Anda di halaman 1dari 17

HIKMAH IBADAH PUASA

DALAM PENGUATKAN IDEOLOGI


BERMUHAMMADIYAH YANG
BERKEMAJUAN
Pengajian Songsong Ramadhan 1445 H / 2024 M
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tanggamus Prop. Lam.

Ahad, 15 Sya’ban 1445 H / 25 Februari


Tarbiyah Ramadhan

Imaniyah‘Ilmiyah

Wa’iyyahMutadarrijah
 TARBIYAH IMANIYAH :
yaitu pendidikan untuk menghidupkan hati agar memiliki rasa
khauf (takut), raja’ (pengharapan) dan mahabbah (kecintaan)
kepada Allah SWT serta untuk menghilangkan kekeringan hati
yang disebabkan oleh jauhnya dari al Qur’an dan Sunnah.
(Khauf : QS. 17 : 57), (Raja : Qs. 18 : 110), (Hub : Qs. 2 : 165 ; 9
: 24)
                             

                  

“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan
mereka [*] siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan
rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; Sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang
(harus) ditakuti.” (QS. 17 : 57)
[*] Maksudnya: nabi Isa a.s., para malaikat dan 'Uzair yang mereka sembah itu
menyeru dan mencari jalan mendekatkan diri kepada Allah.
                                        

                    


Katakanlah: Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku:
"Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". barangsiapa mengharap
perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan
janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya“. (Qs. 18 : 110)

                                    

                                        

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah;
mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun orang-orang yang beriman
amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu[*]
mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan
Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
[*] yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-orang yang menyembah selain
Allah.
 TARBIYAH ‘ILMIYAH : yaitu pendidikan keilmuan
berdasarkan dalil yang benar dan menghindari taqlid buta
yang tercela. (QS. 17 : 36, Qs. 2: 170, Qs. 5 : 104 , Qs. 31 : 21)

                                    

                                  

            

                        
          

                  

                                   

        


      
 TARBIYAH WA’IYAH :
yaitu pendidikan untuk mempelajari siasat orang-orang
jahat, langkah dan strategi musuh Islam serta fakta dari
berbagai peristiwa yang terjadi berdasarkan ilmu dan
pemahaman yang benar

MUSUH / LAWAN :

1. Internal : semua penyakit hati


2. Eksternal : jin dan manusia melalui penyebaran faham agama
atau ideologi (Sekulerisme, Prularisme, Liberalisme, Pragmatisme,
Hedonisme, Materialisme, Sosialisme, Komunisme, Ekstrimisme
 TARBIYAH MUTADARRIJAH :
yaitu pendidikan bertahap, yang membimbing seorang muslim
setingkat demi setingkat menuju kesempurnaannya, dengan
program dan perencanaan yang matang. Bukan tarbiyah yang
dilakukan dengan terburu-buru dan asal jalan.
PROSES

SHOUM : MENAHAN FISIK – NON FIFIK


PEMATANGAN SPIRITUAL : MEMPERKHUSYU’ IBADAH

MUHASABAH DIRI : MEMPERLAKUKAN AL QURAN DG BENAR

PEMBEBASKAN DIRI DARI BELENGGU DUNIA : INFAQ , SEDEKAH

PEMBERSIHAN JIWA DAN HARTA : ZAKAT MAAL DAN FITRAH


TUJUH AGENDA MUHAMMADIYAH PASCA
MUKTAMAR KE – 48 SOLO :

1. Peneguhan Paham Keislaman dan Ideologi Muhammadiyah


2. Penguatan dan Penyebarluasan Pandangan Islam Berkemajuan
3. Memperkuat dan Memperluas Basis Ummat di akar rumput
4. Mengembangkan AUM Unggulan dan Kekuatan Ekonomi
5. Berdakwah bagi Milenial, Generasi Z dan Generasi Alpha*)
6. Reformasi Kaderisasi dan Diaspora Kader ke berbagai
Lingkungan dan Bidang Kehidupan
7. Digitalisasi dan Intensitas Internasionalisasi Muhammadiyah

1. Generasi Baby Boomers (1946-1964)


2. Generasi X (1965-1980)
3. Generasi Y (1981-1995)
4. Generasi Z (1996-2010)
5. Generasi Alpha (2011-sekarang)
Bila ingin meraih kenikmatan dalam berjuang di
Muhammadiyah, maka harus ditempuh lima cara:

(1) Berislam secara kaaffah (Qs. 2 : 208)


(2) Berdakwah dengan jiwa istiqamah (Qs. 46 : 13)
(3) Berorganisasi secara amanah (6 : 152)
(4) Berjuang penuh yakin (Qs. 15 : 99)
(5) Berkorban dengan ikhlas (Qs. 18 : 110)
RAHASIA MUHAMMADIYAH
BISA BERTAHAN HINGGA SAAT INI
 Muhammadiyah memiliki inner dynamic atau
kekuatan inti dari dalam yang melekat dalam dirinya.
“Kekuatan dari dalam itu adalah ruh dan nilai-nilai
ajaran Islam yang diyakininya

 Karena pimpinan dan kader yang ikhlas dalam


menggerakan Persyarikatan. Ikhlas lahir dari
ikhtiar, tawakkal, sabar, dan syukur. (QS. 76 : 8-9)
 Karena militansi para penggeraknya. Para pimpinan tidak lelah
dalam berjuang. Suka dan duka menjadi bagian dari hidupnya. Jika
gerakan Muhammadiyah di suatu tempat melemah, berarti ada
ketidaksungguhan dalam berdakwah.
 Karena Muhammadiyah dipimpin oleh orang-orang yang jujur
dan ikhlas dalam menjalankan roda organisasi.

 Karena kwalitas warga Muhammadiyah tak bisa diragukan lagi


meski dianggap sedikit tapi sangat berkwalitas seperti ” di dalam
Al Qur’an sudah banyak di jelaskan bahwa, Al Qur’an tidak
pernah
bilang jumlah akan tetapi Al Qur’an selalu bilang kwalitas.
(Qs. 2 : 249 dan Qs. 8 : 65 – 66)
               
                    

                                      

                              

                    
            
Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya
Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu
meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. dan barangsiapa tiada meminumnya,
kecuali menceduk seceduk tangan, Maka dia adalah pengikutku." Kemudian
mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala
Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia Telah menyeberangi sungai
itu, orang-orang yang Telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada
hari Ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." orang-orang yang meyakini
bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan
yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.
dan Allah beserta orang-orang yang sabar.“
                               

                                    

                                   

                          
65. Hai nabi, Kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. jika ada dua puluh orang yang sabar
diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. dan jika ada seratus orang yang
sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang
kafir itu kaum yang tidak mengerti [623].
66. Sekarang Allah Telah meringankan kepadamu dan dia Telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan.
Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang
kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu
orang, dengan seizin Allah. dan Allah beserta orang-orang yang sabar.
[623] Maksudnya: mereka tidak mengerti bahwa perang itu haruslah untuk membela keyakinan dan mentaati
perintah Allah. mereka berperang Hanya semata-mata mempertahankan tradisi Jahiliyah dan maksud-maksud
duniawiyah lainnya.

Anda mungkin juga menyukai