Anda di halaman 1dari 20

TOPIK 2 RUANG KOLABORASI

Nama Mahasiswa:
1. Ari Fitriyani (23102460035)
2. Titin Rosita Dewi (23102460143)
3. Vivi Kusuma W (23102460009)
4. Yusrina Amrillah (23102460081)

Tugas 2.1 Menganalisis Rencana Pembelajaran


Berdasarkan rencana pembelajaran di atas, temukanlah minimal 2 hal yang menurut Anda
kurang sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang telah dipelajari pada topik
sebelumnya.
Jawaban:
Berdasarkan modul ajar yang kami diskusikan (ada di lampiran), kami menemukan beberapa
hal sebagai berikut:
1. Prinsip pembelajaran adalah:
 Karakteristik, kompetensi dan minat peserta didik di setiap fase.
 Perbedaan tingkat pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi yang
bisa terjadi di setiap fase.
 Melihat dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap peserta didik itu unik.
 Bahwa belajar harus berimbang antara intelektual, sosial, dan personal dan semua hal
tersebut adalah penting dan saling berhubungan.
 Tingkat kematangan setiap peserta didik tergantung dari tahap perkembangan yang
dilalui oleh seorang peserta didik dan merupakan dampak dari pengalaman
sebelumnya.

2. Maka hal yang kurang sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran adalah:


 Pada modul ajar ini belum dibuat berdasarkan pada kebutuhan dan minat siswa.
 Belum menyesuaikan perbedaan tingkat pemahaman dan variasi antar tingkat
kompetensi.
Lampiran
MODUL AJAR IPS
KERAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA

INFORMASI UMUM

Identitas Modul Nama Pengampu : NURLAELA, S.Pd.


Instansi : SMPN 16 Pekalongan
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Jenjang/Kelas : SMP/VIII
Fase :D
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

Kompetensi awal Sebelum mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan


sudah memiliki pengetahuan tentang Kependudukan di
Indonesia.

Akan dilakukan asesmen diagnostik kognitif untuk mengetahui


kesiapan belajar peserta didik, dimana nanti hasil dari asesmen
diagnostik tersebut akan digunakan oleh guru untuk
membentuk kelompok peserta didik.

Profil Pelajar Pancasila Iman dan Taqwa, Bergotong royong, Bernalar kritis.

Sarana dan Prasarana Teks tentang Keragaman, Kartu Benar Salah, Smartphone,
Jaringan internet, Google form.

Target Peserta Didik Peserta didik Reguler

Model Pembelajaran Tatap Muka (Luring)


Problem Based Learning

KOMPONEN INTI

A.B. Tujuan Pembelajaran  Dengan diferensiasi konten, peserta didk mampu


mendeskripsikan keragaman masyarakat Indonesia dan
menganalisis manfaat dari keragaman masyarakat.

C.D. Pemahaman  Perbedaan dan keragaman yang ada ini bukan untuk
Bermakna dipertentangkan tetapi justru untuk kekayaan, kekuatan, dan
persatuan.

E.F. Pertanyaan Pemantik Apa yang akan terjadi jika masyarakat Indonesia yang beragam
ini tidak saling menghormati dan menghargai?

G.H. Persiapan  Menyiapkan perangkat pembelajaran


Pembelajaran  Menyiapkan materi tentang Keragaman dalam bentuk slide
 Menyiapkan soal asesmen diagnostik kognitif dalam bentuk
soal Benar-Salah dalam slide ppt.
 Menyiapkan GF untuk memasukkan nilai
 Menyiapkan teks bacaan tentang Keragaman
 Menyiapkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
 Menyiapkan GF untuk kegiatan Refleksi pembelajaran

I. J. Kegiatan Kegiatan Pendahuluan


Pembelajaran

1. Guru membuka kegiatan dengan mengucapkan salam;


2. Guru melakukan presensi dan mengecek kehadiran siswa;
3. Guru bersama-sama peserta didik memulai pembelajaran
dengan berdoa (membaca basmalah);
4. Guru mengajak peserta didik untuk sekilas mengingat
pembelajaran yang lalu;
5. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari hari
ini yaitu: KERAGAMAN MASYARAKAT
INDONESIA;
6. Guru menginformasikan Capaian dan tujuan
pembelajaran hari ini
7. Pertanyaan pemantik :
Apa yang akan terjadi jika masyarakat Indonesia yang
beragam ini tidak saling menghormati dan menghargai?
8. Guru memberikan motivasi;
9. Guru menyampaikan terkait dengan asesmen
pembelajaran dengan menyampaikan teknik asesmen
yang digunakan dalam materi ini. Adapun teknik
penilaiannya yaitu berupa observasi saat diskusi, hasil
dari lembar kerja, dan mengobservasi sikap dari peserta
didik selama proses pembelajaran;
Kegiatan Inti pembelajaran

1. Guru melakukan Asesmen diagnostik kognitif:


Soal menggunakan bentuk pertanyaan Benar-Salah
ditayangkan melalui slide ppt (pertanyaan terlampir)
2. Peserta didik diminta mengirim hasil nilainya melalui GF;
3. Guru membuat rangking dari hasil nilai tersebut;
4. Guru membagi kelompok berdasarkan rangking nilai;
5. Peserta didik dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok besar
berdasarkan hasil jawaban dari asesmen diagnostik di
atas, yaitu kelompok A (Belum paham), kelompok B
(setengah paham), dan kelompok C (Paham).
6. Tiap kelompok besar tersebut dipecah lagi menjadi
kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang.
7. Guru memberikan teks bacaan1 yang berjudul “Indahnya
Keberagaman dan Pentingnya Toleransi di Indonesia”
kepada kelompok A.
8. Guru memberikan teks bacaan 2 yang berjudul
“Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia” kepada
kelompok B.
9. Guru memberikan teks bacaan 3 yang berjudul
“Bagaimana Implementasi Keberagaman di Indonesia?”
kepada kelompok C.
10. Guru membagikan Lembar Kerja kepada setiap kelompok
11. Guru menjelaskan tentang petunjuk tentang diskusi dan
cara mengisi serta mengerjakan lembar kerja tersebut
Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah
Setelah mendapatkan pertanyaan pemantik dari guru dan sedikit
tanya jawab awal tentang jawaban dari pertanyaan pemantik
tersebut, peserta didik mulai mengidentifikasi masalah melalui
teks bacaan dan LKPD yang diberikan oleh guru.

Peserta Didik Mencari dan Mengolah Informasi


1. Peserta didik dalam kelompok A mempelajari dan
mendiskusikan teks bacaan 1, dengan pendampingan
penuh oleh guru.
2. Peserta didik dalam kelompok B mempelajari dan
mendiskusikan teks bacaan 2.
3. Peserta didik dalam kelompok C mempelajari dan
mendiskusikan teks bacaan 3.
4. Peserta didik bersama kelompoknya mengumpulkan
informasi dengan bantuan teks narasi dan buku paket.
5. Setelah data terkumpul, Peserta didik selanjutnya
mengolah informasi secara berkelompok untuk menjawab
lembar kerja yang telah diberikan.
6. Guru tetap berada dan mendampingi kelompok A,
dengansesekali mengunjungi kelompok B dan kelompok
C.

Peserta Didik Mensosialisasikan Idenya


1. Perwakilan kelompok dari setiap kelompok besar maju ke
depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusinya
yang telah dituangkan dalam bentuk Lembar Kerja.
2. Peserta didik melakukan interaksi tanya jawab untuk
memperdalam ide-ide dari setiap kelompok.

Peserta Didik Merefleksikan Kegiatan Pembelajaran


1. Peserta didik bersama-sama guru menyimpulkan dan
merefleksikan mengenai pembelajaran hari ini.
2. Refleksi peserta didik dilakukan dengan menuliskannya
melalui google form.
3. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk
mengembangkan kompetensi peserta didik

Penutup

1. Peserta didik mengumpulkan Lembar Kerja


2. Guru melakukan penilaian pembelajaran yang dilakukan
secara tertulis (hasil LK) dan penilaian proses diskusi dan
presentasi.
3. Peserta didik melakukan refleksi pembelajaran
4. Peserta didik diberi pesan-pesan moral tentang pentingnya
memahami keragaman masyarakat Indonesia
5. Guru menginformasikan materi untuk pertemuan
berikutnya.
6. Guru dan peserta didik menutup pembelajaran dengan
berdo’a
7. Guru memberikan salam penutup.

L. Asesmen 1. Penilaian Diagnostik Non Kognitif : Survei gaya belajar


peserta didik
2. Asesmen Diagnostik Kognitif:
Soal menggunakan bentuk pertanyaan Benar-Salah
ditayangkan melalui slide ppt (pertanyaan terlampir,
jumlah soal 10 butir)
3. Penilaian Formatif
Soal menggunakan bentuk pertanyaan Benar-Salah
ditayangkan melalui slide ppt (pertanyaan terlampir, jumlah
soal 20 butir)
4. Penilaian Sumatif
Penilaian Sumatif baru akan dilakukan di akhir tema 2 ini.
5. Penilaian sikap dan ketrampilan.
Penilaian sikap dan ketrampilan peserta didik dilakukan
dengan observasi dan pengamatan.

N. Remedial Dan Remedial


Pengayaan Guru mengulang penjelasan materi untuk peserta didik yang
belum tuntas
Pengayaan
Guru memberikan tugas yang lebih menantang kepada peserta
didik yang sudah tuntas dengan memberikan tugas berupa
tulisan artikel, puisi, gambar/poster, tentang pendapat peserta
didik mengenai pentingnya menjaga persatuan dalam keragaman
di Indonesia.

P. Refleksi Peserta Guru dan peserta didik melakukan refleksi jalannya


Didik Dan Guru pembelajaran hari ini. Refleksi peserta didik dilakukan dengan
menjawab pertanyaan tentang refleksi melalui google form yang
sudah disiapkan oleh guru.

LAMPIRAN

1. Teks Bacaan
2. Soal Asesmen Diagnostik Kognitif
3. Soal Asesmen Formatif
4. Lembar Kerja peserta didik
5. Rubrik penilaian
6. Glosarium
7. Daftar pustaka

Jepara, Juli 2023


Mengetahui,
Guru Mapel IPS
Kepala SMPN 3 Kembang

..............................................
............................................
NIP.
NIP.
Teks
Bacaan 1

Kelompok A
Indahnya Keberagaman dan Pentingnya Toleransi di Indonesia
Adakah Sobat SMP di sini yang punya teman berbeda suku ataupun agama? Jika ada, kalian
sangat beruntung karena dapat mengenal budaya serta ajaran baru. Selain itu, lingkungan
yang majemuk bisa memberikan kalian referensi pertemanan yang lebih luas.
Indonesia adalah negara dengan sejuta keberagaman. Keberagaman yang ada telah menjadi
simbol persatuan dan dikemas dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, kita
harus menjaganya agar tetap utuh dan harmonis.
Namun, belakangan ini Indonesia kerap mengalami krisis toleransi. Perbedaan yang ada
justru menimbulkan perpecahan. Padahal, perbedaan itu sendirilah yang seharusnya membuat
Indonesia menjadi indah karena lebih “berwarna”.
Sebagai warga negara yang baik, kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan
menganut paham toleransi. Jangan sampai Indonesia terpecah-belah akibat isu-isu negatif.
Ingat kata pepatah, “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.”
Bentuk keberagaman di Indonesia
Indonesia adalah negara yang kaya, baik dari segi sumber daya alam maupun
keberagamannya. Ada beberapa bentuk keberagaman di Indonesia, mulai dari keberagaman
suku, keberagaman agama, keberagaman ras, dan juga keberagaman anggota golongan.
1. Keberagaman suku
Indonesia adalah negara kepulauan. Dari geografis yang berbeda-beda tersebut, Indonesia
memiliki banyak sekali suku. Suku bangsa atau yang disebut juga etnik dapat diartikan
sebagai pengelompokan atau penggolongan orang-orang yang memiliki satu keturunan.
Selain itu, kelompok suku bangsa ditandai dengan adanya kesamaan budaya, bahasa, agama,
perilaku atau ciri-ciri biologis yang dimiliki.
Setiap suku bangsa mempunyai ciri atau karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun
budaya. Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok suku, lebih tepatnya 1.340 suku
bangsa.
2. Keberagaman agama
Indonesia adalah negara yang religius. Hal itu dibuktikan dalam sila pertama Pancasila, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa. Kebebasan dalam beragama dijamin dalam UUD 1945 pasal 29
yang menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Di Indonesia sendiri, ada enam agama yang diakui oleh negara. Agama-agama yang diakui
oleh negara adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan juga Konghucu. Keenam
agama harus hidup berdampingan di masyarakat dengan prinsip toleransi antarumat
beragama.
3. Keberagaman ras
Ras merupakan klasifikasi yang digunakan untuk mengategorikan manusia melalui ciri
fenotipe (ciri fisik) dan asal usul geografis. Asal mula keberagaman ras di Indonesia
disebabkan oleh beberapa faktor seperti bangsa asing yang singgah di Tanah Air, sejarah
penyebaran ras dunia, dan juga kondisi geografis.
Ada beberapa ras yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Ras Malayan-Mongoloid
yang berada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. Ras
Melanesoid mendiami wilayah Papua, Maluku, dan juga Nusa Tenggara Timur. Selain itu,
ada juga ras Asiatic Mongoloid yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, yaitu seperti
orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Terakhir, ada ras Kaukasoid, yaitu orang-orang India,
Timur-Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.
4. Keberagaman anggota golongan
Dalam masyarakat multikultural, keberagaman golongan bisa terjadi secara vertikal dan
horizontal. Untuk vertikal, terdapat hierarki lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.
Contohnya seperti status sosial, pendidikan, jabatan, dan sebagainya. Secara horizontal,
biasanya anggota golongan setara dan tidak ada hierarki. Namun, hal ini mengakibatkan
banyak yang merasa anggota golongannya paling benar sehingga merendahkan anggota
golongan lainnya. Contohnya adalah agama, idealisme, adat-istiadat, dan sebagainya.
Pentingnya menjaga toleransi di dalam keberagaman
Meskipun Indonesia adalah negara yang kaya akan perbedaan dan keberagaman, hal tersebut
membuat Indonesia rentan terpecah-belah akibat perbedaan yang ada. Perpecahan di
masyarakat bisa memicu konflik yang menimbulkan kerugian banyak pihak.
Oleh karenanya, diperlukan sifat toleran dan juga tenggang rasa terhadap perbedaan dan
kemajemukan di masyarakat. Sifat toleransi haruslah ditanamkan sejak dini supaya bisa
menerima perbedaan yang ada.
Contoh perilaku toleransi seperti memberikan kesempatan kepada tetangga melakukan
ibadahnya, tolong-menolong antarwarga ketika melaksanakan hari raya, dan tidak membeda-
bedakan tetangga, dan menghargai perbedaan budaya yang ada.
Sikap dan perilaku toleransi terhadap keberagaman masyarakat merupakan kunci untuk
meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta mencegah proses perpecahan masyarakat, bangsa
dan negara Indonesia. Setiap individu hendaknya mengaplikasikan perilaku toleran terhadap
keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan antargolongan.
Referensi: Modul PPKN SMP Terbuka Keberagaman Suku, Ras, Agama, dan Antargolongan
dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika untuk kelas VII terbitan Direktorat SMP tahun 2020

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP


https://ditsmp.kemdikbud.go.id/indahnya-keberagaman-dan-pentingnya-toleransi-di-
indonesia/
Teks
Bacaan 2

Kelompok B
Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia diwarnai oleh berbagai macam perbedaan sebagai akibat dari kondisi
kewilayahan, suku bangsa, budaya, agama dan adat istiadat. Perbedaan dalam masyarakat
merupakan keberagaman Indonesia yang dapat dirangkai dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika tertulis pada lambang negara Indonesia yaitu Garuda
Pancasila. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Makna
Bhinneka Tunggal Ika adalah meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa
Indonesia tetap satu kesatuan. Semboyan ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia yang memiliki keberagaman suku bangsa, budaya, bahasa daerah, agama dan
kepercayaan, ras maupun antargolongan.

Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia


Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam
berbagai bidang. Perbedaan tersebut meliputi yaitu, suku bangsa, ras, agama, dan
antargolongan. Keberagaman di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu :

1. Letak strategis wilayah Indonesia


2. Kondisi negara kepulauan
3. Perbedaan kondisi alam
4. Keadaan transportasi dan komunikasi
5. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan

Keberagaman masyarakat Indonesia memiliki dampak positif sekaligus dampak negatif bagi
diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Dampak positif, keberagaman memberikan
manfaat bagi perkembangan dan kemajuan. Sedangkan dampak negatifnya mengakibatkan
ketidakharmonisan bahkan perpecahan bangsa dan negara.

1. Keberagaman Suku Bangsa

Indonesia merupakan negara kepulauan yang penuh dengan keragaman budaya, suku bangsa,
ras, etnis, agama, maupun bahasa daerah. Meski kaya akan keragaman, namun mereka tetap
satu Indonesia. Ini sesuai dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang artinya meskipun
berbeda-beda tetap satu jua.

Merujuk pada sensus penduduk oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2010, Indonesia
memiliki sekitar 1.340 suku bangsa. Suku Jawa yang berasal dari Pulau Jawa bagian tengah
hingga timur sebagai kelompok suku terbesar dengan populasi sebanyak 85,2 juta jiwa atau
sekitar 40,2 persen dari populasi penduduk Indonesia. Suku bangsa terbesar kedua adalah
Suku Sunda yang berasal dari Pulau Jawa bagian barat dengan jumlah mencapai 36,7 juta
juwa atau 15,5 persen. Suku Batak menyusul sebagai terbesar ketiga dengan jumlah mencapai
8,5 juta jiwa atau 3,6 persen yang berasal dari Pulau Sumatra bagian tengah utara. Terbesar
ke empat adalah Suku asal Sulawesi selain Suku Makassar, Bugis, Minahasa dan Gorontalo.
Jumlah terbesar keempat ini sendiri merupakan gabungan dari 208 jenis suku bangsa
Sulawesi, Untuk terbesar kelima adalah Suku Madura. Kemajemukan bangsa Indonesia tidak
hanya terlihat dari beragamnya jenis suku bangsa, namun terlihat juga dari beragamnya
agama yang dianut penduduk.

Keberagaman suku bangsa yang dimiliki Indonesia menjadi kekayaan bangsa. Ada beberapa
faktor munculnya keberagaman, yakni :

1) Letak geografis
Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki ribuan pulau. Luas wilayah Indonesia
yang besar berpengaruh terhadap banyaknya keberagaman yang dimiliki Kondisi itu
menjadikan sumber keberagaman tercipta, seperti suku, budaya, ras, dan golongan. Dengan
kondisi tersebut menimbulkan perbedaan dalam masyarakat.
2) Kondisi iklim dan alam yang berbeda
Kondisi iklim dan alam antar wilayah di Indonesia berbeda. Perbedaan musim hujan dan
kemarau antar daerah, perbedaan kondisi alam seperti pantai, pegunungan mengakibatkan
perbedaan pada masyarakat.
3) Pengaruh kebudayaan asing
Keberagaman bisa muncul karena pengaruh kebudayaan asing yang miliki ciri yang berbeda.
Biasanya lewat komunikasi atau mereka datang ke Indonesia. Sehingga terjadi akulturasi atau
pencampuran unsur kebudayaan asing denga kebudayaan Indonesia.

2. Keberagaman Agama

Agama adalah sistem keyakinan kepada Tuhan. Kebebasan beragama dijamin oleh UUD
1945. Agama yang diakui secara sah di Indonesia adalah :

 Islam
 Kristen
 Katolik
 Hindu
 Buddha
 Konghucu

Keberagaman agama di tengah-tengah masyarakat menunjukkan bahwa bangsa Indonesia


adalah bangsa yang relijius. Semua agama meyakini akan keberadaan dan kekuasaan Tuhan.
Akan tetapi sistem keyakinan dan ibadah antara satu agama dengan agama yang lain berbeda.

3. Keberagaman Ras

Dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan
Etnis, menyebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis
keturunan. Setiap manusia memiliki perbedaan ciri-ciri fisik seperti warna kulit, warna dan
bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata serta ciri
fisik yang lainnya. Secara umum, ras manusia dapat dikelompokkan menjadi lima macam
yaitu :

1) Negroid, yang berkulit hitam dan rambut keriting.


2) Mongoloid, yang berkulit kuning langsat, rambut kaku dan bermata sipit.
3) Kaukasoid, berkulit putih, mata biru dan rambut pirang.
4) Australoid, yang berkulit hitam (sawo matang); serta
5) Khoisan (Afrika Selatan).

Keberagaman ras penduduk di Indonesia, setidaknya dapat dikelompokkan menjadi :


 Ras Malayan-Mongoloid di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan
dan Sulawesi.
 Ras Melanesoid di Papua, Maluu dan Nusa Tenggara Timur.
 Ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang dan Korea yang tersebar di
seluruh Indonesia.
 Ras Kaukasoid yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa dan Amerika.

Kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman ras berpotensi menimbulkan


konflik. Konflik tidak hanya merugikan kelompok-kelompok masyarakat tapi juga bangsa
Indonesia secara keseluruhan. Maka setiap warga negara Indonesia diminta menjunjung
tinggi rasa persaudaraan, kekerabatan dan persahabatan sehingga terwujud perdamaian.

https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/keberagaman-dalam-masyarakat-indonesia-
9/
Teks
Bacaan 3

Bagaimana Implementasi Keberagaman di Indonesia? Kelompok C

Banyak sekali implementasi atau contoh nyata dari keberagaman yang ada di Indonesia ini,
mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan kerja, hingga lingkungan
bermain. Sebab pada dasarnya, semua individu itu memang memiliki keragaman, baik itu
suku bangsa, agama, warna kulit, hingga pola pemikirannya.

Lingkungan Keluarga
Apakah Grameds sadar bahwa di dalam keluarga, terutama dalam keluarga besar itu sering
terdapat keberagaman yang mencolok? Momen yang paling tepat untuk berkumpul bersama
keluarga besar baik di pihak Ayah maupun Ibu adalah ketika merayakan hari besar. Nah, pada
saat perayaan itu, cobalah perhatikan sanak saudaramu, apakah ada yang “berbeda” dari
keluargamu? Atau bahkan di keluarga inti justru terlihat keberagaman yang mencolok?
Misalnya, Ayahmu berasal dari suku Dayak dan Ibumu berasal dari suku Jawa.

Hal-hal tersebut biasa dan sangat umum ditemui di Indonesia, sebab pada dasarnya memang
negara ini memiliki beragam suku bangsa, sehingga wajar saja apabila di dalam sebuah
keluarga besar terdapat berbagai suku bangsa. Lalu, bagaimana kita menanggapi hal tersebut?
Jawabannya adalah dengan menghargai sesama dan tidak perlu rasis atau menyinggung suku
bangsa lain. Sebab, kita semua ini sama-sama bangsa Indonesia yang harus bersatu.

Lingkungan Sekolah
Hampir sama dengan lingkungan keluarga, lingkungan sekolah juga pasti mempunyai
keberagaman suku bangsa yang ada di dalamnya. Coba lihat di kelasmu, apakah semuanya
adalah berasal dari suku Jawa saja? Pasti terdapat beberapa suku lain, misalnya Sunda,
Asmat, atau bahkan suku Aceh. Keberagaman itu wajar ditemui sebab orang tua atau keluarga
teman-temanmu tersebut mungkin saja melakukan perpindahan penduduk atau migrasi dari
tempat asalnya.

Perlu diketahui bahwa perpindahan penduduk itu juga menjadi faktor penyebab mengapa di
suatu daerah dapat memiliki beragam suku bangsa. Lalu, bagaimana cara kita menanggapi hal
tersebut? Jawabannya tentu saja kita harus menghargai sesama dan tidak perlu rasis. Bahkan
kamu juga bisa belajar budaya dan bahasa khas suku lain melalui teman-temanmu itu. Asyik
juga lho belajar budaya beserta bahasa dari suku lain!

Keberagaman ini tidak hanya sebatas pada suku bangsa saja, tetapi juga pada agama ya…

Lingkungan Kerja
Di dalam lingkungan kerja adalah bentuk implementasi paling kentara untuk melihat
keberagaman dari penduduk Indonesia ini. Hal tersebut karena mustahil di suatu perusahaan
atau tempat kerja itu hanya mempekerjakan suku bangsa tertentu saja, tentu saja
membutuhkan banyak orang dan pasti akan lowongannya akan diisi orang-orang yang berasal
dari beragam suku bangsa.

Hampir sama dengan di lingkungan sekolah, adanya perpindahan penduduk atau migrasi
menjadikan suatu perusahaan atau tempat kerja akan diisi oleh beragam suku bangsa. Tak
jarang pula orang-orang dari wilayah lain dengan beragam suku bangsa itu memilih merantau
ke suatu tempat tertentu untuk memperoleh pekerjaan. Maka dari itu, suatu tempat tertentu
tersebut akan disebut-sebut sebagai daerah yang heterogen. Contohnya adalah wilayah
Jakarta yang biasa dijadikan tujuan perantauan untuk orang-orang yang kebetulan tinggal di
luar Jakarta.

Nah, itulah ulasan mengenai apa itu pengertian dari keberagaman beserta faktor
penyebab, unsur, hingga bentuk implementasinya di kehidupan sehari-hari. Bentuk
keberagaman itu tidak hanya sekadar pada suku bangsa saja, mulai dari agama, warna kulit,
bahasa, budaya, hingga pola pikir itu juga tentu saja memiliki keberagaman. Semua hal ini
adalah wajar sebab Indonesia memang sejak dahulu telah menjadi negara multikulturalisme.
Hal yang penting dan wajib dilakukan adalah kita semua harus saling menghargai dan tidak
boleh rasis kepada suku bangsa lain ya…

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-keberagaman-dan-faktornya/
INSTRUMEN SOAL
ASESMEN DIAGNOSTIK KOGNITIF

1. Masyarakat Multikultural diartikan sebagai masyarakat yang memiliki lebih dari dua
kebudayaan. (B)

2. Kita tidak perlu mengetahui bagaimana setiap umat beragama melaksanakan kegiatan
upacara keagamaan atau persembahyangan (S)

3. Memahami berbagai kegiatan ibadah agama lain adalah sangat perlu, karena agar kita
bisa memahami dan menghargai atau bertoleransi. (B)

4. Budaya merupakan salah satu bentuk hasil manusia yang membedakan antara
manusia dengan makhluk lainnya. (B)

5. Keberagaman masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya


adalah perbedaan minat dan hoby. (S)

6. Indonesia memiliki 1350 suku bangsa (S)

7. Suku bangsa yang terbesar di Indonesia adalah suku Melayu (S)

8. Salah satu penyebab keberagaman budaya adalah pengaruh dari kebudayaan asing (B)

9. Kelompok ras yang berada di wilayah Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Bali,
dan Nusa Tenggara Barat adalah Ras Melanesoid (S)

10. Perbedaan kondisi alam di berbagai daerah dapat mempengaruhi perbedaan budaya
masyarakat Indonesia. Faktor ini disebut faktor letak geografis (S)
INSTRUMEN SOAL
ASESMEN FORMATIF

1. Kata “Plural” berasal dari bahasa Inggris yang artinya “jamak”, sedangkan
“pluralitas” berarti ‘kemajemukan”. (B)
2. Masyarakat Multikultural diartikan sebagai masyarakat yang memiliki lebih dari dua
kebudayaan. (B)
3. Di Indonesia terdapat 6 agama (B)
4. Kita diperbolehkan mengikuti upacara persembahyangan agama lain (S)
5. Kita tidak perlu tahu tentang tempat ibadah agama lain (S)
6. Kita tidak perlu mengetahui bagaimana setiap umat beragama melaksanakan kegiatan
upacara keagamaan atau persembahyangan (S)
7. Memahami berbagai kegiatan ibadah agama lain adalah perlu, karena agar kita bisa
memahami dan menghargai atau bertoleransi. (B)
8. Salah satu perbedaan yang kita temukan dalam masyarakat Indonesia adalah
perbedaan pekerjaan (B)
9. Budaya adalah hasil kerja atau usaha manusia yang berupa benda maupun hasil buah
pemikiran manusia di masa hidupnya. (B)
10. Keberagaman masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya
adalah perbedaan minat dan hoby. (S)
11. Semboyan Bhineka Tungga Ika tertulis dalam salah satu sila Pancasila (S)
12. Indonesia memiliki 1340 suku bangsa (B)
13. Suku bangsa yang terbesar di Indonesia adalah suku Melayu (S)
14. Salah satu penyebab keberagaman budaya adalah pengaruh dari kebudayaan asing (B)
15. Contoh keragaman yang terdapat dalam masyarakat Indonesia adalah keragaman suku
bangsa, budaya, agama, dan kesukaan/hobi (S)
16. Kelompok ras yang berada di wilayah Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Bali,
dan Nusa Tenggara Barat adalah Ras Melanesoid (S)
17. Salah satu contoh dari hasil budaya adalah Bahasa daerah (B)
18. Perbedaan kondisi alam di berbagai daerah dapat mempengaruhi perbedaan budaya
masyarakat Indonesia. Faktor ini disebut faktor letak geografis (S)
19. Ikut membantu menjaga keamanan saat umat agama lain sedang melaksanakan
peribadatan mereka adalah bukan merupakan bentuk toleransi umat beragama. (S)
20. Perhatikan gambar berikut!

Upacara keagamaan yang ada dalam gambar tersebut merupakan upacara umat agama
Budha (S)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama Kelompok: ……………………

Anggota Kelompok:

1. ………………………………………

2. ………………………………………

3. ………………………………………

4. ………………………………………

5. ……………………………………….

No Pertanyaan Jawaban
1. Jelaskan isi singkat dari teks
bacaan tersebut!
2. Apa saja bentuk
keberagaman di Indonesia?

3. Sebutkan 6 agama yang ada


di Indonesia beserta nama
rumah ibadahnya!

4. Menurut kamu, apamanfaat


keberagaman yang ada di
Indonesia?
RUBRIK PENILAIAN

RUBRIK PEMBERIAN SKOR LEMBAR KERJA


Skor
No Pernyataan
1 2 3 4
1. Ketepatan jawaban pertanyaan 1

2. Ketepatan jawaban pertanyaan 2

3. Ketepatan jawaban pertanyaan 3

4. Ketepatan jawaban pertanyaan 4


Proses diskusi dan presentasi dalam rangka pencarian
5.
jawaban dan mempertahankan jawaban
SKOR Maksimum 20

Interval Skor untuk Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)


0-4 : Belum mencapai ketuntasan, remedial diseluruh bagian
5–8 : Belum mencapai ketuntasan, remedial diseluruh bagian
9 – 12 : Belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang di perlukan
13 – 16 : Sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial
17 – 20 : Sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan lebih.
JURNAL PENILAIAN SIKAP

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap


GLOSARIUM

Pluralitas berasal dari bahasa Inggris, berarti jamak. Sementara, dalam


Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pluralitas diartikan
sebagai kemajemukan

Multikultural keberagaman budaya yang menggambarkan kesatuan berbagai


kelompok sosial, kebudayaan, dan suku bangsa yang berbeda
dalam suatu negara.;

Kemajemukan Keanekaragaman

Keragaman Perihal beragam-ragam, berjenis-jenis; perihal ragam; perihal


jenis

Toleransi Suatu perilaku atau sikap manusia yang "tidak menyimpang dari
hukum berlaku" disuatu negara, dimana seseorang menghormati
atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain selama
masih dalam batasan tertentu.

Ras Ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik. Ras juga
didefinisikan sebagai rumpun bangsa. Ras adalah kategori
individu yang secara turun-temurun terdapat ciri-ciri fisik dan
biologis tertentu yang khas.

Suku bangsa Suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang


mengidentifikasi dirinya dengan sesama berdasarkan garis
keturunan yang dianggap sama dengan merujuk ciri khas seperti
budaya, bangsa, bahasa, agama dan perilaku.

Implementasi Merupakan sebuah penerapan atau pelaksanaan suatu hal.


DAFTAR PUSTAKA

Supardi, dkk. 2021. Buku Panduan Guru untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Supardi, dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

…………… (2022, November). Indahnya Keberagaman dan Pentingnya Toleransi di


Indonesia.ditsmp.kemdikbud.go.id. Diakses pada tanggal 4 November 2022
melaluihttps://ditsmp.kemdikbud.go.id/indahnya-keberagaman-dan-pentingnya-toleransi-di-
indonesia/

…………… (2022, November). Keberagaman dalam Masyarakat


Indonesia.ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id. Diakses pada tanggal 4November 2022 melalui
https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/keberagaman-dalam-masyarakat-indonesia-
9/

…………… (2022, November). Bagaimana Implementasi Keberagaman di


Indonesia?.www.gramedia.com. Diakses pada tanggal 4 November 2022 melalui
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-keberagaman-dan-faktornya/

Anda mungkin juga menyukai