A. KompetensiInti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, perduli, santun, ramah
lingkungan, gotongroyong, kerjasama, cinta damai, responsive dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KompetensiDasar
1.1. Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agamanya.
2.2. Meneladani sikap dan tindakan cinta damai, responsive dan proaktif yang ditunjukkan
oleh tokoh sejarah dalam mengatasi masalah social dan lingkungannya.
2.3. Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran
sejarah.
3.1. Mengkaji konsep berpikir kronologis (diakronik) dan sinkronik dalam mempelajari
sejarah zaman praaksara, perkembangan Hindu-Buddha dan Islam.
Indikator :
3.1.1 Memahami makna konsep Diakronik dan Sinkronik dalam mempelajari sejarah
3.1.2 Menerapkan konsep berpikir kronologis dan sinkronik dalam memahami dan
merekonstruksi sejarah.
4.1. Menyajikan informasi mengenai keterkaitan antara konsep berpikir
kronologis(diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah
Indikator :
4.1.1 Menyajikan informasi mengenai keterkaitan antara konsep berpikir kronologis,
sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah dalam bentuk resume
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Memahami pengertian diakronik dan sinkronik dalam belajar sejarah
Mampu menjelaskan pengertian praaksara
Menjelaskan mengapa istilah praaksara lebih tepat disbanding prasejarah
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Fakta
a. Pengertian Diakronik&Sinkronik, Kausalitas, Interpretasi dalam belajar sejarah
b. Pengertian praaksara dan prasejarah
Presentasi 1 Presentasi 2
Gambar 1 Gambar 2
2. Materi Konsep
- Diakronik, Sinkronik, Kausalitas dan Interpretasi.
Menerapkan cara berpikir Diakronik dalam memandang peristiwa Sejarah, bahwa setiap
peristiwa pasti didahului peristiwa sebelumnya dan dalam urutan kronologis yang ajeg
atau memanjang dalam waktu. contoh :perang dunia I dan perang dunia II. Sinkronik =
melebar dalam ruang,cara berpikir untuk ilmu social pada umumnya,kajian sejarah juga
dapat membahas sesuatu topic tertentu secara mendalam dan melebar dalam satu periode
tertentu contoh: peristiwa tiga daerah,sejarah sosial ekonomi.
Kedua hal tersebut dipakai dalam belajar sejarah khususnya untuk melihat sebuah fakta
dan keterkaitan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya dan konteks sejaman dari
perstiwa tersebut. Kausalitas berarti tidak ada peristiwa yang muncul tanpa sebuah
sebab, setiap peristiwa dapat menyebabkan peristiwa lainnya, begitupun sebaliknya, dan
ketiga konsep tersebut menghasilkan sebuah interpretasi para sejarawan, pembaca, dan
penyimak sejarah dalam melihat sebuah peristiwa atau karya sejarah.- Praaksara dan
istilah penggunaan yang paling tepat Praaksara (atau prasejarah sebelumnya) memiliki
perbedaan paling mendasar dengan masa/zaman sejarah, yaitu masalah ada atau tidaknya
sumber tulisan/aksara mengenai zaman tersebut. Masa praaksara lebih tepat digunakan
untuk menghilangkan kerancuan istilah prasejarah (pra=sebelum)yang dianggap bahwa
sejarah telah ada sejak manusia ada di bumi ini, sehingga prasejarah dianggap rancu
karena dapat diartikan masa sebelum adanya manusia di bumi ini.
3. MateriPrinsip
- Pembelajaran sejarah sangat memerlukan berpikir secara diakronik, sinkronik,
kausalitas sehingga mampu menghasilkan interpretasi dari proses pembelajaran
- Praaksara merupakan istilah yang lebih tepat dibandingkan prasejarah untuk
menamakan periode sebelum adanya bukti tertulis atau tulisan dari zaman
kehidupan manusia, mempelajari masa tersebutdari peninggalan-peninggalan
benda.
F. METODE PEMBELAJARAN
Dengan menggunakan pendekatan Saintifik melalui model pembelajaran Mind Mapping dan
terintegrasi dengan memanfaatkan Informasi dan Teknologi.
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan Observasi :Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif
untuk proses mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, 20 menit
presensi (salam, berdoa, absensi, kebersihan, kelas, menyiapkan
media dan alat serta buku yang diperlukan).
Apersepsi :
~ Peserta didik diajak berdiskusi mengenainenekmoyang bangsa
Indonesia, sejak berapa lamakah manusia sebenarnya telah
menghuni bumi Indonesia ini.
Motivasi :
- Guru memberikan motivasi dan bersyukur bisa bersekolah di
SMA N tercinta ini, apalagi kalau dibandingkan dengan
zaman praaksara dulu.
- Guru memberikan informasi mengenai betapa bangsa Jepang
menghargai budaya dan sejarahnya, sehingga mereka
memiliki keunikan tersendiri sebagai sebuah bangsa di
masyarakat dunia.
PemberianAcuan :Guru menyampaikan topic pertemuan kali
ini, tujuan dan kompetensi yang harus di kuasai para
pesertadidik. Guru juga menekankan pembelajaran ini
menekankan pemahaman dan pemaknaan bukanlah hafalan.
b. Elaborasi (30’)
3. Associating (menalar) :Peserta didik diminta untuk
memberikan semacam contoh dari cara berpikir diakronik
terhadap sesuatu benda.
4. Experimenting (mencoba) :Memberi waktu kepada para
peserta didik untuk menunjukan hasil pemikirannya di depan
kelas.
c. Konfirmasi
5. Networking (membuatjejaring) :siswa diminta berdiskusi
dengan teman sebangkunya mengenai contoh-contoh dari
berfikir secara diakronik dan membedakan dengan berfikir
sinkronik.
6. Peserta didik diberi nilai sikap dan praktik oleh guru.
1. Afektif&Psikomotor (SikapdanPraktek)
No. No.Induk Nama Siswa L/P Aspek yang dinilai Aspek yang dinilai
A B C K A B C K
Pedoman Penskoran :
A = Amat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
2. Kognitif
Indikator Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian Instrumen
MemahamimaknakonsepDiakronikdanSink Lisan Essay Jelaskankembalime
ronikdalammempelajarisejarah ngenaiapa yang
disebutberfikirdiakr
onik.