RAMADHA
N
1445 H
Sutino Sasmito
2024 M
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lampung Selatan
Penyuluh Agama Islam pada KUA Kecamatan Penengahan
Kabupaten Lampung Selatan
MEWASPADAI HADITS-HADITS
DHO’IF DAN MAUDHU’
SEPUTAR RAMADHAN
As-Sunnah yang diceritakan melalui
Apa itu Hadits Nabi SAW :
AS-
SUNNAH
Segala hal yang disandarkan kepada Nabi saw, baik
/ AL- berupa perkataan, perbuatan, persetujuan, ataupun sifat
HADITS ? beliau.
SEBAGIAN ULAMA
BERPENDAPAT BAHWA
TIDAK SEMUA HAL YANG
DISANDARKAN PADA NABI
SAW DISEBUT SEBAGAI
HADIS. HAL INI KARENA
ADA ISTILAH:
Hanya hadis maqbûl yang dapat diterima sebagai hujjah,
yaitu:
Hadis Daif & Munkar riwayat Ahmad, Bayhaqi & Thabrani karena
semuanya melalui Za’idah bin Abi al-Ruqad & (dari) Ziyad al-Numayri.
Meski daif, namun karena ini adalah doa yang intinya baik, maka tidak
ada masalah bila dipintakan
Hadis Daif Batil Mawdlu’ riwayat Ibn Majah dari ‘Ali. Demikian
pula hadis tuntunan nishfu Sya’ban untuk mengerjakan shalat 100
rakaat / 12 rkt / 14 raka’at dengan mengulang-ulang surat al-Ikhlas,
juga palsu. Sedangkan tuntunan membaca surat Yasin 3x setelah
Maghrib pada malam nisfu Sya’ban, tidak ada sumber hadisnya.
HADIS : DOA MALAIKAT JIBRIL YANG DIAMINI 3X
OLEH RASULULLAH SAW
Matan riwayat ini bagus, tapi sanadnya daif karena ada Ali
bin Zayd bin Jud’an yang tidak dapat dijadikan hujjah, & Ibn
Khuzaimah sendiri meragukan hadisnya.
Hadits:
Tetapi doa:
(HHR. Abu Dâwud & al-Nasâ’i) Tentu doa ini diucapkan setelah minum
secukupnya saat setelah berbuka. Tapi doa yang paling sesuai sunnah
saat mau makan, cukup dengan membaca Bismillah. Adapun doa populer
sebelum (Allahumma Barik lanaa...) & sesudah makan (al-hamdulillâhi-
ladzi ath’amanaa...), doa keluar dari kamar mandi, doa setelah wudlu,
pada umumnya daif sanadnya.
Hanya saja karena lafal doa tidak begitu ketat, maka meskipun lafalnya tidak
ditemukan bersumber dari Nabi saw, maka boleh dipanjatkan, apalagi memang
Nabi saw mempersilahkan untuk berdoa sesuai kehendak selama inti doanya baik.
HDR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Tirmidzi, Ibn Majah, dll. karena melalui
Ibn al-Muthawwis dari Bapaknya yang majhul. Al-Albani menilainya dla’if
(lemah), dan dilemahkan pula oleh Ibn Khuzaimah, al-Mundziri, al-
Baghawi, al-Qurthubi, al-Dzahabi, al-Darimi sebagaimana yang telah
dinukilkan oleh al-Munawi &Ibn Hajar. Al-Bukhari mengisyaratkan
kelemahannya dengan perkataan awal:
(disebutkan). Letak kedaifannya ada pada al-jahalah dan al-
inqitha’. Tapi pendapat ini dipegangi sebagian ulama karena
memang tidak sanksi bagi orang yang sengaja meninggalkan
puasa Ramadlan kecuali ia berdosa besar. Tebusannya adalah
tawbatannasuha
HADITS : TENTANG KEUTAMAAN MATI DI
BULAN RAMADLAN
Pengertian :
Shalat Tarawih atau Qiyamu Ramadlan adalah sebuah
istilah untuk shalat sunnat yang dilakukan setelah shalat
Isya’ pada malam bulan Ramadlan.
Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jama’ dari
yang berarti “istirahat". Disebut tarawih karena
shalat ini banyak istirahatnya.
Intinya tak kurang dair 7 dan tak lebih dari 13 rakaat. Redaksi yang
menyebutkn 13 rakaat, sudah termasuk 2 rakaat yang ringan-ringan
sebelum atau sesudah shalat tarawih. Dlm redaksi al-Bukhari (2/64)
hanya menyebutkan:
•Menurut Ibn ‘Umar bahwa ketika seorang bertanya kepada Nabi saw
tentang Shalat Layl,maka Nabi saw menjawab:
SHALAT TARAWIH 20 RAKAAT ATAU LEBIH, ADAKAH HADISNYA YANG MAQBÛL?