Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PENGENALAN KAMERA DSLR, LENSA KAMERA DAN TERMINOLOGI


DALAM FOTOGRAFI
(FOTOGRAFI ARSITEKTUR)

Nama : ramdan naniu

Nim : 551421062

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


1.kamera DSLR
a. kamera DSLR

tidak lagi menggunakan film. Sebagai gantinya, kamera DSLR menggunakan sensor CCD atau CMOS.
Pada kamera film, maka kualitas lensa sangat menentukan kualitas gambar

b.komponen-komponen kamera DSLR

- Bodi kamera Merupakan pusat dari semua bagian DSLR. Di dalamnya terdapat elemen yang paling
penting yaitu cermin refleks dan sensor kamera. Pada bagian samping, ada grip untuk memegang kamera,
serta ada uliran untuk memasangkan kamera dengan tripod.

- Lensa merupakan salah satu komponen terpenting dalam fotografi. Lensa dapat memepengaruhi hasil
foto kamu. Oleh karena itu, pertimbangkan dengan matang sebelum memilih lensa dan dirawat dengan
baik.

-Tombol shutter ini berfungsi untuk mengaktifkan rana pada kamera. Biasanya desain kamera sudah
disesuaikan agar tombol shutter ini berada pada jari telunjuk sehingga memudahkan dalam mengambil
foto.

- View finder digunakan untuk melihat objek yang akan dibidik. Pada beberapa kamera view finder mulai
digantikan dengan LCD. Ada alat untuk mengatur fokus untuk kamu yang memiliki mata minus atau plus.

- Layar LCD berfungsi untuk menampilkan sistem pengaturan pada kamera seperti shutter speed, ISO,
diafragma, white balance, dan pengaturan lainnya. Selain itu kamu jga dapat melihat hasil foto kamu
disini.

- Baterai kamera merupakan salah satu elemen yang penting. Untuk kamu yang aktif memotret disarankan
untuk mempunyai baterai cadangan. Pada saat menyimpan kamera sebaiknya baterai dikeluarkan dari
tempatnya.

- Tombol on/off umunya berada pada bagian atas kamera yang berfungsi untuk menyalakan dan
mematikan kamera.

-. Mode dial Bagian ini berfungsi untuk mengatur mode pada kamera. Kamu dapat memilih mode yang
mau digunakan sesuai dengan kebutuhan, misalnya mode manual (M), auto (A atau P), night mode, close
up, atau panorama. Pengaturan ini memudahkan kamu dalam mendapatkan hasil sesuai dengan kondisi.

- Main dial Tombol ini berfungsi untuk mengatur diafragma dan eksposure. Bentuknya bergerigi dan
terlihat hanya separuh.

- Tombol pelepas lensa Fungsi tombol ini untuk melepas lensa dari bodi kamera. Kamu wajib banget
untuk menekan tombol ini waktu mau melepas kamera karena jika tidak akan merusak lensa dan bodi
kamera kamu, juga sistem elektronis lensa bisa ikutan rusak.

-Tombol menu Ketika kamu menekan tombol menu, kamu dapat memilih pengaturan kamera yang
diinginkan.
-. Built-in flash Semua kamera DSLR dilengkapi dengan built-in flash. Kamu dapat mengaktifkannya
dengan memencet tombol di bagian atas depan bodi.

c.cara kerja

DSLR adalah kamera digital menggabungkan optik dan mekanisme kamera single-lens reflex dengan
sensor digital imaging. Dalam desain refleks, cahaya berjalan melalui lensa, kemudian ke cermin yang
bergantian untuk mengirim foto ke salah satu jendela bidik atau sensor gambar.

d.Jenis-jenis

- Canon EOS 6D Mark II

- 2. Canon EOS 90D

- 3. Nikon D780

- 4. Canon EOS 5D Mark IV.

- Nikon D3300.

- 6. Nikon D3400.

- 7. Nikon D5500.

- Nikon D5300.

2.lensa kamera
a.apa itu lensa kamera

Dalam bidang fotografi, lensa merupakan alat vital dari kamera yang berfungsi untuk memfokuskan
pantulan cahaya dari objek agar dapat tepat ditangkap oleh sensor/film pada kamera. Terdiri atas beberapa
lensa yang berjauhan yang bisa diatur sehingga menghasilkan ukuran tangkapan gambar dan variasi fokus
yang berbeda.

b.cara kerja lensa kamera

memfokuskan cahaya dari objek yang akan difoto dan membentuk gambar pada sensor kamera. Lensa
terdiri dari beberapa elemen optik yang bekerja sama untuk mengarahkan cahaya dengan tepat. Sifat dan
kualitas lensa akan mempengaruhi ketajaman, sudut pandang, dan karakteristik gambar yang dihasilkan.

c.jeni-jenis lensa kamera

- Lensa Kit Jenis lensa kamera pertama adalah lensa kit sebagai lensa bawaan yang ada di setiap kamera.
Di mana, lensa kit sendiri dibekali focal length dengan panjang 18-55 mm. Lensa kamera ini cocok
digunakan bagi pemula yang baru mulai menggunakan kamera profesional. Hal ini karena jenis lensa kit
memiliki bukaan atau aperture yang cukup bervariasi sehingga tidak perlu mengganti lensa lainnyaLensa
ini bisa digunakan untuk pemotretan landscape, portrait, bangunan, hingga acara dengan angle yang
lebar.Selain itu, lensa kit juga dapat menciptakan ilusi ruangan dengan cukup bagus. Oleh karena itu,
penting untuk mengetahui lensa kit sesuai dengan kebutuhan.

-Lensa Standar Jenis lensa kamera selanjutnya adalah lensa standar yang biasanya memiliki ukuran 40-60
mm dan lebar aperture maksimal. Dengan begitu, kamu bisa menggunakan lensa ini untuk mengambil
foto saat pencahayaannya rendah sekalipun. Lensa ini bisa menghasilkan gambar realistis dengan detail
rinci layaknya visual dari mata manusia.Lensa standar dikatakan lensa pekerja karena biasanya digunakan
untuk memotret foto portrait model, landscape, dan wedding. Lensa ini juga cocok digunakan untuk
pemotretan panorama karena fitur zoom-nya memiliki fokus yang cocok untuk mengambil foto full frame
dengan sudut yang lebih lebar.

-Lensa Wide-Angle Lanjut ke jenis lensa kamera berikutnya yaitu lensa wide-angle. Lensa ini memiliki
ukuran rata-rata 17-40 mm dan dikenal dengan sudut pandangnya secara lebar dan luas. Lensa wide-angle
berguna untuk membuat objek tampak lebih kecil dan juga menangkap objek luas dalam jarak dekat.
Lensa ini bisa menghasilkan pandangan yang semakin lebar apabila semakin pendek jarak fokusnya atau
focal lengthnya.Lensa wide-angle cocok digunakan untuk memotret pemandangan, bangunan, atau foto
landscape. Oleh karena itu, lensa kamera ini penting untuk dipahami.

-Lensa Telephoto enis lensa kamera berikutnya adalah lensa telephoto yang memiliki banyak variasi
seperti ukuran focal length-nya sepanjang 70 mm hingga 600 mm. Lensa ini memiliki banyak titik fokus
dengan panjang yang tetap dan dapat memperbesar atau zoom objek secara mendetail. Lensa telephoto
sering digunakan untuk memotret objek dari jarak yang sangat jauh.Di mana, hal ini menjadikannya
banyak dipakai oleh fotografer olahraga dan animal wildlife. Semakin panjang focal-nya, maka
jangkauannya semakin jauh, sudutnya akan semakin sempit, dan depth of field-nya semakin tipis.

-Lensa Makro Berikutnya ada lensa kamera makro yang dibekali focal length berukuran 50-200 mm. Di
mana, lensa ini membuatnya bagus untuk memotret close-up objek super kecil dengan memanfaatkan
fitur zoom objek hingga 5 kali lipat dari aslinya. Lensa ini mampu menghasilkan gambar berkualitas
tinggi dengan perbandingan skala 1 : 1 dari objek yang difoto. Umumnya, lensa makro digunakan untuk
kegiatan fotografi alam yang dominan dengan ciri khas gambar besar namun latar belakangnya tampak
menjauh.

-Lensa Tilt-Shift Lensa kamera urutan keenam yaitu lensa tilt-shift. Lensa tilt-shift biasanya memiliki
focal length dengan ukuran 17mm sampai dengan 35mm. Lensa ini dapat memanipulasi angle dan fokus
gambar sehingga berbeda dengan aslinya. Gambar yang dihasilkan lensa tilt-shift membuat kesan seolah
objek tampak lebih kecil bila dibandingkan aslinya. Lensa ini biasanya digunakan untuk fotografi seni
rupa dan bangunan-bangunan (arsitektur).

-Lensa Zoom Lensa kamera yang terakhir adalah lensa zoom yang disebut-sebut sebagai lensa
multifungsi karena merupakan perpaduan dari lensa wide, tele, dan standar. Lensa zoom memiliki rentang
focal length yang cukup beragam, mulai dari 17-40 mm, 24-105 mm, atau yang paling populernya 70-200
mm. Focal length ini juga dapat diatur menyesuaikan kebutuhan kamu.Lensa zoom memiliki sebanyak
jangkauan 3-4 lensa fokus tetap disertai dengan aperture variable. Lensa ini cocok digunakan untuk
fotografi panorama, wedding, pesawat terbang, konser, hingga fotografi wildlife.Nah, itu dia penjelasan
singkat mengenai beberapa lensa kamera beserta kegunaannya. Kamu bisa dapatkan dengan mudah
berbagai jenis kamera hingga aksesorisnya secara online di Eraspace. Apalagi caranya cukup mudah
dengan mengunjungi website Eraspace atau download aplikasinya. Yuk, dapatkan perangkat
kebutuhanmu secara online hanya di Eraspace sekarang.

d.focal length

Focal length adalah deskripsi dasar dari lensa kamera yang biasanya dinyatakan dalam bentuk milimeter
(mm), menyadur Nikon USA. Ukuran tersebut bukanlah pengukuran panjang lensa yang sebenarnya.
Melainkan, perhitungan jarak pusat optik lensa dengan sensor kamera

3.terminologi dalam fotografi


a.exposure

Focal length adalah deskripsi dasar dari lensa kamera yang biasanya dinyatakan dalam bentuk milimeter
(mm), menyadur Nikon USA. Ukuran tersebut bukanlah pengukuran panjang lensa yang sebenarnya.
Melainkan, perhitungan jarak pusat optik lensa dengan sensor kamera

b.the exposure triangle

The Exposure Triangle atau Segitiga Exposure adalah istilah yang menjelaskan tiga elemen dasar untuk
exposure fotografi. Ketiga elemen tersebut adalah aperture, shutter speed dan ISO. Meski terkesan teknis
banget, tetapi ini sangat mudah untuk dipahami. Ketiga elemen ini saling berkaitan satu sama lain dalam
proses masuknya paparan cahaya/sinar ke dalam kamera, sebelum mencapai sensor gambar (proses ini
disebut Exposure). Perubahan yang terjadi pada salah satu elemen exposure akan berdampak pada
perubahan elemen lainnya, sehingga tidak bisa hanya mengatur satu elemen saja, namun perlu melibatkan
elemen lain dalam membentuk exposure.

-Aperture adalah diafragma yang berupa lubang yang terdapat di dalam lensa, tempat cahaya masuk ke
dalam bodi kamera (sensor). Semakin besar lubang aperture, semakin banyak cahaya yang masuk ke
sensor kamera.Jika bukaan aperture sangat kecil, kedalaman area fokus akan besar atau luas, sedangkan
jika bukaan aperture besar, kedalaman area focus akan kecil atau sempit. Dalam fotografi, aperture
biasanya direpresentasikan dengan huruf “F” atau juga dikenal sebagai “rasio fokus”.Contoh f-number
adalah: f / 1.4, f / 2.0, f / 2.8, f / 4.0, f / 5.6, f / 8.0.Setiap f-number mewakili “STOP” cahaya.

-Shutter Speed adalah pengaturan durasi jeda jendela sensor yang terbuka saat menerima paparan cahaya
lalu kembali menutup. Shutter speed yang terbuka lebih lama bakal menerima intensitas cahaya lebih
tinggi masuk ke dalam film atau sensor, lalu hasilnya berupa foto yang lebih terang.Ukuran shutter speed
memakai satuan “S” yaitu second atau detik serta dinyatakan dengan 1/250s, 1/125s, 1/60s, 1/15s, 1/8s,
1/4s, 1/2s. Shutter 1/250s berarti jendela sensor makin cepat membuka lalu kembali menutup. Sedangkan,
shutter 1/2s berarti jendela shutter semakin lama menerima paparan cahaya.

-ISO adalah pengaturan tingkat sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. Nilai ISO yang semakin
rendah akan menghasilkan foto yang semakin gelap. Sebaliknya, nilai ISO yang semakin tinggi akan
menghasilkan foto yang lebih terang.Umumnya, ukuran ISO yaitu ISO 100, ISO 200, ISO 400, ISO 800,
dan kelipatannya tergantung pada spesifikasi kamera. Makin banyak cahaya yang tersedia, maka nilai ISO
perlu diturunkan, sedangkan jika cahaya minim atau dalam kondisi gelap maka ISO perlu dinaikkan.
Menaikkan nilai ISO ini bisa membuat shutter speed jadi lebih cepat namun tidak mengubah
aperture.Nah, itulah sekilas tentang segitiga exposure di dalam fotografi. Kamu pengen belajar dunia
fotografi lebih dalam lagi? Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) adalah kampus desain
terbaik di Bali dan Nusa Tenggara yang memiliki program studi S1 Desain Komunikasi Visual. Pelajari
seluk-beluk New Media Technology; Enterprice Based on Creative Industry; Design Aesthetic; Visual
Communication; Cultural Value, Heritage, and Tourism; dan Design Science melalui program studi ini.

c.Depth of field (DOF)

merupakan salah satu prinsip dasar fotografi yang berhubungan dengan fokus. Pengaturan fokus dalam
kegiatan fotografi amatlah menentukan karena akan terlihat apa yang menjadi pokok pembicaraan dalam
sebuah foto.

d.metering

adalah proses mengukur cahaya yang masuk sebagai acuan kamera untuk menentukan nilai yang optimal
bagi komponen-komponen yang terlibat.

Anda mungkin juga menyukai