Anda di halaman 1dari 4

RAGAM-RAGAM HADITS MARDUD

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas
matakuliah Ulumul Hadits
Dosen pengampu : Bapak Arif Wahyudi. Lc, M. A.

Disusun oleh :

YOGA PRATAMA PUTRA [07]


NOVIATUL HASANAH [23]

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
2021
A. Pengertian hadist Mardud

Secara bahasa mardud artinya ialah yang ditolak, yang tidak diterima. Secara istilah
Hadits Mardud ialah hadis yang tidak menunjuki keterangan yang kuat akan adanya dan
tidak menunjuki keterangan yang kuat atas ketidakadaannya, tetapi adanya dengan
ketidakadaannya bersamaan. Dalam definisi yang ekstrim disebutkan bahwa hadis mardud
adalah semua hadis yang telah dihukumi dhoif.

Khabar Mardud adalah hadis yang diriwayatkan seseorang yang kebenarannya


tidak diunggulkan. Khabar Mardud itu bisa juga disebut dengan Hadis Dhoif, menurut
bahasa artinya lemah kata tersebut di ambil dari sifat musyabihat dari kata ‫الضعف‬.

Ulama berbeda pendapat dalam pengertian hadits mardud atau hadis dhoif
antara lain adalah :

1. Khabar Mardud adalah Hadis yang tidak terkumpul didalamnya sifat


hadis shohih atau sifat hadis hasan.
2. Khabar Mardud adalah hadis yang kurang dari bilangan sifat hadits
hasan seperti yang diutarakan oleh pengarang kitab ‫البيقوني‬
‫ فهو الضعيف وهو أقساما كث‬# ‫كل ما عن رتبة الحسن قصر‬
3. Khabar Mardud yaitu Hadis yang sepi dari syarat-syarat hadis Shohih
dan hadis yang lemah yang tidak sampai pada derajat hadis hasan.
Dari pengertian diatas bisa di ambil kesimpulan bahwa khabar mardud atau
hadits dhoif, yaitu hadis yang ditolak karena kurang memenuhi syarat hadits shohih dan
hasan , dan terdapat sebab-sebab tertolaknya hadis.
B. Contoh Hadis Mardud

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Nasa’i di dalam kitabnya as-Sunan (3/248)
dengan jalan;
‫موسى بن عقبة عن عبد هللا بن على عن الحسن بن علي قال علمني رسول هللا عليه وسلم‬
‫ فذكر حديث دعاء القنوط‬....... ‫هؤ الء الكلمات في الوتر‬
Musa bin Uqbah, dari Abdillah bin Ali, dari al-Hasan bin Ali, ia
berkata; Rasulullah mengajarkan kepadaku beberapa kalimat itu di dalam shalat
witir (…) lalu menyebutkan hadis tentang do’a qunut. Sanad hadis ini inqitha’. Al-
Hafidz Ibnu Hajar ra berkata di dalam kitab at-Talkhish al-Khabir (1/264), “Abdullah
bin ‘Ali adalah Ibnu al-Husain bin ‘Ali, tidak pernah bertemu dengan al-Hasan bin Ali”

C. Pembagian hadist Mardud secara garis besar

Sesungguhnya para ulama telah membagi khabar mardud dengan pembagian


yang sangat banyak, dan mereka juga mengatakan dengan perkataan yang umum yaitu
Hadis Dhoif. Adapun sebab-sebabnya tertolak hadis tersebut terbilang banyak, tetapi
sesungguhnya sebab tersebut secara garis besar terbagi menjadi dua antara lain adalah.

1. Gugur pada sanadnya.


2. Cacat pada rowinya.

D. Sebab – sebab hadist mardud secara terperinci

• hadist Mardud sebab terputusnya sanad


Hadist sebab terputus sanadnya bisa di perinci menjadi 6 macam dari tempat
gugur/bilangan rowi yang digugurkan

a. ‫ ( أنقطاع ظاهر‬Gugur rowinya secara jelas )

1. Hadis Munqathi’
2. Hadis Mu’dhal
3. Hadis Mu’allaq
4. Hadis Mursal

b. ‫ (أنقطاع خفي‬Gugur rowinya secara samar )

1. Hadis Mursal Khafi


2. Hadis Mudallas

E. Hadis Mardud sebab cacat pada rowinya

Yaitu cacat dalam riwatnya seperti pelolisanya dan ucapanya serta juga dari al
Adalah dan agamanya serta dari hafalanya (dhobit). Adapun sebab-sebab ini
mempunyai sepuluh macam yang lima kembali kepada al Adalah Dan yang lima lagi
kembali kepada al dhobit

• Adapun yang cacat dalam al Adalahnya :


1. ‫الكذب‬ (Berdusta)
2. ‫الفسق‬ (Rusak Agamanya)
3. ‫التهمة بالكذب‬ (Tertuduh Dusta)
4. ‫البد عة‬ (Penganut Bid’ah)
5. ‫الجها لة‬ (Tidak diketahui Nama seorang rowi)
• Adapun cacat dalam dhobitnya :
1. ‫فحش الغلط‬ (Kesalahan)
2. ‫سوء الحفظ‬ (Lemah Hafalanya)
3. ‫الغفلة‬ (Pelupa)
4. ‫كثرة األوها م‬ (Banyak Prasangka)

• ‫مخالفة الثقات‬ (Bertentangan dengan rawi-rawi yang siqah)


Dari sebab diatas kita bisa menarik kesimpulan bahwa hadis yang termasuk
didalamnya adalah

1. Hadis yang temasuk Sebab cacat pada al Adalahnya yaitu sebagai


berikut :
a. Hadis Matruk
b. Hadis Munkar
c. Semua hadits yang di dalamnya ada rowi yang bid’ah baik bid’ah
mukhafarah maupun bid’ah mufasiqah dan riwayat
majhul dan masthur serta mubham

2. Hadis yang termasuk cacat pada Dhobithnya yaitu sebagai berikut:

a. Hadis Mu’allal
b. Hadis Maqlub
c. Hadis Muddroj
d. Hadis Mudhthorib
e. Hadis Mushohaf
f. Hadis Syad dan Hadis Muhtalith
g. Hadis Al Majhul
h. Al Mazid fi Muttasil Sanad.

F. Kesimpulan

Berdasarkan Penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa hadits bila ditinjau dari
diterimanya sebagai hujjah terbagi menjadi hadits maqbul dan hadits mardud.

Hadits yang dapat diterima sebagai hujjah disebut dengan hadits maqbul, dengan
klasifikasinya terbagi menjadi hadits shohih dan hadits hasan. Sedangkan sebaliknya,
hadits yang tidak dapat diterima sebagai hujjah disebut dengan hadits mardud, dengan
klasifikasinya terbagi kepada segala macam bentuk hadits dho’if.

Anda mungkin juga menyukai