menanggapi bahkan saling
sanggah dalam persidangan adalah wujud demokrasi. Namun demikian, para anggota BPUPK—serta
para pendiri bangsa lainnya yang tidak tergabung dalam BPUPK— memiliki cita-cita yang sama, yakni
kemerdekaan, persatuan, dan kejayaan Indonesia. Kontribusi pemikiran sejumlah tokoh lainnya juga
tidaklah sedikit.
Usulan Soepomo, misalnya, terkait bentuk negara integralistik serta struktur sosial bangsa
Indonesia menjadi kerangka penting dalam merumuskan negara merdeka. Begitu juga dengan
anggota BPUPK lainnya. Tak hanya pada sidang pertama BPUPK, perbincangan tentang dasar negara
terus dimatangkan baik dalam Panitia Kecil maupun pada saat sidang kedua BPUPK. Hasil dari Panitia
Kecil yang dibentuk setelah sidang pertama BPUPK, dicapainya kesepakatan antara, yang oleh
Soekarno disebut sebagai, “kelompok Islam” dan “kelompok kebangsaan”, sebagaimana yang tertulis
dalam Preambule, atau Mukaddimah. Hasil kesepakatan ini dibacakan oleh Soekarno sebagai ketua
Panitia Kecil dihadapan sidang BPUPK yang kedua. Pada sidang kedua ini, anggota BPUPK banyak
mendiskusikan soal bentuk negara, ketimbang soal dasar negara. Perbincangan tentang dasar negara
kembali mengemuka pada saat sidang PPKI yang berlangsung sehari setelah kemerdekaan Indonesia,
18 Agustus 1945. Fokus pembicaraan pada saat itu adalah soal “Ketuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.
Soekarno mengusulkan lima dasar bagi Indonesia merdeka. Dia pula yang mengusulkan—atas
saran rekannya yang ahli bahasa—penamaan Pancasila terhadap kelima dasar tersebut, yakni
1) Kebangsaan Indonesia, 2) Internasionalisme atau perikemanusiaan, 3) Mufakat atau demokrasi, 4)
Kesejahteraan sosial, dan 5) Ketuhanan. Namun, selain dari kelima dasar tersebut, Soekarno juga
menyiapkan kumpulan dasar negara lainnya, apabila kelima dasar sebelumnya tidak dapat diterima.
Ia menyarankan (trisila): Sosio-Nasiolisme, Sosio-Demokratik, dan Ketuhanan. Jika pun ketiga dasar ini
dirasa kurang cocok, Soekarno mengusulkan satu dasar (ekasila), yang diperas dari ketiga dasar
tersebut, yaitu Gotong Royong.
Moh. Yamin sebagai pendiri bangsa, juga turut andil dalam memberikan ide terhadap
rancangan dasar negara, yang juga terdiri dari 5 dasar, yaitu: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri
Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Sebagai pakar hukum, Soepomo mengawali
rancangan ide dasar negara dengan menjabarkan syarat-syarat berdirinya negara, yaitu daerah,
rakyat, dan pemerintahan yang berdaulat berdasarkan hukum internasional.
Untuk dasar negara sendiri, Soepomo mengusulkan 5 dasar bagi negara, yaitu persatuan,
kekeluargaan, keseimbangan lahir batin, musyawarah, dan keadilan rakyat. Selain kedua tokoh
tersebut, ada juga Moh. Hatta yang menyampaikan bahwa Pancasila sebenarnya tersusun atas dua
dasar. Pertama, berkaitan dengan moral, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Kedua, berkaitan dengan
aspek politik, yaitu kemanusiaan, persatuan Indonesia, demokrasi kerakyatan, dan keadilan sosial.
Hatta menyetujui dibentuknya Indonesia sebagai negara kesatuan yang bersendi demokrasi dan
dibatasi oleh konstitusi. Hatta lebih setuju dengan negara kesatuan yang bersendi demokrasi dan
dibatasi oleh konstitusi. Dengan bersendi demokrasi, dalam negara kesatuan, kekuatan terbesar ada
pada rakyat, sehingga rakyat mendapatkan haknya untuk menyuarakan pendapatnya melalui
lembaga-lembaga demokrasi. Cita-cita demokrasi Indonesia adalah demokrasi sosial yang meliputi
seluruh lingkungan hidup yang menentukan nasib manusia. Cita-cita keadilan sosial dijadikan
program untuk dilaksanakan dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara.
C Glosarium
BPUPK
Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai
Idiologi
Internasionalisme
Konstitusi
Nilai dasar
Norma
Regulasi
D Daftar Pustaka
1. Eddy, I Wayan Tagel. 2018. Aktualisasi Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara, Dharma
Smrti, Nomor 18 Vol. I Mei
2. Hardinanto, Aris. Autentisitas Sumber Sejarah Pancasila Dalam Masa Sidang Pertama Badan Untuk
Menyelidiki Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Volume 3• Nomor 1.
https://www.researchgate.net/publication/317377196_
autentisitas_sumber_sejarah_pancasila_dalam_masa_sidang_pertama_badan_untuk_menyelidiki_usaha-
usaha_persiapan_kemerdekaan_tanggal_29_mei-1_ juni_1945
3. Hatta, Mohammad. 1978. Pengertian Pancasila, Jakarta: Inti Idayu Press
4. Hisyam, Muhamad. 2011. Ki Bagus Hadikusumo Dan Problem Relasi Agama-negara, Jurnal Masyarakat &
Budaya, Volume 13 No. 2 Tahun 2011
5. Hutagalung, Daniel. 2005. Menapaki Jejak-jejak Pemikiran Soepomo Mengenai Negara Indonesia, Jurnal
Hukum Jentera Vol. 3 (10) (Oktober)
6. Ilyas. 2020. Islam Dan Kebangsaan: Pergumulan Dalam BPUPKI, PPKI, Dan Piagam Jakarta, Buletin Al-turas
Vol. 26 No. 1 Januar

Kupang, Juli 2023 Mengetahui


Guru Mapel Wakasek Kurikulum Kepala SMAN 1 Kupang

Dra.Damaris Herewila Dra.Sandy N.Paliama Dra.Marselina Tua.M.Si


Nip. 196712 191994032009 NIP. 196501231993032006 NIP.196705071994032013

Mengesahakan
Pengawas Pembina SMAN 1 Kupang

Drs.Moh Kana Hau.M.Si


Nip.196611221993031006

Anda mungkin juga menyukai