Imaniyah‘Ilmiyah
Wa’iyyahMutadarrijah
TARBIYAH IMANIYAH :
yaitu pendidikan untuk menghidupkan hati agar memiliki rasa
khauf (takut), raja’ (pengharapan) dan mahabbah (kecintaan)
kepada Allah SWT serta untuk menghilangkan kekeringan hati
yang disebabkan oleh jauhnya dari al Qur’an dan Sunnah.
(Khauf : QS. 17 : 57), (Raja : Qs. 18 : 110), (Hub : Qs. 2 : 165 ; 9
: 24)
“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan
mereka [*] siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan
rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; Sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang
(harus) ditakuti.” (QS. 17 : 57)
[*] Maksudnya: nabi Isa a.s., para malaikat dan 'Uzair yang mereka sembah itu
menyeru dan mencari jalan mendekatkan diri kepada Allah.
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah;
mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun orang-orang yang beriman
amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu[*]
mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan
Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
[*] yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-orang yang menyembah selain
Allah.
TARBIYAH ‘ILMIYAH : yaitu pendidikan keilmuan
berdasarkan dalil yang benar dan menghindari taqlid buta
yang tercela. (QS. 17 : 36, Qs. 2: 170, Qs. 5 : 104 , Qs. 31 : 21)
MUSUH / LAWAN :
Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya
Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu
meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. dan barangsiapa tiada meminumnya,
kecuali menceduk seceduk tangan, Maka dia adalah pengikutku." Kemudian
mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala
Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia Telah menyeberangi sungai
itu, orang-orang yang Telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada
hari Ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." orang-orang yang meyakini
bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan
yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.
dan Allah beserta orang-orang yang sabar.“
65. Hai nabi, Kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. jika ada dua puluh orang yang sabar
diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. dan jika ada seratus orang yang
sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang
kafir itu kaum yang tidak mengerti [623].
66. Sekarang Allah Telah meringankan kepadamu dan dia Telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan.
Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang
kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu
orang, dengan seizin Allah. dan Allah beserta orang-orang yang sabar.
[623] Maksudnya: mereka tidak mengerti bahwa perang itu haruslah untuk membela keyakinan dan mentaati
perintah Allah. mereka berperang Hanya semata-mata mempertahankan tradisi Jahiliyah dan maksud-maksud
duniawiyah lainnya.