Anda di halaman 1dari 20

1

Mengenal Kamera Mirrorless, Kelebihan Serta Kekurangannya

Kamera Mirrorless, sebenarnya teknologi ini sudah cukup lama hadir dan menggeser kedudukan dari
kamera DSLR, yakni sekitaran tahun 2004 tahun dimana dirilisnya kamera Mirrorles pertama di dunia yang
diberinama Epson R-D1.
Meskipun merupakan kamera Mirrorless pertama di dunia, tetapi fitur yang ditawarkan kala itu belumlah
secanggih yang ada pada kamera DSLR, hal ini juga membut fotografer dunia merasa sedikit ragu saat
hendak memutuskan untuk bermigrasi ke teknologi baru ini, barulah pada tahun 2008, Panasonic Lumix
DMC-G1 muncul sebagai jawaban dari keraguan para fotografer.
Canggih tapi belum sempurna, kira-kira begitulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan Mirrorless
kala itu, pasalnya, meski telah memberikan fitur yang canggih dengan harga yang relatif murah, tapi tetap
saja Mirorrless harus mengakui bila dirinya belum sesempurna DSLR saat pertama dirilis. Tapi jangan
kawatir, sekarang ini Kamera Mirrorless telah hadir dengan membawa fitur yang lebih canggih dan siap
“menghajar” eksistensi Kamera DLSR.

Kelebihan yang dimiliki oleh kamera Mirrorless


1. Tidak memiliki cermin
Kamera Mirrorles tidak memiliki cermin yang berayun membuka dan menutup, oleh karenanya menjadikan
kamera Mirrorles lebih sunyi daripada DSLR, selain itu anda juga dapat meminimalisir terjadinya
guncangan dalam pengambilan gambar, hal ini juga memberikan keuntungan dalam perakitan yang lebih
mudah yang berimbas pada harga kamera Mirorrles yang sangat terjangkau .

2. Teknologi live preview


Kamera Mirrorless tidak memiliki view finder seperti yang dimiliki oleh DSLR, sehingga untuk melihat
objek gambar, kita harus menggunakan LCD untuk melakukan live preview, untung saja hasil gambar akan
tetap sama seperti yang ada pada tampilan live preview.

3. Design minimalis, serta bobot yang ringan


Sepertinya ini kelebihan yang cukup bisa dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk membeli kamera,
karena bisa saja Mirrorless adalah kamera yang tepat buat anda, kameraa ini hadir dengan design yang
lebih minimalis dengan bobot yang lebih ringan, hal ini cocok untuk anda para traveler yang sering merasa
dibebani jika harus membawa DLSR yang notabene lebih berat dan memakan tempat.

4. Adanya Mirrorless “berbaju” DSLR


Mirrless berbaju DSLR itu maksudnya adalah kamera Mirrorless yang mempunyai desain sangat mirip
dengan yang dimiliki oleh kamera DSLR, hal ini sangat luar biasa terutama untuk anda yang ingin desain
2

lebih kokoh dengan fitur yang tidak kalah hebatnya. salah satu contoh Mirrorless yang “berbaju” DLSR
adalah Sony Alpha 3000

5. Aksesoris dan lensa yang beragam


Kita diberikan kemudahan dengan adanya aksesoris dan lensa yang beragam pada kemera Mirrorless ini,
hebatnya lagi, kita disuguhkan dengan adanya adaptor untuk menghubungkan Mirrorless dengan lensa
yang bukan sejenis.

6. Menggunakan elektronik view finder


Inilah kekuatan terbesar dari kamera Mirrorless, Elektronik view finer (EVF ) memiliki kelebihan besar atas
(OVF), kelebihan tersebut salah satunya adalah tampilan yang sama antara LCD dan EVF tersebut, yang
menjadikan apa yang dilihat pada tampilan LCD adalah apa yang didapatkan pada hasil gambar.

7. Lebih baik dalam merekam ketimbang DSLR


Banyak orang yang memberikan kesaksian ini, bila Mirrorless memiliki hasil rekaman yang lebih tajam
dibandingkan DSLR, hal ini juga menurut saya benar, karena telah saya rasakan sendiri saat
membandingkan hasil dari video DSLR kelas pemula dan Mirrorless kelas pemula.

8. Harga yang lebih terjangkau


Kalau urusan harga, tidak bisa dipungkiri bila Mirrorles telah hadir sebagai kamera yang murah, tetapi
memiliki fitur yang tidak murahan, untuk kecanggihan yang dimiliki Mirrorless saya rasa cukup masuk akal
bila harganya memang terjangkau, ini dikarenakan adanya perombakan dari beberapa fitur yang dimiliki
DSLR sehingga dapat menekan harga produksi, yang juga melahirkan kamera murah dengan kualitas yang
terjamin.

Kekurangan yang dimiliki oleh kamera Mirrorless


1. Pegangan yang menurut saya kurang nyaman
Dari pengalaman yang saya alami, pada saat pengambilan gambar, rasanya pegangan dari kamera
Mirrorless tidak senyaman pegangan pada DSLR, hal ini sebenarnya wajar mengingat desain dari kamera
Mirrorless sendiri yang minimalis, tapi mungkin pegangan akan tetap nyaman bila anda mengguanakan
kamera Mirrorless “berbaju” DSLR, yang telah saya jelaskan tadi.

2. Bobot yang ringan juga sedikit berpengaruh buruk pada


penggunaan Mirrorless
Bobot yang ringan ini cukup membuat saya kawatir apabila hendak berpetualang ke tempat-tempat yang
memiliki angin cukup kencang, seperti Gunung, pasalnya dengan bobot kamera yang ringan, pada saat
kamera saya sambungkan ke tripod dan saya tinggal, takutnya bobot yang ringan tersebut membuat
kamera gampang tertiup angin, nanti kalau sudah jatuh kan rugi besar, hehe.

3. Masih kunonya mode continous pada Mirrorless


Karena masih mengandalkan contrast detect, menyebabkannya lemah dalam memotret objek yang
bergerak, dan juga sepertinya Mirrorless ini tidak cocok bila hendak dipasangkan dengan lensa yang
mengandalkan mode continious.

4. Red dot patterns


3

Diberbagai kasus, banyak yang memberikan review buruk pada saat pengambilan gambar yang terkena
matahari dengan aperture yang kecil. Hal ini biasanya terjadi karena jarak antar part internal pada mirrorles
sangat bedekatan.

5. Electronic vie finder (EVF) masih tergolong lambat


Beberapa EVF yang ada dipasaran saat ini masih tergolong lambat dan tidak responsif, tetapi saya rasa ini
hanya masalah waktu, karena teknologi baru pasti memiliki yang namanya bug, dan semakin lama
produsen pasti akan membenahi teknologi mereka.

6. Boros dalam penggunaan baterai


Pada kamera DSLR satu baterai yang saya isi full dapat bertahan sampai malam dengan pemakaian yang
cukup instens, sedangkan pada kamera Mirrorless saya rasa wajib membawa baterai cadangan, hal ini
karena penggunaan baterai pada Mirrorless cukup boros, biasanya satu buah baterai yang diisi full, hanya
akan bertahan 3 sampai 4 jam saja.

“Lalu apakah Mirrorless sudah cocok untuk anda??”


Menurut saya, bila anda adalah seorang penjelajah, atau traveler, maka Mirrorless sangat cocok untuk
anda gunakan, karena anda akan dimudahkan dengan ukuran yang minimalis dan bobot yang tidak terlalu
berat, dan juga pada kamera Mirrorrless kelas pemula, biasanya memiliki harga yang lebih terjangkau
ketimbang kamera DSLR kelas pemula.

“Mirrorless apakah yang cocok untuk saya gunakan??”


Untuk hal ini tergantung dari minat masing-masing, saya sarankan untuk mencari informasi sebanyak-
banyaknya tentang Mirrorless tersebut sebelum anda benar-benar memutuskan untuk membeli, tetapi
untuk anda yang merasa seorang pemula di dunia fotografi seperti saya ini, saya sarankan untuk mencoba
Mirrorles Sony A5100, soalnya saya juga menggunakan type yang itu, hehe. sedangkan untuk kelas
profesional saya kurang begitu paham tapi bisalah menggunakan mirrorless yang lebih baik lagi.
Yap, sekian review saya mengenai kamera Mirrorless yang belakangan ini sedang menjamur dan seakan
menggeser eksistensi kamera DSLR yang mana telah populer kurang lebih satu dekade ini, semoga
bermanfaat untuk teman-teman semuanya, dan terlebih lagi selalu ingat agar jangan sampai salah memilih.

14 Kelebihan dan Kekurangan Kamera Mirrorless


BLOG ·OCTOBER 19, 2017

Kamera Mirrorless alias tanpa cermin mulai hadir dan menggeser pasaran DSLRsejak tahun 2004 dengan
rilis perdananya dari Epson R-D1. Perlahan, dengan perbaikan dan peningkatan teknologi pada
mirrorless, maka kehadiran Panasonic Lumix DMC-G1 pada tahun 2008 mulai menarik para fotografer
dunia. Meskipun canggih, ringan dan mudah, bukan berarti tanpa cela. Berikut ini kami ulas
kelebihan/keunggulan dan kekurangan/kelemahan kamera mirrorless.

8 Keunggulan/Kelebihan Kamera Mirrorless

1. Tanpa Cermin, Memotret Jadi Nggak Berisik

Sesuai namanya yang berarti tanpa cermin, maka hasilnya adalah kamera ini tidak berisik ketika
digunakan. Guncangan akibat gerakan menutup dan membuka cermin juga diminimalisir. Tanpa cermin,
perakitan juga lebih hemat sehingga harga kamera mirrorless cenderung lebih murah.
4

2. Teknologi Live Preview Nggak Kalah Dengan View Finder

Jika pada DSLR dibekali fitur view finder, maka di mirrorless kita disuguhi LCD yang menayangkan live
preview. Untunglah hasil gambar nantinya akan sama dengan yang ditampilkan di live preview.

3. Desain Minimalis Sehingga Ringan Dibawa Ngeksis

Inilah keunggulan paling menonjol dari mirrosless. Desain minimalis enteng buat ngeksis. Nggak malu
membawa kemana-mana dan nggak mirip wartawan perang. Cocok buat traveler karena ringan dan tak
makan tempat di kendaraan.

4. Pengen Gaya? Ada Mirrorless Ala DSLR Lo

Sony Alpha 300 adalah contoh kamera mirrorless dengna keunggulan ini. dengan desain DSLR maka
kamera akan lebih kokoh dan gagah dibawa. Dengan desain lebih, maka fitur yang disuguhkan juga lebih
lengkap.

5. Mau Ganti Aksesoris dan Lensa Juga Bisa

Kamera tanpa cermin ini memungkinkan kita untuk mengganti lensa dan aksesoris sesuka hati sesuai
kebutuhan. Bahkan jika bukan sejenisnya, masih bisa dipasang dengan bantuan adaptor.

6. Elektronik View Finder Yang Nyata

Kekuatan terbesar dari mirrorless adalah dari Elektronik View finder (EVF). Fitur ini menampilkan preview
gambar di LCD yang kualitasnya sama dengan hasil cetaknya nanti.

7. Hasil Rekamannya Lebih Baik Daripada DSLR

Banyak pengguna Mirrorless yang mengatakan bahwa ternyata hasil rekaman dengan kamera ini lebih
tajam daripada menggunakan kamera DSLR. Bahkan bagi pemula, merekam video dengan mirrorless
ternyata lebih tajam daripada pengguna pemula kamera DSLR.

8. Harganya Terjangkau

Soal harga juga keunggulan tersendiri bagi mirrorless. Perakitan yang biayanya bisa ditekan sehingga
mirrorless hadir sebagai kamera murah namun dengan fitur yang bukan murahan.

6 Kekurangan/Kelemahan Kamera Mirrsorless

Kekurangan atau kelemahan kamera mirrorless di antaranya adalah:

1. Pegangan Yang Kurang Nyaman

Karena bentuknya yang minimalis, maka pegangan di kamera mirrorless pun terasa kurang mantap.

2. Bobot Ringan Kadang Malah Mengkhawatirkan

Dengan bobot yang ringan kamera ini justru rawan jatuh ketika di sokong dengan tripod. Misalnya di
area terbuka yang kencang anginnya seperti puncak gunung, pantai dan sebagainya.
5

3. Kurang Bagus Untuk Memotret Obyek Bergerak

Mirrorless mengandalkan contrast detect yang mengakibatkan kelemahan saat memotrek obyek
bergerak. Bandingkan dengan DSLR yang handal untuk mengankap gambar begerak maupaun diam.

4. Red Dot Patterns

Jarak flange yang sangat pendek mengakibatkan kamera mirrorless banyak yang mengalami masalah red
dot pattern. Yaitu kondisi gambar yang memantulkan sinar akibat adanya sumber cahaya yang sangat
terang, misalnya matahari.

5. Electronic vie finder (EVF) Tergolong Lambat

6. Daya Baterainya Boros

Daya tahan baterai kamera mirrorless saat full paling lama adalah 3-4 jam saja. Ini karena berbagai fitur
seperti LCD menggantungkan daya pada baterai.

Jadi begitulah beberapa keunggulan maupun kelemahan atau kekurangan kamera mirrorless. Karena
kehadirannya yang berusaha mengisi kekurangan kamera DSLR, mungkin saja ke depannya teknologi
pada kamera ini akan semakin baik lagi.

Mirrorless vs DSLR
BY BELFOT15/11/2013

Jika ditilik dari sisi rancangan, kamera DSLR sebenarnya memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan
pertama adalah karena kamera DSLR pada aslinya dirancang untuk dipakai dengan film. Saat teknologi
digital merambah ke dunia fotografi, digital mendapat perlakuan yang sama seperti segulung film, bahkan
secara mekanis ditempatkan di body yang sama.

Silahkan baca juga Mengenal Kamera Mirrorless, serta Cara Kerja Kamera DSLR.

Konstruksi dasar DSLR tidak berubah dari film ke digital. Kecuali ruang film yang diganti sensor, beberapa
perubahan sirkuit elektronis serta penambahan slot memory, sebuah DSLR relatif sama dengan SLR yang
ada sejak beberapa dekade silam. Mekanisme cermin yang sama, pentaprisma yang sama, operasi
autofokus dengan sistem phase detection yang sama.
6

Meskipun kemajuan teknologi akhirnya ditambahkan (Edit di kamera, HDR di kamera, GPS dan Wi-fi dll),
namun kamera DSLR secara bentuk tidak berubah sejak puluhan tahun lalu.

Kenapa Kamera DSLR Bentuknya Tetap Besar dan Berat Seperti Kamera Film?
Ada beberapa alasan kenapa bentuk sebuah kamera DSLR tetap besar dan berat:

1. Pertama, karena cermin didalam kamera DSLR ukurannya harus sama dengan ukuran sensornya,
jadi makin besar sensor yang dipakai makin besar pula cermin yang dibutuhkan.
2. Kedua, karena pentaprisma yang dipakai untuk mengubah sinar vertikal ke sinar horisontal
pada viewfinder ukurannya juga sama dengan ukuran sensor, membuat bagian atas sebuah DSLR tampak
besar.

3. Ketiga, karena pembuat kamera ingin agar lensa lama tetap bisa dipakai di kamera DSLR baru
untuk membantu transisi. Ini menyebabkan kamera DSLR modern masih harus mempertahankan jarak
antara mount kamera ke sensor/film supaya panjang focal lensa tetap sama bagi kedua format, film
maupun lensa.

Beberapa Keterbatasan Kamera DSLR


Karena ketergantungan kamera DSLR pada cermin agar mekanisme “through the lens” tetap bisa berjalan,
mereka memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:

1. Ukuran Fisik Yang Besar


Sistem yang dianut DSLR menuntut adanya cermin dan prisma, sehingga sebuah kamera DSLR selalu
memiliki bentuk yang lebar dan kening yang menyembul. Posisi viewfinder juga harus ditempatkan segaris
dengan sumbu optik dan sensor digital. Itulah kenapa semua kamera DSLR bentuk dasarnya selalu sama.

2. Bobot yang berat


Karena ukurannya besar, kamera DSLR lebih berat. Meski DSLR kelas pemula memiliki bagian yang terbuat
dari plastik yang ringan, namun konstruksi susunan cermin + pentaprisma yang tidak bisa dikompromi
membuatnya tetap besar. Belum lagi, rata-rata lensa DSLR cukup berat dan besar (apalagi lensa yang
dirancang untuk kamera full frame), sehingga agar tercapai perimbangan yang baik saat dipakai, kamera
DSLR juga mantap bobotnya.

3. Mekanisme Yang Rumit


Setiap kali kita memencet shutter, cermin harus bergerak naik atau turun agar cahaya bisa lewar menuju
sensor. Pergerakan cermin ini menimbulkan beberapa masalah:

 Gerakan Cermin. Suara terkeras yang terdengar saat kita memencet shutter berasal dari gerakan
membuka atau menutupnya cermin , hal ini juga menimbulkan shake* pada kamera. Fitur seperti Mirror
Lock Up muncul untuk mengurangi shake
 Kolom Udara Yang Bergerak. Saat cermin mengayun keatas atau kebawah, kolom udara didalam
kamera juga ikut bergerak. Bersamaan dengan itu, debu dan kotoran juga ikut bergerak dan menambah
resiko sensor terkena kotoran
7

 Komponen Bergerak Lebih Rentan. Semua orang tahu kalau ban dan rantai yang selalu bergerak di
motor adalah dua unsur yang cukup rentan. Hal ini juga berlaku untuk cermin di dalam DSLR, untuk
menghindari kerusakan, pembuat kamera harus memastikan bahan terbaik untuk membuatnya.

4. Tidak Ada Live Preview


Saat melihat melalui viewfinder optik, kita tidak bisa melihat bagaimana foto nantinya akan terlihat. Untuk
kamera DSLR, kita harus mengandalkan metering dan menyesuaikan exposure berdasar metering
tersebut.

5. Cermin Sekunder dan Phase Detect


Kamera DSLR yang memiliki autofokus dengan sistem deteksi fase membutuhkan cermin sekunder.
Cermin kedua ini memiliki bentuk lebih kecil dibanding cermin utama dan fungsinya meneruskan cahaya
ke sensor deteksi fase. Posisi cermin sekunder ini harus sangat presisi karena kalau meleset, semua sistem
autofokus akan kacau

6. Harga
Harga sebuah kamera DSLR mahal terutama karena membutuhkan teknik perakitan yang presisi terutama
untuk beberapa bagian yang bergerak, shutter dan cermin. Pelumasan yang baik disetiap detail logam yang
saling bersentuhan. Itu semua mengakibatkan biaya produksi yang tidak murah.

Keuntungan-keuntungan Kamera Mirrorless?


Dengan menghilangkan bagian cermin (dan pentaprisma) dari sebuah kamera (sehingga dinamai mirror-
less) dan terbukti penjualannya makin bagus, produsen kamera mulai menyadari bahwa sistem mirrorless
adalah jawaban untuk kamera masa depan.

Masa depan adalah kata kunci disini. Kenapa? karena mirrorless secara teori memiliki potensi yang sangat
bagus dan bisa mengatasi banyak permasalahan di sistem DSLR. Namun masih akan dibutuhkan banyak
iterasi dan koreksi dari sistem kamera mirrorless yang ada untuk sampai kesana.

Diatas kertas, apa saja keuntungan kamera mirrorless dibandingkan kamera DSLR:

1. Ukuran Lebih Ringkas Dan Bobot Lebih Ringan


Karena susunan cermin dan pentaprisma di DSLR yang menyita banyak ruang, sebuah kamera mirrorless
tanpa keduanya bisa memiliki bentuk yang lebih ringkas dan material body yang lebih sedikit, sehingga
bobot kosongnya lebih ringan. Populernya fotografi dengan smartphone mengajari produsen kamera,
bahwa orang akan lebih banyak memotret kalau kameranya tidak ribet dan bisa dibawa kemana-mana.
Kamera pocket rontok dipasar, karena banyak orang menganggap kamera ponsel yang tidak terpaut jauh
kualitasnya. Barang yang ringkas dan ringan menjadi primadona, silahkan lihat penjualan laptop vs dektop.

2. Tanpa Mekanisme Yang Bergerak: Cermin


8

Tanpa ada cermin yang selalu mengayun membuka dan menutup, sebuah kamera mirrorless memiliki
banyak keuntungan: lebih senyap, mengurangi shake, tiak ada kolom udara yang bergerak sehingga debu
tidak terbang kemana-kemana, berpotensi memiliki fps jauh lebih tinggi karena tidak melibatkan
komponen bergerak serta harga bisa ditekan karena perakitan lebih mudah

3. Live Preview
Dengan kamera mirrorless kita bisa memperoleh live preview dengan gambar yang sama persis dengan
hasil akhir foto, apa yang kita lihat di preview adalah apa yang akan kita dapatkan. Anda mengubah white
balance, ISO atau yang lain, semua akan serta merta terlihat di preview

4. Harga
Material lebih sedikit dengan mekanisme yang tidak sekompleks DSLR membuat kamera mirrorless
harusnya lebih murah. Tentu harga ditentukan juga oleh tingkat supply dan demand disertai dengan biaya
riset teknologi mirrorless itu sendiri yang masih baru, namun intinya mereka akan menjadi lebih murah lagi
dibandingkan DSLR (saya tidak bicara soal Leica lho, apalagi Leica yang ini).

5. Viewfinder elektronis (EVF)


Inilah keuntungan terbesar dari mirrorless. Memang EVF masih agak kurang responsif sampai detik ini,
namun seiring dengan waktu mereka akan sempurna dan lebih bagus dibanding viewfinder optik (OVF).
Beberapa keuntungan EVF: bisa ditumpuk informasi lain sambil menyusun foto, live preview yang akurat
karena langsung diambil dari sensor, focus peaking untuk manual fokus yang super akurat.

Beberapa Keterbatasan Kamera Mirrorless


Namun dibandingkan kamera DSLR, kamera mirrorless juga memiliki beberapa kelamahan. Antara lain:

1. EVF masih tidak responsif


Harus sabar menunggu agar teknologi EVF berevolusi dan makin canggih sehingga tidak lagi lelet

2. Mode Continuous masih jauh tertinggal


dibanding DSLR. Karena mirrorless masih mengandalkan autofokus contrast detect, mereka masih sangat
lelet dan lemah saat memotret benda bergerak. Kamera mirrorless karena dari sononya ringkas dan ringan,
tidak terlalu berjodoh dengan lensa tele yang banyak memakai mode continuous, sehingga riset kearah
sana lumayan lambat

3. Baterai tidak tahan lama


. Dengan selalu mengandalkan LCD dan EVF saat memotret, baterai sebuah kamera mirrorless cepat habis.
Rata-rata baterai mirrorless habis setelah memotret 400-an frame, bandingkan dengan DSLR yang bisa
tahan ribuan. Isu ini juga lambat laun bisa diselesaikan dengan kemajuan teknologi baterai.
9

4. EVF belum realistik


Tampilan yang ada di viewfinder elektronis belum bisa natural, masih tampak terlalu tinggi kontrasnya.

Seperti yang anda lihat, daftar kekurangan mirrorless cukup pendek dan akan teratasi seiring dengan riset
dan kemajuan teknologi yang dipakai. Dimasa yang tidak terlalu lama (6 tahun keatas?), kamera mirrorless
akan makin canggih dan sangat menggoda dimiliki. Memang tidak semua orang akan tertarik dengan
bentuk kecil dan ringkas, dan mereka yang gemar lensa super tele jumlahnya cukup banyak. Namun
pengguna mirrorless akan makin signifikan, karena bentuk, bobot dan fitur yang ditawarkan memang
menawan.

7 Rekomendasi Kamera DSLR Paling "Ramah" buat Pemula

Canon dan Nikon mendominasi

Ilham Musyafa
Banyak orang yang menyebutnya bisnis tapi ada juga yang menyebutnya sebagai hobi. Apapun alasannya, dunia
fotografi memang selalu menyenangkan bagi siapapun yang melakukannya. Mulai dari berpetualang mencari
tempat bagus sampai mengutak-atik perangkat yang dipakai alias kamera itu sendiri.

Bagi yang berpengalaman, memilih kamera sesuai yang diinginkan sangatlah mudah namun akan berbeda cerita
untuk para pemula. Nah, di bawah ini IDN Times akan memberikan rekomendasi kamera DSLR yang ramah untuk
pemula. Apa saja?

1. Pentax K-S2
10

cnet.com

Kamera satu ini cocok untukmu yang ingin belajar fotografi kapanpun dan dimanapun. Pasalnya, Pentax K-S2
memilki segel yang membuatnya tahan debu dan cuaca. Jika bingung dengan pengaturan fokus, kelebihan dari
Pentax K-S2 juga ada pada autofokusnya yang memiliki presisi tinggi. Jadi, kamu bisa menangkap gambar secara
tajam bahkan cepat karena kecepatan rana mencapai 1/6000 detik.

2. Canon EOS 700D

pocket-lint.com

Dengan resolusi 18 megapiksel Canon seri ini dapat merekam baik gambar maupun video secara Full HD 1080p
pada 30fps. Keunggulan lainnya juga terdapat pada audio yang dapat merekam suara secara stereo.
Adanya Touchscreen LCD juga mempermudahmu dalam mengoperasikan EOS 700D dan pengaturan Live View.
11

3. Nikon D3300

cnet.com

Nikon D3300 memiliki berat sekitar 460 gram, termasuk ringan bila ingin membawanya kemana-mana. Dengan
lensa wide-angle, kamu bisa memotret gambar dengan baik. Sama seperti EOS 700D, kamera ini juga dilengkapi
dengan kualitas Full HD 1080 piksel dengan 30fps dan fitur autofokusnya yang handal. Untuk mempermudah
pemula Nikon seri ini juga dapat mengambil gambar dalam posisi cahaya yang sangat minim.

4. Canon EOS 750D

amateurphotographer.co.uk
Kelebihan dari 750D adalah image sensor dan sistem autofokus yang sudah ditingkatkan dari sebelumnya. Seperti
kamera pemula lainnya, kamera ini dapat dengan mudah dipakai dengan fitur touchscreen LCD dan dapat
diputar. ISO yang dimiliki juga tergolong tinggi mulai 100 hingga 1200, membuatnya dapat mengambil gambar
lebih terang. Pilihan mode pemotretan yang banyak juga membuatmu lebih mudah mengoperasikan Canon 750D.

5. Nikon D3400
12

cnet.com

Nikon D3400 juga dirancang untuk mempermudah pemula. Kamera ini bisa merekam video dengan resolusi 1080p
hingga 60fps. Selain itu juga ada konektivitas Bluetooth untuk mentransfer gambar secara otomatis ke ponsel
melalui aplikasi SmartBridge.

D3400 digadang-gadang punya sensor yang lebih baik dan kapasitas baterai yang lebih besar dibanding para
pesaingnya. Kamera ini terbilang pas untuk pemula karena kamu bisa puas belajar seharian.

6. Canon EOS 1200D

techradar.com

Bagi fotografer pemula EOS 1200D sangat cocok digunakan karena punya banyak fitur basic, dan relatif ringan
(485 gram). Canon seri ini tidak memiliki LCD putar namun resolusi layarnya sudah jauh lebih bagus dan detail.
Dengan perbedaan 920.000 titik dibanding 460.000 titik pada seri sebelumnya. Fitur White Balance juga sangat
berguna bagimu yang suka memotret makanan dalam restoran bernuansa tungsten / incandescent.

7. Nikon D5500
13

digit.in

Nikon seri ini memiliki ukuran yang lebih ringan dari pendahulunya sekitar 420 gram. D5500 dilengkapi dengan
layar touchscreen dan dapat diputar. Terlihat compact tapi kamera ini sebenarnya enak diggenggam dengan grip
desain yang bahkan tetap stabil saat dipasang dengan berbagai macam lensa. Sehingga cocok untuk pemula yang
ingin coba bereksperimen dengan berbagai lensa.

Dengan 7 kamera rekomendasi tersebut kamu akan lebih aman dan nyaman untuk bisa mendalami dunia fotografi.
Sudah ada yang pernah mencoba salah satunya?

Pilih Kamera DSLR Atau Mirrorless, Mana Yang Lebih Baik ?


By rumorkamera on 6 November 2017@rumorkamera
14

Kamera DSLR atau Mirrorless

Dulu kita mudah mengatakan kamera interchangeable-lens sebagai kamera DSLR, tetapi
sekarang tidak bisa. Mengapa? Ya karena kamera yang bisa diganti lensanya tidak saja
jenis DSLR, tetapi juga kamera jenis baru yang dinamakan mirrorless. Apa perbedaan
kamera DSLR atau mirrorless ? Artikel yang merujuk dari Tomsguide.com dan berbagai
situs fotografi ini sedikit banyak akan membahasnya.
Jika Anda ingin naik kelas dari kamera smartphone atau point-and-shoot (kamera
kompak) ke kamera yang lensanya dapat diganti-ganti, Anda memiliki dua pilihan utama:
kamera DSLR atau mirrorless. Kedua jenis kamera tersebut pada dasarnya adalah
kamera digital, melakukan hal yang sama, tetapi masing-masing memiliki kekuatan dan
kelemahan yang nanti akan mempengaruhi keputusan dalam membelinya.
Notes: Artikel ini telah diupdate karena berbagai trend teknologi kamera yang terus
berkembang, sehingga ada beberapa poin yang perlu ditambahkan sehingga
informasinya tidak bias.

Bagus Mana Kamera DSLR atau Mirrorless ?


Kamera SLR (Single lens reflex) merupakan jenis kamera yang telah ada selama lebih
dari seratus tahun. Seperti pendahulunya yang berbasis film, DSLR (Digital SLR) masih
menggunakan cermin untuk memantulkan cahaya dari lensa ke viewfinder (jendela
bidik) sehingga kita akan melihat persis apa yang dilihat kamera secara optikal. Bila
kita mengambil gambar, cermin tersebut akan naik dengan cepat, shutter (rana) di
depan sensor gambar terbuka, dan cahaya akan mengenai sensor sehingga bisa
dilakukan pengambilan gambar. Setelah itu cermin dengan cepat akan kembali ke posisi
semula untuk menampilkan objek di viewfinder.
Sedangkan kamera mirrorless, seperti namanya, tidak perlu cermin. Cahaya akan
melewati lensa dan langsung jatuh tepat ke sensor gambar, seperti dalam kamera
kompak dan smartphone. Gambar obyek akan ditampilkan pada layar LCD atau
elektronik vewfinder setelah itu baru menekan tombol shutter dan gambar/foto
tersimpan.
Jadi kamera mana yang harus Anda pilih? Kamera DSLR atau mirrorless ? Berikut daftar
pertimbangan yang bisa digunakan untuk menentukan pilihan kamera yang tepat yang
terbaik sesuai kebutuhan Anda.

Ukuran dan Berat Kamera DSLR vs Mirrorless


15

Ukuran Kamera DSLR vs Mirrorless

Badan kamera DSLR secara umum relatif lebih besar, karena mereka harus memiliki
ruang untuk cermin dan mekanisme shutter. Tetapi kondisi terakhir DSLR sudah cukup
kecil, yang terkecil dan teringan yang tersedia adalah Canon EOS 100D, yang beratnya
sekitar 600gram, dengan lensa zoom kit terpasang. Tetapi harganya sepertinya agak
mahal untuk kamera entri-level (pemula). Sebuah model yang lebih ekonomis, Canon
EOS 700D dengan berat 710 gram. Sebuah model dengan level di atasnya lagi
seperti Nikon D7100 hampir dua kali lebih berat yaitu 1,2 kg atau lebih, tergantung pada
lensa yang digunakan.
Sementara kamera mirrorless tidak memiliki cermin dan mekanik shutter, sehingga bodi
kamera mirrorless bisa lebih kecil dari DSLR, dan memiliki konstruksi yang sederhana.
Sebuah kamera mirrorless khas seperti Olympus PEN-EPL5 beratnya hanya kurang dari
450 gram termasuk lensa. Sementara kamera mirrorless terkecil Panasonic Lumix GM1
hanya seberat 204 gram dan berukuran persis kamera kompak sehingga benar-benar
bisa dikantongi.

Disini Anda harus mengetahui kebutuhan, apakah bisa menerima beban yang lebih berat,
karena biasanya setelah sekian lama orang akan malas membawa kamera yang berat.
Atau justru ingin kamera yang mudah dibawa kemana saja tanpa khawatir membebani.
Ada quote fotografi yang mengatakan “the best camera is the one that’s with you”, tentu
ini tergantung konteksnya.

Kemampuan dan Akurasi Auto Fokus (AF)


Kamera DSLR menggunakan mekanisme cermin untuk mengalihkan cahaya ke sensor
khusus yang digunakan dalam proses yang disebut Phase Detect Auto Focus (PDAF).
Sensor mengukur konvergensi dari dua berkas cahaya untuk dengan cepat
mengkondisikan lensa ke dalam fokus.
Sementara karena tidak memiliki cermin, kebanyakan kamera mirrorless harus
menggunakan teknik yang relatif lebih lambat, yang disebut Contrast Detect Auto Focus
16

(CDAF) – metode yang sama yang digunakan oleh kamera point-and-shoot dan kamera di
smartphone. Sensor gambar menangkap satu bagian kecil dari gambar yg di sedang
dibidik, melakukan tes seberapa tajam itu, dan kemudian refokus lensa dan tes lagi
sampai mendapatkan fokus yang paling tepat. Deteksi kontras sangat lambat dalam
cahaya rendah dan dengan subyek bergerak, karena gerakan objek yang cepat
membingungkan kamera.

Tetapi kamera mirrorless terbaru, seperti Olympus OM-D EM-1, memiliki prosesor yang
lebih cepat yang dapat mendeteksi kontras lebih cepat, sehingga mereka bisa fokus
secepat DSLR, meski untuk foto sport CDAF belum bisa menyamai PDAF. Bahkan model
kamera mirrorless yang baru akhir-akhir ini memiliki teknologi yang menggunakan satu
sensor untuk menggabungkan kedua teknik auto fokus PDAF dan CDAF. Tapi masih
belum jelas seberapa baik model-model baru tersebut dibanding DSLR.

Hybrid AF pada kamera Sony

Teknologi terus berkembang, sistem AF tidak melulu PDAF atau CDAF saja, tetapi lebih
canggih lagi. Seperti Sony yang mengembangkan teknologi hybrid AF yg merupakan
kombinasi contrast detect dan phase detect, Panasonic dengan DFD (Depth from
Defocus) atau Canon dengan AF dual pixel-nya.

Kualitas Viewfinder Kamera DSLR vs Mirrorless


Sisi positif dari viewfinder DSLR adalah bahwa Anda dapat melihat gambar secara
optikal langsung, biasanya lebih jernih, responsif dan lebih cerah dibandingkan
elektronik. Sementara kamera mirrorless harus menangkap preview gambar pada layar
LCD dan atau elektronik viewfinder (EVF). Untuk LCD kadang di siang hari yang cerah
agak susah untuk dilihat. Tetapi EVF generasi sekarang sudah jauh baik, responsif,
cerah dan keuntungannya adalah preview gambar yang tampil sama dengan yang akan
disimpan nantinya dan banyak informasi yang bisa ditampilkan seperti historgram.
17

Tidak semua kamera mirrorless memiliki EVF, hanya sebagian di kelas high-end seperti
Panasonic GX7, Panasonic GH3, Fujifilm X-E1, X-Pro1, Sony NEX-7, Sony A-7 dan A-7R.
Semakin lama diyakini teknologi EVF akan semakin baik, sehingga akan mampu
menyamai kejernihan optical viewfinder dengan ukuran dan kebutuhan ruang yang jauh
lebih kecil. Meskipun begitu tidak semua orang bisa menyesuaikan diri untuk menerima
EVF, terutama mereka yang sudah sangat terbiasa dengan optical viewfinder.

Image Stabilization Mirrorless dibanding DSLR

5-axis Image Stabilization pada Olympus

Semua kamera modern memasukkan fitur stabilisasi gambar, di mana akan mengurangi
blur pada foto (umumnya pada kecepatan rana lambat) yang disebabkan tangan yang
bergoyang saat memegang kamera. Baik kamera DSLR atau mirrorless, melakukan ini
dengan teknik menggeser sebagian kecil bagian dari optik lensa, teknik lainnya adalah
menggeser sensor gambar utama.
Beberapa kamera mirrorless dapat menggeser kedua elemen lensa dan sensor gambar –
kombinasi yang dapat lebih efektif daripada salah satu dari metode ini saja. Yang paling
baru dalam teknologi ini adalah 5-Axis Image stabilization yang ditanam Olympus
pertama kali di OM-D E-M5, yang memperhitungkan pergerakan sensor pada sumbu Z
selain X dan Y. Hasilnya hingga 2 stop lebih baik saat menggunakan tangan atau dengan
kata lain dalam beberapa situasi/kondisi pemotretan yang dulunya membutuhkan tripod
bisa dengan menggunakan tangan saja. Stabilisasi 5-axis ini juga sudah diadopsi oleh
banyak brand mirrorless seperti Sony dan Panasonic.

Kualitas Gambar Kamera DSLR vs Mirrorless


18

Kualitas Gambar Kamera DSLR vs Mirrorless High-End

Kamera mirrorless awalnya menawarkan gambar berkualitas lebih rendah daripada


DSLR, dengan lebih banyak noise (graininess) dan warna yang lebih buruk, karena
generasi pertama menggunakan sensor gambar yang lebih kecil yang menangkap
cahaya tidak sebanyak sensor DSLR ukuran APS-C. Namun produsen kamera mirrorless
telah menemukan cara untuk mengurangi noise, menggunakan sensor yang lebih baik
(dan juga lebih besar) dan prosesor gambar yang lebih baik, dan sekarang tidak ada
perbedaan nyata dalam kualitas gambar dalam kebanyakan model konsumer.
DSLR high-end menggunakan sensor yang sangat besar yang disebut “full frame” sensor
yang telah memberikan mereka keunggulan high end. Baru-baru ini Sony mengenalkan
kamera mirrorless dengan sensor full-frame, yaitu A7 dan A7R, hal ini menjadi langkah
penting dalam menutup kesenjangan kualitas dan bahkan kinerja antara DSLR dan
mirrorless. Saat ini bisa dikatakan secara kualitas IQ gambar antara kamera DSLR dan
Mirrorless adalah seimbang, dalam artian kecuali kita melihat hingga pixel per pixel,
perbedaannya sangat tidak signifikan.

Gambar dan Video Playback


Ketika datang untuk menampilkan gambar yang baru saja ditangkap, kamera DSLR atau
mirrorless dapat menggunakan layar LCD atau output HDMI ke televisi Anda. Meskipun
body kamera mirrorless lebih kecil, sebagian besar memiliki ukuran layar LCD yang
sama yaitu 3-inch, yang umum ditemukan di DSLR.
Beberapa tahun lalu standard perekaman video adalah Full HD yang cukup dikuasai oleh
kamera mirrorless karena secara natural kamera tanpa cermin ini sangat cocok untuk
video. Tetapi saat inipun dengan standar video format 4K, kamera DSLR pun tak kalah
dengan kamera mirrorless.
19

Lensa dan Aksesoris


Jika Anda ingin membeli kamera dengan lensa dapat dipertukarkan, artinya Anda
membeli ekosistem seluruh lensa, dan juga aksesoris lainnya yang cocok. Anda tidak
dapat menggunakan lensa Micro Four Thirds (MFT) pada body kamera DSLR body. Jadi,
ketika memilih kamera, perlu mempertimbangkan berbagai lensa yang tersedia untuk
sistem.

Ukuran Lensa

Memilih DSLR memberi akses ke sejumlah besar jenis lensa – dari sejumlah produsen –
mulai dari yang murah hingga untuk profesional dan mahal. Sebaliknya, kebanyakan
model mirrorless hanya memiliki sedikit pilihan lensa dari produsen kamera. Satu-
satunya lensa untuk kamera Sony Alpha NEX berasal dari Sony itu sendiri, misalnya.
Namun, Sony baru saja mengumumkan lima lensa baru untuk kamera mirrorless full-
frame baru, yang sangat memperluas jangkauan lensa yang tersedia.

Sistem mirrorless dari produsen seperti Pentax (Q kamera) dan Samsung (seri NX)
memiliki lensa paling sedikit, karena perusahaan-perusahaan ini memilih untuk
membuat sistem mirrorless sendiri-sendiri. Sistem Micro Four Thirds memiliki pilihan
terluas karena mereka adalah pionir dan dibentuk oleh beberapa perusahaan – Olympus
dan Panasonic membuat kamera, dan lensa dibuat oleh Olympus, Panasonic, Sigma,
Tamron dan lain-lain.

Anda dapat membeli adapter untuk menggunakan lensa DSLR pada kamera mirrorless.
Tapi akan mengubah zoom (focal length) berdasarkan crop factor, dan juga akan
menonaktifkan fitur seperti autofocus.

Kesimpulan Akhir, Kamera DSLR atau Mirrorless ?


20

Jadi, kamera jenis apa yang terbaik secara keseluruhan, kamera DSLR atau mirrorless ?
Tidak ada. Semua benar-benar tergantung pada prioritas Anda. Jika kualitas gambar
atas dan kecepatan yang paling penting bagi Anda, misalnya untuk sport, terlepas dari
berat body, memilih DSLR untuk kinerja yang unggul dan dukungan luas jenis lensa.
DSLR untuk saat ini masih menjadi pilihan terbaik untuk semi-pro dan pro yang akan
terus menggeluti dunia fotografi.

Tapi secara umum kamera mirrorless memiliki pilihan lensa yang lebih dari cukup untuk
kebanyakan situasi pemotretan, dan kecepatan fokus yang sudah sangat baik. Oleh
karena itu, kamera mirrorless adalah pilihan terbaik jika Anda ingin membawa kamera
kemana-mana dan tidak ingin terbebani sepanjang jalan. Kamera mirrorless adalah
pilihan terbaik untuk pemula antusias yang sedang belajar dan hobi fotografi.

Anda mungkin juga menyukai