Anda di halaman 1dari 9

A.

PENGANTAR ILMU SEJARAH

Pengantar Ilmu Sejarah adalah suatu pengenalan tentang ilmu sejarah dan prinsip-prinsip
dasaryang digunakan dalam mempelajari masa lalu manusia. Ilmu sejarah merupakan cabang
ilmu sosial yang mengkaji peristiwa, kejadian, dan proses sejarah melalui pengumpulan, analisis,
dan interpretasi data historis.JSejarah merupakan kejadian yang terjadi pada masa lampau yang
disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa, peninggalan-peninggalan itu
disebut sumber sejarah.

1. Mengapa Perlu Mempelajari Ilmu Sejarah?


Sejarah dapat juga diartikan sebagai cabang ilmu yang mengkaji secara sistematis
keseluruhan perkembangan proses perubahan dan dinamika kehidupan masyarakat
dengan segala aspek kehidupannya yang terjadi di masa lampau. Secara etimologi sejarah
berasal dari bahasa arab yaitu syajaratun yang artinya pohon dan dalam bahasa Arab
sendiri sejarah disebut dengan Tarikh.

1. Sejarah dalam Arti Positif dan Negatif


Berikut adalah.penjelasan mengenai sejarah dalam arti positif dan negative
1. Sejarah dalam Arti Positif
Berikut adalah penjelasan mengenai sejarah dalam arti positif.
a. Dalam setiap kejadian bersejarah tersebut memiliki makna yang
berbeda-beda. Terkadang ada bidang yang dikaji dalam ilmu sejarah
tidaklah penting bagi perkembangan dan perubahan masyarakat
b. Sejarah adalah ilmu yang terinci
llmu sejarah merupakan satu-satunya ilmu yang menuliskan suatu
peristiwa dengan sangat terinci. Selain itu sejarah juga menuliskan
tentang peristiwa yang terjadi hanya satu kali. Sejarah bukan sekedar
hal memaparkan besar akan tetapi hal kecil juga disajikan, hal tersebut
menjadikan sejarah berbeda dengan ilmu filsafat dan ilmu lainnya.
c. Sejarah disebut sebagai ilmu tentang manusia
kehidupan manusia di masa lampau akan tetapi juga menceritakan
kehidupan manusia di masa saat ini.
1. Sejarah disebut sebagai ilmu waktu
Sejarah memanglah ilmu pengetahuan yang membahas kehidupan
masyarakat dari segi waktu. Konsep waktu yang dikaji diantaranya
konsep perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.
Oleh karena itu supaya pembaca ilmu sejarah tidak kebingungan, dan
runtut serta mudah memahaminya maka dibuatlah pembabagan waktu
atau periodisasi dalam ilmu sejarah.

2. Sejarah dalam arti Negatif


Berikut adalah penjelasan sejarah dalam arti negative.
a. Sejarah Bukan Ilmu Filsafat
pada dasarnya ilmu sejarah merupakan ilmu yang bisa menjadi
filsafat yang bersifat abstrak. Secara sederhana, apabila ilmu
sejarah tersebut membahas tentang manusia, maka yang akan
dipaparkan yaitu mengenai orang tertentu yang terlibat dalam
kejadian tersebut yang ada di dalam dimensi ruang dan waktu.
Sedangkan bedanya dengan filsafat, yaitu ilmu filsafat membahas
mengenai manusia yang hanya terdapat dalam gambaran angan-
angan belaka
b. Sejarah Bukan Mitos
Sejarah bukan mitos yaitu sejarah dengan mitos berbeda, meskipun
memiliki kesamaan yaitu menceritakan atau mengkisahkan masa
lalu. Akan tetapi mitos memiliki sifat yang tidak jelas, tidak masuk
akal, serta tidak memiliki keterangan kapan terjadinya suatu
peristiwa yang rinci.
c. Sejarah Bukan Ilmu Sastra
Ilmu sastra ditulis berdasarkan hasil imajinasi dari manusia atau
sang pengarangnya. Berbeda dengan sejarah berupa hasil
penelitian dna penyidikan untuk memberikan informasi selengkap-
lengkapnya, tentang masa lampau.
d. Sejarah Bukan Ilmu Alam
Pada dasarnya sejarah memiliki cara sendiri dalam melakukan
pekerjaannya. Sering kali sejarah dimasukkan dalam berbagai ilmu
manusai yang kemudian dalam perjalanannya dipecah dalam ilmu
sosial dan juga kemanusiaanf Ilmu alam adalah suatu jenis ilmu
yang memiliki tujuan untuk menemukan hukum-hukum yang
umum

B. MANFAAT ILMU SEJARAH


Berikut adalah manfaat dari mempelajari ilmu sejarah?
 Membuka wawasan.
 Melatih bersikap kritis.
 Sejarah sebagai sumber inspirasi.
 Lebihmenghargaisejarah karena diaberharga.
 Kita bisa merasakan kejadian di masa lampau.

C. RUANG LINGKUP SEJARAH


Ruang lingkup dalam ilmu sejarah dapat kita lihat di dalam beberapa bentuk yakni
sejarah sebagai ilmu, kisah, seni, dan peristiwa. Supaya memahami mengenai ruang
lingkup ilmu sejarah tersebut simak pemaparan berikut ini.
1. Sejarah sebagai llmu
Sejarah bukanlah hanya sekadar suatu cerita indah, instruktif, dan mengasyikkan,
tetapi
merupakan cabang ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, sebagai salah satu cabang
ilmu
pengetahuan harus dibuktikan secara keilmuan dengan menggunakan metode-
metode
dan berbagai standar ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.
a. Karakteristik sejarah sebagai ilmu
Sejarah sebagai ilmu memiliki karakteristik sebagai berikut
1. Bersifat empiris
Empiris berasal dari bahasa Yunani, yaitu empeiria, yang berarti
pengalaman. Sejarah sebagai ilmu sangat berkaitan erat dengan
pengalaman manusia. Pengalaman yang pernah terjadi pasti
meninggalkan jejak)jejak-jejak inilah yang dihimpun para
sejarawan untuk menemukan fakta akan pengalaman yang pernah
terjadi tersebut.;Berdasarkan fakta-fakta itu kemudian pengalaman
tersebut ditafsirkan sehingga memunculkan tulisan sejarah.
2. Mempunyai generalisasi
generalisasi merupakan sebuah kesimpulan umum dari
pengamatan dan pemahaman penulis. Generalisasi juga dapat
disebutkan sebagai pekerjaan penyimpulan dari khusus ke
umum. Generalisasi yang dikenal dalam ilmu sejarah tentu
berbeda dengan generalisasi yang terdapat pada ilmu-ilmu
lainnya, terutama jika dibandingkan dengan generalisasi
yangterdapat pada ilmu alam. Generalisasi pada ilmu-ilmu lain
bersifat nomotetis, maka generalisasi pada ilmu sejarah bersifat
ideografis. Generalisasi dalam ilmu-ilmu nomotetis pada
umumnya berlaku secara umum sehingga dapat
dianggap sebagai kebenaran umum
3. Mempunyai objek
objek berasal dari bahasa Latin, yaitu Objektus, artinya yang
dihadapi, sasaran, atau tujuan. Objek yang dipelajari sejarah adalah
manusia. Secara garis besar, kajian sejarah meliputi semua aspek
dan bentuk kegiatan manusia di masa lampau, baik secara
individul, maupun secara komunal, berbentuk fisik maupun
nonfisik. Fokus perhatian sejarah adalah kebudayaan manusia di
masa lampau. Sementara itu, masa kini dan masa yang akan datang
bukanlah kajian sejarah, namun sangat erat kaitannya.
4. Mempunyai teori
Teori merupakan salah satu alat terpenting dalam penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan. Tanpa adanya teori, tidak ada
ilmu pengetahuan. Yang ada hanyalah kumpulan datf, bukti,
atau bahkan dongeng.
5. Mempunyai metode
Metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos, yang berarti
cara. Dalam arti luas, metode merupakan suatu cara atau jalan
untuk bertindak menurut aturan tertentu. Dengan menggunakan
metode, seseorang dapat melakukan kegiatan secara lebih terarah.
Dengan demikian, kegiatan tersebut dapat lebih praktis sehingga
dapat mencapai hasil yang lebih maksimal. Kumpulan pengetahuan
yang memiliki metode akan tersusun secara lebih terarah, teratur,
dan lebih mudah dipelajari. Tanpa metode, suatu pengetahuan
mengenai apa pun tidak dapat dikategorikan ke dalam ilmu.
b. Ciri-ciri sejarah sebagai ilmu
Ciri-ciri sejarah sebagai ilmu adalah sebagai berikut.
(1) Objek kajian sejarah ialah kejadian-kejadian di masa lalu yang
merupakan sebab akibat.
(2) Adanya metode sejarah yang menghubungkan bukti-bukti sejarah.
(3) Kisah sejarah tersusun secara sistematis dan kronologis.
(4) Kebenaran fakta diperoleh dari penelitian sumber yang disusun
secara rasional dan kritik (penilaian) yang sistematis.
(5) Fakta bersifat subjektif karena tiap orang melihat masa lampau
dengan cara yang berbeda. Kebenaran hanya "milik" peristiwa ini
sendiri. Namun, kebenaran fakta juga objektif, maksudnya kebenaran
harus diakui oleh intersubjektivitas atau diakui oleh banyak
sejarawan dan masyarakat luas.
c. Sembilan sendi sejarah sebagai ilmu
Sebagai ilmu pengetahuan, sejarah memiliki sembilan sendi. Teori
tersebut dikemukakan oleh Muhammad Yamin, yaitu sebagai berikut.
(1) Ilmu pengetahuan, yakni sejarah sebagai daya cipta manusia
untuk mencapai hasrat ingin mengetahui serta perumusan
sejumlah pendapat yang tersusun sekitar suatu masalah.
(2) Hasil penyelidikan, penyelidikan adalah penyaluran hasrat ingin
tahu oleh manusia dalam taraf keilmuan.
(3) Bahan penyelidikan, ilmu sejarah ialah hasil penelitian
berdasarkan akal sehat yang kemudian bisa diungkapkan secara
ilmiah dengan mempergunakan bahan- bahan penyelidikan
sebagai benda kenyataan.
(4) Cerita berisi pelaporan tentang kejadian dalam zaman yang
lampau.
(5) Yang diriwayatkan dalam pengertian sejarah ialah kejadian dalam
masyarakat manusia di zaman yang lampau.
(6) Masyarakat manusia, menurut Ernest Bernheim "hanya
manusialah yang menjadi objek sejarah."
(7) Waktu yang lampau, sejarah menyelidiki kejadian-kejadian di
zaman atau waktu yang telah lampau.
(8) Tanggal dan tarikh, untuk memudahkan ingatan manusia dalam
mempelajari sejarah perlu ditentukan batas awal dan akhirnya
dengan kesatuan waktu sebagai petunjuk kejadian yaitu: tahun,
bulan, tanggal/hari, jam dan detik, windu, dasawarsa atau dekade,
abad, milenium, ataupun usia relatif.
(9) Penafsiran atau syarat khusus, cara menafsirkan itu dinamakan
tafsiran atau interprestasi sejarah yang menentukan corak sejarah
manakah atau apakah yang terbentuk sebagai hasil penyelidikan
yang telah dilakukan.
2. Sejarah sebagai Kisah
Sejarah sebagai kisah merujpakan suatu hasil karya atau ciptaan yang ditulis oleh
sejarahwan. Sejarah sebagai kisah sudah segharusnya cocok dengan. sejarah
sebagai suatu peristiwa yang terjadi pada masa lalu yang digambarkan. Dengan
kata lain, sejarah sebagai peristiwa dijadikan sebagai sumber sejarah sebagai
kisah. Pengetahuan mengenai masa lampu tidak diperoleh dengan mudah begitu
saja. Pada dasarnya dalam masalah subjektivitas sejarah sebagai kisah lebih
banyak terjadi disebabkan oelh berbagi faktor kepribadian dari seorang penulis
sejarah. Faktor-faktor tersebut yaitu sebagai berikut.
a. Perbendaraan Pengetahuan
Dalam hal ini pengetahuan yang dimaksud baik pengatahuan fakta ataupun
pengetahuan dari ilmu pengetahuan. Pada dasarnya bagi seorang penulis
yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas akan mampu
mengisahkan suatu peristiwa yang jelas dan lengkap. Seorang saksi yang
langsung menyaksikan atau turut terlibat dalam suatu peristiwa akan
memiliki pengetahuan tentang fakta yang lebih banyak jika dibandingkan
dengan orang yang tidak terlibat langsung meskipun orang tersebut
mengetahuinya.
b. Kemampuan Bahasa
Dalam hal ini bahasa memiliki fungsi sebagai alat untuk komunikasi.
Meskipun seorang memiliki sumber dan data yang lengkap, akan tetapi
apabila gaya bahasa yang disampaikan sulit dimengerti oleh para
pembacanya, maka cerita sejarah akan terasa kering, dan juga tidak
menarik.
c. Kepentingan dan Nilai-Nilai
Pada dasarnya penulis sejarah mempunyai kepentingan dalam menulis
suatu sejarah. Kepentingan tersebut dapat bersifat pribadi ataupun
kelompok. Kepentingan pribadi yang dimiliki oleh seorang penulis sejarah
akan lebih ditonjolkan dalam sebuah biografi. Seorang tokoh secara
pribadi pada dasarnya memiliki keinginan untuk menunjukkan jrka
pribadinya memiliki peran dalam sebuh peristiwa yang penting. Sedangkan
untuk kepentingan kelompok sangat tergantung pada jenis kelompknya
d. Kelompok Sosialnya
Pada dasarnya kelompok sosial diartikan sebagai dimana lingkungan
penulis bergaul dan berhubungan dengan orang-orang yang memiliki
perkerjaan dan status yang sama. Sehingga penulisan sejarah biasanya
dilakukan oleh seorang ahli sejarah dan juga penulis yang buka sejarawan
seperti koiunis, wartawan, guru dan lain sebagainya. Perbedaan dari latar
belakang kelompok sosial akan memberikan perbedaan dalam penulisan
suatu peristiwa sejarah.
Menyusun kisah sejarah dari suatu masyarakat bangsa dan negara
bukanlah hal yang terbilang mudah hal tersebut karena jejak-jejak sejarah
yang ditinggalkan tidaklah sedikit. Sehingga penulis sejarah akan
memerlukan penelaah yang sangat jeli dan bijaksana serta verifikatif
sehingga sejarah yang d itu I is dapat dipertanggungjawabkan. Dalam
proses penyususnan sejarah sebagai kisah, para sejarahwan akan
menggunakan dasar jejak-jejak yang telah ditinggalkan oleh pelaku sejarah
sebagai peristiwa

3. Sejarah sebagai Peristiwa


Sejarah sebagai peristiwa, maksudnya peristiwa sejarah ditempatkan sebagai
fakta, kejadian, dan kenyataan yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Dari
peristiwa-peristiwa itu, dapat diketahui sebab akibat terjadinya suatu peristiwa.
Tanpa memandang besar kecilnya suatu peristiwa atau kejadian-kejadian dalam
ruang lingkup kehidupan manusia, ilmu sejarah berusaha rnenyusun rangkaian
peristiwa yang terjadi dalam ruang lingkup kehidupan manusia sejak dahulu
sampai sekarang, bahkan prediksi kejadian yang akan dating.
a. Ciri-ciri Sejarah sebagai Peristiwa
Peristiwa yang dapat digolongkan sebagai suatu peristiwa sejarah memiliki
ciri-ciri sebagai berikuti.
 Peristiwa tersebut unik
Peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang unik, sebab hanya
sekali terjadi (once) atau dalam bahasa Jerman disebut dengan
einmaligh
 Peristiwa tersebut besar pengaruhnya
Peristiwa atau kejadian pada masa lampau mempunyai pengaruh
yang besar pada masanya atau pada masa-masa selanjutnya.
b. Pengelompokan Sejarah sebagai Peristiwa
Berikut ini pengelompokan sejarah sebagai suatu peristiwa.
1. Peristiwa politik
Peristiwa politik biasanya peristiwa kehidupan manusia yang
berkaitan dengan kekuasaan. Kekuasaan dapat berhubungan dengan
penguasa, negara, pemerintahan, keputusan-keputusan penierintah,
partai politik, undang-undang, keterlibatan masyarakat dalam politik
misalnya pemilu dan Iain-Iain.
2. Peristiwa ekonomi
Peristiwa ekonomi merupakan peristiwa yaing menggambarkan
kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi.
Ciri utama dari kegiatan ekonomi adalah adanya produksi dan
pertukaran hasil produksi dalam bentuk kegiatan jual beli. Produk
yang diperjual belikan bisa berbentuk barang atau jasa. Peristiwa
ekonomi sebagai sejarah masyarakat manusia Indonesia dimulai
sejak zaman Kuno, zaman Hindu-Buddha, zaman Islam, zaman
penjajahan, zaman kemerdekaan, dan zaman kontemporer. Kita
ambil contoh peristiwa ekonomi pada masa kuno, yaitu perdagangan
dan pelayaran di Selat Malaka.
3. Peristiwa social
Peristiwa sosial merupakan sejarah yang terjadi atau timbul dapat
disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya yang mengakibatkan
terjadinya perubahan social.

4. Sejarah sebagai Seni


Sejarah sebagai seni merupakan suatu kemampuan menulis yang baik dan
menarik mengenai suatu kisah/peristiwa di masa lalu. Seni dibutuhkan dalam
penulisan karya sejarah karena Jika hanya mementingkan data-data maka akan
sangat kaku dalam berkisah)Tetapi jika terlalu mementingkan aspek seni maka
akan menjadi kehilangan fakta yang harus diungkap. Sehingga seni dibutuhkan
untuk memperindah penuturan/ pengisahan suatu cerita.

Anda mungkin juga menyukai