Anda di halaman 1dari 8

Nama kelompok :

1. M iswahyudi
2. M luki septiawan

JENIS-JENIS KAMERA BESERTA


CIRI,KELEBIHAN DAN
KEKURANGANNYA
JENIS-JENIS KAMERA
1.

Compact digital

Kamera jenis ini merupakan kamera digital paling simpel. Dengan


ukurannya yang tidak telalu besar dan pas di kantong atau biasa disebut
kamera saku, menjadikan kamera ini banyak dipilih untuk pengguna yang
membutuhkan kamera yang hanya sekedar mendapat foto saja. Dengan
fitur standar namun memiliki mobilitas tinggi. Kamera ini juga tidak
mempunyai shoot mode dialer.
Biasanya untuk menekan harga kamera ini memiliki dua jenis input bateri,
batre AAA atau pun bateri bawaan yang bisa di charge. Yang
menggunakan bateri AAA harganya jauh lebih murah.
Cocok digunakan pada Event indoor, Event outdoor yang tidak terlalu
mengandalkan zoom, dokumentasi standar, Anda yg memiliki mobilitas
tinggi & tidak mau repot.

1.
2.
3.
4.
5.

Ciri-cirinya
:
Ada mode exposure manual
Berukuran sensor besar
Dapat memilih format foto RAW
Punya hotshoe untuk dudukan flash external/aksesoris
Bodi kamera biasanya lebih besar dari biasanya.
Kelebihan
:

1.
2.
3.
1.
2.
3.
2.

Sensor Yang Lebih Kecil


Ukuran Lebih Kecil Dan Mudah Dibawa Keman-Mana
Harga Terjangkau
Kekurangan :
Auto Focus Yang Lambat
Kualitas gambar yang kurang bersih
Kualitas rentang dinamis yang kurang baik
Prosumer

Kata prosumer diambil dari


PROfesional dan conSUMER. Kamera yang berjenis point and shoot ini
mempunyai fitur lebih lengkap dibandingkan dengan kamera saku, antara
lain pengaturan exposure dan iso secara manual. Ada beberapa orang
yang menggunakan kamera jenis ini untuk memulai belajar fotografi
karena dirasa lebih praktis dan fungsional daripada kamera DSLR.

ciri-ciri
:
Kamera prosumer terdiri dari dua jenis, yaitu Kamera prosumer

berbentuk Kamera digital SLR (DSLR-like) yang juga disebut Bridge


Camera
dengan lensa tetap yang tak dapat dilepas, sedangkan MILC

walaupun lensanya dapat dilepas, tetapi tidak memiliki Cermin Reflex dan
tentunya juga tidak memiliki Optical Viewfinder dan sebagai gantinya
dipakai Electronical Viewfinder atau layar LCD saja.
Kelebihan
:
Kamera digital prosumer memiliki bodi mirip kamera DSLR dan

berlensa panjang namun tidak bisa dilepas-pasang layaknya lensa pada


kamera DSLR.
Untuk ukuran lingkaran lensa, prosumer cenderung lebih kecil dari
pada DSLR dan lebih besar dari compact.

Untuk fitur, kamera prosumer menyerupai DSLR. Setingan

programnnya bisa diatur secara manual. Aperture/diafraghma, ISO dan


Shutter Speed bisa diatur secara manual.
Dengan kemampuan dan tekhnologi yang ada, prosumer dianggap

lebih praktis untuk fotografi sehari-hari.


Kekurangan :
Sensor prosumer yang lebih kecil disbanding DSLR berakibat

kualitas hasil foto tidak bisa sebaik kamera DSLR


Kecepatan auto focus dan jeda antar satu foto dengan foto

selanjutnya juga
merupakan kendala bagi yang membutuhkan moment penting dan

cepat.
3.
Bridge Camera

jenis kamera digital prosumer atau disebut


juga Bridge CDC (Compact Digital Camera). Jenis kamera ini disebut
bridge karena menjembatani pengguna kamera pocket untuk
mendapatkan fitur dan kualitas yang lebih baik. Kualitas jenis kamera ini
berada diantara kamera pocket dan kamera profesional (DSLR).
Ciri-ciri
:
kemampuan zoomnya yang saat ini sudah melampaui 50x bahkan

60x dan untuk itu diperlukan sistem stabilisasi yang mumpuni, sehingga
ada Bridge Camera yang dilengkapi dengan 5-axis Image Stabilization
(Pitch, Yaw, Roll, Vertical Shift and Horizontal Shift), sehingga lebih unggul
dari pada Sistem Stabilisasi yang dimiliki oleh Kamera digital SLR.
Image Stabilization yang unggul juga berguna untuk pengambilan

gambar video sambil berjalan dan tentunya juga dapat mengambil foto
dengan Kecepatan yang lebih lambat.
Kelebihan
:
Punya lensa yang bisa zoom sangat jauh (ideal untuk foto subjek
yang jauh seperti burung, atau pemandangan seperti detail gunung dll.

Sebagai perbandingannya, lensa kamera superzoom dapat

mencapai lebih dari 500mm. Beberapa diantavranya mencapai 1000mm.


Sedangkan untuk kamera DSLR kebanyakan 200-300mm dan itu pun perlu
membeli lensa zoom telefoto terlebih dahulu.
Ukuran dan beratnya lebih ringan dan sedikit lebih kecil
Beberapa kamera memiliki kecepatan foto berturut-turut melebihi

10 foto per detik


Relatif murah dibandingkan kamera DSLR

Kekurangan :
Kualitas foto masih jauh dibandingkan hasil kamera DSLR karena

pemakaian sensor foto yang sangat kecil. Kualitas foto yang dihasilkan
lebih menyerupai kualitas kamera saku atau ponsel canggih.
Karena bukaan lensa biasanya makin kecil saat zooming, maka kita

perlu cahaya lingkungan yang terang. Jika cahaya agak gelap, seperti sore
hari atau di dalam ruangan, kualitas foto akan sangat menurun.
Mengunakan tripod akan sangat membantu di dalam ruangan.
Tidak bisa ganti-ganti lensa seperti kamera DSLR
Banyak

4.

Consumer DSLR

DSLR bisa ganti lensa, harga relatif


kompetitif 4 juta sampe 6 jutaan. Dengan Lensa Kit 18-55, kualitas
gambar yang bagus menjadi pilihan anak muda sekarang.
Ciri-ciri
:
Bisa Ganti Lensa
Memiliki Jenis Body Warna Lebih dari 1
Harga Relatif murah 4 6 Juta
Menggunakan Lensa Kit 18-55mm
Kelebihan
:
o Lebih Fleksibilitas
o Gampang Upgradable

o Kinerja Yang Lebih Baik


o Kualitas Gambar Lebih Baik

Kekurangan :
harganya yang terbilang relatif mahal jika pengguna masih

tergolong di dalam kelas pemula di dunia fotografi


lebih besar dan lebih berat dari camdig
orang akan merasa sulit untuk mengubah lensa atau terus

mengoperasikan banyak tombol.


5.
Microless camera / tlr

Hybrid atau Mirorrless ini adalah kamera mirip


DSLR tanpa mirror dengan bentuk yg kompak. Biasanya memiliki
kemampuan yang sama dengan DSLR dengan sensor 4/3 dan APSC
memberikan kualitas gambar yang sama dan bisa ganti lensa memberikan
nilai + sendiri. Bentuk kompak + kualitas bagus.
Ciri-ciri
:
Ukurannya yang relatif kecil,
Beratnya yang ringan,
Lensa yang dapat diganti-ganti,
Hasil bidikan yang dihasilkan juga tidak jauh beda dengan DSLR,5
Kelebihan
:
memiliki kemampuan yang sama dengan DSLR dengan sensor 4/3 dan
APSC memberikan kualitas gambar yang sama dan bisa ganti lensa
memberikan nilai + sendiri.
Kekurangan :
gambar dalam jendela bidik dibalik secara horizontal (dari kiri ke kanan)
yang mengakibatkan pembingkaian foto yang sulit, terutama bagi
pengguna yang belum berpengalaman atau dengan subjek yang bergerak

6.

Semi Pro DSLR

Fullframe atau APSH kualitas ga perlu di ragukan


dengan harga 20 ~ 50 jutaan. Biasanya sih di gunakan di Studio Foto.
Yang membedakan antara Pro dan Semi Pro adalah kemampuan
sensor(CCD) dalam menangkap gambar. Pada DSLR Pro , CCD sudah
mengadopsi 1/1 (terbuk
a penuh). Kemudi
an pada memori D
SLR-Pro sudah menggunakan High Speed Memory. Disamping itu fasilitas
fitur-fitur pada kedua jenis ini hampir sama, bisa dioperasikan dengan
berbagai pilihan program maupun manual.
Ciri-ciri
:
lensa yang dapat dibuka/diganti, sehingga fotografer dapat memilih lensa
sesuai yang diinginkan.
7.

Boutique Camera

Kamera Butik, Stylish dan Powerfull dengan


rata rata menggunakan sensor fullframe ( Leica M9 ) atau APS C ( X100 )
dengan kualitas gambar yg tak perlu di ragukan. Menurut Kai W seorang
Fotografer dari Hongkong, Kualitas Kamera Butik lebih bagus dari pada
Fullframe DSLR seperti D3S, dan Butik APSC seperti X100 mengalahkan
EOS7D dari segi Image Quality menurut DXO Mark dengan bentuk yang
Compact. Dengan 69 Juta sa
pa yg mau beli ( Leica M9 ) dan X100 13 Juta dan Harga Lensa Kamera
Buik juga mahal.
Ciri-ciri
:

rata rata menggunakan

Sensor Fullframe ( Leica M9 ) atau APS C ( X100 ) dengan kualitas gambar


yg tak perlu di ragukan.
Harganya cukup mahal

Kelebihan
:
Stylish dan Powerfull
Kualitas lebih bagus dari pada Fullframe DSLR

Kekurangan :
Harga lensa yang mahal

8.

Medium format DSLR

Kamera Medium Format merupakan


kamera yang biasanya menggunakan rollfilm. Besarnya format film pada
kamera ini ditentukan oleh panjang foto yang direkam diatas kamera.
Kelebihan
:
kualitas hasil foto yang bisa dicetak dengan ukuran besar, sehingga
kebanyakan kamera ini dipakai untuk tujuan komersial atau reproduksi

kekurangan :
harga peralatan yang relatif mahal
adanya keterbatasan dalam depth of field (DOF) pada lensa dengan
sudut gambar yang

Anda mungkin juga menyukai