BAB II
KAMERA DAN ALAT BANTU FOTOGRAFI
diinginkan. Prinsip kamera ini adalah “man behind the gun” karena
pemotretlah yang menentukan kualitas hasil foto, dan dengan fasilitas yang
ada pemrotet dapat berkreasi lebih jauh dalam bidang fotografi.
Perbedaan antara
kamera RF dan SLR,
perhatikan arah
pengambilan
gambarnya:
gambar dengan kualitas maksimal, misal membuat foto di billboard dll. Selain
itu kamera ini memungkinkan untuk memotret objek lebih mendetail sehingga
lebih banyak dipakai untuk memotret benda diam yang tidak membutuhkan
banyak mobilitas/pergerakan, misalnya foto produk, iklan, model, benda2 mati
atau still life.
❖ Kamera 3-D
Mempunyai 2 lensa, yang membuat sekaligus 2 gambar tiap
kali pemotretan, untuk mengamati fotonya harus menggunakan
pengamat stereo, sehingga pengamat mendapat kesan melihat
objek 3 dimensi
❖ Kamera Polaroid (Instan Camera)
Kamera Polaroid atau lebih dikenal dengan kamera langsung
jadi adalah model kamera yang dapat memproses foto sendiri
di dalam badan kamera setelah dilakukan pemotretan. Kamera
polaroid ini menggunakan film khusus yang dinamakan film
polaroid. Film polaroid yang dapat menghasilkan gambar berwarna
dinamakanfilm polacolor. Menurut sejarahnya, kamera polaroid atau kamera
gambar seketika jadi ini dirancang untuk pertama kalinya oleh Dr. Edwin Land
dari perusahaan Polaroid dan dipasarkan sejak tahun 1947. Nama Polaroid itu
sebetulnya adalah merek dagang, seperti orang menyebut semua pasta gigi
dengan nama Pepsodent, atau orang menyebut sepeda motor dengan nama
Honda.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP
Pada perkembangan akhir-akhir ini telah ada kamera yang sistem kerja dan
reproduksinya tidak lagi konvensional (berdasarkan media simpannya), yaitu seperti :
❖ Kamera disk
Sarana penyimpanan gambarnya memakai film yang berbentuk cakram (disk),
sementara proses pencucian dan pencetakan masih seperti film biasa.
❖ Kamera digital
Kamera ini tidak lagi memakai film sebagai pengambil gambar tetapi diganti dengan
alat sensor peka cahaya. Pada kamera digital cahaya diterima oleh sensor tersebut
kemudian diubah ke data digital. Data tersebut kemudian disimpan pada media
penyimpan seperti SD card, CF, MMC, dll.
Pada beberapa sumber, jenis-jenis kamera yaitu:
❖ Compact digital
Kamera jenis ini merupakan kamera digital paling simpel. Dengan ukurannya yang
tidak telalu besar dan pas di kantong atau biasa
disebut kamera saku, menjadikan kamera ini
banyak dipilih untuk pengguna yang
membutuhkan kamera yang hanya sekedar
mendapat foto saja. Dengan fitur standar namun
memiliki mobilitas tinggi. Kamera ini juga tidak
mempunyai shoot mode dialer. Biasanya untuk
menekan harga kamera ini memiliki dua jenis input bateri, batre AAA atau pun bateri
bawaan yang bisa di charge. Yang menggunakan bateri AAA harganya jauh lebih
murah.Cocok digunakan pada Event indoor, Event outdoor yang tidak terlalu
mengandalkan zoom, dokumentasi standar, Anda yg memiliki mobilitas tinggi &
tidak mau repot.
Ciri-cirinya yaitu ada mode exposure manual, berukuran sensor besar, dapat memilih
format foto RAW, punya hotshoe untuk dudukan flash external/aksesoris, bodi
kamera biasanya lebih besar dari biasanya.
Kelebihannya yaitu sensor yang lebih kecil, ukuran lebih kecil dan mudah dibawa
kemana-mana, harga terjangkau. Sedangkan kekurangannya yaitu auto focus yang
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP
lambat, kualitas gambar yang kurang bersih, kualitas rentang dinamis yang kurang
baik.
❖ Prosumer
Kata “prosumer “ diambil dari PROfesional
dan conSUMER. Kamera yang berjenis “point
and shoot” ini mempunyai fitur lebih lengkap
dibandingkan dengan kamera saku, antara lain
pengaturan exposure dan iso secara manual.
Ada beberapa orang yang menggunakan
kamera jenis ini untuk memulai belajar
fotografi karena dirasa lebih praktis dan fungsional daripada kamera DSLR. Ciri-ciri
nya yaitu kamera prosumer terdiri dari dua jenis, yaitu Kamera prosumer berbentuk
Kamera digital SLR (DSLR-like) yang juga disebut Bridge Cameradengan lensa
tetap yang tak dapat dilepas, sedangkan MILC walaupun lensanya dapat dilepas,
tetapi tidak memiliki Cermin Reflex dan tentunya juga tidak memiliki Optical
Viewfinder dan sebagai gantinya dipakai Electronical Viewfinder atau layar LCD
saja. Kelebihannya yaitu kamera digital prosumer memiliki bodi mirip kamera DSLR
dan berlensa panjang namun tidak bisa dilepas-pasang layaknya lensa pada kamera
DSLR. Untuk ukuran lingkaran lensa, prosumer cenderung lebih kecil dari pada
DSLR dan lebih besar dari compact.Untuk fitur, kamera prosumer menyerupai
DSLR. Setingan programnnya bisa diatur secara manual. Aperture/diafraghma, ISO
dan Shutter Speed bisa diatur secara manual.Dengan kemampuan dan tekhnologi
yang ada, prosumer dianggap lebih praktis untuk fotografi sehari-hari. Sedangkan
kekurangannya yaitu sensor prosumer yang lebih kecil disbanding DSLR berakibat
kualitas hasil foto tidak bisa sebaik kamera DSLR, kecepatan auto focus dan jeda
antar satu foto dengan foto selanjutnya jugamerupakan kendala bagi yang
membutuhkan moment penting dan cepat.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP
❖ Bridge Camera
Jenis kamera digital prosumer atau disebut
juga Bridge CDC (Compact Digital Camera).
Jenis kamera ini disebut bridge karena
menjembatani pengguna kamera pocket untuk
mendapatkan fitur dan kualitas yang lebih
baik. Kualitas jenis kamera ini berada diantara
kamera pocket dan kamera profesional
(DSLR). Ciri-cirinya yaitu kemampuan zoomnya yang saat ini sudah melampaui 50x
bahkan 60x dan untuk itu diperlukan sistem stabilisasi yang mumpuni, sehingga ada
Bridge Camera yang dilengkapi dengan 5-axis Image Stabilization (Pitch, Yaw, Roll,
Vertical Shift and Horizontal Shift), sehingga lebih unggul dari pada Sistem
Stabilisasi yang dimiliki oleh Kamera digital SLR.Image Stabilization yang unggul
juga berguna untuk pengambilan gambar video sambil berjalan dan tentunya juga
dapat mengambil foto dengan Kecepatan yang lebih lambat.Kelebihannya yaitu
punya lensa yang bisa zoom sangat jauh (ideal untuk foto subjek yang jauh seperti
burung, atau pemandangan seperti detail gunung dll. Sebagai perbandingannya, lensa
kamera superzoom dapat mencapai lebih dari 500mm. Beberapa diantavranya
mencapai 1000mm. Sedangkan untuk kamera DSLR kebanyakan 200-300mm dan itu
pun perlu membeli lensa zoom telefoto terlebih dahulu.Ukuran dan beratnya lebih
ringan dan sedikit lebih kecil. Beberapa kamera memiliki kecepatan foto berturut-
turut melebihi 10 foto per detik. Relatif murah dibandingkan kamera DSLR.
Sedangkan kekurangannya yaitu kualitas foto masih jauh dibandingkan hasil kamera
DSLR karena pemakaian sensor foto yang sangat kecil. Kualitas foto yang dihasilkan
lebih menyerupai kualitas kamera saku atau ponsel canggih.Karena bukaan lensa
biasanya makin kecil saat zooming, maka kita perlu cahaya lingkungan yang terang.
Jika cahaya agak gelap, seperti sore hari atau di dalam ruangan, kualitas foto akan
sangat menurun. Mengunakan tripod akan sangat membantu di dalam ruangan.Tidak
bisa ganti-ganti lensa seperti kamera DSLR.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP
❖ Consumer DSLR
DSLR bisa ganti lensa, harga relatif
kompetitif 4 juta sampe 6 jutaan. Dengan
Lensa Kit 18-55, kualitas gambar yang
bagus menjadi pilihan anak muda sekarang.
Ciri-cirinya yaitu bisa ganti lensa, memiliki
jenis body warna lebih dari 1, harga relatif
murah 4 – 6 Juta, menggunakan lensa Kit 18-55mm. Kelebihannya yaitu lebih
fleksibilitas, gampang upgradable, kinerja yang lebih baik, kualitas gambar lebih
baik, sedangkan kekurangannya yaitu harganya yang terbilang relatif mahal jika
pengguna masih tergolong di dalam kelas pemula di dunia fotografilebih besar dan
lebih berat dari camdigorang akan merasa sulit untuk mengubah lensa atau terus
mengoperasikan banyak tombol.
❖ Microless camera / tlr
Hybrid atau Mirorrless ini adalah kamera mirip DSLR
tanpa mirror dengan bentuk yg kompak. Biasanya
memiliki kemampuan yang sama dengan DSLR
dengan sensor 4/3 dan APSC memberikan kualitas
gambar yang sama dan bisa ganti lensa memberikan
nilai + sendiri. Bentuk kompak + kualitas bagus.Ciri-
cirinya yaitu ukurannya yang relatif kecil, beratnya
yang ringan,lensa yang dapat diganti-ganti,hasil bidikan yang dihasilkan juga tidak
jauh beda dengan DSLR, sedangkan kelebihannya yaitu memiliki kemampuan yang
sama dengan DSLR dengan sensor 4/3 dan APSC memberikan kualitas gambar yang
sama dan bisa ganti lensa memberikan nilai + sendiri. Kekurangannya yaitu gambar
dalam jendela bidik dibalik secara horizontal (dari kiri ke kanan) yang
mengakibatkan pembingkaian foto yang sulit, terutama bagi pengguna yang belum
berpengalaman atau dengan subjek yang bergerak.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP
b. Tudung Lensa
Alat yang dipasang pada lensa ini berfungsi menghilangkan cahaya/sinar yang
tidak diinginkan masuk kedalam lensa karena cahaya tersebut biasanya dapat
menyebabkan flare pada hasil pemotretan. Flare dapat merusak hasil foto karena
menurunkan kontras dan mengurangi saturasi warna. Alat ini sangat berguna
terutama pada pemotretan yang berhadapan langsung dengan arah datangnya
cahaya.
c. Tripod
Tripod atau biasa disebut kaki tiga berfungsi sebagai peyangga kamera saat
pemotretan agar kamera tidak mengalami guncangan (shaking). Biasanya
digunakan pada pemotretan yang menggunakan kecepatan (speed )
rendah/lambat dan untuk menopang lensa-lensa panjang.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP
d. Monopod
Mempunyai fungsi yang sama dengan tripod tetapi hanya bentuknya yang
berbeda yaitu hanya satu kaki sehingga lebih praktis.
e. Kabel Release
Bentuknya hampir seperti injeksi yang lentur berfungsi untuk menghindari
goncangan saat shutter ditekan karena saat memakai alat ini kita tidak perlu
menekan shutter secara langsung. Penggunaannya dipasang pada soket kabel
release yang biasanya terdapat pada tombol shutter. Biasanya ini soulmate-nya
tripod dan biar penggunaan tripod leih afdol.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP
f. Background
Kain atau latar belakang yang digunakan untuk pemotretan studio dengan
berbagai macam gambar, pola dan warna.
g. Stand Background
Alat penyangga background, dan dalam penggunaannya paling tidak ada 2 stand.
Alat ini bisa dinaik – turunkan sesuai kebutuhan.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP
b. Slave Unit
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP
Dapat disebut sebagai alat sensor. Cara kerja slave unit adalah menangkap
cahaya dari main light (sumber cahaya utama) untuk kemudian menyalakan
sumber cahaya lainnya yang terhubung dengan slave unit tersebut.
c. Sincro Cable/Kabel Sinkro
Kabel yang digunakan untuk membantu menyalakan flash
tambahan atau sumber cahaya pemotretan yang lain. Cara
penggunaan kabel sinkro yaitu dengan cara
menghubungkannya dari sumber cahaya tambahan ke body
kamera.
d. Holder atau Braket
Alat ini digunakan jika kita merasa perlu menggunakan flash tambahan. Holder
berfungsi sebagai penyangga flash tambahan dan slave unit. Penggunaannya
dengan cara dipasang pada body kamera.
secara otomatis ketika ada main light yang dinyalakan. Jika tidak menggunakan
main light, strobo dapat diaktifkan dengan cara menghubungkan kabel sinkro
langsung dari strobo ke kamera. Ukuran kekuatan cahaya yang dihasilkan strobo
dapat kita atur sesuai selera kita. Alat ini lebih banyak digunakan untuk
pemotretan studio/indoor.
f. AC Slave
Hampir mirip dengan strobo cara kerja dan penggunaannya. Tetapi sifat arah
cahaya dari AC Slave lebih melebar atau menyebar ke segala arah.
g. Snoot
Alat ini berfungsi mengarahkan cahaya pada satu titik agar tidak
menyebar/terpusat. Bentuk snoot menyerupai corong dan juga lebih banyak
digunakan untuk pemotretan studio/indoor. Biasanya juga digunakan untuk
pemotretan double dan multi expose.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP
h. Payung Reflektor
Sifat cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga bayangan dan cahaya
keseluruhan menjadi lebih lembut. Payung reflektor memiliki bermacam-macam
warna. Warna standardnya putih, tapi ada juga yang berwarna perak
(menghasilkan cahaya yang lebih kuat) dan emas(menghasilkan cahaya yang
hangat) . Sumber cahaya alat ini berasal dari strobo.
i. Reflektor
Digunakan untuk memberi cahaya tambahan yang merupakan pantulan cahaya
dari main light. Biasanya berbentuk bundar dan kotak. Pada umumnya memiliki
3 warna yaitu putih, perak dan emas. Kita juga dapat menggunakan sehelai kain
putih, styrofoam dan kertas mengkilap sebagai reflektor yang berguna pada saat
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP
pemotretan.
j. Soft Box
Sebuah kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka yang
berbentuk seperti pyramid. Cahaya yang dihasilkan softbox lebih lembut
daripada cahaya yang dihasilkan payung reflektor maupun reflektor. Softbox
memiliki bermacam-macam ukuran(semakin besar ukurannya semakin lembut
cahaya yang dihasilkan). Sumber cahaya Soft Box juga berasal dari strobo.
k. Barndoors
Berbentuk segi empat dan bewarna gelap. Biasanya dipasang pada soft box.
Kegunaan dari barndoors adalah untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari
sumber cahaya.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP
l. Honeycomb/Sarang Tawon
Alat ini sejenis dengan filter dan bentuknya bundar seperti sarang tawon, tapi
dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya
yang jatuh ke arah obyek.
m. Light Stand
n. Flash Meter
Berfungsi sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya dalam pemotretan indoor
atau outdoor. Alat ini lebih akurat daripada light meter yang ada pada kamera.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP
o. Infrared Sender
Mengirimkan sinar infrared untuk memancing nyala flash atau lampu studio
p. Trigger
Menyalakan flash/lampu studio dengan gelombang elektro
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP
B. Evaluasi
1. Sebutkan jenis-jenis kamera ?
2. Perhatikan gambar dibawah ini !
Jelaskan ciri-ciri dari gambar di atas dan jelaskan kelebihan dan kekurangan dari gambar
di atas ?