Anda di halaman 1dari 4

ISTIAB

Karya Fathi Yakan


Istiab Dalam Dakwah dan Dai
1. Makna Istiab
Istiab adalah kemampuan daI untuk menarik objek dakwah dan merekrut
mereka dengan segala perbedaan intelektual, kejiwaan, status social dan
sebagainya.
2. Tingkat Kemampuan dalam Istiab
Tingkat kemampuan dalam Istiab diibaratkan seperti bejana. Ada bejana
yang mampu menampung lebih banyak dibanding bejana-bejana lainnya.
Tingkatan kemampuan yang diisyaratkan dalam sebuah hadits
perumpamaan petunjuk dan ilmu yang dengannya Allah mengutusku adalah
bagaikan hujan yang turun ke bumi. Maka ada bagian bumi yang baik, ia
menerima air hujan itu dengan baik lalu menumbuhkan tanaman dan
rerumputan yang banyak. Ada juga bagian bumi yang menahan air, lalu Allah
memberikan manfaat kepada manusia dengan air yang disimpannya,
sehingga mereka bisa minum dan menyirami tanaman dari air tersebut.
Bagian lainnya adalahpadang tandus, ia sama sekali tidak bisa menyimpan
air dan juga tidak menumbuhkan apa pun. Demikian itu adalah
perumpamaan yang diberi kepahaman dalam agama, lalu ia dapat
senantiasa belajar dan mengajarkan apa yang ia pahami. Dan perumpamaan
orang yang sama sekali tidak ambil peduli dan tidak mau menerimapetunjuk
Allah yang aku sampaikan. (HR. Bukhari Muslim)
3. Istiab dan Keberhasilan Dakwah
Tidak akan ada keberhasilan tanpa mempunyai kemampuan istiab. Jika
dakwah memiliki daI yang mempunyai kemampuan menarik banyak orang,
maka dakwah tersebut akan berhasil. Namun sebaliknya, jika dakwah tidak
memiliki daI yang mempunyai kemampuan istiab maka dakwah tersebut
pergerakannya akan terbatas.
4. Istiab Eksternal dan Internal
Istiab Eksternal adalah penguasaan terhadap orang-orang yang berada di
luar dakwah, di luar pergerakan dan di luar organisasi. Istiab Internal adalah
penguasaan terhadap orang-orang yang berada di dalam organisasi. Kedua
hal ini saling melengkapi. Dapat dikatakan bahwa istiab eksternal adalah
usaha pencarian dan istiab internal adalah usaha pembentukan dan
produksi.
Istiab Eksternal
Berikut berbagai tuntutan yang harus dipenuhi seorang daI dalam proses
Istiab dan rekrutmen:
1. Kepahaman tentang agama
2. Teladan yang baik

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Sabar
Lemah lembut
Memberi kemudahan
Tawadhu
Murah senyum dan perkataan yang baik
Pemurah
Membantu orang lain

1. Kepahaman tentang Agama


Pentinglah menjadi seorang daI untuk memiliki kepahaman dalam
agamanya. Seminimal-minimalnya ia dapat membedakan mana yang haq
dan yang batil. Salah satu nash Al-quran yang menegaskan tentang hal
ini :
Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Q.S Az-Zumar : 9)
Sedangkan hadits nya ialah :
Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba maka Allah
memberinya kepahaman tentang agama dan memberinya ilham
kelurusan.
Menjadi seorang daI tentunya akan mendapatkan hujaman pertanyaanpertanyaan yang harus dijawab. Disini lah tingkat kepahaman diuji.
Bagaimana seorang daI mampu menjawab segala pertanyaan dan
menghadapi masyarakat berdasarkan intelektualitasnya. Serta bagaimana
seorang daI mengajak masyarakat kepada Islam, bukan kepada golongan
pergerakannya atau bahkan individu. Seperti yang terjadi saat-saat ini.
2. Keteladanan yang Baik
seorang daI harus menjadi teladan yang baik bagi masyarakatnya. Ia
harus mampu memberikan contoh perbuatan tidak hanya sekedar
ucapan. Ia juga harus mensinkronkan ucapan dengan perbuatan. Ketika
mengajak kepada kebaikan, maka ia haruslan melakukan kebaikan itu
pula, bukan sebaliknya.
3. Kesabaran
Tentu saja, kesabaran tidak bisa dilepaskan dari dakwah. Menjadi seorang
daI haruslah memiliki kesabaran yang lebih. Seperti bagaimana sabarnya
Rasulullah ketika berdakwah dulu. Pasti akan banyak halangan rintangan
yang menghalangi proses dakwah kita, namun kita harus bersabar
menghadapi itu semua. Salah satu nash Al-Quran tentang perintah
bersabar :
Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
(mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh
berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, ( Q.S Al-Baqarah : 45)
4. Santun dan Lemah Lembut
Dalam berdakwah kita juga harus santun dan lemah lembut . karena pada
dasarnya masyarakat tidak menyukai dan akan menjauhi siapa yang
berbuat kasar. Seperti dalam Firman Allah Maka disebabkan rahmat dari

Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu


bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakal kepada-Nya. ( Q.S Ali Imran : 159 )
5. Memudahkan tidak Mempersulit
6.
7.
8.
9.

Tawadhu dan Merendahkan Sayap


Muka Berseri-seri dan Perkataan yang Baik
Dermawan dan Berinfaq kepada Orang Lain
Melayani Orang Lain dan Membantu Keperluan Mereka

Istiab Internal
Istiab Dakhili (daya tampung internal) adalah kemampuan dan keahlian
untuk menampung objek dakwah yang telah berada di shaf-shaf dakwah. Dalam
istiab dakhili terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui. Pertama, Istiab Aqidi
dan Tarbawi. Kedua, Istiab Haraki.
Istiab Aqidi dan Tarbawi
tahapan ini adalah tahapan yang penting dan merupakan tahapan dasar
dalam istiab dakhili. Pada tahap ini gerakan memberikan formulasi kepada kaderkader untuk membersihkannya dari segala polutan masa lalu. Meluruskan akidah,
meluruskan perilaku dan akhlak serta mengarahkan pada keinginan dan tujuan
mereka. Istiab tarbawi harus memperhatikan kondisi dan perkembangan kehidupan
individu.
Istiab Haraki
Istiab Haraki adalah kemampuan sebuah pergerakan dalam menampung
para anggotanya, para pendukung dan para simpastisannya. Beberapa
permasalahan pokok yang berhubungan dengan istiab haraki, diantaranya :
1. Hal yang berkaitan dengan daya tampung gerakan terhadap para
anggotanya
Beberapa syarat yang harus dipenuhi sebuah gerakan untuk bisa
menampung para anggotanya :
a. Proses tarbiyah yang matang
b. Tersedianya berbagai potensi dan kapabilitas atau faktor pendukung lain
c. Memahami semua anggota dengan benar
d. Memanfaatkan seluruh personel anggota, bukan sebagian
e. Penugasan anggota secara berjamaah
2. Terkait dengan Istiab Haraki
Hal penting yang harus dikuasai:
a. Pemahaman yang benar mengenai sasaran dan sarana yang digunakan

b. Memahami tanzhim dan tabiatnya dengan benar


c. Pemahaman yang benar dan menyeluruh terhadap tabiat teman dan
lawan berikut konsekuensinya.
d. Pemahaman yang baik tentang berbagai aspek, tabi;at dan kebutuhan
amal.
e. Menjauhi fenomena istiknaf (keengganan bergabung dengan masyarakat,
instansi atau organisasi)

Anda mungkin juga menyukai