Anda di halaman 1dari 15

1.

Kamera DSLR

Kamera refleks digital , atau juga disebut DSRL (Digital Single Lens Reflex)
mendapatkan namanya karena dua karakteristik mendasar. Yang pertama Jendela Bidik
Refleks, Yang berarti bahwa ketika kita melihat melalui jendela bidik, kita melihat, tanpa
penundaan jenis apa pun dalam pemandangan . Ini dihasilkan berkat cermin yang
ditempatkan pada 45º dan pentaprisma yang mengalirkan dan membalikkan gambar sehingga
kita dapat melihatnya dengan benar melalui jendela bidikan kita.Karakter kedua adalah
karena Sensor gambar. Perlu anda ketahui Materi fotosensitif, yang merupakan negatif pada
kamera analog, diubah menjadi sensor digital yang terdiri dari piksel dalam kamera digital.
Biasanya sensor-sensor ini bertipe CCD (Charged-Coupled Device) atau CMOS
(Complementary Metal-Oxide Semiconductor) dan merekalah yang bertugas
mempertahankan gambar .

2. Kamera Mirrorless
Definisi kamera mirrorless dapat diringkas menjadi kamera yang tidak memiliki
Reflex Mirror. Tanpa cermin refleks, cahaya dapat langsung melewati lensa dan menuju
sensor digital yang ada. Layar bertugas meninjau objek yang hendak anda potret.Fitur ini
cukup berguna untuk fotografer yang ingin menghindari ” chimping “. Singkatnya, chimping
merupakan kegiatan fotografer yang sering melihat kamera berulang ulang. Kembali pada
hari-hari pertama kali diperkenalkan ke publik, kamera mirrorless tidak dianggap sebagai
kamera lensa yang dapat dipertukarkan. Namun zaman telah berubah, ada banyak modifikasi
dan penyempurnaan untuk jenis kamera ini sehingga peminatnnya bertambah.

3. Kamera Analog / Film

Kamera film atau kamera analog memang terlihat sedikit kuno akan tetapi masih exist
di zaman sekarang ini. Setelah dianggap mati, kamera film telah bangkit kembali dalam
beberapa tahun terakhir, sebagian besar didukung oleh Instagram, karena semakin banyak
fotografer menemukan kesenangan adiktif dari pemotretan analog, sensasi alkimia yang tidak
dapat direalisasikan dengan format megapixel. Karena kamera ini kuno, ada banyak aksesori
dan lensa yang tersedia untuk kamera jenis ini saat ini.

4. Kamera Action

Kamera Action adalah kamera digital yang memenuhi fungsi mengambil gambar atau
merekam video saat orang yang menjalankannya melakukan aktivitas dengan kecepatan
tinggi. Bisa dikatakan juga sebagai kamera portable. Berukuruan kecil yang didesain agar
bisa dipasang pada suatu tempat sehingga dapat memudahkan penggunaannya dalam
menangkap segala aktifitas objek. Mereka biasanya menggunakan sensor gambar CMOS .

5. Kamera 360 Derajat

Kamera 360, atau kamera 360 derajat, membuka kemungkinan dunia baru dalam
pandangan fotografi dan video, memungkinkan Anda menangkap pemandangan, lanskap, dan
rangkaian aksi dengan cara yang benar benar unik.  Kamera 360 bekerja dengan
menggunakan beberapa modul kamera untuk menangkap rekaman yang kemudian dapat
dimodifikasi secara digital menjadi video secara penuh.

6. Kamera Underwater

Kamera Underwater biasannya digunakan untuk menangkap momen atau panorama


dalam air. Ini dapat digunakan untuk pemotretan seperti berenang, snorkeling, atau dengan
kendaraan bawah air yang dioperasikan secara remote.
Banyak kamera jenis ini dijalankan secara otomatis atau jarak jauh. Dan dengan kemajuan
teknologi, smartphone seperti iPhone 11 dan Samsung Galaxy Note 10 telah dirancang
dengan casing submersible, sehingga memungkinkan bahkan orang biasa untuk mengambil
gambar di bawah air. Ada kamera khusus yang dirancang untuk digunakan di bawah air yaitu
underwater kamera ini.

7. Kamera Medium Format

Kamera medium format adalah kamera apa pun dengan sensor atau lebar jendela film
sekitar 55mm dan kamera yang berbeda memiliki panjang yang berbeda yang digunakan
untuk setiap gambar. Ukuran film yang umum digunakan disebut 120 film dengan fasilitas
sebuah gulungan. Kamera jenis ini memberikan gambar dengan kualitas terbaik dari deretan
jenis kamera lainnya. Ini menjadikan kamera medium format sebagai pilihan paling populer
bagi fotografer professional untuk menghasilkan produk berkualitas.
Demikian pembahasan tentang jenis-jenis kamera berdasarkan karakteristik dan
pemakaiannya. Bagi anda yang ingin membeli kamera, silakan kunjungi halaman Kamera
Bhinneka untuk cek info terbaru seputar harga dan spesifikasinya.
Aksesorisnya
Magnetic card reader

Card reader adalah perlengkapan remeh tapi maha penting. Biasanya card reader
jatuhnya bikin ribet saat dipakai karena harus cari posisi agar tidak menggantung.
Nah, sekarang sudah ada card reader yang didesain punya magnet, tinggal
tempelkan ke laptop selama dipakai. Jadi card reader-mu tidak terayun-ayun kabel
USB saat memindahkan isi memory card ke laptop.
Gorillapod

Rasa-rasanya penghobi fotografi udah tahu nih GorillaPod. Karena bentuk tripod
mini yang fleksibel ini sudah jadi jawaban untuk kesulitan sepele tapi bikin kesal.
Misalnya, mau motret tapi yang ada hanya pagar untuk menaruh kamera
handphone.

Disitulah keunggulan GorillaPod, kakinya bisa ditekuk dan dilingkarkan tapi tetap
kokoh dan aman menopang bodi kamera. Jadi permukaan yang miring atau posisi
sulit bisa diatasi dengan tripod ini.

Ada berbagai ukuran yang bisa disesuaikan berat kamera, misalnya GorillaPod size
XL yang bisa menopang hingga 3 kg. Ada model lainnya untuk smartphone atau
malah yang lebih berat.

 
Collapsible Diffuser/Reflector

Diffuser menjadi aksesoris “setengah wajib” untuk fotografer yang merasa skillnya
sudah mencukupi. Terutama yang suka memotret model atau still life atau project
lain yang menggunakan studio maupun outdoor.

Diffuser sendiri sudah jadi andalan untuk mengurangi shadow pada obyek
pemotretan. Pantulan dari diffuser bisa mengurangi bayangan akibat sinar matahari
yang tajam. Ada banyak jenis dan ukuran diffuser di pasaran dengan variasi harga
beragam. Anda bisa memilih disesuaikan kebutuhan.

Selain itu biasanya di dalam juga sudah termasuk fungsi reflector, sehingga bisa
memantulkan cahaya ke arah yang diinginkan.

 
Memory card holder

Fotografer biasanya membawa banyak “pritilan” setiap berangkat memotret,


biasanya baterai cadangan dan beberapa memory card.

Nah, memory card ini yang biasanya menimbulkan prahara karena ukurannya yang
kecil dan tipis rawan terselip. Jadi jangan sepelekan membawa pocket/dompet
khusus untuk menyimpannya. Card Holder khusus biasanya sudah ada beberapa
slot di dalamnya untuk menyelipkan memory card yang didesain mudah untuk
diambil.

Pilihlah yang modelnya tipis dan bisa dikantongi/diselipkan di tas kamera. Meski
Anda tmungkin ak suka, sebaiknya memilih yang warnanya mencolok agar mudah
ditemukan.

 
Lens Cap Clip

Tutup lensa kamera ampuh melindungi lensa dari debu dan goresan, tapi juga kerap
bikin pusing saat pemotretan. Biasanya Anda akan asal-asalan melemparkan ke
dalam tas kamera atau mengantonginya karena butuh buru-buru memotret. Setelah
itu bingung mencarinya.

Mungkin Anda bisa mempertimbangkan membeli holder clip khusus kamera.


Bentuknya seperti penjepit dokumen tapi ini bisa menggigit tutup lensa dengan
aman. Penjepit ini tinggal dijepitkan ke strap kamera atau tali tas kamera. Tidak
perlu cari-cari dimana menaruh tutup lensa lagi deh.

 
Tali Kamera/Strap

Yup! Tidak ada salahnya membeli tali kamera yang baru meski sudah ada bawaan.
Karena tali kamera bawaan biasanya kurang nyaman dan secara kualitas bahan
kurang oke. Kadang merasa jengkel karena talinya kaku, ya kan?

Tali kamera yang bagus akan sangat menolong Anda membawa kamera dengan
lebih nyaman saat ada pemotretan yang lama. Nilai plusnya nih, Anda bisa memilih
strap yang cocok dengan style personal Anda. Ada berbagai jenis bahan strap
kamera dan variasi harganya yang bisa disesuaikan dengan kantong.

Ya kecuali Anda tipe fans setia yang lebih suka strap dengan merk kamera tercetak
besar-besar di sana.

 
LCD screen protector

Proteksi ekstra untuk layar LCD kamera sangat dibutuhkan bila Anda lebih sering
memotret di kondisi yang rawan. Tidak perlu berpikir dua kali untuk memberikan
lapisan tambahan pada screen LCD, apalagi jika touchscreen, kalau kamera rawan
jatuh atau bahaya lainnya.

 
Hot shoe Leveling Bubble

Ini aksesoris yang nggak wajib banget tapi tergantung sikon. Kalau Anda biasa
memotret pemandangan/landscape pakai tripod maka membutuhkannya. Gunanya
untuk memastikan garis horizontal di setiap pemotretan biar hasilnya tidak miring.

Memang sih kebanyakan kamera modern sudah dilengkapi digital level buit-in,
begitupun tripod yang punya di bagian head, tapi tak ada salahnya beli tambahan.
Penanda level ini diletakkan di hot shoe kepala kamera sehingga bisa terlihat jelas.

Aksesoris ini tersedia banyak di pasaran dengan berbagai level kualitas mulai dari
yang murah sampai akurasi tinggi dengan harga lebih mahal.

 
Filter circular polarizer

Era digital sekarang ini jika menyebutkan kata “filter” maka yang terbayang adalah
filter foto di social media dan aplikasi fotografi. Tapi sebenarnya “filter” itu memiliki
bentuk fisik di era kamera analog dan tetap bertahan hingga sekarang.

Mungkin banyak yang berpikir buat apa punya filter fisik kalau aplikasi filter sudah
bagus. Itu memang praktis tapi feel-nya akan tetap beda dengan yang manual,
memasang filter di ujung lensa untuk mendapatkan berbagai efek/mengoreksi.

Seperti sunglass, filter polarizer fungsinya mengeblok pantulan cahaya yang


memungkinkan Anda bisa menghilangkan pantulan bayangan di permukaan air atau
kaca. Filter ini juga bisa menaikkan kontras dengan menggelapkan birunya langit.

Filter polarizer tersedia berbagai merk dan harga. Tapi disarankan memilih yang
sudah multi-coated atau dilapisi. Fungsi pelapis itu untuk mengurangi refleksi akibat
filter itu sendiri jadi hasil fotonya lebih jernih.

Jika Anda memiliki banyak lensa, Anda dapat menghemat uang dengan  membeli
satu filter saja yang sesuai dengan lensa terbesar. Lalu gunakan step-up ring untuk
menyesuaikannya saat dipasang di lensa yang lain.
 

Filter Neutral Density (ND)

Seperti filter polarizer, filter ND ( neutral density) juga bersifat menghambat cahaya
memasuki lensa. Biasanya jadi andalan pemotretan di siang hari yang terik. Lho, jadi
apa gunanya?

Ada 2 kegunaan utama filter ND yaitu yang pertama adalah mengatasi long
exposure. Dengan memasang filter ND maka Anda bisa mendapatkan jepretan
gerakan air terjun jadi nge-blur lembut seperti kapas. Jadi filter ini membuat shutter
membuka lebih lama untuk menangkap cahaya yang masuk tanpa harus khawatir
foto jadi terlalu terang. Kemampuan “melambatkan” ini pun bervariasi mulai dari 2
stop hinga 10 stop lebih lama.

Kegunaan kedua adalah saat nge-shoot video. Kemampuan melambatkan shutter itu
juga sangat berpengaruh untuk merekam video yang biasanya butuh shutter speed
lambat, kisaran 1/48 sampai 1/60 second. Kalau shutter speed cepat maka hasilnya
lebih mirip foto bergerak/terpotong-potong, bukan motion/gerakan yang mulus.

Bisa juga menggunakan filter ND untuk membuat bokeh memakai aperture besar
yang biasanya diikuti shutter speed cepat. Pilihan harga dan kualitas untuk filter ND
sama seperti filter polarized yang bervariasi.

Anda mungkin juga menyukai