Bagi Anda yang ingin mendapat foto yang baik namun tidak harus selalu
dilakukan dengan fitur otomatis makan kamera jenis ini jawabannya. Soal
ukuran & bentuk kamera jenis ini masih familiar dengan kamera digital
kompak pada umumnya. Namun beberapa fitur yang ada pada kamera
DSLR juga tersedia di kamera jenis ini.
Kamera ini cenderung memiliki apertures yang lebih luas, sensor yang
lebih besar dan kualitas yang lebih tinggi tetapi lensa zoom kisaran yang
lebih kecil bahkan tersedia fasilitas pengambilan gambar berformat RAW.
Tersedia berbagai modus pengambilan gambar untuk mengabadikan
gambar sesuai kemauan Anda & biasanya ada hotshoe flash nya juga.
Disediakan juga berbagai mode pemotretan di kamera jenis ini, bahkan
ada beberapa jenis kamera slr wannabe yang juga memiliki fasilitas
viewfinder atau jendela intip.
Tak hanya fitur fotografi saja yang ditawarkan disegmen ini. Hampir
semua kameradi kelas ini dapat merekam video dengan kualitas rekaman
yang tidak bisa kita remehkan. Selain itu biasanya juga disediakan
berbagai fitur filter/efek fotografi (seperti instagram) yang membuat kita
semakin kreatif. Bahkan Nikon merilis seri s800c sebagai kamera digital
pertama dengan sistem operasi Android & built in GPS. Sangat membantu
Anda yang sering sharing foto di sosial media seperti facebook, twitter,
instagram ataupun path.
Bahkan beberapa yang saya masukan dikategori ini memiliki bentuk
seperti kamera modern-retro & mirrorless namun tanpa lensa yang dapat
diganti-ganti. Saat saya mengupdate artikel ini ( Ramadhan 2013),
kamera prosumer tebaik adalah seri Sony Cybershoot RX1R dengan
sensor fullframe setara Nikon D4. Wow! Di segmen kamera jenis ini juga
ada kamera dengan desain vintage-retro-modern seperti : Panasonic
Lumix LX7, Fujifilm Finepix x10 & Olympus XZ-2 iHS. Sedangkan untuk
Canon mengganti flagship mereka di segmen kamera kompak profesional
dari IXUS menjadi Powershoot. Misalnya type Powershoot g15 yang
merupakan seri profesional terbaik dari Canon.
Kamera jenis ini sangat cocok untuk Anda yang memiliki tingkat mobilitas
tinggi namun tidak sekedar menghasilkan foto yangecek-ecek. Design
yang unik & beragam di jenis kamera ini juga banyak dikoleksi dari
kalangan kolektor fotografi.
3. Super Zoom
Kamera ini termasuk jenis kamera digital profesional (prosumer) hanya
saja fasilitas zoom nya sangat mengaggumkan. Bentuknya kecil namun
sangat mirip dengan bodi SLR, tapi kekuatan zoomnya sangat fantastis.
Bisa mengambil objek yang terlalu wide seperti panorama hingga foto
candid karena cakupan focal lenthnya yang jauh.
Bahkan seri Nikon Coolpix P510 merupaka super zoom terhebat di
kelasnya. Kamera ini memiliki focal length yang mengaggumkan, yaitu,
41.7x optical zoom atau setara dengan 24-1000mm. Gak perlu gontaganti lensa! Yang terbaru adalah Canon PowerShot SX50 HS yang memiliki
cakupan zoom 50x. Fantastis!
Fitur lain yang banyak ditawarkan vendor kamera di segmen kamera jenis
ini misalnya layar lcd yang bisa dilipat (flip out), kualitas video recording,
kemampuan foto panorama, kemampuan foto makro, hingga fitur HDR
bak kamera Digital SLR modern ini. Tak hanya itu banyak diantara kamera
jenis ini yang memiliki kecepatan burst foto 10fps. Digital SLR profesional
rata-rata 6-8fps. Anda bisa mengambil 10 foto berurutan dalam satu
detik. Bayangkan betapa cepatnya. Meskipun dari segi kualitas masih
kalah jauh dengan segmen DSLR.
Cocok digunakan untuk Anda yang membutuhkan fitur zoom dari sudut
lebar (wide angle) untuk foto panorama hingga sudut sempit (telephoto)
tanpa lensa tambahan.
4. Waterproof Camera
Kamera di pasar jenis ini juga bisa disebuta waterproof camera karena
semuanya sudah pasti kamera tahan air, disebut kamera strong/ kuat
karena memang didesain dengan tujuan hardware yang tidak gampang
rusak jika tak sengaja jatuh ataupun terkena debu. Selain kamera digital
tahan air dan tahan banting di pangsa pasar kamera jenis ini ada juga
sport action kamera dari merk Go Pro yang dirancang khusus untuk
merekam aksi olahraga ekstrim misalnya surfing atau downhill.
Kamera-kamera ini cocok untuk Anda yang ingin memiliki kamera bandel
dan tidak mudah rusak jika terkena air atau tak sengaja jatuh. Cocok
untuk Anda yang hobi hiking, berpetualang di alam liar bahkan untuk
dokumentasi olahraga ekstrim. Perlu diingat juga bahwa meskipun
memiliki fitur anti air lantas tidak memungkinkan kamera Anda tidak
rusak jika tercebur di Air. Semuanya tergantung seberapa lama Anda
menggunakan kamera didalam air dan seberapa dalam air tersebut (ini
berpengaruh pada tekanan, semakin dalam, tekanan air untuk masuk bodi
kamera semakin kuat). Rata-rata kamera jenis ini mampu bertahan 15-1
jam di dalam kedalam air 1-3 meter.
5. Kamera DSLR
Kamera refleks lensa tunggal (bahasa Inggris: Single-lens reflex (SLR)
camera) adalah kamera yang menggunakan sistem jajaran lensa jalur
tunggal untuk melewatkan berkas cahaya menuju ke dua tempat, yaitu
Focal Plane dan Viewfinder, sehingga memungkinkan fotografer untuk
dapat melihat objek melalui kamera yang sama persis seperti hasil
fotonya. Hal ini berbeda dengan kamera non-SLR, dimana pandangan
yang terlihat di viewfinder bisa jadi berbeda dengan apa yang ditangkap
di film, karena kamera jenis ini menggunakan jajaran lensa ganda, 1 untuk
melewatkan berkas cahaya ke Viewfinder, dan jajaran lensa yang lain
untuk melewatkan berkas cahaya ke Focal Plane.
Kamera SLR menggunakan pentaprisma yang ditempatkan di atas jalur
optikal melalui lensa ke lempengan film atau sensor gambar. Cahaya yang
masuk kemudian dipantulkan ke atas oleh kaca cermin pantul dan
mengenai pentaprisma. Pentaprisma kemudian memantulkan cahaya
beberapa kali hingga mengenai jendela bidik. Saat tombol dilepaskan,
kaca membuka jalan bagi cahaya sehingga cahaya dapat langsung
mengenai film atau sensor gambar.
Lensa terdiri dari berbagai jumlah elemen yang terbuat dari kaca, plastik,
atau bahan lain. bilah-bilah kaca ini tetap di tempat, atau dapat bergerak
dalam kaitannya untuk mendapatkan fokus, memperbesar gambar
(zooming), atau dalam lensa image stabilized, lensa dapat bergerak untuk
mengimbangi gerakan kamera.
Point 3 Mirror
Komponen optik ini biasanya terbuat dari kaca padat yang disebut
pentaprism, atau struktur berongga yang terbuat dari cermin yang
Jendela optik ini menunjukkan gambar yang ditampilkan pada layar fokus.
Termasuk penyesuaian diopter yang memungkinkan sepenuhnya atau
sebagian kompensasi untuk pengguna dengan kacamata. Beberapa view
finder memiliki shutter yang dapat ditutup untuk menjaga cahaya agar
tidak mempengaruhi exposure meter (6).
Point 8 autofocus sensor
Point 9 shutter/sensor
Levitasi, yaitu teknik fotografi yang membuat seseorang atau objek solaholah melayang tanpa menggunakan alat bantu.Foto levitasi berbeda
dengan jump shot yang sering menunjukkan ekspresi muka dan sangat
terlihat sedang melompat. Untuk melakukan teknik levitasi ini, caranya
hampir sama dengan teknik jump shot, yaitu pengambilan gambar