Anda di halaman 1dari 25

STUDI HADIS

HADIS MARDUD
Bima Candra Setyawan
(08040420106)
Fakhriyadi Ainiyah
(08040420116)
Definisi Hadis Mardud
Secara bahasa kata “mardud” berarti ditolak, yang tidak
diterima, atau yang dibantah
Secara terminologis, hadits mardud didefinisikan
dengan hadits yang hilang seluruh syarat-syaratnya
atau sebagiannya
Definisi Hadis Mardud

Hadis mardud adalah hadis yang ditolak dan


tidak memenuhi syarat-syarat hadis sahih seperti
sanadnya bersambung, perawinya bersifat adil,
perawinya bersifat dlabith (sempurna
hafalannya), tidak terdapat syahdz (kejanggalan)
dan tidak terdapat illat (kecacatan).
SebabDitolaknya
- Sebab Hadis
Mardud
TERPUTUSNYA SANAD
1. TERPUTUSNYA SANAD SECARA JELAS
2. TERPUTUSNYA SANAD SECARA SAMAR

TERPUTUSNYA SIFAT PERAWI


1. PERAWI YANG TIDAK ADIL
2. PERAWI YANG TIDAK DHABIT
Hukum Meriwayatkan
Hadis Mardud
Hukum mengamalkan Hadis Mardud adalah boleh asalkan
1. Dla’ifnya tidak keterlaluan
memenuhi syarat berikut :
2. Pokok amalan hadis mardud,
riwayatnya juga tercantum pada
hadis shahih
3. Ketika mengamalkannya semata-
mata untuk ikhtyath (hati-hati dalam
pengamalannya).
Macam-Macam
Hadis Mardud
1. TERPUTUSNYA SANAD SECARA JELAS

2. TERPUTUSNYA SANAD SECARA SAMAR

3. SIFAT PERAWI YANG TIDAK ADIL

4. SIFAT PERAWI YANG TIDAK DHABIT


Pemetaan Hadis Mardud
Karena Sanad Terputus Secara Nyata
 Hadis Mu’allaq
Hadis yang sanadnya gugur pada perawi pertama

Adalah Nabi S.A.W. ketika hendak hajat tidak mengangkat kainnya sehingga
dekat dengan tanah

Hadis diatas lahirnya shahih karena semua perawi dalam sanas tsiqah,Tetapi Al-A’masy tidak
mendengar dari Anas bin Malik. Dia melihatnya di Mekah shalat di belakang makam Ibrahim.
 Hadis Mursal

Hadis yang akhir sanadnya gugur oleh seorang perawi

Dari Ibnu Juraij, dari Atha’, bahwasannya Nabi saw apabila naik ke mimbar
beliau menghadapkan wajah beliau ke orang-orang lalu mengucap,
“Assalamu’alaikum”

Atha’ dalam hadis di atas adalah Atha’ bin Abi Rabah, seorang tabi’in besar, ia
mendengarkan hadis dari sejumlah shahabat, tetapi riwayatnya dari Rasulullah adalah
mursal.
 Hadis Mu’dhal
Hadis yang sanadnya gugur oleh dua atau lebih perawi yang gugur secara berurutan

Contoh :

“Hadits yang dalam rangkaian sanadnya terdapat dua perawi yang dihilangkan secara
berturut-turut.”

Maksudnya, dalam rangkaian sanad ada dua perawi yang dihilangkan, syaratnya harus
berturut-turut. Kalau tidak berturut-turut, misalnya di awal sanadnya ada perawi yang
hilang, kemudian satu lagi di akhir sanad, maka ini tidak bisa dinamakan hadits mu’dhal.
 Hadis Munqathi’
Hadis yang sanad periwayatannya terputus pada dua atau tiga tempat.

Contoh:

Musa bin Uqbah, dari Abdillah bin Ali, dari Al Hasan bin Ali, ia berkata; Rasulullah
mengajarkan kepadaku beberapa kalimat itu di dalam shalat witir (…) lalu
menyebutkan hadits tentang do’a qunut.

Hadist diatas disebut hadist Munqati karena ada periwayatan sanad yang terputus terkait
kalimat dalam sholat witir
Pemetaan Hadis Mardud
Karena Sanad Terputus Secara Samar

 Hadis Mudallas
Tidak bersambungnya sanad yang merupakan syarat hadist maqbul dan hanya
bergantung pada satu bagian saja
Contoh :

Dari Muhammad bin Ishaq bin Yasar, dari Ashim bin Umar bin Qatadah, dari Mahmud bin Labid
dari Rafi’ bin Khadij, ia berkata; Aku mendengar rasulullah saw bersabda, Tunggulah sampai
langit menguning untuk shalat fajar, karena hal itu merupakan sebesar-besar pahala.

Muhammad bin Ishaq bin Yassar orangnya jujur, hanya saja ia mudallis, bahkan termasuk orang
yang banyak mentadliskan riwayat. Dia telah mentadliskan sanad ini, karena ia menerima riwayat
dari Muhammad bin ‘Ajlan, dari ‘Ashim bin Umar.
Pemetaan Hadis Mardud
Karena Sanad Terputus Secara Samar
 Hadis Mursal Khafi
Hadis yang sanadnya terputus di semua tingkatan (Perawi tidak pernah mendengar
hadis yang diriwayatkan secara langsung)

Contoh :

“Periwayatan rawi dari orang yang pernah ditemui dari orang yang sezaman tetapi
tidak pernah mendengar hadist darinya dengan lafadz yang menunjukkan bahwa
rawi tersebut memang benar-benar mendengar sebuah hadis, misalnya dengan
lafadz “qaala”.”
Perbedaan Hadis Mudallas dan Hadis Mursal Khafi

Perbedaannya terletak pada cara sima’nya.


Hadis Mudallas adalah jika yang meriwayatkan suatu hadis dari seorang guru yang
didengar hadis darinya, tetapi hadis itu tidak didengar secara langsung melainkan adanya
perantara.

Hadis Mursal Khafi adalah jika yang meriwayatkan suatu hadis dari seorang guru yang
tidak pernah dilihat atau dilihatnya tetapi tidak didengar hadis darinya.
Pemetaan Hadis Mardud
Karena Perawi Tidak Adil
 Hadis Maudhu’
Hadis yang perawinya telah berdusta dan mengakui telah
Ciri-ciri hadis.Maudhu’ adalah buruk pada susunan dan lafal serta rusak dari segi maknanya.
memalsukan

Tidak ada perlombaan, kecuali dalam anak panah, ketangkasan,


menunggangkuda, atau burung yang bersayap.

Hadist diatas disebut Maudhu’ karena Ghiyats Bin Ibrahim AN-Nakha’l yang datang
kepada Amieul Mukminin Al-Mahdi ketika bermain merpati, menambahkan kata “atau
burung yang bersayap” untuk menyenangkan hati Al-Mahdi dan diberi uang sepuluh ribu
dirham, lalu Amir bersaksi bahwa tengkukmu adalah tengkuk pendusta atas nama
Rasulullah SAW, lalu ia memerintahkan untuk menyembelih merpati itu.
 Hadits Matruq
Hadis yang diriwayatkan oleh satu atau dua orang perawi
yang diduga kuat melakukan dusta.

Rasulullah s.a.w telah melarang kita memakan roti dengan


pisau, nabi bersabda: “muliakanlah roti, karena Allah telah
memuliakannya

Hadist diatas disebut hadis matruk karena Ad Daraquthni menegaskan bahwa hadits ini
hanya nuh yang meriwayatkannya. Nuh itu matruk, ditinggalkan haditsnya, tak boleh
diambil. Pada Isnad hadis di atas terdapat Juwaibir bin Sa’id Al-Azdi, An Nasa’idan Ad-
Daruquthni berkata bahwa ia matruk al-hadis, menurut Ibnu Ma’in
 Hadits Munkar
Hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang dhaif (banyak sekali kesalahannya dan
namapak sifat kefasikannya)

Barang siapa melaksanakan sholat, menunaikan zakat,


melaksanakan haji ke baitullah, puasa di bulan ramadhan
dan menjamu tamu, maka dia akan masuk surga

Hadis diatas munkar karena para perawi tsiqah meriwayatkannya dari Abu Ishaq
secara Mawquf (bukan sabda Nabi S.A.W.melainkan perkataan Ibnu Abbas r.a).
Riwayat mawquf inilah yang ma’ruf.
 Hadits Dhaif karena Majhul Perawinya
Hadis dhaif dimana seorang perawi tidak dikenal, dimana sifat yang
berhubungan dengan keadilan dan kedhabitanya tidak diketahui sama sekali .

Ammar dipenuhi imannya sampai ke tulang-tulangnya

Hani’ bin Hani’ tidak diketahui identitasnya (majhul al-hal), karena tidak ada seorang
tsiqoh yang meriwayatkan hadisnya atau tidak ada yang menerangkan tentang ke-
tsiqahannya.Dengan demikian, hukum periwayatan hadis diatas hadis majhul tertolak
(mardud) menurut pendapat yang shahih, yaitu mayoritas ulama’ hadis
 Hadits Dhaif karena Mubham
Hadis dimana nama perawinya tidak jelas dan hukum meriwayatkannya tidak
dapat diterima selama masih belum diketahui namanya baik melalui penjelasan
perawi itu sendiri atau melalui jalur sanad.

 Hadits Dhaif karena bid’ah

Hadis dhaif karena bid’ah terjadi jika riwayat orang bid’ah tidak
mempunyai nama tersendiri dan termasuk jenis hadis mardud yang tidak
bisa diterima kecuali dengan syarat tertentu. Syarat yang harus terpenuhi
yaitu tidak mempercayai sesuatu yang menyebabkan kufur dan pelakunya
menjadi fasiq.
Pemetaan Hadis Mardud
Karena Perawi Tidak Dhabit
 Hadis Munkar
Hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang dhaif (banyak sekali kesalahannya
dan namapak sifat kefasikannya)

Seorang berpuasa Ramadhan pada perjalanannya seperti orang


berbuka dalam tempat tinggalnya.

Hadis diatas munkar karena periwayatan Usamah bin Zaid Al-Madani secara marfu’
(dari Rasulullah), bertentangan periwayatn Ibnu Abi dzi’bin yang tsiqah,menurutnya
hadis diatas mawquf pada Abdurrahman bin Auf.
 Hadis Syadh
Hadis yang diriwayatkan oleh perawi maqbul menyalahi orang yang lebih baik
atau lebih utama darinya

Jika telah shalat dua raka’at fajr salah seorang diantara kamu, hendaklah
tiduran pada lambung kanan.

Hadist ini disebut hadist Syadh karena Al-baihaqi berkata: periwayatan Abdul Wahid
Zayyad menyalahi mayoritas perawi yang meriwayatkan dari segi perbuatan nabi,
bukan sabda beliau. Abdul wahid menyendiri di antara para perawi tsiqah
 Hadits Mudraj
Hadis dimana cacatnya perawi disebabkan karena tidak cocoknya seorang perawi
dengan perawi-perawi lain yang terpercaya .

Sempurnakan wudlu’, maka sesungguhnya Aba Al-Qasim berkata: “celaka bagi


beberapa tumit dari kaki dari ancaman api neraka

Hadist ini disebut hadist Mudraj karena periwayatan sisipan atau tambahan kedalam
hadis mudraj haram menurut ijma’ ulama’, kecuali jika dimaksudkan memberikan
tafsir atau penjelasan lafal hadis yang sulit dipahami maknanya (gharib al-hadits)
 Hadits Maqlub
Hadis Maqlub disebabkan jika adanya perbedaan dengan memutar balikkan
matan atau sanad hadis atau mendahulukan atau mengakhirkan

Maka ketika itu aku bersam Nabi S.A.W. beliau duduk diatas
bangku menghadap kiblat dan membelakangi syam.

Hadist diatas di- Maqlubkan menjadi :

Menghadap Syam dan membelakangi Kiblat


 Hadits Mudtarib
Jika adanya perbedaan karena pergantian seorang perawi yang lain atau penggantian
suatu segi yang saling dapat bertahan dengan tidak ada yang dapat ditarjihkan.

Membuat uban rambutku Surah Hud dan saudara-saudaranya .(H.R.At-Tirmidzi)

Hadist ini disebut hadist Mudtarib karena Ad-Daruquthni berkata : “Hadis ini
Mudhtharib, karena hanya diriwayatkan melalui Abu Ishaq dan dipersilisihkan dalam
sekitar segi masalah. Diantara mereka ada yang menjadikannya secara mursal dan
ada yang mawshul. Diantara mereka ada yang menjadikannya dari Musnad Abi
Bakar, Musnad Aisyah, Musnad Sa’ad’ dan lain-lain.
 Hadits Musahhaf
Hadis mushahhaf disebabkan jika ada perbedaan karena perubahan lafal
dengan tidak merubah susunan kata-katanya

Ubay dipanah pada peperangan ahzab di urat lengannya, maka


rasulullah mengobatinya dengan besipanas.(HR.Ad-Daruquthni)

Hadist ini disebut hadist Musahhaf karena pada hadis diatas, oleh Ghandar telah di-
tahriff dari asalnyaUbay menjadi Abi(ayahku). Maksud Jabir menjelaskan yang
terpanah pada peperangan ahzab adalah Ubay bin Ka’ab, bukan bapaknya sendiri,
bapaknya telah meninggal dunia pada perang uhud sebelum perang ahzzab.
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai