Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH SEBAGAI ILMU

Nama: Winda Abdul Azis


Kelas: C

PENGERTIAN SEJARAH SEBAGAI ILMU

Sebagai ilmu, sejarah dapat diartikan sebagai pengetahuan akan masa lalu yang berkaitan dengan peristiwa di dalam
kehidupan manusia sebagai objeknya dengan menggunakan metode yang bersifat ilmiah dan berdasarkan fakta yang
nyata. Oleh sebab itu, sejarah memiliki metode atau langkah-langkah penelitian. Pertama, heuristik yaitu ragam
cara yang digunakan dalam pengumpulan sumber atau data-data sejarah.
Kuntowijoyo (2013) menuliskan bahwa sumber sejarah itu ada dua jenis, yakni sumber primer dan sekunder. Sumber
primer dapat berupa dokumen tertulis atau berupa arsip seperti: surat, kontrak kerja, hasil tulisan notulen rapat,
bon-bon dan lain sebgainya. Sedangkan, sumber sekunder biasanya diperoleh dari buku-buku sejarah.
Ilmu sejarah bersifat interdisipliner, artinya di dalam penelitiannya tidak bisa berdiri sendiri, tetapi membutuhkan
ilmu-ilmu bantu sebagai sudut pandang lain. Beberapa contoh ilmu bantu yang biasanya dipakai dalam penelitian
berbasis sejarah, yaitu:

a) sosiologi, ilmu ini sangat diperlukan dalam penelitian sejarah yang berkaitan dengan sejarah sosial;

b) antropologi, bagi penelitian sejarah antropologi budaya dan politik memiliki peran penting bagi penelitian
sejarah kebudayaan dan politik; dan

c) ilmu politik, selain antropologi politik, ilmu politik juga diperlukan dalam penulisan sejarah politik.
Generasi muda Indonesia sebagai garda terdepan suatu bangsa diharapkan tidak hanya mampu menguasai atau
mengembangkan teknologi saja, melainkan juga harus memiliki karakter yang kuat dan berjiwa nasionalisme (cinta
tanah air) sebagai bagian dari identitas atau jati diri nasional bangsa Indonesia. Berkarakter kuat dan berjiwa
nasionalisme di sini, salah satunya dapat diwujudkan oleh generasi muda Indonesia dengan selalu mencintai bangsa
dan tanah airnya. Caranya adalah dengan mencintai Indonesia dalam berbagai keadaan dan situasi sebagaimana
prinsip bela negara.

CIRI-CIRI SEJARAH SEBAGAI ILMU

1. Bersifat Empiris
Sejarah sebagai ilmu didasarkan pada pengalaman nyata yang terjadi di masa lalu, bukan pada khayalan atau
spekulasi semata.Pengalaman nyata tersebut harus bisa dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan sumber-sumber
sejarah yang otentik dan valid.
2. Memiliki objek
Sejarah sebagai ilmu memiliki bahan kajian yang jelas dan spesifik, yaitu peristiwa-peristiwa masa lalu yang
berkaitan dengan manusia dan masyarakat.Objek sejarah dapat dibagi menjadi beberapa ruang lingkup, seperti sejarah
politik, sejarah ekonomi, sejarah sosial, sejarah budaya, sejarah alam, dan sebagainya.
3. Memiliki teori
Sejarah sebagai ilmu memiliki kerangka berpikir atau konsep-konsep yang digunakan untuk menjelaskan
fenomena-fenomena sejarah.Teori sejarah dapat bersifat umum atau khusus. Teori umum adalah teori yang berlaku untuk
semua peristiwa sejarah, seperti teori evolusi, teori konflik, teori siklus, dan lain-lain.Teori khusus adalah teori yang
berlaku untuk peristiwa sejarah tertentu, seperti teori masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia, teori masuknya Islam ke
Indonesia, teori Out of Taiwan, dan lain-lain.
4. Memiliki metode ilmiah
Sejarah sebagai ilmu memiliki langkah-langkah sistematik dan rasional dalam melakukan penelitian
sejarah.Metode ilmiah dalam sejarah meliputi heuristik (pengumpulan sumber-sumber sejarah), kritik (penilaian
keotentikan dan kredibilitas sumber-sumber sejarah), interpretasi (penyusunan fakta-fakta sejarah), dan historiografi
(penulisan hasil penelitian sejarah).
5. Mempunyai generalisasiMemiliki sifat generalisasiSejarah sebagai ilmu berusaha untuk menemukan pola-pola atau
hukum-hukum umum yang berlaku dalam peristiwa-peristiwa sejarah.Sifat generalisasi ini bertujuan untuk memberikan
makna atau pelajaran dari sejarah, serta untuk meramalkan atau memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi di masa depan.

FUNGSI SEJARAH SEBAGAI ILMU

Sejarah memiliki setidaknya tiga fungsi yaitu fungsi rekreatif, inspiratif, dan instruktif. Kira-kira, gimana ya maksudnya?
a)Rekreatif, untuk memberikan hiburan dan rekreasi. Contohnya kita bisa mengunjungi museum tekstil di Jakarta untuk
melihat berbagai kain indah dan sejarahnya, serta mencoba kegiatan membatik, lho.
b)Inspiratif, dimana sejarah dapat menginspirasi seseorang dalam kehidupan, agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
c)Instruktif, memberikan dasar atau instruksi yang mengandung nilai-nilai. Nilai ini bisa dipetik oleh manusia untuk
belajar dari masa lalu.

KEGUNAAN SEJARAH SEBAGAI ILMU

Dengan mempelajari sejarah, kita bisa mempelajari pola fenomena di dunia dan sifat manusia secara umum. Dari situ, kita
bisa belajar apa yang sebaiknya dilakukan di masa depan. Jadi, manusia bisa belajar dari masa lalu untuk masa depan, lho.
Oleh karena itu, sejarah memang penting untuk masa yang akan datang.Apalagi,
sejarah yang dipelajari sebagai ilmu memiliki kegunaan yang bisa dibagi menjadi dua, apa saja? Kegunaan intrinsik, yang
artinya ilmu sejarah dapat dipelajari oleh siapa saja. Ilmu tersebut kemudian bisa digunakan oleh seseorang yang memang
ingin mendalami ilmu sejarah untuk menjadi seorang guru atau ahli sejarah. Kegunaan ekstrinsik, di sini sejarah dapat
digunakan untuk pengembangan moral dan keterampilan lunak (soft skill) seseorang. Contohnya seperti penalaran dan
berpikir kritis

Anda mungkin juga menyukai