Anda di halaman 1dari 8

Jenis-Jenis Kamera Digital

Berikut Jenis Jenis Kamera Digital


1. Digital Pocket Camera
2. Prosumer Camera
3. SuperZoom Camera
4. Waterproof Camera
5. Kamera DSLR
Dari ke 7 jenis kamera tersebut ( kecuali jenis ke 8 ) rata rata memiliki
Megapixel yang Sama antara 12MP sampai 16MP. Perbedaanya itu ada di
Imaging Sensor
atau Sensor Kamera. Sensor Kamera Umumnya Di Bagi 2 Jenis
CCD dan CMOS.
1. Digital Pocket Camera

Digital Pocket Camera adalah kamera otomatis yang menggunakan


format pengambilan gambar dan penyimpanan digital dengan ukuran
kecil dan ringan sehingga mudah dibawa-bawa.
Kamera saku digital pada umumnya memiliki karakter yang sama seperti
kamera saku manual (yang menggunakan media film). Sebagai kamera
saku, kamera ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti
kemampuan untuk menangani pencahayaan yang lemah dan fokus atas
(Close up)
2.Kamera Prosumer

Bagi Anda yang ingin mendapat foto yang baik namun tidak harus selalu
dilakukan dengan fitur otomatis makan kamera jenis ini jawabannya. Soal
ukuran & bentuk kamera jenis ini masih familiar dengan kamera digital
kompak pada umumnya. Namun beberapa fitur yang ada pada kamera
DSLR juga tersedia di kamera jenis ini.
Kamera ini cenderung memiliki apertures yang lebih luas, sensor yang
lebih besar dan kualitas yang lebih tinggi tetapi lensa zoom kisaran yang
lebih kecil bahkan tersedia fasilitas pengambilan gambar berformat RAW.
Tersedia berbagai modus pengambilan gambar untuk mengabadikan
gambar sesuai kemauan Anda & biasanya ada hotshoe flash nya juga.
Disediakan juga berbagai mode pemotretan di kamera jenis ini, bahkan
ada beberapa jenis kamera slr wannabe yang juga memiliki fasilitas
viewfinder atau jendela intip.
Tak hanya fitur fotografi saja yang ditawarkan disegmen ini. Hampir
semua kameradi kelas ini dapat merekam video dengan kualitas rekaman
yang tidak bisa kita remehkan. Selain itu biasanya juga disediakan
berbagai fitur filter/efek fotografi (seperti instagram) yang membuat kita
semakin kreatif. Bahkan Nikon merilis seri s800c sebagai kamera digital
pertama dengan sistem operasi Android & built in GPS. Sangat membantu
Anda yang sering sharing foto di sosial media seperti facebook, twitter,
instagram ataupun path.
Bahkan beberapa yang saya masukan dikategori ini memiliki bentuk
seperti kamera modern-retro & mirrorless namun tanpa lensa yang dapat
diganti-ganti. Saat saya mengupdate artikel ini ( Ramadhan 2013),
kamera prosumer tebaik adalah seri Sony Cybershoot RX1R dengan
sensor fullframe setara Nikon D4. Wow! Di segmen kamera jenis ini juga
ada kamera dengan desain vintage-retro-modern seperti : Panasonic
Lumix LX7, Fujifilm Finepix x10 & Olympus XZ-2 iHS. Sedangkan untuk
Canon mengganti flagship mereka di segmen kamera kompak profesional
dari IXUS menjadi Powershoot. Misalnya type Powershoot g15 yang
merupakan seri profesional terbaik dari Canon.
Kamera jenis ini sangat cocok untuk Anda yang memiliki tingkat mobilitas
tinggi namun tidak sekedar menghasilkan foto yangecek-ecek. Design

yang unik & beragam di jenis kamera ini juga banyak dikoleksi dari
kalangan kolektor fotografi.
3. Super Zoom
Kamera ini termasuk jenis kamera digital profesional (prosumer) hanya
saja fasilitas zoom nya sangat mengaggumkan. Bentuknya kecil namun
sangat mirip dengan bodi SLR, tapi kekuatan zoomnya sangat fantastis.
Bisa mengambil objek yang terlalu wide seperti panorama hingga foto
candid karena cakupan focal lenthnya yang jauh.
Bahkan seri Nikon Coolpix P510 merupaka super zoom terhebat di
kelasnya. Kamera ini memiliki focal length yang mengaggumkan, yaitu,
41.7x optical zoom atau setara dengan 24-1000mm. Gak perlu gontaganti lensa! Yang terbaru adalah Canon PowerShot SX50 HS yang memiliki
cakupan zoom 50x. Fantastis!
Fitur lain yang banyak ditawarkan vendor kamera di segmen kamera jenis
ini misalnya layar lcd yang bisa dilipat (flip out), kualitas video recording,
kemampuan foto panorama, kemampuan foto makro, hingga fitur HDR
bak kamera Digital SLR modern ini. Tak hanya itu banyak diantara kamera
jenis ini yang memiliki kecepatan burst foto 10fps. Digital SLR profesional
rata-rata 6-8fps. Anda bisa mengambil 10 foto berurutan dalam satu
detik. Bayangkan betapa cepatnya. Meskipun dari segi kualitas masih
kalah jauh dengan segmen DSLR.
Cocok digunakan untuk Anda yang membutuhkan fitur zoom dari sudut
lebar (wide angle) untuk foto panorama hingga sudut sempit (telephoto)
tanpa lensa tambahan.
4. Waterproof Camera
Kamera di pasar jenis ini juga bisa disebuta waterproof camera karena
semuanya sudah pasti kamera tahan air, disebut kamera strong/ kuat
karena memang didesain dengan tujuan hardware yang tidak gampang
rusak jika tak sengaja jatuh ataupun terkena debu. Selain kamera digital
tahan air dan tahan banting di pangsa pasar kamera jenis ini ada juga
sport action kamera dari merk Go Pro yang dirancang khusus untuk
merekam aksi olahraga ekstrim misalnya surfing atau downhill.
Kamera-kamera ini cocok untuk Anda yang ingin memiliki kamera bandel
dan tidak mudah rusak jika terkena air atau tak sengaja jatuh. Cocok
untuk Anda yang hobi hiking, berpetualang di alam liar bahkan untuk
dokumentasi olahraga ekstrim. Perlu diingat juga bahwa meskipun

memiliki fitur anti air lantas tidak memungkinkan kamera Anda tidak
rusak jika tercebur di Air. Semuanya tergantung seberapa lama Anda
menggunakan kamera didalam air dan seberapa dalam air tersebut (ini
berpengaruh pada tekanan, semakin dalam, tekanan air untuk masuk bodi
kamera semakin kuat). Rata-rata kamera jenis ini mampu bertahan 15-1
jam di dalam kedalam air 1-3 meter.
5. Kamera DSLR
Kamera refleks lensa tunggal (bahasa Inggris: Single-lens reflex (SLR)
camera) adalah kamera yang menggunakan sistem jajaran lensa jalur
tunggal untuk melewatkan berkas cahaya menuju ke dua tempat, yaitu
Focal Plane dan Viewfinder, sehingga memungkinkan fotografer untuk
dapat melihat objek melalui kamera yang sama persis seperti hasil
fotonya. Hal ini berbeda dengan kamera non-SLR, dimana pandangan
yang terlihat di viewfinder bisa jadi berbeda dengan apa yang ditangkap
di film, karena kamera jenis ini menggunakan jajaran lensa ganda, 1 untuk
melewatkan berkas cahaya ke Viewfinder, dan jajaran lensa yang lain
untuk melewatkan berkas cahaya ke Focal Plane.
Kamera SLR menggunakan pentaprisma yang ditempatkan di atas jalur
optikal melalui lensa ke lempengan film atau sensor gambar. Cahaya yang
masuk kemudian dipantulkan ke atas oleh kaca cermin pantul dan
mengenai pentaprisma. Pentaprisma kemudian memantulkan cahaya
beberapa kali hingga mengenai jendela bidik. Saat tombol dilepaskan,
kaca membuka jalan bagi cahaya sehingga cahaya dapat langsung
mengenai film atau sensor gambar.

Mengetahui Bagian-Bagian Kamera


Pada kesempatan ini saya akan membahas bagian-bagian inti dari sebuah
kamera dSLR. Terutama pada bagian mekanikal kamera yang digunakan
untuk menangkap gambar yang dapat dilihat pada berikut ini:

Point 1 light path

Panah kuning menunjukkan jalan masuk cahaya ke lensa kamera menuju


ke view finder dan sensor. Pada saat membidik gambar cahaya akan
dibiaskan oleh cermin yang membentuk sudut (3). menuju
pentaprism/pentamirror (5) dan diteruskan ke view finder (7). Pantulan
sudut yang lain dari cermin akan memantulkan cahaya menuju ke sensor
auto focus (8).
Point 2 element Lensa

Lensa terdiri dari berbagai jumlah elemen yang terbuat dari kaca, plastik,
atau bahan lain. bilah-bilah kaca ini tetap di tempat, atau dapat bergerak
dalam kaitannya untuk mendapatkan fokus, memperbesar gambar
(zooming), atau dalam lensa image stabilized, lensa dapat bergerak untuk
mengimbangi gerakan kamera.
Point 3 Mirror

Mirror adalah komponen yang dapat bergerak membuka dan menutup.


Mirror dibuat agar dapat mengarahkan sebagian besar cahaya ke atas
menuju view finder dan eksposur meter, dan sebagian cahaya lagi ke
bawah menuju komponen auto focus.
Point 4 Focus Screen
Focus screen akan dilewati cahaya saat membidik gambar, focus screen
membantu fotografer untuk menentukan titik focus yang diinginkan.
Point 5 pentaprism/pentamirror

Komponen optik ini biasanya terbuat dari kaca padat yang disebut
pentaprism, atau struktur berongga yang terbuat dari cermin yang

disebut pentamirror. Permukaan reflektif membalikkan gambar dari layar


fokus lensa yang diterima dari lensa /cermin yang lebih rendah baik lateral
dan vertikal, sehingga dapat menghasilkan tampilan pembacaan yang
tepat.
Point 6 exposure meter

Pada kebanyakan kamera dSLR, exposure meter mendeteksi cahaya yang


melewati jalan menuju view finder, menggunakan sebuah array dari titiktitik dalam bingkai yang berkisar 12 pixel sampai dengan 2.000 pixel,
tergantung pada spesifikasi kamera. Bacaan exposure meter mungkin
melibatkan kecerahan, atau menangkap informasi warna hijau/merah/biru
untuk memungkinkan kamera membuat keputusan berdasarkan paparan
matriks point.
Point 7 Viewfinder

Jendela optik ini menunjukkan gambar yang ditampilkan pada layar fokus.
Termasuk penyesuaian diopter yang memungkinkan sepenuhnya atau
sebagian kompensasi untuk pengguna dengan kacamata. Beberapa view
finder memiliki shutter yang dapat ditutup untuk menjaga cahaya agar
tidak mempengaruhi exposure meter (6).
Point 8 autofocus sensor

Beberapa cahaya dari


menggunakan bilah-bilah
lensa) untuk memisahkan
auto focus atau zona yang
fungsi deteksi auto focus.

lensa dipantulkan ke sensor ini, dengan


lensa (biasanya 3-51 bilah, tergantung pada
bagian-bagian gambar untuk membentuk titik
berbaris, di range finder, untuk memungkinkan

Point 9 shutter/sensor

Tirai vertikal yang dapat membuka (9) berturut-turut untuk menciptakan


celah untuk cahaya dari lensa dapat mencapai sensor ketika cermin
utama membuka ke atas. Sensor (9,) berisi photo sites peka cahaya yang
merekam gambar dan menyebarkannya ke pemrosesan sinyal chip
kamera analog-to-digital, dan kemudian ke kartu memori untuk
penyimpanan.

Teknik-Teknik dalam Fotograf


LEVITASI

Levitasi, yaitu teknik fotografi yang membuat seseorang atau objek solaholah melayang tanpa menggunakan alat bantu.Foto levitasi berbeda
dengan jump shot yang sering menunjukkan ekspresi muka dan sangat
terlihat sedang melompat. Untuk melakukan teknik levitasi ini, caranya
hampir sama dengan teknik jump shot, yaitu pengambilan gambar

dilakukan ketika objek sedang melompat dan melayang, hanya saja,


Levitasi lebih menekankan objek untuk seolah-olah terlihat melayang
alami tanpa terlalu banyak ekspresi muka.
Berikut tips untuk membuat foto levitasi:
1. Levitasi tanpa editing bisa dilakukan dengan menggunakan kamera
DSLR, kamera pocket, bahkan kamera handphone (tetapi kamera
handphone kurang mantap, karena hasil foto sering blur dan minim
cahaya)
2.Bila menggunakan kamera poket biasa, bisa memilih mode sport, atau
mode yang mekhususkan kecepatan tinggi dalam memotret, agar
objek /model tidak terlihat blur(kabur) bila melompat dengan cepat.
3.Pastikan objek/model tidak banyak menampakkan ekspresi muka dan
usahakan seolah-olah melayang, agar terlihat elegan.
4.Gunakan tempat-tempat yang istimewa atau yang unik agar menambah
keindahan hasil foto levitasi.
5.Berbagai macam aksesoris bisa digunakan dalam levitasi, misalnya
balon (model seakan-akan tertarik oleh balon), sapu ( model
menunggangi sapu dan melayang seperti dalam cerita Harry Potter),
payung, buku, dan banyak lagi.
6. Levitasi sering membuat model/objek lelah, karena harus melompat
dan melayang berulang-ulang bila gagal, blur, dll. Jangan terlalu
memaksakan, istirahat dulu dan cari insiprasi untuk membuat foto levitasi
yang unik di internet.
7.Pastikan cahaya yang memadai, jangan sampai berlevitasi di ruang
gelap, karena objek tidak akan terlihat (hehe..)
Foto levitasi ini, bisa dilakukan bersama-sama teman-teman disekolah,
rekan kerja, maupun teman bermain untuk melepas penat. Tertarik
mencobanya?
Light Painting
Apa itu light painting? Berikut sedikit penjelasannya.
Light painting atau Light grafitti adalah sebuah teknik fotografi dimana
pengambilan gambarnya dilakukan lebih sering pada malam hari atau pada
sebuah ruangan gelap menggunakan hand-held light atau memegang sumber
cahaya atau dengan kamera yang digerakkan. Light painting yang menggunakan

pergerakan kamera disebutnya Camera Painting dan dapat dilakukan dengan


hanya modal webcam.
Siluet
Teknik siluet adalah teknik mengambil gambar dengan obyek utama gelap total
dan berbackground yang terang. Teknik ini menonjokan bentuk dan karakter
dari obyek utama. Teknik ini sangat mudah dilakukan, tetapi perlu mencari obyek
yang menarik untuk menghasilkan siluet yang bagus.

berikut beberapa tips untuk mengambil gambar siluet :


Jangan Gunakan Flash
Haram hukumnya menggunakan flash dalam mengambil siluet. Kenapa? Simpel,
karena kita berusaha mengambil gambar obyek yang gelap. Kalau kita
menggunakan flash, obyek pasti akan jadi terang kan? Jadi, tidak ada toleransi
untuk tips ini, harus dilakukan.
Background
Background pada siluet haruslah lebih terang dibandingkan dengan obyek.
Biasanya, teknik siluet digunakan ketika sunrise atau sunset, tapi ini tidak wajib
seperti ini koq. Asalkan kita mendapatkan momen dan pencahayaan yang pas,
kita bisa gunakan teknik siluet. Perhatikan bahwa kita harus mencari background
dengan komposisi yang tidak terlalu ramai untuk menghindari kehilangan fokus
dari obyek kita.
Obyek
Teknik siluet sangat menonjolkan bentuk obyek utama. Kita harus mencari obyek
dengan bentuk yang menarik dan berkarakter. Carilah obyek dengan garis-garis
batas yang tegas dan tidak kabur.
Eksposur
Pilihan pertama ketika mengambil siluet adalah pada setting manual metering.
Gunakan spot metering dan arahkan pada backgrounf denga fokus pada titik
terterangnya. Tentu saja, kita harus mengatur ulang apperture dan shutter speed
untuk mendapatkan pencahayaan yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai