Kelas XI
Produk perundang-undangan di Semester 1
Indonesia
Penyusun :
Dra.
Astiningsih
1
INFORMASI UMUM
Identitas Modul
Kompetensi awal
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia dengan
cara melatih siswa berdoa sebelum dan sesudah belajar.
2. Berkebinekaan global dengan cara melatih siswa tidak membedakan teman ketika
pembentukan kelompok diskusi atau praktikum.
3. Mandiri dengan cara melatih siswa untuk mengerjakan soal latihan di setiap akhir
kegiatan pembelajaran tanpa bantuan orang lain.
4. Bergotong royong dengan cara melatih siswa untuk saling membantu dalam kerja
sama kelompok saat praktikum atau diskusi/ presentasi.
5. Bernalar kritis dengan cara melatih siswa dengan pertanyaan–pertanyaan dalam
peristiwa kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan topic materi.
6. Kreatif dengan cara melatih siswa berinovasi dalam menentukan/ menemukan rumus-
rumus yang digunakan dalam pemecahan soal.
Model pembelajaran
KOMPONEN INTI
3
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran :
Pertanyaan pemantik
Persiapan pembelajaran
4
Guru beserta peserta didik menyiapkan berbagai kebutuhan kegiatan pembelajaran,
meliputi:
A. Media/ bahan ajar/sumber belajar
1. Media/ Bahan ajar dan Sumber Belajar (diferensiasi konten):
1. Hatim gazali, 2021. Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
untuk SMA kelas XI. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN
PENDIDIKAN PUSAT PERBUKUAN.
2. Tedi Kholiludin, 2021. Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMA/SMK Kelas XI. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN
PENDIDIKAN PUSAT PERBUKUAN.
3. Literatur online
Video : https://youtu.be/hCoH8mBnhp8
PPT : https://docs.google.com/presentation/d/1UKtZsxPEqhfmQfhI755FBQ-
WP2jSrRPD/edit?
usp=sharing&ouid=111978943598683790669&rtpof=true&sd=true
4. Lingkungan sekitar
5. Alat tulis
6. Papan tulis
7. Koneksi internet
8. TV-LCD
9. Smartphone
Persiapan pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran 1
5
Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa
( 10 menit) bersama. Guru mengisi presensi peserta didik.
2. Guru menanyakan kabar dan mood murid hari ini. Guru
mencoba mencairkan suasana ketika ada murid yang
moodnya sedang tidak bagus sehingga semua murid siap
belajar. ( KSE=kesadaran diri, manajemen diri)
3. Motivasi: Guru mengkondisikan siswa untuk belajar dan
memotivasi peserta didik terkait pokok bahasan inti
sejarah UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(melakukan ice breaking untuk membuat kelas menjadi
lebih semangat, KSE)
4. Apersepsi: Guru menggali pengetahuan peserta didik
tentang sejarah UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 (kesiapan belajar, selanjutnya guru dapat
membentuk kelompok sesuai alternatif pembentukan
kelompok yang dipilih berdasarkan kesiapan belajar
peserta didik untuk difasilitasi pada diferensiasi proses)
5. Guru mengaitkan bahasan tersebut untuk menambah
keimanan siswa (kompetensi spiritual)
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa
mampu memahami tentang sejarah UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
Kegiatan Pembelajaran 2
7
2. Motivasi: Guru mengkondisikan siswa untuk belajar dan
memotivasi peserta didik terkait pokok bahasan inti
kesadaran untuk mematuhi konstitusi dan norma
(melakukan ice breaking untuk membuat kelas menjadi
lebih semangat atau dapat juga menggunakan teknik
praktik kesadaran penuh lainnya, misalnya teknik STOP,
KSE)
3. Apersepsi: Guru menggali pengetahuan peserta didik
tentang kesadaran untuk mematuhi konstitusi dan norma
(kesiapan belajar, selanjutnya guru dapat membentuk
kelompok sesuai alternatif pembentukan kelompok yang
dipilih berdasarkan kesiapan belajar peserta didik untuk
difasilitasi pada diferensiasi proses)
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa
mampu memahami kesadaran untuk mematuhi
konstitusi dan norma
9
Kegiatan Pembelajaran 3
Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa
( 10 menit) bersama. Guru mengisi presensi peserta didik.
2. Guru menanyakan kabar dan mood murid hari ini. Guru
mencoba mencairkan suasana ketika ada murid yang
moodnya sedang tidak bagus sehingga semua murid
siap belajar. ( KSE=kesadaran diri, manajemen diri)
3. Motivasi: Guru mengkondisikan siswa untuk belajar dan
memotivasi peserta didik terkait pokok bahasan inti
produk perundang- undangan yang berlaku
(melakukan ice breaking untuk membuat kelas menjadi
lebih semangat, KSE)
4. Apersepsi: Guru menggali pengetahuan peserta didik
tentang hak dan kewajiban asasi manusia dalam nilai
praksis Pancasila (kesiapan belajar, selanjutnya guru
dapat membentuk kelompok sesuai alternatif
pembentukan kelompok yang dipilih berdasarkan
kesiapan belajar peserta didik untuk difasilitasi pada
diferensiasi proses)
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa
mampu memahami produk perundang- undangan yang
berlaku
10
perundang- undangan yang berlaku dan menyajikan
hasil yang nantikan akan dipresentasikan.
(KSE=keterampilan berelasi ketika kegiatan kolaborasi
dengan anggota kelompok, kesadaran diri dan
manajemen diri untuk tidak egois dalam
berdiskusi,keterampilan berelasi dan pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab untuk memutuskan
kesimpulan diskusi) Pada tahap b, c dan d guru dapat
memberikan dukungan lebih kepada kelompok yang
kesulitan dalam diskusi (diferensiasi proses)
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah: Peserta didik dari setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi dan tukar ide dengan
anggota kelompoknya ke depan kelas dan berbagi
kepada semua peserta didik. Kelompok yang lain bisa
menanggapi, bertanya atau memberikan apresiasi.
(KSE=kesadaran sosial dalam bentuk memberikan
apresiasi berupa tepuk tangan atau pujian kepada
kelompok yang telah tampil).
Setiap kelompok membuat laporan diskusi yang berisi
pertanyaan dan jawaban yang didapat dari masing-
masing kelompok.
Guru memberikan penguatan kepada setiap peserta
didik yang berpendapat dengan benar dan mengoreksi
jawaban peserta didik jika kurang tepat serta
memberikan apresiasi kepada murid yang telah berani
dan bersedia berpendapat (KSE=kesadaran sosial)
11
Target peserta didik
ASESMEN DIAGNOSTIK
Kerjakan soal berikut untuk mengukur pengetahuan awal kalian!
ASESMEN FORMATIF
12
Kerjakan dengan penuh rasa tanggung jawab serta utamakan kejujuran !
Refleksi
A. Manajemen kelas:
a. Apakah semua siswa aktif berkegiatan?
b. Apakah pembagian waktunya cukup?
c. Apakah siswa yang memiliki hambatan ketika berkegiatan, dapat teratasi dengan baik
(kembali berkegiatan dan mengikuti prosesnya)
d. Apakah metode pembelajaran yang digunakan sudah tepat?
e. Adakah metode pembelajaran lain yang lebih tepat untuk kegiatan pembelajaran ini?
f. Apakah menemukan kendala lainnya?
g. Adakah strategi lain untuk menjawab kendala yang timbul?
B. Ketercapaian kompetensi:
a. Apakah semua siswa mampu mencapai kompetensi yang diharapkan?
b. Apakah semua siswa mampu mengikuti proses kegiatan belajar dengan baik?
Pengayaan
14
Peserta didik yang telah menguasai materi bentuk molekul dapat menambah wawasannya
dengan membaca buku atau artikel imiah relevan terkait dengan penerapannya pada bidang
keilmuan yang lain
Remidial
Peserta didik yang belum mampu mengerjakan soal dengan tepat mempelajari ulang materi
dan melaksanakan remidial dengan mengerjakan soal sebagai berikut !
1. Apa yang dimaksud konstitusi ?
2. Apa saja yang masuk sebagai konstitusi tertulis Indonesia?
3. Sebutkan 5 contoh perilaku positip terhadap konstiusi Negara !
4. Sebutkan 5 unsur konstitusi Negara !
5. Berlakunya UUD Tahun 1945 mulai pada tanggal 5 Juli 1959 hingga 11 Maret 1966
dinamakan periode apa? Jelaskan !
LAMPIRANGresik, 17 Juli 2023
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah
PPKI
Perbedaan
Konstitusi Tertulis Konstitusi tidak tertulis
15
Lembar Kerja Peserta didik 3
Nama Lengkap :
Kelas/No. Absen :
Petunjuk : Berilah jawaban kalian dibawah ini !
Konstitusi Indonesia
Konstitusi Periode
16
Petunjuk : Berilah jawaban kalian dibawah ini !
No Jenis peraturan Lembaga yang berwenang Materi muatan yang
menetapkana tau mengesahkan diatur
1
2
3
4
5
6
7
Glosarium
Konstitusi : segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan (undang-undang dasar dan
sebagainya). Konstitusi juga dapat diartikan sebagai undang-undang dasar suatu negara.
UUD 1945 : konstitusi dan sumber hukum tertinggi yang berlaku di Republik Indonesia. UUD 1945
menjadi perwujudan dari dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila, yang disebutkan secara gamblang
dalam Pembukaan UUD 1945.
Daftar pustaka
https://kbbi.web.id/konstitusi
https://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar_Negara_Republik_Indonesia_Tahun_1945
https://www.balkopites.com/2020/03/soal-konstitusi-negara.html
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/13/04000011/5-kesepakatan-dasar-dalam-perubahan-
uud-1945?page=all
https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11776
17
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Konstitusi suatu negara pada hakekatnya merupakan hukum dasar tertinggi yang memuat
hal-hal mengenai penyelenggaraan negara, karenanya suatu konstitusi harus memiliki sifat yang
lebih stabil dari pada produk hukum lainnya. Terlebih lagi jika jiwa dan semangat pelaksanaan
penyelenggaraan negara juga diatur dalam konstitusi sehingga perubahan suatu konstitusi dapat
membawa perubahan yang besar terhadap sistem penyelenggaraan negara. Bisa jadi suatu negara
yang demokratis berubah menjadi otoriter karena terjadi perubahan dalam konstitusinya.
Adakalanya keinginan rakyat untuk mengadakan perubahan konstitusi merupakan suatu hal yang
tidak dapat dihindari. Hal ini terjadi apabila mekanisme penyelenggaraan negara yang diatur dalam
konstitusi yang berlaku dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan aspirasi rakyat. Oleh karena itu,
konstitusi biasanya juga mengandung ketentuan mengenai perubahan konstitusi itu sendiri, yang
kemudian prosedurnya dibuat sedemikian rupa sehingga perubahan yang terjadi adalah benar-benar
aspirasi rakyat dan bukan berdasarkan keinginan semena-mena dan bersifat sementara atau pun
keinginan dari sekelompok orang belaka.
Pada dasarnya ada dua macam sistem yang lazim digunakan dalam praktek ketatanegaraan
di dunia dalam hal perubahan konstitusi. Sistem yang pertama adalah bahwa apabila suatu
konstitusi diubah, maka yang akan berlaku adalah konstitusi yang berlaku secara keseluruhan
(penggantian konstitusi). Sistem ini dianut oleh hampir semua negara di dunia. Sistem yang kedua
ialah bahwa apabila suatu konstitusi diubah, maka konstitusi yang asli tetap berlaku. Perubahan
terhadap konstitusi tersebut merupakan amandemen dari konstitusi yang asli tadi. Dengan perkataan
lain, amandemen tersebut merupakan atau menjadi bagian dari konstitusinya. Sistem ini dianut oleh
Amerika Serikat.
18
konstitusi yang sangat singkat dan hanya memuat 37 pasal namun ketiga materi muatan konstitusi
yang harus ada menurut ketentuan umum teori konstitusi telah terpenuhi dalam Undang-Undang
Dasar 1945 tersebut.
Pada dasarnya kemungkinan untuk mengadakan perubahan atau penyesuaian itu memang sudah
dilihat oleh para penyusun UUD 1945 itu sendiri, dengan merumuskan dan melalui pasal 37 UUD
1945 tentang perubahan Undang-Undang Dasar. Dan apabila MPR bermaksud akan mengubah
UUD melalui pasal 37 UUD 1945 , sebelumnya hal itu harus ditanyakan lebih dahulu kepada
seluruh Rakyat Indonesia melalui suatu referendum.(Tap no.1/ MPR/1983 pasal 105-109 jo. Tap
no.IV/MPR/1983 tentang referendum)
Perubahan UUD 1945 kemudian dilakukan secara bertahap dan menjadi salah satu agenda sidang
Tahunan MPR dari tahun 1999 hingga perubahan ke empat pada sidang tahunan MPR tahun 2002
bersamaan dengan kesepakatan dibentuknya komisi konstitusi yang bertugas melakukan pengkajian
secara komperhensif tentang perubahan UUD 1945 berdasarkan ketetapan MPR No. I/MPR/2002
tentang pembentukan komisi Konstitusi.
19