Tak bisa dipungkiri, bahwa kebutuhan akan kader da’wah kampus yang berkualitas
sangat dibutuhkan. Mereka sangat dibutuhkan dalam kehausan yang sekarang mendera.
Kehausan akan sebuah sosok yang mampu mengubah nasib bangsa ini. Yang dimulai dari
lingkungan terkecil berupa keluarga, yang diteruskan hingga ke kampus. Dan akhirnya
diharapkan mampu membangun negara ini menjadi lebih baik.
Sudah menjadi sunnatullah bahwa Al-Fath akan direngkuh dengan persiapan baik,
berupa ruhiyah, fisik, keahlian dan kompetensi, fikrah, dan sebagainya. Untuk itu tata
kelola SDM yang akan menjadi kader da’wah sangat dibutuhkan.
Fokus kaderisasi di lingkungan kampus UNDIP ini adalah penumbuhan jumlah dan
peningkatan kualitas kader. Ini membuat agenda pengkaderan menjadi lebih besar dan
berat. Namun bukan berarti tidak mungkin.
Selama ikhtiar kita sesuai dengan sunnah syar’iyyah dan sunnah kauniyah, hal-hal
yang berat dalam pandangan sebagian manusia menjadi ringan karena pertolongan Allah
SWT. Kualitas memang harus diutamakan daripada kuantitas. Ketika kualitas kader baik,
maka mudah untuk memompa kuantitas.
Perlu dipahami kembali bahwa gerakan da’wah kampus kita adalah harakah
nukhbawiyah. Artinya da’wah yang menempatkan kader sebagai aset utama gerakan dan
sebagai ujung tombak terdepan seluruh aktivitas da’wah.
Semakin meningkat marhalah dan semakin meluas ladang da’wah, maka kualitas
kader pun dituntut untuk semakin berkembang. Bila yang terjadi sebaliknya, maka akan
muncul bencana bagi da’wah. Apa bentuk bencana itu?
Pertama, akan muncul kader-kader yang tidak mampu istiqomah di dalam mengikuti
irama perjalanan da’wah yang dinamis. Ingatlah, ayat yang membuat rambut nabi
Muhammad SAW beruban adalah: "Maka istiqomahlah kamu (pada jalan yang benar),
sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu
dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan." (QS. 11:112).
Kedua, munculnya sebagian kader yang menginginkan kehidupan da’wah sebagai
sesuatu yang ringan dan menyenangkan secara duniawi. Mereka menjadi enggan ketika
perjalanan da’wah ini begitu panjang dan membutuhkan pengorbanan yang banyak.
Perhatikan peringatan Allah SWT: "Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu
keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah
mereka mengikutimu. Tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka. Mereka
bersumpah dengan (nama) Allah: "Jikalau kami sanggup, tentulah kami berangkat
bersamamu". Mereka membinasakan diri mereka sendiri dan Allah mengetahui bahwa
mereka sesungguhnya benar-benar orang yang berdusta." (QS. 9:42).
Ketiga, munculnya ketidakmampuan di dalam menjalankan misi da’wah di tengah-
tengah lingkungan kampus. Allah SWT mengarahkan Rasulullah SAW untuk menyiapkan
diri sedemikian rupa agar mampu mengemban misi da’wah yang besar dan berat. "Hai
orang yang berselimut. Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah.
Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan perbuatan dosa tinggalkanlah. Dan janganlah kamu
1
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi
perintah) Tuhanmu, bersabarlah." (QS. 74: 1-7).
Keempat, akibat dari ketiga hal ini, da’wah menjadi disibukkan oleh problematika
internal yang menguras energi da’wah. Padahal misi utama da’wah adalah melakukan
perubahan dan perbaikan secara nyata. "... Dan aku tidak bermaksud kecuali
(mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku
melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakal dan hanya
kepada-Nya lah aku kembali." (QS. 11:88).
Terakhir, pada saat semacam itulah, akan muncul pikiran di sebagian kader yang
lemah, untuk menarik kembali da’wah ke belakang. Mereka merasa lebih nyaman ketika
da’wah ini belum berhadapan langsung dengan masyarakat secara terbuka. Cukuplah
pelajaran dari kisah perang Uhud berikut ini: "Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut
berperang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan
mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Dan mereka
berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah:
"Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas", jikalau mereka mengetahui." (QS. 9:81).
Inilah bencana yang bisa terjadi pada da’wah manakala aspek kualitas diabaikan.
A. Definisi kaderisasi
B. Landasan Syar’i
Al-Anfal: 2
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah
gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.”
Al-Anfal: 60
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi
dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu
menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu
tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada
jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya
(dirugikan).”
2
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
An-Nisa: 9
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di
belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)
mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar.”
At-Taubah: 71
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah)
menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf,
mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada
Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Ali Imran: 102-104
102. “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama
Islam.”
103. “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu
karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”
104. “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
orang-orang yang beruntung.
C. Job Description
Menggali harapan, keinginan, permasalahan dan lain sebagainya yang dimiliki oleh
tiap divisi, departemen, dan Badan Khusus berkenaan dengan masalah pengelolaan
dan pengembangan SDM dan efektifitas organisasi untuk kemudian sama-sama
ditindak lanjuti secara kongkrit;
Membantu setiap divisi, departemen, dan Badan Khusus agar dapat berfungsi secara
efektif sebagai sebuah elemen dalam organisasi INSANI;
Menjalin ukhuwah dan kerjasama yang baik antara HRD INSANI dengan HRD ROHIS
tiap fakultas, dengan divisi, departemen, dan Badan Khusus yang ada di INSANI;
3
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
HRD Insani dapat dirasakan kedekatan dan kontribusinya oleh seluruh divisi,
departemen & Badan Khusus dalam hal pengelolaan dan pengembangan SDM di
organisasi INSANI.
Urgensi Kaderisasi
4
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
Selain itu diharapkan kaderisasi mampu untuk menjaga kesinambungan LDK
INSANI UNDIP, membentuk kader yang memiliki kemampuan menyebarkan pemikiran
islam dalam kampus, membentuk kader yang bersyaksiyah (kepribadian) Islamiyah,
meningkatkan kualitas LDK INSANI UNDIP.
5
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
h. Membaca Al Ma’tsuraat i. Mengikuti Tatsqif h. Menjaga hafalan
min. 2x / pekan min. 1x / bulan hadits Arba’in: 10
i. Melaksanakan shalat j. Menjaga hafalan buah
Dhuha min. 1x / pekan hadits Arba’in: 5 i. Menjaga hafalan
buah hadits Riyadhus
Shalihin: 20 buah
j. Mengikuti Tatsqif
min. 4x / bulan
k. Shalat berjama’ah
(di masjid): 5 kali
/ hari untuk
ikhwan
3 Matinul khuluq a. Tidak dusta a. Point Kader II a. Point Kader Madya
(akhlak yang b. Memenuhi janji b. Berani memimpin III
tegar) c. Menjaga adab majelis b. Memiliki contact
pergaulan Islami c. Memiliki Ruhul person (jaringan)
d. Menjalin hubungan Istijabah (semangat di lingkungan
yang baik dengan menyambut tugas aktivitas da’wah
lingkungan da’wah) yang baik dan kuliah, serta
e. Menyayangi yang muda d. Ihsanul ‘amal (ihsan memilki
dan menghormati yang dalam beramal) kepercayaan
tua e. Memilki contact c. Tidak
f. Menjaga adab makan person (jaringan) di panik/tenang
dan minum sesuai lingkungan aktivitas ketika menghadapi
dengan sunnah da’wah dan kuliah masalah yang
g. Tidak berkhalwat f. Menjadi teladan bagi besar
dengan yang bukan level di bawahnya
mahram g. Menjadi pionir
h. Tidak pacaran kebaikan
i. Mengenal karakter h. Mengobati virus hati
teman-teman i. Menjaga keamniyahan
sekelompoknya da’wah
(mentoring) j. Menundukkan
j. Tidak takabbur pandangan
k. Tidak ghibah k. Memahami ma’na
l. Berani mengemukakan qiyadah wal jundiyah
pendapat l. Mengetahui adab-
m. Rapi dalam berpakaian adab majelis
n. Birul Walidain m. Mengaplikasikan
rukun-rukun ukhuwah
4 Qadirun ‘alal a. Memiliki rekening pada a. Point Kader II a. Point Kader III
kasbi Bank Syari’ah b. Membaca buku b. Memiliki maisyah
(kemampuan b. Menjauhi sumber kewirausahaan
berpenghasilan) penghasilan yang c. Membayar zakat
haram seperti judi, d. Infaq setiap hari
lotere, togel, dsb
c. Menabung meskipun
sedikit setiap bulan
d. Membiasakan berinfaq
tiap pecan
5 Mutsaqqaful a. Mampu berkomunikasi a. Point Kader I a. Poin kader III
fikri dengan baik b. Ma’rifatul Maydan b. Memiliki visi dan
(pikiran yang b. Memahami hukum- Kampus strategi hidup
intelek) hukum Thaharah c. Memiliki wawasan beserta
6
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
c. Memahami hukum- yang baik tentang ke- perencanaan 10
hukum shalat Islaman, ke- tahun ke depan
d. Memahami hukum- Indonesiaan dan c. Mampu
hukum shaum kemahasiswaan melakukan
e. Memahami hukum- d. Memahami fungsi LDK perencanaan
hukum zakat e. Mengenal 50 Kader strategis
f. Memahami urgensi Madya LDK d. Cepat dan tepat
da’wah f. Mengetahui dalam mengambil
g. Memahami organisasi-organisasi keputusan
syumuliyatul Islam terselubung yang e. Memilki wawasan
h. Mengetahui kisah memusuhi Islam yang baik tentang
Rasul dan sahabat g. Memahami fiqh berbagai gerakan
secara umum da’wah dan fiqh ideologi dan
i. Mengetahui prioritas sejarah gerakan
perangkap-perangkap h. Berusaha Islam di dunia dan
musuh-musuh Islam membiasakan diri di Indonesia
j. Mengetahui ke-LDK-an mencurahkan ide tiap f. Memahami prinsip
(visi misi, struktur, job pekan syuro dalam amal
description tiap i. Berusaha jama’i
departemen) membiasakan diri g. Menguasai teknik
k. Mengenal seluruh membaca buku di luar komunikasi efektif
Pengurus Harian spesialisasinya h. Terbiasa/berusaha
departemen dan non j. Memilki perpustakaan membiasakan diri
departemen di LDK pribadi sekecil apapun mencurahkan ide
l. Mengenal 50 orang tiap hari
kader muda i. Mampu
m. Memahami bagaimana mengaitkan isi
harus bersikap antar bacaan
terhadap non Muslim j. Mampu berpikir
n. Membiasakan diri secara logis dan
berfikir positif terstruktur dengan
o. Memahami urgensi baik
menuntut ilmu (kuliah) k. Mengkuti
p. Memahami urgensi perkembanagn
tarbiyyah politik
q. Mengikuti kontemporer
perkembangan berita l. Memiliki
terkini kemampuan untuk
menganalisis
masalah dan
menjadi problem
solver
m. Memahami fiqh
ikhtilaf
n. Mengenal anggota-
anggota
departemennya
(termasuk kader
muda dan kader
madya)
o. Mengenal seluruh
kader purna
6 Qawiyyul jism a. Berolahraga: ½ jam / a. Point Kader II a. Point Kader III
(fisik yang kuat) pekan b. Tidak begadang untuk b. Memeriksakan
7
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
b. Tidak merokok hal yang sia-sia kesehatan secara
c. Tidak mengkonsumsi c. Olahraga: 1 jam / rutin
minuman keras dan pekan
narkoba d. Bangun sebelum
d. Bangun paling lambat adzan shubuh
ketika adzan shubuh e. Tidak tidur setelah
shubuh dan setelah
ashar
7 Mujahidun li a. Mengkonsumsi a. Poin kader II a. Poin kader III
nafsihi makanan dan minuman b. Tidak berlebihan b. Memerangi
(bersungguh- yang halal dan thoyib dalam hal yang mubah dorongan hawa
sungguh b. Menjauhi media c. Berusaha menjadi nafsu
terhadap informasi porno pendengar yang baik c. Selalu
dirinya) c. Tidak malas kuliah d. Tidak putus asa dalam menyertakan niat
d. Menjauhi tempat menghadapi suatu jihad
maksiat masalah d. Menyesuaikan
e. Menjauhi seni yang e. Menjauhi hiburan kata dan
tidak Islami yang bersifat jahiliyah perbuatan
f. Berusaha untuk dan membuat kita e. Sabar
senantiasa menjauh dari Allah f. Memenuhi janji
memperbaiki diri f. Mengurangi bacaan g. Komitmen
yang tidak bermanfaat terhadap
g. Berhijab dengan baik kesepakatan
h. Memiliki jiwa rabbani bersama
i. Pantang mengeluh h. Memilki cita-
j. Siap menjadi naqieb cita/keinginan
(pementor) untuk syahid
k. Memprioritaskan i. Berani
kegiatan pembinaan menegakkan amar
l. Berkomitmen ma’ruf dan nahi
terhadap ibadah- munkar
ibadah harian
m. Bersemangat dalam
berfastabiqul khairat
8 Munazhzham fi a. Mengikuti min. 1 a. Poin kader II a. Point Kader III
syu’unihi kepanitiaan di INSANI, b. Memilki catatan b. Menjadikan
(teratur LDF atau pun LDJ aktivitas shalat sebagai
dalam urusan- b. Berusaha tepat waktu c. Membaca buku penata waktu
urusannya) dalam segala hal mengenai manajemen, c. Disiplin dalam
c. Merencanakan harokiyah, dan segala hal
aktivitas harian tanzhim d. Mampu
d. Memenuhi batas d. Mengikuti tambahan menerapkan
kehadiran minimal, di kepanitiaan (di dalam manajemen
setiap kuliah / di luar INSANI, LDF, rapat dengan
atau LDJ) baik
e. Menyediakan
waktu khusus
minimal 30
menit per hari
untuk
memutaba’ah
9 Haritsun ‘ala a. Bangun tidur maksimal a. Poin kader II a. Poin kader III
waqtihi (efisien saat adzan subuh b. Memilki agenda b. Membaca buku
menjaga waktu) b. Menyediakan waktu perencanaan per hari Islami minimal 1
8
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
untuk menambah c. Membiasakan mencari jam per hari
keilmuan / wawasan informasi terkini tiap c. Memilki
minimal 15 menit / hari perencanaan diri
hari d. Mengisi waktu dengan jangka panjang
c. Belajar materi hal yang bermanfaat dan menengah
perkuliahan: 1 jam / dalam berbagai hal d. Hiburan /
hari e. Membiasakan tidak relaksasi dengan
tidur setelah shubuh murattal
dan setelah ashar e. Mempersingkat
f. Mengalokasikan semua urusan
waktu untuk (tidak bertele-
membaca buku tele)
keIslaman min. 30 f. Tidak berlebihan
menit / hari dalam tidur (5 -
6 jam)
10 Nafi’un li a. Menjaga hubungan dan a. Poin kader II a. Poin kader III
ghairihi komunikasi yang baik b. Pernah mengisi ta’lim b. Memilki jiwa
(bermanfaat dengan orang tua / taujih min. 1x pelayanan
bagi b. Menunaikan beberapa c. Wajib memiliki min. 1 c. Membiasakan
orang lain) dari hak muslim atas kelompok mentoring memberikan
saudaranya: salam, d. Mengunjungi tempat penghargaan
mendoakan saat tinggal pengurus kepada staf
bersin, memenuhi INSANI / LDF / LDJ minimal setiap
undangan, ta'ziyah, min. 10 orang (di luar selesai acara
menjenguk yang sakit kader muda) d. Mampu meng-up
dll. grade anggota
c. Menjaga hubungan departemennya
baik dengan teman e. Dapat
d. Mengunjungi tempat memberikan
tinggal pengurus taujih dan
INSANI / LDF / LDJ muhassabah
min. 3 orang f. Menjadikan fiqh
da’wah sebagai
landasan amal /
operasional
g. Pernah mengisi
ta’lim / taujih
min. 1x / bulan
h. Wajib memiliki
min. 1 kelompok
halaqoh
i. Mengunjungi
tempat tinggal
pengurus INSANI
/ LDF / LDJ min.
10 orang (di luar
kader muda dan
madya)
9
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
KURIKULUM DAN ALUR KADERISASI
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (Q.S. Muhammad:7)
10
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
No Nama Tujuan Instruksional Materi Term of Reference (TOR) Bentuk Usulan pemateri
Acara Khusus (TIK) kegiatan dan
Metode
penyampaian
1 TEKAD 1 1) Memahami urgensi arti dua 1). Makna Syahadatain 1). Urgensi dan kandungan dua kalimat syahadat 1. Ceramah dan 1). Ustadz
(TR1) kalimat syahadat dan 2). Syarat-syarat diterimanya syahadat Diskusi Interaktif
mengamalkan kandungannya 3). Hal-hal yang membatalkan syahadat 2). Training
2). Menunjukkan kepercayaan 4). Tahapan-tahapan dalam berinteraksi dengan (indoor)
diri akan keyakinan terhadap syahadat 3). Bedah Buku
Islam 2). Konsep Diri 1). Memahami hakikat diri / hidup manusia 1). Trainer
3). Mengenali diri dan berusaha 2). Mampu mengembangkan potensi diri 2). Alumni DK
mengembangkan potensi diri 3). ). Mampu mengatur diri dan waktu dalam
4). Menyadarai bahwa Islam kehidupannya
merupakan system hidup yang 3). Syumuliyatul Islam 1). Menyadari bahwa Islam adalah pedoman 1). Alumni DK
lengkap dan sempurna hidup dari Allah 2). Kader DK
2). Menyadari bahwa Islam merupakan sistem
yang sempurna dan integral
3). Memahami dengan benar bahwa Islam
adalah solusi kehidupan
2 TEKAD 2 1). Memahami amal jama’i dan 1). Fiqh Da’wah (I) 1). Memahami makna dan karakteristik da’wah 1). Ceramah dan 1). Ustadz
(TR2) ketaatan pada pemimpin 2). Memahami marhalah da’wah Diskusi Interaktif
2). Memahami urgensi dan 3). Memahami perjalanan da’wah pemuda 2). Training
kaidah dasar dalam berda’wah 4). Berpartisipasi dalam agenda-agenda da’wah (outdoor)
3). Memahami prinsip dasar 2). Amal Jama’i 1). Definisi dan ciri-ciri amal jama’i 3). Bedah Film 1). Trainer
da’wah secara kolektif 2). Pentingnya amal jama’i 4) Tugas baca 2). Ustadz
(jama’ah) 3). Menjadi yang terdepan (leader atau inisiator buku “Amal 3). Alumni DK
dalam beramal jama’i Jama’i” (Syaikh
5). Berpartisipasi aktif dalam agenda-agenda Musthafa
da’wah wajihah atau kegiatan amal jama’I Masyhur)
3 TEKAD 3 1). Memahami prinsip dasar 1). Fiqh Da’wah (II) 1). Urgensi Da’wah 1). Seminar 1). Ustadz
(TR3 ) (manhaj) berjamaah 2). Problematika Umat Islam Kontemporer 2). Ceramah dan
2). Punya jiwa komitmen 3). Sinergisitas Da’wah kampus Diskusi Interaktif
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
dalam berda’wah 4). Komitmen dalam berda’wah 3). Training
3). Memiliki karakter jiwa 2). Kepemimpinan 1). Menjadi leader dalam amal jama’i (indoor dan 1). Trainer
pemimpin yang ideal 2). Manajemen waktu outdoor) 2). Dosen Ikhwah
4). Mampu melakukan 3). Manajemen konflik 3). FGD dan 3). Ustadz
rekayasa da’wah kampus 4). Mengorganisasikan ide dan gagasan sebagai Simulasi
(universitas dan fakultas) solusi atas permasalahan yang ada 4). Bedah Buku
5). Memahami kebijakan umum 5). Mampu mendesain kegiatan, mengkoordinir 5). Penulisan
da’wah kampus bidang atau kepanitiaan Essay
6). Memahami sinergisitas 6). Inisiatif untuk rekrutmen kader sebanyaknya
da’wah kampus secara global 7). Memahami etika (adab) berjamaah
dan dalam konteks DK
7). Memahami dan mampu 3). Rekayasa Da’wah 1). Mempelajari dasar-dasar strategic planning 1). Ustadz
beramal jama’I dan Kampus (renstra) 2). Alumni DK
membuktikan ketaatan pada 2). Alat analisis SWOT
Qiyadah 3). Alat analisis kondisi
4). Alat analisis sosial
5). Rekayasa da’wah kampus (universitas-
fakultas)
6). Memahami problematika / dinamika kampus
4). Keda’wahkampusan 1). Memiliki perhatian terhadap dinamika 1). Ustadz
kampus dan problematika kaum muslimin 2). Puskomda
secara umum 3). Puskomnas
2). Mengetahui arah kebijakan umum da’wah 4). Alumni DK
kampus
3). Memahami prinsip dasar berjamaah
4). Memahami sinergisitas da’wah secara global
dan dalam konteks DK
5). Terlibat dalam penentuan strategi da’wah
3). Memperbaharui Niat 1). Dalil naqli dan kisah salaf dalam
memperbaharui niat
2). Urgensi memperbaharui niat
3). Kedudukan niat
Mengetahui dasar-dasar 3). Grand Design da’wah kampus Undip 2). FGD dan 3). Puskomda
organisasi dan manajerial Simulasi
2). Memahami sejarah dan 1). Organisasi sebagai sarana amal jama’i 3). Training 1). Kader DK
perkembangan da’wah pemuda 2). Dasar-Dasar 2). Perangkat-perangkat pembentukan (indoor) 2). Alumni DK
(kampus), khususnya di Undip Organisasi organisasi 3). Trainer
3). Memahami secara 3). Profil organisasi ideal 4). Halaqoh
sempurna dan integral 2 pilar Da’awiy
da’wah kampus (kaderisasi dan 3). Manajemen SDM 1). Urgensi rekrutmen dan kaderisasi LDK 5). Bedah Buku 1). Kader DK
syiar) Lembaga Da’wah 2). Tahapan membangun masyarakat kampus 2). Alumni DK
4). Memiliki inisiatif Kampus yang Islami 3). Trainer
pergerakan yang tinggi dan 3). Strategi pengembangan potensi kader LDK
dinamis 4). Optimalisasi pemberdayaan kader LDK
5). Bedah “Profil kader LDK ideal Undip dan alur
kaderisasi”
4). Manajemen Syiar 1). Definisi dan urgensi Syiar LDK 1). Kader DK
Lembaga Da’wah 2). Efektifitas Syiar LDK sebagai sarana 2). Alumni DK
Kampus pemenangan opini publik 3). Trainer –
3). Syiar melalui event dan manajemen Praktisi (EO)
kepanitiaan 4). Ustadz
4). Syiar melalui non-event
5). Bedah buku “Menikmati Demokrasi”
PMB
Penjagaan
SEM 1
TR 1
Penjagaan
STRUKTUR RJ STRUKTUR RF
TR 2
SEM 2
SEM 3 TR 3
SEM 4 MR 2
SEM 5,6,7,8
16
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
Tabel Alur, Penjagaan dan Pengkaryaan Kader
TAHUN 1
Keterangan :
* wajib
**menyesuaikan kondisi fakultas
***bekerja sama dengan BPMAI
Ada pun Titik Tekan Job Description dari Dept. kaderisasi (HRD) :
1. Rekrutmen
2. Pembinaan dan penjagaan
3. Pengkaryaan
4. Pengontrolan
5. Evaluasi/mutaba’ah
I. Rekruitmen
1. Definisi dan Tujuan
Rekrutmen kader adalah proses menarik seseorang menjadi kader untuk
kemudian dibina melalui mekanisme pembinaan yang ada di INSANI (mencakup
pembinaan di LDJ dan LDF).
2. Metode
17
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
a) Membuka pendaftaran (open recruitment)
Metode ini merupakan metode formal dengan sasaran yang masif. INSANI
(mencakup LDJ dan LDF) membuka pendaftaran untuk mengikuti proses
pembinaan (menjadi kader) INSANI maupun untuk menjadi pengurus INSANI.
b) Interpersonal
Metode ini merupakan metode informal dan dilakukan secara personal
(fardhiyah). Pada metode ini, orang yang menjadi objek rekrutmen merupakan
orang yang direkomendasikan oleh tim formatur dan atau pun menawarkan diri
untuk mengikuti proses pembinaan INSANI.
18
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
Mentoring
Tatsqif
Ta’lim
Kajian Pengurus
Taujih
Mabit
Rihlah
Dll
4.2 TR I (Training Rohis I)
a. Definisi dan Tujuan
TRI (Training Rohis I) adalah program pembinaan awal yang bertujuan
untuk mempersiapkan kader baru untuk kemudian dapat terekrut
menjadi kader INSANI di LDJ (Lembaga Da’wah Jurusan) maupun di LDF
(lembaga Da’wah Fakultas) dan dapat mengikuti proses pembinaan
selanjutnya.
b. Muatan
Muatan atau materi pada TRI (Training Rohis I) ini mengacu pada
muwashafat/profil kader dan kurikulum pembinaan kader INSANI dan
diarahkan untuk memenuhi seluruh muwashafat/profil kader INSANI
sesuai jenjang kader.
c. Pelaksana
Pelaksanaan TRI (Training Rohis I) akan dikelola langsung oleh LDJ di
bawah koordinasi LDF. Atau bagi fakultas yang tidak memiliki LDJ, maka
pelaksanaannya dikelola langsung oleh LDF itu sendiri.
d. Peserta
Peserta TRI (Training Rohis I) adalah seluruh mahasiswa muslim di semua
jurusan/fakultas.
e. Waktu pelaksanaan
TRI (Training Rohis I) dilaksanakan di semester 1.
f. Bentuk kegiatan dan Pengkondisian acara
Alternatif bentuk kegiatan dari TRI (Training Rohis I) adalah dapat berupa
kajian atau ta’lim, training/outbond, FGD, dilaksanakan selama 2 hari
(mabit jika memungkinkan).
Ada beberapa aspek yang harus di kondisikan, yaitu:
Ruhiyah
- Adanya hafalan ayat tertentu yang ditugaskan kepada peserta yang
kemudian akan dicek sebelum pelantikan peserta, dalam hal ini
panitia pun harus hafal terlebih dahulu.
- Peserta di wajibkan melakukan tilawah ½ juz per hari selama acara
berlangsung, untuk membiasakan tilawah dalam kondisi apapun
dan untuk menghindari kegiatan yang tidak bermanfaat saat waktu
kosong.
- Bagi yang mabit, perlu diadakan qiyamul lail secara berjama’ah
19
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
Ukhuwah
Setiap peserta harus menghafalkan nama semua peserta maupun
panitia, untuk bentuk ta’aruf dikemas sedemikian rupa oleh panitia
Amal jam’i
Dengan cara pembentukan tim untuk outbond atau pun forum diskusi.
Kedisiplinan
Pemberian iqob yang telah disepakati sebelumnya melalui kontrak
belajar.
Tsaqofah
Peserta diminta untuk membuat resume dari setiap materi yang telah
disampaikan.
4.3 TR II (Training Rohis II)
a. Definisi dan Tujuan
TR II (Training Rohis II) adalah program pembinaan lanjutan dari TRI.
Yang bertujuan untuk penguatan tsaqofah islamiyah kader dan sisi-sisi
kualitas tertentu yang sifatnya khusus dan mendalam yang tidak
disampaikan melalui tastqif, maupun ta’lim.
b. Muatan
Muatan atau materi pada TRII (Training Rohis II) ini mengacu pada
muwashafat/profil kader dan kurikulum pembinaan kader INSANI dan
diarahkan untuk memenuhi seluruh muwashafat/profil kader INSANI
sesuai jenjang kader.
c. Pelaksana
Pelaksana TRII (Training Rohis II) adalah LDF.
d. Peserta
Peserta TRII (Training Rohis II) adalah kader I (yang telah mengikuti TRI),
baik itu kader di lini I (Rohis), lini II (SosPol), maupun lini III (akademis).
e. Waktu pelaksanaan
TR II (Training Rohis II) dilaksanakan di semester 2.
f. Bentuk kegiatan dan Pengkondisian Acara
Alternatif bentuk kegiatan TR II (training Rohis II) adalah berupa training,
outbond, tafakur alam. Dilaksanakan 2-3 hari (jika memungkinkan
dilaksanakan di luar lingkungan kampus).
Ada beberapa aspek yang harus di kondisikan, yaitu:
Ruhiyah
- Adanya hafalan surat tertentu yang ditugaskan kepada peserta
yang kemudian akan dicek sebelum pelantikan peserta, dalam hal
ini panitia pun harus hafal terlebih dahulu.
- Peserta di wajibkan melakukan tilawah ½ - 1 juz per hari selama
acara berlangsung, untuk membiasakan budaya tilawah dalam
kondisi apapun dan untuk menghindari kegiatan yang tidak
bermanfaat saat waktu kosong.
- Diadakan qiyamul lail secara berjama’ah
20
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
Ukhuwah
Setiap peserta harus menghafalkan nama semua peserta maupun
panitia, untuk bentuk ta’aruf dikemas sedemikian rupa oleh panitia,
bisa melalui games ta’aruf.
Amal jam’i
Dengan cara pembentukan tim untuk outbond atau pun forum diskusi.
Kedisiplinan
Pemberian iqob yang telah disepakati sebelumnya melalui kontrak
belajar.
Tsaqofah
Peserta diminta untuk membuat resume dari setiap materi yang telah
disampaikan.
4.4 TR III (Training Rohis III)
a. Definisi dan Tujuan
TR III (Training Rohis III) adalah program pembinaan lanjutan dari TR II.
Yang bertujuan untuk penguatan tsaqofah islamiyah kader dan sisi-sisi
kualitas tertentu yang sifatnya khusus dan mendalam yang tidak
disampaikan melalui tatsqif maupun ta’lim.
b. Muatan
Muatan atau materi pada TR III (Training Rohis III) ini mengacu pada
muwashafat/profil kader dan kurikulum pembinaan kader INSANI dan
diarahkan untuk memenuhi seluruh muwashafat/profil kader INSANI
sesuai jenjang kader.
c. Pelaksana
Pelaksana TR III adalah dari pihak INSANI dan alumni TR III sebelumnya.
d. Peserta
Peserta TR III (Training Rohis III) adalah kader II (yang telah mengikuti
TRII), baik itu kader di lini I (Rohis), lini II (SosPol), maupun lini III
(akademis). Dan kader dari LDK lain di Jateng yang merupakan undangan.
e. Waktu pelaksanaan
TR III (Training Rohis III) dilaksanakan di semester 3.
f. Bentuk kegiatan dan Pengkondisian Acara
Bentuk kegiatan dari TR III (Training Rohis III) adalah berupa workshop,
training, outbond, tafakur alam. Dilaksanakan selama 2-3 hari di luar
lingkungan kampus.
Ada beberapa aspek yang harus di kondisikan, yaitu:
Ruhiyah
- Adanya hafalan surat tertentu yang ditugaskan kepada peserta
yang kemudian akan di cek sebelum pelantikan peserta, dalam hal
ini panitia pun harus hafal terlebih dahulu.
- Peserta di wajibkan melakukan tilawah 1 juz per hari selama acara
berlangsung, untuk membiasakan tilawah dalam kondisi apapun
21
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
dan untuk menghindari kegiatan yang tidak bermanfaat saat waktu
kosong.
- Diadakan qiyamul lail secara berjama’ah.
Ukhuwah
Setiap peserta harus menghafalkan nama semua peserta maupun
panitia, untuk bentuk ta’aruf dikemas sedemikian rupa oleh panitia,
bisa melalui games-games ta’aruf.
Amal jam’i
Dengan cara pembentukan tim untuk outbond atau pun forum diskusi.
Kedisiplinan
Pemberian iqob yang telah disepakati sebelumnya melalui kontrak
belajar.
Tsaqofah
Peserta diminta untuk membuat resume dari setiap materi yang telah
disampaikan.
g. Standard kelulusan
Mengikuti 75% materi/muatan yang diberikan pada TR III. Dan
mengerjakan penugasan-penugasan yang ada di dalamnya.
4.5 MR I
a. Definisi dan tujuan
MR I (Madrasah Rohis I) adalah pembinaan berkelanjutan yang bertujuan
meningkatkan kualitas kader dan sebagai sarana penjagaan untuk alumni
TR II.
b. Muatan
Muatan atau materi pada MR I (Madrasah Rohis I) ini mengacu pada
muwashafat/profil kader dan kurikulum pembinaan kader INSANI dan
diarahkan untuk memenuhi seluruh muwashafat/profil kader INSANI
sesuai jenjang kader.
c. Pelaksana
Pelaksanaan MRI (Madrasah Rohis I) akan dikelola langsung oleh LDJ di
bawah koordinasi LDF. Atau bagi fakultas yang tidak memiliki LDJ, maka
pelaksanaannya dikelola langsung oleh LDF itu sendiri.
d. Peserta
Peserta MR I (Madrasah Rohis I) adalah alumni TR II.
e. Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan MR I (Madrasah Rohis I) adalah di semester 2,
dilaksanakan rutin sebanyak 6 kali.
f. Bentuk kegiatan
Bentuk kegiatan MR I (Madrasah Rohis I) adalah berupa kajian/ta’lim atau
training.
g. Evaluasi
Evaluasi dilakukan melalui lingkar-lingkar kaderisasi (bagi fakultas yang
memiliki jurusan).
22
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
4.6 MR II
a. Definisi dan tujuan
MR II (Madrasah Rohis II) adalah pembinaan berkelanjutan yang
bertujuan meningkatkan kualitas kader yang memiliki komitmen tinggi
terhadap da’wah sehingga memenuhi kebutuhan lembaga rohis akan
kader yang berkualitas.
b. Muatan
Muatan atau materi pada MR II (Madrasah Rohis II) ini mengacu pada
muwashafat/profil kader dan kurikulum pembinaan kader INSANI dan
diarahkan untuk memenuhi seluruh muwashafat/profil kader INSANI
sesuai jenjang kader.
c. Pelaksana
Sebagai awalan (dalam 2 kali pertemuan), MR II akan dikelola secara
langsung oleh INSANI. Untuk pertemuan selanjutnya aan dikelola oleh tim
dari alumni TR III itu sendiri di bawah koordinasi HRD INSANI.
d. Peserta
Peserta MR II adalah alumni TR III
e. Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan MR II adalah pada semester 4, dilaksanakan rutin
sebanyak 6 kali.
f. Bentuk kegiatan
Bentuk kegiatan MR I (Madrasah Rohis I) adalah berupa kajian/ta’lim atau
training.
g. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan di internal HRD INSANI
4.7 PMDK
a. Definisi dan tujuan
PMDK (Pelatihan Manajerial Da’wah Kampus) adalah program pembinaan
yang merupakan suplemen bagi kader, dan bertujuan meningkatkan
kualitas kader dalam hal bagaimana manajerial da’wah kampus.
b. Muatan
Muatan atau materi pada PMDK (Pelatihan Manajerial Da’wah Kampus)
ini mengacu pada muwashafat/profil kader dan kurikulum pembinaan
kader INSANI tambahan dan diarahkan untuk memenuhi keahlian khusus
kader INSANI sesuai dengan fokus kerjanya, misal Dept. HRD akan
medapatkan mengenai manajemen kaderisasi.
c. Pelaksana
Pelaksana PMDK adalah Tim yang dibentuk oleh HRD INSANI.
d. Peserta
Peserta PMDK adalah pengurus LDF (diutamakan Pengurus Harian) dan
staff Dept. yang ada di INSANI.
e. Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan PMDK adalah pada semester 4 dan atau 6.
23
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
f. Bentuk kegiatan
Bentuk kegiatan PMDK ini adalah berupa training (indoor) yang
disesuaikan dengan focus kerja dari masing-masing kader (berdasarkan
departemen). Dan dilaksanakan dalam satu hari.
g. Pengkondisian acara
Ruhiyah
Peserta di wajibkan melakukan tilawah 1 juz per hari selama acara
berlangsung, untuk membiasakan tilawah dalam kondisi apapun dan
untuk menghindari kegiatan yang tidak bermanfaat saat waktu
kosong.
Ukhuwah
Setiap peserta harus menghafalkan nama semua peserta maupun
panitia, untuk bentuk ta’aruf dikemas sedemikian rupa oleh panitia.
Amal jama’i
Dengan cara pembentukan tim atau forum diskusi.
Kedisiplinan
Pemberian iqob yang telah disepakati sebelumnya melalui kontrak
belajar.
Tsaqofah
Peserta diminta untuk membuat resume dari setiap materi yang telah
disampaikan. Peserta juga membuat makalah tentang bagaimana
mengelola LDK yang kreatif, kontributif, dan inovatif, serta punya
bargaining position dan produktif dalam merekrut kader da’wah.
III. Pengkaryaan
1. Definisi dan Tujuan
Pengkaryaan merupakan proses pemberdayaan dan pengoptimalan potensi kader
dengan memberikan tugas ataupun amanah baik dalam kepanitiaan maupun
dalam kepengurusan. Pengkaryaan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari proses pembinaan dan penjagaan.
2. Wilayah Pengkaryaan
1. Kepengurusan INSANI
Level Level Kader yang
Kepengurusan Berhak
Staff LDJ I
PH LDJ II
Staff LDF I
24
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
Staff INSANI II, III
PH INSANI III, IV
2. Kepanitiaan
a). Staff
b). OC
c). SC
3. Pementor/Murabbi
4. Organisasi lain: Himpunan, BEM, kelompok studi
3. Pemetaan Pengkaryaan
semester INSANI LDF LDJ
25
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
7 - Peserta - Staff - Pementor
- Staff - Kepanitiaan besar - Pemateri
- Kepanitiaan besar - PH - Majelis Syuro
- PH - Mas’ul
- Pementor - Pementor
- Pemateri
8 - Staff - Pementor - Pementor
- Kepanitiaan besar - Pemateri - Pemateri
- SC - Majelis Syuro
- PH
- Mas’ul
- Pementor
- Pemateri
26
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
LAMPIRAN
27
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
1. Rekomendasi Pembicara
28
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-
32 Amar Hidayat 089668311908
"Demi Allah! Seandainya mereka sanggup meletakkan matahari di tangan kananku dan
bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan dakwah ini, niscaya aku tak kan
meninggalkannya, hingga Allah memenangkannya atau aku binasa karenanya"
29
-HRD 2012 Satukan Hati, Solidkan Generasi Insani-