Anda di halaman 1dari 32

JUMIATUN DISIROH, S.

Pd

SMAN 1 SAKRA
Aksi Nyata
“Kurikulum Merdeka”
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum
Apa itu Kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang
beragam di mana konten akan lebih
Merdeka? optimal agar peserta didik memiliki cukup
waktu untuk mendalami konsep dan
Pengertian Kurikulum menguatkan kompetensi. Guru memiliki
keleluasaan untuk memilih berbagai
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran perangkat ajar sehingga pembelajaran
dan program pendidikan yang diberikan oleh dapat disesuaikan dengan kebutuhan
suatu lembaga penyelenggara pendidikan belajar dan minat peserta didik.

yang berisi rancangan pelajaran yang akan


diberikan kepada peserta pelajaran dalam
satu periode jenjang pendidikan
Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada
pendidik untuk menciptakan pembelajaran
berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan
lingkungan belajar peserta didik.
MODUL AJAR FASE E

KEGIATAN DISKUSI
kegiatan diskusi KELAS X L
kelas X J
UMPAN BALIK SISWA
MODUL AJAR

SMAN 1 SAKRA

OLEH:

JUMIATUN DISIROH
MODUL AJAR
KELAS X / FASE E
LEMBAGA SOSIAL

Informasi Umum
Identitas penulis modul Jumiatun Disiroh, S.Pd
Kompetensi Awal Mengidentifikasi lembaga sosial
Profil Pelajar Pancasila 1) Beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME dan berakhlak mulia
2) Mandiri : mencari berbagai sumber yang relevan
3) Gotong royong : proses pembelajaran secara kolaboratif
4) Bernalar kritis : menyatakan berbagai gagasan/ide-ide sebagai
wujud mengekspresikan pikiran dan perasaan
5) Kreatif:mampu mengolah informasi atau mencari inspirasi dan
melahirkan gagasan baru, serta menyelesaikan masalah dengan
cara atau pendekatan yang berbeda.
Sarana dan Prasarana Laptop, LCD proyektor, Speaker, HP, Kertas kosong, Gambar, LKPD,
Video, Spidol, Papan Tulis, Internet,
Target Peserta Didik Reguler/Tipikal
Model Pembelajaran yang Model pembelajaran Problem Based Learning dengan pendekatan
digunakan saintifik
Kompetensi Inti
Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan pendekatan saintifik
dan metode diskusi. Peserta didik diharapkan mampu
1. Menjelaskan lembaga sosial,
2. Mengidentifikasi peroses terbentuknya lembaga sosial dan
mempresentasikan hasil diskusi kemudian mengaitkan materi
tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Asesmen Asesmen diagnostik non kognitif :
 Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta
didik hari ini diantaranya :
a) Bagaimana perasaan peserta didik hari ini ?
b) Apa saja yang dilakukan di pagi hari sebelum memulai
pembelajaran ?
c) Apa harapan peserta didik setelah pembelajaran hari ini ?
Asesmen diagnostik kognitif :
 Apakah lembaga sosial penting didalam kehidupan bermasyarakat ?
Pemahaman Bermakna Lembaga sosial merupakan lembaga yang memiliki anggota dan
terdiri dari masyarakat yang berkumpul menjadi satu karena
memiliki satu kesamaan visi dan misi
Pertanyaan Pemantik 1. Apakah kalian tau pengertian lembaga sosial?
2. Apakah kalian tau proses terbentuknya lembaga sosial?
Persiapan Guru Mempersiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
berupa power point, media belajar dan LKPD

Kegiatan Pendahuluan 1. Memberi salam dan berdoa sebelum memulai Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM)
2. Mengecek kondisi kelas untuk meningkatkan kebersihan,
kedisiplinan, dan kesiapan siswa untuk memulai proses
pembelajaran
3. Mengecek kehadiran peserta didik
4. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
5. Memaparkan tujuan pembelajaran
Apersepsi. Mengulas kembali materi pertemuan sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi yang akan dipaparkan pada pertemuan
kali ini
Kegiatan Orientasi Peserta Mengamati Budaya literasi,
Inti Didik Pada 1. Melalui presentasi F l i f b o o k interaktif percaya diri
Masalah peserta didik mendengarkan paparan guru dan berpikir
mengenai pengertian lembaga sosial dan kritis
terbentuknya lembaga sosial.
Flipbook:
https://flipbookpdf.net/web/site/68f1e7c2343d
59f3429df17f6070074d8955ccee202401.pdf.ht
ml
2. Peserta didik mengamati dan menjawab
pertanyaan yang di ajukan oleh guru dalam
power point interaktif yang melibatkan peserta
didik secara langsung
Mengorganisasikan 1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa Budaya literasi,
peserta didik kelompok yang terdiri dari 5-6 orang dan berpikir
dalam 2. Guru mengarahkan peserta didik untuk kritis
pembelajaran
mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung
dalam tradisi masyarakat.

Membimbing 1. Guru membimbing peserta didik dalam kreatif,


Penyelidikan menganalisis lembar kerja yang tertuang dalam kolabora tif
Peserta didik LKPD
secara Individu
2. Peserta didik diberikan arahan untuk
dan kelompok
menuliskan hasil diskusi dengan kelompok
secara pribadi masing-masing

Ice Breaking
Mengembangkan 1. Guru meminta dengan sukarela dari perwakilan Kreatif,
dan Menyajikan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kolabora tif,
Hasil Karya dengan kelompoknya. aktif
2. Peserta didik diminta untuk menanggapi dan
memberikan argumen tentang apa yang
dipresentasikan

Menganalisis dan 1. Guru meminta semua peserta didik untuk Percaya diri,
Mengevaluasi saling melakukan apresiasi terhadap peserta aktif, dan
Proses Pemecahan didik untuk saling apresiasi terhadap peserta kreatif
Masalah
didik/kelompok yang telah sukarela
mempresentasikan hasil diskusi dan peserta
didik yang sudah terlibat aktif dalam
pembelajaran
2. Guru memberikan penegasan terhadap hasil
dan jalannya diskusi secara keseluruhan
3. Guru bersama peserta didik menyimpulkan
materi yang telah dipelajari
Penutup 1. Guru memberikan penghargaan dalam berbagai
bentuk untuk kelompok belajar yang paling
baik
2. Guru dan peserta didik merefleksikan
pengalaman belajarnya, menyampaikan
kelebihan dan kekurangan kegiatan
pembelajaran
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
4. Guru dan peserta didik berdoa untuk
mengakhiri pembelajaran.
Refleksi Refleksi Peserta Didik
1. Dapatkah anda menjelaskan apa itu lembaga
sosial?
2. Dapatakah anda menjelaskan proses
terbentuknya lembaga sosial?
Refleksi Guru
1. Apakah pembelajaran dapat berlangsung sesuai
rencana
2. Apakah peserta didik yang mengalami
hambatan, dapat teridentifikasi dan terfasilitasi
dengan baik?
LAMPIRAN

Lembar Kerja Peserta Didik

Lembaga Sosial
Nama Kelompok :

1. ......................................................................................…
2. ......................................................................................…
3. ......................................................................................…
4. .....................................................................................…
5. ......................................................................................…
6. .........................................................................................
Kelas: ................
Perhatikan Materi Berikut

Lembaga sosial adalah suatu wadah yang berisikan norma-norma


untuk mengatur atau menjadi pedoman aktivitas kehidupan
masyarakat. Lembaga sosial terbentuk karena adanya kebutuhan
dari masyarakat itu sendiri. Sebagai contoh, masyarakat
membutuhkan pendidikan sehingga terbentuklah lembaga
pendidikan seperti sekolah. Contoh lainnya ketika masyarakat
membutuhkan keberadaan uang sebagai alat pembayaran, maka
dibentuklah lembaga ekonomi seperti bank. Dengan kata lain,
lembaga sosial sangat berperan besar dalam pemenuhan kebutuhan
hidup masyarakat sesuai dengan fungsinya di bidang tertentu.
Sedangkan jika dilihat secara menyeluruh, lembaga masyarakat
sangat diperlukan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang
harmonis, tertib, dan teratur.

Baca selengkapnya di artikel "Proses Terbentuknya Lembaga


Sosial Beserta Penjelasan dan Contoh", https://tirto.id/gxUJ

Jenis-Jenis Lembaga Sosial dan Contohnya Dalam kehidupan


bermasyarakat, ada 6 jenis lembaga sosial yang diketahui. Berikut
keenam jenis lembaga sosial tersebut beserta contohnya:
1.Lembaga keluarga Keluarga merupakan lembaga sosial paling
dasar dalam masyarakat sekaligus menjadi pusat kegiatan individu.
Contoh: Keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) Keluarga besar
(keluarga inti ditambah kakek, nenek, paman, bibi, dan seterusnya)
Klan (kelompok kekerabatan) 2. Lembaga pendidikan Lembaga ini
terwujud demi memenuhi kebutuhan pendidikan bagi masyarakat.
Lembaga ini juga merupakan tempat untuk membentuk individu
agar memiliki perilaku yang baik. Contoh: Sekolah Taman Kanak-
Kanak (TK) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Perguruan Tinggi
(universitas) Lembaga Pelatihan Kerja 3. Lembaga ekonomi
Lembaga yang mengatur hubungan antar individu dalam
melakukan kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup. Lembaga ini
mengatur perekonomian demi terwujudnya masyarakat yang
sejahtera. Contoh: Bank Koperasi Pasar Perusahaan BUMN 4.
Lembaga politik Lembaga sosial yang mengatur pembentukan,
pembagian, hingga pelaksanaan kekuasaan/ wewenang di
masyarakat. Lembaga ini dapat berbentuk pemerintahan yang
perannya tak hanya untuk memelihara keamanan dan ketertiban,
tapi juga melayani masyarakat. Contoh: Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Partai politik 5. Lembaga agama Lembaga agama adalah
lembaga sosial yang berfungsi mengatur kehidupan masyarakat di
bidang kerohanian. Contoh: Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Persekutuan gereja-gereja Indonesia (PGI) Konferensi Wali Gereja
Indonesia (KWI) Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
Perwakilan Umat Budha Indonesia (WALUBI) Majelis Tinggi
Agama Konghuchu Indonesia (MATAKIN) 6. Lembaga budaya
Lembaga yang berperan dalam pengembangan sekaligus
pelestarian kebudayaan, kesenian, serta ilmu pengetahuan. Contoh:
Dewan kebudayaan di tiap kota, misalnya Dewan Kebudayaan
Yogyakarta dan Dewan Kesenian Jakarta. Lembaga adat dan
kebudayaan suku tertentu Paguyuban seni Sanggar tari Proses.

Terbentuknya Lembaga Sosial Proses terbentuknya lembaga sosial


atau lembaga kemasyarakat disebut juga dengan proses
institusionalisasi atau pelembagaan. Lembaga sosial sendiri
sebenarnya terbentuk dari norma-norma masyarakat. Norma
tersebut berproses dari yang awalnya dikenal, kemudian diakui,
dimengerti, hingga akhirnya dipatuhi oleh masyarakat. Jadi, proses
institusionalisasi terjadi ketika ada norma atau nilai-nilai yang
dianggap penting bagi kehidupan. Masyarakat kemudian diminta
untuk mematuhi norma tersebut demi kehidupan yang lebih baik.
Dikutip buku Pengantar Sosiologi karangan Dr. Baharuddin MA,
lembaga sosial terbentuk melalui proses habitualisasi dan tipifikasi.
Habitualisasi merupakan proses terbentuknya suatu kebiasaan dari
perilaku tertentu yang diulang-ulang. Sedangkan tipifikasi adalah
proses penerimaan atau pembenaran dari kebiasaan tersebut oleh
sekelompok orang. Sementara proses habitualisasi yang terus
berlanjut ke tipifikasi disebut dengan institusionalisasi. Maka jika
diurutkan, awalnya ada sebuah perilaku yang dilakukan secara
berulang sehingga menjadi kebiasaan (habitualisasi). Akan tetapi,
kebiasaan ini belum tentu dianggap baik atau cocok bagi orang lain.
Namun apabila dianggap cocok dan dipandang sebagai sesuatu
yang penting, maka kebiasaan tersebut akan diterima, diakui,
sekaligus diikuti oleh orang lain (tipifikasi). Dari sinilah kemudian
terbentuk suatu tipe. Tipe merupakan suatu kebiasaan yang berlaku
bagi sekelompok orang atau masyarakat, contohnya adalah adat
istiadat atau tata kelakuan. Tipe inilah yang kemudian disebut
sebagai lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan. Contoh
Proses Terbentuknya Lembaga Sosial Suku Sasak terkenal dengan
tradisi kawin lari, yaitu tradisi menculik/ melarikan seorang gadis
(calon mempelai wanita) sebelum pernikahan dimulai. Tradisi ini
terbentuk dari perilaku perorangan, kemudian menjadi kebiasaan
hingga akhirnya berubah menjadi tradisi yang diikuti oleh
masyarakat. Pada awalnya, kawin lari adalah sebuah perilaku yang
dilakukan oleh seseorang. Namun seiring berjalannya waktu,
perilaku ini diikuti oleh orang lain di kalangan Suku Sasak.
Perilaku kawin lari yang dilakukan secara berulang ini akhirnya
menjadi sebuah kebiasaan. Lama-lama kebiasaan ini diakui dan
dianggap sebagai sesuatu yang baik oleh kelompok masyarakat.
Namun kebiasaan kawin lari ini belum memiliki norma atau aturan
tertentu. Dari sinilah kemudian diciptakan aturan atau norma
tentang tata cara pelaksanaan kawin lari yang dipatuhi oleh
masyarakat.

Baca selengkapnya di artikel "Proses Terbentuknya Lembaga


Sosial Beserta Penjelasan dan Contoh", https://tirto.id/gxUJ

J
3.

PENILAIAN SUMATIF (EVALUASI)


SOAL PILIHAN GANDA MATERI TINDAKAN SOSIAL
1. Unsur-unsur lembaga keluarga yang berkaitan dengan ideologi adalah ….
a. Kasih sayang
b. Kendaraan
c. Izin kawin
d. Keturunan

2.Sebuah lembaga sosial akan berjalan baik apabila ....


a. Memelihara pola pencapaian tujuan
b. Mengatur adaptasi
c. Dapat melaksanakan fungsinya
d. Mendefinisikan adaptasinya

3.Di bawah ini merupakan lembaga sosial terkecil, yaitu...


a. Masyarakat
b. Keluarga
c. Lembaga politik
d. Negara

4.Pengertian lembaga sosial adalah ...


a. Seluruh sistem norma yang terbentuk atas dasar tujuan dan fungsi tertentu di kehidupan masyarakat
b. Prilaku yang bisa diterima pada situasi tertentu dalam kehidupan masyarakat pada suatu daerah
c. Suatu proses antar individu dengan individu dalam mencapai tujuan dengan menggunakan cara
kekerasan dan ancaman
d. Suatu sikap mental dari seseorang yang disembunyikan dari orang lain terhadap unsur-unsur kebudayaan
pada suatu golongan masyarakat tertentu

5. Lembaga pendidikan merupakan bagian dari lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk memenuhi
tujuan tertentu, yang dikenal dengan ….
a. Eresvive institutions
b. Enacted institutions
c. Regulative institutions
d. Basic institution
No. Kunci Jawaban Nilai

1 C. Izin kawin 2

2 C. Dapat melaksanakan fungsinya 2

3 B. Keluarga 2

4 A. Seluruh sistem norma yang terbentuk atas dasar 2


tujuan dan fungsi tertentu di kehidupan masyarakat

5 b. Enacted institutions 2

Total 10x10=100

2.Pengayaan dan remedial


A. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai Indikator
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP). Guru memberikan materi pengayaan sebagai
berikut:
Materi Pengayaan : lembaga sosial

Hayo, ada yang tahu apa persamaan antara sekolah, DPR, dan koperasi? Ketiga contoh barusan
merupakan lembaga sosial. Lembaga sosial berasal dari bahasa inggris, yaitu social
institution yang merujuk pada sistem nilai dan norma sosial, serta bentuk atau susunan
masyarakat.

Gampangnya gini deh, lembaga sosial adalah seperangkat atau sekumpulan norma
sosial yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dan aktivitas manus
B. Remidial
Bagi Peserta didik yang belum memenuhi Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
(IKTP), maka guru bisa memberikan soal tambahan.

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
Indikator : ……………………………………………..
IKTP : ……………………………………………..

Nama Indikator Bentuk


Nilai Nilai Setelah
No Peserta yang Belum Tindakan Keterangan
Ulangan Remedial
Didik Dikuasai Remedial
1
2
3
4
5
6
dst

3. Penilaian

 RUBRIK PENILAIAN LKPD (Pengetahuan)

Tingkat Pemahaman Ciri Jawaban Siswa Nilai


Paham Seluruhnya (P) Jawaban benar dan mengandung seluruh konsep 100

Paham Sebagian (PS) Jawaban benar dan mengandung paling sedikit satu konsep pserta 80
tidak mengandung suatu kesalahan konsep
Miskonsepsi Sebagian Jawaban Memberikan sebagian informasi yang benar tetapi 70
(MS) juga menunjukkan adanya kesalahan konsep dalam
menjelaskannya
Miskonsepsi (M) Jawaban menunjukkan kesalahan pemahaman yang 60
mendasar tentang konsep yang dipelajari
Tidak Paham (TP) Jawaban salah, tidak relevan, hanya mengulang pertanyaanserta 50
jawaban kosong
 RUBRIK PRESENTASI (Keterampilan)

No Aspek yang Dinilai SB B C K


1 Penguasaan materi
2 Kemampuan mengkomunikasikan
3 Kemampuan menjawab pertanyaan

Indikator Penilaian

1. Penguasaan materi
1) Sesuai dengan Rubrik LKPD
2. Kemampuan mengkomunikasikan
1) Siswa presentasi dengan membaca keseluruhan dan menghindari kontak
mata dengan audien (<70)
2) Siswa presentasi dengan memadukan membaca dan menjelaskan
dengan tidak menghindari kontak mata dengan audien (71-85)
3) Siswa presentasi tanpa membaca dan menunjukan rasa kepercayaan diri
dengan tidak menghindari kontak mata dengan audien (86-100)
3. Kemampuan menjawab pertanyaan
1) Siswa menanggapi pertanyaan dari kelompok lain tanpa menggunakan
konsep yang dipelajari (<70)
2) Siswa menanggapi pertanyaan dari kelompok lain dengan menggunakan
konsep yang di pelajari (71-85)
3) Siswa menanggapi pertanyaan dari kelompok lain dengan menggunakan
konsep yang dipelajari dan mengkaitkan dengan pengalaman nyata (86-100)

4. Keterangan Penilaian :

SB= Sangat Baik (poin nilai 90-100) B= Baik (poin nilai 80-89)C
= Cukup (poin nilai 70-79)
K = Kurang (poin nilai <70)

Pedoman Skor
Jumlah total : 4 = Nilai
 RUBRIK PENIALAIN AFEKTIF (Sikap)

No Sikap Krieria Penilaian Strategi Penilaian


Deskripsi Skor
1 Mandiri Peserta didik memiliki kesadaran akan Pengamatan aktivitas peserta didik dalam
diri dan situasi yang dihadapi serta diskusi,pengumpulan tugas dan kehadiran
regulasi diri di kelas
4
1. Selalu
3
2. Sering
2
3. Jarang
1
4. Sangat Jarang

2 Bernalar Peserta didik memiliki kemampuan Pengamatan aktivitas peserta didik dalam
Kritis memperoleh dan memproses informasi diskusi, bertanya dan menjawab
dan gagasan, menganalisis dan pertanyaan, dan mempresentasikan hasil
mengevaluasi penalaran,merefleksikan
pemikiran danberproses berpikir dan
mengambil keputusan
1. Selalu
4
2. Sering
3
3. Jarang
2
4. Sangat Jarang
1

 Instrumen : Lembar Observasi


No. Nama Pengamatan Sikap
Mandiri Bernalar Kritis Catatan
1
2
dst
Bahan Ajar /Bacaan Pendidik Dan Peserta Didik

Dalam studi sosiologi, nilai, norma, dan lembaga sosial merupakan tiga elemen kunci yang
membentuk kerangka kerja masyarakat. Sosiologi menggali kedalaman nilai-nilai yang dipegang
oleh individu dan kelompok, mengeksplorasi norma-norma yang mengatur perilaku, serta
menganalisis struktur dan fungsi lembaga-lembaga sosial. Artikel ini akan menyajikan gambaran
menyeluruh tentang nilai, norma, dan lembaga sosial dalam konteks sosiologi, menggali peran
penting yang dimainkan oleh elemen-elemen ini dalam membentuk masyarakat modern.

Sosiologi: Nilai, Norma, dan Lembaga Sosial

Sosiologi adalah ilmu yang memahami masyarakat melalui beberapa konsep utama, termasuk nilai,
norma, dan lembaga sosial. Nilai mengacu pada keyakinan dan prinsip-prinsip yang dianggap
penting oleh individu atau kelompok dalam masyarakat. Norma adalah aturan-aturan sosial yang
mengatur perilaku manusia di berbagai situasi. Sementara itu, lembaga sosial adalah struktur-
struktur yang ada dalam masyarakat, seperti keluarga, pendidikan, ekonomi, dan politik. Semua
elemen ini saling terkait dan membentuk dasar dari tatanan sosial.

Nilai dalam Masyarakat

Nilai adalah prinsip-prinsip abstrak yang dianggap baik, benar, atau diinginkan oleh individu atau
kelompok dalam masyarakat. Nilai-nilai ini membentuk dasar dari etika dan moralitas dalam suatu
budaya. Misalnya, nilai-nilai seperti kejujuran, kerja keras, kesetiaan, dan saling menghormati
adalah contoh nilai-nilai yang umum dihargai dalam banyak masyarakat. Nilai-nilai ini memainkan
peran penting dalam membentuk perilaku individu dan interaksi sosial.

Norma dan Peran Sosial

Norma adalah aturan-aturan sosial yang menentukan perilaku yang dapat diterima dalam
masyarakat. Norma-norma ini dapat bersifat formal, seperti hukum, atau bersifat informal, seperti
etika sosial. Norma-norma membimbing perilaku manusia dalam berbagai konteks, seperti di
tempat kerja, dalam keluarga, atau dalam situasi sosial informal. Peran sosial merujuk pada
perilaku yang diharapkan dari individu dalam suatu posisi atau status tertentu dalam masyarakat.
Norma-norma dan peran sosial bekerja bersama-sama untuk menjaga keteraturan dan stabilitas
dalam masyarakat.

Lembaga Sosial: Struktur dan Fungsi

Lembaga sosial adalah struktur-struktur yang ada dalam masyarakat yang memberikan kerangka
kerja untuk interaksi sosial. Lembaga-lembaga ini mencakup keluarga, pendidikan, agama,
ekonomi, dan politik. Setiap lembaga memiliki peran dan fungsi uniknya dalam membentuk
masyarakat. Misalnya, lembaga keluarga bertanggung jawab atas socialisasi anak-anak dan
memberikan dukungan emosional, sementara lembaga pendidikan mendidik generasi mendatang
dan menyiapkan mereka untuk peran sosial dalam masyarakat.

Dinamika Nilai, Norma, dan Lembaga Sosial

Nilai, norma, dan lembaga sosial tidak bersifat statis; mereka berkembang dan berubah seiring
waktu. Perubahan nilai-nilai dalam masyarakat dapat menciptakan perubahan dalam norma-norma
sosial yang diakui dan dihormati oleh individu. Lembaga sosial juga beradaptasi dengan perubahan
nilai dan norma, menciptakan dinamika yang kompleks dalam masyarakat. Misalnya, perubahan
teknologi dapat memengaruhi nilai-nilai terkait dengan privasi, sementara perubahan sosial dapat
mempengaruhi norma-norma terkait dengan kesetaraan gender.

Peran Penting dalam Masyarakat Modern

Pemahaman yang mendalam tentang nilai, norma, dan lembaga sosial penting dalam memahami
dinamika masyarakat modern. Nilai-nilai yang dipegang oleh suatu masyarakat mempengaruhi
kebijakan publik, norma-norma mengatur interaksi sosial sehari-hari, dan lembaga sosial
memberikan struktur bagi fungsi masyarakat. Dalam masyarakat yang semakin kompleks dan
global, pemahaman yang baik tentang nilai, norma, dan lembaga sosial adalah kunci untuk
menciptakan harmoni dan pemahaman di antara beragam kelompok dalam masyarakat.

Kesimpulan

Dalam konteks sosiologi, nilai, norma, dan lembaga sosial memainkan peran kunci dalam
membentuk dan membimbing perilaku manusia dalam masyarakat. Nilai-nilai yang dipegang oleh
individu dan kelompok, norma-norma yang mengatur perilaku, dan lembaga-lembaga sosial yang
memberikan struktur untuk interaksi sosial adalah elemen-elemen yang saling terkait dan saling
mendukung. Pemahaman tentang Nilai, Norma, dan Lembaga Sosial adalah landasan penting untuk
memahami kompleksitas sosial manusia dan adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang
berfungsi dengan baik dan harmonis. Dalam memahami nilai-nilai, norma-norma, dan lembaga-
lembaga sosial dalam konteks sosiologi, kita dapat membangun fondasi yang kuat untuk
memahami dinamika kompleks masyarakat modern dan bekerja menuju perubahan positif.

Lembaga sosial muncul dari dorongan kesamaan pandangan dan keinginan bersama untuk
mengatur kehidupan masyarakat. Dengan adanya lembaga sosial yang menjadi alat dan pola
mengatur, maka masyarakat mampu mencapai ketertiban sosial.
Dalam kehidupan bermasyarakat, terdapat norma yang berfungsi untuk mengatur perilaku anggota-
anggotanya. Proses terbentuknya norma berawal dari nilai-nilai yang terinternalisasi dalam perilaku
masyarakat.

Norma-norma tersebut, dalam masyarakat membentuk sistem masyarakat yang dikenal dengan
pranata sosial atau lembaga sosial. Dengan demikian, lembaga sosial dapat diartikan sebagai
himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan
masyarakat.

Untuk memahami lembaga sosial lebih lanjut, berikut pengertian lembaga sosial, meliputi fungsi,
ciri-ciri, dan contoh lembaga sosial.

Pengertian Lembaga Sosial


Istilah lembaga sosial (atau dalam bahasa Inggris disebut social institution) merujuk pada suatu
pranata sosial dan lembaga kemasyarakatan. Secara umum, lembaga sosial diartikan sebagai sistem
norma untuk mencapai suatu tujuan yang dianggap penting oleh masyarakat.

Mengutip dari buku Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat yang ditulis oleh Bagja
Waluya, lembaga sosial berkaitan dengan seperangkat norma yang saling bergantung dan saling
mempengaruhi. Adapun seperangkat norma tersebut dapat dibentuk, diubah, dan dipertahankan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Menurut Koentjaraningrat, lembaga merupakan suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang
berpusat pada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan manusia. Definisi tersebut sejalan
dengan Soerjono Soekanto bahwa lembaga sosial adalah himpunan norma dari segala tindakan
yang berkisar pada suatu kebutuhan masyarakat.

Di sisi lain, Leopold Von Wiese dan Becker mendefinisikan lembaga sosial sebagai jaringan proses
hubungan antarmanusia dan antarkelompok yang berfungsi memelihara hubungan dan pola agar
sesuai dengan minat dan kepentingan individu.

Fungsi Lembaga Sosial


Sebuah lembaga sosial memiliki fungsinya masing-masing. Secara umum fungsi lembaga sosial
dalam buku Cara Mudah Ujian Nasional Sosiologi SMA 2008 yang disusun Sri Saptina H dkk
dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu fungsi manifes dan fungsi laten.

Fungsi manifes adalah fungsi lembaga sosial yang berdasar dari harapan orang banyak. Fungsi
laten merupakan fungsi yang tersembunyi atau tidak tampak dan biasanya tidak secara langsung
diharapkan oleh orang banyak

Ciri-Ciri Lembaga Sosial


Ciri umum lembaga sosial diuraikan oleh John Gillin dan John Philip Gillin dalam karyanya yang
berjudul "General Feature of Sosial Institution" dikutip dari buku Sosiologi: Memahami dan
Mengkaji Masyarakat untuk Kelas XII yang ditulis Janu Murdiyatmoko di antaranya:

Merupakan organisasi dari pola-pola pemikiran yang terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan
Setiap lembaga sosial memiliki tingkat kekekalan tertentu karena berawal dari sistem kepercayaan
yang menimbulkan tindakan setelah melewati waktu yang relatif lama
Memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu
Memiliki alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang
bersangkutan
Lembaga sosial biasanya memiliki lambang yang secara simbolik menjadi identitas mereka
Memiliki suatu tradisi baik tertulis atau tidak tertulis guna merumuskan suatu tujuan dan tata tertib
yang berlaku

Tipe dan Contoh Lembaga Sosial

Tipe Lembaga Sosial Berdasarkan Sudut Perkembangannya


1. Crescive institution, yaitu lembaga yang tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat.

Contoh: lembaga perkawinan,agama, dan hak milik

2. Enacted institution yaitu lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk tujuan tertentu

Contoh: lembaga utang piutang, lembaga perdagangan, lembaga pendidikan, dan lembaga hukum

Tipe Lembaga Sosial Berdasarkan Sudut Penyebarannya

1. General institution yaitu lembaga yang dikenal secara luas dalam skala dunia

Contoh: lembaga agama

2. Restructed institution yaitu lembaga yang hanya dikenal di beberapa bagian dunia atau
masyarakat tertentu.

Contoh: lembaga agama Islam, lembaga agama Katolik, lembaga agama Hindu, dan lembaga
agama Buddha

Berdasarkan Sudut Penerimaan Masyarakat


1. Sanctioned institution dan approved institution yaitu lembaga sosial yang diterima oleh
masyarakat

Contoh: sekolah, perguruan tinggi, dan perusahaan dagang

2. Unsanctioned institution yaitu lembaga yang ditolak masyarakat meskipun masyarakat tak
mampu meberantasnya.

Contoh: sindikat kejahatan, perusahaan judi, dan organisasi pengedar narkoba

Berdasarkan Sudut Fungsinya


1. Operative institution adalah lembaga sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola atau tata cara
untuk mencapai tujuan.

Contoh: lembaga industri

2. Regulative institution yakni lembaga sosial yang berfungsi mengawasi adat istiadat dan tata
kelakuan di masyarakat.

Contoh: lembaga hukum seperti kejaksaan dan lembaga pengadilan

Berdasarkan Sistem Nilai yang Diterima Masyarakat


1. Basic institution yakni lembaga penting untuk memelihara tata tertib masyarakat

Contoh: RT/ RW, tempat ibadah, sekolah, negara

2. Subordinary institution adalah lembaga kurang penting atau tidak menjadi esensi utama
masyarakat

Contoh: tempat rekreasi

Demikian pengertian dari lembaga sosial meliputi fungsi, ciri, dan contohnya. Selamat belajar ya
detikers!

5.Glosarium
 Lembaga sosial adalah struktur-struktur yang ada dalam masyarakat yang memberikan
kerangka kerja untuk interaksi sosial
 Nilai, norma, dan lembaga sosial tidak bersifat statis; mereka berkembang dan berubah
seiring waktu.

6.Daftar Pustaka
Maryati, Kun, dkk (2021) IPS Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: PT Penerbit Erlangga
https://www.gramedia.com/literasi/lembaga-sosial-4/
Sakra, ……………… 2024

Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,


SMAN 1 Sakra

Muhammad Subandi, S.Pd Jumiatun Disiroh, S. Pd


NIP. 197812212002211006 NIP. 199212312022212032
SOAL SEMESTER GANJIL 2023

1. Emile Durkheim berpendapat bahwa sosiologi mengkaji fakta social. Berikut ini yang merupakan
contoh fakta social yang berkaitan dengan disorganisasi keluarga adalah . . . .
a. Prostitusi
b. Perceraian
c. Premanisme
d. Kenakalan remaja
e. Kejahatan kerah putih
2. Saat berkendara dijalan raya, seseorang harus melengkapi diri dengan segala hal yang sudah diatur
dalam peraturan lalu lintas demi menjaga keselamatan dalam berkendara. Jika tidak dilaksanakan,
orang tersebut akan mendapatkan hukuman. Tampak bahwa peraturan merupakan system yang
bersifat memaksa. Ilustrasi tersebut mencerminkan salah satu konsep sosiologi , yaitu . . . .
a. Tindakan social
b. Proses social
c. Fakta social
d. Interaksi social
e. Imajinasi sosiologis
3. Sosiologi lahir sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Istilah sosiologi berasal dari
bahasa Yunani socius yang berarti kawan dan logos yang artinya... .
A. Hubungan sosial
B. Ilmu atau pikiran
C. Kehidupan bersama
D. Hubungan antarindividu
E. Hubungan antar kelompok
4. Seorang sosiolog merintis upaya penelitian terhadap masyarakat yang selama berabad-abad
sebelumnya dianggap mustahil dan mulai memperkenalkan istilah sosiologi. Istilah sosiologi
pertama kali dikemukakan oleh... .

A. Max Weber
B. Ibnu Khaldun
C. Ralph Lonton
D. Auguste Comte
E. Aristoteles

Jawaban: D. Auguste Comte

5. Ruang lingkup sosiologi adalah... .

A. Sama dengan ilmu-ilmu sosial yang lain


B. Lebih sempit dibandingkan ilmu sosial yang lain
C. Lebih luas daripada ilmu sosial yang lain
D. Kadang lebih luas kadang sempit
E. Bergantung subjek yang dibahas

Jawaban: E. Bergantung subjek yang dibahas

6. Sosiologi sebagai ilmu didasarkan pada hasil observasi,tidak spekulatif dan menggunakan akal sehat.
Hal ini menunjukkan bahwa sosiologi bersifat...

A. Teoritis
B. Empiris
C. Kumulatif
D. Nonetis
E. Dinamis

Jawaban: B. Empiris

7. Dalam sebuah ilmu pengetahuan, teori merupakan konsep yang penting. Begitu pula dengan ilmu
sosiologi. Beberapa teori sosiologi disusun berdasarkan teori yang sudah ada. Kemudian teori
tersebut mengalami perbaikan, perluasan, dan penguatan sesuai kondisi/fakta terbaru dalam
masyarakat. Uraian tersebut merupakan karakteristik dari sosiologi yang bersifat... .

A. Empiris.
B. Nonetis.
C. Kumulatif.
D. Teoretis.
E. Sistematis.

Jawaban: C. Kumulatif.

8. Berikut ini yang bukan sifat dan hakikat ilmu sosiologi adalah... .

A. Rumpun ilmu-ilmu sosial menyangkut gejala-gejala kemasyarakatan dan bersifat empiris


B. Pengetahuan abstrak dan bukan konkret
C. Pengetahuan empiris dan rasional
D. Pengetahuan yang bersifat terapan
E. Mempelajari gejala-gejala umum setiap interaksi masyarakat

Jawaban: D. Pengetahuan yang bersifat terapan

9. Aspek utama yang dipelajari oleh sosiologi adalah interaksi antara... .

A. Manusia dengan lingkungan


B. Rakyat dengan penguasa
C. Masyarakat dengan budayanya
D. Kelas-kelas sosial di masyarakat
E. Manusia dengan manusia atau kelompok

Jawaban: E. Manusia dengan manusia atau kelompok

10. Berikut yang mendapat sebutan Bapak Sosiologi adalah... .

A. Pitirim A. Sorokon
B. Auguste Comte
C. Herbert Spencer
D. Max Weber
E. Karl Marx

Jawaban: B. Auguste Comte

11. Di suatu daerah, masyarakatnya memiliki kebiasaan tidak baik. Sampah dibuang
sembarangan,saluran air tersumbat,sering banjir, dan terkesan kumuh. Pemerintah daerah
setempat meminta peneliti untuk melakukan kajian bagaimana strategi yang harus ditempuh agar
masyarakat memiliki kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan. Strategi ini akan dituangkan
dalam prioritas program kerja pemerintah daerah. Fungsi sosiologi dalam menangani masalah
tersebut adalah... .

A. Membantu pemerintah melakukan pembangunan sosial


B. Mengevaluasi proses pembangunan sosial masyarakat
C. Membantu dalam perencanaan pembangunan sosial
D. Memberikan data orang yang berperilaku tidak baik
E. Menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan

Jawaban: C. Membantu dalam perencanaan pembangunan sosial

12. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia membutuhkan orang lain. Suatu bentuk interaksi
sosial yang lebih luas, yang diatur oleh norma-norma sosial, antara dua orang atau lebih yang
memiliki posisi dan peran sosial menunjukkan adanya... .

A. Fakta sosial
B. Gejala sosial
C. Realitas sosial
D. Hubungan sosial
E. Fenomena sosial

Jawaban: B. Gejala sosial

13. Perhatikan ilustrasi bacaan di bawah ini!


Anita gemar mengoleksi jam bermerek. Dia seringkali menunjukkan koleksi jam miliknya di akun
sosial media. Berdasarkan cerita Anita, perilakunya memiliki motif agar dia diakui sebagai
sebagai anak gaul yang selalu mengikuti mode.
Berdasarkan bacaan di atas, analisislah perilaku Anita termasuk paradigma sosiologi yang .....

A. Paradigma fakta sosial


B. Paradigma definisi sosial
C. Paradigma perilaku sosial
D. Paradigma konflik sosial
E. Paradigma penyimpangan sosial

Jawaban: B. Paradigma definisi sosial

14. Bacalah artikel di bawah ini dengan cermat!

Ani hendak berbelanja alat tulis. Sebelum dia memutuskan dimana akan membeli alat tulis, dia
memilih toko mana yang menawarkan harga paling murah dengan kualitas barang yang setara.
Dia mengecek harga alat tulis yang hendak dibeli melalui katalog daring sehingga dapat
membantu dia untuk memutuskan pilihannya. Akhirnya dia memilih untuk membeli alat tulis di
toko C, dengan pertimbangan toko tersebut telah menawarkan harga paling rendah dengan
kualitas barang yang baik.
Berdasarkan artikel tersebut, tipe tindakan sosial yang dilakukan Ani sesuai dengan teori Max
Weber yaitu .......

A. Tindakan Rasionalitas Instrumental


B. Tindakan Rasional Nilai
C. Tindakan Afektif
D. Tindakan Tradisional
E. Tindakan Sosial

Jawaban: A. Tindakan Rasionalitas Instrumental

15. Jenis penelitian historik sesuai digunakan dalam contoh penelitian berikut ....

A. Pengaruh gadget terhadap prestasi belajar


B. Masuknya agama Islam di Nusantara
C. Tingkat kekerasan di perkotaan
D. Fenomena rasisme di masyarakat
E. Fenomena pergaulan bebas di kalangan remaja

Jawaban: B. Masuknya agama Islam di Nusantara


16. Seorang peneliti mampu melakukan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian
tertentu. Pernyataan tersebut merupakan definisi dari sikap yang harus dimiliki seorang peneliti,
yaitu ....

A. Jujur
B. Faktual
C. Skeptis
D. Objektif
E. Kompeten

Jawaban: E. Kompeten

17. Seorang mahasiswa melakukan penelitian mengenai evaluasi sebuah program beasiswa. Dari hasil
penelitian tersebut diketahui bahwa implementasi beasiswa kurang efektif. Jenis penelitian tersebut
tergolong penelitian....

A. Dasar
B. Terapan
C. Historik
D. Kualitatif
E. Kuantitatif

Jawaban: B. Terapan

18. Seorang peneliti hendak melakukan penelitian mengenai kemiskinan di Jakarta. Namun, karena
kesulitan mendapatkan data primer, peneliti tersebut memutuskan untuk menggunakan data
sekunder. Data sekunder yang tepat untuk digunakan dalam contoh kasus tersebut adalah....

A. Survei
B. Observasi
C. Wawancara
D. Studi Pustaka
E. FGD (Focus Group Discussion)

Jawaban: D. Studi Pustaka

19. Dalam sebuah penelitian, peneliti akan mengambil sampel 50 orang yang memiliki berat badan
lebih dari 60 kilogram. Setelah menentukan jumlah sampel, peneliti mencari orang yang memiliki
berat badan yang sudah ditentukan tersebut. Teknik penarikan sampel tersebut termasuk dalam
jenis ....

A. Quota sample
B. Stratified sample
C. Purposive sample
D. Proportional sample
E. Area probability sample

Jawaban: C. Purposive sample

20. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sebisa mungkin harus menempatkan dirinya sebagai peneliti.
Hal ini harus dilakukan karena tidak jarang peneliti merasa empati dengan informannya sehingga
dikhawatirkan laporan penelitiannya bersifat ....

A. Bias
B. Objektif
C. Up to date
D. Representatif
E. Mendekati kebenaran

Jawaban: A. Bias

21. Dalam penelitian kualitatif, jika peneliti menginginkan hasil penelitian yang baik diperlukan
wawancara mendalam. Namun untuk topik penelitian tertentu seperti korban KDRT, terkadang sulit
untuk menggali informasi secara mendalam. Maka dari itu peneliti perlu untuk melakukan ....

A. Mengganti topik penelitian


B. Menyiapkan banyak pertanyaan
C. Mencari banyak informan cadangan
D. Observasi mengenai lokasi penelitian
E. Membangun kedekatan hubungan

Jawaban: C. Mencari banyak informan cadangan

22. Tindakan sosial yang dilakukan seseorang berdasar pertimbangan dan pilihan sadar yang
berhubungan dengan tindakan itu dan ketersediaan alat yang digunakan untuk mencapainya adalah
pengertian ....

A. Rasionalitas eksperimen
B. Rasionalitas berorientasi nilai
C. Rasionalitas elemen
D. Rasionalitas parlemen
E. Rasionalitas instrumental

Jawaban: E. Rasionalitas instrumental

23. Setiap umat beragama akan menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama. Ibadah agama yang
dilakukan umat beragama merupakan contoh tindakan ... .
A. Afektif
B. Rasionalitas berorientasi nilai
C. Tradisional
D. Rasionalitas parlemen
E. Rasionalitas instrumental

Jawaban: B. Rasionalitas berorientasi nilai

24. Penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguan-gangguan,


perbuatan kekerasan, dan mengacaukan rencana pihak lain merupakan contoh-contoh
kontravensi ... .

A. Umum
B. Sederhana
C. Intensif
D. Rahasia
E. Statis

Jawaban: A. Umum

25. Bentuk akomodasi bermacam-macam. Salah satu bentuk akomodasi berupa usaha untuk
mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya
persetujuan bersama disebut ....

A. Kompromi
B. Arbitrase
C. Mediasi
D. Konsiliasi
E. Toleransi

Jawaban: D. Konsiliasi

26. Adanya keseimbangan dalam interaksi antara orang perorang atau kelompok-kelompok manusia
dalam kaitannya dengan norma dan nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat adalah dikenal
dengan istilah ....

A. Kerja sama
B. Akomodasi
C. Asimilasi
D. Akulturasi
E. Difusi

Jawaban: B. Akomodasi
27. Dalam penyelesaian dapat ditempuh berbagai cara. Suatu cara mencapai kompromi karena pihak-
pihak yang bertikai tidak dapat menyelesaikan sendiri pertentangan itu disebut ....

A. Konsiliasi
B. Kompromi
C. Arbitrase
D. Mediasi
E. Toleransi

Jawaban: B. Kompromi

28. Ketika terjadi konflik atau pertentangan harus dicari solusi untuk menyelesaikannya. Suatu cara
untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan disebut ....

A. Mediasi
B. Akomodasi
C. Kompromi
D. Arbitrase
E. Toleransi

Jawaban: B. Akomodasi

29. Salah satu faktor yang mendasari interaksi sosial di mana seseorang berusaha mengikuti orang lain
dalam hal cara berpakaian, model rambut, gaya bicara, dan bertingkah laku disebut ....

A. Imitasi
B. Sugesti
C. Identifikasi
D. Simpati
E. Empati

Tokoh dari Prancis dari gambar berikut ini yang dijuluki sebagai “Bapak Sosiologi” adalah… .
.

a. Auguste Comte

B. Selo Soemardjan

C. Pitirim A. Sorokin

D. Roucek Warren

E. Emile Durkheim

Anda mungkin juga menyukai